Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA DASAR

PELUANG DALAM GENETIKA

Disusun oleh :

Nama : Diral Sauri

NIM : 1705101050025

Kelompok :2

LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN


TANAMAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2018
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbilalamin,banyak nikmat yang Allah SWT berikan,tetapi
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya untuk Allah atas segala berkat dan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan genetika dasar ini dengan
tepat waktu.
Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan,namun kesempurnaan itu sepertinya hal yang
mustahil.Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar tugas makalah praktikum genetika dasar ini dapat lebih baik.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih,semoga hasil laporan
praktikum saya ini bermanfaat.

Banda Aceh,27 Maret 2018

Diral Sauri
Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
ABSTRAK ............................................................................................................. 1
1. PENDAHULUAN ............................................. Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang ............................................ Error! Bookmark not defined.
1.2. Tujuan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
2. TINJAUAN PUSTAKA ................................... Error! Bookmark not defined.
3. METODE PRAKTIKUM ................................ Error! Bookmark not defined.
3.1. Tempat dan Waktu ...................................... Error! Bookmark not defined.
3.2. Bahan dan Alat ............................................ Error! Bookmark not defined.
3.3. Metode Pelaksanaan Praktikum .................. Error! Bookmark not defined.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................ Error! Bookmark not defined.
4.1. Hasil Pengamatan ........................................ Error! Bookmark not defined.
4.2. Pembahasan ................................................. Error! Bookmark not defined.
5. KESIMPULAN ................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ........................................... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK

The concept of opportunities in general is theory based on the set of event that
berkemungkinan same, or as the frequency of relative, or like penentua subjective
a bet that fair.In the sense intuitive, opportunities connected to the set of event that
have equally probable.Seatu the state of being can dibandigkan terjadia, if used
table random number to pick out something.Opportunities is also a frequency
relative a particular event in ranks experiments very long.For example, in
pelantunan coins, generally we look forward to advance or back have the
possibility of appear same.Is based on the fact that coins have the two side, and if
coins balanced ( or honest ) was sung repeatedly will appear the with the
frequency of the nearly the same with the frequency of the appear back.
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Probability or other terms possible , opportunities and forth commonly
used to declare event that has not been confirmed .Can also be used to declare a
statement unknown will deal , allegedly based on the principle of opportunities
have theory .In connection with it theoretical possibilities very important in
studies genetics .The possibility of to the occurrence of a desirable is equal to the
contrast between a desirable it against overall (Herrera, 1995).
From our lives daily so often, we find many episodes of where the
possibility or probability .Theoretical possibilities is event that might happen to an
object generally used to declare event that has not been confirmed .Can also be
used to declare a statement unknown will the truth , expected based on the
principle of the theory opportunities have .Values between 0 and 1 will describe
the magnitude of opportunities the emergence of a of things or events on certain
conditions .If value opportunities equals 0 so then never showed up or looked on
.Jikanilai opportunities 1 so the incident can be called always found or must be
fulfilled (Chin, 1998).

Dalam ilmu genetika teori kemungkinan berperan penting,misalnya


mengenai perbandingan gen-gen dari induk/orangtua/parental kedalam gamet-
gamet atau pada saat terjadinya penggabungan secara random antara gamet jantan
dan gamet betina .karena itu teori peluang perlu dipelajari dengan seksama, baik
itu tentang bagaimana menentukan peluang untuk beberapa peristiwa yang terjadi
secara bebas maupun dua peristiwa atau lebih yang satu sama lain saling
mempengaruhi (Irmawati, 2016).

Diibaratkan uang Rp.100 yang sisinya bergambar burung ialah jantan dan
yang sisinya berupa angka ialah betina, maka jika kita mengharapkan sekali
lentingan muncul gambar burung(jantan) maka nilai kemungkinannya ialah = .
Hal ini dapat dijelaskan bahwa setiap dua kali pelemparan kesempatan untuk
muncul burung(jantan) ialah sekali. Tapi tidak akan selalu terjadi dalam sekali
lentingan akan muncul gambar burung(jantan) dan sekali lentingan pula muncul
angka(betina) (Rosza, 2012).

Salah satu penunjang mengapa mendel berhasil membuat suatu model


pewarisan yang kebenaran nya diakui sampai saat ini adalah memanfaatkan
metode-metode matematis untuk membantu menganalisis data yang
diperoleh.untuk lebih mudah dan cepat memahami nisbah genetik (
fenotip,genotip) generasi F2 percobaan mendel dapat dihitung dengan
menggunakan kaedah-kaedah peluang , prinsip-prinsip peluang mendasari hukum-
hukum mendel dalam persilangan (Hartl, 2014).

1.2. Tujuan
Untuk memahami prinsip-prinsip probabilitas yang melandasi genetika
dan membuktikan teori kemungkinan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud


fenotip, pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan
gamet jantan dan gamet betina. Keturunan hasil suatu perkawinan atau
persilangan tidak dapat dipastikan begitu saja, melainkan hanya diduga
berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan dengan itu, peranan teori
kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika (Gurocak, 1999).

Untuk mengetahui sesuatu yang belum jelas akan kebenarannya sering di


gunakan kata kemungkinan atau peluang. Contohnya siswa yang menghadapi UN
tentu ia menghadapi kemungkinan antara lulus dan tidak. Sebuah tim yang
bermain sepak bola juga akan menghadapi kemungkinan antara menang atau
kalah. Dan juga jika seseorang melempar uang logam ke atas, disitu juga terdapat
kemungkinan munculnya salah satu sisi apakah terlentang atau terlungkup. Dan
begitu juga seorang ibu yang melahirkan juga menghadapi kemungkinan seorang
anak yang muncul apakah anaknya laki-laki atau perempuan dan masih banyak
lagi contoh yang lainnya (RenHou, 1996).

Individu yang terbentuk dari hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam
wujud fenotip, pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan
pertemuan gamet jantan dan gamet betina. Keturunan hasil perkawinan atau
persilangan dapat diduga berdasarkan peluang yang ada, tiadak dipastikan begitu
saja. Peranan teori kemungkinan sangatlah penting dalam mempelajari ilmu
genetika (Thompson, 2007).

Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah dari tiap-


tiap persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori 9n memungkinkan kita
untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan
tersebut . Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan antara
peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi
terhadap suatu objek (Young, 2007).
III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu


Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan
Tanaman Fakultas Pertanian Prodi Agroteknologi Universitas Syiah Kuala pada
hari selasa tanggal 27 Maret pukul 14:00-15:40 WIB.

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1.Alat
1. Koin atau mata uang
2. Kertas karton
3.3. Metode Pelaksanaan Praktikum
1. Dilemparkan sebuah koin sebanyak 30x lemparan, tiga buah koin
dilemparkan secara serentak sebanyak 40x lemparan, dan empat buah
koin dilemparkan secara serentak sebanyak 48x lemparan.
2. Ditabulasikan hasil dari lemparan koin tersebut.
3. Dihitung jumlah angka dan gambar yang muncul.
4. Ditentukan perbedaan antara hasil percobaan dan yang diharapkan
(deviasinya).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1.Perbandingan/Nisbah Pengamatan/Observasi (O) dan Nisbah


Harapan/Teori/Expected (E) untuk Pengambilan 30 x.
Pengamatan Harapan Deviasi
1 Koin
(Observasi = O) (Expected = E) (O-E)
Gambar 15 1/2 x 30 = 15 0
Angka 15 1/2 x 30 = 15 0
Total 30 30 0

Tabel 2.Perbandingan/Nisbah Pengamatan/Observasi (O) dan Nisbah


Harapan/Teori/Expected (E) untuk Pengambilan 40 x.
Pengamatan Harapan Deviasi
3 Koin
(Observasi = O) (Expected = E) (O-E)
3G-0A 5 1/8 x 40 = 5 0
2G-1A 17 3/8 x 40 = 15 2
1G-2A 15 3/8 x 40 = 15 0
0G-3A 3 1/8 x 40 = 5 -2
Total 40 40 0

Tabel 3.Perbandingan/Nisbah Pengamatan/Observasi (O) dan Nisbah


Harapan/Teori/Expected (E) untuk Pengambilan 48 x.
Pengamatan Harapan Deviasi
4 Koin
(Observasi = O) (Expected = E) (O-E)
4G-0A 7 1/16 x 48 = 3 4
3G-1A 8 4/16 x 48 = 12 -4
2G-2A 22 6/16 x 48 = 18 4
1G-3A 8 4/16 x 48 = 12 -4
0G-4A 3 1/16 x 48 = 3 0
Total 48 40 0

4.2. Pembahasan

Peluang merupakan perbandingan antara peristiwa yang diharapkan


dengan semua peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Peluang
terjadinya suatu peristiwa berkisar antara 0-1. Dalam genetika ilmu peluang dapat
digunakan untuk menjelaskan tentang pemisahan gen-gen ke dalam gamet-gamet,
berkumpulnya kembali gen-gen didalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai
kombinasi genetis serta untuk menentukan peluang yang terjadi pada
keturunannya.
Berdasarkan prinsip Mendelian, diploid (dua set kromosom) dari
konstitusi genetik Aa akan menghasilkan dua gamet, yaitu A dan a, sehingga
pembentukan zigot dapat dianggap sebagai dua kejadian yang saling bebas (dua
gamet) dengan peluang masing-masing yang dapat terjadi secara bersama-sama.
Penggunaan kaidah statistika sederhana dapat digunakan untuk menghitung
peluang (frekuensi harapan) fenotipe atau genotipe dari suatu persilangan. Ada
dua kaidah statistika yang diperlukan yaitu kaidah perkalian dan kaidah
penjumlahan. Peluang suatu kejadian adalah perbandingan antara banyak suatu
kejadian yang diinginkan terhadap jumlah semua kejadian yang mungkin terjadi.
Pada praktikum yang telah dilaksanakan, perbandingan/nisbah
pengamatan observasi (O) dan nisbah harapan/teori/expected (E) pada pelemparan
1 koin untuk pengambilan 30x dapat dilihat pada tabel 1. Hasil yang didapatkan
yaitu sebuah gambar dengan pengamatan/observasi (O) berjumlah 15,
harapan/expected (E) berjumlah 15 didapatkan dengan cara membagi rasio
fenotipe yaitu 1 dibagi 2 kemudian dikali dengan 30 (jumlah seluruh pelemparan)
sehingga diperoleh nilai deviasi dengan cara mengurangkan jumlah pengamatan
dengan jumlah harapan (O-E) yaitu 0.Sebuah angka dengan pengamatan/observasi
(O) berjumlah 15, harapan/expected (E) berjumlah 15 didapatkan dengan cara
membagi rasio fenotipe yaitu 1 dibagi 2 kemudian dikali dengan 30 (jumlah
seluruh pelemparan) sehingga diperoleh nilai deviasi dengan cara mengurangkan
jumlah pengamatan dengan jumlah harapan (O-E) yaitu 0. Dari hasil tersebut
didapatkan perbandingan 1:1.
Perbandingan/nisbah pengamatan observasi (O) dan nisbah
harapan/teori/expected (E) pada pelemparan 3 koin secara serentak untuk
pengambilan sebanyak 40x dapat dilihat pada tabel 2. Hasil yang didapatkan yaitu
5 gambar dan 0 angka dengan pengamatan/observasi (O) berjumlah 5,
harapan/expected (E) berjumlah 5 didapatkan dengan cara membagi rasio fenotipe
yaitu 1 dibagi 8 kemudian dikali dengan 40 (jumlah seluruh pelemparan) sehingga
diperoleh nilai deviasi dengan cara mengurangkan jumlah pengamatan dengan
jumlah harapan (O-E) yaitu 0.3 gambar dan 1 angka dengan
pengamatan/observasi (O) berjumlah 17, harapan/expected (E) berjumlah 15
didapatkan dengan cara membagi rasio fenotipe yaitu 3 dibagi 8 kemudian dikali
dengan 40 (jumlah seluruh pelemparan) sehingga diperoleh nilai deviasi dengan
cara mengurangkan jumlah pengamatan dengan jumlah harapan (O-E) yaitu
2.Percobaan 1 gambar dan 2 angka dengan pengamatan/observasi (O) berjumlah
15, harapan/expected (E) berjumlah 15 didapatkan dengan cara membagi rasio
fenotipe yaitu 3 dibagi 8 kemudian dikali dengan 40 (jumlah seluruh pelemparan)
sehingga diperoleh nilai deviasi dengan cara mengurangkan jumlah pengamatan
dengan jumlah harapan (O-E) yaitu 0.Percobaan 0 gambar dan 3 angka dengan
pengamatan/observasi (O) berjumlah 3, harapan/expected (E) berjumlah 5
didapatkan dengan cara membagi rasio fenotipe yaitu 1 dibagi 8 kemudian dikali
dengan 40 (jumlah seluruh pelemparan) sehingga diperoleh nilai deviasi dengan
cara mengurangkan jumlah pengamatan dengan jumlah harapan (O-E) yaitu -2.
Dari hasil tersebut didapatkan perbandingan 1:3:3:1.
Perbandingan/nisbah pengamatan observasi (O) dan nisbah
harapan/teori/expected (E) pada pelemparan 4 koin secara acak untuk
pengambilan sebanyak 48x dapat dilihat pada tabel 3. Hasil yang didapatkan yaitu
4 gambar dan 0 angka dengan pengamatan/observasi (O) berjumlah 7,
harapan/expected (E) berjumlah 3 didapatkan dengan cara membagi rasio fenotipe
yaitu 1 dibagi 16 kemudian dikali dengan 48 (jumlah seluruh pelemparan)
sehingga diperoleh nilai deviasi dengan cara mengurangkan jumlah pengamatan
dengan jumlah harapan (O-E) yaitu 4.Percobaan 3 gambar dan 1 angka dengan
pengamatan/observasi (O) berjumlah 8, harapan/expected (E) berjumlah 12
didapatkan dengan cara membagi rasio fenotipe yaitu 4 dibagi 16 kemudian dikali
dengan 48 (jumlah seluruh pelemparan) sehingga diperoleh nilai deviasi dengan
cara mengurangkan jumlah pengamatan dengan jumlah harapan (O-E) yaitu -
4.Percobaan 2 gambar dan 2 angka dengan pengamatan/observasi (O) berjumlah
22, harapan/expected (E) berjumlah 18 didapatkan dengan cara membagi rasio
fenotipe yaitu 6 dibagi 16 kemudian dikali dengan 48 (jumlah seluruh
pelemparan) sehingga diperoleh nilai deviasi dengan cara mengurangkan jumlah
pengamatan dengan jumlah harapan (O-E) yaitu 4.Percobaan 1 gambar dan 3
angka dengan pengamatan/observasi (O) berjumlah 8, harapan/expected (E)
berjumlah 12 didapatkan dengan cara membagi rasio fenotipe yaitu 4 dibagi 16
kemudian dikali dengan 48 (jumlah seluruh pelemparan) sehingga diperoleh nilai
deviasi dengan cara mengurangkan jumlah pengamatan dengan jumlah harapan
(O-E) yaitu -4.Percobaan 0 gambar dan 4 angka dengan pengamatan/observasi (O)
berjumlah 3, harapan/expected (E) berjumlah 3 didapatkan dengan cara membagi
rasio fenotipe yaitu 1 dibagi 16 kemudian dikali dengan 48 (jumlah seluruh
pelemparan) sehingga diperoleh nilai deviasi dengan cara mengurangkan jumlah
pengamatan dengan jumlah harapan (O-E) yaitu 0. Dari hasil tersebut didapatkan
perbandingan 1:4:6:4:1.

Pertanyaan :
1. Jika dilakukan persilangan : P1 AaBbccDDEeFf x aaBbCcDdeeFf.
Berapa peluang untuk mendapatkan turunan dengan :
a. Genotipe : aabbccDDeeff
b. Genotipe : aaBBCcDdEeFf
c. Genotipe : aaBbCcddEeFf
d. Fenotipe : seperti aaBBCcDdeeff
e. Fenotipe : sama dengan P1

2. Persilangan kacang kapri berbiji kuning licin (KKLL) dengan tanaman


keriput berbiji hijau keriput (kkll). Sifat biji kuning dan biji hijau
merupakan kejadian bebas dari biji licin dan keriput.
a. Berapa peluang untuk mendapatkan paling sedikit satu individu berbiji keriput
(kkll) dari 50 tanaman F1.
b. Berapa biji F1 harus ditanam agar 99% pasti diperoleh tanaman F1 yang
menghasilkan paling sedikit satu individu berbiji keriput F2.

3. Persilangan tanaman berbunga ungu (P1) dengan berbunga putih


(P2)menghasilkan F2: 705 berbunga ungu dan 224 berbunga putih. Uji data
F2,apakah sesuai dengan perbandingan 3:1 ?
4. Persilangan dihibrid tanaman kacang kapri berbiji kuning licin dengantanaman
kacang kapri berbiji hijau keriput yang dilakukan mendel, menghasilkan datan
F2 sebagai berikut : 315 kuning licin; 101 kuning keriput; 108 hijau licin; 32
hijau keriput. Uji data F2 tersebut, apakah sesuai dengan perbandingan
9:3:3:1?
Jawaban :
1. P1 : AaBbccDDEeFf x aaBbCcDdeeFf
 Aa x aa = 2 Aa, 2 aa
(1/2), (1/2)
 Bb x Bb = 1 BB, 2 Bbdan 1 bb
(1/4), (1/2), (1/4)
 cc x Cc = 2 Cc, 2 cc
(1/2), (1/2)
 DD x Dd = 2 DD, 2 Dd
(1/2), (1/2)
 Ee x ee = 2 Ee, 2 ee
(1/2), (1/2)
 Ff x Ff = 1 FF, 2 Ff, 1 ff
(1/4) (1/2) (1/4)

a) Genotipe : aabbccDDeeff= P(aa) x P(bb) x P(cc) x P(DD) x P(ee) x P(ff)


= ½ x ¼ x ½ x ½ x ½ x ¼ = 1/256.
b) Genotipe: AaBBCcDdEeFf = P(Aa) x P(BB) x P(Cc) x P (Dd) x P(Ee)
xP(Ff)= ½ x ¼ x ½ x ½ x ½ x ½= 1/128.
c) Genotipe : aaBbCcddEeFf = P(aa) x P(Bb) x P(Cc) x P(dd) x P(Ee) x
P(Ff)=½ x ½ x ½ x 0 x ½ x ½= 0.
d) Fenotipe : Seperti aaBBCcDdeeff = P(aa) x P(BB) x P(Cc) x P(Dd) x P(ee)
xP(ff)= ½ x ¾ x ½ x 1 x ½ x ¼ = 3/128.
e) Fenotipe : sama dengan P1 (AaBbccDDEeFf) = P(Aa) x P(Bb) x P(cc) x
P(DD) x P(Ee) x P(Ff)= ½ x ¾ x ½ x1 x ½ x ¾ = 9/128.
2. P1 : KKLL × kkll
(kuning licin) (hijau keriput)
G : KL kl
F1 : KkLl 100%
(kuning licin heterozigot)
P2 : KkLl × KkLl
(kuning licin) (kuning licin)
G : KL, Kl, kL, kl KL, Kl, kL, kl
F2 :
KL Kl kL kl
KL KKLL1 KKLl 2 KkLL 3 KkLl 4
Kl KKLl 2 KKll 5 KkLl 4 Kkll 6
kL KkLL 3 RrYy 4 kkLL 7 kkLl 8
Kl KkLl 4 Kkll 6 kkLl 8 kkll 9

Perbandingan genotipe dan fenotipe


No. Kotak Genotipe Frekuensi Fenotipe Frekuensi
1 KKLL 1
2 KKLl 2
Kuning Licin 9
3 KkLL 2
4 KkLl 4
5 KKll 1 Kuning
3
6 Kkll 2 Keriput
7 kkLL 1
Hijau Licin 3
8 kkLl 2
9 Kkll 1 Hijau Keriput 1
Jumlah 16 16

Pebandingan Genotipe F2 :
= K-L- : K-ll- : kk-L- : kkll
= 9 : 3 : 3 : 1
Perbandingan Fenotipe F2 :
= Biji kuning licin : biji kuning keriput : biji hijau licin : biji hijau keriput
= 9 : 3 : 3 : 1

 persentase biji kuning licin = 9/16 x 100 % = 56,25 %


 persentase biji kuning keriput = 3/16 x 100% = 18,75%
 persentase biji hijau licin = 3/16 x 100% = 18,75 %
 persentase biji hijaukeriput = 1/16 x 100% = 6,25%

a) peluangnya kkll = 1/16 x 50% = 3,25


Jadi, kemungkinan 3 tanaman dari 50 tanaman F1 akan biji keriput hijau.

b) Persentase biji keriput hijau = 1/16 x 100% = 6,25%


Jadi, hanya 1 biji yang harus ditanam atau berkisar 6,25%.

3.
Pengamatan
Harapan (O – E)2
Kelas (Observasi O–E
(Expecterd = E) 𝐸
= O)
3 (8)2
Ungu 705 × 929 = 697 8 = 0,09
4 697
1 (−8)2
Putih 224 × 929 = 232 -8 = 0,27
4 232

Total 929 929 0 𝑥 2 = 0,36

𝑥 2 = 0,09 + 0,26 = 0,36


Taraf = 0,05
Derajat bebas (Db) = Banyaknya kelas – 1
=2-1
=1
Maka 𝑥 2 tabel adalah 3,84. Karena 𝑥 2 hitung <𝑥 2 tabel (0,36 < 3,84) maka HO
diterima, jadi data tersebut sesuai dengan perbandingan mendel 3:1

4.
Pengamatan Harapan
Kelas O-E (O-E)2 / E
(Observasi = O) (Expecterd = E)
9 (2,25)2
Kuning × 556
315 16 2,25 312,75
licin
= 312, 75 = 0,016
3 (−3,25)2
Kuning × 556
101 16 -3,25 104,25
keriput
= 104,25 = 0,101
3 (3,75)2
Hijau × 556
108 16 3,75 104,25
Licin
= 104,25 = 0,134
1 (−2,75)2
Hijau × 556
32 16 -2,75 34,75
keriput
= 34,75 = 0,217
Total 556 556 0 𝑥 2 = 0,468

𝑥 2 = 0,016 + 0,101 + 0,134 + 0,217 = 0,468


Taraf = 0,05
Derajat bebas (Db) = Banyaknya kelas – 1
=4-1
=3
Maka 𝑥 2 tabel adalah 0,468. Karena 𝑥 2 hitung <𝑥 2 tabel (0,468 < 7,815) maka HO
diterima, jadi data tersebut sesuai dengan perbandingan mendel 9:3:3:1.
V. KESIMPULAN

1. Adanya perbedaan dari selisih antara data yang diharapkan dengan data
hasil percobaan disebabkan oleh adanya peluang yang sama pada setiap
bagian koin untuk muncul saat dilemparkan.
2. Teori kemungkinan merupakan dasar penentuan nisbah yang diharapkan
dari tipe-tipe persilangan genotipe yang berbeda untuk menyatakan suatu
pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan
prinsip teori peluang yang ada.
3. Dalam ilmu genetika, teori kemungkinan dapat digunakan untuk mentaksir
sifat-sifat keturunan dari suatu persilangan.
LAMPIRAN

Gambar Percobaan koin Gambar Percobaan koin

Gambar Percobaan koin Gambar Percobaan koin


SUBER REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA

Chin, T.C. at all. 1998. Genetic algorithms for learning the rule base of fuzzy
logic controller. Amsterdam. Elsevier. 97: 1.

Herrera, F. at all. 1995. Tuning fuzzy logic controllers by genetic algorithms.


Amsterdam. Elsevier. 12: 1.

Gurocak, H.B. 1999. A genetic-algorithm-based method for tuning fuzzy logic


controllers. Amsterdam. Elsevier. 108: 1.

Hartl, Daniel L. 2014. Essential Genetics. United States of America. Jones &
Barlett Publishers

Irmawati. 2016.Genetika Populasi Ikan. Bandung. CV. Andi Offset

RenHou, Li at all. 1996. Fuzzy logic controller based on genetic algorithms.


Amsterdam. Elsevier. 83: 1..

Thompson, James N. at all. 2007. Primer of Genetics Analysis: A Problem


Approach. United States of America. Cambridge University Press

Young, D. 2007. Introduction to Risk Calculation in Genetic Counseling. New


York. Oxford University Press.

Rosza, Dede dkk. 2012. Dasar-dasar Teori Peluang dan Penggunaan Rumus
Dasar-dasar Teori Peluang dan Penggunaan Rumus Banten. Universitas
Sultan Ageng Tirtasa. http://teoripeluanggenetikamiftah.blogspot.co.id/.
Di akses pada tanggal28 April 2017

Anda mungkin juga menyukai