Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang , puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , yang telah melimpahkan Rahmat Hidayah dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah Pendidikan Pancasila dengan Judul
“PANCASILA DAN IDIOLOGI DUNIA”.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu Kami
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan pihak-pihak yang terkait begitu juga mungkin
dalam penyajiannya jauh dari kesempurnaan karena masih banyak terdapat kekurangan
serta kelemahan dalam penyusunan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring pergantian zaman, paham-paham yang berkembang di dunia mengalami berbagai


perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir yang berkembang pada zaman tertentu. Ada
pertentangan-pertentangan yang senantiasa bertarung dan secara silih berganti mendominasi
pola pemikiran masyarakat.

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt
de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Tujuan utama
dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang
diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan
sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing negara mempunyai


ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya, karena ideologi ini merupakan dasar atau
ide atau cita-cita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Namun, dengan
semakin berkembangnya zaman, ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap
menjadi pedoman dan tetap tertanam pada setiap warganya.

Karena setiap ideologi mempunyai ciri khas tersendiri dalam setiap pandangan
kehidupan. Contohnya dari segi aspek politik, hukum, ekonomi, agama, pandangan terhadap
individu dan masyarakat, dan ciri khas. Dengan aspek ini, suatu ideologi akan terlihat
berbeda dengan ideologi lainnya dan dapat ditemukan keunggulan dari segi positif maupun
negatifnya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Ideologi ?


2. Apa saja Ideologi yang ada di dunia ?
3. Bagaimana perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme dan
Komunisme ?
4. Bagaimana keunggulan Ideologi Pancasila ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk memaparkan apa yang dimaksud dengan Ideologi.


2. Mengetahui macam Ideologi didunia.
3. Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan bagaimana perbandingan Ideologi Pancasila
dengan Ideologi Liberalisme dan Komunisme.
4. Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan bagaimana keunggulan Ideologi Pancasila.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ideologi

Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani “idea” dan “logos”. idea mengandung arti
mengetahui pikiran, melihat dengan budi. Adapun kata logos mengandung arti gagasan,
pengertian, kata, dan ilmu. jadi, ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-
pemahaman, pendapat-pendapat, atau pengalaman-pengalaman.

Istilah ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt Tracy (1757-1836), seorang ahli filsafat
Prancis. menurutnya, ideologi merupakan cabang filsafat yang disebut science de ideas
( sains tentang ide ). Pada tahun 1796, ia mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang
pikiran manusia, yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan.
Dengan begitu, pada awal kemunculannya, ideologi berarti ilmu tentang terjadinya cita-
cita, gagasan, dan buah pikiran.

Dalam perkembangannya, ideologi didefinisikan sebagai berikut.

1. Menurut Descartes, ideologi adalah inti dari semua pikiran manusia


2. Menurut Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki
oleh penguasa.
3. Menurut Thomas Hobbes, Ideologi adalah seluruh cara untuk melindungi kekuasaan
pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
4. Menurut Francis Bacon, ideologi adalah paduan atau gabungan pemikiran mendasar
dari suatu konsep
5. Menurut Karl Marx, ideologi adalah alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan
bersama dalam masyarakat.
6. Menurut Napoleon, ideologi adaah keseluruhan pemikiran politik dari musuh-
musuhnya
7. Menurut Dr.Hafidh Shaleh, ideologi adalah suatu pemikiran yang mempunyai ide
berupa konsepsi rasional, yang meliputi aqidah dan solusi atas seluruh problem
kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode
untuk menjabarkan ide dan jalan keluarnya, metode mempertahankannya dan metode
menyebarkannya ke seluruh dunia.
8. Menurut The American Heritage dan Dictionary of The English Language, Fourth
Edition, ideologi adalah sekumpulan ide yang mencerminkan kebutuhan-kebutuhan,
darapan dan tujuan sosial dari individu, kelompok, golongan atau budaya. dan ideologi
adalah sekumpulan ajaran atau kepercayaan yang membentuk dasar-dasar politik,
ekonomi, dan sistem-sistem yang lain.
9. Menurut Random House Unabridged Dictionary, ideologi adalah sekumpulan ajaran,
cerita suatu bangsa, kepercayaan dan lain -lain yang menuntut individu, gerakan sosial,
institusi, golongan, atau kelompok yang besar.
10. Menurut Prof. Lowenstein, ideologi adalah suatu penyelarasan atau gabungan pola
pikiran dan kepercayaan, atau pemikiran bertukar menjadi kepercayaan, penerangan
sikap manusia tentang hidup dan kehadirannya dalam masyarakat dan mengusulkan
sesuatu kepemimpinan dan menyeimbangkannya berdasarkan pemikirannya dan
kepercayaan itu.
11. Menurut Sastrapratedja, ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang
berorientasi pada tindakan yang berorganisis menjadi suatu sistem yang teratur dan
ideologi adalah ilmu yang berkaitan dengan cita-cita, yang terdiri atas seperangkat
gagasan-gagasan atau pemikiran manusia mengenai soal-soal cita politik, doktrin atau
ajaran, nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Berdasarkan uraian tersebut, ideologi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai yang menentukan seluruh hidup manusia


2. Gagasan yang diatur dengan baik tentang manusia dan kehidupannya
3. kesepakatan bersama yang membuat nilai dasar masyarakat dalam suatu Negara
4. Pembangkit kesadaran masyarakat akan kemerdekaan melawan penjajah
5. Gabungan antara pandangan hidup yang merupakan nilai-nilai dari suatu bangsa serta
dasar negara yang memiliki nilai-nilai falsafah yang menjadi pedoman hidup suatu
bangsa.

Ideologi merupakan gambaran dari hal -hal berikut :

a. sejauh mana masyarakat berhasil memahami dirinya sendiri


b. Lukisan tentang kemampuannya memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau
golongan yang ada pada masyarakat untuk mempunyai kehidupan bersama secara lebih
baik dan untuk membangun masa depan yang lebih cerah.
c. Kemampuan mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan
perkembangan masyarakat

Mengapa ideologi perlu dimiliki setiap negara? karena ideologi digunakan negara sebagai
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadiannya dalam alam
sekitarnya. Ideologi membantu suatu negara dalam membuka wawasan yang memberikan
makna dan menunjukkan tujuan dalam kehidupan bernegara. Selain itu, ideologi juga
berguna sebagai bekal dan jalan suatu negara untuk menemukan identitasnya. Ideologi
merupakan sebuah kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong negara untuk
melakukan kegiatannya dan mencapai tujuan negara.

B. Macam – Macam Ideologi di Dunia

1.   Konservatisme
Sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata
dalam bahasa latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena
berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di
berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula.Sebagian pihak konservatif
berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai
dari zaman yang lampau, the status quo ante.
2.   Komunisme
Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu
negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebutPenganut faham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang
pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang
kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia
politik.Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba
dan Laos.

3.   Liberalisme 
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.Liberalisme
dianut oleh negara-negara di berbagai benua. 
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba,
Bahamas, Republik Dominika,

4.   Kapitalisme 
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Negara yang menganut paham
kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.

5.   Fasisme 
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa
demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat
kentara.Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang
berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman
Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada
kekuasaan pejabat pemerintah.Negara yang menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman dan
Jerman.

6.   Sosialisme 
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat
mengacu ke beberapa hal yang berhubungan denganideologi atau kelompok ideologi, sistem
ekonomi, dan negara. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.

7.   Anarkisme 
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk
negara,pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan
penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya
harus dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan
pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior
dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).

8.   Demokrasi Islam 
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-
prinsip agama Islam ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal perjuangan
pembebasan atas daerah di mandat Britania atas Palestina kemudian menyebar akan tetapi di
sejumlah negara-negara dalam pratiknya telah mencair dengan gerakan sekularisasi.

9.   Demokrasi Kristen 

Demokrasi Kristen adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-
prinsip agama Kristen ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal abad
kesembilanbelas di Eropa, pengaruh di Eropa dan Amerika Latin akan tetapi dalam pratiknya di
sejumlah negara-negara telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
10. Demokrasi Sosial 
Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering disebut sebagai kiri atau kiri
moderat yang muncul pada akhir abad ke-19 berasal dari gerakan sosialisme

11. Feminisme 
Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut
emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
Kelahirannya pada era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu
dan Marquis de Condorcet. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis,
Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan
berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869).

12. Gaullisme 
Gaullisme adalah ideologi politik Perancis yang didasari pada pemikiran dan tindakan
Charles de Gaulle.
Tema utama dari kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai kemerdekaan nasional dengan
beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal oposisi terhadap organisasi
internasional seperti NATO atau Komunitas Ekonomi Eropa

13. Luxemburgisme 
Luxemburgisme (juga ditulis Luxembourgisme) adalah paham teori Marxis dan
komunisme secara spesifik revolusioner berdasarkan tulisan-tulisan dari Rosa Luxemburg,
Menurut MK Dziewanowski terjadi penyimpangan dari tradisional Leninisme, keterpengaruhan
dari Trotskyisme Bolshevik yang kemudian diadopsi oleh pengikutnya sendiri.

Luxemburgisme merupakan upaya melakukan tafsir atas ajaran Marxisme yang berpengaruh
terhadap revolusi Rusia, Rosa Luxemburg temasuk pihak yang mengkritik ajaran politik dari
Lenin dan Trotsky, dengan konsep "sentralisme demokratis" sebagai demokrasi.

14. Nazisme 
Nazisme, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman: Nationalsozialismus), merujuk
pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi (Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman:
Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf
Hitler. Kata Nazi jadi merupakan singkatan Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di
bahasa Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan dan rasisme sering
disebut sebagai Neonazi (neo = "baru" dalam bahasa Yunani).

15. Islamisme 
Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani
atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897), umumnya dikenal sebagai Sayyid
Jamal-Al-Din Al-Afghani, atau Al-Jamal Asadābādī-Din sebagai paham politik alternatif dalam
menyatukan negara-negara termasuk di daerah Mandat Britania atas Palestina yang mempunyai
akar budaya dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah
al-'Urwat al-Wuthqa, kemudian dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan Islamisme.

16. Komunitarianisme 
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun berbeda filsafatnya,
mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang aspek-aspek dari liberalisme, kapitalisme dan
sosialisme sementara menganjurkan fenomena seperti masyarakat sipil. Paham ini mengalihkan
pusat perhatian kepada komunitas dan masyarakat serta menjauhi individu. Masalah prioritas,
entah pada individu atau komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam masalah-masalah
etis yang paling mendesak, seperti misalnya pemeliharaan kesehatan, aborsi, multikulturalisme,
dan hasutan.

17. Maoisme 
Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari Marxisme-Leninisme berasal
dari ajaran-ajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong (Wade-Giles Romanization: "Mao Tse-
tung").

Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan istilah Maoisme tidak
pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa Inggrisnya kecuali dalam penggunaan
peyoratif. Demikian pula, kelompok-kelompok Maois di luar Cina biasanya menyebut diri
mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak
mengubah, melainkan hanya mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa
kelompok Maois, percaya bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti kepada
dasar-dasar kanon Marxis, dan karena itu menyebut diri mereka "Marxis-Leninis-Maois" (MLM)
atau "Maois" saja.

18. Nasionalisme 
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political
legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang
menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua
teori itu.

Macam-macam nasionalis:

1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana


negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat";
"perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau.

2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik
dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder,
yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").

3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah


lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi
("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya.

5. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan


dengan nasionalisme etnis. 

6. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik
dari persamaan agama.

19. Pancasila 
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip
atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


 
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab 

3. Persatuan Indonesia
 
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan 

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

20. Stalinisme 
Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph
Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai dengan 1953 berkaitan erat dengan
pemerintahan pengguna sistem ekstensif spionase, tanpa pengadilan, dan politik penghapusan
lawan-lawan politik melalui pembunuhan langsung atau melalui pembuangan dan penggunaan
propaganda untuk membangun kultus kepribadian berupa diktator mutlak dengan menggunakan
negara kepada masyarakat untuk mempertahankan supermasi individual dengan kontrol politik
melalui partainya yaitu Partai Komunis.
C. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Liberalisme dan
Komunisme
Ideologi
Pancasila Liberalisme Komunisme
Aspek
- Demokrasi
- Demokrasi - Demokrasi
- Pancasila
Liberal Rakyat
- Hukum untuk
- Hukum untuk - Berkuasa
menjunjung
Politik- melindungi mutlak satu
tinggi keadilan
Hukum individu. ParPol
dan keberadaan
- Dalam politik - Hukum untuk
individu dan
mementingkan melanggengka
masyarakat.
individu. n Komunis.

- Peran Negara
ada, untuk
tidak menjadi
monopoli, dll
- Peran Negara
yang
kecil - Peran Negara
merugikan
- SWASTA dominan
rakyat.
- Mendominasi - Demi
Ekonomi - Pelaku
- Kapitalisme kolektivitas
ekonomi
- Monopoli - Monopoli
:BUMN
- Persaingan Negara
(Negara),
bebas
KOPERASI
(Rakyat), dan
SWASTA
(Individu).
Agama - Bebas memilih - Agama urusan - Agama candu
salah satu pribadi. masyarakat
agama. - Bebas beragama - Agama harus
- Agama harus (bebas memilih dijauhkan dari
menjiwai agama dan masyarakat.
dalam
kehidupan
bebas tidak
masyarakat - Atheis
beragama).
berbangsa dan
bernegara.
- Individu di akui
keberadaannya.
- Masyarakat di
akui.
- Hubungan
Individu dan - Individu tidak
masyarakat - Individu lebih penting
Pandangan
dilandasi 3S penting daripada - Masyarakat
Terhadap
(Selaras, masyarakat. tidak penting.
Individu
Serasi, - Masyarakat di - Kolektivitas
dan
Seimbang). abdikan bagi yang dibentuk
Masyaraka
- Masyarakat ada individu. Negara lebih
t
karena individu penting.
ada.
- Individu
mempunyai arti
bila hidup di
tengah
masyarakat.
- Penghargaan - Demokrasi
- Keselarasan, atasan Liberal
Keseimbangan, - Demokrasi - Hukum untuk
dan Keserasian - Negara Hukum melindungi
Ciri Khas
dalam setiap - Menolak individu.
aspek dogmatis - Dalam politik
kehidupan. - Reaksi terhadap mementingkan
absolutisme individu.

D. Keunggulan Ideologi Pancasila Dibandingkan dengan Ideologi Bangsa Lain.


Ideologi suatu bangsa akan kokoh kuat dilaksanakan dan dipertahankan apabila ideologi
tersebut berakar kepada atau berasal dari tata nilai social kepribadian sehari – hari yang dimiliki
oleh bangsa tersebut. Apabila ideologi itu asing dan tidak sesuai dengan nilai – nilai luhur
kebenaran kepribadian yang dimiliki suatu bangsa, maka ideology akan ditolak dan sulit
dilaksanakan walau dipaksakan.
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang digali atau bersumber dari tata nilai social
budaya bangsa yang merupakan nilai luhur kepribadian bangsa, yang intisari nilai praktika
moralnya sudah dilaksanakan sejak dulu dalam kehidupan sehari – hari.
Sebagai contoh , percaya dan taqwa kepada Tuhan YME, hormat menghormati musyawarah
untuk mufakat, kekeluargaan, gotong royong, dan sebagainya.
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, yaitu tanggal 18 Agustus 1995 melalui siding PPKI
(sebagai lembaga pembentuk Negara) bangsa Indonesia sepakat untuk membentuk Negara yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada sila dari sila Pancasila sebagaimana tercantum
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4.
Setelah Pancasila dinyatakan secara resmi sebagai dasar Negara RI, segala ketentuan dalam
kebijaksanaan hidup berbangsa dan bernegara harus berdasarkan Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi Negara, pandangan hidup dan kepribadian bangsa harus dipahami
dan diamalkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari – hari.
Pancasila sebagai nilai moral yang bersumber kepada tata nilai social kepribadian bangsa
harus terbuka untuk mengikuti gerak laju perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia dengan
tetap tidak keluar atau menyimpang dari nilai luhur dasar sila – sila Pancasila.
Kita harus maju dan berkembangan ke arah hidup yang lebih baik atau modern sesuai dengan
perkembangan IPTEK dengan didasari oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Agar kita memahami dan meyakini bahwa nilai – nilai kepribadian kita, Pancasila, lebih baik
dari ideologi bangsa lain, maka diuraikan prinsip ideologi bangsa lain yang cukup terkenal di
dunia, yaitu ideology liberalism dan komunisme.

a. Ideologi Liberalisme
Liberal artinya bebas, isme artinya faham atau ajaran. Jadi, Liberalisme adalah faham
atau ajaran yang lebih mengutamakan kebebasan, khususnya kebebasan pribadi dengan alasan
setiap orang dilahirkan bebas merdeka.
Akibat dari prinsip lebih mengutamakan kebebasan kepentingan pribadi, dampak
negative yang dapat ditimbulkan dalam kehidupan dibidang paleksosbudag, adalah sebagai
berikut :

1. Di Bidang Politik
Kebebasan individu yang terlalu diutamakan mengakibatkan setiap orang akan sangat
bebas berbuat kepada pemerintah Negara termasuk berbuat negative dengan bertindak
sebagai oposisi (lawan) untuk menjatuhkan pemerintah yang ada demi kepentingan atau
ambisi politiknya.
2. Di Bidang Ekonomi
Persaingan pasar bebas antar individu atau kelompok warga Negara (free fight lib
realism) dalam usaha/bisnis di bidang ekonomi akan mengakibatkan pihak yang kuat
selalu memenangkan persaingan, sehingga yang kuat semakin kuat dan yang lemah
selamanya tertindas dan tidak meningkat.
Kelompok kecil yang kuat akan menjadi pengusaha modal/capital terbesar dalam
ekonomi Negara, sedangkan rakyat banyak tidak terlindungi kesejahteraannya dan
terlantar. Hal ini merupakan suatu ketidakadlikan/ketimpangan.
3. Di Bidang Kehidupan Sosial Budaya
Kehidupan individualistis atau hanya memperhatikan kepentingan hidup diri sendiri
dalam tata kehidupan social masyarakat bertentangan dengan pola hidup kekeluargaan
dan kegotongroyongan.
4. Di Bidang Kehidupan Beragama
Urusan Agama ialah urusan pribadi setiap Negara. Negara tidak ikut campur dalam
kehidupan beragama dalam arti Negara memisahkan urusan kegiatan kehidupan
bernegara dengan ketentuan Agama (Negara sekuler). Dalam Negara sekuler
dipersilahkan warga negaranya untuk beragama atau Atheis, Negara tidak peduli terhadap
kehidupan beragama.
b. Ideologi Komunisme
Dalam ideologi komunisme lebih mementingkan kepentingan komunal atau umum
(rakyat banyak). Sangat mementingkan kepentingan umum walaupun harus mengorbankan
hak – hak pribadi manusia/warga Negara. Kekurangan faham ini adalah tidak menghormati
hak – hak asasi pribadi manusia.
Salah satu penyebab timbulnya prinsip tersebut adalah sebagai reaksi dari
ketidakadilan/ketimpangan yang di timbulkan dalam bidang ekonomi system liberal, yaitu
tidak menjamin kesejahteraan rakyat.
Demi kepentingan umum atau rakyat, Negara menjadi sangat berkuasa untuk
mengatur/menentukan kebijaksanaan dalam segala bidang kehidupan. Yang sebenarnya
berkuasa mengendalikan kebijaksanaan kegiatan Negara ialah kelompok kecil para pengurus
partai komunis sebagai partai politik,tunggal Negara. Hal ini mengakibatkan kelemahan atau
kekurangan sebagai berikut :
1. Bidang Politik
Tidak demokratis, karena Negara berkuasa penuh untuk menentukan kebijaksanaan
politik. Kehendak Negara dianggap di anggap kehendak rakyat. Rakyat tidak punya
pilihan pendapat politik selain yang di tetapkan oleh partai tunggal Negara (komunis).
2. Bidang Ekonomi
Menganut system etatisme, yaitu system ekonomi dimana Negara menguasai/monopoli
seluruh sektor kegiatan ekonomi sehingga memantikan kreativitas/warga Negara dalam
bidang usaha ekonomi.
3. Bidang Sosial Budaya
Bercita-cita ke arah kehidupan sosial masyarakat sama rasa.Hal ini bertentangan dengan
kodrat manusia yang dilahirkan berbeda-beda kehendaknya,kemapuannya dan
sebagainya.
4. Bidang kehidupan Beragama
Komunisme berpaham atheis atau tidak percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa. Secara
terselubung Negara menekan kehidupan keagamaan warga negaranya.

Karena faham komunisme ini lebih banyak bertentangan dengan fitrah dan hak dasar
kemanusiaan untuk hidup layak dan manusiawi, maka di Negara asal dan ajarannya, yaitu
Uni Soviet (Rusia) ajarannya sudah tumbang. Walaupun kita harus tetap waspada karena
masih ada Negara komunis lain yang ingin memperluas ideologinya ke Negara lain di
dunia.
Untuk mengetahui keunggulan ideologi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara,akan dikemukakan prinsip-prinsip ideology pancasila yang dimulai dari aspek
kehidupan beragama karena sesuai dengan urusan sila pertama pancasila sebagai berikut :
1. Dalam kehidupan beragama
Walaupun Negara pancasila bukan Negara agama tetapi bukan berarti kita Negara
sekuler apalagi atheis. Dalam Negara pancasila dihormati dan dikembangkan
kehidupan beragama dengan sebaik-baiknya,bahkan memiliki lembaga resmi
Dapertement Agama yang bertugas membinaa dan mengembangkan kehidupan
Agama dengan sebaik-baiknya.

2. Dalam kehidupan social budaya


Berdasarkan pola hubungan social yang berdasarkan kemanusiaan yang adil dan
beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,persatuan kesatuan bangsa,
menjaga kesimbangan hak dan kewajiban,kepentingan pribadi dan masyarakat serta
semangat kekeluargaan dan gotongroyong.
3. Dalam kehidup politik
Politik berdasarkan demokrasi pancasila adalah demokrasi/kerakyatan yang dijiwai
oleh sila-sila Pancasila utuh,yaitu demokrasi yang dilandasi oleh keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
yang adil dan mewujudkan keadilan social seluruh rakyat Indonesia.
4. Dalam Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi pancasila bertujuan untuk
mewujudkan keadilan (pemerataan kesejahteraan) social bagi seluruh rakyat
Indonesia. Untuk melindungi kepentingan hajat hidup rakyat banyak,Negara
menguasai cabang-cabang produksi yang penting tidak merugikan kepentingan rakyat
banyak.
Hak milik pribadi dalam kerangka kepentingan social,setiap warga Negara berhak
menikmati hasil pembangunan/kesejahteraan sesuai dengan baktinya(jasanya) dalam
pembangunan nasional. Pemerintah berusaha mewujudkan pemerataan kesempatan
menikmati kesejahteraan bagi seluruh rakyat,baik dalam kegiatan pembangunan
maupun hasilnya.
BAB III

PENUTUP

Pengertian Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta
kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam
berbagai kehidupan, seperti :

 Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanan.


 Bidang Sosial
 Bidang Kebudayaan
 Bidang Keagamaan

Ideologi adalah suatu pilihan yang rasional yang penuh kesadaran dari seseorang atau
sekelompok orang yang harus bertanggung jawab melaksanakannya. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa “hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan
kehidupan berbangsa dan bernegara adalah “ Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam
penataan kehidupan kita dalam arti luas dalam konteks Indonesia maka Identitas Nasional
itu merupakan manifestasi nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang “dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia
menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh “Bhinneka Tunggal Ika”
sebagai dasar dan arah pengembangannya.

Anda mungkin juga menyukai