Anda di halaman 1dari 12

STATISTIKA

“PROBABILITAS”

OLEH :
NO NAMA MAHASISWA NIM
1. MARIA KARLINA NDEE PO 530321118943
2. MARIA INGGRIDA SUNI PO 530321118943
3. MIKAEL NUNES PO 5303209172014

PROGRAM STUDI PPN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
KUPANG
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar Belakang Masalah Probabilitas atau peluang adalah cara untuk mengungkapkan
pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep
ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian digunakan secara
lebih luas tidak hanya dalam matematika atau statistika, tetapi juga keuangan, sains dan
filsafat. Probabilitas [lebih dikenal dengan peluang] pertama kali dikenalkan oleh Blaise
Pascal dan Pierre de Fermat pada abad ke-17 melalui permainan dadu. Dari permainan dadu
inilah akhirnya berkembang permainan permainan yang lain seperti pelemparan koin,
permainan kartu bridge [remi] dan permainan lainnya. Oleh karena itu, konsep peluang lahir
melalui suatu permainan. Dalam perkembangannya, perhitungan peluang mendapatkan
perhatian yang serius dari para ilmuwan karena mempunyai peran yang sangat penting dalam
perkembangan ilmu pengetahuan lainnya, seperti Ilmu fisika modern, Statistika, dan lain-lain.

Probabilitas sangat berguna untuk pengambilan keputusan yang tepat, karena kehidupan di
dunia tidak ada kepastian, sehingga diperlukan untuk mengetahui berapa besar probabilitas
suatu peristiwa akan terjadi. Probabilitas dinyatakan dalam angka pecahan antara 0 sampai 1
atau dalam persentase.

Contoh:
Seluruh mahasiswa IKIP Gunungsitoli harus memiliki sertifikat komputer untuk program
Microsoft Office. Di kota Gunungsitoli sendiri banyak terdapat kursus computer. Maka akan
muncul kebingungan dalam memilih tempat kursus. Untuk menentukan pilihan biasanya
mahasiswa akan bertanya kepada teman-teman, mereka kursus dimana? Dari ratusan
mahasiswa mungkin Anda hanya bertanya kepada 20 orang mahasiswa saja. Yang paling
banyak diminati Anda akan memilih tempat tersebut untuk kursus.

Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa keputusan diambil hanya dari beberapa contoh atau
sampel dari populasi keseluruhan.

1.2 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui tentang pengertian probabilitas
2. Agar mahasiswa mengetahui tentang sejaarh probabilitas
3. Agar mahasiswa mengetahui konsep-konsep probabilitas
4. Agar mahasiswa mengetahui tentang unsure-unsur probabilitas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Probabilitas

Probabilitas didifinisikan sebagai peluang atau kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Hal
ini didukung oleh Lind [2002] yang mendefinisikan probabilitas sebagai suatu ukuran
tentang kemungkinan suatu peristiwa [event] akan terjadi dimasa mendatang. Probabilitas
dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam persentase.

Probabilitas dinyatakan dalam bentuk pecahan dari 0 sampai 1 atau dalam persentase.
Probabilitas 0 menunjukkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi, sedangkan probabilitas 1
menunjukkan peristiwa pasti terjadi.
Contoh penulisan probabilitas dalam desimal atau persentase:

a. Hari jumat mendatang adalah penutupan bursa saham, maka kebanyakan investor
berusaha meraih keuntungan melalui penjualan saham atau yang biasanya
diistilahkan profit taking, sehingga probabilitas menjual mencapai 0,7 sedangkan
membeli 0,3.
b. Melihat kondisi kesiapan mahasiswa yang mengikuti ujian mata kuliah teori
probabilitas, maka mahasiswa yang mempunyai probabilitas untuk lulus 70% dan
tidak lulus 30%.
c. Probabilitas kejadian dengan nilai 0 berarti peristiwa yang tidak mungkin terjadi,
seperti seorang anak balita melahirkan seorang bayi. Sedangkan probabilitas dengan
nilai 1 adalah peristiwa yang pasti terjadi, seperti semua manusia pasti akan
meninggal.

2.2 Sejarah Probabilitas

Probabilitas dikenal dengan teori peluang. Teori peluang awalnya diinspirasi oleh masalah
perjudian. Awalnya dilakukan oleh matematikawan dan fisikawan Itali yang bernama
Girolamo Cardano (1501-1576). Cardano lahir pada tanggal 24 September 1501. Cardano
merupakan seorang penjudi pada waktu itu. Walaupun judi berpengaruh buruk terhadap
keluarganya, namun judi juga memacunya untuk mempelajari peluang. Dalam bukunya yang
berjudul Liber de Ludo Aleae (Book on Games of Changes) pada tahun 1565, Cardano
banyak membahas konsep dasar dari peluang yang berisi tentang masalah perjudian.
Sayangnya tidak pernah dipublikasikan sampai 1663. Girolamo merupakan salah seorang
dari bapak probability. Pada tahun 1654, seorang penjudi lainnya yang bernama Chevalier
de Mere menemukan sistem perjudian.
Ketika Chevalier kalah dalam berjudi dia meminta temannya Blaise Pascal (1623- 1662)
untuk menganalisis sistim perjudiannya. Pascal menemukan bahwa sistem yang dipunyai
oleh Chevalier akan mengakibatkan peluang dia kalah 51 %. Pascal kemudian menjadi
tertarik dengan peluang, dan mulailah dia mempelajari masalah perjudian. Dia
mendiskusikannya dengan matematikawan terkenal yang lain yaitu Pierre de Fermat (1601-
1665). Mereka berdiskusi pada tahun 1654 antara bulan Juni dan Oktober melalui 7 buah
surat yang ditulis oleh Blaise Pascal dan Pierre de Fermat yang membentuk asal kejadian
dari konsep peluang. Pascal bekerjasama dengan Fermat menyelesaikan soal-soal yang
diberikan oleh Chevalier de Mere.
Di awal tahun 1656, Christiaan Huygens menulis naskah Van Rekeningh in
Spelen van Geluck . Van Rekeningh in Spelen van Geluck adalah risalat singkat
terdiri dari 15 halaman, yang kemung kinan didasarkan atas apa yang dilihat
Huygen selama dia menetap di Paris pada tahun-tahun sebelumnya tentang surat
menyurat antara Pascal dan Fermat. Pada bentuk akhirnya, tulisan ini memuat 14
masalah (Voorstellen) dengan solusi atau buktinya dan 5 masalah yang harus
diselesaikan oleh pembaca. Lima masalah terakhir adalah sebagian dari masalah
Fermat dan Pascal. Masalah terakhir dari kelima masalah tersebut pada akhirnya
dikenal sebagai “Gambler’s ruin” dan bagian-bagian dari surat menyurat Pascal
dan Fermat yang di terbitkan pada tahun 1656.
Pada tahun 1979 Jaques ( Jacob) Bernouili me menulis buku ars conjectandi yang
terdiri dari 5 bagian yaitu :

1. 1. Menulis lagi Liber de Ludo Aleae (Book on Games of Chance) karya


Cardano
2. Permutasi dan Kombinasi
3. Distribusi Binomial dan Multinomial
4. Teori Peluang

2.3 Konsep Probabilitas

1. Pandangan klasik/Intuitif

 Di dalam pandangan klasik ini probabilitas/ peluang adalah harga angka yang
menunjukan seberapa besar kemungkinan suartu peristwa terjadi, diantara
keseluruhan peristiwa yang mungkin terjadi. (Hastono & Sabri, 2013)
 Perhitungan probabilitas secara klasik didasarkan pada asumsi bahwa seluruh
hasil dari suatu eksperimen mempunyai kemungkinan atau peluang yang sama.
Dalam pendekatan ini kita harus mengetahui terlebih dahulu seluruh kejadian
yang akan muncul, yang dalam prakteknya sulit untuk dilaksanankan.
(Supranto, 2000)
Jadi, pendekatan dalam konsep klasik ini adalah matematis atau teoritis
sehingga mendapatkan rumus :

P (E) = X / N

Keterangan :

P = Probabilitas

E = Event (kejadian)

X = Jumlah kejadian yang diinginkan (peristiwa)

N = Keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi

Contoh soal:

“Sebuah Rumah Sakit akan memilih secara acak seorang tenaga kesehatan
untuk mengikuti sebuah pelatihan dan mengadakan undi terhadap 4 orang
tenaga kesehatan yang terdiri dari 1 dokter laki-laki, 1 dokter perempuan, 1
perawat laki-laki dan 1 perawat perempuan. Berapa besar peluang untuk
perawat perempuan mengikuti pelatihan tersebut?”

Jawab:

Probabilitas akat terpilih seorang perawat perempuan adalah:

P = 1/4 ® 0,25

2. Pandangan empiris/probabilitas Relative


Dalam pandangan ini probabilitas berdasarkan observasi, pengalaman, atau kejadian
(peristiwa) yang telah terjadi.
Contoh:
1.Pelemparan 100x koin ® 59x keluar sisi H maka dikatakan P(H) = 59%
2.Dari 10.000 hasil suatu produksi, 100 rusak ® P(rusak) = 1% = 0.01
3.Distribusi relative

Probabilitas berdasarkan pendekatan frekuensi relatif sering disebut sebagai probabilitas


empiris. Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga nilai probabilitas itu
merupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut. Menurut pendekatan frekuensi
relatif, probabilitas dirumuskan
P(Xi)=lim fi/n

n→∼

keterangan :

 P(Xi) = probabilitas peristiwa i


 fi = frekuensi peristiwa i
 n = banyaknya peristiwa yang bersangkutan

Upah (Rp 1000) Jumlah %


200-499 90 30
500-749 165 55
750-999 45 15

Kalau diambil secara acak satu orang probabilitas untuk terambil seseorang yang
mempunyai upah antara 200 – 499 ribu rupiah adalah ® p (0,3).

Pandangan Empiris

P (E) = limit X/N

Hubungan antara pandangan Klasik dan pandangan Empiris :

P (E) = X/N dan P (E) = limit X/N akan sama besarnya bila N tak terhingga

3. Pandangan Subjektif
Di dalam pandangan subyektif probabilitas ditentukan oleh pembuat pernyataan,
misalnya seorang buruh/ karyawan meyakini kalau ada kesempatan untuk pendidikan
lanjut, yang akan dikirim adalah dirinya (misalnya diyakininya 95% = 0,95).
Seorang direktur rumah sakit menyatakan keyakinan (90%) bahwa rumah sakit yang
dipimpinnya akan dapat mulai swadana (break event point) lima tahun ke depan.
Kebenaran dari probabilitas subjektif ini sangat tergantung pada orang yang
menentukannya, tetapi walaupun demikian teori probabilitas dapat membantunya.

Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan


individu yang didasarkan pada peristiwa masa lalu yang berupa terkaan saja.
Contoh
Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang calon yang telah
lulus ujian saringan. Keempat calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan semuanya
dapat dipercaya. Probabilitas tertinggi [kemungkinan diterima] menjadi supervisor
ditentukan secara subjektif oleh sang direktur.
2.4 Unsur-Unsur Probabilitas

1. Ruang sampel
 Humpunan yang elemennya merupakan hasil yang mungkin terjadi
 Ditulis S (a1, a2, a3,…an)
2. Titik sampel
 Semua elemen yang ada didalam ruang sampel
 Yaitu a1, a2, a3, …an
3. Peristiwa (event)
 Himpunan bagian dari suatu ruang sampel
 Ditulis A, B dst

Contoh :

 Eksperimen : pemilihan mahasiswa keperawatan, dicatat IPK


 Hasil : bilangan x yang besarnya antara 0-4
 Ruang sampel : S = (0 ≥ X ≤ 4)
 Suatu peristiwa: A IPK diatas 3 = (3<X≤ 4)

 Eksperiment : empat pekerja sama-sama terkenan polusi


 Hasil : dicatat jadi sakit (S) atau tidak (T)
 Ruang sampel : (SSSS, SSST,….TTTT) =2‸4 =16
 Suatu peristiwa: A semua pekerja sakit (SSSS)
B. ada 2 pekerja yang sakit ( SSTT, STST, STTS, TSST, TSTS,
TTSS).
2.5 Kaidah Pencacahan

1. Aturan pengisisan tempat


Jika terdapat dua unsure yang akan dibentuk menjadi suatu susunan dengan m dan n cara
yang berlainan dapat disusun menjadi m x n cara.
Contoh soal :
a. Seseorang akan melakukan perjalanan dari kota A ke C. jika dari kota A ke kota B
ke kota C dapat dipilih 4 rute yang berbeda maka beberapa rute yang dapat dipilih
jika kejadian dari kota A ke kota C melalui kota B?

Dari A ke B ada 3 cara Dari A ke C ada 3x4 cara = 12

Dari B ke C ada 4 cara

b. Beberapa banyak bilangan yang dapat dibentuk dari angka-angka 1,3,5,7,9


dengan syarat masing-masing angka hanya boleh dipakai satu kali untuk setiap
bilangan dan bilangan itu terdiri atas 3 angka.

Posisi ratusa dpt diisi dengan 5 cara

Posisi puluhan dpt diisi dengan 4 cara Banyaknya bilangan yang dpt disusun

Ada 5x4x3 =12 bilangan

Posisi satuan dpt diisi dengan 3 cara

2. Pengertian dan notasi factorial


Perkalian semua bilangan asli dari 1 sampai n dinotasikan dengan n ( dibaca n factorial)

n!= 1x2x3x….x (n-2)x (n-1) x n


Defenisi
atau
0! =1
n! = nx(n-1) x (n-2) x…x3x2x1

Contoh soal :

Empat buah lukisan A, B, C dan D akan dipajang berurutan pada sebuah dinding
pameran. Berapakah jumlah susunan yang dapat dibentuk dari keempat lukisan tersebut?

Jawab:
Karena jumlah lukisan yang akan dibentuk susunannya adalah 4 maka jumlah susunan
yang bisa dibentuk adalah 4!.

4! = 1 × 2 × 3 × 4 = 24

Jadi jumlah susunan yang dapat dibentuk adalah 24 susunan. Ke-24 susunan tersebut
adalah sebagai berikut.

ABCD, ABDC, ACBD, ACDB, ADBC, ADCB, BACD, BADC, BCAD, BCDA, BDAC,
BDCA, CABD, CADB, CBAD, CBDA, CDAB, CDBA, DABC, DACB, DBAC, DBCA,
DCAB, DCBA.

3. Permutasi
Suatu permutasi dari beberapa unsure adalah banyaknya cara menyusun sebagian atau
seluruh unsure-unsur tersebut dengan memperhatikan urutan dan tanpa ada pengulangan
unsure. Banyak permutasi n unsure dengan setiap pengambilan r unsure (r < n)
dinotasikan dengan P(n,r).

Contoh Soal :
Sebuah organisasi mahasiswa memiliki 7 orang yang kompeten untuk mengisi posisi
ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara. Berapakah banyaknya cara untuk memilih
susunan posisi tersebut?

Jawab:

Tujuh orang yang kompeten akan menenpati 4 posisi, sehingga banyaknya susunan yang
akan dibentuk adalah 7 kombinasi 4, yaitu

4. Permutasi dengan beberapa elemen sama


Banyaknya permutasi n unsure yang memuat k,l, dan m unsure yang dapat ditentukan
dengan rumus : P = n! / k! l!m!
Contoh soal :
Berapa banyak susunan huruf yang dapat disusun dari setiap huruf pada kata berikut :
a. ADALAH b. MATEMATIKA

Jawab :
6!
a. P¿ =65,4=120
3!
10 ! 9.8 .7 .6 .5.4 .3.3 .1
b. P= = =10.9 .8.7 .6 .5=151200
2! 2 !3 ! 2.1 .2 .1.3 .2.1

5. Permutasi siklis
Jika tersedia n unsure yang berbeda maka banyaknya permutasi siklis dari n unsure
tersebut adalah : P= (n-1)!

Contoh soal :
Dalam diskusi yang terdiri dari 6 siswa mengelilingi meja bundar.
Berapa banyak susunan mereka duduk dengan mengelilingi meja bundar?
Jawab :
P= (6-1)!
P= 5!
P= 5.4.3.2.1 =120
6. Pengertian kombinasi
Kombinasi dari sekelompok unsure adalah banyaknya cara menyususn sebagian atau
seluruh unsure-unsur tersebut tanpa memperhatikan urutan.
Contoh Soal :

Huruf A, I, U , E dan O akan disusun menjadi kelompok yang terdiri dari 3 huruf.
Berapakah banyaknya kelompok yang mungkin terbentuk?

Jawab:

Dari 5 huruf, akan disusun kelompok yang terdiri dari 3 huruf. Banyaknya kelompok
susunan yang mungkin terbentuk adalah 5 kombinasi 3.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Probabilitas didifinisikan sebagai peluang atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian,
suatu ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa (event)
yang akan terjadi dimasa mendatang. Sebuah contoh sederhana adalah jika sebuah koin
dilempar, maka akan sulit untuk memastikan bahwa muka gambar atau muka angka yang
berada diatas, jadi dalam kehidupan kita sehari-hari kita tidak lepas dari probabilitas.
Probabilitas mempunya manfaat sebagai berikut :
1) Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat
2) Dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang terkait tentang
karakteristik populasi
3) Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu
populasi.
3.2 Saran
Kami berharap seluruh mahasiswa keperawatan khususnya bagi kami agar semakin
berkembang wawasan tentang konsep probabilitas dalam teori pengambilan keputusan
dan berharap saran yang membangun.
DAFTAR ISI

Programkomputer12. Wordpress.com/2013/05/09/sejarah probabilitas

https://bloginfokuhaku.bogspot.com/2017/10/makalah-sejarah-probabilitas-a html

emanmendrofa.blogspot.com/2019/06/konsep-dasar-probabilitas.html

http://ssantoso.blogspot.com2009/03/materi-ii-teori probabilitas-I.html

Anda mungkin juga menyukai