Anda di halaman 1dari 20

TEORI PELUANG

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kuliah Statistika Bisnis
pada Program Studi Akuntansi

Dosen Pembimbing
Dudi Abdul Hadi,H.,S.E.,M.Si.,Ak.

Oleh :
Hyldha Yuniar (0115101306)
Fitri Novia (0115101532)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WYDIATAMA
BANDUNG
2016-2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul “Teori Peluang”
ini dapat diselesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban
untukmemenuhi tugas.

Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih kepada


semuapihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran
mereka demi terwujudnya makalah ini. Akhirnya saran dan kritik
pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah
ini penulis sangat dihargai.

Bandung, 24 Juli 2017


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,


mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika'
(bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika
merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data,
informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari
kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau
mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep
dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika
antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam
(misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan
psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga
digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk
merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya
yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya
dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat (perhitungan cepat hasil
pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan
dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Probabilitas

Probabilitas atau Peluang adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu


peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang. Probabilitas dapat juga
diartikan sebagai harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan
suatu peristiwa terjadi, di antara keseluruhan peristiwa yang mungkin terjadi.
Probabilitas dilambangkan dengan P.

Contoh 1: Sebuah mata uang logam mempunyai sisi dua (H & T) kalau mata uang
tersebut dilambungkan satu kali, peluang untuk keluar sisi H adalah ½.

Contoh 2: Sebuah dadu untuk keluar mata ‘lima’ saat pelemparan dadu tersebut
satu kali adalah 1/6 (karena banyaknya permukaan dadu adalah 6).
Rumus :

P (E) = X/N

P: Probabilitas

E: Event (Kejadian)

X: Jumlah kejadian yang diinginkan (peristiwa)

N: Keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi


Probabilitas yang rendah menunjukkan kecilnya kemungkinan suatu
peristiwa akan terjadi. Suatu probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam
presentase. Probabilitas 0 menunjukkan peristiwa yang tidak mungkin terjadi,
sedangkan probabilitas 1 menunjukkan peristiwa yang pasti terjadi.

Ada tiga hal penting dalam probabilitas, yaitu:

Percobaan adalah pengamatan terhadap beberapa aktivitas atau proses


yang memungkinkan timbulnya paling sedikit 2 peristiwa tanpa memperhatikan
peristiwa mana yang akan terjadi.
Hasil adalah suatu hasil dari sebuah percobaan.
Peristiwa adalah kumpulan dari satu atau lebih hasil yang terjadi pada sebuah
percobaan atau kegiatan.

B. Manfaat Probabilitas dalam Penelitian

Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita


dalam mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin
terjadi. Jika kita tinjau pada saat kita melakukan penelitian, probabilitas memiliki
beberapa fungsi antara lain:
Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas
hipotesis yang terkait tentang karakteristik populasi.
Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu
populasi.
C. Pendekatan Probabilitas

Ada 3 (tiga) pendekatan konsep untuk mendefinisikan probabilitas dan


menentukan nilai-nilai probabilitas, yaitu : (1). Pendekatan Klasik, (2).
Pendekatan Frekuensi Relatif, dan (3). Pendekatan Subyektif.

1. Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik didasarkan pada sebuah peristiwa mempunyai kesempatan
untuk terjadi sama besar (equally likely). Probabilitas suatu peristiwa kemudian
dinyatakan sebagai suatu rasio antara jumlah kemungkinan hasil dengan total
kemungkinan hasil (rasio peristiwa terhadap hasil).

Probabilitas suatu peristiwa = Jumlah kemungkinan hasil / Jumlah total


kemungkinan hasil
Jika ada a kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A dan ada b
kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A, serta masing-masing kejadian
mempunyai kesempatan yang sama dan saling asing, maka probabilitas/peluang
bahwa akan terjadi a adalah:

P (A) = a/a+b ; dan peluang bahwa akan terjadi b adalah: P (A) = b/a+b
Contoh:

Pelamar pekerjaan terdiri dari 10 orang pria (A) dan 15 orang wanita (B). Jika
yang diterima hanya 1, berapa peluang bahwa ia merupakan wanita?

Jawab:

P (A) = 15/10+15 = 3/5


2. Pendekatan Relatif

Besarnya probabilitas suatu peristiwa tidak dianggap sama, tetapi


tergantung pada berapa banyak suatu peristiwa terjadi dari keseluruhan percobaan
atau kegiatan yang dilakukan. probabilitas dapat dinyatakan sebagai berikut :

Probabilitas kejadian relatif = Jumlah peristiwa yang terjadi / Jumlah total


percobaan atau kegiatan

Jika pada data sebanyak N terdapat a kejadian yang bersifat A, maka


probabilitas/peluang akan terjadi A untuk N data adalah: P (A) = a/N

Contoh:

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 5 orang karyawan akan terserang flu
pada musim dingin. Apabila lokakarya diadakan di Puncak, berapa probabilitas
terjadi 1 orang sakit flu dari 400 orang karyawan yang ikut serta?

Jawab:

P (A) = 5/400 = P (A) = 1/80

3. Pendekatan Subjektif

Besarnya suatu probabilitas didasarkan pada penilaian pribadi dan dinyatakan


dalam derajat kepercayaan. Penilaian subjektif diberikan terlalu sedikit atau tidak
ada informasi yang diperoleh dan berdasarkan keyakinan.
D. Konsep Dasar dan Hukum Probabilitas

Dalam mempelajari hukum dasar probabilitas berturut-turut akan dibahas


hukum penjumlahan dan hukum perkalian.

1. Hukum Penjumlahan

Hukum penjumlahan menghendaki peristiwa saling lepas (mutually exclusive)


dan peristiwa/kejadian bersama (non mutually exclusive).

Saling meniadakan (mutually exclusive)


Apabila suatu peristiwa terjadi, maka peristiwa lain tidak dapat terjadi
pada saat bersamaan.
Rumus penjumlahan untuk kejadian-kejadian yang saling meniadakan:

Contoh:

Probabilitas untuk keluar mata 2 atau mata 5 pada pelemparan satu kali sebuah
dadu adalah:

P(2 U 5) = P (2) + P (5) = 1/6 + 1/6 = 2/6


Kejadian Bersama (Non Mutually Exclusive)

Peristiwa Non Mutually Exclusive (Joint) dua peristiwa atau lebih dapat
terjadi bersama-sama (tetapi tidak selalu bersama).
Rumus penjumlahan untuk kejadian-kejadian yang tidak saling meniadakan:

Peristiwa terjadinya A dan B merupakan gabungan antara peristiwa A dan


peristiwa B. Akan tetapi karena ada elemen yang sama dalam peristiwa A dan B,
Gabungan peristiwa A dan B perlu dikurangi peristiwa di mana A dan B memiliki
elemen yang sama. Dengan demikian, probabilitas pada keadaan di mana terdapat
elemen yang sama antara peristiwa A dan B maka probabilitas A atau B adalah
probabilitas A ditambah probabilitas B dan dikurangi probabilitas elemen yang
sama dalam peristiwa A dan B.

Peristiwa Pelengkap (Complementary Event)


Apabila peristiwa A dan B saling melengkapi, sehingga jika peristiwa A
tidak terjadi, maka peristiwa B pasti terjadi. Peristiwa A dan B dikatakan sebagai
peristiwa komplemen.
Rumus untuk kejadian-kejadian yang saling melengkapi :

P(A)+P(B) = 1 atau P(A) = 1 – P(B)


2. Hukum Perkalian

Hukum Bebas (independent)


Hukum perkalian menghendaki setiap peristiwa adalah independen, yaitu suatu
peristiwa terjadi tanpa harus menghalangi peristiwa lain terjadi. Peristiwa A dan B
independen, apabila peristiwa A terjadi tidak menghalangi terjadinya peristiwa B.

P(A ∩ B) = P (A dan B) = P(A) x P(B)

Contoh soal 1:

Sebuah dadu dilambungkan dua kali, peluang keluarnya mata 5 untuk kedua
kalinya adalah:

P (5 ∩ 5) = 1/6 x 1/6 = 1/36

Contoh soal 2:

Sebuah dadu dan koin dilambungkan bersama-sama, peluang keluarnya hasil


lambungan berupa sisi H pada koin dan sisi 3 pada dadu adalah:

P (H) = ½, P (3) = 1/6

P (H ∩ 3) = ½ x 1/6 = 1/12

Peristiwa Bersyarat (Tidak Bebas) / (Conditional Probability)


Probabilitas bersyarat adalah probabilitas suatu peristiwa akan terjadi dengan
ketentuan peristiwa yang lain telah terjadi. Peristiwa B terjadi dengan syarat
peristiwa A telah terjadi.

P(A dan B) = P(A x P(B|A) atau P(B dan A) = P(B) x P(A|B


Contoh :

Dua kartu ditarik dari satu set kartu bridge, peluang untuk yang tertarik keduanya
kartu as adalah sebagai berikut: Peluang as I adalah 4/52 -> P (as I) = 4/52

Peluang as II dengan syarat as I sudah tertarik adalah 3/51

P (as II │as I) = 3/51

P (as I ∩ as II) = P (as I) x P (as II│ as I) = 4/52 x 3/51 = 12/2652 =1/221

E. Diagram Pohon Probabilitas

Diagram pohon merupakan suatu diagram yang menyerupai pohon dimulai


dari batang kemudian menuju ranting dan daun. diagram pohon dimaksudkan
untuk membantu menggambarkan probabilitas atau probabilitas bersyarat dan
probabilitas bersama. diagram pohon sangat berguna untuk menganalisis
keputusan-keputusan bisnis dimana terdapat tahapan-tahapan pekerjaan.

Contoh:
F. Ruang Sampel dan Titik Sampel

Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan/kejadian. Ruang Sampel suatu percobaan dapat dinyatakan dalam
bentuk diagram pohon atau tabel.

Titik Sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel atau kemungkinan-


kemungkinan yang muncul.

Contoh:
Pada percobaan melempar dua buah mata uang logam (koin) homogen yang berisi
angka (A) dan gambar (G) sebanyak satu kali. Tentukan ruang sampel percobaan
tersebut.

a. Dengan Diagram Pohon

Kejadian yang mungkin:


AA : Muncul sisi angka pada kedua koin
AG : Muncul sisi angka pada koin 1 dan sisi gambar pada koin 2
b. Dengan Tabel

Ruang sampel = {(A,A), (A,G), (G,A), (G,G)}


Banyak titik sampel ada 4 yaitu (A,A), (A,G), (G,A), dan (G,G)

G. Teorema Bayes

Dalam teori probabilitas dan statistika, teorema Bayes adalah sebuah teorema
dengan dua penafsiran berbeda. Dalam penafsiran Bayes, teorema ini menyatakan
seberapa jauh derajat kepercayaan subjektif harus berubah secara rasional ketika
ada petunjuk baru. Dalam penafsiran frekuentis teorema ini menjelaskan
representasi invers probabilitas dua kejadian. Teorema ini merupakan dasar dari
statistika Bayes dan memiliki penerapan dalam sains, rekayasa, ilmu ekonomi
(terutama ilmu ekonomi mikro), teori permainan, kedokteran dan hukum.
Penerapan teorema Bayes untuk memperbarui kepercayaan dinamakan inferens
Bayes.

Atau
H. Prinsip Menghitung

1. Faktorial

Faktorial digunakan untuk mengetahui berapa banyak cara yang mungkin


dalam mengatur sesuatu. Hasil perkalian semua bilangan bulat positif secara
berurutan dari 1 sampai dengan n disebut n faktorial. Dari definisi faktorial
tersebut, maka dapat dituliskan prinsip menghitung faktorial sebagai berikut :

n ! = n x (n-1) x (n-2) x (n-3) x … 3 x 2 x 1


n ! dibaca n faktorial
nb: 0! = 1dan 1! = 1

Contoh:
3! = 3 x 2 x 1 = 6
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120

2. Permutasi
Permutasi digunakan untuk mengetahui jumlah kemungkinan susunan
(arrangement) jika terdapat satu kelompok objek. pada permutasi berkepentingan
dengan susunan atau urutan dari objek. Permutasi dirumuskan sebagai berikut :
dimana :
P = Jumlah permutasi atau cara objek disusun
n = jumlah total objek yang disusun
r/k = jumlah objek yang digunakan pada saat bersamaan, jumlah r/k dapat sama
dengan n atau lebih kecil
! = tanda dari factorial

Contoh:

Di kantor pusat DJBC Ada 3 orang staff yang dicalonkan untuk menjadi mengisi
kekosongan 2 kursi pejabat eselon IV. Tentukan banyak cara yang bisa dipakai
untuk mengisi jabatan tersebut?

jawab :
Permutasi P (3,2), dengan n =3 (banyaknya staff) dan k =2 (jumlah posisi yang
akan diisi)

permutasi unsur yang saama


Contoh:
Tentukan permutasi atas semua unsur yang dibuat dari kata MATEMATIKA!
Jawab: pada kata MATEMATIKA terdapat 2 buah M, 3 buah A, dan 2 buah T
yang sama, sehingga permutasinya adalah:

Permutasi siklis

RUMUS: banyaknya permutasi = (n-1)!

Contoh:
Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja
makan yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk
mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda?
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan
urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur
yaitu :
3. Kombinasi

Kombinasi digunakan apabila ingin mengetahui berapa cara sesuatu diambil


dari keseluruhan objek tanpa memperhatikan urutannya. Jumlah kombinasi
dirumuskan sebagai berikut:

Contoh:
Saat akan menjamu Bayern Munchen di Allianz arena, Antonio Conte (Pelatih
Juventus) punya 20 pemain yang akan dipilih 11 diantaranya untuk jadi starter.
Berapa banyak cara pemilihan starter tim juventus? (tidak memperhatikan posisi
pemain).

I. FUNGSI PELUANG

Fungsi peluang dibagi 2 yaitu :

1. Fungsi Peluang Diskret

2. Fungsi Peluang Kontinyu

Untuk masing-masing di atas dapat dibuat


1.Fungsi Sebaran Kumulatif (cumulatif distribution function) ; Jika kontinyu
maka disebut Fungsi Kepekatan Peluang (probability density function)

Untuk diskret :

Untuk kontinyu :

2.Fungsi Peluang Bersama

P(x,y) = P(X=x dan Y=y)

3.Fungsi Peluang Marginal

4.Fungsi Peluang Bersyarat


BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Probabilitas atau Peluang adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu


peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang. Probabilitas dapat juga
diartikan sebagai harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan
suatu peristiwa terjadi, di antara keseluruhan peristiwa yang mungkin terjadi.
Probabilitas dilambangkan dengan P.

Ada 3 (tiga) pendekatan konsep untuk mendefinisikan probabilitas dan


menentukan nilai-nilai probabilitas, yaitu : (1). Pendekatan Klasik, (2).
Pendekatan Frekuensi Relatif, dan (3). Pendekatan Subyektif.

Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita


dalam mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin
terjadi. Jika kita tinjau pada saat kita melakukan penelitian, probabilitas memiliki
beberapa fungsi antara lain:
Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Suharyadi, & Purwanto S. K. (2007). Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan


Modern, Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
http://tyarhashawol.blogspot.com/2012/12/probabilitas-dan-statistika_31.html
http://rumus-mtk.blogspot.com/2012/10/teori-peluang-ruang-sampel-dan-
titik.html
http://sainsmatika.blogspot.com/2012/03/probabilitas-peluang.html
http://www.idomaths.com/id/peluang5.php
http://probstat7.blogspot.com/2013/05/teorema-bayes.html
http://rumushitung.com/2013/04/06/permutasi-dan-kombinasi-matematika/

Anda mungkin juga menyukai