Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN BERDASARKAN

AL-QUR’AN AL-MU’MINUN AYAT 12-14

DI SUSUN OLEH :
NAMA : MHD. SYAWAL
KELAS : ELEKTRO A
NIM : F44121010

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah


SWT. Yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah ini yang berjudul ‘pertumbuhan dan perkembangan janin
berdasarkan Al-Qur’an Surah Al-Mu’minun ayat 12-14’ dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Baginda Nabi besar Nabi
Muhammad SAW. Beserta para keluarga dan sahabat-nya sekalian.

Adapun tujuan makalah dari makalah ini yang bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin bagi
pembaca makalah ini.

makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena nya bagi
pembaca makalah ini bisa memberikan saran kepada saya agar saya bisa
membenahi kesalahan tersebut. Dan saya hanya manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Birobuli , 3 Oktober 2021

MHD. SYAWAL
F14121010

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang............................................................................................


1
1.2 Rumusan masalah......................................................................................
1
1.3 Tujuan Makalah.........................................................................................
1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 pertumbuhan dan perkembangan janin berdasarkan Al-


Qur’an Surah
Al-Mu’minun ayat 12-14.
…………………………………....……. …… 2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................
7

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Al-Qur’an merupakan kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yang
mengandung mukjizat. Kemukjizatan tersebut termasuk kemukjizatan dari aspek isyarat
ilmiahnya. Salah satu contoh kemukjizatan dari aspek isyarat ilmiah yang dikemukakan dalam
al-Qur’an yaitu mengenai proses penciptaan manusia seperti yang disebutkan dalam Q.S. al-
Mu’minūn/ 23: 12-14.
Terdapat kemiripan antara fase pertumbuhan dan perkembangan janin dalam ilmu
kedokteran dengan proses penciptaan manusia yang disebutkan dalam Q.S. al-Mu’minūn/ 23:
12-14. Proses penciptaan manusia diawali dari saripati makanan yang dikonsumsi yang
bersumber dari tanah kemudian dijadikan nutfah yang bercampur antara sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan sel kelamin betina (ovum) yang dikenal sebagai nuṭfah amsyāj yang dalam
ilmu kedokteran disebut konsepsi yang disimpan dalam tempat yang kokoh yakni rahim yang
memiliki struktur yang mampu melindungi janin. Kemudian nutfah yang bercampur itu dijadikan
segumpal darah yang menempel pada dinding rahim dimana peristiwa ini dalam ilmu kedokteran
disebut proses implantasi, lalu segumpal darah itu dijadikan segumpal daging yang ukurannya
kecil, panjangnya sekitar 0,4-0,5 cm dengan berat 0,4 gram lalu segumpal daging itu dijadikan
tulang belulang lengkap dengan urat-urat syarafnya, lalu tulang belulang itu dibungkus dengan
daging, kemudian disempurnakan penciptaannya dengan ditiupkan roh ke dalamnya sehingga
menjadi makhluk yang berbentuk lain yakni manusia yang memiliki karakter-karakter istimewa
dibanding makhluk yang lain.

1.1 Rumusan masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, kita harus mengetahui apa saja pertumbuhan dan
perkembangan janin berdasarkan Al-Qur’an Surah Al-Mu’minun ayat 12-14.
Berikut pertanyaan yang harus di bahas pada Laporan ini :

1. Bagaimana Proses Pembentukan janin?

2. Bagaimana Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Janin berdasarkan Al-Qur’an Surah


Al-Mu’minun ayat 12-14?

1
3. Bagaimana Proses Sperma Membuahi Ovum di dalam r Rahim Seorang Ibu?

1.2 Tujuan Makalah

Tujuan pembuatan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan menambah
wawasan tentang kandungan surah Al-mu’minun ayat 12-14 yang berisi tentang
pertumbuhan dan dan perkembangan janin di dalam kandungan.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Menurut Ilmu Kedoteran

Proses perkembangan janin dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an sebanyak 19 ayat
yang tedapat dalam beberapa surat, namun yang lebih lengkap dan menyeluruh, terdapat dalam,
Al-Mu’minum ayat 12-14.

Artinya:

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. al-Mukminun ayat
12-14)

Dari ayat di atas terdapat 6 proses atau tahapan pekembangan janin sebelum di lahirkan
sebagai seorang bayi. keenam tahapan tersebut itu secara beruutan yaitu yang pertama kali
adalah Sulalah, kemudian Nuthfah, ‘Alaqah, Mudghah, serta yang terakhi adalah Izam dan
Lamp.

1. Sulalah

Pendapat tentang makna sulalah disini adalah 2 namun kebanyakan musafir


menterjemahkan dengan saripati artinya manusia itu berasal dari saripati tanah. saripati tanah

3
nutrient dan mineral ini berasal dari makanan yang dimakan oleh manusia sama ada berupa
tumbuhan tumbuhan maupun hewan, dimana keduanya berasal dari tanah.
apabila saripati atau elemen-elemen tanah ini berkumpul pada kantong mani maka akan
menjadi air mani. Dengan demikian pada hakikatnya manusia ini berasal dari inti pati yang
berasal dari tanah. Selain artikan sebagai saripati tanah, ada pula ulama yang mengartikan
dengan sel. Hal ini didasarkan pada struktur tubuh manusia itu sendiri yang terdiri dari beberapa
sel.
Sedangkan komponen sel yang terdiri dari protein, karbohidrat dan lemak yang sempurna
itu berasal dari makanan yang dimakan manusia, sama ada berasal dari tumbuhan tumbuhan
maupun hewan tertentu berasal dari tanah. Makanan dicerna oleh sistem pencernaan, lalu diserap
oleh sistem pencernaan lalu diserap ke sistem sirkulasi darah yang dikirim seluruh tubuh
seterusnya membentuk komponen-komponen sel apakah sel sematik ataupun sel seksual. Sel
seksual berperan pada sel reproduksi pembiakan. sel seksual laki-laki dinamakan sperma dan sel
seksual wanita dinamakan ovum.
meskipun keduanya terdapat di atas berbeda aspek perjalanan sulalah, namun kedua
pendapat tersebut sepakat katakan sulala terjadi dari unsur-unsur tanah yang dinamakan manusia.
Setelah memenuhi berbagai proses unsur-unsur tersebut maka jadilah air mani. Seperti yang
telah diperbincangkan, sains modern juga tidak menambah bahwa hakikat kejadian manusia
berasal dari tanah. Dari hasil analisa yang ditentukan 105 jenis unsur yang terdapat pada tanah,
semuanya terdapat pula dalam tubuh manusia walaupun keadaan berbeda-beda. Selain itu
terdapat pula unsur dengan kualitas kecil yang tidak dapat dideteksi.

2. Nutfah

Kata Nutfah di dalam Alquran disebut sebanyak 12 kali kata Nutfah diartikan dengan air
mani. Menurut kata Al-Syaukani kata nutfah secara terminologi berarti tetesan yaitu suatu yang
sedikit,dengan kata lain Nuthfah adalah tetesan air mani. Dalam konteks lain adalah tetesan
sperma. Dalam kajian embriologi,hanya sebagian kecil air mani yang mengikuti proses embrio,
semburan air mani dari setiap ejakulasi mengandung antara 200 sampai 300 juta sperma,
sedangkan yang dapat sampai mengikuti proses senyawa hanya sekitar 0,05% dari jumlah
tersebut hanya satu saja yang bisa bersenyawa dengan ovum yang selanjutnya membentuk zigot
secara cikal bakal menjadi bayi.

4
setelah terjadi persenyawaan, telur atau ovum yang sudah disenyawakan bergerak
perlahan menelusuri saluran ovum menuju rahim. Beberapa jam setelah terjadi persenyawaan
telur yang merupakan satu sel membelah menjadi dua sel, beberapa jam kemudian membelah
menjadi 4 sel, kemudian 8 sel dan setelah seterusnya sehingga membentuk satu bola sel. Setelah
berselang 5 hari akan membentuk lebih 100 sel. setelah 5 hari juga bola sel atau zigot akan
sampai ke rahim, kemudian setelah kurang dari seminggu berlalu, janin akan tertanam pada
dinding rahim ini akhir dari proses Nuthfah.

3. Alaqah

Kata alaqah berasal dari kata alaqah yang berarti tergantung alaqah adalah sesuatu yang
melekat atau bergantung. Alaqah adalah sesuatu yang melekat atau bergantung pada sesuatu
yang lain, alaqha juga dapat diartikan dengan segumpal darah dan juga nama binatang, yaitu
lintah atau pecat, karena memiliki sifat melekat pada kulit. Thabari Dan Ibn Katsir juga
menafsirkan bahwa Alaqah ialah segumpal darah beku, ada juga yang berpendapat dengan
segumpal darah.
Proses alaqah adalah proses perkembangan janin yang telah melewati masa-masa
Nuthfiah, masa pembuahan selama kurang lebih dari 7 hari serta setelah pertemuan sel sperma
dan ovum dilanjutkan dengan tumbuhan perubahan yang membentuk segumpal darah beku dan
menempel pada dinding rahim. Istilah alakah yang secara ilmiah diartikan sebagai gumpalan,
yang mengembangkan pemakan pemaknaan bahwa proses ini sebagai cikal bakal tahap janin
dalam mengembang bentuknya yang terdiri atas bagian dari gumpalan darah.

4. Mudhgah.

Mudhgah dalam bahasa Arab diartikan dengan sengok daging yang dikunyah periode
mudah dapat dikatakan sebagai proses perubahan pada minggu ke-4 di mana pada masa itu
terjadi perkembangan otak dan saraf serta pembentukan telinga mata dan lain-lainnya.
Sedangkan periode alaqah berakhir pada hari yang ke 24-25 sejak dari persenyawaan, kemudian
pada hari ke-26 bertukar menjadi mudhgah. Alaqah yang berada pada hari terakhir embrio mulai
menampakan ciri-ciri berupa gumpalan gumpalan daging yang membentuk suatu ikatan seperti
rantai(somites) yang mulai baru keluar. Gumpalan gumpalan daging ini nampak seperti daging
dikunyah.

5
5. Izam dan Lahm

Tahap perkembangan selanjutnya adalah proses pembentukan tulang dan daging


pembalutnya di dalam Alquran pada surat al-baqarah 295.

Artinya:

Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang
(temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan
kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian
menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia
menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu
telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang
belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang);
Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang
belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya
dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang
telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu".

Jika di perhatikan secara menyeluruh tahap-tahap perkembangan janin di atas yang


bermula dari pancaran sperma, persenyawaan, pembentukan zigot dalam organ peranakan
perempuan, perkembangan embrio sampai pembentukan organ hingga ditiupkannya ruh ke
dalam janin anak manusia. Dan dalam kajian embriologi pun semua itu dibahas diteliti dan
diperbincangkan kecuali masalah sesungguhnya suatu bukti yang tidak dapat dipungkiri bahwa
Al-quran itu adalah wahyu Allah SWT bukan hasil karya nabi Muhammad Saw.

6
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan Q.S. al-Mu’minūn/ 23: 12-14 menjelaskan bahwa proses penciptaan
manusia diawali dari saripati makanan yang dikonsumsi yang bersumber dari tanah kemudian
dijadikan nutfah yang bercampur (nuṭfah amsyāj) yang disimpan dalam tempat yang kokoh yakni
rahim yang memiliki struktur yang mampu melindungi janin. Kemudian nutfah yang bercampur
itu dijadikan segumpal darah yang mirip kecebong yang menempel pada dinding rahim, lalu
segumpal darah itu dijadikan segumpal daging yang ukurannya kecil sehingga bisa dikunyah,
dan segumpal daging itu dijadikan tulang belulang lengkap dengan urat-urat syarafnya, lalu
tulang belulang itu dibungkus dengan daging, kemudian disempurnakan penciptaannya dengan
ditiupkan roh ke dalamnya sehingga menjadi makhluk yang berbentuk lain yakni manusia yang
memiliki karakterkarakter istimewa dibanding makhluk yang lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik dari para pencipta yang lain.

7
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syahruddin Asis Proses Penciptaan Manusia, Makassar 2012.

http://repository.uin-suska.ac.id

https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/perkembangan-bayi-dalam-kandungan/

https://tafsirweb.com/1025-quran-surat-al-baqarah-ayat-259.html

https://www.generasimaju.co.id/tahapan-tumbuh-kembang-bayi-selama-kehamilan

Anda mungkin juga menyukai