Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GENETIKA

TEORI KEMUNGKINAN

DOSEN PEMBIMBING
Sri Purwati S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2


Riski Firman Abdullah (2005016001)
Tias Bonita (2005016011)
Mirda Latifah (2005016019)
Aulia Karimah (2005016023)
Raysa Zamima (2005016028)
Anis Tri Fransiska (2005016039)

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah kali ini dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan dengan baik sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam pendidikan, keguruan maupun umum.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Genetika, dari guru pengampu mata pelajaran. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan
bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena ilmu yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Samarinda, Februari 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Teori Kemungkinan................................................................ 3
2.2. Dasar-dasar Teori Kemungkinan Dalam Genetika .................................. 4
2.3. Pengaplikasian Rumus Binomium ........................................................... 6
2.4. Pengaplikasian dari 𝑿𝟐 (Chi-Square Test) ............................................... 7
BAB III ................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 11
3.2. Saran ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pasangan individu dengan sifat atau karakter tertentu menghasilkan
anakandengan variasi sifat genotipe dan fenotipe. Sifat-sifat tersebut
diturunkan berdasarkanteori pewarisan sifat yang diperkenalkan oleh Groger
Mendel. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada generasinya dapat
dilakukan perhitungan secarakuantitatif berdasarkan percobaan-percobaan
Mendel.
Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa pewarisan sifat pada
persilangangamet jantan dan gamet betina didasarkan pada perhitungan
matematika diskrit. Matematika deskrit terdiri dari beberapa macam! salah
satunya peluang "probability” dengan menggunakan uji 𝑋 2 atau "Chi Squer
Test” Mendel pun menggunakan teori probabilitas dalam menduga keturunan
dari persilangan yang dilakukan pada ercis.
Pendugaan tidak bisa dilakukan dengan seenaknya sendiri, tetapi
berdasarkandata yang ada dengan melakukan pengamatan dan perhitungan
secara kuantitatif. Dan hasil kuantitatif tersebut akan diperoleh sebuah data
yang bersifat kualitatif yang dapat direalisasikan atau difisualisaikan. Oleh
karena itu, sangat penting mengetahui teori kemungkinan tersebut untuk
meramalkan variasi dari hasil persilangan.
Kemungkinan merupakan harapan akan terjadinya suatu peristiwa,
tidak sama untuk setiap peristiwa dan setiap waktu. Oleh karena itu besarnya
kemungkinan suatu peristiwa yang berbeda dapat sama dapat pula
berbeda. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang
tidak diketahui akan kebenarannya, hal ini diduga berdasarkan prinsip teori
peluang yang ada.

1
Sehubungan dengan itu, teori kemungkinan sangat penting dalam
mempelajari genetika. Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil
peranan penting. Misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang
tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, berkumpulnya
kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam
kombinasi (Suryo, 2005).

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian dari teori kemunginan?
2. Apa dasar-dasar teori kemungkinan dalam genetika?
3. Bagaimana pengaplikasian dari rumus binomium?
4. Bagaimana pengaplikasian dari 𝑋 2 (Chi-Square Test)?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian teori kemungkinan
2. Untuk mengetahui dasar-dasar teori kemungkinan dalam genetika.
3. Untuk mengetahui pengaplikasian dari rumus binomium
4. Untuk mengetahui pengaplikasian dari 𝑋 2 (Chi-Square Test)

1.4. Manfaat Penulisan


Berdasarkan tujuan penulisan di atas, manfaat penulisan adalah
sebagai keilmuan, yaitu untuk menambah referensi bagi kajian, dimana
penulis sangat berharap agar makalah ini dapat memberikan gambaran
mengenai teori kemungkinan genetika beserta penerapannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Teori Kemungkinan


Berbagai istilah seperti kemungkinan kebolehjadian, biasanya
dipergunakan untuk peluang dan sebagai membicarakan peristiwa/kejadian
yang hasilnya tidak dapat dipastikan. Dapat juga berupa suatu pernyataan
yang tidak diketahui akan kebenarannya. Teori kemungkinan didasarkan pada
probabilitas independen individu sebagai pembawa mutasi pada gen yang
berbeda.
Teori peluang merupakan alat bantu untuk mempelajari genetika.
Teori peluang memungkinkan kita untuk memprediksi seberapa sering suatu
kejadian atau kondisi terjadi. Peluang dari suatu kejadian dihitung dengan
mem bagi banyaknya suatu peristiwa terjadi dibagi oleh keseluruhan
peristiwa yang mungkin terjadi. Sebagai contoh, uang koin memiliki dua sisi
yaitu gambar dan angka. Jika uang koin kita lempar ke udara maka ada dua
kejadian yang mungkin terjadi yaitu sisi angka menghadap keatas atau sisi
gambar yang rnenghadap ke atas. Peluang munculnya angka menghadap ke
atas ketika uang koin dilemparkan ke atas adalah V2. Contoh lainnya adalah
munculnya satu sisi muka dadu. Dadu memiliki memiliki enam sisi sehingga
jika dadu dilemparkan ke udara rnaka akan ada enam kemungkinan kejadian.
Peluang salah satu sisi dadu menghadap ke atas adalah 1/6.
Sesungguhnya banyak hal tidak akan terhindar dari adanya
kemungkinan yang harus dihadapi, misalnya saudara ingin berpergian
sedangkan udaranya mendung tentunya menghadapi kemungkinan akan turun
hujan atau tidak, seorang mahasiswa yang menantikan hasil ujiannya tentu
menghadapi kemungkinan apakah ia akan lulus atau tidak, seorang
mahasiswa yang kos dan peluang dari kuliah tentunya menghadapi
kemungkinan akan mendapat telur ataukah tahu dan tempe sebagai lauk pauk,

3
seorang ibu yang hendak melahirkan anak tentunya menghadapi
kemungkinan apakah anaknya nanti laki-laki atau perempuan. Masih banyak
contoh lainnya semacam itu.
Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan penting.
Misalnya mengenai pemindahan gen dari induk orang tua ke gamet-gamet
pembuahan sel telur dari sel spermatozoa, berkumpulnya gen dari zigot
sehingga dapat terjadi berbagai macam kombunasi.
Terdapat dua prinsip peluang yang digunakan dalam memprediksi
hasil dari persilangan. Prinsip pertama adalah hukum perkalian yang
menyatakan bahwa peluang dua atau lebih kejadian independent (terpisah)
terjadi secara bersamaan adalah hasil kali dari peluang masing-masing
kejadian. Peluang seorang pasangan memiliki 2 anak dengan anak pertama
perempuan dan anak kedua laki-laki adalah 1/4. Ini diperoleh dari mengalikan
peluang anak pertama perempuan (1/2) dengan peluang anak ke dua laki laki
(1/2). Prinsip kedua dari peluang adalah hukum penjumlahan yang
menyatakan peluang terjadinya satu dari dua atau lebih kejadian adalah hasil
penjumlahan dari peluang masing-masing kejadian. Peluang seorang ibu
hamil melahirkan anak laki-laki atau perempuan adalah 1 sebab peluang
melahirkan anak laki-laki adalah 1/2 dan peluang melahirkan anak
perempuan adalah 1/2.

2.2. Dasar-dasar Teori Kemungkinan Dalam Genetika


Berdasarkan hasil penelitian dari Sekolah Pascasarjana Universitas
Pendidikan Indonesia diketahu hasil bahwa hampir seluruh mahasiswa (97%)
menyatakan bahwa praktikum dasar-dasar teori peluang, penting untuk
dipelajari dalam pewarisan sifat. Agar supaya kita lebih memahami teori
kemungkinan, ada baiknya apabila kita mengenal dasar-dasarnya terlebih
dahulu.
a. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan adalah sama dengan
perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu lerhadap keseluruhannya

4
Contoh :
Uang logam mempunyai dua sisi, yaitu sísi atas (disebut juga
kepala) dan sisi bawah (disebut juga ekor). Jika kita melakukan tos
(melempar uang logam ke atas) dengan sebuah uang logam, beberapa
kemungkinan kita akan mendapat kepala?

b. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing-masing


berdiri sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya
kemungkinan untuk peristiwa- peristiwa itu.
Formula
Contoh :
Jika kita melakukan tos dengan 2 uang logam bersama-sama (satu
di tangan kiri dan satunya lagi di tangan kanan), beberapa
kemungkinannya akan mendapat kepala pada kedua uang logam itu?

Dapat diartikan bahwa setiap 4 kali melakukan tos dengan uang logam
bersama-sama, kesempatan untuk mendapat kepala pada dua uang logam
itu adalah satu kali saja.
c. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling
mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan
untuk peristiwa-peristiwa itu.
Formula

5
Contoh:
Jika kita melakukan tos dengan 2 uang logam bersama-sama,
berapa kemungkinannya akan mendapatkan dua kepala atau dua ekor pada
kedua uang logam itu?

Hal ini dengan mudah dapat dibuktikan sebagai berikut:


Uang logam I Uang logam II
Kepala Ekor
Ekor Kepala
Kepala Kepala
Ekor Ekor

2.3. Pengaplikasian Rumus Binomium


Untuk mencari kemungkinan biasanya dapat ditempuh jalan yang
lebih mudah, yaitu dengan menggunakan rumus binomium (a+b)n. Di sini a
dan b merupakan kejadian/peristiwa yang terpisah, sedangkan n menyatakan
banyaknya percobaan. Contoh:
a. Kita melakukan tos dengan 3 uang logam bersama-sama. Berapa
kemungkinannya kita akan mendapatkan satu kepala dan dua ekor pada
ketiga uang logam?
Jawabnya: Karena digunakan 3 uang logam, tentunya n = 3 . Di muka
telah diketahui bahwa di waktu melakukan tos dengan se buah uang
logam, kemungkinan untuk mendapatkan kepala adalah sama besarnya
dengan kemungkinan untuk mendapatkan ekor, yaitu ½.
Andaikan: a = kemungkinan untuk mendapatkan kepala ½
b = kemungkinan untuk mendapatkan ekor ½
(a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3

6
Sekarang kita masukkan perumpamaan di atas ke dalam rumus, sehingga:
K(1 kepala, 2 ekor) = 3ab² = 3(½) (½)2 = 3/8
b. Suami isteri masing-masing normal tetapi heterozigotik untuk albino
ingin mempunyai 4 orang anak. Berapa kemungkinannya bahwa:
1) semua anak itu akan normal.
2) seorang anak saja yang albino, sedang yang 3 lainnya normal.1
3) anak yang terakhir saja yang albino, jika toh ada yang akan albino?
Jawabnya: Karena diinginkan 4 orang anak, maka:
(a + b)4 = a4 + 4a3b + 6a2b2 + 4 ab3 + b4

Dari diagram perkawinan di sam ping ini dapat dilihat, bahwa ke


mungkinan lahirnya anak normal dan anak albino tidak sama, ya itu
untuk anak normal dan untuk anak albino.
Berhubung dengan itu, andai kan:
a = kemungkinan lahirnya anak normal (3/4)
b = kemungkinan lahirnya anak albino (1/4).
1) K(4 normal) = a4 = (3/4)4 = 81/256
2) K(3 normal, 1 albino) = 4 a3b = 4(3/4)3(1/4) = 108/256
3) K(normal, normal, normal, albino) = 4 x ¾ x ¾ x ¼ = 27/256
Nampaknya pertanyaan b) dan c) seolah-olah sama, tetapi sebenarnya
lain. Perhatikan saja jawabannya

2.4. Pengaplikasian dari 𝑿𝟐 (Chi-Square Test)


Seringkali percobaan perkawinan yang kita lakukan menghasilkan.
keturunan yang tidak sesuai benar dengan hukum Mendel. Kejadian ini
biasanya menyebabkan kita bersikap ragu-ragu, apakah penyimpangan yang
terjadi itu karena kebetulan saja ataukah karena memang ada faktor lain?

7
Berhubung dengan itu perlu diadakan evaluasi terhadap kebenaran atau
tidaknya hasil percobaan yang kita lakukan dibandingkan dengan keadaan
secara teoretis.
Suatu cara untuk mengadakan evaluasi itu ialah melakukan tes X2
(bahasa Inggrisnya: chi-square test). Sebenarnya itu bukan huruf X tetapi
huruf Yunani "phi'. Untuk mudahnya, huruf Yunani itu lalu dianggap sebagai
huruf X.
Tes X2 dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

e = hasil yang diramal/diharapkan (Inggrisnya: expected).


d = deviasi/penyimpangan (Inggrisnya: deviation), yaitu selisih antara
hasil yang diperoleh (Inggrisnya: observed, disingkat o) dan hasil
yang diramal
Σ = sigma (jumlah).
Dalam perhitungan nanti harus diperhatikan pula besarnya derajat
kebebasan (bahasa Inggrisnya: Degree of Freedom), yang nilainya sama
dengan jumlah kelas fenotip dikurangi dengan satu. Jadi andaikan perkawinan
monohibrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan 3:1 (ada
dominansi penuh), berarti ada 2 kelas fenotip, sehingga derajat kebebasannya
=2-1=1;Jika terdapat sifat intermedier, keturunannya memperlihatkan
perbandingan 1:2:1. Berarti di sini ada 3 kelas fenotip, sehingga derajat
kebebasannya = 3-1 = 2. Pada perkawinan dihibrid didapatkan keturunan
dengan perbandingan 9:3:3:1. Berarti ada 4 kelas fenotip, sehingga derajat
kebebasannya = 4-1 = 3. Mengapa demikian? Pembuktiannya sebenarnya
dapat dicari lewat matematika, akan tetapi di sini diterangkan pengertian yang
sederhana saja. Misalnya 10 orang finalis tampil secara bergantian di depan
dewan juri pada waktu diselenggarakan kontes keluwesan. Untuk memilih
siapa yang menjadi ratu keluwesan, dewan juri masih mempunyai
kesempatan untuk memilih seorang di antara 10 orang finalis itu. Tetapi
begitu sang ratu terpilih, maka dewan juri tinggal menghadapi 9 orang finalis

8
saja untuk menetapkan siapa yang akan keluar sebagai "runner-up" I (yaitu
pemenang II). Untuk memilih "runner up^ prime prime II dewan juri tinggal
mem punyai kesempatan memilih di antara 8 orang finalis. Demikianlah
seterusnya. Jelaslah kiranya bahwa kebebasan untuk memilih bagi dewan juri
selalu berkurang dengan satu.
➢ Tes 𝑋 2 untuk dua kelas fenotip
Contoh:
a. Misalnya sekarang kita mengadakan percobaan dengan melakukan
testcross pada tanaman berbatang tinggi heterozigotik (Tt) itu. Hasilnya
misalnya berupa 40 tanaman berbatang tinggi dan 20 tanaman berbatang
pendek (Sengaja di sini dipakai angka-angka yang sama dengan contoh
pertama, sekedar untuk perbandingan saja). Apakah data hasil testcross itu
dapat dianggap baik dan dipercaya?
Jawabnya: Teoretis testcross pada monohibrid (Tt x tt) akan menghasilkan
keturunan dengan perbandingan 1 batang tinggi : 1 batang pendek.

Karena nilai kemungkinan kurang dari 0,05 (yaitu angka yang dianggap
sebagai batas signifikan), maka deviasi cukup berarti. Berhubung dengan
itu data hasil percobaan testcross tersebut tidak baik dan tidak dapat
dipercaya. Tentu ada faktor lain di luar faktor kemungkinan yang
berperanan di situ.
➢ Tes X2 untuk tiga kelas fenotip atau lebih
Contoh:
a. Misalnya kita melakukan percobaan dengan membiarkan suatu tanaman
bunga menyerbuk sendiri. Setelah tanaman ini menghasil kan buah dan

9
biji-bijinya ditanam didapatkan keturunan yang terdiri dari 72 tanaman
berbunga ungu, 28 tanaman berbunga merah dan 28 tanaman berbunga
putih. Menurut dugaan saudara, peristiwa apakah yang berperan di sini dan
apakah hasil percobaan itu dapat di anggap benar?
Jawabnya: Melihat hasil itu dapat diduga bahwa ada peristiwa epistasi
resesip, yang secara teoretis seharusnya menunjukkan perbandingan
fenotip 9:3:4.

Karena nilai kemungkinan di sini jauh lebih besar daripada. 0,05 maka
tidak ada faktor lain yang mempengaruhi hasil tersebut, kecuali faktor
kemungkinan. Jadi adanya deviasi itu hanya karena kebetulan saja, dan
deviasi itu sendiri tidak berarti. Maka hasil per cobaan tersebut baik dan
dapat dianggap benar.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa teori
kemungkinan adalah dasar untuk menentukan keturunan yang diharapkan dari
tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda-beda. Penggunaan teori
kemungkinan ini memungkinkan untuk menduga kemungkinan diperolehnya
suatu hasil tertentu dari persilangan tertentu.
Probabilitas atau kemungkinan ikut mengambil peranan penting
dalam ilmu genetika, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari
induk/orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon,
berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi
berbagai macam kombinasi.
Untuk mencari kemungkinan biasanya dapat ditempuh jalan yang
lebih mudah, yaitu dengan menggunkan rumus binomium (𝑎 + 𝑏)𝑛 . Uji Chi-
square (X2) adalah uji nyata data yang diperoleh benar menyimpang dari
nisbah yang diharapkan, tidak secara kebetulan. Perbandingan yang
diharapkan (hipotesis) berdasarkan pemisahan alel secara bebas, pembuahan
gamet secara rambang dan terjadi segregasi sempurna. Tes X2 (Chi-square
test) dibedakan menjadi 2 yaitu Tes X2 untuk 2 kelas fenotipe dan Tes
X2 untuk 3 kelas fenotipe atau lebih.

3.2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber–sumber referensi yang lebih banyak yang tentungnya dapat di
pertanggung jawabkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Artadana, I.B.M dan Savitri. W.N. 2018. Dasar-Dasar Genetika Mendel dan
Pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu

Erwinsyah, R., dkk. 2016. Relevansi Praktikum Dan Perkuliahan Teori Pada Mata
Kuliah Genetika. Proceeding Biology Education Conference. 13
(1):549. https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/5826. Diakses pada
14 Februari 2022.

Hanany., M., dkk. 2020. Worlwide Carrier Frequency and Genetic Prevelance of
Autosomal Recessive Inherited Retinal Diseases. Proc Natl Sci USA.
117 (5): 2715. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31964843/. Diakses
pada 14 Februari 2022.

Mustami, M.K. 2013. Genetika. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin

Suryo. 2004. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada Univertisy Press

12

Anda mungkin juga menyukai