Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

GEOGRAFI KEHIDUPAN DI BUMI DAN SEJARAH MANUSIA


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar

Dosen Pengampu :

Drs. Dang Eif Saiful Amin, M.Ag dan Duden Aiman Saleh, S.Kom.I, M.Sos

Disusun Oleh :

1. Agil Amirullah 1234020112

2. Aufarghani Syihan Hawali 1234020104

3. Desy Windayani Budi Artik 1234020091

4. M. Farhan Mubarok 1234020109

5. Nada Ratu Nazzala 1234020086

6. Sayyidah Nafisa Almarwan 1234020117

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Geografi
Kehidupan di Bumi dan Sejarah Manusia.”

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Dalam makalah ini, kami akan membahas bagaimana Geografi Kehidupan di Bumi ini bekerja dan
Sejarah manusia yang begitu penting dan patut menjadi salah satu komponen integral dalam
kurikulum pendidikan.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini,
khususnya kepada dosen Ilmu Alamiah Dasar Bapak Drs. Dang Eif Saiful Amin, M.Ag dan Duden
Aiman Saleh, S.Kom.I, M.Sos yang bersedia membimbing dan mengarahkan kami dalam penyusunan
makalah.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dalam
makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Kami berharap agar makalah ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembaca dan
penulis yang lain dan menjadi acuan yang baik dan berkualitas.

Bandung, 18 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………………………… i

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………….. ii

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………….. 2

1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Geografi Kehidupan di Bumi ………………………………………………………… 3

2.2 Geografi Tumbuhan ………………………………………………………………….. 5

2.3 Geografi Hewan ……………………………………………………………………… 6

2.4 Proses Perkembangan Geografi Kehidupan ………………………………………...... 8

2.5 Sudut Pandang Menurut Al-Quran …………………………………………………… 9

3.1 Sejarah Manusia ……………………………………………………………………… 9

3.2 Penciptaan Manusia Dalam Perspektif Al-Quran ……………………………………. 11

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………… 17

4.2 Daftar Pustaka ………………………………………………………………………… 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geografi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari bumi dan hubungannya dengan manusia.
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis kehidupan
dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu. Geografi menguraikan atau
melukiskan tentang bumi dengan segenap isinya, yaitu manusia, dan makhluk hidup lainnya seperti
hewan dan tumbuhan.

Objek kajian geografi mencangkup seluruh bumi, tidak hanya sekedar membahas batuan saja
atau benua dan laut, tetapi mulai dari atmosfer hingga inti dalam bumi menjadi kajian penting serta
aktivitas yang ada di permukaan bumi dimana manusia tinggal. Geografi memandang bumi sebagai
habitat manusia yaitu tempat tinggal manusia. Habitat ini terdiri atas bingkai alami (physical setting)
dan bingkai insani (human setting/ cultural setting). Hal ini menjelaskan bahwa geografi tidak hanya
mempelajari aspek-aspek alami dari bumi saja, akan tetapi juga aspek-aspek manusiawi, baik yang
bercorak ekonomis, sosiologis, politis, kultural dan religius. Semua gejala manusiawi itu dipelajari
dengan latar belakang lingkungan alam.

Bumi tempat kehidupan segenap makluk hidup termasuk didalamnya manusia, telah berumur
amat sangat tua. Lebih kurang 4,6 milyar (4.600.000.000) tahun lalu, melalui proses kondensasi
nebula. (pemadatan kabut), lahirlah tata surya dimana matahari sebagai pusatnya dan bumi beserta
planet-planet lainnya sebagai anggota yang mengitarinya. Pada awal pembentukannya, bumi masih
berupa sebuah bola api yang seluruh permukaannya diselimuti lautan api yang kita kenal sebagai
magma.
Pada kurun 4,6 milyar – 3,8 milyar tahun lalu, dapat dikatakan sebagai awal persiapan bumi
sebelum dihuni oleh makluk hidup, karena pada kurun tersebut secara bertahap bumi mengalami
berbagai proses dalam rangka pembentukan lapisan kulit bumi (lithosfer), lapisan air (chidrosfer), dan
lapisan udara (atmosfer). Barulah pada sekitar 3,5 milyar tahun lalu, kondisi bumi telah siap
menerima kehidupan. Sejarah kehidupan di bumi diawali dengan kemunculan mikroorganisme bersel
tunggal yang sangat premitif dari dalam samudra yaitu sejenis bakteri dan ganggang.
Kemudian 1 milyar tahun lalu, mulai muncul organisme bersel banyak (eukaryotes dan
prokaryotes) yang terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Selanjutnya kehidupan yang
lebih kompleks dan nyata mulai berkembang sejak kira-kira 600 juta tahun lalu. Perkembangan
tumbuhan dimulai dari pteridophyta (tumbuhan paku), gimnospermae (tumbuhan biji terbuka), dan

1
terakhir angiospermae (tumbuhan biji tertutup). Sedangkan perkembangan hewan dimulai dari dari
invertebratae (hewan tidak bertulang belakang) yang disusul oleh hewan vertebrata (hewan bertulang
belakang) mulai dari ikan, amfibia, reptilia, burung, dan terakhir mamalia sedangkan yang paling
akhir muncul dipermukaan bumi adalah manusia.
Manusia adalah salah satu objek kajian terpenting dalam ilmu geografi. Pada hakikatnya,
manusia sebagai penghuni bumi dan makhluk hidup memiliki tujuan untuk melestarikan keturunannya
sehingga kehidupan dari keturunannya akan terus berlangsung. Makhluk hidup di bumi memiliki
berbagai macam bentuk dan jenis yang dipengaruhi oleh tempat tinggal masing-masing dengan
kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di bumi pun memiliki perbedaan baik secara fisik
maupun kehidupan sosialnya yang dipengaruhi oleh perbedaan negara yang tentunya antara negara
yang satu dengan yang lain memiliki letak geografis, iklim, aturan, kebiasaan, dan gaya hidup yang
berbeda-beda.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut:
a. Bagaimana geografi kehidupan dibumi?
b. Bagaimana perkembangan geografi kehidupan dibumi?
c. Bagaimana sejarah perkembangan manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan adalah untuk menemukan pengetahuan baru yang kebenarannya dapat
dipertanggung jawabkan dan sekaligus merupakan pemecahan terhadap suatu masalah. Berdasarkan
rumusan masalah yang disajikan dalam penulisan ini, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penulisan ini ialah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan tentang pembelajaran Ilmu Alamiah Dasar yang telah dilakukan serta diarahkan
pada pengetahuan Geografi kehidupan dan Sejarah Manusia.
2. Menganilisis bagaimana proses perkembangan geografi kehidupan di bumi dan sejarah manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Geografi Kehidupan di Bumi

2.1.1 Definisi Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani, asal kata geo berarti bumi dan graphein yang berarti
lukisan atau tulisan. Menurut Setiyono Herioso (1996) Geografi merupakan suatu ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya dan merujuk pada pola
persebaran horisontal dipermukaan bumi. Serta penjelasan menngenai tempat-tempat yang
penduduknya kenapa dapat mirip dan mengapa berbeda dan ingin mengetahui bagaimana
hubungan antara tempat dengan penduduknya.
Mustofa Bisri (2007) menyatakan bahwa Geografi merupakan ilmu yang menguraikan
tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna serta hasil-hasil yang diperoleh dari bumi.
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perbedaan dan persamaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan.
Hal-hal yang menjadi objek studi geografi adalah semua fenomena di permukaan Bumi, baik
organik maupun anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Elsworth Huntington
(1876-1947) geograf asal Amerika Serikat. Melalui bukunya yang berjudul The Pulse of The
Earth, ia memaparkan bahwa kelangsungan hidup dan peradaban manusia sangat dipengaruhi oleh
iklim. Atas dasar teorinya itu, Huntington kemudian terkenal sebagai determinis iklim
(memandang iklim sebagai penentu kehidupan). Ia mengatakan, geografi sebagai studi tentang
fenomena permukaan bumi beserta penduduk yang menghuninya. Ia menjelaskan adanya
hubungan timbal balik antara gejala dan sifat-sifat permukaan Bumi dengan penduduknya. Paul
Vidal de la Blache (1845-1918) Vidal adalah geograf asal Perancis. Ia adalah pelopor posibilisme
dalam geografi.
Posibilisme (teori kemungkinan) muncul setelah Vidal melakukan penelitian untuk
membuktikan interaksi yang sangat erat antara manusia dan lingkungan pada masyarakat agraris
pramodern. Ia menegaskan bahwa lingkungan menawarkan sejumlah kemungkinan (posibilities)
kepada manusia untuk hidup dan berkembang. Atas dasar itu, Vidal mengemukakan konsepnya
yang disebut genre de vie atau mode of live (cara hidup). Dalam konsep ini, geografi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana proses produksi dilakukan manusia terhadap
kemungkinan yang ditawarkan oleh alam. Vidal (1897) melalui bukunya Le France (dalam
Utomo, 2001:104) menjelaskan bahwa geografi adalah ilmu tentang keaneka- ragaman muka
bumi atau tempat. Halford Mackinder (1861-1947) adalah pengajar di Universitas Oxford.
Pendapatnya tentang geografi sangat terkenal lewat makalahnya yang berjudul The Scope and

3
Methods of Geography yang berisi konsep manland relation (hubungan manusia dengan lahan)
dalam geografi. Ia menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya menyelidiki
interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.
Bintarto (1987) adalah guru besar geografi di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Ia mengatakan bahwa geografi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan,
menerangkan sifat- [6] sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta
mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari unsur-unsur Bumi. Hal ini geografi
dianggap sebagai Mother of Science (Bintarto, 1987:324). Nama Daldjoeni dikenal di Indonesia,
karena buku-bukunya yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan geografi. Menurutnya,
geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia mencakup tiga hal pokok,
yaitu spasial (ruang), ekologi, dan region (wilayah). Dalam hal spasial, geografi mempelajari
persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka Bumi. Kemudian dalam hal
ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Adapun dalam hal region, geografi mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal
(Muzzammil & Rabb, t.t.)manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya. Geografi biasanya
didefinisikan sebagai ilmu yang menelaah relasi diantara manusia dan lingkungan buminya.
Dengan bumi dimaksudkan permukaan bumi yang merupakan alam sekitar dari manusia sebagai
kelompok (Daldjoeni, 1992:81).

2.1.2 Biotik dan Abiotik

Lingkungan hidup memiliki dua komponen, yaitu biotik dan abiotik Ekosistem terdiri dari
dua komponen, yaitu lingkungan fisik atau makhluk tidak hidup (komponen abiotik) contohnya
air, tanah, udara dan (komponen abiotik) berbagai jenis makhluk hidup. Berbagai jenis makhluk
hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi satuan-satuan makhluk hidup dalam habitat tertentu
membentuk ekosistem merupakan salah satunya. Dalam kehidupan, setiap organisme selalu
memerlukan sesuatu dari lingkungannya dan lingkungan akan menerima sesuatu dari organisme,
contohnya adalah aliran energi, energi yang diperoleh organisme berasal dari makanan yang
dikonsumsinya dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya. Aliran energi merupakan rangkaian
urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi lain. Jadi, organisme dan lingkungan
saling mengadakan hubungan timbal balik (interaksi) yang disebut ekosistem. Ekosistem diartikan
sebagai hubungan timbal balik (interaksi) antara makhluk hidup dengan lingkungan. Suatu
ekosistem terdiri atas beberapa unsur yang terangkum dalam komponen biotik dan abiotik.
Komponen biotik adalah komponen hidup yang terdiri atas organisme - organisme baik yang

4
berukuran mikro maupun makro, sedangakan komponen abiotik berupa benda-benda
mati.(Muzzammil & Rabb, t.t.)

2.2 Geografi Tumbuhan

Makhluk hidup dipermukaan bumi salah satunya adalah kelompok tumbuhan (phytogeogrphy)
yang meliputi Flora dan vegetasi serta persebarannya di permukaan bumi. Alam tumbuhan yang ada
dipermukaan bumi ini ditaksir kurang lebih meliputi 300.000 jenis tumbuhan yang dalam
klasifikasinya dikelompokkan menjadi sejumlah difisi, tiap difisi selanjutnya berturut-turut dibagi lagi
dalam takson yang lebih rendah yaitu: kelas, bangsa, suku, marga dan jenis. Masing-masing diberi
nama sesuai dengan ketentuan yang muat dalam “Kode internasional tata nama tumbuhan”
International code of botanical nomen clatur), yang selain sebagai sarana referensi sekaligus
memberikan indikasi untuk kategori takson. Geografi Tumbuhan di Dunia dibagi menjadi lima difisi
utama:

1. Tumbuhan belah (Schizophyta), yang meliputi kurang lebih 35.000 jenis tumbuhan
2. Tumbuhan talus (Thallophyta), yang meliputi kuranglebih 60.000 jenis tumbuhan
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta), yang meliputi kurang lebih 25.000 jenis tumbuhan
4. Tumbuhan paku (Pyteridophyta), yang meliputi kuranglebih 10.000 jenis tumbuhan
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta), yang meliputi kuranglebih 150.000 jenis tumbuhan.

Pada saat ini yang dipermukaan bumi adalah jenis Spermatopita, atau tumbuhan biji. Hal ini
disebabkan karena kelompok ini mempunyai tubuh (habitus) yang besar sehingga mudah dikenali dan
tumbuhan ini pula yang cepat menarik perhatian orang. Sehinnga orang membicarakan tentang
tumbuhan seslalu diasosiasikan pada kelompok tersebut, dan kadang-kadang lupa masih ada
kelompok tumbuhan yang lain. Selain banyaknya tumbuhan biji juga kelompok ini paling banyak
didapati sehingga orang banyak menyebut dengan zaman tumbuhan biji.
Dimasa-masa yang lampau kelompok yang lain yang pernah merajai dipermukaan bumi seperti
ganggang disebut dengan zaman algae, suatu bagian dari pada tumbuhan talus, ada zaman lumut, ada
zaman tumbuhan paku Geografi Tumbuhan 6 dan lain-lainnya, tetapi dari kelompok tumbuhan
tersebut sebagian besar anggotanya yang pernah merajai di permukaan bumi ini sekarang sudah
punah. Khusus Indonesia yang memiliki hutan yang sangat luas terdiri dari berjuta-juta hektar hutan,
hutan tersebut merupakan sebagian dari pada flara malesiana, yang terkenal dengan jenis-jenis pohon
yang diduga mempunyai 4.000 jenis pohon yang besar dan dapat dipasarkan. Dari bermacam-macam
dunia tumbuhan tersebut menurut historisnya berasal dari nenek moyang yang sudah mengalami
evolusi.(Nurhadi dkk., 2015)Tumbuhan secara geografis pun dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

5
1. Iklim tropis adalah daerah yang berada di garis ekuator. Pengertian garis ekuator yaitu garis
khayal yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Iklim tropis berada di posisi 23,5 derajat
lintang utara sampai 23,5 lintang. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan
negara dengan iklim tropis dan dikenal dengan tanah yang subur sehingga dianugerahi
berbagai macam tumbuhan bermanfaat untuk manusia. Tumbuhan yang berada di iklim tropis
antara lain Meranti (Shorea dan Parashorea) Pinus atau Tusam Keruing (Dipterocarpus) Kayu
Hitam (Diospyros sp) Palem (Palmae) Kayu besi (Eusideroxylon zwageri) Kapur
(Dryobalanops) Akasia (Acacia auriculiformis)
2. Iklim subtropis adalah bagian bumi yang letaknya berada di belahan utara adanya tepat pada
titik 23,5 LU/LS. Subtropis memiliki empat musim berbeda, diantaranya musim dingin,
gugur, panas dan semi seperti yang disebutkan tadi dan ternyata ada hal menarik lain.
Keempat musim ini memiliki karakteristik dan ciri berbeda. Beberapa di antaranya seperti
suhu minimal dan maksimal, lalu kelembaban hingga kondisi makhluk yang mendiami
wilayah tersebut. Iklim ini mempunyai perbedaan cuaca yang terbilang ekstrem jika dilihat
dari karakteristik yang ada, datangnya musim panas dan penghujan. Hal ini dikarenakan
musim panas muncul kemarau yang amat sangat, sementara di musim dingin dengan
intensitas hujan yang cenderung tinggi. Bahkan hawa di sekitaran daerah menjadi sangat
dingin dan lembab. Tumbuhan yang hidup di iklim subtropic antara lain Gandum, leci,
Sakura, tulip, lavender, blanket flower, moss rose dan lain sebagainya.
3. Iklim dingin adalah Iklim yang terdapat di daerah kutub. Wilayah ini memang dikenal
memiliki iklim yang berbeda dengan wilayah bumi di bagian lainnya. Daerah dengan iklim
ini akan mengalami musim dingin yang berlangsung lama, serta musim panas yang singkat,
udara kering, dan tanah yang membeku sepanjang tahun. Daerah yang mengalami iklim
dingin mencakup setidaknya 20% dari permukaan bumi dan terletak di garis lintang yang
lebih tinggi, terutama di dekat kutub Utara dan Selatan. Tumbuhan yang ada di ilkim dingin
contohnya adalah umbuhan berbunga, kerdil, herba, rerumputan, lumut, dan lumut kerak.

2.3 Geografi Hewan

Geografi hewan secara etimologi adalah ilmu yang mengkaji atau membahas dunia hewan.
Menurut Darlington(1966) geografi merupakan ilmu pengetahuan yang sebagian besar berhubungan
dengan hewan atau bagian terpenting dari dunia hewan dengan kondisi dan keadaan yang ada di
permukaan bumi serta dengan penyebarannya dan aspek yang mempengaruhi penyebaran hewan
terseebut. Persebaran fauna di dunia terbagi menjadi zoogeografio dan dibagi menjadi 6 kelompok,
yaitu :

6
1. Wilayah Paleartik
wilayah ini meliputi Eropa, Asia Tengah, dan Asia Utara. Pada wilayah ini, fauna dibagi lagi
menjadi 5 sub wilayah berdasarkan vegetasi yang ada, yaitu :
- Tundra, yang memiliki hewan seperti karibu, kelinci kutub, rubah kutub, serigala, beruang
kutub, dan lain-lain.
- Hutan konifer, yang memiliki hewan seperti rusa, lynx, bagal, dan lain-lain.
- Padang rumput, yang memiliki hewan seperti keledai, unta, jerboa, hamster, dan lain-lain.
- Hutan gugur, yang memiliki hewan seperti rakun, beruang hitam, rubah merah, dan lain-
lain.
- Gurun, yang memiliki hewan seperti landak, ular, tikus, kadal, kelinci ekor kapas, dan lain-
lain.
2. Wilayah Neartik
Wilayah ini meliputi Amerika Utara dan Greenland, yang terhubung melalui jembatan Tanah
Bering pada Zaman Tersier dan Pleistosen. Akibatnya, wilayah Neartik menghasilkan banyak
campuran spesies hewan dan meningkatkan keanekaragaman jenis hewan. Misalnya, bison,
salmon, coyote, anjing, rubah, bangau, dan lain-lain.
3. Wilayah Timur (oriental)
Wilayah Timur atau oriental meliputi, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Kondisi wilayah Asia
Selatan terbentuk dari dataran tinggi Tibet, Himalaya, pegunungan di Tiongkok. Sedangkan,
Asia Tenggara adalah wilayah peralihan Timur dan Australia. Kebanyakan hewan yang
ditemukan di wilayah timur terdiri dari monyet, gajah, berbagai macam jenis burung, badak,
kadal, rusa, kijang, harimau, tapir, dan lain-lain.
4. Wilayah Etiopia (afrikan)
wilayah Etiopia meliputi seluruh benua Afrika hingga di barat daya wilayah Arabia yang
dipisahkan oleh Laut Merah. Selain itu, karena wilayahnya juga dilewati garis khatulistiwa,
maka ada beberapa hewan tropis yang ditemukan. Hewan yang mendiami wilayah Etiopia ini
terdiri dari berang-berang, beruang, unta, gemsbok, jerapah, singa, cheetah, monyet, dan lain-
lain.
5. Wilayah Australia
Wiliayah ini meliputi benua Australia, Selandia Baru, dan kepulauan yang ada di sekitar Asia
dan Australia. Namun, beberapa ilmuwan tidak memasukkan Selandia Baru ke dalam wilayah
Australia.Hal ini karena, hewan yang mendiami wilayah tersebut umumnya hewan
berkantung, seperti kanguru, koala, wombat, dan quokka. Selain itu, ada juga burung kasuari,
nuri, kakatua dan hewan lain seperti kadal dan bandicoot.

7
6. Wilayah Neotropis (neotropikal)
Terakhir, ada wilayah Meliputi wilayah Mexico Selatan, Amerika Tengah, dan Amerika
Selatan (PERSEBARAN FAUNA DI DUNIA, t.t.)ada wilayah Neotropis menemukan fauna,
seperti kinkajou, hering, sloth, beo, kolibri, cavy, dan lain-lain.

2.4 Proses Perkembangan Geografi Kehidupan

Secara alamiah terdapat beraneka ragam jenis kehidupan. Kehidupan tersebut tersebar di berbagai
lapisan biosfer, seperti di permukaan bumi, di dalam tanah, air, dan udara. Masing-masing kehidupan
berbeda satu sama lain, bahkan makhluk hidup yang terdapat pada satu lapisan pun masih terdiri atas
bermacam jenis Tenadinya keanekaragaman makhluk hidup ditentukan oleh berbagai hal, antara lain
sebagai berikut :

1. Proses Perkembangan Makhluk Hidup (Evolusi)


Dalam masa kehidupan suatu jenis makhluk hidup terjadi proses perkembangan dari
bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih sempuma. Perubahan tersebut terjadi secara
perlahan-lahan dan dalam waktu yang lama sekali

2. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup oleh alam sehingga yang tetap
tinggal hanyalah makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri. Kehidupan yang ada di
bumi sudah berlangsung dari berjuta juta tahun yang lalu. Makhluk hidup yang hidup di tahun
– tahun yang lalu memiliki bentuk fisik yang berbeda karena kondisi fisiknya menyesuaikan
dengan kondisi bumi pada saat itu. Kondisi bumi sendiri telah mengalami banyak perubahan.
Pada tiap-tiap perubahan zaman, setiap makhluk hidup juga harus bisa mengikuti perubahan
tersebut. Penyesuaian ini disebut juga dengan adaptasi yang tujuannya agar setiap makhluk
bisa menyesuaikan diri dan bertahan hidup dengan perubahan kondisi alam sekalipun.
Makhluk hidup yang tidak dapat bertahan dengan adnaya perubahan lingkungan perlahan –
lahan akan tersisih dengan sendirinya. Peristiwa penyeleksian makhluk hidup karena alam
inilah yang disebut dengan seleksi alam. (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK, t.t.)

3. Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan (Adaptasi)


Jika suatu makhluk hidup ingin tetap tinggal hidup maka dia harus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitamya Sebagai contoh, kucing di daerah tropis.
Memiliki bulu yang lebih tipis diban ding kucing yang hidup di daerah beriklim dingin.
Makhluk tersebut dapat dikatakan telah beradaptasi dengan lingkungannya masing-masing.
Dalam hal penyebaran makhluk hidup, pada masing-masing lapisan biosfer pun
terdapat perbedaan. Bagi kehidupan di darat penyebaran makhluk hidup dipengaruhi oleh

8
iklim, kesuburan tanah, bentuk permukaan bumi, ketersediaan air, dan lain-lain. Sebagai
contoh, manusia memiliki kecenderungan untuk menempati suatu daerah yang memiliki
kondisi alam yang menguntungkan baginya sehingga terjadilah pengelompokan penduduk di
daerah-daerah yang subur dengan persediaan air yang cukup.

2.5 Sudut Pandang Menurut Al-Qur’an

Dari penelitian-penelitian yang telah disebutkan seperti di atas, belum ada kesimpulan yang
dapat diambil. Dan belum terjamin kebenarannya. Ada satu teori yang mungkin dapat dijadikan
pegangan untuk kita semua, yakni menurut Al-Qur‟an. Mengapa? Karena, apa yang telah dituliskan
dalam Al-Qur‟an merupakan kebenaran yang datangnya langsung dari allah llah SWT sebagai Sang
Pencipta, menciptakan jagat ia tidak langsung berbentuk dan langsung bisa di tempati akan tetapi
melalui tahapan dan jangka waktu, bukan karena Allah tidak mampu untuk melakukannya akan tetapi
manusia di ajarkan untuk berpikir mana proses terjadinya bumi dan langit, hingga diantara dari
ratusan milyar planet hanya bumi I yang bisa di tempati untuk makhluk hidup. Menurut firman Allah
SWT dalam beberapa ayat-Nya yang menjelaskan bahwa penciptaan langit dan bumi beserta isinya
adalah 6 masa yang terdapat dalam Q.S. Qaaf ayat 38, yang berbunyi

‫ ٍۖاً ٗ ٍَا ٍَسَْا ٍِ ِْ ىُّ ُغْ٘ ب‬َٝ‫ ِسر ِح ا‬ْٜ ِ‫َُْٖ ََا ف‬ْٞ َ‫ض َٗ ٍَا ت‬ ِ ٰ٘ َٰ‫َٗىَقَ ْذ َخيَ ْقَْا اىس‬
َ ْ‫خ َٗ ْاْلَس‬

Artinya : Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit pun.

Keenam masa yang disebutkan dalam alquran yakni 2 masa pertama merupakan masa untuk
menciptakan bumi sebagai hamparan dan fondasi, lalu 2 masa berikutnya untuk menciptakan langit
dan bintang-bintang dan masa terahir untuk menciptakan beraneka ragam makhluk hidup
yang menempati bumi.

3.1 Sejarah Manusia

Manusia pertama kali berevolusi di Afrika Timur sekitar 2,5 juta tahun yang lalu dan
kemudian melakukan perjalanan menuju Afrika utara, Eropa dan Asia dan bermukim di wilayah itu.
Adanya perpindahan itu, terdapat pembagian jenis spesies manusia purba dengan nama latin
berdasarkan ilmuwan.
1. Homo Neanderthalensis atau manusia dari Neander. Spesies ini adalah manusia yang
berasal dari Eropa dan Asia Barat dengan ciri-ciri gempal dan berotot serta mudah
beradaptasi di iklim dingin.
2. Homo Erectus atau manusia tegak yang berasal dari Asia Timur.

9
3. Spesies yang berasal dari pulau Indonesia yakni, Homo Soloensis atau manusia dari Solo
iniyang berkawasan di Solo, Jawa Tengah dan Homo Floresiensis yang terdapat di pulau
Fores. S
4. Spesies-spesies baru, yakni Homo Rudolfensis atau manusia dari Danau Rudolf, Homo
Ergaster atau manusia bekerja dan Homo Sapiens atau manusia bijak yang merupakan
spesies manusia modern.

Manusia di Eropa dan Asia Barat berevolusi menjadi Homo neanderthalensis (Manusia dari
Lembah Neander), yang disebut sebagai Neanderthal. Neanderthal, yang lebih besar dan lebih berotot
daripada kita Sapiens, telah beradaptasi dengan baik terhadap iklim dingin di Eurasia barat pada
Zaman Es. Wilayah Asia yang lebih timur dihuni oleh Homo erectus, „Manusia Tegak‟, yang bertahan
di sana selama 2 juta tahun, menjadikannya spesies manusia paling tahan lama yang pernah ada.
Rekor ini tidak mungkin dipecahkan bahkan oleh spesies kita sendiri. Diragukan apakah Homo
sapiens masih seribu tahun dari sekarang, jadi 2 juta tahun benar-benar di luar jangkauan kita.
Meskipun manusia-manusia ini berevolusi di Eropa dan Asia, evolusi di Afrika Timur tidak
berhenti. Tempat lahir umat manusia terus melahirkan banyak spesies baru, seperti Homo rudolfensis,
„Manusia dari Danau Rudolf‟, Homo ergaster, „Manusia Pekerja‟, dan akhirnya spesies kita sendiri,
yang dengan tidak sopan kita beri nama Homo sapiens, „Manusia Bijaksana‟. Anggota dari beberapa
spesies ini sangat besar dan yang lainnya adalah kurcaci. Ada yang merupakan pemburu yang, ada
pula yang pengumpul tanaman yang lemah lembut. Beberapa hanya tinggal di satu pulau, sementara
banyak yang berkeliaran di benua lain. Tapi semuanya termasuk dalam genus Homo. Mereka
semuanya adalah manusia.
Sebagai contoh di Flores, seperti yang dilansir oleh majalah Geomagz edisi September 2016
menyebutkan bahwa tim geologi dan paleontologi dari Museum Geologi dengan tim paleontologi dan
arkeologi dari University of Wallongong Australia, menemukan fosil berupa pecahan rahang bawah
dan enam buah gigi beragam ukuran, dan diduga sebagai fosil nenek moyang homo floresiensis,
manusia kerdil yang tingginya hanya satu meter.22 Homo floresiensis ini adalah fosil termuda
diantara berbagai jenis fosil manusia purba yang ditemukan sebelumnya yakni berumur sekitar 100
ribu sampai 50 ribu tahun lalu, kelompok ini juga biasa disebut “hobbit” karena bentuk tubuhnya yang
kecil yakni berukuran tinggi sekitar 1 meter. Fosil homo floresiensisi pertama kali ditemukan pada
tahun 2003 di Flores. Namun homo floresiensis juga masih menjadi perdebatan, dan muncul berbagai
hipotesis tentang siapa sebenarnya jenis tersebut, diantaranya ada yang mengatakan bahwa hominim
ini adalah jenis spesies baru dari keluarga manusia (homo) yang telah punah, pendapat lain
mengatakan bahwa itu mungkin tipe manusia modern yang mengalami kekerdilan karena penyalit
(patologi), ada juga yang berpendapat bahwa homo floresiensis hanyalah contoh kecil orang kerdil
dari populasi manusia modern.

10
3.2 Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an

Pada penciptaan manusia pada alquran ada perspektif yang berbeda-beda. Ada ayat yang
menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat, tembikar, saripati tanah, saripati air yang hina,
air yang tertumpah dan mani yang terpancar.

Bila diamati lebih dalam dapat disimpulkan bahwa manusia berasal dari dua jenis yaitu dari
benda padat dan benda cair. Benda padat berbentuk tanah (turab), tanah yang sudah mengandung air
(thin), tanah liat (hama‟), dan tembikar (shalshal). Benda cair berbentuk air mani.

1) Penciptaan manusia dari tanah


 surat Ali Imran: 59

ٰ
ُُ ْ٘‫َ ُن‬َٞ‫ّللا َم ََثَ ِو ٰا َد ًَ ۗ َخيَقَٔٗ ٍِ ِْ ذُ َشاب ثٌُ قَا َه ىَٔٗ ُم ِْ ف‬
ِ ّ ‫ ِع ْْ َذ‬ٚ‫ ْٰس‬ٞ‫اُِ ٍَثَ َو ِع‬

“Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) „Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia
menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu”.

Pada ayat tersebut, Allah SWT menyatakan kepada nabi Muhammad Saw bahwa penciptaan
nabi Isa a.s. sama dengan penciptaan nabi Adam a.s yaitu sama-sama dari tanah. Penciptaan nabi Isa
a.s memang dari unsur sel telur yang berasal dari ibunya. Tetapi perlu diingat bahwa sel telur itu
berasal dari darah, sedangkan darah dari makanan, dan makanan tumbuh dari tanah. Maka, nabi isa a.s
juga berasal dari tanah.

 Surat al-Kahfi: 37

ۗ ‫ل َس ُخ ا‬
‫ًل‬ ْ ُّّ ِْ ٍِ ٌُ‫ل ٍِ ِْ ذُ َشاب ث‬
َ ‫طفَح ثٌُ َس ٰ ّ٘ى‬ َ َ‫ْ َخيَق‬ٛ‫اٗس ٗ ُٓٗٓ اَ َمفَشْ خَ ِتاى ِز‬
ِ ‫ُ َح‬ٝ َ٘ َُٕٗ ُٗٔ‫احث‬
ِ ‫ص‬َ َٗٔ‫قَا َه ى‬

“Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya 11esame bercakap-cakap dengannya, Apakah engkau
ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu
Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?”

Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad Saw untuk menceritakan kepada kaum
muslimin tentang kisah seorang yang sombong, pemilik pertanian yang hasilnya melimpah ruah.
Orang tersebut telah ditegur oleh kawannya dan diingatkan bahwa dia diciptakan dari tanah dan tetapi
ia terus saja membangkang. Dia baru sadar setelah seluruh kekayaannya sirna.

 Surat al-Hajj: 5

ُّ‫َِِّ ىَ ُن ۗ ٌْ َُّٗقِش‬َٞ‫ ِْش ٍُخَيقَح ىُِّْث‬ٞ‫طفَح ثٌُ ٍِ ِْ َعيَقَح ثٌُ ٍِ ِْ ٍُّضْ غَح ٍُّخَيقَح ٗ َغ‬ ْ ُّّ ِْ ٍِ ٌُ‫ث فَاِّا َخيَ ْق ْٰ ُن ٌْ ٍِّ ِْ ذُ َشاب ث‬ ِ ‫ْة ٍَِِّ ْاىثَ ْع‬ٝ‫ َس‬ْٜ ِ‫َُّٖا اىْاطُ اِ ُْ ُم ْْرُ ٌْ ف‬َٝ‫ٓٗا‬ٰٝ
ِْ ْۢ ٍِ ٌَ َ‫َ ْعي‬ٝ ‫ ًَْل‬ٞ‫ اَسْ َر ِه ا ْى ُع َُ ِش ِى َن‬ٚٗٓ‫ُّ َش ُّد ِا ٰى‬ٝ ِْ ٍ ٌْ ‫ َٗ ٍِ ْْ ُن‬ّٚ‫ُّرَ َ٘ ٰف‬ٝ ِْ ٍ ٌْ ‫ ثٌُ ُّ ْخ ِش ُخ ُن ٌْ ِط ْف اًل ثٌُ ِىرَ ْثيُ ُغ ْٓٗ٘ا اَ ُشذ ُم ْۚ ٌْ َٗ ٍِ ْْ ُن‬ٚ‫ اَ َخو ٍُّ َس َّا‬ٚٗٓ‫ ْاْلَسْ َح ِاً ٍَا َّش َۤا ُء ِا ٰى‬ٚ‫ِف‬
‫ْح‬ِٖٞ َ‫َد ٍِ ِْ ُم ِّو َصْٗ ْۢج ت‬ ْ ‫د َٗاَ ْۢ ّْثَر‬
ْ َ‫خ َٗ َست‬ ْ ‫َٖا ْاى ََ ۤا َء ا ْٕرَض‬ْٞ َ‫ض َٕا ٍِ َذجا فَا ِ َرآٗ اَ ّْض َْىَْا َعي‬َ ْ‫ ْاْلَس‬ٙ‫ْـ ۗاا َٗذَ َش‬ٞ‫تَ ْع ِذ ِع ْيٌ َش‬

11
“Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) Kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian
dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan
kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam 12esam menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur)
kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara
kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu
yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air
(hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan
tetumbuhan yang indah”.

Dalam ayat ini Allah menyapa Manusia dan menerangkan bahwa mereka diciptakan dari
tanah, kemudian berproses dari zigot sampai janin. Lalu Manusia lahir menjadi kanak-kanak dan
dewasa. Ada yang kemudian meninggal dan ada pula yang diberi usia lanjut.

2) Penciptaan manusia dari thin

Menurut Al-Asfahani, kata thin bermakna tanah yang sudah bercampur air atau tanah basah.

 surat al-An‟am: 2

ٗٓ ٰ َ‫ِْ ثٌُ ق‬ٞ‫ْ َخيَقَ ُن ٌْ ٍِّ ِْ ِط‬ٛ‫ُٕ َ٘ اى ِز‬


َُ ُْٗ‫ ِع ْْذ َٗٓ ثٌُ اَ ّْرُ ٌْ ذَ َْرَش‬ٚ‫ اَ َخ اًل ۗ َٗاَ َخ ٌو ٍُّ َس َّا‬ٚ‫ض‬

“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas
waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya”.

 surat al-„Araf: 12

ِْٞ‫ ٍِ ِْ ّاس ٗ َخيَ ْقرَٔٗ ٍِ ِْ ِط‬ْٜ ِْ َ‫ ٌش ٍِّ ْْ ُْۚٔ َخيَ ْقر‬ْٞ ‫ل ۗقَا َه اَّ َ۠ا َخ‬
َ ُ‫ل اَْل ذَ ْس ُد َذ اِ ْر اَ ٍَشْ ذ‬
َ ‫قَا َه ٍَا ٍََْ َع‬

(Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam)
Ketika Aku menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku
dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

 surat as-Sajadah: 7

ِْ ‫ق‬
ِ ‫اْل ّْ َس‬
ِْٞ‫اُ ٍِ ِْ ِط‬ َ ‫ء َخيَقَٔٗ َٗتَ َذاَ َخ ْي‬َْٜ ‫ اَحْ َسَِ ُمو ش‬ٛ
ْٗٓ ‫اى ِز‬

“Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari
tanah”.

12
 surat ash-Shaffat: 11

‫ِْ ْل ِصب‬ٞ‫فَا ْسرَ ْفرِ ِٖ ٌْ إَُ ٌْ اَ َش ُّذ َخ ْيقاا اَ ًْ ٍ ِْ َخيَ ْقَْا ۗاِّا َخيَ ْق ُْٰٖ ٌْ ٍِّ ِْ ِط‬

“Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): „Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya
ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?‟ Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari
tanah liat”.

 surat Shad: 71 dan 76


ۤ
ٌ ْۢ ِ‫ خَاى‬ْٜ ِِّّ‫ل ىِ ْي ََ ٰي ِى َن ِح ا‬
ِْٞ‫ق تَ َششاا ٍِّ ِْ ِط‬ َ ُّ‫اِ ْر قَا َه َست‬

“(Ingatlah) Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia
dari tanah”.

ِْٞ‫ ٍِ ِْ ّاس ٗ َخيَ ْقرَٔٗ ٍِ ِْ ِط‬ْٜ َِْ‫ ٌش ٍِّ ُْْٔ َخيَ ْقر‬ْٞ ‫قَا َه اَّ َ۠ا َخ‬

“(Iblis) berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia
Engkau ciptakan dari tanah.”

3) Penciptaan manusia dari shalshal

Shalshal adalah tembikar kering yang berongga yang dibuat dari tanah. Sehingga
mengeluarkan bunyi bila ditiup atau diayunkan. Benda itu menurut Al-Qur‟an dibuat dari hama‟ yaitu
tanah liat yang sedikit berbau. Tanah itu dibentuk (Masnun) menjadi shalshal tersebut. Kata tersebut
diulang tiga kali didalam Al-Qur‟an.

 surat al-Hijr: 26, 28 dan 33

َ ‫ص ْي‬
ُْۚ ُْْ٘‫صاه ٍِّ ِْ َح ََا ٍ ْس‬ ِ ْ ‫َٗىَقَ ْذ َخيَ ْقَْا‬
َ ِْ ٍِ َُ‫اْل ّْ َسا‬

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam
yang diberi bentuk”.

َ ‫ص ْي‬ ٌ ْۢ ِ‫ خَاى‬ْٜ ِِّّ‫ل ىِ ْيَ ٰۤيى َن ِح ا‬


ُْۚ ُْْ٘‫صاه ٍِّ ِْ َح ََا ٍ ْس‬ َ ِْ ٍِّ ‫ق تَ َششا ا‬ ِ َ َ ُّ‫َٗاِ ْر قَا َه َست‬

“Dan (ingatlah), Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan
seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk”.

َ ‫ص ْي‬
ُ ُْْ٘‫صاه ٍِّ ِْ َح ََا ٍ ْس‬ َ ِْ ٍِ َٗٔ‫قَا َه ىَ ٌْ اَ ُم ِْ ِّْلَ ْس ُد َذ ىِثَشَش َخيَ ْقر‬

“Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

13
Isyarat tentang proses penciptaan manusia melalui satu tahapan „alaqah lebih jauh dijabarkan
dalam Q.S Al-Mu‟minun ayat 12-14: 1

‫طفَحَ َعيَقَحا فَ َخيَ ْقَْا ْاى َعيَقَحَ ٍُضْ َغحا فَ َخيَ ْقَْا ْاى َُضْ َغحَ ِع ٰظ اَا‬
ْ ُّْ‫ِْ ٍۖ ثٌُ َخيَ ْقَْا اى‬ٞ‫ قَ َشاس ٍ ِن‬ْٜ ِ‫طفَحا ف‬ ْ ُّ ُْٰٔ ‫ِْ ْۚ ثٌُ َخ َع ْي‬ٞ‫اْل ّْ َساَُ ٍِ ِْ س ُٰييَح ٍِّ ِْ ِط‬ ِ ْ ‫َٗىَقَ ْذ َخيَ ْقَْا‬
ّٰ ‫ك‬
َِْۗ ِٞ‫ّللاُ اَحْ َسُِ ْاىخَا ِىق‬ َ ‫فَ َن َسْ٘ َّا ْاى ِع ٰظ ٌَ ىَحْ اَا ثٌُ اَ ّْشَأْ ُّٰٔ خ َْيقاا ٰا َخ ۗ َش فَرَثَا َس‬

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh). Kemudian, air mani itu Kami
jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta
yang paling baik”.

Dalam ayat diatas jelas terlihat bagaimana proses penciptaan manusia dimulai dari tahap
sulalah (saripati makanan) kemudian nutfah (sperma) lalu terjadi konsepsi (pembuahan) dan masuk
kedalam (menjadi embrio) kemudian berkembang membentuk „alaqah kemudian berproses menjadi
mudhghah, „izaman (tumbuh tulang belulangnya) kemudian tulang-tulang itu dibungkus dengan
daging.

Setelah terbentuk manusia yang utuh, kemudian Allah SWT meniupkan (nafakha) kepadanya
ruh nya kemudian jadilah ia makhluk yang unik (khalqan Akhar). Disebut demikian karena manusia
memiliki substansi psikis yang berasal dari substansi tuhan sama sekali tidak dimiliki makhluk-
makhluk lain.

Al-Qur‟an menggunakan beberapa istilah dalam penyebutan manusia yaitu meliputi al-
basyar, al-Ins, al-Insan, an-Nas, al-Unas, Bani Adam, an-Nafs, al-Anfus dan an-Nufus.

a) Al-basyar

Secara 14esame, berarti fisik manusia. Makna ini disimpulkan dari berbagai uraian tentang al-
basyar. Menurut Abu al-Husain Ahmad Ibnu Faris Ibn Zakariya dalam Mu‟jam al-Maqayis fi al-
Lugah. Ia menjelaskan bahwa semua kata yang huruf-huruf asalnya terdiri dari ba, syin dan ra‟ berarti
sesuatu yang tampak jelas dan biasanya cantik dan indah. Dengan demikian, bahwa manusia yang
dijelaskan oleh al-basyar menekankan pada gejala umum yang melekat pada fisik manusia yang
secara umum sama antara semua manusia.

Allah Swt, memakai konsep al-basyar dalam Al-Qur‟an sebanyak 37 kali. Salah satunya
dalam surat al-Kahfi ayat 110.

َ ‫َ ْع ََوْ َع ََ اًل‬ٞ‫َشْ خُْ٘ ا ِىقَ ۤا َء َست ِّٖٔ فَ ْي‬ٝ َُ‫اح ْۚ ٌذ فَ ََ ِْ َما‬


‫ُ ْش ِش ْك ِت ِعثَا َد ِج َست ٖ ِّٓٗٔ ا َ َحذاا‬ٝ ‫صا ِىحاا ٗ َْل‬ ِ ٗ ٌٔ‫ اَّ ََآٗ ِا ٰىُٖ ُن ٌْ ِا ٰى‬َٜ‫ ِاى‬ٚ‫ُْ٘ ٰ ٓٗح‬ٝ ٌْ ‫قُوْ ِاّ ََآٗ اَّ َ۠ا تَ َش ٌش ٍِّ ْثيُ ُن‬

14
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah
menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barang
siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan
janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya”.

b) Al-Insan, al-Ins, an-Nas dan al-Unas

Kata al-Insan menurut Ibnu Mansur, mempunyai tiga asal kata. Pertama, berasal dari kata
anasa yang berarti abara yaitu melihat, „alima yaitu mengetahui dan istilah “an” yang berarti
meminta izin. Kedua, berasal dari kata nasiya yang berarti lupa. Ketiga berasal dari kata an-nus yang
berarti jinak lawan dari kata al-wakhsyah yang berarti buas.

Menurut Ibnu Zakariya, semua kata yang asalnya dari huruf Alif , nun dan sin mempunyai
makna asli jinak, harmonis dan tampak dengan jelas. Dari kedua uraian tersebut memiliki inti yang
sama bahwa manusia yang diistilahkan dengan al-Insan tampak pada ciri-ciri khasnya yaitu jinak,
tampak jelas kulitnya juga potensial untuk memelihara atau melanggar aturan sehingga ia dapat
menjadi makhluk yang harmonis atau kacau.

Kata al-Insan disebutkan didalam Al-Quran sebanyak 65 kali, diantaranya surat al-Alaq ayat 5:

ٌْ ۗ َ‫َ ْعي‬ٝ ٌْ َ‫اْل ّْ َساَُ ٍَا ى‬


ِ ْ ٌَ ‫عَي‬

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kata al-Ins selalu bergandengan dengan kata al-jinn karena kata tersebut selalu jadi
perbandingan. Al-Ins dengan al-jinn adalah makhluk yang diciptakan Allah agar senantiasa
mengabdikan dirinya (beribadah) kepada Allah sepanjang hidupnya. Al-Ins dan al-jinn juga makhluk
pembangkang, sehingga mendapat tantangan dari Allah agar mereka bekerjasama untuk membuat
semacam Al-Qur‟an dan menjelajahi lapisan-lapisan langit.

Kata an-Nas didalam Al-Qur‟an disebutkan sebanyak 240 kali, sebagaimana dalam surat az-
Zumar ayat 27:

َُْۚ ُْٗ‫َرَ َزمش‬ٝ ٌْ ُٖ‫ ٰٕ َزا ْاىقُشْ ٰا ُِ ٍِ ِْ ُم ِّو ٍَثَو ى َعي‬ْٜ ِ‫اط ف‬ َ ‫َٗىَقَ ْذ‬
ِ ْ‫ض َش ْتَْا ىِي‬

Dan sungguh, telah Kami buatkan dalam Al-Qur‟an ini segala macam perumpamaan bagi manusia
agar mereka mendapatkannya.

Konsep an-Nas merujuk pada manusia sebagai makhluk kolektif. Dengan demikian, dalam
hubungannya dengan penjelasan tentang manusia, dapat dipahami bahwa manusia adalah makhluk
yang berkelompok dan ia akan selalu membentuk kelompoknya sesuai dengan ciri-ciri dan
persamaannya. Seperti persamaan biologis, kebutuhan, kepentingan, suku, bangsa dan lainnya.

15
Memang dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan Kelompok. Mulai dari
kelompok, suku, etnis, wilayah, 16esame politik, agama dan sebagainya.

c) Bani Adam

Secara esame, Bani adalah bentuk jamak dari kata ibnun yang berarti anak. Bentuk dasarnya
adalah banun atau banin. Tetapi karena berada pada posisi muaf (diterangkan), huruf wawu dan nun
pada kata banun tersebut harus dihilangkan. Sehingga menjadi kata bani. Penggunaan kata bani Adam
dalam konteks ini sangat tepat bahwa semua manusia tanpa kecuali telah diberi bekal potensial fitrah
keagamaan yaitu mengesakan tuhan. Manusia juga adalah makhluk yang diberikan kelebihan yang
dapat menguasai daratan dan lautan. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Al-Isra: 70.

ِ ‫ْش ٍَِّ ِْ َخيَ ْقَْا ذَ ْف‬ِٞ‫ َمث‬ٚ‫د َٗفَض ْي ُْٰٖ ٌْ ع َٰي‬


‫ اًْل‬ٞ‫ض‬ ِ ‫ِّ ٰث‬ٞ‫ ْاىثَ ِّش َٗ ْاىثَحْ ِش َٗ َس َص ْق ُْٰٖ ٌْ ٍَِِّ اىط‬ِٚ‫ ٰا َد ًَ َٗ َح ََ ْي ُْٰٖ ٌْ ف‬ٜٗٓ ْ َِْ‫َٗىَقَ ْذ َمش ٍَْْا ت‬

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di
laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak
makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”.

Dari keseluruhan ayat yang menggunakan kata bani Adam dapat dipahami bahwa manusia
adalah makhluk yang memiliki kelebihan dan keistimewaan makhluk lainnya. Keistimewaan itu
meliputi fitrah keagamaan, peradaban, dan kemampuan memanfaatkan alam. Dengan kata lain,
manusia adalah makhluk yang berada dalam relasi (Habl), dengan Tuhan (Habl min Allah), relasi
dengan manusia (Habl min An-Nas) dan relasi dengan alam ( Habl min alam).

2) penciptaan menusia dari benda cair (air mani)

ْ ُّ ُْٰٔ ‫ثٌُ َخ َع ْي‬


ِْٞ‫ قَ َشاس ٍ ِن‬ْٜ ِ‫طفَحا ف‬

Artinya: "Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kukuh (rahim)."(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 13)

ّٰ ‫ك‬
َِْۗ ِٞ‫ّللاُ اَحْ َسُِ ْاىخَاىِق‬ َ ‫طفَحَ َعيَقَحا فَ َخيَ ْقَْا ْاى َعيَقَحَ ٍُضْ َغحا فَ َخيَ ْقَْا ْاى َُضْ َغحَ ِع ٰظ اَا ف َ َن َسْ٘ َّا ْاى ِع ٰظ ٌَ ىَحْ اَا ثٌُ اَ ّْشَأْ ُّٰٔ خ َْيقاا ٰا َخ ۗ َش فَرَثَا َس‬
ْ ُّْ‫ثٌُ َخيَ ْقَْا اى‬

Artinya: "Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Geografi kehidupan yaitu pembagian wilayah kehidupan yang berhubungan dengan kondisi
geografi meliputi kehidupan hewan dan tumbuhan, yang terdapat di wilayah bumi. Dibumi terdapat
dua komponen yaitu biotik (benda mati) dan abiotik (makhluk hidup). Geografi abiotik (makhluk
hidup) yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan, Geografi hewan adalah ilmu yang mengkaji atau
membahas dunia hewan dan geografi hewan di bumi ini dibagi menjadi enam kelompok, sedangkan
geografi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji atau membahas dunia tumbuhan sedangkan tumbuhan
dibagi menjadi tiga bagian sesuai iklim yaitu iklim tropis, iklim subtropis dan iklim dingin,
Komponen biotik selanjutnya adalah manusia, manusia pertama kali berevolusi di Afrika
Timur sekitar 2,5 juta tahun yang lalu dan kemudian melakukan perjalanan menuju Afrika utara,
Eropa dan Asia. Manusia diawali dengan spesies Homo Neanderthalensis atau manusia dari Neander,
Homo Erectus atau manusia tegak, Spesies yang berasal dari pulau Indonesia dan Spesies-spesies baru
yaitu Homo Rudolfensis. Menurut pandangan al-Qur‟an manusia berasal dari dua jenis yaitu dari
benda padat dan benda cair. Benda padat berbentuk tanah (turab), tanah yang sudah mengandung air
(thin), tanah liat (hama‟), dan tembikar (shalshal). Benda cair berbentuk air mani.

17
DAFTAR PUSTAKA

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. (t.t.).

Muzzammil, A., & Rabb, A. (t.t.). KAJIAN FUNGSI AREA GREEN OPEN SPACE SEBAGAI PENGENDALI
DAYA DUKUNG EKOSISTEM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA. 2(1).

Nurhadi, O., Dosen, M. S., Tumbuhan, G., Jurusan, P., & Geografi, P. (2015). DIKTAT PENGANTAR
GEOGRAFI TUMBUHAN.

PERSEBARAN FAUNA DI DUNIA. (t.t.).

Ramadhan, Denia Farhan. Sejarah Geografi Kehidupan di Bumi. Tahun 2019

Harari, Yuval Noah. Sapiens, Riwayat Singkat Umat Manusia Penulis. Tahun 2017

https://katadata.co.id/intan/berita/633d943b65b2b/iklim-tropis-adalah-kondisi-cuaca-di-garis
ekuator-ini-
penjelasannya#:~:text=Pengertian%20iklim%20tropis%20adalah%20suatu,dan%20sinar%20ma
tahari%20sepanjang%20tahun.

https://www.kompasiana.com/putrianindya3037/629df8e6d26345426f683942/geografi-tumbuhan-
dan-hewan

https://www.merdeka.com/trending/iklim-dingin-terdapat-di-daerah-kutub-ini-pengertian-dan-ciri-
wilayahnya-kln.html

https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/subtropis-
adalah/#:~:text=Iklim%20subtropis%20adalah%20iklim%20yang,karakteristik%20tersendiri%20
dan%20bermacam%2Dmacam.

18

Anda mungkin juga menyukai