Anda di halaman 1dari 12

FISIOLOGI PARU PLENO 3

Fungsi Sistem Pernapasan


1.Pertukaran gas antara atmosfer dan darah.
2.Regulasi homeostasis pH tubuh.
3.Proteksi dari patogen & iritan yang terhirup.
4.Membantu proses vokalisasi.
5.Ekskresi air dan panas tubuh.
6.Membantu meningkatkan aliran balik
vena(sebagai pompa).
7.Mengeluarkan, memodifikasi, aktivasi/inaktivasi
bahan/materi yang melalui peredaran darah
paru.
Proses Inspirasi & Ekspirasi

• Proses Inspirasi :
Kontraksi otot diaphragm dan interkostalis eksterna – vol
toraks melebar – tekanan intra pleura menurun – paru
mengembang – tekanan intra alveoli menurun – udara
masuk kedalam paru.

• Proses Ekspirasi :
Otot inspirasi relaksasi – volume toraks mengecil –
tekanan intra pleura meningkat – vol paru mengecil -
tekanan intra alveoli meningkat – udara bergerak keluar
paru.
Pertukaran & Transport Gas
Kapasitas paru-paru
Klasifikasi Nilai KVP & VEP1
Elastisitas Jaringan Paru
• Compliance→ kemudahan jaringan paru untuk
diregangkan (‘kembang’)
• Daya elastic recoil→ kemampuan jaringan paru untuk
kembali ke bentuk semula setelah diregangkan
(‘kempis’); bergantung pada:
1) elastisitas jaringan paru
2) tegangan permukaan alveol→daya kohesi molekul
air
• Surfaktan→fosfolipid yang disekresi oleh sel alveolar
tipe II → menurunkan tegangan permukaan alveol →
mencegah alveol kolaps
Proses Perkembangan Paru pada Anak
• 5 fase perkembangan paru
1. Fase embrio paru (6 minggu kehamilan)  pertumbuhan saluran
udara utama.
2. Fase pseudoglandular (6-16 minggu) percabangan jalan napas dan
acinus
3. Fase canalicular (16-28 minggu)  Vaskularisasi dari mesenkim distal
dan pengembangan acinus.
4. Fase saccular (26-36 minggu)Saccules membentuk alveoli.
5. Fase alveolar (dimulai pada 36 minggu) Pembentukan Alveolus
• Jalan Napas
• Alveoli
• Saluran Agunan Ventilasi
• Ruang Jaringan ikat
Perbedaan Anatomi & Fisiologi Paru Pada Masa
Pertumbuhan Anaka

Bayi (0-12 bulan) dan Batita (12 bulan-2 tahun)

 Saluran pernapasan lebih pendek sehingga struktur trakea, bronki, dan


pernapasan bawah memiliki jarak yang berdekatan dan penularan agen infeksius
jauh lebih mudah.
 Upaya pernapasan pada bayi sebagian besar dengan perut
 produksi IgA di mukosa paru ditambah dengan lumen trakea dan struktur
pernapasan bagian bawah yang sempit menyebabkan bayi menjadi lebih rentan
terhadap kesulitan pernapasan akibat edema, lendir atau aspirasi benda asing
 Sedikitnya alveolar permukaan untuk pertukaran gas.
 Bunyi napas atas yang jauh lebih mudah bertransmisi ke dada pada anak-anak,
membuat auskultasi saluran perna-pasan bawah menantang
Balita (3-5 tahun) dan anak usia sekolah (6-11 tahun)

 Pola napas dan denyut jantung menurun dengan naiknya tekanan darah.
Denyut jantung berban-ding terbalik dengan ukuran tubuh.
 Jantung mencapai posisi dewasa dalam rongga dada dengan 7 tahun
 Di bawah 7 tahun, gerakan pernafasan ter-utama menggunakan perut
atau diafragma. Sedangkan anak yang lebih tua, khususnya anak
perempuan, menggunakan toraks
 Episode infeksi pernapasan sering terjadi selama periode ini.
Remaja (12-18 tahun)

 Peningkatan volume darah dengan anak laki-laki lebih tinggi


dibandingkan anak perempuan (mungkin karena peningkatan otot pada
anak laki-laki saat pubertas)
 diameter dan panjang paru-paru meningkat bersamaan dengan
peningkatan volume pernapasan, kapasitas vital dan efisiensi fungsional
pernapasan. Perubahan lebih terlihat jelas pada anak laki-laki karena
pertumbuhan paru-paru yang lebih besar
 Pola pernapasan menurun menjadi seperti dewasa.

Anda mungkin juga menyukai