Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR BIODIVERSITAS
“AVERTEBRATA”

Disusun oleh:
Nama : Nela Ledwita
NPM : F1D023031
Hari/tanggal : Senin,21 September 2023
Kelompok : V (lima) B
Dosen Pengampu :1) Drs.Welly Darwis, M.S
2) Evelyne Riandini, S.Si., M.Si.
3) Vestidhia Yunisya Atmaja,S.Si,.M.Sc.
Asisten dosen : 1) Titi Dwi Sari (F1D019010)
2) Denny Kurniawan ( F1D019041)
3) Aurel Hanidyah Putri (F1D020002)
4) Aeni Lutfiyah (F1D020004)
5) Elia Susanti (F1D020020)
6) Desi Rofiani (F1D020033)

LABORATORIUM BIOLOGI DASAR


PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zoologi berasal dari dua kata yunani diantaranya zoion, yang artinya
adalah “hewan” sedangkan logos, yang artinya “studi tentang” jadi definisi
zoologi adalah salah satu ilmu yang mempelajari mengenai hewan, seperti
perkembangan embrio, evolusi, distribusi ekologi, prilaku, serta klasifikasi hewan.
Avertebrata istilah lainnya disebut juga dengan invertebrata adalah hewan tanpa
tulang punggung antar ruas-ruas tulang belakang, hewan ini tidak memiliki
kerangka internal yang terbuat dari tulang. Invertebrata memainkan peran penting
dalam ekosistem bumi. Sekitar 99 persen dari organisme yang dikenal adalah
invertebrata. Dapat disimpulkan bahwa zoologi invertebrata adalah ilmu yang
mempelajari tentang hewan yang tidak bertulang belakang
(Sri maya & Nurhidayah, 2020).
Dalam pembagiannya, hewan invertebrata di bagi menjadi beberapa
golongan yaitu Filum protozoa, Porifera, Coelenterata, Plaintyhelmintes,
Nemathelmintes, Annelida, Mollusca, Arthopoda, dan Echinordemata
(starr, 2012).
Habitat invertebrata meliputi air, maupun darat, dengan ukuran tubuh yang
bermacam-macam. Disamping hidup bebas, beberapa diantaranya yang termasuk
protozoa, cacing dan Athropoda hidup secara parasit. Avertebrata air merupakan
salah satu indikator kesehatan lingkungan akuatik. Hewan ini hidup di
bawah-bawah tanaman ataupun menempel pada tanaman dengan pola migrasi
terbatas dan cenderung menetap (Dwirastina, 2019).
Ekosistem sawah merupakan habitat bagi berbagai jenis organisme tak
terkecuali invertebrata. Invertebrata dapat beradaptasi dengan sangat
bervariasisehingga memilikikeragaman bentuk yang luar biasa, dari spesies yang
hanya terdiri dari sel-sel lapisan ganda pipih, spesies dengan kelenjar sutra, duri-
duri yang berputar, kaki berbuku, tubuh ditutupi mangkok, atau tentakel
penghisap (Rachmawati, 2021).
Tingkat keragaman jenis invertebrata dipengaruhi oleh kondisi fisokimia
lingkungan. Faktor fisokimia tersebut antara lain: intensitas cahaya, suhu udara,
kelembapan udara, kecepatan angin, kelempaban tanah, pH tanah, dan ketinggian
permukaan tanah. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi perilaku,
penyebaran, dan aktivitas dari invertebrata. Invertebrata memiliki peranan penting
bagi kehidupan manusia. Hal tersebut dapat ditinjau dari berbagai aspek
kehidupan. Dari aspek ekonomi invertebrata dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pangan karena memiliki nilai gizi yang tinggi, seperti belalang, jangkrik, kerang,
dan udang. Dari aspek lingkungan invertebrata berperan vital terutama sebagai
dekomposer dan polinator. Disamping menguntungkan invertebrata juga dapat
merugikan karena sebagian besar invertebrata merupakan parasitoid,
hamatanaman dan hospes penyakit, seperti siput dan wereng (Alwi, 2018).
Hewan avertebrata menunjukkan keanekaragaman yang tinggi dalam pola
reproduksi dan perkembangan, jauh melebihi apa yang dimiliki oleh hewan
vertebrata. Kebanyakan dari hewan vertebrata mengalami pembuahan internal dan
menunjukkan derajat perawatan pada anaknya. Semua vertebrata adalah
deuterostomia karena pada dasarnya pembelahan terjadi secara radial dan
intermediet, serta mulut tidak terbentuk dari blastoporus. Reproduksi hewan
avertebrata dapat terjadi secara seksual atau aseksual. Reproduksi seksual selalu
mengikutkan penyatuan materi genetik dari dua genom. Sebaliknya reproduksi
aseksual adalah reproduksi tanpa mengikutkan penyatuan materi genetik dari dua
genom. Dengan kata lain, pada reproduksi aseksual tidak terjadi pembuahan.
Waktu terjadinya reproduksi seksual maupun aseksual diatur atau dipengaruhi
oleh berbagai faktor di luar tubuh (eksternal) dan di dalam tubuh (internal)
(Takarina, 2018).
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan pratikum biodiversitas avertebrata dilakukan yaitu:
1. Mengetahui biodiversitas avertebrata.
2. Mengetahui contoh jenis-jenis biodiversitas avertebrata, ciri khusus,
habitat, dan distribusi geografi.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Pratikum Biodiversitas Avertebrata dilakukan pada Senin,21 Desember 2023
pukul 8.00 WIB sampai dengan selesai.Bertempatan di Laboratorium Basic
Science, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Bengkulu.
2.2 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum Biodiversitas Avertebrata yaitu,
handphone,saringan penangkap hewan,dan alat tulis
2.3 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu : Hewan avertebrata yang
ditemukan pada kawasan danau inspirasi
2.4 Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum biodiversitas tentang biodiversitas
avertebrata,yaitu : Ditelusuri wilayah danau inspirasi objek hewan avertebrata
dicari di sekitar wilayah tersebut ditentukan pengambilan spesimen minimal 10
Objek yang telah ditemukan difoto Setelah difoto, objek yang ditemukan
diidentifikasi genus, ordo, famili, habitat, dan distribusi geografinya objek yang
telah diidentifikasi di upload ke dalam inaturalist dan dimasukkan ke dalam
projek biodiversitas Bengkulu objek yang dipraktikumkan dilaporkan dalam
laporan praktikum.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Tabel 1. hasil praktikum
Adapun hasil praktikum adalah sebagai berikut
Nama Tentukan Objek Praktikum
Koleksi
No Objek Distribu
Praktikum Ciri si
(Nama Filum Ordo Famili Khusus Habitat Geografi
latin &
Daerah)
Keong Di danau
Mollusca Ampullaridae Bercangkan Asia
1. sawah (Pila Architaenioglossa inspirasi,
g Tropis
Ampullacea perairan
Tubuh
Capung Di atas pohon Asia
2. Arthopoda Odonata Cibellulidae berbuku
anisoptera kayu tropis
buku
Kupu kupu Memiliki Di perairan
Asia
3. Euploeamid Arthopoda Lepidoptera Nymphalidae tubuh yang Danau
tropis
amus gelap hitam inspirasi
Di
Semut
Sekitar daerah
ranggang
Mempunyai pohon, pegunun
Oecophlias Arthropoda Hymenoptera Formicidae
4. antena ditempat gan
margina
lembab hingga
pesisir

5. Cacing Bernafas
Asia
tanah Annelida Megadrilaciae Lumbricinae melalui Di Tanah
tropis
lumbricina kulit

Di
6. daerah
Laba laba Menghasilk Di atas kutub
Araneus Arthropoda Areaneae Araneidae an jarring pohon, hingga
diadematus sutra bawah batu daerah
padang
pasir
7.
Belalang Bewarna Di atas
Asia
kayu Arthropoda Orthoptera Acrididae coklat rumput
tropis
Caelifera kekuningan pinggir danau

8. Belalang Memiliki
Arthropoda Padang Asia
padi Orthoptera Acrididae dua pasang
rumput tropis
caelifera sayap
9.
Memiliki
Tawon Di danau Asia
Arthropoda Orthoptera Vespidae dua pasang
Vespa inspirasi tropis
sayap

Memiliki
10. Tahi tubuh yang
1 bintang Paradoxoso berwarna Asia
Arthopoda Poly desmida Tanah
0 Oxidus matidae hitam dan tropis
Gracillis berkaki
seribu

Panjang
Lalat Artopoda Asia
11. Diptera L Nuscidae tubuh Darat
Diptera tropis
5,08mm

3.2 Pembahasan
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam dunia Animilia yang mencakup serangga,
labalaba,Kaki seribu dan hewan mirip lainnya.Arthopoda adalah kelompok hewan beruas-
ruas,bersendi atau bersegmen. Arthropoda satu sama laindapat dibedakan berdasarkan anggota
tubuh,,jumlah alat gerak dan jenis organ pernafasan.Arthropoda termasuk hewan paling
dominan (dari segi jumlah) diantara anggota anggota dengan jumlah itu di perkirakan 80%
yang sudsh dikenal( Nurhadi, 2011).
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dengan dilakukan nya pratikum ini kami mendapatkan pengetahuan dan
wawasan mengenai :
1. Mengetahui biodiversitas avertebrata.
2. Mengetahui contoh jenis-jenis biodiversitas avertebrata, ciri khusus,
habitat, dan distribusi geografi.
4.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan pada pratikum kali ini adalah untuk
pratikum selanjutnya dapat mengidentifikasi hewan avertebrata ke wilayah
lainnya agar mengetahui lebih banyak jenis dan spesies hewan avertebrata.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, D., Muhammad, S. H., Bisi, S. 2018. Organisme avertebrata terumbu
karang. Jurnal kelautan. 1 (1) : 71-73.
Dwirastina, M., Agnes, p. 2019. Keanekaragaman Avertebrata Air Di Perairan
Rawa Pulau Salah Nama Sungai Musi Bagian Hilir Sumatera Selatan.
Jurnal ilmiah matematika dan ilmu pengetahuan alam, 16 (2): 122-129.
Maya, sri., Nurhidayah. 2020. Zoologi invertebrata. Widina Bhakti Persada:
Bandung.
Rachmawati, R. C. 2021. Keaneka ragaman invertebrata. Jurnal sains. 1(1): 131.
Takarina, D. N. 2018. Dasar klasifikasi hewan avertebrata. Jakart : Erlangga.
LAMPIRAN
Keong sawah (Pilaampullacea) Lalat (Anthrak)

Cacing tanah (Lumbricina

Capung
(Anisoptera)

Kupu kupu ( Lepidoptera) Semut ( Formicidae)


Kaki seribu (Diplopoda) Laba laba (Araneae)

Belalang padi
(Caelipera) b

Belalang kayu
(caelipera)

Tawon (Vesva Affinis)

Anda mungkin juga menyukai