Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Konsep Dasar IPA di SD”
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1|Page
KATA PENGANTAR
Tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna .Dan ini
merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh
karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
2|Page
DAFTAR ISI
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Seperti yang diketahui mahluk hidup adalah segala sesuatu yang bisa
bernafas dan bisa bergerak. Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan (air maupun
darat) serta tumbuhan. Tidak hanya memiliki kemampuan untuk bernafas, bergerak,
makhluk hidup juga mempunyai kemamapuan untuk berkembangbiak yang dalam
hal ini tumbuh dan berkembang. Perkembangbiakan adalah kemampuan makhluk
hidup untuk menghasilkan individu baru yang sifatnya sama atau menyerupai
induknya.
4|Page
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis tertarik untuk membahas suatu
masalah dengan judul “Perkembangbiakan Makhluk Hidup”.
1.2Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses Perkembangbiakan pada Tumbuhan?
2. Bagaimana Proses Perkembangbiakan pada Hewan?
3. Bagaimana Proses Perkembangbiakan pada Manusia?
4. Bagaimana Cara Pemuliaan Tanaman dan Hewan Ternak?
1.3Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Proses Perkembangbiakan pada Tumbuhan.
2. Untuk mengetahui Proses Perkembangbiakan pada Hewan.
3. Untuk mengetahui Proses Perkembangbiakan pada Manusia.
4. Untuk mengetahui Cara Pemuliaan Tanaman dan Hewan Ternak.
5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
6|Page
2.1.1 Perkembangbiakan pada Tumbuhan Tingkat Rendah
1. Perkembangbiakan Vegetatif
A. Membelah Diri
B. Membentuk Tunas
7|Page
kita gunakan dalam pembuatan tape adalah Saccaromyces
cerevisiae. Beberapa jenis ragi berkembang biak dengan cara
membelah diri, tetapi kebanyakan berkembang biak dengan cara
bertunas.
C. Membentuk Spora
8|Page
Siklus Hidup Jamur Kelas Basidiomycetes Spora
(basidiospora) disebarkan oleh angin. Jika spora mencapai medium
yang sesuai, mereka akan berkecambah menjadi miselium primer
yang berbentuk tabung, seperti hipa. Jika dua buah hipa berbeda tipe
bertemu (+ dan -), mereka akan menyatu, tetapi intinya tidak berfusi
dan mereka membentuk miselium sekunder. Miselium sekunder
yang dikariotik (mempunyai dua inti), kemudian menjalar dalam
mediumnya dan akan membentuk jamur seperti yang sering kita
lihat.
2. Perkembangbiakan Generatif
9|Page
Siklus hidup Chlamydomonas sp. Tumbuhan ini merupakan
alga hijau bersel tunggal yang haploid dan mempunyai dua jenis
kelamin, yaitu (+) dan (-), karena belum dapat dibedakan antara
jantan dan betinanya. Sel tersebut juga berfungsi sebagai gamet (+)
dan (-) yang apabila bertemu, akan berfusi membentuk zigot. Zigot
berkembang menjadi zigospora yang dengan cara meiosis akan
menghasilkan individu-individu baru yang berjenis kelamin (+) dan
(-) (I). Selain dapat melakukan perkawinan isogami, sel tersebut juga
dapat berkembang biak dengan cara vegetatif, yaitu membelah diri
(II).
10 | P a g e
Siklus Hidup Fucus. Fucus matang dengan penggembungan
pada ujung-ujung cabangnya (1); irisan ujung cabang yang
memperlihatkan konseptakel yang menunjukkan tempat
mikrogametofit dan makrogametofit berada (2-3); makrogametofit
(4) dan mikrogametofit (5); makrosporangium pecah mengeluarkan
sel telur (6) dan sperma keluar dari mikrosporangium yang telah
matang (7); fertilisasi terjadi jika se telur bertemu dengan sperma
dan menghasilkan zigot
11 | P a g e
A. Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tinggi dapat terjadi
secara alami ataupun buatan. Vegetatif alami terjadi di alam tanpa
campur tangan manusia, sedangkan vegetatif buatan sengaja dilakukan
oleh manusia untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya.
1. Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif secara alami artinya tumbuhan
berkembang biak tanpa adanya bantuan manusia.
Perkembangbiakan ini juga tidak melalui perkawinan atau
penyerbukan. Namun, perkembangbiakan ini dilakukan oleh
tumbuhan itu sendiri dan juga tumbuhan lain. Berikut adalah
beberapa cara dari perkembangbiakan vegetaif alami.
a) Tunas
Tunas adalah perkembangbiakan tanaman yang
menggunakan bagian tunas atau tanaman yang baru tumbuh.
Tunas berada di bawah tanaman induk dan tunas muncul di atas
permukaan tanah. Tunas biasanya berasal dari batang, daun
muda, buah/bunga yang menjanjikan. Contoh
perkembangbiakan tumbuhan bertunas terjadi pada tanaman
pisang, tebu, dan bambu.
b) Tunas Adventif
Tunas adventif memiliki kemiripan dengan tunas biasa,
namun tunas adventif merupakan tumbuhan yang tumbuh dari
bagian tumbuhan seperti akar atau daun. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak menggunakan tunas adventif di antaranya
cocor bebek, cemara, dan sukun.
c) Umbi Lapis
Umbi lapis adalah organ reproduksi yang dihasilkan dari
sekelompok daun tebal berlapis dengan susunan seperti roset.
Polisakarida pada umbi lapis bukan merupakan akumulasi
karbohidrat. Biasanya di dasar serat. Contoh tanaman yang
12 | P a g e
menggunakan umbi lapis untuk pembibitan antara lain bawang
merah, bawang putih, bawang bombay, bunga bakung, bunga
tulip, bunga lili hujan, bunga amarilis, dan bunga narsis.
d) Umbi Batang
Umbi batang merupakan alat perkembangbiakan berupa
batang atau modifikasi struktur batang yang terdapat di dalam
tanah dan biasa digunakan sebagai cadangan makanan bagi
tanaman. Saat ditanam di tanah, umbi ini bisa tumbuh menjadi
tanaman baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan
umbi batang adalah kentang, ubi jalar, talas, bengkuang, gadun,
dan genbiri.
e) Umbi Akar
Umbi akar merupakan perkembangbiakan vegetatif alami
yang memanfaatkan akar, termasuk cadangan makanan. Umbi
akar ada dua jenis, yaitu berserat dan akar tunggang. Contoh
tanaman yang berkembang biak pada umbi akar berserat adalah
singkong, sedangkan umbi akar tunggang antara lain lobak dan
wortel.
f) Akar Tinggal
Akar tinggal ini, biasa disebut rimpang, berarti
perkembangbiakan tumbuhan yang tumbuh dan menyebar di
bawah permukaan tanah. Rimpang menghasilkan akar baru atau
tunas baru yang tumbuh menjadi tanaman baru.
Rimpang digunakan untuk menyimpan stok makanan atau
hasil metabolisme tanaman. Rimpang juga mengandung banyak
minyak atsiri dan alkaloid. Contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan menggunakan rimpang adalah jahe, lengkuas,
kunyit, dan temulawak.
g) Geragih
Geragih adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan
memodifikasi batang yang tumbuh di samping atau bisa disebut
13 | P a g e
cabang di batang. Di batang ini akan ada ruas-ruas yang akan
tumbuh menjadi tanaman baru. Umumnya ditemukan di banyak
spesies terna. Terna adalah tumbuhan berbatang tidak berkayu
(lunak). Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan
menggunakan geragih atau stolon antara lain stroberi, rumput
teki, dan pegagan.
2. Vegetatif Buatan
a) Cangkok
Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman
dengan cara merusak bagian batang. Cangkok ini akan
membuat batang akan memiliki akar. Karena tumbuhan tidak
bisa melakukan hal ini sendirian maka ia membutuhkan
bantuan manusia.
Setelah cabang batang terluka, tutup dengan tanah
dengan bungkus plastik. Gunakan plastik bening untuk
memudahkan kalian dalam mengamati perkembangbiakan
tumbuhan. Setelah tanaman tumbuh, akarnya bisa dipotong.
Lalu, ketika pemotongan selesai, tanaman dapat ditanam
di dalam pot atau di tempat lain. Tanaman yang dapat
ditanam dengan cara cangkok biasanya yang memiliki biji
dikotil. Dikotil adalah tumbuhan yang memiliki unsur kayu.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas
cangkok adalah mangga, jambu air, sawo, jeruk,
Kelengkeng, rambutan, dan jambu biji.
14 | P a g e
b) Okulasi
Okulasi adalah mengembangbiakan tanaman dengan
menempelkan potongan pucuk dari batang satu tanaman ke
batang tanaman lain. Metode okulasi membantu
meningkatkan kualitas dan mutu dari tanaman.
Okulasi dilakukan untuk menghasilkan sifat tanaman
yang terbaik dan memperoleh benih yang berkualitas.
Contoh tanaman yang diperbanyak dengan cara okulasi
adalah kakao, karet, mangga, kelengkeng, alpukat, jeruk
nipis, dan kamboja.
c) Kopulasi
Kopulasi adalah kegiatan menggabungkan batang
bawah dan batang atas tanaman. Kegiatan ini tentu
membutuhkan bantuan manusia, jadi pengikatan melibatkan
perbanyakan buatan. Namun, penyambungan hanya bisa
dilakukan dengan tanaman sejenis.
Teknik kopulasi hampir sama dengan teknik okulasi
karena memerlukan tanaman yang baik. Oleh karena itu,
hubungkan antara tanaman yang memiliki satu keunggulan
dan tanaman yang memiliki yang lain. Tanaman yang dapat
berkembang biak dengan cara kopulasi meliputi kopi,
durian, singkong, tomat, terong, dan mangga.
d) Stek
Stek adalah proses perkembangbiakan tanaman
dengan menggunakan bagian tubuh tanaman seperti akar,
daun dan batang. Tumbuhan bersifat totipoten, yaitu
memotong untuk membentuk sel lain. Sel-sel lainnya
lengkap dan menyerupai orang tuanya. Cara stek ini dapat
dilakukan dengan tiga cara lain seperti berikut.
15 | P a g e
1) Stek Batang
Cara ini banyak digunakan karena paling mudah
dipahami dan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat
tinggi. Cara perkembanbiakan menggunakan stek batang
dengan cara memotong bagian batang yang mempunyai
ruas atau mata.
Caranya dengan memilih bagian tanaman yang dapat
dipotong harus sudah tua. Pastikan ada 3-4 simpul pada
batang. Lalu, pastikan jarak potong antara ruas bawah
0,5 cm dan jarak atas 1 cm. Setelah memotongnya
dengan tajam, kalian bisa menancapkannya ke dalam
tanah. Contoh tanaman yang dapat dibudidayakan
dengan stek batang antara lain sukun, singkong,
kelengkeng, rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon
kelor, kangkung, anggur, dan mawar.
2) Stek Daun
Jika stek batang menggunakan batang untuk
mengembangbiakan tanaman maka stek daun
menggunakan daun untuk mengembangbiakan tanaman.
Caranya adalah dengan memetik daun yang sudah tua
dan memotongnya beserta batang di bawahnya agar
lebih mudah tumbuh.
Selain itu, daunnya harus direndam terlebih dahulu
dalam larutan auksin. Setelah itu, memasuki tahap
pembibitan stek daun. Pada tahap ini, daun ditancapkan
di tanah dan ditutup dengan plastik berlubang. Tanaman
yang berkembang biak dengan menggunakan stek daun
adalah tanaman wijayakusuma, sri rejeki, kaktus, lidah
buaya, cocor bebek, dan juga begonia.
16 | P a g e
3) Stek Akar
Cara perkembangbiakan stek akar ini adalah dengan
menggunakan bagian tubuh tumbuhan yaitu akar.
Biasanya digunakan untuk mengangkat akar tanaman.
Rahasianya adalah mencabut akar yang tumbuh dan
memotong akar dengan diameter 5 hingga 10 cm.
Setelah memotong akar, tahap selanjutnya adalah
disemai, akar dikubur di dalam campuran tanah dan
pupuk organik. Selama proses penimbunan akar,
perawatan harus dilakukan agar tidak merusak akar.
Kemudian menyirami tanaman secara teratur. Contoh
tumbuhan yang diperbanyak dengan stek akar antara lain
stroberi, jambu biji, cemara, apel, albasia, dan sukun.
B. Perkembangbiakan Generatif
Serbuk sari adalah alat reproduksi jantan dan kepala putik adalah
alat reproduksi betina pada tumbuhan. Artinya perkembangan generatif
tanaman dapat terjadi melalui perkawinan. Jika tanaman tidak memiliki
organ reproduksi, ia tidak dapat mengalami perkembangbiakan generatif.
17 | P a g e
jantan atau serbuk sari dengan sel betina atau kepala putik. Setelah selesai
proses penyerbukan maka akan menghasilkan bakal buah.
1. Penyerbukan Sendiri
Penyerbukan sendiri ini akan terjadi hanya jika serbuk sari dan
kepala putik berada pada satu tanaman atau bunga yang sama.
2. Penyerbukan Tetangga
3. Penyerbukan Silang
4. Penyerbukan Bastar
18 | P a g e
1. Hewan
2. Manusia
3. Angin
4. Air
19 | P a g e
konus betina dan sperma dibentuk pada konus jantan. Konus jantan
ukurannya lebih kecil dibandingkan konus betina. Fertilisasi terjadi jika inti
sperma dari serbuk sari bersatu dengan sel telur dan membentuk zigot. Zigot
selanjutnya membentuk embrio yang terdapat dalam biji. Pembuahan pada
Gimnospermae disebut pembuahan tunggal karena satu inti sperma
membuahi satu sel telur.
20 | P a g e
Siklus Hidup pada Angiospermae
21 | P a g e
reproduksi dibutuhkan pasangan. Mencari pasangan hakikatnya tidak hanya
dilakukan oleh manusia, hampir seluruh jenis hewan pun melakukan hal yang
sama.
22 | P a g e
Adapun contoh dari hewan yang melakukan pekembangbiakan
secara membelah diri adalah sebagai berikut ini.
a) Amoeba
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika amoeba adalah
salah satu jenis hewan yang melakukan proses pekembangbiakan
secara membelah diri. Dimana amoeba sendiri merupakan protista
yang bergerak dengan bantuan pseudopodia atau kaki semu yang
lebih merujuk pada genus yang meliputi spesies yang bergerak
dengan proses mekanisme tersebut.
Amoeba sendiri hidup di darat maupun di air atau bahkan di
berbagai habitat lainnya. Cara berkembang biak yang akan
dilakuan oleh pekembangbiakan adalah dengan cara membelahdiri
dalam kurun waktu yang begitu cepat.
Perlu diketahui juga jika sebagian perubahan geografi atau
atmosfer memungkinkan terjadinya pemusnahan sebagian besar
organisme hidup. Namun untuk amoeba yang termasuk organisme
uniseluler mampu bertahan karena memiliki kemampuan
reproduksi dengan begitu cepat.
b) Protozoa
Protozoa memiliki ukuran yang begitu kecil hingga hanya
mampu dilihat dengan bantuan alat seperti mikroskop. Meski
begitu beberapa kondisi menyebabkan protozoa dengan alga sulit
dibedakan walaupun sudah dilihat dengan bantuan alat mikroskop.
Contoh protozoa sendiri seperti alga hijau Euglenophyta.
Dimana alga hijau Euglenophyta memiliki kondisi seperti adanya
sel berflagela, sel tunggal yang bisa berklorofil, adanya kondisi
kehilangan klorofil dan memiliki kemampuan untuk
berfotosintesis.
Protozoa bisa dibedakan dari jamur yang dapat bergerak
secara aktif tanpa adanya dinding sel dari alga karena tidak
23 | P a g e
berklorofil beserta bisa dibedakan dari jamur lendir karena tidak
akan membentuk badan buah.
c) Paramecium
Paramecium sendiri adalah protista yang terlihat mirip
dengan hewan yang memiliki dua inti dalam satu sel. Dua sel
tersebut adalah inti besar yang kerap disebut sebagai Makronukleus
yang bisa digunakan untuk mengawasi kegiatan pertumbuhan serta
metabolisme dan juga regenerasi.
Lalu, untuk inti sel kerap disebut sebagai mikronukleus yang
digunakan sebagai pengendalian kegiatan reproduksi. Paramecium
mendapatkan makanannya dengan cara menggetarkan silianya.
Selain itu paramecium juga memiliki vakuola makan yang mampu
berfungsi sebagai pencerna serta mengedarkan makanan. Lalu
untuk vakuola berdenyut memiliki fungsi untuk mengeluarkan sisa
makanan yang ada.
B. Pertunasan
Bertunas merupakan salah satu cara berkembang biak hewan
ketika organisme baru tumbuh. Tunas kecil akan muncul pada tubuh
induk hewan dan ketika sudah mencapai cukup umur, maka tunas
tersebut akan berpisah dengan tubuh induk hingga membentuk individu
baru.
Contoh paling mudah untuk hewan yang melakukan
perkembanbiakan bertunas adalah hydra, porifera dan coelenterata.
Pembentukan tunas pada hydra akan diawali dengan adanya tonjolan
yang muncul pada bagian dinding tubuh bagian tengah.
Dimana tonjolan tersebut nantinya akan mengalami proses
memanjang hingga membentuk mulut serta tangan. Hydra dengan
bentuk tunas dalam kondisi belum dewasa akan mendapatkan makanan
dari induk dewasa. Dan ketika sudah memasuki usia dewasa, nantinya
hydra tersebut akan mulai menangkap makanannya secara mandiri.
24 | P a g e
Selanjutnya hydra tersebut akan melepaskan diri dari tubuh induk
dewasa.
a) Hydra
Sebelumnya telah kita bahas secara singkat mengenai
perkembangbiakan bertunas pada hydra. Nah dalam poin ini akan
dijelaskan kembali secara lebih detail mengenai hydra itu sendiri.
Hydra merupakan hewan yang memiliki karakteristik tidak
adanya tulang belakang serta akan hidup ada habitat air tawar. Hydra
juga termasuk sebagai hewan pemangsa yang hidup di air tawar
dengan suhu tropis serta tidak tercemar.
Sama seperti amoeba, hydra juga termasuk kedalam hewan
mikroskopis. Dimana hydra hanya bisa dilihat dengan bantuan alat
seperti mikroskop. Hydra sendiri memiliki ukuran tubuh kecil
dengan panjang sekitar 10 milimeter dan untuk bentuknya
menyerupai tabung.
Agar bisa melindungi diri dari adanya ancaman, hydra akan
melakukan kontraksi pada tubuhnya hingga membentuk atau
menyerupai gumpalan kecil. Proses pekembangbiakan yang
dilakukan oleh hydra akan dimulai dari munculnya benjolan pada
tubuh hydra dewasa.
Dimana nantinya tonjolan tersebut akan terus berkembang
hingga membesar dan ketika sudah pada kondisi cukup besar, maka
hydra akan mampu mendapatkan makanan secara mandiri. Tunas
hydra juga akan melepaskan diri dari induknya hingga bertumbuh
dan berkembang menjadi individu baru sejenis.
b) Porifera
Porifera atau bisa disebut sebagai spon merupakan hewan
multiseluler seperti hydra. Dimana porifera merupakan spesies
hewan air yang mampu hidup di dalam laut pada kedalaman 8000
meter dan tidak akan pernah melakukan perpindahan.
25 | P a g e
Porifera memiliki karakteristik tubuh berpori banyak.
Sedangkan untuk perkembangbiakan porifera sendiri akan dilakukan
dengan membentuk sebuah kuncup di dalam koloni. Potongan yang
terlepas tersebut nantinya akan mudah untuk tumbuh dan
berkembang menjadi porifera baru.
c) Coelenterate
Selanjutnya ada coelenterata. Dimana proses
perkembangbiakan coelenterata hampir menyerupai dengan yang
dilakukan oleh porifera yaitu secara aseksual dengan membentuk
tunas atau kuncup yang akan melekat pada hewan induk. Nantinya
kuncup tersebut akan tumbuh menjadi lebih besar hingga berubah ke
bentuk individu baru sejenis.
C. Fragmentasi
Lalu ada juga pekembangbiakan frakmentasi yang akan
dilakukan oleh hewan tertentu. Fragmentasi sendiri merupakan cara
pekembangbiakan hewan yang dilakukan dengan cara memotong atau
memutus bagian tubuhnya. Contoh hewan yang mengalami
perkembangbiakan fragmentasi adalah seperti planaria dan beberapa
jenis cacing.
Cacing pilih adalah salah satu jenis hewan yang akan
berkembang biak dengan cara fragmentasi. Keberadaan dari cacing
pipih lebih mudah ditemukan di bawah bebatuan yang ada di sungai.
Cacing pipih memiliki karakteristik ukuran tubuh yang cukup kecil.
Ketika salah satu bagian tubuhnya di potong, maka potongan
tubuh tersebut akan mengalami pertumbuhan sehingga menjadi
individu baru sejenis.
D. Partenogenesis
Partenogenesis merupakan pertumbuhan serta perkembangan
telur yang dapat terjadi tanpa adanya proses pembuahan dari sel
kelamin induk jantan. Sebagai contohnya adalah ketika sel kelamin
induk betina lebah tidak dibuahi oleh sel kelamin jantan, maka tetap
26 | P a g e
bisa menghasilkan telur dan ketika menetas akan bisa menghasilkan
lebah jantan baru. Namun ketika ada pembuahan dengan sel kelamin
jantan, maka lebah yang dihasilkan nantinya merupakan lebah betina.
27 | P a g e
perkembangbiakan ovipar akan dibagi menjadi beberapa kelompok.
Dimana setiap kelompok hewan ovipar ini memiliki pengertian yang
berbeda dengan contoh yang berbeda pula.
Oleh karena itu, kita juga perlu mengelompokkan hewan ovipar.
Berikut ini kelompok hewan ovipar.
a) Kelompok Unggas
Setelah induk mengalami proses bertelur, nantinya induk
tersebut akan melakukan proses mengerami telur yang keluar. Dimana
ketika telur sudah dierami dalam kurun waktu tertentu, maka telur
tersebut akan menetas menjadi anak. Kondisi ini akan dialami oleh
kelompok unggas seperti ayam, itik, angsa dan burung.
b) Kelompok Ikan
Induk ikan akan mengeluarkan telur dan biasanya jumlah yang
dihasilkan terlihat cukup banyak. Telur yang keluar tersebut tentunya
sudah dibuahi dan akan bersiap untuk menetas menjadi anak ikan.
Sebagai contoh kelompok ikan yang mengalami proses tersebut adalah
seperti ikan lele, ikan mas dan ikan nila.
c) Kelompok Reptile
Reptil dapat hidup pada kondisi tertentu. Maksudnya adalah
hewan yang tergolong dalam kelompok reptil ada yang hidup di area air
dan ada juga yang hidup di area darat. Lalu, untuk cara berkembang
biak dari hewan kelompok reptil adalah diawali dengan proses
perkawinan antara induk betina dengan induk jantan.
Berikutnya, induk betina akan mengalami proses bertelur.
Dimana setelah beberapa hari selanjutnya telur tersebut akan
mengalami kondisi menetas dan menjadi anak reptile. Contoh
kelompok reptil yang mengalami kondisi tersebut adalah seperti ular,
cecak, kadal, tokek, bunglon, biawak, buaya dan kura-kura.
d) Kelompok Amfibi
Katak atau kodok adalah contoh dari kelompok hewan amfibi.
Dimana hewan tersebut telah melewati proses metamorphosis pada
28 | P a g e
siklus hidupnya. Amfibi sendiri akan bereproduksi dengan fertilisasi
eksternal. Dimana kata betina akan melepaskan telur di dalam air dan
katak jantan akan melepaskan sperma di dalam air sebagai bentuk
proses pembuahan sel telur tersebut.
B. Vivipar (Melahirkan)
Vivipar adalah jenis perkembangbiakan yang akan dilakukan
dengan cara melahirkan. Dalam hal ini tentunya hewan akan mengalami
masa kehamilan. Dimana kehamilan tersebut bisa terjadi setelah adanya
pembuahan, embrio akan tumbuh dan mengalami perkembangan di dalam
rahim induk betina.
Selanjutnya, akan ada yang namanya proses pertumbuhan hingga
pada akhirnya akan dilahirkan membentuk individu baru sejenis. Perlu
diketahui juga ketika embrio berada di dalam kandungan, embrio tersebut
akan mendapatkan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi oleh induk betina
melalui plasenta.
Dibandingkan dengan jenis pada hewan ovipar, janin yang ada
hewan vivipar cenderung lebih lambat. Lalu untuk ciri hewan vivipar adalah
adanya kelenjar susu, adanya daun telinga, tubuh hewan tersebut akan
ditutupi oleh bulu atau rambut, secara umum akan menyusui atau mamalia.
Sedangkan untuk contoh dari hewan vivipar adalah seperti kucing,
anjing, singa, kelinci, sapi, kambing, paus, lumba-lumba dan lain
sebagainya.
C. Ovovivipar (Bertelur dan Melahirkan)
Pada perkembangbiakan generatif ada yang namanya jenis
ovovivipar. Secara mudahnya ovovivipar merupakan kombinasi antara du
acara pebangbiakan yaitu ovipar atau bertelur dan vivipar atau melahirkan.
Hewan yang berkembang biak secara ovovivipar akan diawali
dengan adanya pembuahan menjadikan embrio yang dihasilkan bertumbuh
dan berkembang di dalam telur. Kondisi ini memang terlihat mirip dengan
perkembangbikan ovipar.
29 | P a g e
Namun khusus pada perkembangbiakan ovovivipar, telur tersebut
pada akhirnya tidak akan dikeluarkan dari dalam tubuh induknya namun
akan tetap berada di dalam tubuh induknya hingga proses mentas. Setelah
mentas itulah calon akan akan dilahirkan oleh induk betina.
Jumlah hewan yang memiliki perkembangbiakan ovovivipar tidak
sebanyak jenis perkembangbiakan lainnya seperti ovipar atau vivipar.
Meski hewan ovovivipar tidak memiliki ciri khusus. Namun untuk
membedakan hewan ovovivipar dengan jenis hewan lainnya adalah dari
proses pembuahan hingga melahirkan.
Secara fisik ciri hewan ovovivipar memang lebih mirip dengan
hewan ovipar. Adapun contoh dari hewan ovovivipar adalah seperti ikan
pari, kadal, hiu, bunglon, kuda laut, platypus dan lain sebagainya.
30 | P a g e
dalam tubuh induk betina. Hewan jantan harus memiliki sel kelamin agar
dapat memasukkan sperma ke hewan betina. Sebagai contoh hewan yang
melakukan pembuahan dalam adalah reptile, burung dan jenis hewan
mamalia lainnya.
31 | P a g e
Fertilisasi pada manusia. Sperma dan ovum bersatu melalui proses fertilisasi.
32 | P a g e
Karakteristik seksual sekunder utama mencakup: tubuh
lebih besar dan berotot, suara menjadi keras, tumbuh rambut di
wajah dan tubuh, bahu menjadi lebar, dan tumbuhnya jakun.
Hormon seksual laki-laki yang terpenting adalah androgen,
terutama testosteron.
33 | P a g e
Vagina melekat ke dalam rahim melalui leher rahim,
sedangkan rahim melekat pada ovarium melalui tuba falopi.
Masing-masing ovarium mengandung ratusan sel telur atau
ovum.
Kira-kira setiap 28 hari, kelenjar
pituitari melepaskan hormon yang merangsang beberapa sel telur
untuk berkembang dan tumbuh. Satu ovum dilepaskan dan
melewati tuba falopi ke rahim. Hormon yang dihasilkan oleh
ovarium membuat uterus dapat menerima ovum. Lapisan rahim,
yang disebut endometrium, dan ovum tidak dibuahi adalah
gudang setiap siklus melalui proses menstruasi. Jika ovum
dibuahi oleh sperma, ia akan menempel pada endometrium dan
membuat janin berkembang.
C. Produksi Gamet
34 | P a g e
1. Anatomi Testis
35 | P a g e
Proses ini tidak menghasilkan sel telur matang sampai masa
pubertas. Berbeda dengan laki-laki, masing-masing sel-sel
germinal diploid asli atau oosit primer akan membentuk hanya
satu sel telur matang, dan tiga badan polar yang tidak mampu
berbuah. Hal ini telah lama diketahui bahwa pada wanita,
seperti laki-laki, semua oosit primer yang pernah ditemukan
pada wanita yang akan tercipta sebelum kelahiran, dan tahap
akhir dari produksi sel telur tidak akan melanjutkan sampai
masa pubertas.
36 | P a g e
B. Hormon Produksi Sel Telur
Jika sel telur yang telah diovulasikan itu dibuahi oleh sperma,
terbentuklah zigot. Zigot akan mengalami pembelahan sambil bergerak
menuju rahim. Pada hari ketujuh, embrio mulai berimplantasi
(menanamkan diri pada dinding uterus). Selanjutnya, embrio tumbuh
menjadi fetus yang dihubungkan ke tubuh ibu dengan perantaraan
plasenta.
37 | P a g e
kadang-kadang disamakan dengan penangkaran tanaman, kegiatan
memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian,
pada kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian dari
pemuliaan. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha
memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih
bermanfaat. Pengetahuan mengenai perilaku biologi tanaman dan
pengalaman dalam budidaya tanaman merupakan hayang paling
menentukan keberhasilan usaha pemuliaan, sehingga buku-buku teks
seringkali menyebut pemuliaan tanaman sebagai seni dan ilmu
memperbaiki keturunan tanaman demi keselamatan manusia.
38 | P a g e
4. Adaptif terhadap kondisi lingkungan
5. Masa produksi lama
A. Seleksi Massa
39 | P a g e
melakukan seleksi massa karena seleksi didasarkan dengan
fenotipe. Masalah lainnya adalah apabila suatu sifat tidak
dapat diamati langsung pada suatu individu, seperti produksi
susu per hari dari sapi pejantan. Untuk mengatasinya,
metode seleksi berbasis kerabat perlu dilakukan.
Penggunaan seleksindengan penanda (marker-assisted
selection) berpotensi menghilangkan masalah-masalah ini.
B. Hibridisasi
40 | P a g e
tidak menyerbuk sendiri, jika suatu tanaman menyerbuk
sendiri secara terus menerus mungkin dari filal juga tidak
bisa optimal dalam hal produksinya. Pemuliaan adalah suatu
cara yang sistematik merakit keragaman genetik menjadi
suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Dalam proses
ini diperlukan bahan baku berupa keanekaragaman genetik
(plasma nutfah) yang tesedia di alam. Untuk pemuliaan
tanaman dan hewan, peranan penelitian untuk mendapatkan
bibit unggul adalah sangat penting.
C. Mutasi
D. Kultur jaringan
41 | P a g e
jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media
buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol
sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman lengkap.
42 | P a g e
2. Perbaikan tanaman
4. Transformasi Genetik
43 | P a g e
a) Melakukan peningkatan terhadap kualitas tanaman yang akan
dihasilkan, umumnya diarahkan pada perbaikan ukuran, warna,
kandungan bahan tertentu, membuang sifat-sifat yang tidak diinginkan,
tahan disimpan, serta keunikan dari tanaman tersebut.
b) Melakukan peningkatan terhadap hasil, umumnya diarahkan pada
peningkatan daya hasil, ketahanan terhadap hama dan penyakit serta
lingkungan yang tidak mendukung, daya tumbuh tanaman yang kuat,
dan kesesuain terhadap teknologi pertanian yang lain.
44 | P a g e
2.4.2 Pemuliaan Hewan Ternak
A. Hibridisasi/Kawin Silang
45 | P a g e
diawetkan dan tetap hidup walaupun disimpan lama dan dibawa ke
segala penjuru dunia.
a. Siapkan sperma dari pejantan unggul dan sapi betina sehat dan
mempunyai keunggulan tertentu pula.
b. Perhatikan siklus estrus dari sapi betina yang akan kita jadikan
induk sampai kita mengetahui masa berahinya. Masa berahi
ditandai dengan perilaku betina yang lebih jinak dan
mendekati pejantannya serta bagian vagina yang tampak
memerah. Selain itu, teknik laboratorium dapat dilakukan
untuk mengetahui masa berahi hewan tersebut.
c. Apabila masa berahi hewan tersebut sudah diketahui, proses
kawin suntik dapat dilakukan dengan mentransfer sperma
(semen) melalui alat suntik khusus. Lalu, hal itu akan melalui
lubang vagina dan sperma tersebut disemprotkan pada rongga
uterus.
d. Peliharalah hewan betina tersebut dan perhatikan apakah
terjadi kehamilan atau tidak. Jika terjadi kehamilan, proses
kawin suntik tersebut berhasil. Apabila tidak, proses tersebut
perlu dievaluasi apakah prosedurnya atau spermanya yang
kurang baik.
3. Perkawinan Silang dengan Teknik In Vitro
46 | P a g e
luar, seperti ikan. In vitro secara harfiah berarti di dalam
tabung. Oleh karena itu, ada istilah teknik bayi tabung yang
berarti teknik pembuahan di dalam tabung, tetapi bukan berarti
membuat bayi di dalam tabung.
47 | P a g e
dengan membelinya dari bank sperma. Ini suatu hal yang luar
biasa dari segi ilmu pengetahuan, tetapi mungkin
bertentangan dengan etika agama.
B. Teknik Radiasi
48 | P a g e
Indonesia, teknik ini telah dilakukan terhadap hama penggerek tanaman
tebu dan hama tanaman kubis/kol (Plutella sp).
49 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
50 | P a g e
Perkembangbiakan pada manusia terjadi secara seksual yang mana individu
terbentuk melalui proses pembuahan, yakni dengan bersatunya sel kelamin laki-laki
(sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur).
Teknik radiasi menggunakan prinsip mutasi karena materi genetik dari suatu
individu dapat mengalami mutasi akibat adanya pengaruh faktor lingkungan,
seperti radiasi. Radiasi sinar pengion, seperti a, b, dan g dapat menyebabkan mutasi
pada tingkat gen dan kromosom.
3.2 Saran
1. Sarana prasarana merupakan salah satu sumber daya yang penting dan
utama dalam menunjang proses pembelajaran. Untuk itu, perlu dilakukan
peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
51 | P a g e
2. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber
maupun referensi yang terkait dengan sarana prasarana pendidikan, maupun
efektivitas proses pembelajaran agar hasil penelitianya dapat lebih baik lagi.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam proses
pengambilan dan pengumpulan data, sehingga penelitian bisa dilakukan
dengan lebih baik lagi.
52 | P a g e
Daftar Pustaka
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6248220/perkembangbiakan-vegetatif-
dan-generatif-pada-tumbuhan-ini-
contohnya#:~:text=Cara%20berkembang%20biak%20tumbuhan%20terbagi,bantu
an%20manusia%20adalah%20perkembangbiakan%20buatan.
https://www.gramedia.com/literasi/vegetatif-generatif/
https://www.gramedia.com/literasi/perkembangbiakan-hewan-generatif-dan-
vegetatif/
https://mediaindonesia.com/humaniora/458834/mengenal-perkembangbiakan-
hewan-secara-vegetatif-dan-generatif
https://kumparan.com/kabar-harian/cara-perkembangbiakan-makhluk-hidup-
manusia-hewan-dan-tumbuhan-1xeiT7Dapv2/2
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_reproduksi_manusia
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_hewan
https://lindungihutan.com/blog/pemuliaan-tanaman/
53 | P a g e