Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TENTANG

PROSES PERJALANAN SPERMA BISA SAMPAI TERJADI IMPLANTASI

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi

Salah Satu Tugas Mata Kuliah Anatomi Dan Fisiologi

Disusun Oleh:

ELSA SILVIA 4003230005

LASINTIAS EKA PRATAMI 4003230003

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

STIKES BINA PUTERA BANJAR

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah tentang Proses Perjalanan Sperma Bisa
Sampai Terjadi Implantasi dari Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi di STIKes Bina Putera Banjar
dengan baik, walaupun masih banyak kekurangan karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Dan penyusunan masih tahap belajar. Makalah tentang Proses Perjalanan Sperma Bisa Sampai
Terjadi Implantasi ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak – pihak yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk saya. Untuk itu pada
kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr.H.Abdurrouf,MMR selaku Dosen mata kuliah Anatomi dan Fisiologi di STIKes Bina Putera
Banjar.
2. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan do’a dan dukungan, baik dukungan moral maupun
materi, dan yang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah
ini. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan untuk
perbaikan. Agar dapat membuat makalah yang berkualitas, baik, dan benar.

Banjar, 16 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….….…….i

DAFTAR ISI......………………………………………………………………..….……….….….iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang…………………………………...…………………………………….1

1.2.Tujuan………………………………………………………………….……………….1

BAB II PROSES PERJALANAN SPERMA BISA SAMPAI TERJADI IMPLANTASI

2.1. Konsepsi……………………………………………………………………………..…2

A. Ovum…………………………………………………………………….……….…3

B. Sperma………………………………..………………………………………….…4

2.2. Fertilisasi…………………………………………………………….……….….……..6

2.3. Implanasi ……….…………………………………………………………….......…..11

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan……………………………………………………………………………14

3.2.Saran……………………………………………………...……………………………14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………….……………………………….……….15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Prawiharjo dalam
Dartiwen, 2019). Dan kehamilan ini berhubungan dengan proses perjalanan sperma bisa sampai
terjadi implantasi.

1.2.Tujuan

Supaya para Mahasiswa, khususnya Mahasiswa kesehatan bisa lebih mengetahui dan
memahami Proses Perjalanan Sperma Bisa Sampai Terjadi Implantasi. Dengan adanya materi ini
diharapkan khalayak bisa mengetahui lebih dalam tentang proses terjadinya kehamilan, baik
mahasiswa kehetan ataupun yang bukan mahasiswa kesihatan dan bahkan bukan seorang
mahasiswa.

1
BAB II

PROSES PERJALANAN SPERMA BISA SAMPAI TERJADI IMPLANTASI

2.1. Konsepsi

Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan
terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai
berikut:
a) Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat
b) Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi
c) Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat
d) Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma membuahi ovum

Ovulasi (pelepasan sel telur) merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang
terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba
falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan.
Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang
melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi.Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi
embrio (bakal janin).
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks uteri menjadi lebih cair, sehingga
sperma mudah menembus ke dalam uterus.Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba
falopii (pars ampullaris) dalam waktu 5 menit.Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah
terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).

2
A. Ovum
• Bisa dibuahi jika sudah melewati proses oogenesis
• Dikeluarkan ovarium saat fase ovulasi ,satu kali setiap siklus haid dan akan habis jika
sudah masuk masa menopouse
• Ovum mempunyai waktu hidup 24-48 jam setelah dikeluarkan dari ovarium
• Mempunyai lapisan pelindung yaitu sel-sel granulosa dan zona pellusida yang harus bisa
ditembus oleh sperma untuk dapat terjadi suatu pembuahan => kehamilan

3
B. Sperma

• Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa pematangannya disebut spermatogenesis

• Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis seperti pada ovum dan tetap
berproduksi meskipun pada lansia

• Kemampuan fertilisasi selama 2-4 hari ,rata rata 3 hari

• Terdapat 100 juta sperma pada setiap milliliter air mani yang dihasilkan rata rata 3cc tiap
ejakulasi

• Mengeluarkan enzim hailuronidase untuk melunakkan korona radiata atau sel sel
granulosa

4
Jalan yang dilewati
sperma:

• Rete testis

• Duktus efferen

• Epididimis

• Duktus deferen

• Uretra

Ciri- ciri sperma yaitu mempunyai morfologi yang sempurna :

1) Kepala : berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nukleus) diliputi lagi oleh akrosom dan
membran plasma.

2) Leher : menghubungkan kepala dengan bagian tengah.

3) Ekor : panjang kurang lebih 10x bagian kepala dan dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak dengan cepat.

5
2.2. Fertilisasi

Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum, terjadi
penyatuan dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma
sehingga menjadi buah kehamilan. Gambaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi
adalah sebagai berikut.

Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi:

a) Sperma memasuki vagina Sperma diejakulasikan di forniks vagina saat koitus, menuju ke
ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.

b) Proses kapasitasi Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk mencapai
ampula tuba.

c) Reaksi akromosom Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin agar
bisa menembus lapisan Oosit/ovum.

d) Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiata Zatyang dikeluarkan melalui reaksi
akromosom akan mengencerkan corona radiata dan zona pellusida.

6
e) Reaksi granula kortikal Granula kortikal merupakan sel-sel granulose yang berada di sekitar
oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk ke dalam oosit, sehingga mencegah
sperma yang lain untuk masuk.

f) Fertilisasi

1. Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria,

2. Inti sel ovum membentuk pronukleuswanita.

3. Kedua pronukleus berfusi. Dalam proses ini akhirnya kedua pronukleusbersatu dan
membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa
jam setelah konsepsi, mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Segera setelah
pembelahan sel terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya akan berjalan
dengan lancar dan akhirnya dalam waktu tiga hari terbentuk suatu kelompok sel-sel
yang sama besarnya, disebut morulla. Proses selanjutnya adalah perubahan
morullamenjadi blastula. Hasil konsepsi tiba ke dalam kavum uteri pada tingkat
blastula.

7
Proses Fertilisasi:

• Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke
tuba fallopi (saluran oviduk).

• Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat
membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut.

• Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya.

• Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran
oviduk).

• Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba
falopi.

• Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat
berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi
sel telur.

• Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang searah
dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan.

• Bahwa prostaglandin yang terdapat di dalam semen dapat merangsang pergerakan


dinding rahim

• Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta.

• Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati
dan terserap oleh tubuh.

• Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang, dan itulah yang akan
membuahi sel telur.

• Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama
hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur.

• Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur.

8
• Bagian yang masuk adalah kepala
dan bagian tengah, sedangkan ekor
dari sel sperma terputus dan
tertinggal.

• Akhirnya, terjadilah pembuahan itu.

• Dari pembuahan tersebut akan


dihasilkan zigot yang bersifat
diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44
kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin ( 44A XX or 44 AXY)

• Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia..

• Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis.
Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua,
lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya.

• Pembelahan sel di atas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan
menuju uterus.

• Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke
arah uterus yang ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju uterus Selama
berjalan menuju uterus zigot aktif membelah.

• Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya.

• Sumber makanannya adalah protein yang menyediakan makanan selama perjalanan zigot
sampai dapat tertanam di dalam uterus

• Pembelahan sel di atas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan
menuju uterus.

• Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke
arah uterus yang ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju uterus Selama
berjalan menuju uterus zigot aktif membelah.

9
• Pada saat itu dibutuhkan makanan
untuk menjamin kehidupannya.

• Sumber makanannya adalah protein


yang menyediakan makanan selama
perjalanan zigot sampai dapat
tertanam di dalam uterus

• Apabila perjalanan yang dilakukan


zigot normal, dalam waktu 6 hari
zigot sudah tertanam di dalam
dinding uteus

• Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan zigot di sepanjang tuba
falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam di dinding tuba
falopi.

• Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan.

• Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi
pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya karena janin
tersebut akan dapat memecahkan duktus tuba falopi.

• Tahap-tahap pembelahan zigot :morula => blastula =>akan bergerak ke bagian uterus dan
sesampainya di uterus zigot yang aktif membelah akan mengebor lapisan lendir rahim
dengan menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan tesebut. Proses
pengeboran ini dapat terjadi selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada
endometrium

10
2.3. Implantasi

Implantasi atau Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastuladiselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblast, yang mampu
menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
endometrium berada dalam fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung nutrisi
untuk buah kehamilan. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass)
akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
menutup lagi. Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat
luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan
atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri (Dartiwen dkk, 2019).

Proses Implantasi:

• Terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi.

• Pada saat ini, korpus iuteum menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan uterus

• Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam endometrium ,hormon estrogen dan progesteron
mengatur agar menstruasi tidak terjadi.

11
• Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang menghasilkan gastrula,
kemudian terjadi Defrensialisasi dan Specialisasi menjadi embrio dan akhirnya embrio
akan berkembang menjadi janin di dalam uterus

• Penempelan blastosis ke endometrium yaitu pada tempatnya tertanam.

• Blastosis biasanya tertanam di dekat fundus uterus anterior atau posterior

• Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari
3-4 sel.

• Sel-sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang menjadi
embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada endometrium dan membentuk
plasenta

• Proses perkembangan embrio terlihat fase yang terjadi meliputi fase morula, blastula,
gastrula, dan embriogenesis.

• Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi kelangsungan hidup sel-sel janin
tersebut.

• Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam endometrium, janin tersebut
selanjutnya akan dihidupi oleh cairan khusus yang dihasilkan endometrium

• Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin


perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin

• Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10

• Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio
(korion).

• Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung
amnion.

• Kantung amnion berisi cairan amnion dan akan mengembang untuk membungkus embrio
yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.

12
• Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam
endometriumdan membentuk percabangan seperti susunan pohon

• Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta,
sehingga zat gizi dari ibu lebih banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak
dibuang dari janin ke ibu.

• Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi
plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya
mencapai 500 gram

13
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Prawiharjo dalam
Dartiwen, 2019). Dan kehamilan ini berhubungan dengan proses perjalanan sperma bisa sampai
terjadi implantasi. Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang
memungkinkan terjadinya kehamilan. Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma
bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik
dan kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi buah kehamilan. Implantasi atau Nidasi adalah
masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastuladiselubungi oleh
suatu simpai, disebut trofoblast, yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika
blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam fase sekresi.

3.2.Saran

Bagi pembaca, hasil makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
terkait dengan Proses perjalanan sperma bisa sampai terjadi implantasi. Khususnya yang
berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang Proses perjalanan sperma bisa sampai terjadi
implantasi dan proses kehamilan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Materi

Abdurrouf,Proses Konsepsi.Banjar

https://www.alodokter.com/proses-terjadinya-kehamilan-setelah-berhubungan-intim

https://www.morulaivf.co.id/id/blog/proses-perjalanan-sperma-ke-sel-telur/

Sumber Gambar

https://yoona.id/wp-content/uploads/2022/07/konsepsi.jpg

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2023/02/15/perkembangan-embrio-manusia-
dari-ovulasi-zigot-hingga-implantasi.jpeg?w=1143&hl=in_ID

https://www.gurupendidikan.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Pengertian-Fertilisasi-
Pembuahan.jpg?hl=in_ID

https://doktersehat.com/wp-content/uploads/2019/09/kromosom-doktersehat.jpg?hl=in_ID

https://png.pngtree.com/thumb_back/fw800/background/20220622/pngtree-male-urinary-
system-penis-male-anatomy-rectum-photo-photo-image_31932210.jpg?hl=in_ID

https://st3.depositphotos.com/3900811/33433/v/1600/depositphotos_334330064-stock-
illustration-sperm-cell-anatomy-education-fertility.jpg?hl=in_ID

15

Anda mungkin juga menyukai