Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Geografi Dibelakang sejarah

Mata Kuliah : Geografi Sejarah


Kelompok:
Siti Zahrah
Gusagil
Ikka Utaminingrum
Muhammad Zidan
-Geografi Sejarah
Para ahli geografi selalu menaruh perhatian pada persebaran, perubahan, dan
keterkaitan antara gejala fisik dan sosial pada berbagai tempat di permukaan
bumi. Kajian-kajian yang yang dilakukan senantiasa dilandasi oleh pendekatan
regional dan ekologis guna memahami secara holistik hubungan antara manusia
dan lingkungan dalam membentuk karakter permukaan bumi. Pendekatan
regional berupaya untuk memahami, mengkaji, dan menilai lokasi/tempat
keberadaan aktivitas manusia di permukaan bumi melalui pertanyaan “di mana”
dan “mengapa di sana”. Sementara itu, pendekatan ekologis berupaya untuk
memahami keterkaitan antara manusia dan lingkungan, serta bagaimana
pengaruhnya pada dinamika kehidupan. Melalui dua pendekatan tersebut, kajian-
kajian geografi bukan saja berkewajiban untuk mendeskripsikan dan memahami
fenomena tertentu, tetapi juga wajib memberikan penjelasan dan prakiraan. Peet
mengungkapkannya sebagai berikut:
“Geography is the study of relations between the society and the natural
environment. Geography looks at how society shapes alters and increasingly
transforms the natural environment creating humanized forms from stretches of
pristine nature and then sedimenting layers of socialization one within the other,
one on top of the other until a complex natural-social landscape results.
Geography also looks at how nature conditions society, in some original sense of
creating the people and raw materials which social forces “work up” into culture
and in an ongoing sense of placing limits and offering material potentials for social
processes like economic development. … Thus the synthetic core of geography is
the study of nature-society interrelationships.”
Sebagai sebuah ilmu, “sejarah” menaruh perhatian pada penyelidikkan terhadap
dinamika kehidupan manusia dalam kaitannya dengan peristiwa dan kejadian di
masa lalu. Sejarah berkewajiban memberikan penafsiran tentang masa lalu. Jadi
sejarah pada dasarnya merupakan sebuah bahasa ide. Karena merupakan
tafsiran, maka dapat dikatakan juga
1
bahwa sejarah adalah sebuah proses pemikiran yang diupayakan oleh manusia
untuk memahami diri dan lingkungannya melalui pemahaman akan kejadian-
kejadian lampau dalam
suatu kerangka waktu. Frederick & Soeroto (2005) menyatakan bahwa pemikiran
sejarah paling tidak mengandung 3 (tiga) unsur utama, yaitu :
1. Waktu sebagai pangkal pemikiran sejarah. Dengan menerapkan unsur waktu
maka masa lampau akan dapat diukur secara tepat. Oleh sebab itu unsur waktu
bersifat mutlak. Para ahli sejarah memandang waktu sebagai sesuatu yang
berjalan secara langgeng dan teratur. Setiap penggal perjalanan waktu harus
dapat diuraikan sesuai dengan ciri khasnya sehingga dapat memberikan kerangka
guna menafsirkan masa lampau.
2. Fakta baik berupa keterangan yang bersifat abstrak maupun mutlak. Fakta
merupakan unsur penting guna menarik makna tertentu yang paling mendekati
kebenaran dalam memahami masa lampau. Dengan demikian, fakta bukan
merupakan sesuatu yang dapat diterima begitu saja, melainkan harus dipahami
secara menyeluruh dan diperlakukan secara hati-hati.
3. Kausalitas antara beberapa kejadian dalam waktu yang bersamaan atau
berurutan.Pengungkapan hubungan sebab akibat akan menguraikan ”kerumitan”
masa lampau sehingga dapat menghasilkan pendapat tentang kaitan antara
berbagai kejadian. Hal ini antara lain didasarkan oleh adanya kesadaran tidak ada
penyebab tunggal dalam kemunculan suatu kejadian. Dengan demikian,
pemikiran sejarah bukan saja menjawab
- Geografi Sebagai Aksi Sejarah
pertama kali di perkenalkan oleh seorang ahli filsafat dan astronomi terkenal yang
bernama Eratosthenes (276-194).geografi itu sendiri berasal dari bahasa yunani,
menjelaskan bahwa geo berarti bumi sedangkan graphein berarti tulisan atau

1
Dikutip Dari Artikel: https://staff.ui.ac.id/system/files/users/hafid.setiadi/publication/
geografisejarahdanpemetaan.pdf pada tanggal 9 maret ,Dikutip pada waktu 12.30
dalam kata lain geografi merupakan ilmu yang menjelaskan atau menggambarkan
tentang bumi. Ilmu geografi berkaitan erat dengan latar geografis atau tempat
2
sejarah itu terjadi.salah satu yang dapat membantu menjelaskan kejadian sejarah
adalah dimensi ruang dan dimensi waktu.yang mana dimensi ruang itu sendiri
merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa atau kejadian dalam proses
perjalanan waktu. Sedangkan dimensi waktu mengungkapkan kapan terjadinya
peristiwa atau kejadian itu. 

Ilmu sejarah juga dibantu oleh displin ilmu karena ilmu sejarah tidak bisa berdiri
sendiri tanpa bantuan ilmu lainnya. Dalam merekontruksi dan mempelajari
sebuah peristiwa sejarah,geografi sejarah adalah salah satu dari cabang ilmu lain
yang dapat membantunya.

Geografi sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah di suatu wilayah
geografis. Geografi sejarah berkaitan erat dengan suatu peristiwa sejarah karena
lingkungan atau dunia fisi(ruang) menjadi saksi tentang timbul dan tenggelamnya
suatu peradaban dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, alasan
masyarakat zaman dahulu membangun peradaban baik di pinggir sungai maupun
di sungai. 
Keterkaitan geografi dan sejarah 

Sejarah berkaitan dengan penyelidikan terhadap dinamika kehidupan manusia


dalam kaitannya dengan peristiwa dan kejadian di masala lalu. Sejarah
berkewajiban memberikan penafsiran tentang masa lalu. Jadi sejarah merupakan
sebuah ide. Karena merupakan tafsiran, maka dapat di katakana bahwa sejarah
merupakan sebuah proses pemikiran yang di upayakan oleh manusia untuk
memahami diri dn lingkungannya. 

2
Dikutip dari artikel: https://www.kompasiana.com/nurdayanti/62b3e6597901695eea31aa22/hubungan-geografi-
dengan-sejarah?page=2&page_images=1 , dikutip pada waktu 9 maret 2023, pukul 14.10
Melalui pemahaman akan kejadian- kejadian lampau dalam suatau kerangka
waktu.

Geografi dan sejarah merupakan disiplin ilmiah yang sams-sama berorintasi pada
bahasa ide berdasarkan pola piker tertentu. Geografi mengembangkan spatial
thinking guna mengintrepretasikan berbagai gejala kehidupan sedangkan sejarah
berorintasi pada pemikiran untuk mengintrepetasikan masal lampau. 
Interpretasi atas salah satu ilmu bantu sejarah yang mana ilmu ini dikhususkan
mempelajari tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil
bumi. Geografi menelaah bumi dalam hubunganya dengan manusia serta timbal
baliknya. Bumi dan manusia dapat ditafsirkan sebagai alam dan manusia, atau
lingkungan alam dan penduduk.
Manusia bukanlah manusia sebagai individu melainkan sebagai kelompok, karena
adaptasinya terhadap ligkungan alamnya dilaksanakan secara kolektif. Misalnya
sebagai penghuni desa, penduduk wilayah, sebagai bangsa. Dengan mempelajari
sejauh mana kondisi lingkungan alam disitu telah mempengaruhi kegiatan
manusia dalam menggerakkan jalanya sejarah.
Dengan demikian geografi memegang peranan penting dalam sejarah, karena
sangat mempengaruhi jalanya sejarah. Hal ini terkait dengan unsur sejarah yang
3
berupa spasial atau tempat suatu peristiwa sejarah terjadi. Ilmu sejarah sebagai
suatu telaah manusia harus memperhitungkan unsur ruang selain waktu. Dengan
mendalami pengetahuan geografi, sejarawan dapat mendalami latar belakang
geografis dari sejarah.
Dengan menelaah suatu wilayah geografis dapat diketahui seluk beluk cara
manusia dari abad ke abad telah memanfaatkan berbagi kesempatan yang
ditawarkan oleh lingkungan geografis kepadanya. Lain daerah akan lain pula
pernyataan budaya materiilnya. Demikian pula budaya rohaninya. Perbedaan
itulah yang dapat disebut sebagai dokumen sejarah (adanya perubahan/
perkembangan).

3
Dikutip dari: http://sejarahgitafiliana.blogspot.com/2017/05/geografi-sebagai-saksi-sejarah.html , dikutip pada
waktu 9 maret 2023, pukul 14.28
Suatu wilayah dapat bersaksi tentang timbul dan tenggelamnya suatu peradaban
suatu masyarakat. Sejarawan sehubungan dengan itu diharapkan benar-benar
mengerti peranan iklim serta sumber daya alam setempat didalam ia menlaah
sejarah wilayah yang bersangkutan, atau didalam ia membatasi kegiatan
manusianya.
Geografi sejarah adalah studi tentang manusia, fisik, fiksi geografi, teoritis, dan
nyata dari masa lalu. Studi geografi sejarah mempelajari berbagai macam isu dan
topik. Sebuah tema umum adalah studi tentang geografi dari masa lalu dan
bagaimana perubahan tempat atau daerah melalui waktu. Geografi sejarah
banyak mempelajari pola geografis melalui waktu, termasuk bagaimana orang
berinteraksi dengan lingkungan mereka, dan menciptakan budaya. Geografi
Sejarah berusaha untuk menentukan bagaimana fitur budaya dari berbagai
masyarakat di seluruh planet muncul dan berkembang dengan memahami
interaksi mereka dalam lingkungan setempat sekitarnya. Dengan mempelajari
ilmu bantu geografi sejarawan juga mampu mendapatkan 2 manfaat diantaranya :
a. Manfaat teotitis
Secara teoritis geografi sejarah memberikan manfaat agar sejarawan memiliki
pengetahuan tentang hubungan antara unsur – unsur geografi dalam sejarah
perkembangan berbagai peradaban di dunia dan kerajaan – kerajaan Indonesia.
Dengan demikian sejarawan akan memahami bahwa unsur – unsur geografi
4
mempunyai pengaruh yang besar dalam berbagai peristiwa sejarah selain factor
manusia sendiri.
b. Maanfaat praktis
Manfaat praktis geografi sejarah yaitu agar sejarawan mengetahui hubungan yang
erat antara kebudayaan dengan lingkungan geografis. Oleh sebab itu sejarawan
dapat memahami dengan baik berbagai peradaban dunia maupun kerajaan di
Indonesia yang mempunyai corak berbeda. Selanjutnya dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari – hari untuk memahami corak perbedaan berbagai kebudayaan
dan daerah dalam proses pergaulan maupun dunia kerja.

4
Dikutip dari buku berjudul: https://repo-dosen.ulm.ac.id/bitstream/handle/123456789/18445/Geografi%20dan
%20Ilmu%20Sejarah-Deskripsi%20Geohistori%20untuk%20Ilmu%20Bantu%20Sejarah.pdf?
sequence=1&isAllowed=y , dikutip pada waktu 9 maret 2023 pada waktu 14.28
Geografi membahas membahas bumi dengan segala unsurnya merupakan faktor
penting dalam ilmu sejarah, karena sejarah yang berupa aktifitas manusia baik
masa kini maupun masa lalu selalu terjadi pada waktu dan tempat tertentu diatas
bumi. Dengan memanfaatkan kajian geografi sejarah diharapkan mampu
memperdalam penelitian sejarah dengan menggunakan unsur-unsur ilmu bantu
sejarah. Tujuannya agar pemahaman terhadap peristiwa sejarah semakin
komperhensif karena melibatkan berbagai cabang ilmu bantu. Selain itu yang
perlu diperhatikan bahwa unsur – unsur geografi relatif konstan, kalau pun
mengalami perubahan dalam waktu yang relative lama. Hal inilah yang
menjadikan unsure geografi penting sebagai pendukung kajian sejarah di masa –
masa yang akan datang

-
- Historical Geography di Inggris dan Historische Geografi di Belanda

Dikalangan geograf Inggris istilah geografi kesejarahan dikenal dengan sebutan historical
geography yang diartikan sebagai penelaahan secara geografis atas suatu periode, dimana
dikatakan bahwa historical geography adalah geography of the past. Dengan demikian di
Inggris para geograf yang menekuni masa lampau tidak memberikan batasan yang tegas
antara masa sejarah dengan masa pra-sejarah, keduanya dimasukkan sebagai bagian masa
lampau, dimana kondisi geografis suatu tempat atau wilayah berlainan dari yang ada di
masa sekarang.

Di negeri Belanda geografi kesejarahan dengan berbagai telaahannya terhadap suatu


fenomena peristiwa sejarah akan disajikan oleh para geograf untuk keperluan para
sejarawan yang mempelajari sejarah lokal dan sejarah regional, isinya lebih mengenal
bagaimana batas - batas administratif wilayah yang bersangkutan (curah hujan, tanah,
atau topografinya), seluk beluk saluran air, alur sungai, perkaplingan dan pemilikan
tanah, termasuk pemukiman penduduk di pedesaan maupun penduduk yang tinggal di
perkotaan.

- Historical Geography di Jerman dan Historische Geografi di Indonesia


Dalam perkembangan geografi sejarah di Indonesia yang umumnya istilah yang agak
nyaman disebut dengan “geografi kesejarahan” dan istilah tersebut dipakai oleh N
Daldjoeni dalam buku beliau “Geografi Kesejarahan” terdiri dari dua jilid, jilid I tahun
1982 dan jilid II tahun 1984. Menurut Daldjoeni perhatian para sejarawan kepada
geografi di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Pada buku-buku sejarah di sekolah,
meskipun kadang sudah dihiasi dengan berbagai peta, namun relasi antara sejarah dan
latar belakang alam kurang sekali ditunjukkan. Hal lain dicontohkan, ketika penjelasan
Sriwijaya dan Demak masih saja diberi hiasan peta modern yang ada saat ini, suatu hal
yang kurang cocok dengan kenyataan masa yang bersangkutan.

Menurut Daldjoeni mengenai geografi kesejarahan mulai menarik perhatian sejak munculnya
tulisan arkheolog R. Soekmono “Geomorphology and the location of Sriwijaya” dalam Indonesia
Journal of Culture Studies Vol 1/1 April 1963 hal. 79-92, dimana mengenai penelitian lokasi ibu
Kota Sriwijaya di daerah Jambi dan Palembang yang menggunakan geomorfologi sebagai ilmu
bantu sejarah. Sementara itu dapat dibaca pula analisa geografi kesejarahan melalui telaah
toponimis dari buku Slamet Muljana yang berjudul “Dari Holotan ke Jayakarta (1980).

di Jerman Historische Geographie atau geografi kesejarahan merupakan ilmu Bantu yang
utama, seperti pernah dikemukakan oleh sejarawan A. Von [119] Brandt (1969) dalam bukunya
berjudul “Werzeug des Historikers: ein Einfuhrung in die Historischen Hilfwissenchaften” ia
menegaskan, bahwa bagaimanapun juga sejarah manusia itu bermain dalam satu ruang dan di
dalam waktu, karena itu sudah selayaknya Historische Geographie menjadi ilmu bantu sejarah
nomor satu, sedangkan nomor duanya adalah ilmu khronologi.
Dengan menggunakan istilah Historische Geographie Von Brandt hendak menunjukkan berbagai
penelitian dan uraian tentang permukaan bumi dalam periode tertentu, yang mana di dalamnya
akan menyangkut persoalan, Pertama; sejauh mana alam geografis wilayah yang bersangkutan
telah memperngaruhi berbagai tindakan manusianya dan Kedua; sejauhmana sebaliknya
manusia telah mengubah tawaran ataupun tantangan alam geografis diwilayah itu. Umumnya
dalam menelaah sejarah dalam perkembangannya. Dikalangan geograf Jerman memberikan
pendapat, bahwa ada 2(dua) golongan ilmu bantu sejarah, Pertama; ilmu-ilmu bantu sejarah
dalam arti luas meliputi sembarang ilmu yang dapat bermanfaat seperti tehnik, antropologi fisik
dan budaya, termasuk ilmu biologi kelautan, matematik, ekonomi dan sebagainya. Kedua; ilmu-
ilmu Bantu sejarah khusus, artinya yang dapat dibutuhkan oleh sejarawan, seperti geografi
kesejarahan, khronologi, geneologi, ilmu sumber, paleografi, ilmu prasasti (Urkunde) dan akta
heraldik (ilmu tentang lambang-lambang), sfragistik (ilmu stempel dan dokumentasi), serta ilmu
Numismatik (ilmu mata uang).

Anda mungkin juga menyukai