Anda di halaman 1dari 7

Klasifikasi Makhluk Hidup

Kegiatan pengelompokan makhluk hidup menjadi golongan-golongan disebut klasifikasi. Cabang biologi
yang khusus mempelajari klasifikasi adalah taksonomi. Terdapat berbagai macam cara mengklasifikasikan
makhluk hidup. Ada klasifikasi berdasarkan ciri luar makhluk hidup (ciri morfologi), manfaat makhluk
hidup, habitus (perawakan), tempat hidup, dan sebagainya.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah :
1. mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai macam makhluk hidup;
2. mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup;
3. mengetahui manfaat makhluk hidup untuk kepentingan manusia;
4. mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup.
Dalam taksonomi terdapat tingkatan takson (hirarki) yang disebut unit taksonomi. Urutan takson dari yang
tertinggi hingga yang terendah adalah sebagai berikut:
Kingdom (Kerajaan/dunia)
Filum (hewan) atau Devisio (tumbuhan)
Classis (kelas)
Ordo (bangsa)
Familia (suku)
Genus (marga)
Species (jenis)
Saat ini para ahli menggunakan sistem klasifikasi 5 kingdom. Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom
adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini
Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
a) Kingdom Monera
Kingdom Monera meliputi berbagai jenis bakteri dan ganggang hijau-biru. Ciri khas kingdom ini adalah
selnya tidak memiliki membran inti sehingga disebut organisme prokariotik.
1) Bakteri
Bakteri berukuran mikroskopis sehingga hanya dapat diamati dengan mikroskop. Struktur bakteri masih
sangat sederhana umumnya tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof. Selnya bersifat prokariotik
(inti sel tidak diselubungi oleh membran inti, sehingga hanya disebut daerah inti).
Bakteri dapat hidup hampir di semua lingkungan. Bakteri ada yang dapat hidup tanpa menggunakan
oksigen yang disebut bakteri anaerob, misalnya Clostridium tetani penyebab penyakit tetanus. Bakteri yang
lain hanya dapat hidup dengan menggunakan oksigen bebas yang disebut bakteri aerob.
Perkembangbiakannya dengan membelah diri.
Bentuk bakteri bermacam-macam, ada yang berbentuk batang (basil), berbentuk bulat (kokus), dan ada
yang berbentuk lengkung atau seperti spiral (spirilum).
Bakteri yang berbentuk basil dan kokus biasanya mempunyai flagella (rambut cambuk) yang digunakan
sebagai alat gerak.
Terdapat bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia.
Bakteri yang menguntungkan bagi manusia, antara lain :
o Clostridium pasteurianum dan Azotobacter chroococcum; mengikat nitrogen
sehingga dapat menyuburkan tanah.
o Rhizobium radicicola; terdapat dalam bintil akar kacang dapat menyuburkan
tanah. Bakteri yang merugikan bagi manusia, antara lain :
o Salmonella typhosa, penyebab penyakit tipus. Bacillus antrachis,
dapat menyebabkan penyakit
o Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC. antraks pada sapi.
o Clostridium tetani, pemyebab penyakit tetanus
o Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.
o Bacillus antrachis, penyebab penyakit antraks pada ternak.
2) Ganggang Hijau-Biru
Ganggang hijau-biru mempunyai ciri-ciri seperti bakteri, namun mempunyai klorofil a yang
digunakan untuk fotosintesis. Klorofil ini tidak terletak di dalam kloroplas, tetapi
tersebar di dalam sitoplasma dan disebut bakterioklorofil.
Beberapa contoh ganggang hijau-biru adalah sebagai berikut:
a. Anabaena cycadae, hidup bersimbiosis pada akar pakis haji.
Spirulina dibudidayakan
sebagai penghasil protein sel
tunggal.
b. Anabaena azolla, hidup bersimbiosis di akar paku air.Azolla piñata sehingga dapat menyuburkan
perairan.
c. Spirulina maxima, dimanfaatkan sebagai sumber makanan berprotein tinggi yang disebut protein sel
tunggal (PST).
d. Oscillatoria, merupakan ganggang biru yang berbentuk filamen.
e. Gloeocapsa, ganggang biru bersel tunggal yang dapat memfiksasi nitrogen bebas di udara.
b) Kingdom Protista
Kingdom Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup yang mempunyai sel eukariotik (mempunyai inti
sel yang diselubungi membran inti).
Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom ini adalah Protozoa dan ganggang selain ganggang biru.
1) Protozoa
Protozoa merupakan mikroorganisme yang mempunyai ciri-ciri seperti hewan, yaitu dapat bergerak
bebas dan tidak mempunyai klorofil. Protozoa mempunyai alat gerak berupa kaki semu, silia (rambut
getar), dan flagella (rambut cambuk).
Protozoa dibagi menjadi empat kelompok yaitu :
a. Hewan berkaki semu atau Rhizopoda, tubuhnya dapat membentuk kaki semu/pseudopodi.
Contohnya Amoeba proteus, Entamoeba coli.
b. Hewan berbulu cambuk atau Flagellata, memiliki flagel yang bergerak mirip dengan cambuk.
Contohnya Chlamydomono, Trypanosoma, Euglena.
c. Hewan berbulu getar atau Ciliata, memiliki silia yang selalu bergetar berfungsi sebagai alat gerak
dan mengambil makanan. Contohnya Paramaecium, Didinum.
d. Hewan berspora atau Sporazoa, berkembang biak dengan spora. Contohnya Hewan berspora atau
Sporazoa, berkembang biak dengan spora. Contohnya Plasmodium.

2) Ganggang (Alga)
Ganggang mempunyai ciri-ciri yang menyerupai tumbuhan, yaitu mempunyai dinding sel dan
berklorofil untuk fotosintesis. Selain klorofil, ganggang mempunyai pigmen atau zat warna yang lain.
Berdasarkan pigmen utamanya, alga dapat dikelompokkan menjadi ganggang hijau, ganggang cokelat,
ganggang merah, dan ganggang keemasan/pirang.
Contoh ganggang berikut ini.
a. Chlorella, (ganggang hijau), dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang
mengandung protein tinggi.
b. Sargassum siliquosum (ganggang cokelat), hidup menempel di bebatuan sepanjang pantai berbatu
daerah tropis. Ukurannya beragam, dari yang kecil hingga yang mencapai panjang
puluhan meter.
c. Eucheuma spinosum (ganggang merah), dikenal sebagai rumput laut yang
menghasilkan agar-agar.
d. Diatom (ganggang pirang), umumnya hidup sebagai plankton di laut. Chlorella
Diatom yang telah mati cangkangnya mengendap di dasar laut membentuk banyak dimanfaatkan
sebagai bahan makanan
tanah diatom (tanah kersik) yang dapat digunakan sebagai bahan penyaring, kaya protein.
bahan cat, dan bahan pelicin (amplas).
c) Kingdom Fungi ( jamur )
Kingdom Fungi mempunyai ciri-ciri :
o tidak berklorofil
o selnya eukariotik, berdinding sel dari zat kitin
o bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
o berkembang biak dengan membentuk spora.
o tersusun atas benang-benang hifa, hifa bercabang-cabang membentuk miselium yang membentuk tubuh
jamur.
Beberapa contoh jamur :
a. Rhizopus stolonifer (Phycomycetes), digunakan untuk membuat tempe dari kedelai,
sehingga dikenal sebagai jamur tempe.
b. Saccharomyces cerevisiae (Ascomycetes), dimanfaatkan untuk membuat bir dan anggur
sari buah. Jamur tiram putih merupakan
jenis Basidiomycetes yang
c. Penicillium notatum (Ascomycetes), menghasilkan antibiotik penisilin. dapat dimakan.
d. Volvariella volvacea (Basidiomycetes), dikenal sebagai jamur merang yang enak
dimakan.
e. Pleurotus ostreatus (Basidiomycetes), disebut pula jamur tiram yang enak dan aman untuk dimakan.
f. Alternaria (Deuteromycetes), parasit pada tanaman kentang.
g. Helminthosporium (Deuteromycetes), parasit pada tanaman padi dan jagung.
d) Kingdom Plantae
Kingdom Plantae meliputi berbagai jenis tumbuhan yaitu lumut, paku, dan tumbuhan biji.
Ciri khas plantae ;
o mempunyai klorofil
o eukariotik
o selnya berdinding dari selulosa
o tidak mempunyai alat gerak aktif
o tumbuh hampir tak terbatas
Plantae dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar berdasarkan ada atau tidak adanya
pembuluh pengangkut, yaitu tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh.
1) Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
berbagai jenis lumut (Bryophyta). Lumut Hati (Marchantia)
Ciri-ciri tumbuhan lumut secara umum sebagai berikut :
a. memiliki bentuk menyerupai akar (disebut rhizoid), batang dan daun, tetapi bukan akar,
batang dan daun sejati,
b. tidak ditemukan adanya jaringan pembuluh pada alat tubuhnya, pengangkutan air dan
garam mineral berlangsung dari sel ke sel secara lambat,
c. habitatnya di tempat lembab atau basah,
Lumut Gambut (Spagnum)
d. tubuhnya berukuran 0,5cm—15 cm, dan
e. daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase kawin (gametofit) dan tak kawin
(sporofit), disebut metagenesis
Perhatikan pergiliran keturunan lumut berikut ini!

2) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)


Tumbuhan berpembuluh dapat dikelompokan menjadi tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan
berbiji (Spermatophyta).
a) Tumbuhan paku (Pteridophyta)
Ciri-ciri tumbuhan paku :
o sudah mempunyai akar batang dan daun yang jelas.
o pada daun terdapat bulatan berwarna kuning/cokelat disebut sorus (sori kalau banyak), sorus
merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium.
o tempat hidup menempel pada pohon bersifat epifit.
o perkembangbiakan secara kawin dan tak kawin yang disebut pergiliran keturunan.
Perhatikan pergiliran keturunan paku berikut ini!

Ciri Khas Daun Tumbuhan Paku, Adanya Sori dan Pucuk


Daun Tergulung
b)

c) Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)


Tumbuhan berbiji mempunyai alat perkembang-biakan generatif berupa biji. Oleh karena itu sering
disebut tumbuhan kormofita berbiji. Biji dihasilkan dari organ bunga sehingga tumbuhan berbiji juga
disebut tumbuhan berbunga (Anthophyta).
Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan letak bakal bijinya, yaitu :
a. Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka).
Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, tetapi
menempel pada daun buah.
Contoh Gymnospermae adalah melinjo (Gnetum gnemon), pakis haji (Cycas rumpii), damar (Agatis alba),
pinus (Pinus merkusii)dan balsam (Abies balsama).
Gymnospermae memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
o Pohon berakar tunggang, daunnya berbentuk seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
o Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut srobilus yang mengandung sporangia.
b. Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah. Angiospermae
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
o Alat perkembangbiakan berupa bunga.
o Organ tubuh akar batang daun sudah dapat dibedakan dengan jelas.
o Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan beranekaragam.
o Bakal biji tersimpan dalam daun buah.
o Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid dengan sel
telur akan menghasilkan zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan inti kandung lembaga
sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.
Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
 Dikotil atau dicotyledoneae
Tanaman dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 tumbuhan biji berkeping dua.
 akar tunggang.
 daun tersebar berhadap-hadapan.
 batang bercabang.
 tulang daun menyirip atau menjari.
 bagian daun berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
 biji memiliki dua daun lembaga
Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1) Suku getah–getahan (Euphorbiaceae)
Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih Contoh: Manihot utilisima
(ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).
(2) Suku kacang-kacangan (Papilonaceae).
Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan bintil-bintil akar.
Contoh: Arachis hypogea (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).
(3) Suku terung–terungan (Solanaceae)
Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh:
Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum(lombok)
 Monokotil/Monocotyledoneae
Tanaman monokotil memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
 tumbuhan biji berkeping satu.
 akar serabut
 daun berseling
 tulang daun sejajar dan berbentuk pita.
 bagian bunga berbilangan tiga.
 biji memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1) Gramineae (rumput-rumputan).
Contoh padi gandum, jagung dan tebu.
(2) Palmae (pinang-pinangan).
Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.
(3) Liliaceae (bawang-bawangan).
Contoh: bawang merah, bakung, lidah buaya.
(4) Musaceae (pisang-pisangan).
Contoh: pisang manila, pisang hawaii.
(5) Zingiberaceae (jahe-jahean).
Contoh : kunyit, lengkuas, kencur.

e) Kingdom Animalia
Kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan. Ciri khas hewan adalah tidak mempunyai klorofil,
mempunyai alat gerak aktif, eukariotik, dan bersel banyak.
Kingdom Animalia dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya tulang belakang
(vertebrae) yaitu :
a. Avertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang.
Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
1. Protozoa (hewan bersel satu)
Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak memiliki
plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan
membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)
2. Porifera (hewan berpori–pori)
Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons
yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi.
Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
3. Colenterata (hewan berongga)
Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat
peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa
seperti payung melayang-layang di air.
4. Vermes (cacing)
Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a) Platyhelminthes (cacing pipih)
Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk
memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi 3 kelas,
yaitu :
o Turbellaris (cacing getar) contoh planaria.
o Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing hati).
o Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita babi.
b) Nemathelminthes (cacing gilig)
Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak
dengan kawin. Contoh Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing
tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
c) Annelida (cacing gelang)
Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cicncin, memiliki mulut dan anus, antara kulit dan dinding
terdapat rongga badan. Contoh : Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak
dimakan). Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacat.
5. Arthropoda (hewan berbuku–buku)
Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap
sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk
segi enam disebut mata faset.
Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Insecta (serangga)
Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul–
simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang
bermuara pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva– kepompong-dewasa
dan metamorfosis tak sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah
mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.
b) Crustaceae (udang–udangan)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua
pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai kaki 5 pasang.
Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.
c) Arachnoidea (laba–laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen).
Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu berlapis–lapis.
Mempunyai sepasang mata besar dan beberapa mata kecil.
Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
(1) Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah .
(2) Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajengking.
(3) Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.
d) Myriapoda (lipan)
Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu pasang
kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
6. Mollusca (hewan lunak)
Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a) Polecypoda (kerang)
Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan
menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam
(mutiara atau nakreas).
Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda tersebut sehingga terbentuk
mutiara.
b) Gastropoda (cumi–cumi)
Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8
tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan.
Contoh : Gurita, cumi–cumi.
c) Cephalopoda (siput)
Hidup di darat bernafas dengan paru – paru, di air dngan insang, berjalan dengan menguna
kan otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan.
Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan
betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.
7. Echinodermata (hewan berkulit duri)
Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki ambulakral
yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di
dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh.
Alat pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang tersebar di seluruh permukaan tubuh.
Perkembangbiakan secara kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan
untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
a) Asternoida (bintang laut)
b) Echinoidea (landak laut)
c) Ophiuroidea (bintang laut)
d) Crinoidea (lilia laut )
e) Holothuroidea (tripang).

b. Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang.


Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1. Pisces (ikan)
Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air,
memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin
yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur.
2. Amphibia (amfibi)
Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm,
berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon,
salamander.
3. Reptillia (reptil)
Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas. Suhu badan poikiloterm,
berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh : kadal, buaya, ular.
4. Aves (burung)
Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungitubuh, tulang beronga supaya ringan, suhu badan
homoiterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Brkembang biak dengan
bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal).
5. Mammalia (hewan menyusui)
Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur,
berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:
o Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan.
o Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
o Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut, dan tregiling.
o Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
o Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
o Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
o Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
o Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru

Anda mungkin juga menyukai