Anda di halaman 1dari 35

PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

Disusun oleh:

Fatir Supardin B

Kelas:

X IPS 3

Guru Pembimbing:

Nor Irmansyah,ST

Program Studi Geografi:

SMA NEGERI 2 BERAU


Kata pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha

penyayang, saya ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Pengetahuan Dasar Geografi” guna memenuhi tugas mata pelajaran

Geografi. Makalah ini telah saya susun dan rancang dengan sebaik mungkin,

terlepas dari itu saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan

terbuka saya menerima segala saran dan kritikan dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki makalah ini. Demikian penyusunan mengharapkan semoga dari

makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan

inspirasi, Terima kasih.

Berau, November 2021

Penulis

-1-
Daftar Isi

HALAMAN DAN JUDUL BUKU….................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................4

A. Latar Belakang…....................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................4

C. Tujuan Penulisan….................................................................5

D. Manfaat Penulisan…...............................................................5

BAB II PEMBAHASAN....................................................................6

A. Pengertian Geografi............................................................6

B. Konsep Dasar Geografi.........................................................................9

C. Pendekatan Geografi...........................................................10

D. Prinsip-Prinsip Geografi.......................................................................19

E. Aspek Geografi...................................................................21

F. Objek Study Geografi.......................................................27

BAB III PENUTUP..........................................................................30

A. Kesimpulan...................................................................................30

B. Saran…..........................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................32
LAMPIRAN.....................................................................................33
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin hari bumi tempat manusia berdiri akan semakin tua, karena itu

diperlukan kesadaran dari diri kita untuk dapat menjaga bumi ini dengan baik

dan benar. Jika kita tidak mempunyai kesadaran akan hal ini maka bisa

dipastikan kalau bumi ini semakin lama akan semakin buruk. Hal-hal buruk itu

akan menimpa diri kita dan membuat banyak kerugian. Hal terbaik yang bisa

kita lakukan saat ini adalah mencegah hal-hal buruk itu terjadi. Karenanya

diperlukan kerjasama dari semua pihak. Salah satu cara yang bisa kita lakukan

untuk mengurangi dampak kehancuran bumi ini adalah dengan bagaimana kita

harus mengetahui tentang dasar-dasar bumi, berhubungan dalam hal ini maka

kita harus mempelajari tentang bumi kita, serta ilmu-ilmu yang terdapat

didalamnya, yaitu ilmu geografi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan dari Makalah Konsep Dasar Geografi ini membahas tentang :

a) Memahami,konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi.

b) Menjelaskan pengertian dan batasan geografi.

c) Menjelaskan pengertian konsep dasar geografi.

d) Memberi petunjuk cara-cara pendekatan geografi.

e) Menjelaskan prinsip-prinsip geografi.

f) Menjelaskan dan menyimpulkan aspek geografi.


C. Tujuan Penulisan

Tujuan Konsep Dasar Geografi ini adalah :

a). Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap alam sekitarnya

b). Mengetahui struktur beNtuk muka bumi

c). Memperoleh informasi tentang alam semesta beserta isinya.

D. Manfaat Penulisan

Ada beberapa Manfaat dari penulisan ini, yaitu:

 Hasil penulisan ini dapat menambah referensi yang berkaitan dengan peta.

 Hasil penulisan ini dapat memberikan informasi bagaimana fungsi dan

tujuan dalam pembuatan peta.

 Hasil penulisan ini dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan peta.


BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Geografi

Eratoshenes yang hidup 200 tahun sebelum Masehi dianggap sebagai

orang pertama yang meletakkan dasar pengetahuan tentang bumi.Ia

membuat karya tulis sebanyak 3 jilid yang berjudul Geographein. Di

dalam buku tersebut,ia menguraikan antara lain tentang perubahan-

perubahan daratan, lautan,gejala-gejala alam di lautan, benda-benda langit

berikut jaringan-jaringan derajat astronomi. Pada jilid ketiga ia

menguraikan daerah-daerah berikut kependudukannya.

1. Pengertian

Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo

artinya bumi dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi

(pemerian).Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu

pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-

hal yang berhubungan dengan bumi.

2. Batasan Geografi

Batasan geografi sangat bnayak dan mengalami perubahan sesuai

dengan kemajuan peradaban manusia. Berikut ini ada beberapa tokoh

dengan definisi atau batasannya masing-masing (Nursid Sumaatmadja).


Sidney dan Donal J.D. Mulkerne, menyatakan bahwa geografi adalah

ilmu pengetahuan tentang bumi dan kehidupan makhluk yang ada di

atasnya.

 Hartshorne, menyatakan bahwa geografi berguna untuk

memberikan deskripsi yang beraturan dan teliti dari permukaan

bumi.

 Starbo, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang

mempelajari karakteristik tertentu pada suatu wilayah dan

memperhatikan hubungan antara berbagai tempat.

 Yeates, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang

memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi di permukaan

bumi.

 Alexander, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang

mempelajari pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia.

 Bintaro, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan

yang menceritakan dan menerangkan sifat bumi; menganalisis

gejala alam dan penduduk; mempelajari corak yang khas dalam

kehidupan dan berusaha mencari fungsi unsur-unsur bumi dalam

ruang dan waktu.

Berdasarkan keputusan Lokakarya Nasional di Semarang 19 April 1988,

dinyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan

perbedaan gejala geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan


dalam konteks keruangan.Yang dimaksud dengan gejala geosfer ialah gejala-

gejala alam yang berhubungan dengan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.

 Litosfer, yaitu kulit bumi termasuk permukaan tanah.

 Hidrosfer, yaitu perairan darat dan perairan laut.

 Atmosfer, yaitu udara yang menyelimuti bumi.

Dalam menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dengan alam,

geografi menggunakan sudut pandang kewilayahan.Maksudnya, geografi

membahas suatu wilayah menurut kenyataan wilayah tersebut.Geografi sangat

memperhatikan cirri khas setiap wilayah.

Dalam geografi, wilayah dapat diartikan sebagai luas atau sempitnya suatu

bagian permukaan bumi. Wilayah yang satu dengan yang lain memiliki persamaan

dan perbedaan. Setelah geografi dengan sudut pandang kewilayahan akan

memberikan kejelasan tentang interaksi (saling berhubungan) dan interdepensi

(saling ketergantungan) antara manusia dengan alam di lingkungan hidupnya.

Persamaan dan perbedaan gejala geosfer dipelajari dengan sudut pandang

kewilayahan dan konteks keruangan, yaitu ruang tempat hidup manusia. Di salam

ruang tersebut terdapat hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan

lingkungan alam. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana interaksi antara

manusia dengan lingkungannya dan tingkat hidup mereka.


B. Konsep Dasar Geografi

Ada 10 konsep dasar geografi, yaitu sebagai berikut:

 Konsep aglomerasi, yaitu persebaran gejala geografi yang

mengelompok di suatu tempat karena ada faktor-faktor yang

menguntungkan.Contohnya: penduduk biasanya bertempat tinggal di

daratan rendah yang subur.

 Konsep diferensi area, yaitu adanya perbedaan cirri khas suatu daerah

dengan daerah lain.

 Konsep interaksi dan interdepensi, yaitu peristiwa-peristiwa yang

saling berhubungan dan saling mempengaruhi gejala alam.

 Konsep jarak, yaitu berkaitan dengan proses pencapaian ke suatu

lokasi dan perhitungan jarak antara satu tempat ke tempat lain.

 Konsep keterjangkauan, yaitu tersedianya sarana dan prasarana untuk

mencapai suatu wilayah. Misalnya, transportasi di saerah rendah lebih

mudah dibandingan transportasi di pegunungan.

 Konsep keterkaitan keruangan, yaitu hubungan antara persebaran

gejala geografi di suatu tempat dengan gejala lain.

 Konsep lokasi, yaitu konsep yang sangat penting dalam geografi.

Konsep ini ada dua, yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.

 Lokasi relatif adalah lokasi yang didasarkan pada keadaan daerah

sekitar.

 Lokasi absolut adalah lokasi yang didasarkan pada garis lintang dan

gars bujur.
 Konsep morfologi, yaitu konsep yang berhubungan dengan relief

(bentuk permukaan bumi) yang berbeda-beda sehingga kegunaanya

pun berbeda.

 Konsep nilai kegunaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan manfaat

fenomena yang ada. Misalnya, daerah wisata bagi wisatawan

merupakan tempat rekreasi, tetapi bagi pedagang merupakan

tempat yang menguntungkan untuk berdagang.

 Konsep pola, yaitu berkaitan dengan persebaran fenomena

permukiman, sungai, jenis tanah, dan pengembangan kota.

C. Pendekatan Geografi

Dalam geografi dekenal beberapa pendekatan, yaitu pendekatan

ruangan (spatial approach), pendekatan ekologi (ecological approach),

pendekatan kronologi (history approach), dan pendekatan sistem (system

approach).

1. Pendekatan Keruangan {Spatial Approach}

Pendekatan keruangan adalah mempergunakan prinsip-prinsip

yang berlaku, yaitu prinsip persebaran, interelasi, dan

deskripsi.Pendekatan keruanagn ini meliputi sebagai berikut.

 Pendekatan Topik

Untuk pendekatan suatu gejala atau masalah dalam studi

geografi dapat dimulai dari topik utama yang menjadi perhatian

utama, misalnya kelaparan.Kelaparan di suatu daerah di ungkapkan

- 10 -
jenis, sebab, persebaran, intensitas, dan interelasinya dengan gejala

lain dan masalah secara keseluruhan. Dengan begitu, masalah

geografi di daerah tersebut dapat di ungkap secara lebih luas.

Pendekatan topik dapat di lakukan terhadap topic-topik

lainnya, seperti kekurangan air, erosi, industri, pengangguran, dan

kenakalan remaja.Dalam melakukan pendekatan topik, pada prinsip

nya tidak boleh terlepas hubungannya dengan ruang yang menjadi

topik tersebut.Faktor-faktor geografi seperti keadaan fisis dan

manusianya harus diikutsertakan dalam pendekatan ini.

Berdasarkan landasan keruangan, kita dapat mengungkapkan

karakteristik masalah kelaparan di wilayah tertentu dibandingkan

dengan masalah kelaparan di daerah lain.

 Pendekatan Aktifitas Manusia

Dalam pendekatan utamanya, pendekatan ini di arahkan

kepada aktivitas manusianya. Aktivitas penduduk dapat ditinjau

dari persebaran, interelasi, dan deskripsinya dengan gejala lain

yang berhubungan dengan aktivitas itu. Dari persebaran

penduduk, kita dapat membedakan jenis aktivitas sehubungan

dengan mata pencaharian.Misalnya, apakah aktivutas itu

berlangsung di daratan rendah, di daratan tinggi atau pegunungan,

di pantai, dan sebagainya.

Dengan adanya persebaran kegiatan penduduk tadi, dapat

pula di ungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah,


keadaan geologi, keadaan tinggi rendah permukaan, dan

sebagainya.Oleh karena itu, kita dapat membuat deskripsi tentang

aktivitas penduduk berdasarkan persebaran dalam ruangan.

 Pendekatan Regional

Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang

memiliki karakteristik tertentu yang khas dan membedakan diri dari

region-region yang lain. Adapaun pendekatan region adalah

mendekati suatu gejelah atau masalah dari region atau wilayah

tempat gejala tadi tersebar.Pendekatannya ditekankan kepada

region yang merupakan ruang atau wadahnya, bukan kepada topik

atau aktifitas manusianya.Misalnya, maslah pantai.

Dalam hal ini, kita mengungkapkan masalah abrasi

pantai.Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya abrasi pantai.

Lalu, kita dapat mengungkapkan interelasi abrasi dengan

penanaman hutan bakau (mangrove) di pantai.Apakah hutan bakau

di pantai dapat menguangi abrasi pantai?Kita dapat

membandingkan kondisi antara pantai yang tidak ditumbuhi pohon-

pohon bakau.Itulah sebabnya antara pendekatan topik, pendekatan

aktivitas manusia, dan pendekatan regional sukar dipisahkan satu

sama lainnya. Hal itu terjadi karena suatu pendekatan akan

membantu pendekatan lainnya.


1. Pendekatan Ekologi {Ekological Approach}

Pendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan

berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.Pendekatan

ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan

manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut membentuk

sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.Salah satu teori

dalam pendekatan atau analisi ekologi adalah teori tentang

lingkungan.Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan

manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang

menghubungkan suatu region dengan region lainnya.Adapun ekologi,

khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara

manusia dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau

ekosistem.

Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara

manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau

ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan

memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer. Dalam

pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun

pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel

lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka

analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan

lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan: (1)

fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik

fisik tindakan
manusia. (2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide

dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan. Dalam

sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi

sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu

lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan

fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup

dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran

lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan

gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi,

dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan.

Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan

pengetahuan lingkungan alam manusianya. Lingkungan fenomena

mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena

alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan

lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan.

Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk

penduduk dan produk dan proses anorganik.

Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena

geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan

inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan

kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai

setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut. Kerangka umum analisis pendekatan

kelingkungan
dapat dicontohkan sebagai berikut. Masalah yang terjadi adalah banjir

dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang. Untuk mempelajari banjir

dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan

sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat

terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu

dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah,

tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu. (2)

mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat

dalam mengelola alam di lokasi tersebut. 3) mengidentifikasi sistem

budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (cara

bertanam, irigasi, dan sebagainya). (4) menganalisis hubungan antara

sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan. (5)

mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.

Pendekatan ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati,

menelaah, dan menganalisis suatu gejala atau masalah dengan

menerapkan suatu konsep san prinsip ekologi.Ekologi manusia

berkenaan dengan interelasi antara manusia dengan lingkungannya

yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem.Geografi dapat

dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang menjelaskan

hubungan antara lingkungan alam dengan persebaran dan aktivitas

manusia.

Pandangan dan penelaahan ekologi di arahkan kapada hubungan

antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alam.


Pendekatan ekologi dapat mengungkapkan masalah persebaran dn

aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Demikian pula daerah

pertanian, daerah perindustrian, daerah perkotaan dan sebagainya.

2. Pendekatan Kronologi {History Approach}

Pendekatan kronologi (history atau sejarah) dapat menjelaskan

dimensi waktunya dan dapat pula menjelaskan pertumbuhan dan

perkembangannya.Studi geografi dalam meneliti dan menganalisis

gejala melalui konsep regional tidak hanya memperhatikan urutan

waktu sebagai faktor ruang, melainkan juga harus memperhatikan

tempat sebagai faktor historinya.Pendekatan kronologi suatu gejala

atau masalah pada ruang tertentu dapat kita lakukan sebagai berikut:

 Mengkaji perkembangannya

 Melakukan prediksi proses gejala atau masalah tadi pada masa-

masa yang akan dating

 Melakukan pengkajian dinamika dan perkembangan suatu gejala

geografi di daerah atau wilayah tertentu.

Meneliti, menganalisis, dan mengadakan interpretasi peta suatu wilayah

dengan menggunakan pendekatan historis, artinya dengan menggunakan peta

perkembangan daerah berdasarkan urutan waktunya. Kita akan dapat melihat

kecenderungan ke arah mana kota itu tumbuh berkembang.


3. Pendekatan Sistem {System Approach}

Pendekatan sistem adalah mode berpikir sintetik yang diterapkan

kepada masalah yang merupakan suatu sistem (Nursid Sumaadja,

1981).Mode berpikir sintetik adalah mode berpikir yang didasarkan atas

doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme adalah cara meninjau

suatu benda atau hal sebagai bagian dari keseluruhan yang besar.

Pendekatan sistem diartikan sebagai suatu metodologi yang digunakan

untuk mendekati, menelaah, dan mengkaji sistem gejala geografi dan

sistem keruangan (spatial system).


Contoh gambar yang bersangkutan dengan Pendekatan Geografi
D. Prinsip-Prinsip Geografi

Prinsip geografi menjadi dasar pada uraian, pengkajian,

pengungkapan gejala, variable, faktor dan masalah geografi.

1. Prinsip Persebaran

Persebaran gejala dan fakta tidak merata dari satu wilayah ke

wilayah lainnya.Kemudian kita gambarkan dan ungkapkan persebaran

gejala dan fakta dalam ruang atau wilayah. Deng-an demikian, kita

dapat mengungkapkan hubungan satu sama lainnya.

2. Prinsip Interelasi (Hubungan)

Setelah kita mengetahui persebarannya dalam ruang atau

wilayah, kita akan mengungkap-kan hubungan antara satu faktor

dengan yang
lainnya. Yaitu, hubungan antara faktor fisis dengan faktor fisis; faktor

manusia dengan faktor manusia; dan faktor fisis dengan faktor

manusia.Akhirnya, kita dapat mengetahui karakteristik gejala atau

fakta geografi di suatu wilayah.

3. Prinsip Deskripsi (Menjelaskan) atau Eksplanasi

Prinsip ini memberikan gambaran tentang gejala dan masalah

yang dipelajari.Pelaksana-annya dapat melalui kalimat, peta, grafik,

diagram, dan table. Deskripsi tersebut memberikan penjelasan tentang

apa yang kita pelajari dan selidiki.

4. Prinsip Spasial (Keruangan)

Prinsip ini meninjau gejala, fakta, dan maslah geografi dalam

persebarannya, interelasi-nya, dan interaksinya dalam ruangan. Ruang

adalah bagian permukaan bumi, baik keseluruh-an maupun hanya

sebagian, termasuk juga:

 Atmosfer paling bawah (troposfer) yang berpengaruh terhadap

permukaan bumi.

 Litosfer (lapisan batuan) sampai kedalaman tertentu.

 Hidrosfer, yaitu air dipermukaan bumi (air laut dan air di darat)

dan air tanah.

 Organism (makhluk hidup), flora, fauna, dan manusia di

permukaan bumi.
Contoh gambar yang bersangkutan dengan Prinsip-Prinsip Geografi

E. Aspek-Aspek Geografi

Untuk melakukan studi tentang berbagai aspek kehidupan dalam

geografi maka harus dipelajari aspek-aspek secara geografi, yaitu

pertanian, indusrti, permukiman, transportasi dan komunikasi, serta

sumber daya.

Aspek Geografi adalah suatu penginterpretasiandan gagasan serta hal-

hal yang dipertimbangkan dalam kajian ilmu geografi. Adapun aspek

kajian ilmu ini terbagi menjadi dua, yaitu aspek fisik dan aspek sosial.
Contoh gambar yang bersangkutan mengenai Aspek-Aspek Geografi
1. Aspek Pertanian

Berdasarkan tinjauan studi geografi, pertanian sebagai suatu

sistem keruangan merupakan perpaduan subsistem fisis dengan

subsistem manusia. Subsistem fisis, meliputi komponen-komponen

tanah, iklim, hidrografi, topografi dengan segala proses alamiahny.

Subsistem manusia meliputi tenaga kerja, kemampuan teknologi,

tradisi, dan kemampuan ekonomi.Berikut ini kita akan mengkaji

asosiasi berbagai variable pertanian dan diferensi pertanian.

 Pengkajian Asosiasi Variabe-Variabel Pertanian

Untuk menelaah hubungan dua variable pertanian, misalnya

hubungan antara penggunaan pupuk per satuan luas dengan


produktifitas pertanian atau antara produktivitas tersebut dengan

jarak dari saluran utama pengairan setempat, kita dapat

menganalisisnya.

 Pengkajian Diferensi Areal Pertanian

Analisis keruangan sector pertanian dilakukan terhadap areal

pertanian yang cukup luas.Dari areal atau region pertanian yang

cukup luas dapat ditentukan perbedaan-perbedaan areal yang

lebih kecilberdasarkan macam-masam subsistem.Misalnya,

keadaan pengairannya, jenis tanahnya, kemampuan teknologi

pertaniannya, dan jenis pertanian yang dikembangkannya.

2. Aspek Industri

Industri dalam arti sempit adalah kegiatan ekonomi yang

mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi

(manufacturing industry).Industri sebagai suatu sistem merupakan

perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia.Aspek industri

tersebut terutama kepada interelasi keruangan komponen-

komponennya dan kepada pengorganisasian ruang dalam

mengembangkan industri tersebut.


 Penerapan Teknologi Tepat

Teknologi tepat (teknologi adaptif), yaitu ahli teknologi dari

negara-negara maju yang disesuaikan dan diserasikan dengan

pertimbangan-pertimbangan keadaan lingkungan masyarakat

yang menerapkannya (Nursid Sumaadja, 1985).Penerapan

teknologi adaptif pada sector industri, berarti :

1) Tepat, sesuai dan serasi dengan kondisi fisis-geografis

wilayah yang akan dikembangkan industrinya

2) Tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi ekonomi setempat;

3) Tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi demografi setempat;

4) Dapat memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja baru

bagi penduduk setempat.

5) Penentuan Lokasi dengan Persebarannya

 Diferensiasi Areal Industri

Diferensiasi areal industri di arahkan kepada pemilihan

Kawasan yang tepat dan sesuai dengan jenis industri yang akan

dikembangkan dikawasan tersebut. Kawasan industri terdiri

dari komponen-komponen yang mendukung pembangunan

industri meliputi:

1) Potensi sumber daya

2) Kemungkinan pengembangan transportasi dan komunikasi


3) Sumber daya energi

4) Keadaan lahan

5) Tenaga kerja
6) Pengembangan teknologi
7) Usaha menjaga kelestarian lingkungan
8) Pemasaran lokal, nasional, dan luar negeri

3. Askep Permukiman

Permukiman adalah bagian bumi yang dihuni manusia, meliputi

sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan penduduk yang

menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan.

Pada mulanya, manusia memilih tempat tinggal atau permukiman

dengan syarat-syarat:

1) Cukup air

2) Tanahnya subur

3) Mudah untuk lalu lintas dan angkutan

4) Mudah untuk menacari lapangan kerja

5) Terlindung dari binatang buat

4. Askep Transportasi dan Komunikasi

Transportasi adalah pemindahan benda maupun manusia dari

satu tempat ke tampat lain. Komunikasi adalah pergerakan atau

perpindahan bukan berbentuk benda, melainkan berupa berita,

gagasan, buah pikiran, dan sebagainya.Transportasi dan komunikasi


membawa pengaruh perkembangan dan perubahan fisik secara

mental.Perkembangan dan pembangunan transportasi serta

komunikasi dapat digunakan sebagai prasarana dan sarana untuk

mengembangkan dan memajukan daerah terpencil.

5. Askep Sumber Daya

Sumber daya adalah semua potensi dan lingkungan yang dapat

memenuhi kebutuhan hidup manusia. Persediaan ini akan menjadi

sumber daya bilamana dapat digunakan oleh manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya (bahan pangan, tempat berlindung,

penghangat badan, transportasi, dan sebagainya).Suatu potensi, baru

akan menjadi sumber daya jika kemampuan budaya telah dapat

memanfaatkannya. Kekayaan yang tersimpan di dalam bumi tidak

akan berkembang atau belum bermanfaat jika kemampuan ilmu dan

teknologinya belum di gunakan. Bagi bangsa yang tingkat ilmu dan

teknologinya sudah maju atau tinggi, sumber daya yang berada di

Negara lain sudah dapat di manfaatkan.

F. Objek Study Geografi

Objek studi geografi adalah geosfer, yang meliputi letak dan gejala

atau fenomena yang terjadi. Sebuah fenomena yang ditinjau dari sudut

pandang geografi selalu diintegrasikan dengan ilmu-ilmu lainnya. Letak

geografi terbagi menjadi dua, yaitu letak fisiografi dan letak sosiografi.

Seperti disebutkan sebelumnya, objek geografi terdiri dari dua, yakni


material dan formal. Objek material geografi adalah geosfer, di mana

terdiri dari litosfer (lapisan kulit bumi), atmosfer (lapisan udara), hidrosfer

(lapisan air), biosfer (lapisan hewan dan tumbuhan), dan antroposfer

(lapisan manusia).

Menurut Preston E. James, geografi merupakan suatu studi yang

berhubunga dengan interelasi manusia dengan lingkungan hidupnya.

Menurut Hartstorne, geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk

mendeskripsikan dengan teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat-sifat

variabel permukaan bumi.


Contoh gambar Objek Study Geografi
BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan

Konsep Geografi adalah unsur penting dalam geografi untuk

memahami kejadian atau fenomena yang terjadi dalam dunia geografi.

Penjabaran fenomena ini selalu berkaitan dengan

penyebaran,relasi,fungsi,bentuk dan proses.

Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo artinya

bumi dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi

(pemerian).Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu

pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-

hal yang berhubungan dengan bumi.

Konsep-konsep dasar Geografi dibagi menjadi sepuluh yaitu sebagai

berikut:

1) Konsep aglomerasi,

2) Konsep diferensi area,

3) Konsep interaksi dan interdepensi,

4) Konsep jarak,

5) Konsep keterjangkauan,

6) Konsep keterkaitan keruangan,


7) Konsep lokasi,

8) Konsep morfologi,

9) Konsep nilai kegunaan,

10) Konsep pola

2. Saran

Karena setiap hal memiliki kekurangan,mka oleh sebab itu untuk

lebih belajar dan memahami tentang makna ongertian geografi.


DAFTAR PUSTAKA

Penulis “Fatir Supardin B”

Ulman (1954), “ Geografi adalah interaksi antar ruang” Dalam buku

Geography

A Spatyal interaction

Maurice Le Lannou (1959). “Objek study geografi adalah kelompok

manusia dan organisasinya di muka bumi” Buku : La Geographie Humaine.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai