MATERI :
1. Konsep-Konsep Dasar
2. Aturan Dasar
3. Menentukan Nilai Kemungkinan
Pengantar Statistika Sosial
FISIP UI – 11 Oktober 2023
PENDAHULUAN
Elementary Event:
memenuhi 1 kriteria
Contoh: kartu berwarna emas
dari sekumpulan kartu
Kejadian
(Event) Joint Event:
Memenuhi 2/lebih kriteria
Contoh: kartu berwarna emas
dan bergambar hati dari
sekumpulan kartu
KONSEP-KONSEP DASAR (2)
Contoh:
Pada kasus pelemparan dadu:
Kemungkinan akan didapatkan sisi bernilai 7 adalah 0 karena
kejadian (event) tersebut tidak mungkin terjadi.
Sedangkan kemungkinan mendapatkan sisi dengan nilai
kurang dari 7 adalah 1, karena salah satu dari
elementary event (sisi 1, 2, 3, 4, 5 atau 6) pasti terjadi.
ATURAN-ATURAN DASAR (2)
Contoh
Pada kasus pelemparan dadu,
Complement untuk mendapatkan sisi 3 berarti
tidak mendapatkan sisi 3. Karena kemungkinan
untuk mendapatkan sisi 3 adalah 1/6, maka
kemungkinan mendapatkan bukan sisi 3 adalah
(1-1/6) = 5/6 atau 0,833
ATURAN-ATURAN DASAR (3)
Contoh:
Pada satu pelemparan dadu, tidak mungkin
didapatkan sisi 3 dan sisi 4 secara bersamaan
karena elementary events tersebut bersifat
mutually exclusive
Sisi 3 bisa saja muncul dan sisi 4 juga bisa muncul,
tapi tidak keduanya.
ATURAN-ATURAN DASAR (4)
• Pada sebuah pelemparan dadu, mendapatkan sisi genap dan muka bernilai
kurang dari 6 tidak bersifat mutually exclusive, karena kedua kejadian mungkin
terjadi pada satu lemparan. C//: munculnya angka 2 dan 4
• Untuk mencari probabilitas sisi genap atau sisi kurang dari 5, maka:
P (sisi genap atau sisi kurang dari 5) = P (sisi genap) + (P (sisi kurang dari 5) – P (sisi genap DAN kurang dari 5)
Pendekatan Klasik
Pendekatan Empirik
Pendekatan Subjektif
o Probabilitas ditentukan berdasarkan pengetahuan
sebelumnya (yang telah dimiliki) tentang proses yang
terjadi.
o Semua kejadian dalam suatu percobaan mempunyai
kesempatan yang sama untuk muncul
Pendekatan 𝑚
Klasik Rumus: P(X) =
𝑛
P(X) = Peluang kejadian X
m = banyaknya kejadian X
n = banyaknya semua kejadian yang mungkin
o Probabilitas ditentukan berdasarkan frekuensi
yang didapatkan dari data yang diobservasi
secara empiris.
Pendekatan 𝑓(𝑋)
P(X) =
Empirik 𝑁
F (X) = Frekuensi X
N = Nilai keseluruhan
Probalitas ditentukan berdasakan pendapat ahli atau
metode subjektif lainnya seperti “perasaan” atau
“petunjuk”.
Contoh:
Pendekatan Berdasarkan pengalaman, harga sebuah rumah di sebuah
kawasan setiap tahunnya naik sekitar 50%.
Subjektif 3 tahun kemudian, seseorang yang memiliki rumah di
kawasan tersebut ingin menjual rumahnya.
Harga saat beli Rp.100juta, maka berdasarkan
pengalaman tsb ia menawarkan harga rumahnya sebesar
Rp.250juta
REFERENSI
1. Jelaskan dan berikan contoh dari kejadian (event) yang ada dalam
kehidupan sehari-hari:
(a) kejadian bersifat mutually exclusive
(b) kejadian bersifat non-mutually exclusive
(c) independen
(d) Dependen
2. Sebuah kotak berisi 215 kelereng merah, dan 175 kelereng hitam. Dalam satu
kali pengambilan, berapa besar peluang (gunakan rumus yang sesuai):
(a) Terambilnya kelereng merah?
(b) Terambilnya kelereng hitam?
LATIHAN
28
3. Diambil secara acak kartu berturut-turut dari satu set kartu berjumlah 100
dengan komposisi:
• 50 kartu berwarna putih
• 20 kartu berwarna kuning
• 30 kartu berwarna merah