Anda di halaman 1dari 14

Makalah

“Perkembangan Ilmu Geografi”


Disusun Oleh:
1. Aulia Fitri Ramadhani (23045036)
2. Chindy Maharani (23045088)
3. Daffa Asyraf (23045038)

Pengantar Geografi
Dosen Pengampu:
Lailatur Rahmi, M.Pd

Fakultas Ilmu Sosial


Departemen Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesesaikan makalah tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Perkembangan Ilmu Geografi’’.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibuk
Lailatur Rahmi, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Geografi yang memberikan
tugas kepada kami.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pasa khususnya dapat berguna kami pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Menjelaskan Definisi Geografi.........................................................................................6
2.2 Menjelaskan Perkembangan Geografi :.......................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin hari bumi tempat manusia berdiri akan semakin tua, karena itu diperlukan
kesadaran dari diri kita untuk dapat menjaga bumi ini dengan baik dan benar. Jika kita tidak
mempunyai kesadaran akan hal ini maka bisa dipastikan kalau bumi ini semakin lama akan
semakin buruk. Hal-hal buruk itu akan menimpa diri kita dan membuat banyak kerugian. Hal
terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah mencegah hal-hal buruk itu terjadi. Karenanya
diperlukan kerjasama dari semua pihak. Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi
dampak kehancuran bumi ini adalah dengan bagaimana kita harus mengetahui tentang dasar-
dasar bumi, berhubungan dalam hal ini maka kita harus mempelajari tentang bumi kita, serta
ilmu-ilmu yang terdapat didalamnya, yaitu ilmu geografi.

Perkembangan ilmu geografi diawali dari pengenalan manusia terhadap alam


lingkunganya. Istilah Geografi sudah dikenal mulai zaman Yunani kuno, telah mendapat berbagai
nama diberbagai negara seperti Belanda disebut Aardrijkunde, dalam bahasa inggris dikenal
dengan nama Geography. Geografi secara harfiah berarti “deskripsi tentang bumi”. Jadi geografi
merupakan ilmu yang menggambarkan tentang bumi (Kristyanto, 2007: 3).

Secara konseptual, geografi merupakan perpaduan fenomena alam lingkungan alam-


alamiah dengan kehidupan di dalamnya termasuk kehidupan manusia dengan dinamika serta
permasalahan yang terjadi (Sumaatmadja, 2013: 1). Keuntungan yang bisa diperoleh dan
dirasakan dengan mempelajari geografi begitu banyak, dengan mengetahui ruang dan wilayah
saja, sudah dapat berbicara banyak hal seperti penggunaan lahan, penduduk, aktifitas
masyarakat, dan daya dukung lahan terhadap aktifitas penduduk. Noor 2006: 98) berpendapat
bahwa manusia yang hidup di atas tanah mempunyai kepentingan untuk menggunakan dan
menata lahan sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Lahan merupakan suatu ruang di permukaan
bumi yang secara alamiah dibatasi oleh fungsi-fungsi fisik serta bentuk lahan tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi Geografi menurut para ahli
2. Perkembangan geografi klasik
3. Tokoh-tokoh yang termasuk dalam ketegori Geografi Klasik
4. Perkembangan geografi abad pertengahan
5. titik penting dalam sejarah perkembangan geografi dari Abad Pertengahan
6. perkembangan geografi abad pertengahan islam
7. ilmuan Muslim yang mempelajari mengenai geografi

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan Definisi Geografi menurut para ahli
2. Menjelaskan Perkembangan ilmu geografi dari masa ke masa
a. Geografi Klasik
b. Geografi Abad Pertengahan
c. Geografi Abad Pertengahan Islam
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Geografi


Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani). Geo artinya bumi
dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian). Berdasarkan asal kata
tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau
mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi. Meskipun interaksi antara manusia
dan lingkungannya merupakan inti kajian geografi, terdapat berbagai pendapat mengenai
hakikat, konsep, dan batasan geografi. Akan tetapi, meskipun terdapat berbagai perbedaan
pandangan mengenai Geografi, tetapi semua ahli geografi sepakat adanya elemen-elemen yang
sama sebagai berikut :
1. Geografi termasuk ilmu pengetahuan bumi dengan objek permukaan bumi sebagai
lingkungan hidup manusiadan lingkungan tempat manusia dapat mengubah dan
membangunnya.
2. Geografi memperhatikan persebaran manusia dalam ruang dan hubungan manusia
dengan lingkungannya.
Berikut definisi-definisi Geografi menurut beberapa para ahli :
 Prof. Bintarto : Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang
menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan,
ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan
pembangunan.
 Claudius Ptolomeus : mempelajari hal, baik yang disebabkan oleh alamatau manusia dan
mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
 Erastothenes : geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau
penggambaran mengenai bumi.
 Ellsworth Hunthington: memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya
dipengaruhi oleh alam sekitarnya.
 Erastothenes, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau
penggambaran mengenai bumi.
 Claudius Ptolomaeus, geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan
seluruh permukaan bumi.
 John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi memberi definisi geografi sebagai
satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.
 Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita,
makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan
tempat rekreasi yang kita nikmati.

2.2 Menjelaskan Perkembangan Ilmu Geografi :


a. Geografi Klasik

Geografi sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan pengetahuan tentang bumi pada
masa tersebut masih dipengaruhi oleh Mitologi. Secara lambat laun pengaruh Mitologi mulai
berkurang seiring dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke-6 Sebelum Masehi
(SM), sehingga corak pengetahuan tentang bumi sejak saat itu mulai mempunyai dasar ilmu alam
dan ilmu pasti dan proses penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika.

Kedudukan Geografi sebagai Ilmu Pengetahuan batasan dan lapangan/objeknya masih


dipertentangkan oleh para ahli sampai abad ke-19. Sampai abad ke-19 corak susunan isi Geografi
hanya berupa uraian tentang penemuan daerah baru, adat istiadat penduduknya dan gejala serta
sifat alam lainnya. Pengumpulan bahan-bahan tersebut belum diarahkan pencarian hubungan
antara satu dengan yang lainnya serta mencari penyebab mengapa terjadinya hubungan tersebut
serta diuraikan secara Deskriptif. Pada masa sebelum masehi, pandangan dan paham Geografi
dipengaruhi oleh paham Filsafat dan Sejarah. Uraian geografi bersifat sejarah, sedangkan uraian
Sejarah bersifat Geografi. Selain itu juga pada masa ini muncul juga tulisan tentang pembuatan
peta bumi atau lukisan fisis daerah tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa geografi pada masa ini
juga bersifat matematis.
 Tokoh-tokoh yang termasuk dalam ketegori Geografi Klasik, adalah :
1. Anaximandros, seorang Yunani yang pada tahun 550 SM membuat peta Bumi.
Ia beranggapan bahwa bumi berbentuk Silinder. Perbandingan panjang Silinder dan garis
tengahnya, adalah 3:1. Bagian bumi yang dihuni manusia menurutnya adalah sebuah pulau
berbentuk bulat yang muncul dari laut. Karena pendapatnya tersebut, maka peta bumi yang
dibuatnya mirip sebuah jamur.
2. Thales (640-548 SM), menganggap bahwa bumi ini berbentuk keping Silinder yang
terapung di atas air dengan separuh bola hampa di atasnya. Pendapat ini hilang seabad
kemudian setelah Parminedes mengemukakan pendapatnya bahwa bumi berbentuk bulat.
Kemudian Heraclides (+ 320 SM) berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbunya dari
barat ke timur. Pada masa itu juga sudah dikenal adanya beberapa zone iklim meski pada
waktu itu belum diketahui bahwa kondisi tersebut merupakan akibat dari letak sumbu bumi
yang miring.
3. Herodotus (485-425 SM) : Ahli filsafat dan sejarah Yunani. Mengemukakan bahwa
hubungan perkembangan masyarakat dengan faktor-faktor geografi di wilayah yang
bersangkutan sangat erat. Ia menganjurkan dilakukan penulisan hubungan antara keduanya.
Pada tahun 450SM membuat peta dunia dan membagi dunia menjadi tiga bagian, yaitu :
Eropa, Asia, dan Libya (Afrika). Peta Herodotus tersebut sangat sederhana bila
dibandingkan dengan peta yang kita kenal sekarang. Berdasarkanpandangannya, di satu
pihak ia dianggap sebagai ahli sejarah, sedangkan di lain pihak ia juga dipandangsebagai
ahli Geografi. Paham Geografinya bersifat Filosofis. Herodotus juga menulis tentang
keadaan alam dan bangsa Mesir.
Berkenaan dengan bentuk bumi, Herodotus mempunyai pandangan bentuk bumi adalah
bulatan yang tersusun oleh dua lapis bulanan, yaitu : lapis pertama terdiri dari zat padat
dengan air dan lapis kedua yang mengelilingi lapis pertama terdiri dari uap pada lapis
bulatan pertama karena pengaruh panas matahari. Peta yang dibuat Herodotus merupakan
satu bulatan yang mencakup benua-benua yang dikelilingi lautan.
4. Homerus, penjelajah berkebangsaan Yunani Banyak menulis tentang keadaan sekitar Laut
Tengah sebagai hasil penjelajahannya.
5. Pitheas (340 SM), berasal dari Massilia (Marseile) Membuat uraian tentang perjalanan dari
pantai Eropa ke Inggris.
6. Erastothenes dan Dikaiarchos (276-194 SM), Melakukan pembuatan jaring-jaring derajat di
muka bumi. Berdasarkan pancaran sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi,
Dikaiarchos melakukan pengukuran dan pembuatan busur jaring derajat antara Lyismachia
dan Alexandria. Menurut hasil pengukuran Erastothenes, jarak antara Assuan dan
Alexandria adalah 5000 stadia (=910 km) dan keliling bumi adalah 252 000 stadia (= 45.654
km). Selain itu Erastothenes juga dianggap sebagai orang yang pertama meletakkan dasar
pengetahuan tentang bumi. Ia membuat karya tulis sebanyak tiga jilid yang diberi judul
Geografika.
Pada jilid pertama, diuraikan tentang perubahan-perubahan antara daratan dan lautan serta
arus laut. Pada jilid ke dua, diuraikan tentang benda-benda langit dengan jaring-jaring
derajat astronomi. Pada jilid ke tiga, berisi uraian tentang daerah dan penduduknya. Menurut
uraiannya, sebagian besar dari permukaan bumi tidak berpenduduk dan tidak dapat dihuni.
7. Ptolomeus juga merupakan orang pertama yang memperkenalkan penggolongan iklim. Dia
membagi permukaan bumi menjadi 24 zona iklim berdasarkan lamanya hari yang terpanjang
yang dialami, dari khatulistiwa sampai kutub. Zona pertama meliputi garis lintang sebanyak
8½0, zona ke 15 meliputi 10 dan zona ke 24 meliputi 1 menit garis lintang. Yang menjadi
dasar penghitungan adalah lamanya penyinaran matahari. Pada penggolongan ini tidak
diperhitungkan faktor dan unsur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

b. Geografi Abad Pertengahan

Pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian tentang Geografi masih bercirikan hasil
laporan perjalanan, baik perjalanan yang dilakukan melalui darat maupun melalui laut.

Perjalanan umat manusia di muka bumi, dilakukan oleh para pedagang yang melakukan
perniagaan antar negara dan antar benua, serta dilakukan oleh para tentara untuk melakukan
peperangan dan meluaskan tanah kekuasaan. Perjalanan melalui darat yang terkenal adalah
"Via Appia" perjalanan darat antara Roma dan Capua (950 sm), serta "Jalan Sutera" antara
Tiongkok dengan Timur Tengah (abad pertengahan) telah menjadi sumber materi Geografi
yang sangat berharga pada masa itu.

Perjalanan yang banyak dilakukan oleh umat manusia telah merangsang ditemukannya
wilayah baru yang sebelumnya belum pernah terdengar atau diketahui manusia, sehingga
masa ini sering disebut REVOLUSI GEOGRAFI.
Pesatnya perkembangan Geografi juga disorong oleh munculnya gerakan pembaharuan di
bidang seni, filsafat, renesaince, dan humanisme agama (munculnya paham protestanisme)
sehingga para sarjana lebih leluasa dalam mengemukakan pendapatnya tentang keadaan dunia.
Pada masa tersebut para pelancong tidak didorong oleh oleh sekedar hasrat ingin tahu dari luar
horisonnya, tetapi dalam melakukan perjalanan sudah memiliki tujuan tertentu, yaitu:

1. Menemukan daerah baru sebagai sumber ekonomis, sebagai daerah koloni, atau untuk
kepentingan perdagangan dengan kata lain sebagai upaya untuk memperoleh kekayaan
(Gold).
2. Sebagai tugas suci mengembangkan ajaran agamanya masing-masing atau bertujuan
untuk penyebaran agama ke daerah baru (Gospel).
3. Sebagai akibat negatif yang kemungkinan diduga lebih dahulu dari kedua tujuan di atas,
yaitu karena keperluan peperangan baik karena perebutan daerah sumber atau daerah
pemasaran maupun peperangan akibat bentrokan ajaran agama (Glory).

Walaupun cara penemuan daerah baru terjadi karena diorong oleh motif dan tujuan
tertentu, yaitu Gold, Glory dan Gospel (3G) namun sifat penulisan geografi dan yang bersifat
geografi masih dilakukan secara deskriptif dalam arti dan uraiannya itu masih belum
dilakukan usaha yang sengaja memberikan uraian penjelasan (explanation) tentang gejala
yang dilukiskannya. Selain tujuan di atas, perjalanan menjelajahi dunia baru juga dilakukan
oleh sebagian orang dengan tujuan petualangan dan hasil petualangan tersebut telah
membuka tabir dunia dan memperkaya pengetahuan tentang bumi.

Berikut adalah beberapa titik penting dalam sejarah perkembangan geografi dari Abad
Pertengahan:

a. Yunani Kuno dan Romawi: Pada Abad Pertengahan, pengetahuan geografi banyak
bersumber dari karya-karya klasik Yunani kuno, seperti karya-karya Ptolemaeus dan
Strabo. Pengetahuan geografi Romawi juga berkontribusi penting dalam pemahaman
tentang dunia pada saat itu.
b. Penyebaran Islam: Penyebaran agama Islam dari abad ke-7 hingga abad ke-15
membawa dampak besar pada perkembangan geografi. Para ilmuwan Muslim seperti
Ibn Battuta, Ibn Khaldun, dan Al-Idrisi membuat kontribusi signifikan dalam
pemetaan dan pengetahuan geografi dunia.
c. Perjalanan dan Penjelajahan: Selama Abad Pertengahan, berbagai penjelajahan dan
perjalanan seperti perjalanan Marco Polo ke Asia, perjalanan Ibn Battuta ke berbagai
negara Islam, dan perjalanan Viking di wilayah Eropa Utara berpengaruh dalam
memperluas pengetahuan geografi manusia tentang dunia mereka.
d. Pemikiran Skolastik: Di Eropa, pemikiran skolastik yang mendominasi abad
pertengahan berdampak pada perkembangan geografi. Sebagian besar pemikir
skolastik memandang geografi sebagai bagian dari ilmu alam dan mencari
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam semesta.
e. Cartography (Pemetaan): Selama Abad Pertengahan, ilmu pemetaan terus
berkembang. Ptolemaeus, dengan karyanya "Geographia," memberikan kontribusi
penting dalam pemetaan koordinat geografis dan pembuatan peta.
f. Renaissance: Perkembangan besar dalam studi geografi terjadi selama periode
Renaissance, yang dimulai pada abad ke-14. Orang-orang seperti Gerardus Mercator
dan Martin Waldseemüller membuat peta-peta yang lebih akurat dan mendorong
pemahaman geografi modern.
g. Eksplorasi Dunia Baru: Abad Pertengahan berakhir dengan penemuan Dunia Baru
oleh Christopher Columbus pada tahun 1492, yang membuka era penjelajahan global.
Penjelajahan seperti ini memperluas pemahaman manusia tentang geografi dunia
secara signifikan.

Perkembangan geografi dari Abad Pertengahan ke Abad Modern terus berlanjut dengan
eksplorasi, penemuan, dan pengembangan teori-teori geografi yang lebih canggih. Studi
geografi terus berkembang dan menjadi disiplin ilmu yang lebih maju dalam pemahaman
tentang planet Bumi dan tempat-tempat di dalamnya.

C. Geografi Abad Pertengahan Islam

Pada abad pertengahan Islam mulai mengambil alih kejayaan ilmu geografi dan
mempelajari ilmu geografi dengan menerjemahkan karya-karya yang terdapat di dalam
kajian yunani kuno dan islam mengembangkannya seperti yang dilakukan oleh Khalifah Abu
Jakfar Al Mansur dari kekhalifahan Abbasiyah.
Dalam bahasa Arab istilah geografi ditulis dengan jugrafiya. Istilah tersebut diambil dari
karya Marinus (ilmuwan Yunani) dan Claudius Ptolemeus. Karya keduanya kemudian ditulis
dalam bahasa Arab dengan judul Surah al Ard. Pada abad 9 M.

Geografi di dalam islam ini bukan hanya membahas tentang permukaan bumi, seperti
yang dilakukan Sulaeman Al- mahri yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. Dan Abu Zaid
Al-Balkhi yang berhasil membuat sebuah atlas pada masanya.

Adapun ilmuan Muslim yang mempelajari mengenai geografi ialah:

1. Ibnu Khurdazbih , yang dimana disini dia orang pertama yang menyesuaikan dasar-dasar
dan model geografi ke dalam bahasa arab.
2. Abul Hasan Al-Ma'sudi, yang dimana dia membahas tentang permukaan bumi, yaitu
tentang hasil yang di dapatkan dari permukaan bumi. Seperti hasil pepohonan, emas, dan
apa yang ada di dalam permukaan bumi.
3. Abu Abdallah Al-Idrisi, dia disini mempelajari bagaimana bentuk dari bumi ini, yang
diaman dia membuat peta bumi yang berbentuk bulat yang bisa di sebut sebagai gelobe.
Dan dia juga bisa menyempurnakan iklim dalam suatu masa satu tahun itu, yang dimana
dia mempelajarinya dari karya-karya Yunani klasik.

Berkembangnya geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah Al-Ma'mun yang berkuasa
dari tahun 813 hingga 833 M memerintahkan para geografer Muslim untuk mengukur kembali
jarak bumi. Di era kekhalifahan, geografi mulai berkembang dengan pesat.

Perkembangan geografi pada Abad Pertengahan Islam sangat signifikan dan berpengaruh besar terhadap
ilmu geografi secara umum. Selama periode ini, para cendekiawan Muslim menggabungkan pengetahuan
dari berbagai budaya dan peradaban sebelumnya, seperti Yunani, Persia, dan India, untuk menciptakan
pemahaman yang lebih dalam tentang geografi dunia.

Berikut adalah beberapa perkembangan penting dalam geografi Islam pada Abad Pertengahan:

1. Karya Geografi Klasik: Salah satu karya paling terkenal dalam geografi Islam adalah "Kitab al-
Masalik wa al-Mamalik" (Buku tentang Rute dan Kerajaan) yang ditulis oleh Al-Khwarizmi pada
abad ke-9. Karya ini adalah salah satu buku panduan geografi pertama yang merinci rute
perjalanan dan karakteristik wilayah-wilayah penting di dunia Muslim.
2. Peta dan Proyeksi Peta: Geografer Muslim seperti Al-Idrisi dan Ibn Battuta memainkan peran
penting dalam pembuatan peta yang lebih akurat. Al-Idrisi, misalnya, menciptakan "Kitab Nuzhat
al-Mushtaq fi Ikhtiraq al-Afaq" (Buku Kesenangan Bagi Yang Haus Pada Penjelajahan Dunia),
yang termasuk peta dunia yang sangat terkenal pada masanya.
3. Penjelajahan dan Eksplorasi: Beberapa penjelajah Muslim terkenal, seperti Ibn Battuta dan Ibn
Jubair, melakukan perjalanan jauh untuk mengumpulkan informasi geografis tentang berbagai
wilayah. Catatan perjalanan mereka memberikan wawasan berharga tentang geografi, budaya,
dan masyarakat di berbagai bagian dunia.
4. Ilmu Perguruan Tinggi: Pusat-pusat pembelajaran seperti Universitas Al-Qarawiyyin di Fez,
Maroko, dan Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, menjadi pusat penting untuk pengembangan
ilmu geografi. Para cendekiawan Muslim di sana bekerja untuk memperluas pengetahuan tentang
geografi dunia.
5. Penyelidikan Astronomi dan Kartografi: Para astronom Muslim seperti Al-Biruni membuat
kontribusi besar dalam pengukuran bumi dan pembuatan peta. Mereka mengembangkan teknik-
teknik ilmiah untuk menentukan koordinat geografis dan mengukur jarak antara titik-titik di
permukaan bumi.
6. Terjemahan dan Preservasi Pengetahuan: Cendekiawan Muslim secara aktif terlibat dalam proses
terjemahan karya-karya klasik Yunani dan India ke dalam bahasa Arab. Hal ini membantu
melestarikan pengetahuan geografis dan memungkinkan para cendekiawan Muslim untuk
memperkaya pemahaman mereka tentang dunia.

Perkembangan geografi dalam dunia Islam selama Abad Pertengahan merupakan kontribusi penting
terhadap ilmu geografi global dan memainkan peran besar dalam penyebaran pengetahuan geografis ke
seluruh dunia. Selain itu, warisan intelektual ini juga memengaruhi eksplorasi dan pemahaman Eropa
tentang dunia pada masa Renaisans
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan ilmu geografi selama bertahun-tahun telah membawa banyak


perubahan dan peningkatan dalam pemahaman manusia tentang dunia tempat kita
tinggal. Berdasarkan uraian dari makalai ini, dapat disimpulkan bahwa geografi sejarah
adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, fisik, fiksi, dan fakta geografi di masa
lampau. Masa-masa itu sendiri terdiri dari geografi masa klasik, abad pertengahan, dan
modern.
Geografi sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan pengetahuan tentang bumi pada
masa tersebut masih dipengaruhi oleh Mitologi. Pada akhir abad pertengahan, uraian-
uraian tentang Geografi masih bercirikan hasil laporan perjalanan, baik perjalanan yang
dilakukan melalui darat maupun melalui laut. Pada masa modern geografi sudah
dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang dari sudut praktis.

3.2Saran

Dalam penyusunan makalah ini maupun dalampenyajiannya kami selaku manusia biasa
menyadari adanya beberapa kesalahan oleh karena itu kami mnegharapkan kritik maupun saran
khususnya dari Dosen Pengampu Lailatur Rahmi, M. Pd yang bersifat membantu dan
membangun agar kami tidak melakukan kesalahan yang sama dalam penyusunan makalah yang
akan datang.

Anda mungkin juga menyukai