MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kuliah Statistika Bisnis
pada Program Studi Akuntansi
Dosen Pembimbing
Dudi Abdul Hadi,H.,S.E.,M.Si.,Ak.
Oleh :
Hyldha Yuniar (0115101306)
Fitri Novia (0115101532)
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul “Teori Peluang”
ini dapat diselesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban
untukmemenuhi tugas.
A. LATAR BELAKANG
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam
(misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan
psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga
digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk
merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya
yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya
dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat (perhitungan cepat hasil
pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan
dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Probabilitas
Contoh 1: Sebuah mata uang logam mempunyai sisi dua (H & T) kalau mata uang
tersebut dilambungkan satu kali, peluang untuk keluar sisi H adalah ½.
Contoh 2: Sebuah dadu untuk keluar mata ‘lima’ saat pelemparan dadu tersebut
satu kali adalah 1/6 (karena banyaknya permukaan dadu adalah 6).
Rumus :
P (E) = X/N
P: Probabilitas
E: Event (Kejadian)
1. Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik didasarkan pada sebuah peristiwa mempunyai kesempatan
untuk terjadi sama besar (equally likely). Probabilitas suatu peristiwa kemudian
dinyatakan sebagai suatu rasio antara jumlah kemungkinan hasil dengan total
kemungkinan hasil (rasio peristiwa terhadap hasil).
P (A) = a/a+b ; dan peluang bahwa akan terjadi b adalah: P (A) = b/a+b
Contoh:
Pelamar pekerjaan terdiri dari 10 orang pria (A) dan 15 orang wanita (B). Jika
yang diterima hanya 1, berapa peluang bahwa ia merupakan wanita?
Jawab:
Contoh:
Dari hasil penelitian diketahui bahwa 5 orang karyawan akan terserang flu
pada musim dingin. Apabila lokakarya diadakan di Puncak, berapa probabilitas
terjadi 1 orang sakit flu dari 400 orang karyawan yang ikut serta?
Jawab:
3. Pendekatan Subjektif
1. Hukum Penjumlahan
Contoh:
Probabilitas untuk keluar mata 2 atau mata 5 pada pelemparan satu kali sebuah
dadu adalah:
Peristiwa Non Mutually Exclusive (Joint) dua peristiwa atau lebih dapat
terjadi bersama-sama (tetapi tidak selalu bersama).
Rumus penjumlahan untuk kejadian-kejadian yang tidak saling meniadakan:
Contoh soal 1:
Sebuah dadu dilambungkan dua kali, peluang keluarnya mata 5 untuk kedua
kalinya adalah:
Contoh soal 2:
P (H ∩ 3) = ½ x 1/6 = 1/12
Dua kartu ditarik dari satu set kartu bridge, peluang untuk yang tertarik keduanya
kartu as adalah sebagai berikut: Peluang as I adalah 4/52 -> P (as I) = 4/52
Contoh:
F. Ruang Sampel dan Titik Sampel
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan/kejadian. Ruang Sampel suatu percobaan dapat dinyatakan dalam
bentuk diagram pohon atau tabel.
Contoh:
Pada percobaan melempar dua buah mata uang logam (koin) homogen yang berisi
angka (A) dan gambar (G) sebanyak satu kali. Tentukan ruang sampel percobaan
tersebut.
G. Teorema Bayes
Dalam teori probabilitas dan statistika, teorema Bayes adalah sebuah teorema
dengan dua penafsiran berbeda. Dalam penafsiran Bayes, teorema ini menyatakan
seberapa jauh derajat kepercayaan subjektif harus berubah secara rasional ketika
ada petunjuk baru. Dalam penafsiran frekuentis teorema ini menjelaskan
representasi invers probabilitas dua kejadian. Teorema ini merupakan dasar dari
statistika Bayes dan memiliki penerapan dalam sains, rekayasa, ilmu ekonomi
(terutama ilmu ekonomi mikro), teori permainan, kedokteran dan hukum.
Penerapan teorema Bayes untuk memperbarui kepercayaan dinamakan inferens
Bayes.
Atau
H. Prinsip Menghitung
1. Faktorial
Contoh:
3! = 3 x 2 x 1 = 6
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
2. Permutasi
Permutasi digunakan untuk mengetahui jumlah kemungkinan susunan
(arrangement) jika terdapat satu kelompok objek. pada permutasi berkepentingan
dengan susunan atau urutan dari objek. Permutasi dirumuskan sebagai berikut :
dimana :
P = Jumlah permutasi atau cara objek disusun
n = jumlah total objek yang disusun
r/k = jumlah objek yang digunakan pada saat bersamaan, jumlah r/k dapat sama
dengan n atau lebih kecil
! = tanda dari factorial
Contoh:
Di kantor pusat DJBC Ada 3 orang staff yang dicalonkan untuk menjadi mengisi
kekosongan 2 kursi pejabat eselon IV. Tentukan banyak cara yang bisa dipakai
untuk mengisi jabatan tersebut?
jawab :
Permutasi P (3,2), dengan n =3 (banyaknya staff) dan k =2 (jumlah posisi yang
akan diisi)
Permutasi siklis
Contoh:
Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja
makan yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk
mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda?
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan
urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur
yaitu :
3. Kombinasi
Contoh:
Saat akan menjamu Bayern Munchen di Allianz arena, Antonio Conte (Pelatih
Juventus) punya 20 pemain yang akan dipilih 11 diantaranya untuk jadi starter.
Berapa banyak cara pemilihan starter tim juventus? (tidak memperhatikan posisi
pemain).
I. FUNGSI PELUANG
Untuk diskret :
Untuk kontinyu :
A. Kesimpulan