PROBABILITAS Tugas Individu Mata Kuliah : Statistika Ekonomi Dosen : Meirna Milisani, S.Pd., MM.
Disusun oleh :
Fildza Aprillia / 331221340237
STIMA IMMI JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN A. Pengertian Probabilitas Secara umum probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi. Secara lengkap probabilitas didefinisikan sebagai berikut : “Probabilitas” ialah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian acak.” Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui : 1. Eksperimen 2. Hasil (outcome) 3. Kejadian atau peristiwa (event) Contoh : Dari eksperimen pelemparan sebuah koin. Hasil (outcome) dari pelemparan sebuah koin tersebut adalah “MUKA” atau “BELAKANG”. Kumpulan dari beberapa hasil tersebut dikenal sebagai kejadian (event). Probabilitas biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50 ; 0,25 atau 0,70) atau bilangan pecahan (seperti ). Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Sebaliknya semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluangsuatu kejadian akan terjadi. B. Rumus Probabilitas Rumus probabilitas menentukan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Rumus untuk menghitung probabilitas suatu peristiwa setara dengan rasio hasil yang menguntungkan dengan jumlah total hasil. Probabilitas selalu berkisar antara 0 dan 1. Rumus probabilitas umum dapat dinyatakan sebagai: Probabilitas = Jumlah hasil yang menguntungkan / Jumlah total hasil atau P(A) = f / N Di mana: P(A) = Probabilitas suatu kejadian (kejadian A) terjadi f = Banyaknya cara kejadian dapat terjadi (frekuensi) N = Jumlah total hasil yang mungkin
Pendekatan Perhitungan Probabilitas
Ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatanyang bersifat objektif dan subjektif. Probabilitas objektif dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Pendekatan Klasik Probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari banyaknya peristiwa yangdimaksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin menurut pendekatan klasik, probabilitas dirumuskan : P (A) = x/n Keterangan : P(A) = probabilitas terjadinya kejadian A. x = peristiwa yang dimaksud. n = banyaknya peristiwa. Contoh : Dua buah dadu dilempar ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas munculnya angka berjumlah 5. Penyelesaian : Hasil yang dimaksud (x) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3). (3,2) Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), (1,3). ….., (6,5), (6,6). P(A) = 4/36 = 0,11 2. Konsep Frekuensi Relatif Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas diartikan sebagai proporsiwaktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika kondisi stabilatau frekuensi relatif dari suatu peristiwa dalam sejumlah besar percobaan. Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga nilai probabilitas itumerupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut. Menurut pendekatanfrekuensi relatif, probabilitas dirumuskan : (Xi) = keterangan : P(Xi) = probabilitas peristiwa i. Fi = frekuensi peristiwa i. n = banyaknya peristiwa yang bersangkutan. Contoh : Dari hasil ujian statistik, 65 mahasiswa STMIK MDP, didapat nilai-nilai sebagai berikut. X F 5,0 11 6,5 14 7,4 13 8,3 15 8,8 7 9,5 5 X = nilai statistik. Tentukan probabilitas salah seorang mahasiswa yang nilai statistiknya 8,3. Penyelesaian : Frekuensi mahasiswa dengan nilai 8,3 (f) = 15 Jumlah mahasiswa (n) = 65. P(Xi) =15/65 = 0,23 3. Probabilitas Subjektif Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan individu yang didasarkan pada peristiwa masa lalu yang berupaterkaan saja. Contoh : Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang calon yang telah lulus ujian saringan. Keempat calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan semuanya dapat dipercaya. Probabilitas tertinggi (kemungkinan diterima) menjadi supervisor ditentukan secara subjektif oleh sang direktur. Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disusun suatu pengertian umum mengenai probabilitas, yaitu sebagai berikut Probabilitas adalah suatu indeksatau nilai yang digunakan untuk menentukan tingkat terjadinya suatu kejadian yang bersifat random (acak). Oleh karena probabilitas merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas memiliki batas-batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 ( 0< P<1). a. Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi. b. Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwatersebut pasti terjadi. c. Jika 0 < P < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi. C. Contoh Perhitungan Probabilitas atau Peluang Suatu Kejadian Disini kita akan membahas nilai dari probabilitassuatu kejadian secara kuantitatif. Kita bisa melihat apakah suatu kejadian berpotensi terjadi ataukah tidak. Misalkan kita memiliki sebuah dadu yang memiliki muka gambar danangka, jika koin tersebut kita lemparkan keatas secara sembarang, maka kita memiliki 2 pilihan yang sama besar dan kuat yaitu peluang munculnya angka dan peluang munculnya gambar. Jika kita perhatikan secara seksaama, pada satu koin hanya terdiri dari satu muka gambar dan satu muka angka, maka peluang munculnya angka dan gambar adalah sama kuat yaitu ½. 1 menyatakan hanyasatu dari muka pada koin yang mungkin muncul, entah itu gambar maupun angkasedangkan 2 menyatakan banyaknya kejadian yang mungkin terjadi pada pelemparan koin, yaitu munculnya gambar + munculnya angka. Jika kita berbicara tidak lagi 2 kejadian yaitu menyangkut banyak kejadian yang mungkin terjadi, mengingat dan dari hasil pengumpulan dan penelitian data diperoleh suatu rumus sebagai berikut. Jika terdapat N peristiwa, dan nA dari N peristiwa tersebut membentuk kejadian A, maka probabilitas A adalah : P(A) = nA/N Dimana : nA = banyaknya kejadian N= kejadian seluruhnya/peristiwa yang mungkin terjadi Contoh 1. Suatu mata uang logam yang masing-masing sisinya berisi gambar dan angka dilemparkan secara bebas sebanyak 1 kali. Berapakah probabilitas munculnya gambar atau angka? Jawab : n=1, N=2 P (gambar atau angka)= P (gambar atau angka)=1/2 atau 50% Dapat disimpulkan peluang munculnya gambar atau angka adalah sama besar. Contoh 2. Berapa peluang munculnya dadu mata satu pada satu kali pelemparan? Jika kita tinjau pada sebuah dadu hanya memiliki 1 buah mata dadu bermata 1, sedangkan pada dadu terdapat 6 mata yaitu mata 1 sampai mata 6. Maka P(A) = nA/N = 1/6 Berikut merupakan aturan dalam probabilitas 1. Jika n = 0 maka peluang terjadinya suatu kejadian pada keadaan ini adalah sebesar P(A) = 0 atau tidak mungkin terjadi. 2. Jika n merupakan semua anggota N maka probabilitasnya adalah satu, atau kejadian tersebut pasti akan terjadi. 3. Probabilitas suatu kejadian memiliki rentangan nilai 4. Jika E menyatakan bukan peristiwa E maka berlakU