Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN DAN VARIABILITAS MAKHLUK HIDUP DI BUMI


Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar

Dosen Pengampu :
Nana Media, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh :
1. Abdullah Fachri.H 1224050001
2. Abizar Aksal Raiya.R 1224050002
3. Adinda Aulia.R 1224050005
4. Andini Aprillia.E 1224050014
5. Arya Nur Ananda.P 1224050021
6. Aulia Hafifah.N 1224050023

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUKASI KONST. JURNALISTIK


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023
KATA PENGATAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya lah
saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula saya kirimkan shalawat
serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para
sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman. Disini saya
bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Dakwah yang berjudul
“PERKEMBANGAN DAN VARIBIALITAS MAKHLUK HIDUP DI BUMI”.

Dalam penyelesaian makalah ini, saya mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya saya haturkan terima kasih kepada.

• Bapak Nana Media S.Pd., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.

• Orangtua saya yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.

Akhirul kalam, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu
saya mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa mendatang.
Harapan saya semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.

Bandung, 25 November 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................


DAFTAR ISI ...............................................................................................................................
BAB I ........................................................................................................................................
PENDAHULUAN .......................................................................................................................
1. LATAR BELAKANG ....................................................................................................
2. RUMUSAN MASALAH ...............................................................................................
3. TUJUAN ........................................................................................................................
BAB II ........................................................................................................................................
PEMBAHASAN .........................................................................................................................
1. Macam-macam pembelahan sel .....................................................................................
2. Perkembangan hewan,tumbuhan dan manusia ..............................................................
3. Variabilitas makhluk hidup ...........................................................................................
4. Klasifikasi makhluk hidup .............................................................................................
BAB III ........................................................................................................................................
PENUTUP ..................................................................................................................................
1. Kesimpulan ......................................................................................................................
2. Saran ................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan dan variabilitas makhluk hidup di Bumi dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, evolusi, dan interaksi antarorganisme. Proses evolusi melalui
seleksi alam menyebabkan munculnya variasi genetik dalam spesies, memungkinkan
adaptasi terhadap lingkungan yang berubah. Faktor lingkungan seperti iklim,
topografi, dan ketersediaan sumber daya juga memainkan peran penting dalam
membentuk keragaman makhluk hidup. Interaksi antarorganisme, baik yang bersifat
kompetitif maupun simbiotik, juga memengaruhi distribusi dan evolusi spesies. Ini
menciptakan kompleksitas ekosistem yang terus berubah seiring waktu.
Perkembangan makhluk hidup mencakup perubahan struktural, fisiologis, dan
perilaku yang terjadi sepanjang siklus hidup, dari tahap awal hingga matang.
Sementara itu, variabilitas merujuk pada variasi dalam ciri-ciri genetik, morfologis,
atau perilaku antarindividu dalam suatu populasi atau spesies. Perkembangan dan
variabilitas makhluk hidup di Bumi saling terkait dengan proses evolusi, di mana
perubahan genetik seiring waktu membentuk variasi yang memungkinkan adaptasi
terhadap lingkungan yang berubah. Kombinasi ini menciptakan keragaman hayati
yang esensial untuk kelangsungan hidup dan keberlanjutan ekosistem di planet kita.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah terkait materi perkembangan dan variabilitas makhluk
hidup di bumi adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana macam-macam pembelahan sel ?
2. Bagaimana Perkembangan manusia, hewan dan tumbuhan ?
3. Bagaimana variabilitas makhluk hidup ?
4. Bagaimana klasifikasi makhluk hidup ?
3. Tujuan
1. Memahami materi tentang macam-macam pembelahan sel
2. Memahami materi tentang perkembangan manusia,hewan dan tumbuhan
3. Memahami materi tentang variabilitas makhluk hidup
4. Memahami materi tentang klasifikasi makhluk hidup
BAB II
PEMBAHASAN

A. Macam-Macam Pembelahan Sel


Pembelahan Sel pada makhluk hidup adalah peristiwa di mana sebuah sel
membelah menjadi dua atau lebih sel baru. Proses ini penting bagi kelangsungan
hidup semua makhluk, karena sel-selnya bertambah banyak untuk pertumbuhan,
perbaikan, dan reproduksi. Sel-sel yang membelah dikonseptualisasikan sebagai sel
induk dan keturunannya dinamakan sel anakan. Sel induk sendiri memiliki akumulasi
jumlah kromosom yang memuat informasi genetik dan terdapat di dalam kromosom,
sehingga akan diturunkan kepada sel anakan yang akan menjadi generasi berikutnya.
● Tujuan Pembelahan Sel pada Makhluk Hidup
1. Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
Pembelahan sel memungkinkan makhluk hidup untuk bertumbuh dan
berkembang, sehingga menjadi membesar dan mampu menjaga keseimbangan
2. Membantu proses perbaikan. Kerusakan bisa terjadi di tingkat sel, jaringan
maupun organ. Misalnya pada luka, luka secara sendirinya sembuh karena sel di
dekat luka mengalami pembelahan, sehingga luka ditutupi sel yang baru.
3. Reproduksi. Pembelahan sel memungkinkan makhluk hidup untuk membentuk
sel anak baru melalui proses reproduksi, seperti pembuahan sel telur dari sel
sperma.
● Macam-Macam Pembelahan Sel pada Makhluk Hidup
1. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis adalah jenis pembelahan sel yang menghasilkan dua sel
anakan yang identik secara genetik dengan sel induknya. Proses ini terdiri dari
empat tahap, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Pembelahan mitosis
terjadi pada sel-sel tubuh makhluk hidup berfungsi untuk mendukung
pertumbuhan serta menggantikan sel-sel tubuh yang rusak (regenerasi), serta
mempertahankan jumlah kromosom. Adapun tahapan pembelahannya, yaitu:
a) Fase Profase: Kromatin menjadi lebih padat dan membentuk struktur
kromosom. Kromosom kemudian menggandakan diri, membentuk dua lengan
yang disebut kromatid.
b) Fase Metafase: Kromosom-kromosom yang tadinya tergabung dalam bentuk
tetrad (dua pasang kromosom homolog) selama fase metafase mulai terpisah
menjadi masing-masing kromosom tunggal
c) Fase Anafase: Selama fase anafase, kromosom tunggal mulai terdekat dan
tersambung pada tengah spindel, sehingga terbentuk dua kelompok kromosom
terpisah.
d) Fase Telofase: Pada fase ini, telah terjadi dua kelompok kromosom terpisah,
dan selalu diikuti pembelahan sitoplasma yang disebut sitokinesis. Saat
sitokinesis, terbentuk cincin pembelahan yang berfungsi membagi sitoplasma
sehingga terbentuk dua sel anakan.
2. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis adalah jenis pembelahan sel yang menghasilkan empat
sel anakan yang masing-masing memiliki setengah dari jumlah kromosom sel
induk. Pembelahan meiosis terjadi hanya pada organ kelamin dan berfungsi
menghasilkan sel telur dan sel sperma yang memiliki jumlah kromosom setengah
dari jumlah kromosom sel somatik. Dengan pembelahan ini, kemudian dihasilkan
sel anak yang memiliki kromosom setengah dari kromosom sel induk. Jumlah
kromosom dimiliki oleh sel anakan n (haploid).
1. Meiosis I
 Profase I: terdiri atas beberapa fase yaitu leptoten, zigoten, pakiten,
diploten, dan diakinesis.
 Metafase I: kromosom homolog berderet di tengah sel.
 Anafase I: pasangan kromosom homolog terpisah dan bergerak ke kutub
sel yang berlawanan.
 Telofase I: terbentuk dua sel anak yang masing-masing memiliki setengah
dari jumlah kromosom sel induk.
2. Meiosis II
 Profase II: kromosom-kromosom yang telah terpisah pada meiosis I
kembali menggumpal menjadi kromosom.
 Metafase II: kromosom-kromosom berjejer pada bidang ekuator sel.
 Anafase II: kromatid-kromatid pada setiap kromosom terpisah dan
bergerak ke kutub sel yang berlawanan.
 Telofase II: terbentuk empat sel anak yang masing-masing memiliki
setengah dari jumlah kromosom sel induk.
B. Perkembangan Manusia, Hewan dan Tumbuhan
Perkembangan manusia melibatkan serangkaian perubahan fisik, kognitif,
emosional, dan sosial sepanjang siklus hidup. Ini mencakup tahap-tahap seperti bayi,
anak-anak, remaja, dewasa muda, dewasa, dan lansia. Perkembangan fisik melibatkan
pertumbuhan tubuh dan perkembangan organ-organ internal. Sementara itu,
perkembangan kognitif mencakup perubahan dalam pemahaman, pikiran, dan proses
berpikir. Aspek emosional melibatkan perkembangan kontrol emosi dan kemampuan
berinteraksi secara emosional dengan orang lain. Perkembangan sosial mencakup
pembentukan hubungan interpersonal, norma sosial, dan peran dalam masyarakat. Ini
adalah proses dinamis dan kompleks yang dipengaruhi oleh faktor genetik,
lingkungan, dan pengalaman hidup.
Pada tumbuhan, ada dua cara berkembang biak yaitu secara vegetatif dan
secara generatif. Perkembangbiakan vegetatif merupakan cara perkembangbiakan
makhluk hidup yang terjadi tanpa pertemuan sel jantan dan sel betina.
Perkembangbiakan ini hanya melibatkan satu induk saja. Perkembangbiakan generatif
dialami tumbuhan berbunga. Organ terpenting dalam perkembangbiakan generatif
adalah bunga, yang diawali dengan peristiwa penyerbukan. Penyerbukan atau
persarian adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik. Penyerbukan
akan diikuti dengan pembuahan. Jika pembuahan berhasil, biji akan terbentuk.
Adapun alat perkembangbiakan generatif adalah putik dan benang sari. Benang sari
merupakan alat perkembangbiakan jantan, sedangkan alat perkembangbiakan betina
adalah putik.
Perkembangbiakan tumbuhan vegetatif terbagi atas dua macam:
1. Perkembangbiakan alami, di antaranya adalah:
 Umbi akar. Merupakan cara perkembangbiakan vegetatif alami yang
memanfaatkan akar, termasuk cadangan makanan. Ada dua jenis umbi akar, yaitu
berserat dan akar tunggang. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi
akar berserat adalah singkong, sedangkan umbi akar tunggang, antara lain lobak
dan wortel.
 Umbi batang, contohnya pada kentang, ubi tanah, ketela, dan ubi jalar.
 Umbi lapis, contohnya bawang putih, bawang merah, bawang bombay, bunga
bakung, dan bunga tulip.
2. Perkembangbiakan vegetatif buatan meliputi mencangkok, menempel (okulasi),
menyambung, dan stek.
Perkembangan Hewan
a) Perkembangbiakan secara generatif
Merupakan perkembangbiakan secara kawin, terjadi pembuahan yaitu
peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum/sel
telur). Individu yang dihasilkan memiliki sifat perpaduan dari kedua induknya.
Meliputi:
 Ovipar (bertelur),
 vivipar (melahirkan)
 ovovivipar (bertelur melahirkan)
Reproduksi vegetatif pada hewan Ada tiga cara perkembangbiakan vegetatif pada
hewan yaitu:
a. Pertunasan
Pertunasan atau sering kita sebut dengan bertunas, hewan yang
berkembang biak dengan bertunas adalah Hydra. Hewan ini membentuk tunas-
tunas kecil pada bagian tubuhnya. Tunas tersebut akan patah dan menjadi
individu baru.
b. Pembelahan sel
Kita sering menyebutnya dengan membelah diri. Hewan yang
berkembang dengan membelah diri adalah Amoeba. Hewan ini membelah
tubuhnya pada saat ingin berkembang biak menjadi dua bagian, kemudian
masing-masing bagian itu akan membesar dan menjadi individu baru.
c. Fragmentasi
Fragmentasi atau sering disebut dengan pemutusan bagian tubuh.
Hewan yang berkembang biak dengan fragmentasi adalah Planaria. Hewan ini
memutuskan tubuhnya pada saat ingin berkembang biak, kemudian masing-
masing bagian tersebut akan tumbuh hingga sempurna dan menjadi tiga
individu baru.
Proses pembuahan pada hewan Pembuahan pada hewan ada dua:
a) Pembuahan di luar tubuh (pembuahan eksternal). Pembuahan yang terjadi
pada beberapa organisme seperti ikan dan katak. Pada proses tersebut, sperma, dan
sel telur bertemu di luar tubuh.
b) Pembuahan di dalam tubuh (pembuahan internal). Proses bertemunya sperma
dengan sel telur di dalam tubuh hewan betina. Pembuahan ini terjadi setelah sel
kelamin jantan dimasukkan ke dalam alat kelamin induk betina. Proses ini biasa
terjadi pada hewan darat, seperti reptilia, burung, dan mamalia. Kemungkinan
sperma bertemu dengan sel telur sangat besar karena keduanya berada dalam ruang
terbatas.
C. Variabilitas Makhluk Hidup
Makin besar makhluk hidup, makin banyak pula jumlah selnya. Dari hasil
pengamatan melalui mikroskop terhadap berbagai jenis makhluk hidup yang ternyata
terlihat adanya dua macam pembelahan sel, yaitu : Mitosis, Amitosis.
Amitosis
Amitosis yaitu pembelahan sel secara langsung karena memang tidak melalui fase-
fase tertentu.
Proses pembelahan itu sebagai berikut :

a. Mula-mula terbentuk dinding pada sel dewasa dan inti sel mendekati dinding
itu.
b. Inti membelah 2 dan bergerak saling menjauhi.
c. Gerakan saling menjuhi itu diikuti oleh dinding sel.
d. Terbentuk 2 sel anak yang akan berkembang jadi dewasa dan membelah lagi dan
seterusnya.
Perkembangbiakan makhluk hidup bersel banyak (manusia, hewan, tumbuhan),
terdapat dua tipe perkembangbiakan, yaitu:
 Aseksual, terjadi dimana pembentukan individu baru dari satu individu tanpa
melalui hubungan/perpaduan antara dua sel kelamin.
 Perkembangbiakan seksual, dimana pembentukan individu baru terjadi melalui
peleburan/ perpaduan antara dua sel kelamin, berarti disini diperlukan dua sel
induk untuk menghasilkan satu keturunan atau lebih.
Macam-Macam Perkembangbiakan Aseksual
a) Pembelahan Kembar
Sel membelah membentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah sitoplasma yang
sama. Hampir semua tumbuhan tingkat rendah dan hewan bersel satu berkembangbiak
dengan cara ini. Induknya tidak mati, tetapi membentuk dua sel baru. Seperti Amoeba,
Paramecium, Bakteri, Spirogila.
b) Kuncupan
Inti membelah menjadi dua belahan yang sama, tetapi sitoplasmanya membelah tidak
sama besar. Bagian yang kecil disebut kuncup. Contoh: hydra.
c) Pembentukan Spora
Spora adalah sel yang sangat kecil sekali, diliputi oleh dinding selulosa yang keras.
Spora dibentuk dari inti makhluk hidup bersel satu. Inti ini membelah menjadi banyak
inti. Tiap ini dengan sedikit sitoplasma dan dikelilingi oleh dinding akan membentuk
spora. Dengan menembus dinding sel dari sel induknya, spora dapat berkembang menjadi
sel baru. Proses ini disebut sporolasi. Terjadi pada jamur roti.
d) Perkembangbiakan Vegetatif
Yaitu perkembangbiakan melalui salah satu organ dari tubuh makhluk hidup itu diberi
fungsi untuk reproduksi. Organ itu dapat akarnya, batangnya, daunnya, ataupun intinya,
sebagian besar tumbuhan mengikuti cara ini. Contoh: kentang pada mata umbinya,tunas
pisang, stek, cangkok dan seterusnya.
Macam-Macam Perkembangbiakan Seksual
1. Konjugasi
Apabila dua sel khusus mempunyai bentuk yang sama, disebut Isogamet. Proses
peleburan dua Isogamet disebut konjugasi.
2. Fertilisasi
Apabila dua sel khusus mempunyai bentuk yang tidak sama disebut Heterogamet.
Proses peleburan heterogamet disebut fertelisasi zigot.
EVOLUSI, Beberapa teori evolusi yaitu:
1. Teori Lamarck
Ilmuan Prancis inilah yang pertama membagi biologi menjadi Botani (tumbuhan) dan
Zoologi (hewan) dan mengakui adanya evolusi, menurut Lamarck evolusi ini disebabkan
adaptasi. Sifat-sifat baru tersebut didapat atas pengaruh lingkungan diteruskan pada
keturunannya. Contoh: Jerapah yang sekarang berleher panjang itu dahulu berleher
pendek suka makan pucuk-pucuk daun dan pucuk daun yang bawah makin langka maka
ia selalu menjulurkan lehernya untuk untuk meraih pucuk daun yang diatas. Maka leher
jerapah lambat laun menjadi panjang.
2. Teori Darwin
Berbeda dengan pandangan Lamark, Darwin menganggap bahwa perubahan panjang
leher Jerapah tadi disebabkan oleh seleksi alam. Maksudnya hanya Jerapah berleher
panjang saja yang bertahan hidup, Jerapah yang berleher pendek musnah, mungkin
karena tidak kebagian makan. Gagasannya tentang evolusi ini ditulis dalam buku yang
berjudul “The Origin of Spesial by Means of Natural Selection”. Dalam buku ini
Darwin mengemukakan 2 teori pokok:
a) Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup dimasa lalu.
b) Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
3. Teori Darwin-Wismaan
Pada zaman Darwin belum diketahui tentang kromosom dan gen sebagai asal dari
sifat keturunan. Weismaan melengkapi teori Darwin dengan pernyataaan sebagai berikut:
Evolusi merupakan masalah genetika, yaitu menyangkut masalah bagaimana
diwariskannnya gen-gen melalui sel kelamin.
4. Teori Devries
Botanikus belanda ini mengungkapkan teorinya, yaitu perubahan-perubahan pada
evolusi disebabkan oleh adanya Mutasi dari gen. Mutasi adalah perubahan sempurna yang
timbul dalam gen yang mengakibatkan perubahan sifat pada keturunannya. Ia
memadukan teori Mutasinya dengan teori Darwin menjadi sebagai berikut:
a) Organisme dengan ciri pembawaan yang baru tampak dengan segera. Ciri pembawaan
yang baru ini merupakan hasil dari perubahan/mutasi dalam gen.
b) Mutasi dapat membuat organisme terpengaruh ataupun tidak terpengaruh lingkungan.
c) Sebagai hasil dari seleksi alam organisme-organisme dengan mutasi yang baik
kebanyakan dapat hidup lebih lama.
d) Sejak hasil mutasi dapat diturunkan, perubahan-perubahan dapat diharapkan akan
berlangsung dan spesies dengan sifat yang baru akan terbentuk.
D. Klasifikasi Makhluk Hidup
Tuhan yang Maha Esa menciptakan makhluk hidup dan benda tak hidup di
muka bumi ini. Untuk megetahui perbedaan antara makhluk hidup dengan benda tak
hidup, dapat kita lihat dari ciri-ciri makhluk hidup, yaitu: bergerak, makan, peka
terhadap ransangan, bernafas, tumbuh, mengeluarkan zat sisa (ekskresi, berkembang
biak, dan beradaptasi. Makhluk hidup di alam sangat beragam. Selain beraneka ragam,
dalam satu jenis makhluk hidup juga terdapat variasi. Misalnya, terdapat beberapa jenis
kucing, variasi warna bunga mawar. proses pengelompokan sangat perlu dilakukan
terutama dalam pengelompokan makhluk hidup, sehingga mempermudah kita untuk
mengenal dan mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yang ada di permukaan
bumi ini. Pengelompokan makhluk hidup menjadi golongan-golongan dinamakan
klasifikasi makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri yang dimiliki.
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Tujuan khusus/lain klasifikasi
makhluk hidup adalah sebagai berikut:

 Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaaan dan perbedaan ciri-ciri


yang dimiliki.
 Mendeskrpsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhuk hidup dari jenis yang lain.
 Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
 Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Klasifikasi memungkinkan kita untuk lebih memahami kehidupan di dunia dengan
membantu kita untuk: a) mengidentifikasi makhluk hidup, b) memahami sejarah
makhluk hidup di dunia, c) menunjukkan kemiripan dan perbedaan antara makhluk
hidup, d) mengomunikasikan secara tepat, akurat dan lebih mudah.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup, dapat berdasarkan:
 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang
dimilikinya.
 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat
dalam tubuh ( anatomi).
 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan car
hidupnya.
Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam
kelompok- kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-
kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar hingga kecil dari segi jumlah
anggota kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun berdasarkan
persamaan dan perbedaan. Urutan kelompok ini disebut takson atau taksonomi. Kata
taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis (susunan, penyusunan,
penataan) atau taxon (setiap unit yang digunakan dalam klasifikasi objek biologi) dan
nomos (hukum). Menurut Carolus Lennaeus, tingkatan takson diperlukan untuk
pengklasifikasian, yang berurutan dari tingkatan tinggi yang umum menuju yang lebih
spesifisik di tingkatan yang terendah. Urutan hierarkinya yaitu :
 Kingdom (Kerajaan)
 Phylum (Filum) untuk hewan / Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
 Classis (Kelas)
 Ordo (Bangsa)
 Familia (Keluarga)
 Genus (Marga)
 Spesies (Jenis)
Dari tingkatan di atas, bisa disimpulkan jika dari spesies menuju kingdom, maka
takson semakin tinggi. Selain itu jika takson semakin tinggi, maka jumlah organisme
akan semakin banyak, persamaan antar organisme akan makin sedikit sedangkan
perbedaanya akan semakin banyak. Sebaliknya, dari kingdom menuju spesies, maka
takson semakin rendah. Dan jika takson semakin rendah, maka jumlah organisme
akan semakin sedikit, persamaan antar organisme akan makin banyak sedangkan
perbedaanya akan semakin sedikit.
Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
a) Kingdom Monera, Monera adalah Kingdom makhluk hidup yang tidak
memiliki membran inti, biasanya disebut organisme prokariot. Meskipun tidak
memiliki membran inti, kelompok monera memiliki bahan inti, seperti asam inti,
sitoplasma, dan membran sel. Cara reproduksi monera dapat berlangsung secara
aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara pembelahan biner
(binery fision), fragmentasi atau spora. Reproduksi secara seksual adalah dengan cara
konjugasi, transduksi maupun transformasi. Contoh kelompok Monera ialah bakteri
dan alga biru. Bakteri terdapat di lingkungan kita, ada yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia seperti bakteri Escherichia coli yang berperan membantu
memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa makanan. Ada pula bakteri
yang berbahaya bagi Robert H. Whittaker, pengelompokkanmakhluk hidup dibagi
menjadi 5 kingdom utama, yaitu : 1) Kingdom Monera, 2) Kingdom Protista, 3)
Kingdom Fungi, 4) Kingdom Plantae, dan 5) Kingdom Animalia. kehidupan manusia
seperti Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TB (tuberculosis
paru).
b) Kingdom Protista, Protista adalah organisme eukariot pertama atau paling
sederhana. Protista merupakan organisme eukariotik sehingga memiliki membran inti
sel. Protista mempunyai keanekaragaman metabolisme. Protista ada yang aerobik dan
memiliki mitokondria sebagai alat resporasinya, serta ada juga yang anaerobik. Ada
juga Protista yang fotoautotrof karena memiliki kloroplas, dan ada juga yang hidup
secara heterotrof dengan cara menyerap molekul organik atau memakan organisme
lainnya. Sebagian besar dari Protista memiliki alat gerak yang berupa flagela (bulu
cambuk ) atau silia (rambut getar) sehingga dapat bergerak (motil), namun ada juga
yang tidak mempunyai alat gerak. Protista dapat dengan mudah ditemukan karena
hidup diberbagai habitat yang mengandung air seperti di tanah, sampah, tumpukan
dedaunan, air tawar, air laut, pasir, endapan lumpur, dan batu. Namun ada juga yang
hidup dengan bersimbiosis di dalam tubuh organisme lain secara parasit atau
mutualisme. Beberapa contoh kelompok Protista adalah Amoeba, Euglena,
Paramecium, Dictyostelium discoideum, Alga merah: Eucheuma spinosum,
Paramecium, Entamoeba histolytica, dll.
c) Kingdom Jamur (Fungi), Kelompok jamur (fungi) merupakan kelompok
makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan organik
makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai
akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat yang lembap, bersifat saprofit
(organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang
sudah busuk) dan parasit organisme yang hidup dan mengisap makanan dari
organisme lain yang ditempelinya).
d) Kingdom Plantae, Plantae atau tumbuhan ialah organisme yang mempunyai
membran inti (Eukariotik) yang dapat membuat makanannya sendiri dan bersel
banyak. Pada umumnya plantae hidup di darat. Perkembangbiakannya bisa secara
kawin dan tidak kawin. Memiliki zat warna/kloroplas yang berisi klorofil/ makhluk
autotroph. Kingdom plantae terbagi memjadi 3 kelompok: Lumut / Bryophyta, paku-
pakuan / Pteridophyta, dan tumbuhan biji / Spermatophyta.
e) Kingdom Animalia, Animalia atau hewan adalah organisme yang memakan
makhluk hidup lain untuk kebutuhan makanannya. Makhlukhidup ini bersel banyak,
memiliki inti sel eukariotik, tidak memiliki dinding sel, tidak berkloroplas, makhluk
heterotroph, memiliki pigmen kulit.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perkembangan manusia melibatkan serangkaian perubahan fisik, kognitif, emosional,
dan sosial sepanjang siklus hidup. Ini mencakup tahap-tahap seperti bayi, anak-anak,
remaja, dewasa muda, dewasa, dan lansia. Perkembangan fisik melibatkan pertumbuhan
tubuh dan perkembangan organ-organ internal. Sementara itu, perkembangan kognitif
mencakup perubahan dalam pemahaman, pikiran, dan proses berpikir. Aspek emosional
melibatkan perkembangan kontrol emosi dan kemampuan berinteraksi secara emosional
dengan orang lain. Perkembangan sosial mencakup pembentukan hubungan interpersonal,
norma sosial, dan peran dalam masyarakat. Ini adalah proses dinamis dan kompleks yang
dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup.
Pembelahan Sel pada makhluk hidup adalah peristiwa di mana sebuah sel membelah
menjadi dua atau lebih sel baru. Proses ini penting bagi kelangsungan hidup semua
makhluk, karena sel-selnya bertambah banyak untuk pertumbuhan, perbaikan, dan
reproduksi. Sel-sel yang membelah dikonseptualisasikan sebagai sel induk dan
keturunannya dinamakan sel anakan. Sel induk sendiri memiliki akumulasi jumlah
kromosom yang memuat informasi genetik dan terdapat di dalam kromosom, sehingga
akan diturunkan kepada sel anakan yang akan menjadi generasi berikutnya.
2. Saran
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik
dalam segi bahasa dan khususnya isi dari makalah ini. Oleh karena itu saya selaku
penyusun makalah ini, mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca. Sehingga dalam pembuatan makalah selanjutanya saya dapat menyusunnya
dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BAB-
II_-KLASIFIKASI-MAKHLUK-HIDUP.pdf

https://katadata.co.id/agung/lifestyle/63c513e8b7c7b/memahami-tujuan-pembelahan-sel-
dan-jenisnya

https://www.gramedia.com/literasi/pembelahan-sel/

https://www.gurusiana.id/read/khususiatulubudiyah/article/bagaimana-
perkembangbiakan-tumbuhan-dan-hewan-2584784

Anda mungkin juga menyukai