Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PERKEMBANGAN HEWAN
GAMETOSIS
(SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS)

OLEH:

NAMA : RIA NAULIA


NIM : 08041381924109
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN : MAIL MAULANA

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gamet memiliki arti sebagai produk akhir dari gametogenesis yang berlangsung
di dalam gonad (testis atau ovarium). Gamet pada spermatogenesis disebut sebagai
sperma, sedangkan gamet yang merupakan produk dari oogenesis disebut sebagai
ovum. Gamet memiliki fungsi sebagai pembawa informasi genetik dari kedua orang
tua kepada keturunannya. Pada gamet jantan disebut dengan spermatozoid dan gamet
betina berupa sel telur. Gametogenesis dapat diartikan sebagai proses pembentukan
gamet (sel kelamin).
Gametogenesis ialah suatu cara untuk mempersiapkan sel kelamin yang
berguna untuk perkembangbiakan makhluk hidup secara sexual. Peristiwa pada
gemetogenesis yang juga merupakan proses pembelahan meiosis terjadi pada organ
reproduksi hewan maupun tumbuhan. Hasil gametogenesis berupa sel-sel kelamin
jantan dan betina yang siap mengadakan pembuahan (melebur menjadi satu) dan
kelak nantinya akan menjadi makhluk hidup yang baru.
Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis
yaitu pembelahan sel dari induk menjadi dua anakan tetapi tidak terjadi reduksi
kromosom, apabila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses
penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis. Sedangkan
pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi dua anakan dengan
adanya reduksi kromosom, pada pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai sarana
utama dalam proses reproduksi manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel
baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat haploid.
Sedangkan pada meiosis sel barunya bersifat haploid.

1.2. Tujuan Praktikum


Praktikum bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian dari sel kelamin (Sperma
dan ovum), dan mengetahui proses gametogenesis (spermatogenesis dan oogenesis).

Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Spermatogenesis
Spermatogenesis berlangsung di dalam testis tepatnya pada dinding tubulus
seminiferus. Tubulus seminiferus tersusun atas dua jenis sel yaitu sel germinativum
dan sel sertoli. Sel germinativum sebagian besar berada dalam berbagai tahap
perkembangan spermatogonia. Sedangkan pada sel sertoli memiliki ciri khas
berbentuk piramidal dengan dasar sel melekat pada lamina basalis dan ujung apikal
menjorok ke lumen tubulus. Sel sertoli ini terletak di antara sel-sel spermatogenik.
Proses spermatogenesis di dalam tubulus seminiferus tergantung pada regulasi
hormon reproduksi yaitu Lutcinzing hormone (LH) dan Folicle Stimulating hormone
(FSH) (Avycena, 2020).
Proses spermatogenesis berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen
tubulus seminiferus. Spermatogenesis (pada hewan jantan) berlangsung pada gonad
(testis) dan hasilnya adalah sperma. Spermatogenesis mencangkup pematangan sel
epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan
sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di dalam epididimis
(Campbell, 2010).

2.2. Oogenesis
Gametosis pada betina umumnya disebut oogenesis. Umumnya tahap-tahap
oogenesis serupa dengan spermatogenesis. Sel induk telur (oogonium) menjadi besar
sebelum membelah secara meiosis. Sel yang menjadi besar disebut oosit primer.
Akan tetapi, dibangdingkan spermatogenesis, ada dua perbedaan utama pada
oogenesis. Pertama sel oosit primer jauh lebih besar karena mengandung komponen
sitoplasmik lebih banyak. Kedua, dua oosit sekunder berbeda ukuran dan fungsi.
Salah satu sel oosit sekunder memiliki ukuran lebih besar. Oogenesis suatu proses
pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium (Aryulina, 2006).

Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu Dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat 2 Oktober 2020 pada pukul 16.00
WIB sampai dengan selesai. Bertempat di Jl. Sepakat Bersama, Kel. Air Lintang,
Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.

3.2. Alat Dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buku kerja, alat tulis dan
mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah preparat (ovarium ayam,
ovarium mencit, testis mencit/tikus putih).

3.3. Cara Kerja


Langkah pertama yang dilakukan adalah meletakkan preparat testis mencit dan
preparat ovarium (ayam dan mencit putih) dibawah mikroskop, selanjutnya mulai
dengan perbesaran lemah ke perbesaran kuat. Gambar penampang tubulus
seminiferus dan ovarium yang berisi macam-macam tingkatan sel kelamin jantan dan
sel kelamin betina, beri keterangan yang jelas. Pada preparat ovarium, bedakan antara
tingkatan oogenesis pada ovarium ayam dan mencit. Lalu beri keterangan sejelas-
jelasnya. Terakhir catat perbesaran mikroskop yang digunakan.

Universitas Sriwijaya
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berdasarkan praktikum sistem reproduksi jantan dan sistem reproduksi betina


yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut :

No Gambar Keterangan

Sepermat vertebrata A. Mamalia Jantan :


1. Sel sperma pisces
2. Sel sperma pisces
3. Sel sperma ampibhi
4. Sel sperma reptil
1
5. Sel sperma aves
6. Mamalia

Spermatogenesis 1. Spermatogonium

2. Oogonium

Universitas Sriwijaya
Sel ovum 1. Nukleus

2. Follicile cells of corona radiata

3. Cytoplasm

3 4. Vitteline membrane

5. Zona pellucida

Meosis Meosis

4.2 Pembahasan
Gametosis dapat diartikan proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel
gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gametosis
betina (ovum). Gametogenesis terdiri dari empat tahapan yaitu perbanyakan,
pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk. Gametogenesis dibagi menjadi dua
yaitu spermatogenesis untuk hewan jantan dan oogenesis untuk betina.

Universitas Sriwijaya
Spermatogenesis suatu proses pembentukan sel spermatozoa yang terjadi di
organkelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di bagian tubulus seminiferous. Sel
spermatozoayang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis dengan melewati
sebuah proses yang yangcukup kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan
sel epitel germinal denganmelalui proses pembelahan dan diferensiasi sel.
Oogenesis suatu proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam
ovarium.Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut
oogonia (tunggal :oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di
dalam kandungan, yaitu didalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia
fetus, semua oogonia yangbersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki
tahap pembelahan.
Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada
perkembangan fetusselanjutnya, semua oosit primer membelah secara meiosis, tetapi
hanya sampai faseprofase. Pembelahan meiosis tersebut berhenti hingga bayi
dilahirkan. Ovariumnya mampumenghasilkan sekitar 2 juta oosit primer dan
mengalami kematian setiap hari sampai masapubertas. Memasuki masa pubertas,
oosit melanjutkan pembelahan meiosis I. Hasilpembelahan tersebut berupa dua sel
haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunderdan satu sel berukuran lebih kecil
yang disebut badan kutub primer.
Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa
hormone,diantaranya yaitu pada wanita usia reproduksi terjadi adanya siklus
menstruasi oleh aktifnya aksis hypothalamus hipofisis ovarium. Hypothalamus
menghasilkan hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) yang menstimulasi
hipofisis mensekresi hormon FSG dan LH.
BAB 5
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum yang telah dilakukan dapat


disimpulkan bahwa:

Universitas Sriwijaya
1. Gametogenesis berupa suatu cara untuk mempersiapkan sel kelamin yang berguna
untuk perkembangbiakan makhluk hidup secara sexual
2. Gamet pada spermatogenesis disebut sebagai sperma yang dihasilkan di testis di
dalam dinding tubulus seminiferus
3. Gamet pada oogenesis disebut sebagai ovum yang dihasilkan di dalam ovarium
4. Proses spermatogenesis berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen
tubulus seminiferus.
5. Hasil gametogenesis berupa sel-sel kelamin jantan dan betina yang siap
mengadakan pembuahan (melebur menjadi satu) dan kelak nantinya akan menjadi
makhluk hidup yang baru.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, D. Muslim, C. Manaf, S. dan Winarmi, E.W., 2006. Biologi SMA. Jakarta:
Erlangga.

Universitas Sriwijaya
Avycena, S. Sitasiwi, A.J., dan Mardiati, S.M., 2020. Struktur Tubulus Seminiferus
Mencit (Mus musculus) Setelah Paparan Ekstrak Etanol Daun Mimba
(Azadiracha indica). Jurnal Pro-life. 7(1): 42-48

Campbell, Reece, dan Mitchel. 2010. Biologi Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.


Ciptadi, G. Siswanto, B. Rahayu, S. Fadli, M.Z., dan Humaidah, N. 2015. Review
Fisibilitas Kultur Anthral Folikel Sebagai Sumber Sel Oosit In vitro Kambing
Dari Produk Samping Rumah Potong Hewan. Jurnal Ternak Tropika. 12(2):
83-90
Makmur, F.U., Purba, F.Y., dan Sari, D.K., 2018. Gambaran Histopalogi Testis
Kucing Domestik Bisphenol-A Peroral. Jurnal Riset Veteriner Indonesia.
2(1): 8-18

LAMPIRAN

Universitas Sriwijaya
Sperma vertebrata. Proses spermatogenesis

Sumber : gambaran pribadi. Sumber: gambaran pribadi

Ovum vertebrata Proses oogenesis

Sumber : gambaran pribadi. Sumber: gambaran pribadi

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai