PERSAWAHAN
Group VII
SMA Negeri 3 Kupang
2013/2014
By :
Agatha D. S. Diamanta
Goldwin Mandala
Gregorius A. Kua
Tarsisius R. Toby
Daftar Isi 1
Daftar Pustaka 17
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara berkembang dan Negara Agraris yang sebagian
penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Untuk meningkatkan hasil pertanian
yang ingin dicapai maka diperlukan berbagai sarana yang mendukung agar dapat mencapai
hasil yang memuaskan dan terutama dalam hal mencukupi kebutuhan nasional dalam bidang
pangan/sandang dan meningkatkan perekonomian nasional dengan mengekspor hasilnya ke
luar negeri.Sarana-sarana yang mendukung peningkatan hasil di bidang pertanian tersebut
adalah alat-alat pertanian, pupuk, bahan-bahan kimia yang termasuk di dalamnya adalah
pestisida.
Dalam bidang pertanian, pestisida merupakan sarana yang dibutuhkan untuk membunuh
hama-hama tanaman. Penggunaannya yang sesuai aturan dan dengan cara yang tepat adalah
hal mutlak yang harus dilakukan mengingat bahwa pestisida adalah bahan yang beracun.
Penggunaan bahan-bahan kimia pertanian seperti pestisida tersebut dapat membahayakan
kehidupan manusia dan hewan dimana residu pestisida terakumulasi pada produk-produk
pertanian dan perairan. Untuk meningkatkan produksi pertanian disamping juga menjaga
keseimbangan lingkungan agar tidak terjadi pencemaran akibat penggunaan pestisida perlu
diketahui peranan dan pengaruh serta penggunaan yang aman dari pestisida dan adanya
alternatif lain yang dapat menggantikan peranan pestisida pada lingkungan pertanian dalam
mengendalikan hama, penyakit dan gulma.
b) Rumusan Masalah
a. Bagaimana dampak yang dapat terjadi terhadap kesuburan lahan pertanian ?
b. Dampak apakah yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida terhadap
kesehatan para petani ?
c. Apakah pengaruh pestisida terhadap biota lain di sekitar lahan pertanian ?
d. Langkah apa saja yang harus dibuat untuk menanggulangi bahaya pestisida ?
c) Tujuan
a. Mengetahui dampak yang terjadi terhadap kesuburan lahan pertanian
b. Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida terhadap
kesehatan para petani
c. Mengetahui pengaruh pestisida terhadap biota lain di sekitar lahan pertanian
d. Mengetahui langkah apa saja yang harus dibuat untuk menanggulangi bahaya
pestisida
d) Manfaat
Dengan hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar atau acuan bagi para petani
menyangkut mekanisme pengontrolan hama, dalam hubungannya dengan dosis atau
konsentrasi pestisida yang digunakan.
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pestisida
Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan,
menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal
dari pest (“hama“) yang diberi akhiran-cide(“pembasmi”).Sasarannya bermacam-macam
seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap
mengganggu. Dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai “racun”.
Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau
menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Sesuai konsep Pengendalian
Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau
membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa
hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kendali.
Berdasarkan teori yang didapat, untuk memperbaiki kondisi tanah yang sudah rusak, butuh
waktu yang cukup lama. Pemulihan tanah dapat dilakukan dengan pemupukkan lahan dengan
menggunakan pupuk organik seperti pupuk kompos. Kompos sangat mudah dibuat. Bahan
kompos dapat dibuat dari bahan organik yang mudah terurai (membusuk) misalnya daun-
daunan, rumput-rumputan, kotoran hewan, limbah rumah tangga, sekam padi, jerami, batang
pisang, dll. Pupuk kompos mengembalikan humus tanah yang telah hilang. Sedangkan untuk
mengatasi hama tanaman dilakukan dengan pestisida organik dan sistem pengendalian hama
dengan menggunakan musuh alaminya sehingga tanaman, tanah, manusia dan biota alam
lainnya tidak tercemari racun.
ISI
Penggunaaan pupuk kimia dan pestisida kimia sudah sangat populer di kalangan para
petani. Kalau tidak percaya sekali waktu datanglah berkunjung ke desa-desa dan coba
tanyakan apa saja merek pupuk kimia yang mereka ketahui dan sering digunakan. Sederet
jenis dan merek pupuk dengan sangat mudah disebutkan seperti Urea, KCl, MPK, Decis,
Furadan, dan lain-lain. Ketika berdiskusi dengan petani di beberapa desa dampingan, ada dua
alasan umum mengapa pupuk kimia dan pestisida kimia selama ini masih cenderung banyak
digunakan. Alasannya adalah penggunaannya praktis tinggal beli dari penyedia dan proses
untuk melihat hasil tanaman lebih cepat.
Di awal penggunaan memang alasan yang diutarakan tersebut dapat dibuktikan oleh
petani. Panen lebih cepat, gangguan hama berkurang, petani jadi senang karena panen
melimpah. Namun penggunaan berlebihan dalam jangka panjang berdampak negatif pada
lingkungan. Pernah ketika berkunjung ke salah satu komunitas , seorang petani menceritakan
pengalamannya menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Si petani menggunakan pupuk
kimia dengan berlebihan. Ternyata dia melakukan itu karena berpikir dengan dosis yang
tinggi, hasilnya pasti manjur. Bukannya untung yang didapat malah gagal panen yang dialami
karena padi yang ditanam menjadi layu.
Sementara itu, penggunaan pestisida kimia sangat berbahaya bagi makhluk hidup dan
alam. Gambarannya adalah bahwa pestisida kimia adalah zat atau racun yang diciptakan
untuk membunuh hama mulai dari hama tingkat rendah seperti bakteri hingga hama seperti
tikus. Saat pestisida tersebut digunakan maka selain akan mengenai hama itu sendiri juga
akan mengenai tumbuhan, udara, air, organisme air, tanah, organisme tanah bahkan manusia.
Predator hama (binatang pemangsa hama) juga ikut mati sehingga siklus mata rantai makanan
tidak seimbang. Pada akhirnya, terjadi fenomena kebalnya hama terhadap racun pestisida.
Keracunan pada ternak maupun hewan piaraan dapat secara langsung maupun tidak
langsung. Secara tidak langsung pestisida yang digunakan untuk melawan serangga atau
hama termakan atau terminum oleh ternak, seperti rumput yang telah terkontaminasi pestisida
dimakan oleh ternak atau air yang sudah tercemar pestisida diminum oleh ternak.
Pencucian pestisida oleh air hujan akan menyebabkan terbawanya pestisida ke aliran
tanah bagian bawah atau permukaan air sungai. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
keracunan terhadap biota air.
Sebagai akibat kematian musuh alami maka organisme pengganggu dapat lebih leluasa
untuk berkembang.
Berdasarkan teori yang didapat, untuk memperbaiki kondisi tanah yang sudah rusak,
butuh waktu yang cukup lama. Pemulihan tanah dapat dilakukan dengan pemupukkan lahan
dengan menggunakan pupuk organik seperti pupuk kompos. Kompos sangat mudah dibuat.
Bahan kompos dapat dibuat dari bahan organik yang mudah terurai (membusuk) misalnya
daun-daunan, rumput-rumputan, kotoran hewan, limbah rumah tangga, sekam padi, jerami,
batang pisang, dll. Pupuk kompos mengembalikan humus tanah yang telah hilang. Sedangkan
untuk mengatasi hama tanaman dilakukan dengan pestisida organik dan sistem pengendalian
hama dengan menggunakan musuh alaminya sehingga tanaman, tanah, manusia dan biota
alam lainnya tidak tercemari racun.
PENUTUP
a) Kesimpulan
b) Saran
o Menggunakan musuh alami tikus yaitu ular
o Menggunakan pestisida alami dengan menggunakan ekstrak tembakau yang
disemprotkan pada tanaman pertanian
o Menggunakan ekor tikus yang telah dipotong untuk menakuti tikus-tikus yang
lain
o Menggunakan kulit durian yang ditempatkan didekat lubang tikus dimana bau
dari kulit durian tersebut dapat mengusir tikus
Dari 4 cara yang dapat dibuat oleh para petani setidaknya dapat meminimalisir penggunaan
pestisida yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan, biota lain dan
kesehatan para petani sendiri.
http://ddberas.blogspot.com/2011/03/dampak-pestisida-terhadap-kesehatan.html
http://evynurhidayah.wordpress.com/2012/04/17/pestisida-pada-petani/
http://luphlyfm.blogspot.com/2009/06/dampak-pestisida-tehadap-kesehatan.html
http://petunjukbudidaya.blogspot.com/2013/02/bahaya-pestisida-bahaya-pestisida-bagi.html
http://evynurhidayah.wordpress.com/2012/04/17/pestisida-pada-petani/
http://tipspetani.blogspot.com/2012/12/macam-macam-pestisida-tanaman.html
http://evynurhidayah.wordpress.com/2012/04/17/pestisida-pada-petani/
http://tipspetani.blogspot.com/2012/12/macam-macam-pestisida-tanaman.html
http://blog-estrybima.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo_19.html
http://caritas.keuskupan-sibolga.org/?p=343