Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP EKOLOGI

Dosen Pengampu:Nagoklan Simbolon ,S.KM.,MKes

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK I

Angela Br Surbakti (102022001)

Angeli Br Surbakti (102022002)

Eunice Kristia Sipayung (102022005)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

TAHUN 2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................... i

DAFTAR ISI . .... ... .. ... .... ... .. ... ....... .. ... ....... .. ... .. ... ....... .. ... ....... ii

B AB 1 PENDAHULUAN .. ... .. ... ....... .. ... ......... ... .. ... ....... .. ... ....... 1

1.1 Latar Belakang. ... .. ....... ... .. ....... ... .. ... .. ....... ... .. ....... ... 1

1.2 Tujuan ................................................................... 2

1.3 Ruang Li ngkup. ... .. ....... ... .. ....... ... .. ... .. ....... ... .. ....... ... 2

B AB 2 PEM BAHASAN ....... .. ... ....... .. ... ............ .. ... ....... ... .. ....... 3

2.1 Pengertian . .... ... .. ... ....... .. ... ..... .... ... .. ... ....... .. ... ....... 3

2.1.1 Ekologi .. ... .. ... ....... .. ... ......... ... .. ... ....... .. ... ....... 3

2.1.2 Ekologi Manusia ..... .. ... ....... .. ... .. ... ....... .. ... ....... 3

2.2 Manfaat .................................................................. 4

2.3 Adaptasi ................................................................ 5

2.3.1 Macam – Macam Adapta si . . . . . .. .. . .. . .. . . . . . . . .. . .. . . . . . . . 5

2.4 Evolusi .................................................................. 6

2.4 Penyebaran Manusia ....... .. ... ....... .. ... .. ... ....... .. ... ....... 7

B AB 3 PENUTUP .. .. ... .... ... .. ... ....... .. ... ......... ... .. ... ....... .. ... ....... 15

3.1 Kesimpulan . .... ... .. ... ....... .. ... ..... .... ... .. ... ....... .. ... ....... 15

3.2 Saran ... .. ... .... ... .. ... ....... .. ... ..... .... ... .. ... ....... .. ... ....... 15

DAFTAR PUSTAKA ... .... ... .. ... ....... .. ... ..... .... ... .. ... ....... .. ... ....... 16
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa., atas berkat
rahmatNya lah kami dapat menyelesaikan penysunan makalah yang berjudul Konsep
Ekologi.Makalah ini merupakan tugas kelompok mata kuliah Biologi Manusia tentang
Konsep Ekologi. Makalah ini berisi Pengertian, Tujuan umum dan khusus serta Ruang
Lingkup Konsep Ekologi.Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibuk gizi yang
telah membimbing kami dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mempersilahkan kepada pembaca untuk bersama sama
mengkoreksi makalah ini agar tercipta laporan yang baik dan sesuai dengan kaidah.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa Yunani,
Yaitu: Oikos = Tempat Tingal (rumah) Logos = Iimu, telaah. Oleh karena itu Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan
sesamanya dan dengan lingkungnya. Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah
suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai
bagiannya. Struktur ekosistem menunjukan suatu keadaan dan sistem ekologi pada
waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat
tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaraa materi (unsur
hara), energi serta faktor – faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakaan keadaan
sistem tersebut.

Fungsi Ekosistem menunjukan hubungan sebab akibat yang terjadi secara


keseluruhan antar komponen dalam sistem ini jelas membuktikan bahwa ekologi
merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara
mahkluk hidup yang satu dengan mahkluk hidup lainnya, serta dengan semua
komponen yang ada disekitarnya. Pembahasan Ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.
Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, topografi, sedangkan faktor
biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan tumbuhan, dan mikroba.

Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan
botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan
ekonomi energi yang menggabarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat
tropik. Ekologi mencoba memahami hubungan timbal balik, interaksi anatara tumbuh –
tumbuhan, binatang, manusia dengan alam lingkungannya, agar dapat menjawab
pertanyaan, dimana mereka hidup, bagaimana mereka hidup dan mengapa mereka hidup
disana. Hubungan – hubungan tersebut demikian kompleks dan erat sehingga Odum
(1971) menyatakan bahwa ekologi adalah ”Environmental biology”.
1.2 Tujuan

Ekologi bertujuan untuk membantu manusia memastikan adanya ketersediaan energi


untuk menunjang kehidupannya. Misalnya penggunaan energi alternatif dari tenaga
surya dengan tujuan untuk menghasilkan energi listrik. Tujuan utama dalam ekologi
industri adalah mengorganisasi sistem industri sehingga dihasilkan suatu jenis oprasi
yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.

1.3 Ruang Lingkup Ekologi

1. Individu
Merupakan suatu organisme dari setiap jenis atau spesies tertentu pada suatu
lingkungan. Contohnya seekor ikan, seekor burung, dll.
2. Populasi
Merupakan suatu kelompok dari individu – individu sejenis yang berada disuatu
tempat tertentu dan pada waktu tertentu. Contohnya populasi gajah, populasi
rumput, populasi burung, dll.
3. Komunitas
Merupakan suatu kelompok makhluk hidup yang terdiri dari bebrapa populasi
dan saling melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya. Contohnya
komunitas padang rumput, yang terdiri dari populasi rumput, populasi belalang,
populasi burung, dan populasi ular.
4. Ekosistem
Merupakan kondisi terjadinya hubungan timbal balik dan hubungan saling
ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Contohnya
ekosistem hutan dan ekosistem air laut.
5. Biosfer
Merupakan tingkatan organisasi biologi yang paling besar dan didalamnya
terdapat semua kehidupan yang ada dibumi.
6. Lanskap
Merupakan fokus terhadap faktor yang mengendalikan pertukaran energi,
materi, dan organis dalam suatu ekosistem.
7. Global
Ruang lingkup global bertumpu pada pertukaran energi regional dan pengaruh
materi terhadap fungsi dan distribusi organisme pada tingkatan biosfer.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

2.1.1 Ekologi

 Menurut N.H.T. Siahaan dalam buku Hukum Ekologi Pembangunan (2004),


Ekologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mencari tahu hubungan
organisme atau makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Dapat dikatakan
ilmu yan mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya adalah Ekologi.

 Menurut Burdon Snderson


Ekologi adalah ilmu yang mempelajari relasi/hubungan eksternal anatar tanan
dan hewan satu sama lain, serta keberadaannya pada masa lampau dan saat ini.
Relasi eksternal tersebut untuk membedakan dengan fisiologi (relasi internal)
dan morfologi (struktur).

 Menurut Ricklesfs
Ekologi sebagai ilmu lingkungan alam, terutama mempelajari hubungan
mendalam antara organisme dengan lingkungan sekitarnya.

 Menurut Haechel, Ernst


Ekologi adalah ilmu komprehensif yang mempelajar hubungan antara organisme
dan lingkungannya.

 Menurut G. Tyler Miller


Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme
dengan organisme lain serta lingkungannya.

2.1.2 Ekologi Manusia


Ekologi manusia adalah studi yang mengkaji interaksi manusia dengan
lingkungan. Sebagai bagian dari ekosistem, manusia merupakan makhluk hidup yang
ekologi dominan. Hal ini katerna manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk
memenuhu kebutuhan hidupnya.
Ekologi manusia adalah interksi timbal balik antara lingkungan hidup
manusia baik fisik dan sosial, Lingkungan hidup manusia ini merupakan relasi timbal
balik antara unsur – unsur biotik seperti hewan, tumbuhan, bakteri dan virus dengan
unsur – unsur abiotik seperti sinar matahari, tanah, air dan udara.

2.2 Manfaat Ekologi

a. Mempermudah proses pemahaman terhadap perilaku makhluk hidup


Contohnya sistem sonar yang dimanfaatkan oleh kapal selam. Sistem ini
diadaptasikan oleh sistem sonar milik lumba – lumba.
b. Mencari tahu peran manusia dilingkungannya
Contohnya penggunaan pestisida yang berlebihan, sama sekali tidak baik untuk
kesehatan makhluk hidup.
c. Mengetahui keanekaragaman hayati
Contohnya dengan mengetahui mana tumbuhan yang bisa dikonsumsi dan mana
yang berbahaya bila dikosumsi.
d. Memanfaatkan sumber daya alam secara lebih bijak
Contohnya karna kita tahu bahwa minyak dan gas bumi bisa habis sewaku
waktu, manusia bisa berinovasi dengan memproduksi bahan bakar jenis lainnya.
e. Memecahkan masalah pertanian, energi dan kesehatan
Contohnya masalah kesuburan tanah, ketersediaan energi dan hewan yang dapat
mengancam kesehatan.
f. Pemetaan konsumsi pangan
Contohnya tumbuhan sebagai produsen, dan kambing (herbivora) sebagai
konsumen tingkat I, sedangkan hewan karnivora sebagai konsumen tingkat II,
lalu manusia sebagai konsumen tingkat III.

2.3 Adaptasi

Adaptasi merupakan penyuasaian diri dan cara atau proses penyesuaian diri pada
setiap individu atau manusia berbeda – beda. Ada yang proses adaptasinya cepat, ada
pula yang relative lama. Tidak menjadi masalah, pada intinya kita hanya harus tetap
melakukan penyesuaian diri.
2.3.1 Macam – Macam Adaptasi

Adaptasi Morfologi
Proses dari adaptasi ini membuat makhluk hidup menyesuaikan bentuk
tubuhnya terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Adapun bagian – bagian
tubuh yang dapat diubuh oleh makhluk hidup biasanya adalah alat gerak,
bentuk mulut, maupun bentuk tubuh secara keseluruhan. Contoh adaptasi
Morfologi pada manusia yaitu kulit manusia akan menghitam jika berada
ditempat panas, rambut – rambut halus yang berada dikulit manusia akan
berdiri jika suhu udara rendah, serta rambut manusia akan beruban jika sudah
lansia.

Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan proses penyesuaian metabolisme atau fungsi kerja
organ makhluk hidup terhadap kondisi lingkungan selitar. Macam adaptasi ini
menjadi salah satu penyusuaian diri yang cukup sulit diidentifikasi, sebab
proses ini terjadi di dalam tubuh. Contoh Adaptasi Fisiologi pada manusia yaitu
jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit
dibandingkan orang yang tinggal di daerah pengunungan.

Adaptasi Perilaku
Adaptasi perilaku adalah macam adaptasi yang menyesuaikan tingkah laku
makhluk hidup terhadap situasi serta keadaan di lingkungan tempat tinggal.
Secara umum, adaptasi perilaku selain untuk mendapatkan makanan, juga untuk
melindungi diri dari predator. Contoh Adaptasi Perilaku dalam pembangunan
rumah di daerah pesisir yang diupayakan tahan terhadap angin atau badai. Hal
tersebut merupakan adaptasi perilaku manusia untuk bertahan dengan kondisi
lingkungannya.
Gambar Adaptasi Pada Manusia

2.4 Evolusi

Evolusi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang perubahan


perlahan-lahan pada populasi makhluk hidup dari zaman kezaman yang telah, sedang,
dan akan berlangsung pada kehidupan dipermukaan bumi.

Beberapa kritik mengenai teori evolusi mengklaim kalau ilmuan tidak sependapat
mengenai konsep evolusi, namun faktanya tidak demikian. Mereka memang tidak
sependapat mengenai detail cara proses ini terjadi, namun para ilmuan tidak
mempertanyakan keberadaan evolusi. Ilmuan mempelajari evolusi dalam dua tingkatan
populasi. Evolusi mikro terdiri dari perubahan genetik kecil yang terjadi dalam
beberapa generasi. Evolusi makro adalah pola perubahan yang lebih luas dalam ribuan
generasi sehingga terbentuk spesies baru. Kedua tingkatan evolusi ini menyebabkan
populasi dan spesies berubah seiring waktu.
Gambar Evolusi Manusia

2.5 Penyebaran Manusia

 Persebaran Homo Sapiens berawal dari afrika, kemudian meluas keberbagai


belahan dunia, termasuk indonesia. Selama masa perubahan iklim yang dramatis
sekitar 300 ribu tahun lalu, homo sapens berefolusi di Afrika. Seperti manusia
purba lainnya, mereka menjalani kehidupan sederhana dengan berburu dan
mengumpulkan makanan. Fosil tertua homo sapiens ditemukan di Jabel Irhoud,
maroko, pada tahun 2000. Homo sapiens kemudian menyebar ke seluruh benua
dan tiba di cina antara 120ribu sampai 80 tahun lalu.
Gambar Homo Sapiens

 Persebaran Homo Florensiensis (Manusia Liang Bua) di temukan oleh Peter


Brown dan Mike J.Morwood pada september 2003. Manusia Liang Bua
dianggap sebagai penemuan spesies baru yang kemudian diberi nama sesuai
dengan tempat ditemukannya, di Liang Bua, flores.

Gambar Homo Florensiensis


 Persebaran Homo Wajakensis atau manusia dari wajak digolongkan sebagai
Homo sapiens pertama di Asia. Berdasarkan penelitian lebih lanjut, Homo
wajekensis diperkirakan hidup di wilayah Nusantara pada sekitar 40.000 tahun
lalu. Meski ditemukan di Jawa Timur, manusia jenis ini tidak hanya mendiami
indonesia bagian barat saja, tetapi juga di sebagian wilayah Nusantara bagian
timur.

Gambar Homo Wajakensis

 Persebaran Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koeningswald


di Sangiran pada 1936 dan 1941. Saat itu, Koenigswald menemukan fosil rahang
manusia berukuran besar. Berdasarkan rekonstruksi, para peneliti kemudian
menamakannya Meganthropus Paleojavanicus yang berarti manusia raksasa
dari jawa.
 Persebaran Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Mojokerjo. Manusia
purba ini memiliki badan tegap dengan tingggi 165 – 180 cm. Ciri –ciri
Pithecanthropus Mojokertensis adalah tulang kening tebal, menonjol,dan
melebar sampai ke pelipis. Adapun ini tengkorak Pithecanthropus
Mojokertensis diperkirakan antara 750 – 1300 cc.

Gambar Pithecanthropus Mojokertensis

 Persebaran Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh Eugene Dubois tahun


1890 didekat Trinil, sebuah desa di pinggiran Bangawan Solo. Pithecanthropus
Erectus memiliki tinggi badan sekitar 160 – 180 cm. Pada bagian belakang
kepala, Pithecanthropus Erectus mempunyai bentuk yang lebih menonjol.
Manusia purba ini mempunyai volume otak sekitar 900 cc dengan bentuk
wajah yang hampir menyerupai monyet.
 Persebaran Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh Von Koeningswald,
Oppenorth, dan Ter Haar di Ngandong dan Sangiran. Tepatnya di tepi
Bengawan Solo antara 1931 – 1933. Adapun fosil yang ditemukan berupa
tengkorak dan tulang kering. Pithecanthropus Soloensis memiliki hidung lebar,
tulang kening menonjol dan tebal, dan tinggi 165 hingga 180 cm.

Gambar Pithecanthropus Soloensis


BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik anatara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi adalah bagian kecil dari biologi. Ilmu
ekologi murni dapat dibagi dua, yaitu pembagian berdasarkan “lapisan vertikal” dan
pembagian berdasarkan “Taksonomi”. Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat
organisasi yang paling kompleks. Tingkatan oraganisme dalam ekologi adalah
protoplasma, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, dan
ekosistem. Ekologi masa kini menjadi semakin luas cukupnya, namun ekologi dapat
dikelompokkan berdasarkan bidang kajiannya, yaitu autekologi, sinekologi, berdasarkan
habitatnya, dan berdasarkan taksonomi. Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri.
Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergantung pada organisme
lain dan sebagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya.

3.2 Saran

Dalam suatu kehidupannya, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk
kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergantung pada organisme lain
dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya.
Daftar Pustaka

Anwar, S (2010), Ekologi Manusia. Bandung: Rosdakarya

Michael, 1990, Pengantar Ekologi, PT Remaja Rosdakarya, Jakarta.

Heinz Frick & FX Bambang Sukiyanto. (2011). Dasar-dasar Ekologi.

Bandung: Kanisius.

Hadi, 2000, Ekologi Manusia.

Odum, 1983, Ekologi Bagi Manusia. http://repositori.ut.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai