Anda di halaman 1dari 38

GEOGRAFI 1

HANUM SUROYYA
MAN 3 JAKARTA

SIAP UJIAN AKHIR SMA/MA


PRAKATA

Demi Dzat Yang Maha Kuasa yang diri ini berada dalam limpahan karunia-Nya,
ungkapan syukur yang mendalam karena Allah ‘Azza wa Jalla memudahkan penulisan buku
ini dapat selesai bersamaan dengan persiapan para siswa kelas XII mengikutii ujian akhir di
tingkat SMA/MA.

Buku ini merupakan bagian pertama dari seri persiapan menghadapi ujian akhir mata
pelajaran Geografi untuk siswa kelas XII seperti USBN untuk seluruh program
(IPA/IPS/Agama) khususnya UN Geografi untuk program IPS.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah mendorong
terbitnya buku perdana ini. Tentu banyak kekurangan yang ditemui, kiranya para pembaca
berkenan menyampaikan saran kepada penulis agar penerbitan berikutnya menjadi lebih
baik.

Hasbunallaahu wani’mal wakiil ni’mal maulaa wa ni’mannashiir.

Jakarta, Oktober 2019

1
DAFTAR ISI

BUKU 1

PRAKATA ............................................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 2
1. PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI ........................................................................................... 3
2. PROSES PERKEMBANGAN BUMI ............................................................................................... 5
3. LITHOSFER .................................................................................................................................. 8
4. ATMOSFER ............................................................................................................................... 17
5. HIDROSFER ............................................................................................................................... 22
6. BIOSFER .................................................................................................................................... 26
7. DINAMIKA KEPENDUDUKAN ................................................................................................... 28
LATIHAN SOAL 1............................................................................................................................... 30

2
1. PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
Seminar dan Lokakarya IGGI 1988 di Semarang mendefinisikan geografi sebagai ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan
dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

PERKEMBANGAN GEOGRAFI
Aliran Perkembangan Geografi :
1. Aliran Fisik Determinisme
Merupakan aliran yang mempercayai bahwa alam sangat menentukan kehidupan manusia.
Tokoh aliran ini antara lain Karl Ritther, Friederich Ratzel, dan Elsworth Huntington
2. Aliran Possibilisme
Merupakan aliran yang beranggapan bahwa manusia memiliki peluang besar untuk
menentukan pola kehidupannya. Dikenal juga sebagai konsep Genre De Vie.
Tokoh aliran ini yaitu Paul Vidal de la Blache.

RUANG LINGKUP GEOGRAFI


Mencakup fenomena geosfer :
1. Gejala alam (fisik)
2. Gejala manusia (sosial)

Geografi Fisik
Merupakan cabang ilmu geografi yang fokusnya adalah geografi sebagai bumi dan menggunakan
biologi untuk mengetahui pola flora, fauna, matematika dan fisika untuk memahami pergerakan
bumi dan hubungan dengan anggota tata surya, ekologi muka bumi, serta geografi lingkungan.
Topic utama : atmosfer, kepulauan, benua, gurun, pulau, bentuk muka bumi, samudera, laut,
danau, ekologi, iklim, tanah, geomorfologi, dll.
Geografi Manusia
Merupakan cabang ilmu geografi yang fokusnya adalah geografi sebagai ilmu social, sebuah aspek
non fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Geografi manusia dibagi menjadi geografi feminis,
geografi social, geografi ekonomi, geografi militer. Topic utama : Negara-negara di dunia, Negara,
bangsa, Negara bagian, perkumpulan individu, provinsi, kabupaten, kota dan kecamatan.

Cabang Ilmu Geografi Fisik :


1. Astronomi, ilmu tentang benda-benda luar angkasa.
2. Meteorology, ilmu tentang cuaca.
3. Klimatologi, ilmu tentang iklim.
4. Geomorfologi, ilmu tentang bentuk-bentuk muka bumi.
5. Geologi, ilmu tentang keadaan batu-batuan dan tubuh bumi.
6. Hidrologi, ilmu tentang bentang perairan darat dan perairan laut.
7. Geofisika, ilmu tentang sifat fisik bumi dengan metode fisika.
8. Biogeografi, ilmu tentang persebaran makhluk hidup di muka bumi.
9. Kartografi, ilmu tentang peta.
10. Penginderaan Jauh, teknik yang digunakan untuk mendapatkan data analisis informasi dari
hal-hal yang diamati tanpa berhubungan langsung dengan objek.

3
Cabang Ilmu Geografi Manusia :
1. Geografi manusia/ antropogeografi/ antropologi, mempelajari bagaimana manusia
beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, serta bagaimana manusia berperan
di dunia.
2. Geografi ekonomi, ilmu tentang usaha manusia mengolah kekayaan alam bagi
kesejahteraannya.
3. Geografi sejarah, ilmu yang mencari penjelasan tentang perkembangan dari masa ke masa.
4. Ekologi budaya dan politik, ekologi budaya mempelajari cara manusia beradaptasi dengan
lingkungan alamnya sedangkan ekologi politik lebih ditekankan pada aspek geografi kritis
untuk melihat hubungan kekuatan alam dan pengaruhnya terhadap manusia.
5. Geografi regional, ilmu tentang semua cabang geografi yang diterapkan di suatu daerah
atau kawasan tertentu.

OBJEK STUDI GEOGRAFI


1. Objek Material : Bahan kajian geografi berupa geosfer (fenomena permukaan bumi)
Lapisan Penjelasan
Atmosfer Lapisan udara, cuaca dan iklim yang dikaji dalam
meteorology, klimatologi, dll
Hidrosfer Lapisan air, baik di darat maupun di laut.
Lithosfer Lapisan batuan, tanah dan sedimen yang dikaji
dalam geologi, geomorfologi, dll.
Biosfer Lapisan kehidupan, meliputi flora dan fauna
yang dikaji dalam biologi, biogeografi, dll.
Antroposfer Lapisan manusia yang merupakan tema sentral
(diutamakan dalam kajian).

2. Objek Formal : Merupakan cara atau metode dalam mengkaji dan menganalisis masalah-
masalah objek material geografi → Pendekatan Geografi

KONSEP GEORAFI
1. Lokasi : dimana (strategis/tidak)→ lokasi absolut dan lokasi relatif
2. Jarak : jauh dekat (terkait dengan kehidupan sosial, ekonomi dan pertahanan) → jarak
absolut dan jarak relatif
3. Keterjangkauan : kemudahan sarana & prasarana (akomodasi/transportasi/komunikasi)
4. Morfologi : relief/bentuk muka bumi
5. Pola : bentuk persebaran (buatan manusia/sosial dan alamiah)
6. Aglomerasi : bergerombol/memusatnya hewan atau manusia
7. keterkaitan ruangan : hubungan alam dengan alam / alam dengan MH. Konsep yang
menunjukkan derajat keterkaitan antarwilayah baik alam maupun sosial. Contoh :
tanaman teh ada di pegunungan, sapi perah ada di daerah sejuk.
8. Differensiasi area : perbedaan wilayah (fenomena geosfer). Konsep yang mengintegrasikan
fenomena menjadi suatu tempat yang mempunyai corak tersendiri sebagai suatu wilayah.
Contoh : perumahan padat, perumahan jarang.
9. Interaksi/interdepedensi: hubungan dan saling ketergantungan antara 2 tempat / wilayah
yang satu dengan yangg lain/ciptaan manusia desa kota/produk. Contoh : interaksi desa
kota.
10. Nilai kegunaan : manfaat fenomena alam terhadap kehidupan manusia

4
PENDEKATAN GEOGRAFI
1. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach): Menelaah berbagai tempat
2. Pendekatan Kelingkungan (Ecological Approach): interaksi dengan lingkungan
3. Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional Complex Approach): Kombinasi Spasial dan Ekologi

PRINSIP GEOGRAFI
1. Deskripsi / Penggambaran : peta, tabel, grafik, diagram
2. Distribusi / Penyebaran
3. Interelasi / Hubungan Timbal Balik
4. Korologi / Paduan Distribusi dan Interelasi

ASPEK GEOGRAFI
1. Aspek Fisik : lithosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer
2. Aspek Sosial : antroposfer/manusia
3. Aspek Teknik : kartografi, penginderaan jauh, system informasi geografi
4. Aspek Wilayah : geografi regional Indonesia, geografi regional Amerika, dll

2. PROSES PERKEMBANGAN BUMI


Beberapa teori perkembangan bumi:
1. Teori Kontraksi dari Decrates, James Dana dan Elie W Baumant
bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses
pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan
dataran.

2. Teori Laurasia dan Gondwana dari Edward Suess


Pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub
utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak
perlahan ke arah equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi benua benua yang
lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana
terpecah menjadi Afrika, Australia dan Amerika Selatan.

3. Teori Continental Drift (Pengapungan Benua) dari Alfred Wegener


Wegener menyimpulkan bahwa semua benua yang ada sekarang, pada zaman dahulu pernah
tergabung menjadi sebuah benua besar yang disebut “Pangea”. Pangea, yang sebagian besar
terbentuk dari batuan granit, terapung pada batuan basalt yang mengelilinginya seperti es
terapung (granit lebih ringan daripada basalt). Kemudian Pangea terpecah-pecah dan
kepingannya hanyut kemana-mana melalui dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal,
mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator. Teori ini
didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika
Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.

5
4. Teori Konveksi dari Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan Robert Diesz
Di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah
lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi
berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera),
lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan
menggantikan kulit bumi yang lebih tua.

Bukti kebenaran teori konveksi adalah terdapatnya tanggul dasar samudera (Mid Oceanic
Ridge), seperti Mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge. Bukti lainnya didasarkan pada
penelitian umur dasar laut yang membuktikan bahwa semakin jauh dari punggung tengah
samudera, umur batuan semakin tua. Artinya terdapat gerakan yang berasal dari Mid Oceanic
Ridge ke arah berlawanan yang disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah
kulit bumi.

5. Teori Lempeng Tektonik dari Tozo Wilso


Kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan
astenosfer. Lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena pengaruh arus
konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng tektonik kulit
bumi. Lempeng ini terdiri atas lempeng benua (tebal sekitar 40 km) dan lempeng samudera
(tebal sekitar 10 km). Kedua lempeng tersebut berada di atas lapisan astenosfer dengan
kecepatan rata-rata 10 cm/tahun atau 100 km/10 juta tahun.

Astenosfer merupakan suatu lapisan yang cair (kental) dan sangat panas. Panasnya cairan
astenosfer senantiasa memberikan kekuatan besar dari dalam bumi untuk menggerakkan
lempeng-lempeng secara tidak beraturan. Kekuatan ini dinamakan tenaga endogen yang telah
menghasilkan berbagai bentuk di permukaan bumi. Di bumi ini litosfer terpecah-pecah
menjadi sekitar 12 lempeng.

6
• Angka yang ditunjukkan oleh anak panah merupakan laju pergerakan lempeng benua dan
samudra rata-rata per cm/tahun pada saat ini
• Anak panah menunjukkan kombinasi vektor arah umum pergerakannya

PERGERAKAN LEMPENG:

• Zona divergen, gerak lempeng saling menjauh, umumnya gempa pada kedalaman yang
dangkal
• Zona konvergen, gerak lempeng saling mendekat, umumnya adalah gempa dalam
• Zona sesar mendatar, gerak lempeng saling bersisian, umumnya lempengan saling
mematrikan tepinya hingga mencapai tekanan yang sangat besar.

7
3. LITHOSFER

Lapisan kerak bumi (litosfer) dengan ketebalan sekitar 100 km terdiri atas kerak benua dan kerak
samudera, dengan perbedaan sebagai berikut:
Kerak benua (continental Kerak samudera (oceanic crust)
crust)
disebut lapisan Si-al (silisium disebut lapisan Si-ma (silisium
aluminium) magnesium)
mengandung unsur aluminium mengandung unsur magnesium
dalam jumlah besar dalam jumlah banyak
Tersusun atas batuan yang Terdiri atas batuan basaltis yang
sangat tua yang bersifat granitis berusia lebih muda yang lebih
padat dibanding kerak benua
Unsur-unsur pembentuk Unsur-unsur pembentuk
utamanya adalah mineral silikat utamanya adalah mineral silikat
yang kaya aluminium, yang kaya akan magnesium,
potassium, dan sodium besi, kalsium, dan sedikit
aluminium

Sedangkan lapisan mantel bumi atas bersifat agak cair dan lapisan mantel bawah bersifat padat.
Inti bumi terdiri dari inti luar yang bersifat cair dan inti dalam yang bersifat padat.

Bentuk Muka Bumi mengalami perubahan karena :


1. Tenaga endogen
2. Tenaga eksogen

Tenaga endogen yang mempengaruhi bentuk muka bumi antara lain:


1. Vulkanisme :
segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas
sampai keluar ke permukaan bumi. Aktivitas vulkanisme menghasilkan sejumlah material yang
turut berperan dalam membentuk badan gunung atau menimbun lapisan sekitar gunung.
Material yang dikeluarkan gunung api :
❖ Cair/effusif : lava, lahar
❖ Padat/efflata : bom, lapili, abu, pasir
❖ Gas : uap air, belerang, karbonmonoksida (CO)

8
Tipe Erupsi/letusan :
❖ Linear : lubang memanjang, magma sangat encer
❖ Areal : lubang besar dan luas
❖ Sentral : lubang bentuk pipa sempit dan kecil
Bentuk gunung api :
❖ Gunung api perisai, efusif/meleleh, magma sangat encer

❖ Gunung api maar, eksplosif/ledakan

❖ Gunung api strato, ekplosif dan efusif

2. Diatropisme
Diatropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan gunung-gunung,
lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi
tersebut karena adanya tenaga tektonik.
Berdasarkan kecepatan gerak dan ukuran muka bumi yang terkena efeknya, proses
diatropisme dibedakan menjadi:
A. Orogenesis, yaitu proses pembentukan pegunungan. Gerak orogenetik ini dapat
menimbulkan lipatan (fold), patahan (fault) dan kekar.
Lipatan (Fold) :
a. lipatan tegak
b. lipatan miring
c. Lipatan rebah
d. Lipatan menggantung
e. Lipatan isoklin
f. Lipatan kelopak

9
Sesar / patahan (faults)
Sesar yaitu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran.

Jenis-jenis sesar:
a. sesar normal (normal fault)

b. sesar naik (reverse fault), jika kemiringan bidang sesar < 45° atau < 30° (sesar naik
yang kemiringannya < 30° disebut thrust fault)

c. sesar mendatar (strike slip fault)

Rekahan/kekar (joint)
Berdasarkan cara pembetukannya, terdapat dua jenis rekahan yaitu:
a. shear atau compression joint, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tekanan
b. tension joint atau kekar tegangan, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tarikan

10
B. EPIROGENESIS,
Epirogenesis yaitu proses penurunan atau penaikan benua yang memakan waktu relatif
lebih lama dibandingkan proses orogenesis.
Gerak epirogenetik positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah
permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur
(Kepulauan Maluku dan kepulauan Banda).
Gerak epirogenetik negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi
naik dan seolah olah permukaan air turun. Contoh, naiknya dataran tinggi Colorado.

3. Tektonisme
Yaitu peristiwa pergeseran kulit bumi, dikenal dengan gempa. Berdasarkan penyebabnya,
gempa dibagi menjadi :
a. Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa patahan atau
pergeseran lapisan batuan (dislokasi)
b. Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat, maupun sesudah letusan
gunung api.
c. Gempa runtuhan (terban), yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas rongga di
dalam litosfer

Istilah-istilah gempa bumi :


a. Seismologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi
b. Seismograf yaitu alat pencatat gempa
c. Seismogram yaitu hasil gambaran seismograf yang berupa garis-garis patah
d. Isoseista yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai
kerusakan fisik yang sama
e. Pleistoseista yaitu garis khayal yang membatasi sekitar episentrum yang mengalami
kerusakan terhebat akibat gempa
f. Homoseista yaitu garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat gelombang primer
pada waktu yang sama
g. Makroseisme yaitu gempa yang intensitasnya besar
h. Mikroseisme yaitu gempa yang intensitasnya kecil
i. Episentrum yaitu suatu titik di permukaan bumi sebagai tempat gelombang gempa
dirambatkan . Letak episentrum tegak lurus terhadap hiposentrum.
j. Hiposentrum yaitu titik atau garis tempat peristiwa yang menimbulkan gempa, letaknya
dalam lithosfer.

11
Menghitung jarak episentrum dengan menggunakan Rumus Laska :

Δ = ( S – P ) – 1 menit x 1.000 km

S : waktu yang tercatat pada gelombang sekunder


P : waktu yang tercatat pada gelombang primer

Contoh :
Gempa Tangkubanperahu tercatat pada seismograf stasiun Garut sebagai berikut :
Gelombang primer tercatat pada pukul 10.22.25
Gelombang sekunder tercatat pada pukul 10.26. 10
Berapa jarak episentrum gempa dari Garut ?

Jawab :
Δ = ( S – P ) – 1` x 1.000 km
= (10.26.10 – 10.22.25) – 1` x 1.000 km
= 3.45 – 1` x 1.000 km
= 2.45 x 1.000 km
45
= 2+ = 2 + 0,75 = 2,75 x 1.000 km
60
= 2.750 km dari kota Garut.

Tenaga eksogen
1. Degradasi, yaitu tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumi
a. Pelapukan (weathering), adalah proses penghancuran massa batuan baik secara fisik,
kimiawi maupun biologis.
• Pelapukan biologi (pelapukan organik), disebabkan oleh makhluk hidup
• Pelapukan fisika (pelapukan mekanik), terutama disebabkan oleh pengaruh cahaya
matahari dan perubahan temperatur
• Pelapukan kimia, merupakan peristiwa penghancuran massa batuan yang disertai
dengan perubahan struktur kimia massa batuan tersebut

b. Erosi
Erosi merupakan peristiwa perpindahan material yang mengalami pelapukan dari suatu
tempat ke tempat lain.
• Erosi oleh air (erotion) :
• Erosi oleh es/gletser (glacial erosion)
• Erosi angin (deflasi)
• Erosi oleh air laut (abrasi)
Bentuk muka bumi sebagai akibat erosi :
• cliff : pantai yang berdinding curam
• relung : cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding lereng
• dataran abrasi : hamparan wilayah pendataran akibat abrasi
• guguk pasir : gundukan pasir di pantai
• morena : massa batuan hasil erosi yang berukuran besar/kecil
• ngarai : lembah yang dalam
• batu jamur : disebabkan oleh erosi angin

12
c. Gerakan massa
a. Tanah longsor, karena tanah tidak tidak ditumbuhi tanaman
b. Tanah mengalir, karena tanah sudah jenuh air
c. Rayapan tanah, yaitu gerakan tanah secara lambat ke arah bawah
d. Tanah amblas, karena adanya rongga tanah
e. Tanah mendat, yaitu longsoran tanah yang membentuk teras (tingkatan)

Degradasi lahan terjadi karena adanya:


a. Faktor manusia (karena aktivitasnya), yaitu meliputi:
• Penebangan hutan besar-besaran
• Kerusakan lahan akibat manusia tidak dapat menjaga lingkungannya
• Pertumbuhan penduduk yang tinggi
• Aktivitas pertanian yang seringkali tidak cocok dengan kondisi lahan
• Pembukaaan lahan di daerah pegunungan
• Lahan bekas pertambangan yang dibiarkan begitu saja
b. Faktor alam
• Bencana alam
• Iklim, jenis tanah, dan kemiringan lereng

Dampak Degradasi Lahan:


• Terjadi perubahan kondisi iklim
• hilang atau punahnya spesies yang ada di dalam hutan
• hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup
• banjir atau kekeringan
• berkembangnya masalah kemiskinan
• terjadinya erosi yang sangat intensif pada lahan
• hilangnya keuntungan yang seharusnya bisa didapat dari hutan

2. Agradasi
a. Sedimentasi, merupakan pengendapan meterial yang dibawa oleh angin, air, atau gletser.
Berdasarkan tempat dan tenaga yang mengendapkannya, sedimentasi dibedakan menjadi:
• Sedimentasi fluvial, yaitu oleh sungai. Bentangan alam hasil sedimentasi fluvial :
❖ delta : deposit lumpur tanah pasir dan batuan yang terdapat di muara sungai
❖ bantaran sungai : dataran yang terdapat di tengah-tengah badan sungai
• Sedimentasi eolis (sedimentasi aeris), yaitu oleh angin. Bentangan alam hasil sedimentasi
aeris :
❖ sand dunes (guguk pasir) : gundukan-gundukan pasir yang terdapat di pantai tua gurun
• Sedimentasi laut (marine sedimentation), yaitu pada pantai. Bentangan alam hasil
sedimentasi marine :
❖ beach : kumpulan puing-puing batu karang yang terdapat di sekitar cliff
❖ bar : endapan pasir di pantai yang arahnya memanjang
❖ tombolo : endapan pasir yang menghubungkan dua buah pulau

13
SIKLUS BATUAN

PEDOSFER

 Tanah adalah bagian dari lahan yang tersusun dari bahan-


bahan anorganik dan organik.
 Lahan adalah permukaan daratan dengan kekayaan benda-
benda padat, cair dan gas.
 Komponen tanah :
1. mineral
2. bahan organik
3. air
4. udara.
 Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah :
1. Iklim
2. Organisme
3. Bahan induk
4. Topografi
5. Waktu
Penampang Tanah

14
 Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis.

Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan
atau disebut sebagai horizon. Setiap horizon dapat menceritakan mengenai asal dan proses-
proses fisika, kimia dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut. Dikenal istilah tanah
muda, tanah dewasa dan tanah tua. Lamanya waktu dalam proses pembentukan tanah
berbeda-beda.

Tanah muda :
Pada proses pembentukan tanah masih tampak pencampuran bahan organik dengan bahan
mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh : tanah alluvial, regosol, litosol.
Tanah dewasa :
Dari tanah muda berubah menjadi tanah dewasa yaitu dengan proses pembentukan horizon B.
contoh : andosol, latosol, grumusol.
Tanah tua :
Proses pembentukan tanah lebih lanjut sehingga terjadi proses perubahan-perubahan pada
horizon A dan B terbentuk horizon A1, A2, A3, B1, B2, B3. Contoh : tanah podzolik, laterit
(latosol tua).

 Jenis Tanah
1. Tanah Alluvial
Tanah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran sungai. Persebaran
tanah alluvial di Indonesia : pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa, sepanjang sungai (S.
Barito, S. Mahakam, S. Musi, Bengawan Solo)
2. Tanah Andosol
Tanah yang berasal dari abu gunung api.
Persebaran tanah andosol : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera dan Minahasa.
3. Tanah Regosol
Tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Terdapat di Bengkulu, pantai
barat Sumatera, Jawa, Bali dan NTB.
4. Tanah Kapur
Tanah yang terjadi karena pelapukan batuan kapur dan sifatnya tidak subur. Terdapat di
Jawa Tengah, Aceh dan Sulawesi Selatan.

5. Tanah Litosol
Tanah yang terbentuk dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara
sempurna.
6. Tanah Argosol (gambut)
Tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah membusuk. Jenis tanah ini
berwarna hitam sampai kecoklatan. Terdapat di Kalimantan, Sumatera dan Irian.
7. Tanah Grumusol
Tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Terdapat di Jawa Tengah, Jawa
Timur, Madura, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara.
8. Tanah Latosol
Tanah yang banyak mengandung zat besi dan alumunium. Disebut juga tanah merah dan
banyak dijumpai di Sumut, Sumbar, Lampung, Jawa, Kalsel, Kalteng, Sulut dan Irian.

15
 Tingkat kesuburan tanah dipengaruhi oleh :
1. pH tanah
2. kandungan mineral
3. bahan organik
4. keremahan tanah

 Lahan Potensial adalah lahan yang secara fisis, kimawi dan ekonomi cukup menguntungkan,
tapi belum dimanfaatkan secara optimal.

 Lahan Kritis adalah lahan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan
unsur pertanian yang baik.

 Lahan potensial dan lahan kritis dipengaruhi oleh :


1. Jenis tanah
2. Tingkat kemiringan lereng
3. Cara pengolahan

 Faktor penyebab lahan kritis :


1. Sebagai akibat proses alam :
a. Erosi
b. tanah longsor
c. pencucian tanah
2. Sebagai akibat perilaku manusia :
a. Perusakan hutan
b. Pertanian sistem ladang berpindah
c. Kegiatan pertambangan terbuka
d. Sistem pertanian di pegunungan tidak menggunakan terrasering (sengkedan)

 Upaya pencegahan dan penanggulangan lahan kritis


1. Reboisasi yaitu penghutanan kembali tanah-tanah hutan yang gundul dengan ditanami
tanaman keras seperti : pinus, jati, mahoni, rasamala, jengjing, kayu putih, kaliandra, kemiri
dan sonokeling.
2. Penghijauan yaitu penanaman kembali tanah yang gundul dengan tanaman : turi, cengkeh,
jambu monyet, petai, kayu manis, nangka, kluwih, karet dan durian.
3. Countur ploughing yaitu penanaman searah garis kontur, cara ini sesuai bagi tanah dengan
kemiringan 3 – 8 %.
4. Terrasering (sengkedan). Cara ini digunakan untuk mengurangi laju air yang mengalir di
permukaan.
5. Lahan yang kemiringannya lebih dari 450 harus dijadikan areal hutan lindung
6. Pembuatan lorak-lorak mati berupa lubang pada akhir guludan tanah agar air mengalir
tertampung pada lubang itu dan meresap ke dalam tanah, sehingga proses erosi dapat
dihindari.

16
4. ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi (nitrogen 78%, oksigen 21%,
karbondioksida 0,03%).

N2 adalah bakteri tanah yang bermanfaat bagi tumbuhan. O2 berfungsi mengubah makanan
menjadi energi. CO2 bermanfaat untuk mengabsorpsi panas radiasi matahari dan mengubah zat
hara menjadi karbohidrat saat fotosintesis.

Troposfer
• 8 – 16 km
• suhu makin ke atas semakin turun
• Terjadi peristiwa cuaca seperti : hujan, awan, angin, petir
• berlaku dalil : Setiap naik 100 meter, terjadi penurunan suhu 0,60 C. Setiap turun 100 meter,
terjadi kenaikan suhu 0,60 C.

Stratosfer
• 15 – 55 km
• Semakin tinggi tempat, suhu semakin rendah
• Terdapat ozon yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet matahari
Mesosfer
• 55 – 85 km
• Suhu turun sampai 1000C
• Banyak meteor terbakar dan terurai

Termosfer/ionosfer
• > 85 km
• Semakin tinggi, suhu semakin tinggi
• Terjadi proses ionisasi, berperan dalam perambatan gelombang radio

Cuaca : rata-rata keadaan udara pada suatu saat di suatu tempat.


Iklim : keadaan rata-rata cuaca pada tempat yang luas dan dalam waktu yang lama

Istilah yang terkait dengan cuaca dan iklim antara lain :


1. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cuaca
2. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim
3. Isoterm adalah garis khayal pada permukaan bumi yang menghubungkan tempat-tempat
yang mempunyai temperatur (suhu) yang sama.

17
4. Isobar adalah garis khayal pada permukaan bumi yang menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai tekanan udara yang sama.
5. Isohyet adalah garis khayal pada permukaan bumi yang menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai tingkat curah hujan yang sama.
6. Termograf adalah alat pengukur suhu udara
7. Higrograf adalah alat pengukur kelembaban udara
8. Barograf adalah alat pengukur tekanan udara
9. Fluviograf adalah alat pengukur curah hujan
10. Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin.

Unsur-unsur cuaca dan iklim :

1. Suhu udara (temperatur), dipengaruhi oleh banyak sedikitnya panas matahari yaitu :
a. Sudut datang sinar matahari
b. Lamanya penyinaran
c. Awan
d. Keadaan tanah
e. Angin dan arus laut
f. Relief bumi
2. Tekanan udara, adalah tekanan yang diberikan oleh udara (karena beratnya) setiap luas 1
cm2 bidang datar di permukaan bumi sampai batas atmosfer.
3. Kelembaban udara, adalah kandungan uap air yang terdapat dalam 1 m3 massa udara.
a. Kelembaban udara absolut/mutlak : jumlah uap air tiap 1 m3 udara pada suatu tempat.
b. Kelembaban udara nisbi/relatif :
= Jumlah uap air (gram) x 100 %
Jumlah uap air maksimal (gram)
4. Angin, adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan
minimum. Hukum Buys Ballot “.... di BBU angin berbelok ke kanan dan di BBS angin berbelok
ke kiri”. Penyimpangan ini karena adanya gaya coriolis.
Jenis angin di Indonesia :
a. Angin passat
b. Angin muson
c. Angin lokal :
• Angin darat : bertiup malam hari
• Angin laut : bertiup siang hari
• Angin gunung : bertiup malam hari
• Angin lembah : bertiup siang hari
• Angin fohn :
❖ Angin Gending di Probolinggo dan Pasuruan
❖ Angin Bohorok di Deli Serang Sumut
❖ Angin Brubu di Sulawesi Selatan
❖ Angin Kumbang di Cirebon
❖ Angin Wambrau di Pulau Biak dan Papua

18
5. Curah hujan
Tingkat curah hujan di Indonesia tinggi karena :
a. Terletak di daerah tropis
b. Banyak terdapat pegunungan tinggi
c. Terletak di antara dua samudera
d. Dihembus angin muson barat
Jenis hujan :
a. Hujan zenithal : uap air naik vertikal karena adanya pemanasan matahari dalam jumlah
besar sehingga udara renggang kemudian uap air naik, biasanya terjadi di daerah
equator (tropis)

b. Hujan orografis : hujan yang terjadi di lereng gunung eksposure (menghadap arah
datangnya angin)

c. Hujan frontal : hujan yang terjadi pada bidang front, pertemuan massa udara panas di
atas massa udara dingin. Sering terjadi di daerah lintang sedang.

d. Hujan siklonal : hujan yang terjadi karena udara panas naik dan disertai angin siklon,
terjadi di daerah sedang
e. Hujan musim : hujan yang terjadi karena angin muson yang lembab naik ke darat atau
pegunungan.
6. Awan
Berdasarkan ketinggiannya, awan dikelompokkan sbb :
a. Awan rendah (2.000 m dpl)
• Stratocumulus : awan yang bergumpal-gumpal
• Cumulusnimbus : awan tebal dan berwarna kelabu kehitaman, menimbulkan hujan
lebat disertai petir dan badai
• Stratus : awan yang bentuknya berlapis-lapis seperti kabut yang tipis.
b. Awan menengah ( 2.000 – 76.000 m dpl)
• Altocumulus : awan yang berwarna putih dan tampak seperti gumpalan kapas.

19
• Altostratus : awan yang berlapis-lapis seperti pita dan berwarna kelabu.
c. Awan tinggi ( > 6.000 m dpl)
• Cirrus : awan yang berwarna putih tipis dan mengkilat karena banyak mengandung
kristal es.
• Cirrocumulus : awan yang berbentuk gumpalan-gumpalan kecil dan tampak seperti
sisik ikan.
• Cirrostratus : awan yang berwarna putih tipis dan seperti bulu-bulu ayam yang halus.

Penggolongan Iklim :
1. Iklim Matahari
Berdasarkan garis lintang
a. Iklim tropis
b. Iklim subtropis
c. Iklim sedang
d. Iklim dingin

2. Iklim Koppen
Berdasarkan suhu dan curah hujan
a. Iklim A = iklim hujan tropis
Ciri-ciri : suhu rata-rata bulan > 180C, curah hujan tahunan tinggi
1) Af : iklim hujan hutan topis, vegetasi hutan hujan tropis (hutan heterogen)
2) Am : iklim muson, vegetasi hutan musim (hutan homogen)
3) Aw : iklim sabana, vegetasi stepa dan kayu cendana
b. Iklim B = iklim kering
1) Bs : iklim stepa
2) Bw : iklim gurun
c. Iklim C = iklim hujan sedang
Ciri-ciri : suhu bulan terdingin -30C < x < 100 C.
1) Cw : iklim hujan sedang, musim dingin yang kering
2) Cf : iklim hujan sedang, basah sepanjang tahun
3) Cs : iklim hujan sedang, panas yang kering
d. Iklim D = iklim hujan bersalju dingin
1) Df : iklim hujan bersalju, basah sepanjang tahun
2) Dw : iklim hujan bersalju, musim kering dingin
e. Iklim E = iklim kutub (es)
1) ET : iklim tundra (lumut)
2) EF : iklim es abadi
3) EH : iklim daerah tinggi (> 300 m)

20
Penyebaran Iklim Koppen di Indonesia :
1. Af : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Irian Jaya
2. Am : Jateng, Jabar, Sulsel, Sultra, Kep. Aru, Kep. Kai, Irian Jaya bagian selatan
3. Aw : Jateng bagian timur, Jatim, Nusa Tenggara
4. Cf : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya
5. Cw : pegunungan-pegunungan Jatim dan Irian Jaya
6. D : pegunungan salju Irian Jaya
7. E : Irian Jaya dan puncak-puncak gunung tinggi

3. Iklim Schimdt Fergusson


Berdasarkan ratio jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah dengan rumus :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔


𝑄= 𝑋 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
Bulan kering : rata-rata CH < 60 mm/bulan
Bulan lembab : rata-rata CH 60 – 100 mm/bulan
Bulan basah : rata-rata CH > 100 mm/bulan

Tabel Pembagian Iklim Schmidth Fergusson :

Contoh soal : Suatu wilayah memiliki data curah hujan pada tabel memiliki jenis iklim apakah
menurut Schmidt Fergusson?

Jawab : Bulan kering ada 6


Bulan basah ada 18

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔


𝑄= 𝑋 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ

21
6 600
𝑄= 𝑥 100 % = = 33,33 %
18 18

33,33 % termasuk iklim C (agak basah) menurut Schmidth Fergusson

4. Iklim Junghun
Berdasarkan ketinggian, tempat dan vegetasi

5. Iklim Fisis
Iklim di suatu daerah yang dipengaruhi oleh :
a. Permukaan bumi
b. Angin panas dan angin dingin
c. Arus panas dan arus dingin
d. Relief bumi

5. HIDROSFER
Hidrosfer merupakan lapisan air yang menutupi sekitar 71% muka bumi. Lapisan air dapat
ditemukan dalam bentuk padat (es), cair (air), dan gas (uap air).

A. Perairan Darat
1. Air Bawah Permukaan
Air bawah permukaan adalah aliran air di bawah permukaan yang merupakan hasil
resapan dari air permukaan. Batas teratas dari zona yang jenuh air disebut muka air
tanah (water table).

22
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah air tanah yang meresap ke dalam tanah:
a. kemiringan topografi
b. sifat batuan
c. intensitas hujan
d. tipe serta jumlah vegetasi yang terdapat pada daerah tersebut.
Berdasarkan kedalamannya, air tanah dibedakan menjadi:
a. air tanah dangkal, yang ditemukan hanya pada saat musim hujan
b. air tanah dalam, yang ditemukan pada zona jenuh air
Berdasarkan letaknya, air tanah dibedakan menjadi:
a. Air tanah freatik
b. Air tanah dalam
Bentuk-bentuk air tanah:
a. sungai bawah tanah
b. geyser
c. artesis

2. Air Permukaan
Berdasarkan tempatnya, air permukaan dapat ditemukan di danau, sungai, rawa,
lautan. Berdasarkan jenis airnya, air permukaan dibedakan menjadi:
a. Perairan asin, yaitu yang terdapat di laut
b. Perairan tawar, antara lain terdapat pada: sungai, danau
SUNGAI
• Alur Sungai, dibedakan menjadi bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
• Ciri-ciri sungai bagian hulu :
1. Arus sungai deras
2. Daya erosi besar
3. Erosi ke arah dasar
4. Palung sungai berbentuk V, lerengnya lurus ( konveks)
5. Kadang-kadang ada air terjun/ jeram
6. Tidak terjadi sedimentasi / pengendapan
• Ciri-ciri sungai bagian tengah:
1. Arus sungai tidak begitu deras
2. Tenaga erosi mulai berkurang
3. Erosi ke arah dasar atau samping (erosi vertikal dan horizontal)
4. Palung sungai bentuk U
5. Mulai terjadi sedimentasi
6. Mulai terjadi meander (sungai jadi berkelok - kelok)
• Pola aliran sungai

dendritic

23
DANAU
Air danau dapat berasal dari air hujan, air sungai, air tanah, dan mata air
Jenis danau berdasarkan proses terjadinya:
1. Danau tektonik
2. Danau vulkanik
3. Danau tektono-vulkanik
4. Danau karst
5. Danau glasial
6. Danau bendungan
Berdasarkan keadaan airnya, danau dapat dibedakan menjadi:
1. Danau air tawar
2. Danau air asin
Danau air asin terjadi karena penguapan air danau jauh lebih besar dibandingkan
dengan sumber air yang masuk ke dalam sehingga terjadi penambahan konsentrasi
garam-garaman dan air menjadi asin.

B. Perairan laut
Bentuk-bentuk dasar laut beraneka ragam seperti bentuk daratan. Di antara bentuk dasar
laut adalah continental shelf, continental slope, seamount, tugot, trensh, mid oceanic
ridge, dan lain.lain.

24
Morfologi Laut

Zona kedalaman laut

Gerakan air laut dapat disebabkan oleh angin, suhu dan gaya tarik antara bulan dan
matahari. Secara umum, gerakan air laut meliputi gelombang, arus dan pasang surut. Arus
laut merupakan gerakan massa air laut dari suatu tempat ke tempat lain dengan disertai
massa airnya.
Berdasarkan suhunya, arus laut dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Arus panas, yaitu arus dengan suhu air yang lebih panas daripada suhu air laut yang
didatanginya. Contohnya : Arus Teluk (Gulfstream), Arus Kurosiyo, Arus Brasilia
2. Arus dingin, yaitu arus dengan suhu air lebih dingin daripada suhu air laut yang
didatanginya. Contohnya : Arus Labrador, Arus Oyasiyo, Arus Benguela.

25
6. BIOSFER
PERSEBARAN FAUNA DUNIA

1. Region Ethiopian
Zebra, kuda nil, badak, jerapah, dan berbagai macam jenis burung
2. Region Paleartik
Kijang, moles, sapi, kambing, robin dan magples
3. Region Neartik
kelalawar, anjing, kelinci, tupai, tikus berkatung
4. Region Neotropik
Alpaka, lama, tapir, kera dan beberapa jenis burung.
5. Region Australiatik
kangguru, mamalia yang bertelur, burung emu
6. Region Oriental
gajah, harimau, orangutan, gibbon

26
PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA

Fauna Tipe Asia :


gajah, badak, tapir, banteng, kerbau liar, harimau Sumatera, macam tutul, beruang madu,
orang utan, bekantan siamang, elang, jawa, curik bali, merak, rangkong, pesut mahakam, siluk.

Fauna Tipe Peralihan :


anoa, babi rusa, krabuku, rangkong Sulawesi,Maleo, komodo

Fauna Tipe Australia :


kanguru pohon, kuskus, cenderawasih, burung maleo, nokdiak nata fem (landak Papua), walabi

PERSEBARAN FLORA DUNIA


NO REGION WILAYAH
1. Gurun. Afrika, Pakistan, Mongolia, Arab
kaktus, semak-semak
2. Hutan Sabana Indonesia (Nusa Tenggara, NAD,
(Padang rumput Jatim), Australia (savanna),
diselingi pohon dan Venezuela, Brazilia (Kempo),
semak belukar) Amerika Selatan (Lanos)
3. Hutan Stepa Amerika (Prairi), Hongaria (Buzsta),
(Padang rumput yang Argentina (Pampa), Amerika
luas) Selatan (Veld)
4. Hutan tropic/hutan Brazilia, Florida, India, Karibia,
ekuator /hutan hujan Indonesia (Kalimantan, Sumatera)
tropis
5. Hutan musim Thailand, Indonesia (Jatim, Jateng,
Sulawesi, Nusa Tenggara)
6. Hutan berdaun Siberia
jarum/conifer/taiga
7. Tundra/padang lumut Rusia Utara, Kanada Utara,
Norwegia, Finlandia

27
PERSEBARAN FLORA INDONESIA
NO REGION WILAYAH
1. Hutan musim / di Jabar,Jateng dan Jatim
hutan homogen
2. Hutan hujan tropis di Sumatera,Kalimantan, Sulawesi dan
papua
3. Hutan bakau di pantai timur Sumatera, Pantai
Kalimantan dan pantai selaatan Papua
4. Hutan sabana di NTB,NTT dan Jatim
5. Padang lumut di pegunungan Sumatera, Sulawesi
dan Papua

Kerusakan Flora dan Fauna serta dampaknya


1. Kerusakan hutan → tanah longsor, banjir bandang, kebakaran hutan, asap tebal, ancaman
elnino, rusaknya fungsi hutan (menjaga kesuburan tanah, mengatur tata air, tempat tinggal
flora fauna).
2. Kerusakan terumbu karang → berkurangnya nilai ekonomis terumbu karang, ancaman
pengikisan wilayah pesisir.

7. DINAMIKA KEPENDUDUKAN
Dilihat dari sudut demografi, peningkatan kualitas sumber daya manusia : fisik dan non fisik.
Peningkatan kualitas SDM dari segi fisik :
1. Pengurangan tingkat kematian, terutama kematian bayi
2. Perkawinan pada usia matang
3. Penjarangan kehamilan
4. Peningkatan makanan bergizi
5. Peningkatan kegiatan olahraga
6. Peningkatan kesehatan, terutama balita
Masalah Kependudukan :
1. Kesempatan pendidikan
2. Persaingan dalam bidang pekerjaan
3. Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
4. Kualitas dan kuantitas penduduk
Dinamika Penduduk :
1. Jumlah penduduk :
a. Sensus : Sensus de jure atau Sensus de facto
b. Metode : metode house holder atau Metode canvasser
2. Registrasi/pencatatan : kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengangkatan anak,
perpindahan. Dicatat oleh desa/kelurahan
3. Survey : pencacahan dengan cara mengambil contoh daerah.
Komposisi Penduduk :
Pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu :
1. Umur : angka beban ketergantungan / dependency ratio
DR = Jumlah penduduk tidak produktif x 100 %
Jumlah penduduk usia produktif

28
2. Jenis kelamin : sex ratio
SR = Jumlah penduduk laki-laki x 100%
Jumlah penduduk perempuan

Piramida Penduduk
1. Piramida penduduk muda/ekspansif/pertumbuhan pesat
kelahiran > kematian
di negara berkembang, Indonesia, India.
2. Piramida penduduk stasioner/relative stabil/pertumbuhan seimbang
kelahiran = kematian
di negara maju, USA, Inggris.
3. Piramida penduduk tua/konstruktif/pertumbuhan menurun
kelahiran < kematian
di Jerman, Belgia, Swedia.

29
LATIHAN SOAL 1
1. Perjalanan dari Bogor-Cipanas ditempuh dalam waktu lebih dari satu jam, karena melewati
pegunungan dengan jalan yang berkelok-kelok tajam.
Konsep geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah ....
A. Konsep lokasi dan morfologi
B. Konsep deferensi area dan lokasi
C. Konsep keterkaitan keruangan dan jarak
D. Konsep jarak dan morfologi
E. Konsep keterkaitan keruangan dan lokasi
Jawaban : D

2. Hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir mengguyur Kabupaten Rokan Hulu, Riau,
membuat beberapa desa di Kecamatan Rambah Hilir terendam banjir. Jalan lintas provinsi
juga sempat terputus akibat genangan air yang menghambat kendaraan lewat. Banjir yang
mencapai ketinggian 80 centimeter terjadi karena luapan sungai yang tak mampu menahan
debit air hujan sehingga merendam rumah dan fasilitas umum lainnya.

Pendekatan geografi untuk mengkaji masalah tersebut adalah...


A. Pendekatan keruangan
B. Pendekatan ekologi
C. Pendekatan kewilayahan
D. Pendekatan spasial
E. Pendekatan kemanusiaan
Jawaban : A

3. Bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan Jawa Timur,
menimpa rumah salah satu warga di daerah itu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa
longsor tersebut namun rumah yang tertimpa longsoran ambrol yang diperkirakan kerugian
ditaksir sekitar 20 juta. Selain itu, longsoran juga menutup Akses jalan yang menghubungkan
jalur Desa Sukorejo dan Desa Sudimoro tertutup material tanah longsor sehingga jalan tidak
bisa di lewati kendaraan roda 4 maupun roda 2.
Prinsip geografi yang sesuai dengan fenomena tersebut adalah ....
A. Prinsip diskripsi
B. Prinsip distribusi
C. Prinsip interelasi
D. Prinsip lokasi
E. Prinsip korologi
Jawaban : A

4. Fenomena geosfer :
1. Gelombang menghantam pemukiman penduduk
2. Tsunami melanda Mentawai
3. Banjir bandang melanda China
4. Badai salju melanda Eropa Barat
5. Angin topan menerjang Wilayah Filipina
Aspek fisik yang berkaitan dengan fenomena hidrosfer terdapat pada nomor … .
A. 1 dan 2

30
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
Jawaban : B
5. Pendapat yang mengatakan bahwa semua benua berasal dari satu massa daratan yang besar
yang disebut Pangea. Daratan ini mengalami proses yang sangat panjang, bergeser perlaha-
lahan dan akhirnya membentuk benua-benua seperti sekarang ini.
Pendapat ini dikemukakan dalam teori ....
A. Kontraksi
B. Laurasia Gondwana
C. Kontinental Drift
D. Lempeng tektonik
E. Pergeseran benua
Jawaban : C

6. Gerakan lempeng seperti gambar akan mengakibatkan terbentuknya fenomena di daerah


batas lempeng yaitu ....

A. Mid Ocean Ridge


B. Oceanic Trench
C. Vukanic Arc
D. Oceanic Crust
E. Ocean floor
Jawaban : B

7. Pernyataan :
1. Gerak semu tahunan matahari
2. Perbedaan panjang siang dan malam
3. Pembelokan arah angin pasat
4. Perbedaan waktu di permukaan bumi
5. Perubahan musim di bumi
Dampak dari revolusi bumi ditunjukkan oleh angka ....
A. 1, 2, dan 4
B. 1, 3, dan 4
C. 1, 2, dan 5
D. 2, 3, dan 5
E. 2, 4, dan 5
Jawaban : C

31
8. Perhatikan gambar berikut :

Faktor yang membedakan antara batuan B1, B2, dan B3 sesuai gambar adalah ....
A. Proses pembentukannya
B. Lokasi pembentukannya
C. Asal bahan dasarnya
D. Tenaga pengangkutnya
E. Unsur yang memengaruhinya
Jawaban : B

9. Fenomena alam seperti gambar terbentuk melalui proses ...

A. erosi oleh tenaga angin


B. pelapukan kimiawi
C. erosi oleh tenaga air
D. abrasi oleh gelombang laut
E. pelapukan mekanik
Jawaban : A

10. Dampak positif yang timbul dari letusan gunung api di bidang kesehatan adalah ....
A. tersedianya udara segar yang baik untuk pernapasan
B. sumber air panas sebagai daerah wisata
C. ditemukannya air mineral untuk bahan baku air minum
D. belerang dimanfaatkan sebagai bahan obat penyakit kulit.
E. Hutan di daerah pegunungan sebagai bahan baku industri
Jawaban : D

32
11. Lapisan atmosfer bertanda X pada gambar berikut berfungsi untuk ....

A. memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dari Bumi


B. membakar benda-benda angkasa yang masuk ke atmosfer Bumi
C. proses terjadinya peristiwa cuaca seperti angin, hujan, awan dan salju.
D. melindungi Bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan Matahari
E. peluncuran balon udara / satelit untuk penelitian cuaca
Jawaban : C

12. Pada malam hari, wilayah pantai memiliki suhu yang lebih tinggi dibanding dengan daerah
pedalaman , hal ini disebabkan oleh faktor....
A. ketinggian tempat wilayah di permukaan bumi
B. sifat lautan yang lambat melepaskan panas pada malam hari
C. sifat daratan yang lambat melepaskan panas pada malam hari
D. wilayah pantai mendapatkan cahaya matahari lebih banyak
E. daerah pantai memiliki kemampuan menyerap panas lebih banyak.
Jawaban : B
13. Wilayah Indonesia mengalami 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Sebagian
besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan karena pengaruh dari ...
A. angin muson barat dari Asia melalui Samudera Hindia
B. angin passat tenggara dari Australia menuju Asia
C. angin passat timur laut dari Samudera Pasifik menuju Australia
D. angin muson timur yang berasal dari Australia melalui Indonesia.
E. angin barat dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia
Jawaban : A

14. Ciri-ciri iklim :


1) Suhu terendah 18˚C
2) curah hujan tinggi
3) ketinggian antara 0-600 m
Aktivitas manusia sesuai dengan ciri iklim tersebut adalah
menanam .
A. sayur-sayuran dan buah-buahan
B. kina dan tembakau
C. kopi dan the
D. padi dan kina
E. padi dan tebu
Jawaban : E

33
15. Perhatikan gambar berikut !

Angka 5 pada siklus hidrologi seperti gambar, merupakan salah satu proses yang dipengaruhi
oleh faktor ....
A. kemiringan lahan dan curah hujan
B. porositas tanah dan penguapan
C. curah hujan dan porositas tanah
D. permukaan tanah dan jenis batuan
E. kemiringan dan aliran sungai bawah tanah
Jawaban : C

16. Perhatikan gambar pola aliran sungai berikut :

Pola aliran sungai seperti gambar terdapat pada daerah dengan struktur batuan berupa ....
A. patahan
B. lipatan
C. lereng curam
D. lereng landai
E. cekungan
Jawaban : A

17. Pernyataan :
1. Terbentuk meander
2. Alirannya deras
3. Keadaan airnya jernih
4. Terjadi proses sedimentasi
5. Terjadi erosi vertikal
Ciri sungai pada bagian hulu ditunnjukkan oleh angka ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4

34
C. 1, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5
E. 3, 4, dan 5
Jawaban : D

18. Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang mendukung kehidupan yaitu …
A. pantai terjal untuk budidaya rumput laut
B. laut dalam untuk budidaya kerang
C. laut dangkal sebagai pemusatan ikan
D. pertemuan arus sebagai lahan mencari ikan
E. upwelling merupakan pemusatan terumbu-karang
Jawaban : C
19. Arus dingin yang terdapat pada peta berikut ditunjukkan oleh huruf ....

A. K, L , dan M
B. K, M, dan N
C. M, L, dan O
D. K, M, dan O
E. L, M, dan N
Jawaban : B

20. Faktor fisiografi yang berpengaruh terhadap persebaran flora di permukaan bumi adalah ....
A. ketinggian tempat dan suhu udara
B. curah hujan dan ketinggian tempat
C. suhu udata dan bentuk lahan
D. ketinggian tempat dan bentuk lahan
E. topografi dan kelembapan udara
Jawaban : D

35
21. Fauna khas yang terdapat pada daerah bertanda B adalah ....

A. bekantan, maleo, dan kasuari


B. harimau, babirusa, dan kakatua
C. banteng, tarsius, dan harimau
D. tarsius, komodo, dan tapir
E. anoa, babirusa, dan tarsius
Jawaban : E

22. Suatu wilayah terletak di daerah lintang sedang, suhu bulan terpanas lebih dari 10˚C dengan
curah hujan cukup tinggi, didominasi oleh tumbuhan ....
A. Tundra
B. Taiga
C. Sabana
D. Stepa
E. Hutan rimba
Jawaban : B

23. Perhatikan gambar piramida berikut :

Dampak piramida penduduk seperti gambar adalah …


A. pendapatan negara meningkat dari sector pajak
B. penduduk menjadi modal dasar bagi pembangunan
C. keberhasilan dari program Keluarga Berencana
D. angka ketergantungan semakin meningkat
E. lapangan pekejaan bertambah luas
Jawaban : D

36
BIODATA PENULIS

Hanum Suroyya, M.Si, lahir di Jakarta 23 November


1974. Lulus S1 Jurusan Geografi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
pada tahun 1999. Memperoleh Akta Mengajar dari
Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2007. Lulus S2
Magister Ilmu Geografi di Universitas Indonesia pada
tahun 2015. Karir pendidik dimulai pada tahun 1999
sebagai guru honorer Matematika, IPA dan IPS di Madrasah Ibtidaiyah Daarul
Uluum Jakarta Selatan kemudian menjadi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Kementerian Agama tahun 2009 sebagai guru Geografi MAN 3 Jakarta sampai
sekarang. Berbekal semangat liLlaah dan dukungan moriil dari keluarga dan para
sahabat, buku perdana ini siap digunakan

37

Anda mungkin juga menyukai