DI SUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Kupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam
ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap). Secara
sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu
aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal),
sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal).Kupu-kupu beristirahat
atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan
sayapnya.Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung
gelap, kusam atau kelabu.
Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga
secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto,
2005).Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja
tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah
dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis (Whitten dkk., 1999).
Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi
manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik Kupu-kupu ?
2. Bagaimana proses metamorfosis pada kupu-kupu?
3. Apa saja peranan Kupu-kupu terhadap lingkungan dan manusia?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui klasifikasi Kupu-kupu.
2. Memahami bagaimana proses metamorfosis pada Kupu-kupu.
3. Mengetahui jenis dam macam Kupu-kupu.
4. Menahami morfologi dan karakteristik pada Kupu-kupu
5. Mengetahui anatomi Kupu-kupu
KLASIFIKASI ILMIAH
Kingdom : Animalia
Filum : Rhopalocera
Kedas : Arthopoda
Ordo : Insecta
: Lepidoptera
SUKU
o Superfamily Hesperiidae
- Papilionoidea
O Papilionidae
O Pieridae
O Nymphalidae
O Lycaenidae
O Riodinidae
b) Ulat
Saat telur-telur tersebut menetas, keluarlah bayi-bayi ulat (mungkn bagi
sebagian orang takut atau geli bila melihat ulat, atau bahkan merinding hanya
dengan menyebutkan atau mendengar namanya saja).Sang ulat hidup dengan
memakan daun-daun yang mereka temui, ulat dapat dikatakan rakus saat memakan
dedaunan itu dikarenakan perkembangan ulat yang cepat. Sebagai seekor ‘ulat
kecil’, apabila makin besar usaha dalam mencari bekal makanan, kemungkinan
untuk dapat menjadi kepompong akan semakin besar pula
c) Kepompong
Seekor ulat agar dapat menjadi kupu-kupu yang indah, maka diperlukan
proses yang cukup lama, yaitu pada saat menjadi kepompong Apabila kepompong
tidak bergantung kuat pada sesuatu, maka ia akan jatuh dan gagal menjadi seekor
kupu-kupu. Kepompong dalam bahasa ilmiah, kita menyebutnya pupa atau
chrysalis. Di dalam pupa, cairan pencernaan akan dikeluarkan untuk
menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu
kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh
larva.
d) Kupu-kupu
Setelah tujuh hari, dari kepompong tersebut akan keluarlah seekor kupu-kupu
yang masih muda. Tidak berapa lama kemudian menjadi kupu-kupu dewasa yang
cantik dengan sayap yang indah.
6. Anatomi Kupu-kupu
Diseluruh permukaan tubuh kupu-kupu terdapat syaraf yang berfungsi sebagai
penerima rangsangan berupa cahaya, bunyi atau,tekanan angina serta rangsangan
berupa bau.
Anatomi kupu-kupu dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Head (kepala)
Pada bagian ini terdapat mata, mulut dan sepasang alat sensor berupa
antena.Bentuk mulut kupu-kupu seperti tabung yang menggulung (mirip belalai
gajah).Bentuk seperti ini berguna untuk mengambil sari bunga.Dibagian kepala
ini juga sebagai tempat memproses informasi.
2) Thorax (rongga dada)
Bagian dada terdiri dari tiga ruas badan yang merupakan tempat tumpuan
tiga -pasang kaki.Selain itu, pada bagian ini juga terdapat sayap sebanyak empat
buah (2 pasang) dan dilengkapi dengan otot-otot yang berfungsi untuk
mengerakan sayap dan kaki kupu-kupu.
3) Abdomen (perut)
Fungsi utama bagian abdomen (perut) adalah sebagai saluran pencernaan
dan tempat alat-alat vital lainnya, seperti jantung, alat kelamin, serta organ-
organ reproduksi, semuanya terletak pada bagian perut.
B. Pengertian Alcohol
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh
rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkoholmempunyai titik didih
yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini
disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum
alkohol R – OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam
alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam
air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit
larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam
segala perbandingan (Brady, 1999).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH
pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer,
alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –
OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu atom karbon yang
lain contohnya : CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang
gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang
lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C
tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain (Fessenden, 1997).
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh
ikatan hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil
yang polar terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air
berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol
dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol
berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang
cukup tinggi. Sebagai suatu kelompok senyawa, fenol memiliki titik didih dan
kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung pada sifat subtituen yang menempel
pada cincin benzena (Petrucci, 1987)
Reaksi-reaksi yang terjadi dalm alkohol antara lain reaksi substitusi, reaksi
eliminasi, reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang
rantai hidrokarbon maka semakin rendah kelarutannya. Bahkan jika cukup panjang
sifat hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil. Banyaknya gugus
hidroksil dapat memperbesar kelarutan dalam air (Hart, 1990).Suatu alkohol primer
dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat. Alkohol sekunder dapat
dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol tersier menolak oksidasi
dengan larutan basa, dalam larutan asam, alkohol mengalami dehidrsi
menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi (Fessenden, 1997)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kupu-kupu mempunyai karakteristik yaitu, kupu-kupu biasanya memiliki warna
yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian,
perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat
dijadikan pegangan yang pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).Ciri-ciri khas kupu-
kupu adalah mempunyai dua pasang sayap membranus, tertutup sisik dan biasanya
warnanya menarik, cemerlang dengan pola yang teratur, sisik-sisik pada sayap mudah
terlepas seperti debu bila terpegang dan tidak mempunyai frenulum, kebanyakan tubuh dan
tungkainya tertutup dengan sisik-sisik, sungut ramping dan menjendol pada ujungnya.
Metamorfosis adalah suatu proses Biologi di mana hewan secara fisik mengalami
perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas. Proses ini melibatkan perubahan
bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Perubahan ini bisa
dibilang adalah tahap demi tahap yang harus dilalui sebelum seekor hewan mengalami
bentuk yang sempurna. Dan metamorphosis kupu-kupu dimulai dari ulat lalu berubah
menjadi kepompong dan akhirnya menjadi seekor kupu-kupu yang indah.