BERMAIN KARTU
Setumpuk kartu bridge yang berjumlah 52 buah
kartu, terdiri dari 4 buah kartu As 4
Jika diambil secara acak maka P(As)=4/52=1/13
KONSEP PROBABILITAS
Pandangan Klasik/Apriori/Teoritis
Pandangan Empiris
Pandangan Subyektif
5
PANDANGAN KLASIK
Probabilitas (peluang) angka yang
menunjukkan seberapa besar kemungkinan
suatu peristiwa terjadi, diantara keseluruhan
peristiwa yang mungkin terjadi
Contoh:
Sebuah uang koin mempunyai dua sisi (H dan
T), kalau mata uang tersebut dilambungkan
satu kali maka peluang untuk keluar sisi H
adalah 1/2
Sebuah dadu untuk keluar mata ‘lima’ saat
pelemparan dadu satu kali adalah 1/6 6
PANDANGAN KLASIK
Rumus:
X
P(E )
N
P = Probabilitas
E = Event (kejadian)
X = Jumlah kejadian yang diinginkan (peristiwa)
N = Keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi
7
CONTOH SOAL..
Hitunglah probabilitas diperolehnya bola merah bila
sebuah bola diambil dari suatu kotak yang berisi 10
bola merah dan 10 bola putih
Jawab:
8
PANDANGAN EMPIRIS
9
CONTOH..
Pelemparan 100x uang koin 59x keluar sisi H (Head), maka
P(H) = 59%
Distribusi relatif
Upah (Rp 1000) Jumlah %
200 - 499 90 30
500 - 749 165 55
750 - 999 45 15
Jika diambil secara acak satu orang, probabilitas untuk
10
terambil seseorang yang mempunyai upah antara 200 - 499
ribu rupiah adalah 0,3
PANDANGAN SUBYEKTIF
Peluang yang ditentukan atas dasar pertimbangan
dan pengalaman pribadi
Misalnya seorang buruh/karyawan meyakini bahwa
kalau ada kesempatan untuk pendidikan lanjut, yang
akan dikirim adalah dirinya (misalnya diyakininya 95%=
0,95)
Seorang direktur rumah sakit menyatakan keyakinannya
(90%) bahwa rumah sakit yang dipimpinnya akan dapat
mulai swadanabreak
( event point ) lima tahun ke depan
Kebenaran dari probabilitas subyektif ini sangat
tergantung pada orang yang menentukannya
11
UNSUR-UNSUR PROBABILITAS
1. Ruang sampel
Himpunan yang elemen-elemennya merupakan hasil
yang mungkin terjadi dari suatu eksperimen
Ruang sampel S
Hasil eksperimen a1, a2, a3, ... an
S=(a1, a2, a3, ... an)
2. Titik sampel
Semua elemen yang ada dalam ruang sampel
3. Peristiwa/kejadian/event
Himpunan bagian dari suatu ruang sampel
A=hasil yang diterima {a2, a3} 12
CONTOH..
Eksperimen : pelemparan sebuah dadu
Hasil : mata dadu yang tampak
Ruang sampel : S = (1,2,3,4,5,6)
Suatu peristiwa :
A Titik ganjil yang tampak {1,3,5}
B Titik genap yang tampak {2,4,6}
14
HUKUM PROBABILITAS
Hukum Pertambahan – “atau”
Mutually exclusive
Non Mutually exclusive
15
HUKUM PERTAMBAHAN
A. Mutually Exclusive
Kejadian tidak dapat terjadi bersama-sama apabila satu
peristiwa terjadi akan meniadakan peristiwa yang lain untuk
terjadi
Contoh:
Permukaan uang koin
Permukaan dadu
Kelahiran anak laki2 atau perempuan pada ibu dengan
kehamilan tunggal
Rumus:
P(A B) = P(A) + P(B)
A B
P(A B C) = P(A) + P(B) + P(C)
16
CONTOH..
1. Probabilitas untuk keluar mata 2 atau mata 5 pada
pelemparan satu kali sebuah dadu adalah:
P(25) = P(2) + P(5) = 1/6 + 1/6 = 2/6
17
HUKUM PERTAMBAHAN
B. Non Mutually Exclusive
Dua peristiwa atau lebih dapat terjadi bersama-
sama (tetapi tidak selalu bersama)
Contoh:
Penarikan kartu As atau wajik
Seorang laki-laki atau dokter
Rumus:
P(A B) = P(A) + P(B) – P(A B)
AB
18
A B
CONTOH..
Penarikan satu kartu dari satu set kartu bridge,
Berapakah peluang akan terambil kartu As atau wajik:
P(As) = 4/52
P(Wajik) = 13/52
Ada satu buah kartu As dan Wajik:
P(As Wajik) = 1/52
P(As Wajik) = P(As) + P(Wajik) - P (As Wajik)
= 4/52 +13/52 - 1/52 = 16/52
19
PERLUASAN
A B
P(AB C) =
P(A)+P(B)+P(C)-P(AB)-P(A C)-P(C B)+P(A B C)
20
HUKUM PERKALIAN
A. Peristiwa Bebas
Kejadian tidak saling berkaitan satu sama lain
Rumus:
P(AB) = P(A) x P(B)
P(ABC) = P(A) x P(B) x P(C)
21
CONTOH..
1. Sebuah dadu dan sebuah koin dilambungkan
bersama-sama, peluang keluarnya hasil lambungan
berupa sisi H pada koin dan sisi 3 pada dadu
adalah:
P(H)=1/2
P(3)=1/6
P(H 3) = ½ x 1/6 = 1/12
22
HUKUM PERKALIAN
B. Peristiwa Bersyarat
Apabila kejadian atau ketidakjadian suatu peristiwa akan
berpengaruh terhadap peristiwa lainnya
Rumus:
P(A B) = P (A) x P (B A)
24
DALIL PROBABILITAS
Untuk menghitung probabilitas suatu kejadian, perlu
diketahui terlebih dahulu berapa kemungkinan
terjadinya peristiwa tersebut.
3 Dalil Probabilitas:
Dalil 1 (Kaidah umum pergandaan)
Dalil 2 (Permutasi)
Dalil 3 (Kombinasi)
25
DALIL I (KAIDAH UMUM PERGANDAAN)
Kalau suatu step (langkah) dari suatu eksperimen
menghasilkan (out come) k hasil yang berbeda, dan step
ke 2 menghasilkan m hasil yang berbeda, maka kedua
langkah eksperimen akan menghasilkan k x m hasil
Contoh:
Satu uang koin dilambungkan 2 kali maka hasilnya adalah
2x2 (ruang sampel)
H=Head
T=Tail
H T
H T H T 26
HH HT TH TT
Sebuah dadu dilambungkan 3x, maka hasil ruang
sampelnya adalah 6x6x6
27
Hukum Pertambahan (Mutua
Exclusive)
H T
H T H T
HH HT TH TT
P (semua laki-laki)
P (minimal 2 perempuan)
P (PPL)
P (1 anak L) 28
DALIL II PERMUTASI
Urutan dipentingkan
n P r
n!
(n r )!
P=Jumlah permutasi (urutannya dipentingkan)
n=Banyaknya objek
29
CONTOH..
30
DALIL III KOMBINASI
Urutan tidak dipentingkan
n C r
n!
r ! ( n r )!
C=Jumlah kombinasi (yang urutannya tidak penting)
n=Banyaknya objek
31
CONTOH..
32
TERIMA KASIH
33 Semoga Bermanfaat
LATIHAN
1. Dari 25 hasil suatu produksi barang, 5 rusak.
Berapa probabilitas terambilnya barang yang rusak?
2. a. 4/13
b. 6/13
c. 3/13
3. 3C1
4. 20C2
36
5. Hukum perkalian (peristiwa bebas)
P(IM)=0,7P(IH)=0,3
P(SM)=0,6 P(SH)=0,4
38