“Korelasi Antara Lama Kebuntingan, Bobot Lahir dan Jenis Kelamin Pedet Hasil
Inseminasi Buatan pada Sapi Bali”
DISUSUN OLEH:
Nim : 2210612044
Dosen Pengampu :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah STW. karena berkat rahmat dan
karunia-Nya serta shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Korelasi antara lama Kebuntingan,Bobot lahir Dan Jenis kelamin Pedet
hasil Inseminasi pada Sapi Bali” ini di susun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Ilmu Reproduksi Ternak.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ii
BAB I.……………………………………………………………………………………..1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
1.3 Tujuan………………………………………………...………………………1
BAB II………………………………………………………………………………….….2
PEMBAHASAN……………………………………………………………………….….2
2.1 Kebuntingan…………………………………………………………………..2
2.2.1 Plasenta……………………………………………………...5
BAB III…………………………………………………………………………………..16
PENUTUP……………………………………………………………………………….16
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….…16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………17
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2.1 Kebuntingan
a. lamina germinativa
b. selaput ektraembrionik
c. organ-organ tubuh
b. Amnion
c. Alantois
Terbentuk pada minggu kedua dan ketiga masa kebuntingan. Lapisan luar
alantois kaya pembuluh darah yang berhubungan dengan aorta fetus melalui
umbilicalis dan dengan vena cava posterior oleh vena umbilicallis. Kantong
allantois berisi cairan allantois yang jernih seperti air, kekuningan dan
mengandung albumin, fruktosa dan urea. Kantong allantoi menyimpan zat
buangan dan ginjal fetus. Volume cairan allantois akhir masa kebuntingan pada
sapi : 4000-15000 ml, kuda: 8000-18000 ml, kambing dan domba: 500-1500
ml, babi: 100-200 ml, kucing:3-15 ml, anjing: 10-50 ml. Cairan allantois berasal
dan epitel allantois.
2.2.1 Plasenta
Pada hewan piara uterus tertarik ke depan dan ke bawah masuk ruang
abdomen. Pada ruminansia uterus bunting lokasinya disebelah kanan abdomen.
Pada akhir kebuntingan (sapi dan kuda) panjang fetus membentang dan diafragma
sampai pelvis. Pada sapi dan kuda bentuk uterusnya tubuler memanjang,
sedangkan pada babi uterusnya sangat panjang terletak pada lantai abdomen.
Pada sapi dan domba, unit embrionik memproduksi suatu protein, yang
disebut bovine interferon- λ dan ovine interferon- λ. Pada kedua spesies tersebut,
protein ini mempunyai perangkat antiluteolitik melalui pengubahan biosintesa
prostaglandin dan pengaturan reseptor uterin-oxytocin. Baik bovine interferon- λ
pada sapi maupun ovine interferon- λ pada domba, telah dilaporkan dapat
menghambat sintesa.
2. Eksplarasi Rektal
1. Pregnancy Specific yg hadir dalam peredaran darah maternal : eCG dan EPF
Sistem imun ini bekerja di uterus maka terdapat respon imun anti-
konseptus yang potensial.Juga ada beberapa sistem kontrol yang membatasi
respon imun anti-konseptus. Hal ini terutama karena tidak adanya atau sedikit
ekspresi major histocompatibility antigen pada trophoblast. Aktivasi respon imun
anti-konseptus yang mengarah pada respon cytolytic selanjutnya dibatasi oleh
kehadiran molekul-molekul yang dapat menghambat transformasi lymphosit.
Dan bPSPB ini hadir terus dlm darah sampai beberapa bulan setelah
kelahiran sehingga dapat mempengaruhi diagnosa dini kebuntingan apabila
digunakan sebagai bahan marker kit diagnostik. Selain bPSPB, protein pregnancy
specific yang lain adalah pregnancy serum protein (PSP60) yang dapat dideteksi
dengan RIA pada hari ke 28 kebuntingan pada sapi (Mialon, eta al., 1994).
Progesteron berperan utama dalam menghambat respon imun yang difasilitasi
oleh sekresi dari endometrium yaitu uterin milk protein (UTMP).
B. Estrone Sulphate
C. Gonadotropin
KESIMPULAN
1. Periode ovum / blastula adalah periode yang dimulai dari fertilisasi sampai
terjadinya implantasi.
Jainudeen, M.R. and Hafez. E.S.E. 2000. Pregnancy Diagnosis, dalam Hafez,
E.S.E and Hafez, B. 2000. Reproduction in Farm Animals. 7ed. Lippincott
Williams & Wilkins. Philadelphia.
Mialon, M.M.; Renand, G.; Camous, S.; Martal, J. and Menissier, F. 1994.
Detection of pregnancy by radioimmunoassay of a pregnancy srum protein
(PSP60) in cattle.eprod. Nutr. Dev. 1994;34: 65 – 72.
Tim Dosen UGM. Faal Kebuntingan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.