Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERKEMBANGBIAKAN PADA MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Konsep Dasar IPA SD

Dosen Pengampuh: Dr. Sudarto

Disusun Oleh:

Nama: Syahriani

Nim: 220407561062

Kelas: 32 A

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang telah
melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah Konsep Dasar IPA SD dengan
judul: “Perkembangbiakan pada Manusia, Hewan, dan Tumbuhan”.

Penyusunan makalah ini semaksimal mungkin penulis upayakan dengan mengambil


berbagai sumber seperti buku maupun jurnal sebagai suatu referensi serta adanya
dukungan dari berbagai pihak, sehingga dapat membantu dalam penyusunan makalah
ini. Untuk itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam merampungkan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki
penulis. untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal
„Alamiin.

Watampone, 26 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 2


2.1 Perkembangbiakan Pada Manusia ....................................................................... 2
2.2 Perkembangbiakan Pada Hewan ......................................................................... 6
A. Perkembangbiakan Generatif Hewan ............................................................. 6
B. Perkembangbiakan Vegetatif Hewan .............................................................. 11
2.3 Perkembangbiakan Pada Tumbuhan ................................................................... 13
A. Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan ....................................................... 13
B. Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan ........................................................ 14

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 16


3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang diketahui mahluk hidup adalah segala sesuatu yang bisa bernafas dan
bisa bergerak. Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan (air maupun darat) serta
tumbuhan. Tidak hanya memiliki kemampuan untuk bernafas, bergerak, makhluk hidup
juga mempunyai kemamapuan untuk berkembangbiak yang dalam hal ini tumbuh dan
berkembang. Perkembangbiakan adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan individu baru yang sifatnya sama atau menyerupai induknya.
Berkembangbiak sangat diperlukan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan keturunan
atau penerus dari spesies yang sama dengan orang tuanya batau indukannya. Jika
makhluk hidup tidak melakukan perkembangbiakan maka spesies itu akan punah, maka
dari itu berkembangbiak sangat diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangbiakan pada manusia?
2. Bagaimana perkembangbiakan pada hewan?
3. Bagaimana perkembangbiakan pada tumbuhan?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan masalah dari makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui perkembangbiakan pada manusia
2. Mengetahui perkembangbiakan pada hewan
3. Mengetahui perkembangbiakan pada tumbuhan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangbiakan Pada Manusia


Salah satu ciri makhluk hidup adalah dapat berkembang biak. Makhluk hidup
berkembang biak untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah. Demikian pula
manusia. Untuk melestarikan jenisnya, manusia berkembang biak secara kawin
(generatif). Perkembangbiakan secara kawin ter-jadi karena ada proses penggabungan
antara sel sperma dan sel telur atau disebut juga dengan fertilisasi. Sel sperma
dihasilkan laki-laki dan sel telur dihasilkan perempuan. Kemudian akan berkembang
menjadi zigot, fase morulla, fase blastula, fase grastula, kemudian terbentuk embrio atau
janin.
1. Zigot
Kehamilan dimulai ketika sperma memasuki vagina selama hubungan seksual.
Sperma terkuat akan melakukan perjalanan melalui leher rahim dan masuk ke saluran
tuba. Sebuah sperma tunggal dan sel telur ibu bertemu di tuba falopi. Ketika sperma
tunggal memasuki sel telur, pembuahan terjadi. Gabungan sperma dan sel telur itulah
yang disebut zigot atau bisa juga dikatakan zigot adalah tahap pertama hasil dari proses
fertilisasi. Selanjutnya, zigot akan berkembang melalui tahap perkembangan.

2. Fase Morulla
Zigot bersel tunggal hasil pembuahan, selnya akan membelah secara mitosis dengan
cepat dan membentuk sel-sel baru yang padat disebut dengan blastomer. Zigot terus
membelah dari sel yang awalnya satu menjadi 16 sel blastomer. Dilansir dari Lumen
Learning, sel-sel blastomer kemudian berkumpul membentuk bola yang kemudian akan
memadat dan membentuk morula. Dinamai morula karena strukturnya mirip dengan
buah arbei yang kecil dan tidak berongga.

3. Fase Blastula
Dilansir dari Oregon State University, Open Educational Resources Unit, morula
yang padat akan terus membelah hingga 100 sel sehingga muncul rongga didalam

2
morula dan disebut dengan blastula. Rongga blastula dinamakan dengan blastosol yang
diisi oleh cairan laktat, asam amino, glukosa, dan juga piruvat. Massa sel bagian dalam
ini kemudian akan berkembang menjadi embrio manusia.

4. Fase Grastula
Setelah fase blastula, embrio akan memasuki fase gastrula. Dilansir dari
microbenotes.com, fase gastrula adalah fasse dirombaknya sel-sel blastula menjadi tiga
lapisan germinal (lapisan embrionik). Hal tersebut akan membentuk organ tubuh
tertentu yaitu lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

5. Fase Organegenesis
Sesuai dengan namanya, fase organogenesis adalah fase pembentukan organ-organ
tubuh pada janin dari tiga lapisan germinal yang terbentuk pada fase gastrula.
 Lapisan luar (ektoderm) yang akan mengalami diferensiasi menjadi rangka, saraf,
alat indera.
 Lapisan tengah (mesoderm) yang kemudian mengalami diferensiasi menjadi rangka,
otot, alat-alat peredaran darah, ekskresi dan organ reproduksi.
 Lapisan dalam (endoderm) yang akan mengalami hal serupa menjadi alat-alat
pencernaan dan alat pernapasan.

6. Embrio/Janin
Embrio merupakan hasil dari pembelahan zigot yang telah menempel di dinding
rahim dan terjadilah proses kehamilan. Selama berada di dalam rahim, embrio
dikelilingi oleh plasenta dan akan tumbuh menjadi janin. Melalui plasenta, janin akan
memperoleh nutrisi dari ibunya untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Setelah tumbuh dan berkembang dengan sempurna, janin akan dilahirkan.
Masa embrio (lamanya dalam landungan) pada manusia ± 40 minggu, dengan urutan
sebagai berikut :
 Janin umur 4 minggu: organ penting seperti jantung sudah sudah terbentuk, mulai
tampak tumbuh telinga dan mata.

3
 Janin umur 8 minggu : mirip bayi dengan ukuran kepala yang relatif lebih besar,
hidung, mata, telinga, , tangan, dan kaki mulai nampak jelas bentuknya.
 Janin umur 10 minggu panjang 6 cm terlihat seperti bayi. Ukuran kepala lebih besar
jika dibandingkan dengan ukuran badannya. Selain itu, perkembangan mata, telinga,
jari tangan dan kaki sudah makin sempurna.
 Umur 7 bulan perkembangan embrio telah sempurna. Bayi yang lahir pada bulan ke-
7 disebut bayi prematur.
 Umur 32 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm.
 Umur 40 minggu, janin siap dilahirkan (9 bulan 10 hari).

7. Fase Balita
Fase balita dibagi berdasarkan usianya:
Newborn (neonatus): 0 hari – 1bulan
Infant: 1 bulan – 1 tahun
Toddler: 1 – 3 tahun
Pada tahapan pertumbuhan manusia ini, bayi sangat bergantung pada orangtua dan
mulai belajar memercayai orang-orang di sekitarnya. Bayi juga baru mempelajari
bahasa, berjalan, koordinasi sensorik dan motorik, maupun sosialisasi. Bayi umumnya
akan berkomunikasi melalui tangisan. Ia akan menangis saat lapar, mengantuk,
popoknya penuh, hingga kepanasan atau kedinginan. Semakin bertambahnya usia, maka
anak akan semakin pandai bicara, bernyanyi hingga gerakan motorik seperti menendang
bola.

8. Fase Kanak-Kanak Awal


Fase kanak-kanak awal disebut juga sebagai pra sekolah yaitu usia 5-6 tahun. Dalam
tahap pertumbuhan manusia ini, anak belajar melakukan banyak hal sendiri, seperti
makan, buang air di toilet, dan bermain bersama teman. Anak juga mulai
mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan sekolah,
seperti belajar membaca dan menulis.

4
9. Fase Kanak-Kanak Tengah dan Akhir
Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah masa pertumbuhan manusia yang
berlangsung sejak umur 6-11 tahun. Pada tahapan ini, anak umumnya sudah menguasai
keterampilan dalam membaca, menulis, dan berhitung. Ia juga terlibat dalam kegiatan
akademis, interaksi sosial dengan teman di sekolah, dan mulai memerhatikan
pencapaian prestasi. Ketika dipuji, Si Kecil akan mengembangkan rasa bangga dan
kompeten. Namun, ketika gagal, ia akan merasa rendah diri.

10. Fase Remaja


Fase remaja adalah tahapan pertumbuhan manusia yang merupakan masa transisi
dari masa kanak-kanak ke dewasa. Sebenarnya pre pubertas sudah terjadi pada usia
pada usia 7-8 tahun dan sudah masa pubertas akan selesai pada usia 14-15 tahun lalu
masa remaja akan berakhir pada usia 18 tahu Dalam fase ini, terjadi proses yang disebut
sebagai pubertas. Proses ini mendorong perubahan fisik yang sangat cepat, misalnya
tinggi dan berat badan bertambah, membesarnya alat kelamin dan payudara, tumbuhnya
rambut pada area tertentu, menstruasi atau mimpi basah, hingga perubahan pada suara.
Remaja juga mulai mandiri dan mencari jati dirinya sendiri. Ia akan berpikir secara
lebih logis, tapi memiliki perasaan yang sensitif. Selain itu, remaja umumnya lebih
senang menghabiskan waktunya bersama teman.

11. Fase Dewasa Muda


Fase dewasa muda membuat seseorang menjadi lebih prima. Fase dewasa muda
berlangsung sekitar usia 19-40 tahun. Pada tahap pertumbuhan manusia ini, telah
tercapai kematangan dalam berbagai aspek. Fokus kehidupan di masa dewasa muda
terletak pada pekerjaan, pernikahan, dan keluarga. Orang-orang dalam fase ini juga
lebih prima, mandiri, dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk diri sendiri
ataupun orang lain, dan mempertimbangkan konsekuensi yang akan dihadapi atas
perbuatan Anda.

5
12. Fase Dewasa Tengah
Fase dewasa tengah adalah tahap pertumbuhan manusia yang terjadi di usia 40-60
tahun. Pada masa ini, Anda berfokus untuk membesarkan anak, bekerja, dan ikut
berkontribusi dalam masyarakat. Namun, kondisi Anda tidak seprima sebelumnya.
Wanita juga cenderung mengalami menopause di fase ini.

13. Fase Lansia (Dewasa Akhir)


Fase lansia ditandai dengan proses penuaan. Fase dewasa akhir adalah masa
pertumbuhan dan perkembangan manusia yang mengalami kemunduran. Tahap ini
terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Anda akan mengalami proses penuaan, yang ditandai
dengan kulit menjadi keriput, massa tubuh berkurang, sampai menurunnya daya tahan
fisik. Fungsi kognitif dan psikomotorik lansia juga mengalami kemunduran. Anda
mungkin tidak mudah memahami perkataan seseorang, aktivitas menjadi terbatas, dan
kurang cekatan. Selain itu, lansia cenderung berfokus pada spiritual untuk bersiap
menghadapi kematian.

2.2 Perkembangbiakan Pada Hewan


Secara umum, hewan berkembang biak dengan cara seksual (generatif) dan
aseksual (vegetatif). Perkembangbiakan hewan merupakan salah satu karakteristik
dasar yang dimiliki hewan sebagai makhluk hidup. Perkembangbiakan ini perlu
dilakukan oleh hewan untuk terhindar dari kepunahan. Berikut perkembangbiakan
generatif:

A. Perkembangbiakan Generatif Hewan (Seksual)


Perkembangbiakan generatif atau bisa disebut dengan perkembangbiakan
seksual terjadi jika sel kelamin jantan (spermatozoid) bertemu dengan sel kelamin
betina (sel telur). Perkembangbiakan generatif dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ovipar,
vivipar, dan ovovivipar.
 Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan perkembangbiakan dengan cara bertelur. Perkembangbiakan ini
biasanya dilakukan oleh unggas dan reptil. Setelah terjadi pembuahan, embrio yang

6
dihasilkan akan tumbuh dan berkembang di dalam cangkang telur. Embrio tersebut
mendapatkan nutrisi dan cadangan makanan dari dalam telur yang akan dikeluarkan dari
tubuh induknya. Sehingga, embrio hewan ovipar berkembang di dalam telur yang
berada di luar tubuh induknya. Beberapa ciri hewan ovipar yaitu tidak memiliki kelenjar
susu dan tidak memiliki daun telinga. Contoh hewan ovipar atau bertelur adalah ayam,
bebek, dan angsa.

 Vivipar (Melahirkan)
Vivipar merupakan perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara melahirkan.
Setelah terjadi pembuahan, embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim induk
betina. Selama di dalam kandungan, embrio tersebut mendapatkan nutrisi dari makanan
yang dimakan oleh induknya melalui plasenta. Beberapa ciri hewan vivipar yaitu
memiliki kelenjar susu, memiliki daun telinga, dan tubuh dilindungi rambut. Contoh
hewan melahirkan adalah kucing, anjing, dan singa.

 Ovovivipar
Ovovivipar merupakan kombinasi dari dua cara perkembangbiakan yang telah
dibahas sebelumnya, yakni ovipar dan vivipar. Pada perkembangbiakan secara
ovovivipar, setelah terjadi pembuahan, embrio yang dihasilkan akan tumbuh dan
berkembang di dalam telur. Sekilas memang terdengar mirip ovipar. Tapi, pada
ovovivipar, telur tersebut tidak akan dikeluarkan dari tubuh induknya, melainkan akan
tetap berada di dalam tubuh induknya sampai menetas. Setelah menetas, barulah calon
anak tersebut akan dilahirkan oleh induk betinanya. Jumlah hewan yang
berkembangbiak secara ovovivipar tidak sebanyak hewan yang berkembangbiak secara
ovipar dan vivipar. Beberapa contoh hewan ovovivipar di antaranya adalah platypus,
kuda laut, beberapa spesies hiu, dan iguana.

B. Perkembangan Vegetatif Hewan (Aseksual)


Cara perkembangbiakan hewan selanjutnya adalah vegetatif atau aseksual.
Perkembangbiakan ini terjadi tanpa adanya perkawinan. Pada umumnya,
perkembangbiakan vegetatif terjadi pada hewan tingkat rendah. Hewan tingkat rendah

7
yang dimaksud memiliki struktur tubuh yang tidak sempurna. Adapun ada tiga cara
perkembangbiakan vegetatif, yaitu tunas, fragmentasi, dan membelah diri.
 Tunas
Tunas kecil akan muncul pada tubuh induk hewan. Ketika sudah cukup umur, tunas
tersebut akan berpisah dengan tubuh induknya dan akan membentuk individu baru.
Contoh hewan yang berkembang biak dengan tunas adalah Poryfera dan Hydra.

 Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara hewan berkembang biak dengan memotong atau
memutuskan bagian tubuhnya. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara ini
adalah Planaria dan beberapa jenis cacing.

 Membelah Diri
Perkembangbiakan secara membelah diri dilakukan oleh hewan bersel satu seperti
amoeba. Cara induk hewan membelah diri adalah dengan membagi tubuhnya menjadi
dua bagian sama besar. Ukuran hewan amoeba sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat
dengan menggunakan mikroskop saja.

2.3 Perkembangbiakan Pada Tumbuhan


Tidak hanya manusia dan hewan, tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan.
Mereka juga memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memperbanyak spesies dari
tumbuhan itu sendiri. Proses perkembangbiakan atau pembentukan individu baru pada
tumbuhan untuk menjaga kelangsungan keturunan dari spesies tersebut. Proses
perkembangbiakan dapat dilakukan secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).

A. Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan (Seksual)


Perkembangbiakan secara generatif adalah proses perkembangbiakan tumbuhan
dengan cara pembuahan dan penyerbukan. Perkembangbiakan secara generatif
tumbuhan hanya terjadi pada tumbuhan yang memiliki organ reproduksi seperti serbuk
sari dan kepala putik. Serbuk sari adalah alat reproduksi jantan dan kepala putik adalah
alat reproduksi betina pada tumbuhan. Artinya perkembangan generatif tanaman dapat

8
terjadi melalui perkawinan. Jika tanaman tidak memiliki organ reproduksi, ia tidak
dapat mengalami perkembangbiakan generatif.

Proses Penyerbukan Perkembangbiakan Generatif:


Perkembangbiakan secara generatif pasti dimulai dengan penyerbukan.
Penyerbukan adalah proses jatuhnya serbuk sari atau menempel pada kepala putik
tanaman. Jika prosesnya berhasil, maka akan menghasilkan serbuk sari. Biasanya terjadi
pada tumbuhan berbiji. Kemudian butir-butir serbuk sari akan masuk ke bakal biji. Pada
bakal biji akan terjadi proses pembuahan. Pembuahan adalah proses meleburnya sel
jantan atau serbuk sari dengan sel betina atau kepala putik. Setelah selesai proses
penyerbukan maka akan menghasilkan bakal buah. Selain itu, ada beberapa cara dalam
proses penyerbukannya. Berikut adalah cara dalam penyerbukan perkembangbiakan
generatif pada tumbuhan.
 Penyerbukan Sendiri
Penyerbukan sendiri ini akan terjadi hanya jika serbuk sari dan kepala putik berada
pada satu tanaman atau bunga yang sama.

 Penyerbukan Tetangga
Penyerbukan tetangga merupakan penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari dan
kepala sari berasal dari pohon yang sama. Serbuk sari terbang ke ke kepala putik di
bunga yang lain.

 Penyerbukan Silang
Penyerbukan silang adalah penyerbukan yang terjadi ketika serbuk sari dan kepala
sari berasal dari bunga dan tanaman lain. Tetapi pohon atau pohon itu selalu dalam jenis
yang sama. Dengan adanya penyerbukan ini dapat membuat karakteristik yang lebih
kuat dari yang sebelumnya.

9
 Penyerbukan Bastar
Jenis penyerbukan yang terakhir adalah penyerbukan bastar atau hibridisasi, artinya
penyerbukan terjadi ketika serbuk sari dan kepala sari berasal dari bunga lain, serta
tanaman lain dengan spesies tanaman yang berbeda.

Hal yang Membantu Proses Penyerbukan:


Ada beberapa hal yang memengaruhi proses penyerbukan pada tumbuhan.
Faktor tersebut biasanya datang dari makhluk hidup lainnya dan juga alam. Berikut
adalah hal yang membantu proses penyerbukan tumbuhan.
 Hewan
Hewan yang dapat membantu penyerbukan, seperti kupu-kupu, kelelawar, burung,
lebah, dan kumbang. Contoh tumbuhan yang diserbuki oleh hewan antara lain bunga
melati, mawar, durian, dan kembang sepatu.

 Manusia
Manusia juga dapat menjadi faktor dalam penyerbukan perkembangbiakan vegetatif.
Tumbuhan yang biasanya harus dibantu proses penyerbukannya oleh manusia adalah
pohon salak dan vanili.

 Angin
Dalam hal ini angin juga dapat membantu proses penyerbukan dengan tiupan angin
yang membuat serbuk sari mengenai kepala putik. Tumbuhan yang proses
penyerbukannya dapat dibantu oleh angin adalah jagung, gandum, dan padi.

 Air
Air juga dapat membantu dalam proses penyerbukan tumbuhan. Dalam hal ini, yang
dapat dibantu oleh air adalah tumbuhan yang berada di dalam air. Tumbuhan tersebut
adalah tanaman ganggang maupun hydrilla.

10
B. Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu
perkembangbiakan vegetatif buatan dan alami. Berikut adalah perbedaannya.

1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami


Perkembangbiakan vegetatif secara alami artinya tumbuhan berkembang biak tanpa
adanya bantuan manusia. Perkembangbiakan ini juga tidak melalui perkawinan atau
penyerbukan. Namun, perkembangbiakan ini dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan
juga tumbuhan lain. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetaif
alami.
 Tunas
Tunas adalah perkembangbiakan tanaman yang menggunakan bagian tunas atau
tanaman yang baru tumbuh. Tunas berada di bawah tanaman induk dan tunas muncul di
atas permukaan tanah. Tunas biasanya berasal dari batang, daun muda, buah/bunga yang
menjanjikan. Contoh perkembangbiakan tumbuhan bertunas terjadi pada tanaman
pisang, tebu, dan bambu.

 Tunas Adventif
Tunas adventif memiliki kemiripan dengan tunas biasa, namun tunas adventif
merupakan tumbuhan yang tumbuh dari bagian tumbuhan seperti akar atau daun.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak menggunakan tunas adventif di antaranya
cocor bebek, cemara, dan sukun.

 Spora
Spora adalah organ reproduksi yang dimaksudkan untuk penyebaran pada tumbuhan
berpembuluh tidak berbiji. Spora biasanya memiliki satu atau lebih sel tertutup dalam
lapisan pelindung. Contoh tumbuhan berspora adalah lumut, jamur, dan tanaman paku.

 Umbi Lapis
Umbi lapis adalah organ reproduksi yang dihasilkan dari sekelompok daun tebal
berlapis dengan susunan seperti roset. Polisakarida pada umbi lapis bukan merupakan

11
akumulasi karbohidrat. Biasanya di dasar serat. Contoh tanaman yang menggunakan
umbi lapis untuk pembibitan antara lain bawang merah, bawang putih, bawang bombay,
bunga bakung, bunga tulip, bunga lili hujan, bunga amarilis, dan bunga narsis.

 Umbi Batang
Umbi batang merupakan alat perkembangbiakan berupa batang atau modifikasi
struktur batang yang terdapat di dalam tanah dan biasa digunakan sebagai cadangan
makanan bagi tanaman. Saat ditanam di tanah, umbi ini bisa tumbuh menjadi tanaman
baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang, ubi
jalar, talas, bengkuang, gadun, dan genbiri.

 Umbi Akar
Umbi akar merupakan perkembangbiakan vegetatif alami yang memanfaatkan akar,
termasuk cadangan makanan. Umbi akar ada dua jenis, yaitu berserat dan akar
tunggang. Contoh tanaman yang berkembang biak pada umbi akar berserat adalah
singkong, sedangkan umbi akar tunggang antara lain lobak dan wortel.

 Akar Tinggal
Akar tinggal ini, biasa disebut rimpang, berarti perkembangbiakan tumbuhan yang
tumbuh dan menyebar di bawah permukaan tanah. Rimpang menghasilkan akar baru
atau tunas baru yang tumbuh menjadi tanaman baru. Rimpang digunakan untuk
menyimpan stok makanan atau hasil metabolisme tanaman. Rimpang juga mengandung
banyak minyak atsiri dan alkaloid. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan
menggunakan rimpang adalah jahe, lengkuas, kunyit, dan temulawak.

 Geragih
Geragih adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan memodifikasi batang yang
tumbuh di samping atau bisa disebut cabang di batang. Di batang ini akan ada ruas-ruas
yang akan tumbuh menjadi tanaman baru. Umumnya ditemukan di banyak spesies
terna. Terna adalah tumbuhan berbatang tidak berkayu (lunak). Contoh tumbuhan yang

12
berkembang biak dengan menggunakan geragih atau stolon antara lain stroberi, rumput
teki, dan pegagan.

2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


Perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah proses reproduksi tanaman tidak
melalui perkawinan tetapi menggunakan campur tangan manusia (dengan bantuan
manusia). Perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin dengan bantuan manusia disebut
perkembangbiakan vegetatif buatan. Berikut adalah beberapa cara dari
perkembangbiakan vegetatif buatan.
 Cangkok
Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak bagian
batang. Cangkok ini akan membuat batang akan memiliki akar. Karena tumbuhan tidak
bisa melakukan hal ini sendirian maka ia membutuhkan bantuan manusia. Setelah
cabang batang terluka, tutup dengan tanah dengan bungkus plastik. Gunakan plastik
bening untuk memudahkan kalian dalam mengamati perkembangbiakan tumbuhan.
Setelah tanaman tumbuh, akarnya bisa dipotong. Lalu, ketika pemotongan selesai,
tanaman dapat ditanam di dalam pot atau di tempat lain. Tanaman yang dapat ditanam
dengan cara cangkok biasanya yang memiliki biji dikotil. Dikotil adalah tumbuhan yang
memiliki unsur kayu. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas cangkok
adalah mangga, jambu air, sawo, jeruk, Kelengkeng, rambutan, dan jambu biji.

 Okulasi
Okulasi adalah mengembangbiakan tanaman dengan menempelkan potongan pucuk
dari batang satu tanaman ke batang tanaman lain. Metode okulasi membantu
meningkatkan kualitas dan mutu dari tanaman. Okulasi dilakukan untuk menghasilkan
sifat tanaman yang terbaik dan memperoleh benih yang berkualitas. Contoh tanaman
yang diperbanyak dengan cara okulasi adalah kakao, karet, mangga, kelengkeng,
alpukat, jeruk nipis, dan kamboja.

13
 Kopulasi
Kopulasi adalah kegiatan menggabungkan batang bawah dan batang atas tanaman.
Kegiatan ini tentu membutuhkan bantuan manusia, jadi pengikatan melibatkan
perbanyakan buatan. Namun, penyambungan hanya bisa dilakukan dengan tanaman
sejenis. Teknik kopulasi hampir sama dengan teknik okulasi karena memerlukan
tanaman yang baik. Oleh karena itu, hubungkan antara tanaman yang memiliki satu
keunggulan dan tanaman yang memiliki yang lain. Tanaman yang dapat berkembang
biak dengan cara kopulasi meliputi kopi, durian, singkong, tomat, terong, dan mangga.

 Stek
Stek adalah proses perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian tubuh
tanaman seperti akar, daun dan batang. Tumbuhan bersifat totipoten, yaitu memotong
untuk membentuk sel lain. Sel-sel lainnya lengkap dan menyerupai orang tuanya. Cara
stek ini dapat dilakukan dengan tiga cara lain seperti berikut.

- Stek Batang
Cara ini banyak digunakan karena paling mudah dipahami dan memiliki tingkat
keberhasilan yang sangat tinggi. Cara perkembanbiakan menggunakan stek batang
dengan cara memotong bagian batang yang mempunyai ruas atau mata. Caranya dengan
memilih bagian tanaman yang dapat dipotong harus sudah tua. Pastikan ada 3-4 simpul
pada batang. Lalu, pastikan jarak potong antara ruas bawah 0,5 cm dan jarak atas 1 cm.
Setelah memotongnya dengan tajam, kalian bisa menancapkannya ke dalam tanah.
Contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dengan stek batang antara lain sukun,
singkong, kelengkeng, rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon kelor, kangkung,
anggur, dan mawar.

- Stek Daun
Jika stek batang menggunakan batang untuk mengembangbiakan tanaman maka stek
daun menggunakan daun untuk mengembangbiakan tanaman. Caranya adalah dengan
memetik daun yang sudah tua dan memotongnya beserta batang di bawahnya agar lebih
mudah tumbuh. Selain itu, daunnya harus direndam terlebih dahulu dalam larutan

14
auksin. Setelah itu, memasuki tahap pembibitan stek daun. Pada tahap ini, daun
ditancapkan di tanah dan ditutup dengan plastik berlubang. Tanaman yang berkembang
biak dengan menggunakan stek daun adalah tanaman wijayakusuma, sri rejeki, kaktus,
lidah buaya, cocor bebek, dan juga begonia.

- Stek Akar
Cara perkembangbiakan stek akar ini adalah dengan menggunakan bagian tubuh
tumbuhan yaitu akar. Biasanya digunakan untuk mengangkat akar tanaman. Rahasianya
adalah mencabut akar yang tumbuh dan memotong akar dengan diameter 5 hingga 10
cm. Setelah memotong akar, tahap selanjutnya adalah disemai, akar dikubur di dalam
campuran tanah dan pupuk organik. Selama proses penimbunan akar, perawatan harus
dilakukan agar tidak merusak akar. Kemudian menyirami tanaman secara teratur.
Contoh tumbuhan yang diperbanyak dengan stek akar antara lain stroberi, jambu biji,
cemara, apel, albasia, dan sukun.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangbiakan adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individu
baru yang sifatnya sama atau menyerupai induknya. Berkembangbiak sangat diperlukan
oleh makhluk hidup untuk mendapatkan keturunan atau penerus dari spesies yang sama
dengan orang tuanya batau indukannya. Jika makhluk hidup tidak melakukan
perkembangbiakan maka spesies itu akan punah, maka dari itu berkembangbiak sangat
diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://waterheaterhandal.com/pertumbuhan-dan-perkembangbiakan-pada-manusia/

https://pembelajar.net/perkembangbiakan-pada-manusia/

https://rumushitung.com/2015/06/03/tahapan-pertumbuhan-dan-perkembangan-
manusia/

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/458834/mengenal-perkembangbiakan-
hewan-secara-vegetatif-dan-generatif

17

Anda mungkin juga menyukai