Anda di halaman 1dari 38

PROBABILITAS

Sarah Mardiyah, S.Gz., MKM


PROBABILITAS (PELUANG)

Kejadian alam secara statistik selalu dikatakan mempunyai


peluang untuk terjadi atau tidak terjadi

Dasar pemikiran penggunaan teori peluang dalam kesmas


penelitian kesehatan umumnya dilakukan sampling. Meski
pengunaan sampel sudah akurat (tidak bias & jumlah cukup besar),
namun tetap saja tidak dapat menggambarkan keadaan populasi
secara tepat

Makanya keputusan di dalam statistik merupakan peluang


(probabilitas) yang diyakini benar dan juga memberikan peluang 2
untuk tidak benar (salah)
PENGERTIAN
 Probabilitas: peluang/kemungkinan dari sesuatu
kejadian untuk terjadi
 Dalam teori peluang kita berhadapan dengan
’eksperimen’ atau ’trial’
 Hasil dari eksperimen disebut ’event’ atau
’outcome’
 Contoh: suatu trial pelemparan uang koin akan
menghasilkan event ‘gambar’ atau ’huruf’
 Nilai peluang 0 ≤ P ≤ 1 atau 0% ≤ P ≤ 100%

 P=0  peluang munculnya event tidak mungkin


terjadi
3
 P=1  peluang munculnya event pasti terjadi
CONTOH..
MELEMPAR SEBUAH DADU
 Misalkan sebuah dadu dilempar, maka setiap sisi
dari dadu akan mempunyai kesempatan yang sama
untuk muncul
 Karena hanya ada satu sisi dadu yang muncul, maka
probabilitas dari keenam sisi tersebut masing-
masing adalah 1/6
 Probabilitas untuk mendapatkan mata ‘6’ atau P(6) =
1/6

BERMAIN KARTU
 Setumpuk kartu bridge yang berjumlah 52 buah
kartu, terdiri dari 4 buah kartu As 4
 Jika diambil secara acak maka P(As)=4/52=1/13
KONSEP PROBABILITAS

Pandangan Klasik/Apriori/Teoritis

Pandangan Empiris

Pandangan Subyektif
5
PANDANGAN KLASIK
 Probabilitas (peluang)  angka yang
menunjukkan seberapa besar kemungkinan
suatu peristiwa terjadi, diantara keseluruhan
peristiwa yang mungkin terjadi
 Contoh:
 Sebuah uang koin mempunyai dua sisi (H dan
T), kalau mata uang tersebut dilambungkan
satu kali maka peluang untuk keluar sisi H
adalah 1/2
 Sebuah dadu untuk keluar mata ‘lima’ saat
pelemparan dadu satu kali adalah 1/6 6
PANDANGAN KLASIK
 Rumus:

X
P(E ) 
N

P = Probabilitas
E = Event (kejadian)
X = Jumlah kejadian yang diinginkan (peristiwa)
N = Keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi

7
CONTOH SOAL..
 Hitunglah probabilitas diperolehnya bola merah bila
sebuah bola diambil dari suatu kotak yang berisi 10
bola merah dan 10 bola putih
 Jawab:

 Jumlah bola seluruhnya = 20


 Jumlah bola merah = 10
 Misalkan E = kejadian diperoleh bola merah
 Maka diperoleh probabilitas E adalah 
P(E)=10/20 = ½

8
PANDANGAN EMPIRIS

9
CONTOH..
 Pelemparan 100x uang koin  59x keluar sisi H (Head), maka
P(H) = 59%

 Dari 10.000 hasil suatu produksi lampu, 100 rusak  P (rusak)


= 1%

 Distribusi relatif
Upah (Rp 1000) Jumlah %
200 - 499 90 30
500 - 749 165 55
750 - 999 45 15
 Jika diambil secara acak satu orang, probabilitas untuk
10
terambil seseorang yang mempunyai upah antara 200 - 499
ribu rupiah adalah 0,3
PANDANGAN SUBYEKTIF
 Peluang yang ditentukan atas dasar pertimbangan
dan pengalaman pribadi
 Misalnya seorang buruh/karyawan meyakini bahwa
kalau ada kesempatan untuk pendidikan lanjut, yang
akan dikirim adalah dirinya (misalnya diyakininya 95%=
0,95)
 Seorang direktur rumah sakit menyatakan keyakinannya
(90%) bahwa rumah sakit yang dipimpinnya akan dapat
mulai swadanabreak
( event point ) lima tahun ke depan
 Kebenaran dari probabilitas subyektif ini sangat
tergantung pada orang yang menentukannya

11
UNSUR-UNSUR PROBABILITAS
1. Ruang sampel
Himpunan yang elemen-elemennya merupakan hasil
yang mungkin terjadi dari suatu eksperimen
Ruang sampel  S
Hasil eksperimen  a1, a2, a3, ... an
S=(a1, a2, a3, ... an)

2. Titik sampel
Semua elemen yang ada dalam ruang sampel

3. Peristiwa/kejadian/event
Himpunan bagian dari suatu ruang sampel
A=hasil yang diterima {a2, a3} 12
CONTOH..
Eksperimen : pelemparan sebuah dadu
Hasil : mata dadu yang tampak
Ruang sampel : S = (1,2,3,4,5,6)
Suatu peristiwa :
A Titik ganjil yang tampak {1,3,5}
B Titik genap yang tampak {2,4,6}

Eksperimen : pemilihan seorang mahasiwa Thamrin, dicatat IPK


Hasil : bilangan X yang besarnya antara 0 dan 4
Ruang sampel : S=(0<X4)
Suatu peristiwa : A IPK diatas 3...... = {3<X4}
13
Eksperimen :Empat pekerja sama-sama terkena
pencemaran udara
Hasil : dicatat apakah jadi sakit S atau tidak sakit T
Ruang sampel : S=(SSSS, SSST, SSTS, STSS, TSSS, SSTT,
STST,STTS, TSST, TSTS, TTSS,STTT, TSTT,
TTST, TTTS, TTTT)
S=2x2x2x2=24=16
Suatu peristiwa :
A Semua pasien sakit {SSSS}
B Ada dua orang yang sakit
{SSTT, STST, STTS, TSST, TSTS, TTSS}

14
HUKUM PROBABILITAS
 Hukum Pertambahan – “atau”
 Mutually exclusive
 Non Mutually exclusive

 Hukum Perkalian – “dan”


 Bebas
 Bersyarat

15
HUKUM PERTAMBAHAN
A. Mutually Exclusive
 Kejadian tidak dapat terjadi bersama-sama  apabila satu
peristiwa terjadi akan meniadakan peristiwa yang lain untuk
terjadi
 Contoh:
 Permukaan uang koin
 Permukaan dadu
 Kelahiran anak laki2 atau perempuan pada ibu dengan
kehamilan tunggal
 Rumus:
P(A  B) = P(A) + P(B)
A B
P(A  B  C) = P(A) + P(B) + P(C)
16
CONTOH..
1. Probabilitas untuk keluar mata 2 atau mata 5 pada
pelemparan satu kali sebuah dadu adalah:
P(25) = P(2) + P(5) = 1/6 + 1/6 = 2/6

2. Ada 5 orang nakes untuk dikirim ke tempat suatu


kejadian luar biasa (KLB) diare (sebut saja A, B, C,
D, E) yang akan dikirim hanya satu orang.
Probabilitas (peluang) D atau E akan dikirim
adalah:
P(DE) = 1/5 + 1/5 = 2/5

17
HUKUM PERTAMBAHAN
B. Non Mutually Exclusive
 Dua peristiwa atau lebih dapat terjadi bersama-
sama (tetapi tidak selalu bersama)
 Contoh:
 Penarikan kartu As atau wajik
 Seorang laki-laki atau dokter
 Rumus:
P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)

AB

18
A B
CONTOH..
 Penarikan satu kartu dari satu set kartu bridge,
Berapakah peluang akan terambil kartu As atau wajik:
P(As) = 4/52
P(Wajik) = 13/52
Ada satu buah kartu As dan Wajik:
P(As  Wajik) = 1/52
P(As  Wajik) = P(As) + P(Wajik) - P (As  Wajik)
= 4/52 +13/52 - 1/52 = 16/52

19
PERLUASAN

A B
P(AB C) =
P(A)+P(B)+P(C)-P(AB)-P(A C)-P(C B)+P(A B C)
20
HUKUM PERKALIAN
A. Peristiwa Bebas
 Kejadian tidak saling berkaitan satu sama lain

 Rumus:
P(AB) = P(A) x P(B)
P(ABC) = P(A) x P(B) x P(C)

21
CONTOH..
1. Sebuah dadu dan sebuah koin dilambungkan
bersama-sama, peluang keluarnya hasil lambungan
berupa sisi H pada koin dan sisi 3 pada dadu
adalah:
P(H)=1/2
P(3)=1/6
P(H  3) = ½ x 1/6 = 1/12

2. Sebuah dadu dilambungkan dua kali, maka peluang


keluarnya mata 5 untuk kedua kalinya:
• P(55)= 1/6 x 1/6 = 1/36

22
HUKUM PERKALIAN
B. Peristiwa Bersyarat
 Apabila kejadian atau ketidakjadian suatu peristiwa akan
berpengaruh terhadap peristiwa lainnya

 Misal, 2 buah kartu ditarik dari set kartu bridge. Pada


tarikan kedua tanpa memasukkan kembali kartu pertama.
Maka, probabilitas kartu kedua sudah tergantung pada
kartu pertama yang ditarik

 Rumus:
P(A  B) = P (A) x P (B A)

Peristiwa bersyarat  P (B A) ... Probabilitas B pada


kondisi A 23
CONTOH..
Dua kartu ditarik dari satu set kartu bridge, peluang
untuk yang tertarik keduanya kartu As adalah:
Peluang As I adalah 4/52  P(As I) = 4/52
Peluang AsII dengan syarat AsI sudah tertarik adalah
3/51 P(As II AsI) = 3/51
P(AsIAsII) = P (AsI) x P(AsII AsI)
= 4/52 x 3/51
= 1/221

24
DALIL PROBABILITAS
 Untuk menghitung probabilitas suatu kejadian, perlu
diketahui terlebih dahulu berapa kemungkinan
terjadinya peristiwa tersebut.

 3 Dalil Probabilitas:
 Dalil 1 (Kaidah umum pergandaan)
 Dalil 2 (Permutasi)
 Dalil 3 (Kombinasi)

25
DALIL I (KAIDAH UMUM PERGANDAAN)
 Kalau suatu step (langkah) dari suatu eksperimen
menghasilkan (out come) k hasil yang berbeda, dan step
ke 2 menghasilkan m hasil yang berbeda, maka kedua
langkah eksperimen akan menghasilkan k x m hasil
 Contoh:
 Satu uang koin dilambungkan 2 kali maka hasilnya adalah
2x2 (ruang sampel)

H=Head
T=Tail
H T

H T H T 26

HH HT TH TT
 Sebuah dadu dilambungkan 3x, maka hasil ruang
sampelnya adalah 6x6x6

 Seorang mahasiswa untuk sampai digerbang UI


Depok dapat dengan 3 cara (bus, kereta, angkot),
dari gerbang UI sampai ke fakultas ada 4 cara (jalan
kaki, bus kuning, ojek, numpang dengan mobil
teman), maka berapa cara seorang mahasiswa
akan sampai di fakultas? 3x4=12 cara

27
Hukum Pertambahan (Mutua
Exclusive)

H T

H T H T

HH HT TH TT

 Pelemparan dua kali dua mata uang. Hitung?


 P (minimal satu head)
 P (semuanya head)
 Kelahiran bayi tunggal dari 3 kelahiran. Hitung?

 P (semua laki-laki)
 P (minimal 2 perempuan)
 P (PPL)
 P (1 anak L) 28
DALIL II PERMUTASI
 Urutan dipentingkan

n P r
n!
(n  r )!
 P=Jumlah permutasi (urutannya dipentingkan)
 n=Banyaknya objek

 r=Jumlah anggota pasangan

 !=Faktorial (3!=3x2x1), 0!=1, 1!=1

29
CONTOH..

30
DALIL III KOMBINASI

Urutan tidak dipentingkan

n C r
n!
r ! ( n  r )!
 C=Jumlah kombinasi (yang urutannya tidak penting)
 n=Banyaknya objek

 r=Jumlah anggota pasangan

31
CONTOH..

32
TERIMA KASIH
33 Semoga Bermanfaat
LATIHAN
1. Dari 25 hasil suatu produksi barang, 5 rusak.
Berapa probabilitas terambilnya barang yang rusak?

2. Dalam kantong ada 13 bola yang terdiri dari 6 bola


berwarna biru, 4 bola berwarna putih dan 3 bola
berwarna merah. Jika diambil secara acak,
berapakah kemungkinan muncul warna:
a. Putih
b. Biru
c. Merah
34
3. Ada 3 orang: a, b, dan c. Mereka akan mengikuti tes
lisan. Berapa kemungkinan urutan yang dapat terjadi?

4. Dalam suatu ruangan terdapat 20 orang. Setiap orang


saling bersalaman. Berapa banyak salaman yang
dilakukan seluruhnya?

5. Probabilitas seorang wanita meninggal dunia setelah


melakukan ultah perkawinan emas 0,7. Sementara
laki-laki 0,6. Ada sepasang suami istri yang merayakan
ultah perkawinan emas. Hitung probabilitas:
a. Suami yang meninggal
b. Salah satunya meninggal
c. Minimal 1 yang meninggal 35
d. Keduanya meninggal
JAWAB
1. 5/25

2. a. 4/13
b. 6/13
c. 3/13

3. 3C1

4. 20C2

36
5. Hukum perkalian (peristiwa bebas)
P(IM)=0,7P(IH)=0,3
P(SM)=0,6 P(SH)=0,4

a. P (SM  IH) = 0,6 x 0,3

b. P (SH  IM) + P (SM  IH)


= (0,4 x 0,7) + (0,6 x 0,3)

c. P (SH  IM) + P (SM  IH) + P (SM  IM)


= (0,4 x 0,7) + (0,6 x 0,3) + (0,6 x 0,7)

d. P (SM  IM) = 0,6 x 0,7


37
TUGAS 4
PROBABILITAS

Kerjakan latihan halaman 58 nomor 1-4

38

Anda mungkin juga menyukai