Anda di halaman 1dari 39

FISIOLOGI KEHAMILAN

Kelompok
Arsita Kakinsale

14061041

Cindy Renita Salawe

14061038

Christine Paula Himpede


Erma Fika Lasabuda
Olivia Frisca Malensang

14061043

Stensia Bisandorong

14061040

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
dan kuasa-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mendapatkan informasi
mengenai fisiologi kehamilan sehingga pembaca dapat mengenal pengertian dari
fisiologi kehamilan, proses terjadinya kehamilan serta tanda-tanda kehamilan. Kami
berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai
fisiologi kehamilan.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca
sekalian untuk penyempurnaan makalah ini.

Manado, September-2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar belakang........
1.2 Tujuan.
1.3 Manfaat..
BAB II PEMBAHASAN.
2.1. Konsep teori
2.1.1. Definisi Fisiologi Kehamilan..
2.1.2. Proses terjadinya kehamilan.
2.1.3. Tanda-tanda Kehamilan

BAB III PENUTUP ..


3.1. Kesimpulan ...

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting bagi seorang wanita
terutama bagi wanita yang telah berkeluarga dan mengharapkan kehadiran seorang
anak. Namun bahkah kita bahwa saat hamil pertama merupakan saat dimana seorang
wanita mengalami perubahan yang sangat signifikan baik dari segi fisik seperti perut
yang membuncit dan payudara membesar ataupun dari segi psikologisnya seperti lebih
sensitif, ingin perhatian yang lebih dari orang-orang disekitarnya, atau bahkan
mengalami gangguan body image karena perubahan fisik yang dialaminya. Perubahanperubahan tersebut tidak jarang menimbulkan syok terutama pada wanita yang baru
pertama mengalami kehamilan (primigravida), meskipun terkadang pada wanita yang
telah hamil lebih dari satu (multigravida) pun sering terjadi namun segera dapat diatasi
karena telah memiliki pengalaman pada saat hamil sebelumnya.
Tingkat kekhawatiran akan kesehatan janin, proses persalinan atau kecacatan
yang dialami sang bayi pada primigravida mungkin akan lebih besar dibanding yang
dirasakan oleh multigravida. Bertolak dari perbedaan-perbedaan tersebut tim penyusun
tertarik untuk membahas mengenai fisiologi kehamilan dan proses mendiagnosis suatu
kehamilan itu sendiri. Untuk terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi.
TUJUAN
Umum :
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang fisiologi kehamilan
Khusus :
Agar mahasiswa dapat memahami Definisi Fisiologi Kehamilan
Agar mahasiswa dapat memahami Proses terjadinya kehamilan
Agar mahasiswa dapat memahami Tanda-tanda kehamilan

1.2 MANFAAT
Manfaat Teoritis

Sebagai informasi dasar untuk mengenal tentang fisiologi kehamilan . Untuk


menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai fisiologi kehamilan.
Manfaat Praktis
Dapat mengetahui tentang fisiologi kehamilan yang terdiri dari definisi fisiologi
kehamilan, prsoes terjadinya kehamilan serta tanda-tanda kehamilan.

BAB II
KONSEP
2.1 Konsep Teori Fisiologi Kehamilan
2.1.1 Pengertian Fsiologi Kehamilan
Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin
dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil
akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi
interna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian dalam yang meliputi
ovarium, tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ reproduksi eksterna wanita adalah alat
pembuahan atau kandungan bagian luar yang meliputi mons veneris, labia mayor, labia
minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra, kelenjar bartholini dan anus.
Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot
dada.
Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan
pembuahan sel telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan
hormon yang sangat berubah drastis
2.1.2 Proses terjadinya kehamilan
Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan
pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta,
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm :
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal yang
kompleks.
Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Kadar estrogen yang tinggi
meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga ovum disapu oleh mikrofilamenmikrofilamen fimbria infundibulum tuba kea rah ostium tuba abdominalis dan
disalurkan terus ke arah medial. Ovum dilingkari zona pelusida. Di luar zona pelusida

ditemukan sel-sel korona radiate dan di dalamnya terdapat ruang perivitelina. Ovum
tidak dapat berjalan sendiri. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi.
Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan diabsorpsi.
2. Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium
berasal dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit
kedua, menjadi spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa. Pada setiap hubungan seks
ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40-60 juta spermatozoa tiap
milliliter. Bentuk spermatozoa seperti cabang yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit
gepeng mengandung inti), leher (penghubung antara kepala dan ekor), ekor (panjang
sekitar 10x kepala, mengandung energy sehingga dapat bergerak). Sebagian kematian
dan hanya beberapa ratus yang mencapai tuba falopi. Spermatozoa yang masuk ke
dalam genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi.
Saat hubungan seksual dalam kondisi normal dikeluarkan 200 sampai 500 juta
sperma ke dalam vagina. Hanya beberapa ratus ribu spermatozoa dapat terus ke kavum
uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus akan samapi ke bagian ampula tuba di mana
spermatozoa memasuki ovum. Hanya satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan
untuk membuahi. Sperma berenang dengan gerakan ekornya. Beberapa sperma dapat
mencapai tempat fertilisasi dalam lima menit, tapi rata rata waktu yang dibutuhkan
adalah 4 sampai 6 jam. Sewaktu sperma berjalan melalui tuba uterina, enzim yang
dihasilkan disana akan membantu kapasitasi sperma. Yakni perubahan fisiologis yang
membuat lapisan pelindung lepas dari kepala sperma ( akrosom ) sehingga terbentuk
lubang kecil di akrosom yang memungkinkan enzim hialuronidase keluar. Enzim ini
dibutuhkan agar sperma dapat menembus lapisan pelindung ovum sebelum fertilisasi.
3. Fertilisasi/ konsepsi
Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum untuk
membentuk zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut :
1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate, yang
mengandung persediaan nutrisi

2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang
dibentuk vitelus
3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida. Nutrisi
dialirkan ke dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid
4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan dindingnya
penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang mempunyai waktu
terlama di dalam ampula tuba
5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam
6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan
sendiri. Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian dari
lipoprotein sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan
perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup selama 3 hari di dalam genetalia interna.
Spermatozoa mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radioata
dan zona pelucida dengan proses enzimatik (hialurodinase). Melalui stomata
spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum,
ekornya terlepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu
dan membentuk zigot.
Didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah ovum dan spermatozoa, yang
menandai yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Pembuahan meliputi penetrasi
spermatozoa ke dalam ovum, fusi sperma dan ovum, diakhiri dengan fusi materi
genetic. Sperma melewati korona radiate dan zona pelusida yaitu lapisan yang
menutupi dan mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih dari satu sperma. Suatu
molekul komplemen khusus di permukaan kepala sperma kemudian mengikat ZP3
glikoprotein di zona pelusida. Pengikatan ini memicu akrosom melepaskan enzim yang
membantu sperma menembus zona pelusida.
Apabila sebuah sperma berhasil menembus membran yang mengelilingi ovum,
baik sperma maupun ovum akan berada di dalam membran yang tidak dapat lagi
ditembus oleh sperma lain. Hal ini disebut reaksi zona. Sperma membesar dan menjadi
pronukleus pria, sedangkan ekornya berdegenerasi. Nucleus menyatu dan kromosom
bergabung sehingga dicapai jumlah yang diploid yakni 46. Dengan demikian, konsepsi
berlangsung dan terbentuklah zigot. Karna telur yang difertilisasi membelah dengan

cepat sedangkan ukurannya tidak bertambah maka terbentuklah sel kecil yang disebut
blastomer yang terbentuk pada setiap pembelahan. Morula terdiri dari 16 sel berupa
satu bola sel padat yang dihasilkan dalam 3 hari. Morula masih dikelilingi oleh lapisan
pelindung zona pelusida. Cairan masuk ke dalam zona pelusida dan menyusup ke
dalam ruang unterseluler diantara blastomer, lalu kemudian terbentuk pula blastosis.
Pembentukan ini menandai diferensiasi utama pertama embrio. Massa padat sel bagian
dalam berkembang menjadi embrio dan membrane embrio, yang disebut amnion.

Gambar . Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai dari saat konsepsi.

Gambar . Proses fertilisasi

Gambar . Proses fertilisasi


4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Bagian-bagian nidasi meliputi :
1)

Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot

2)

Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.

3)

Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus

4)

Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya

100 MU atau 0,1 mm dan disebut stadium morula

5)

Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian luar

morula yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel trofoblas
6)

Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik

gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum


7)

Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang

mengandung cairan yang disebut blastula


8)

Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korialis yang

dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi


9)

Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin banyak

mengandung glikogen yang disebut desidua


10) Sel trofoblas yang meliputi primer vili korialis melakukan destruksi enzimatik
dan proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium
11) Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi
12) Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi
13)

Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi

perdarahan yang disebut tanda Hartman.


Pada hari ke-4 hasil konsepsi mencapai stadium blastula disebut blastokista
dengan bagian luarnya adalah trofoblas dan bagian dalam disebut massa inner cell.
Massa inner cell ini berkembang menjadi janin manakala trofoblas menjadi placenta.
Sejak trofoblas dibentuk, produksi hormone human chorionic gonadotropin (hCG)
dimulai. Produksi hormone ini meningkat sampai kurang lebih hari ke-60 dan
kemudian turun lagi. Antara 7 sampai 10 hari setelah konsepsi, trofoblas menyekresi
enzim yang membantunya membenamkan diri ke dalam endometrium sampai seluruh
bagian blastosis tertutup. Trofoblas ini sendiri mempunyai kemampuan menghancurkan
dan mencairkan jaringan endometrium. Nidasi diatur oleh proses antara trofoblas yang
mempunyai kemampuan invasi yang kuat manakala endometrium mengontrol invasi
trofoblas dengan menyekresikan inhibitor cytokines dan protease. Blasokisata dengan
bagian mengandung massa inner cell aktif mudah masuk ke dalam lapisan desidua dan
luka desidua kemudian menutup kembali. Luka yang kadang-kadang terjadi pada

lapisan desidua ini sewaktu nidasi disebut tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi
pada dinding anterior atau posterior uterus, dekat pada fundus uteri. Proses inilah yang
disebut implantasi.
5. Pembentukan Plasenta
a) Struktur Plasenta
Plasenta merupakan organ penting bagi janin, karena sebagai alat pertukaran zat
antara ibu dan bayi atau sebaliknya. Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar
dengan diameter 15-20 cm dan tebal 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram.
Umumnya plasenta terbentuk sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi. Plasenta terletak
di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas kearah fundus uteri, dikarenakan
alasan fisiologis, permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak
tempat untuk berimplementasi. Plasenta berasal dari sebagian besar dari bagian janin,
yaitu villi koriales atau jonjot chorion dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal
dari desidua basalis.
Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas invasive telah
melakukan

penetrasi

ke

pembuluh

darah

endometrium.

Terbentuklah

sinus

intertrofoblastik yaitu ruangan-ruangan yang berisi darah maternal. Pertumbuhan ini


berjalan terus, sehingga timbul ruangan interviler di mana vili korialis seolah-olah
terapung-apung di antara ruangan-ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta.
Tiga minggu pascafertilisasi sirkulasi darah janin dapat diidentifikasi dan
dimulai pembentukan vili korialis. Sirkulasi darah janin ini berakhir di lengkung
kapilar (capillary loops) di dalam vili korialis yang ruang intervilinya dipenuhi darah
maternal yang dipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui vena uterine. Vili
korialis ini bertumbuh menjadi plasenta. Darah ibu dan janin dipisahkan oleh dinding
pembuluh darah janin dan lapisan korion yang dinamakan plasenta hemokorial.
Plasenta mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan fetal dan maternal.
Permukaan fetal adalah permukaan yang menghadap ke janin, warnanya keputihputihan dan licin. Hal ini disebabkan karena permukaan fetal tertutup oleh amnion, di
bawah tampak pembuluh-pembuluh darah. Permukaan maternal adalah permukaan
yang menghadap dinding rahim, berwarna merah dan terbagi oleh celah-celah yang
berasal dari jaringan ibu. Jumlah celah pada plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon.

Gambar . Permukaan plasenta


Penampang plasenta terbagi
jaringan anak dan

jaringan

menjadi
ibu.

dua

bagian

Bagian

yang

yang

terbentuk

oleh

terdiri

dari

jaringan anak disebut membrana chorii, yang dibentuk oleh amnion, pembuluh
darah janin, korion dan villi. Bagian dari jaringan ibu disebut piring desidua atau piring
basal yang terdiri dari desidua compacta dan desidua spongiosa.

Gambar . Struktur plasenta

b) Fungsi Plasenta

1. Nutrisi: tempat pertukaran zat dan pengambilan bahan nutrisi untuk tumbuh
kembang janin
2. Respirasi: memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
3. Ekskresi: mengeluarkan sisa metabolisme janin
4. Endokrin:sebagaipenghasil hormon-hormon kehamilan seperti

HCG,

HPL, esterogen, progesteron


5. Imunologi: menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6. Farmakologi:

menyalurkan obat-obatan yang

diperlukan janin,

diberikan

melalui ibu
7. Proteksi: barier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat toksik
`
6. Perkembangan Embrio dan Janin
Perkembangan intrauterin dibagi dalam tiga tahap yakni : ovum, embrio dan
janin. Tahap ovum berlangsung sejak konsepsi sampai hari ke 14. Pada periode ini
terjadi replikasi seluler, pembentukan blastosis, perkembangan awal selaput embrio
lapisan germinal primer.Tahap embrio berlangsung dari hari ke 15 sampai sekitar 8
minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari puncak kepala
sampai bokong.

Gambar . Perkembangan embrio.

4 minggu

Tampak luar : badan fleksi membentuk huruf C, terdapat bakal lengan dan tungkai,
kepala pada sudut kanan badan. Ukuran puncak kepala 0,4 cm sampai 0, 5 cm dengan
berat 0,4 gram. Perut berada pada garis tengah dan berbentuk fusiform, hati jelas
terluhat, esofagus pendek, usus halus berupa tabung pendek. Pada sistem muskulo
semua somit telah ada. Jantung terbentuk, terlihat dua serambi, mulai berdenyut,
terbentuk lengkung aorta dan vena utama. Bakal paru dan ureter pun telah muncul.
Lengkungan otak tengah jelas terlihat, tidak terdapat otak belakang atau lengkungan
servikal dan alur saraf pun menutup. Mata dan telinga muncul sebagai pembuluh optik
dan atosis. Parit genital muncul pada minggu kelima.

8 minggu

Badan mulai terbentuk, hidung rata, mata jauh terpisah, jari sudah terbentuk, kepala
mulai terangkat, ekor hampir hilang, mata, telinga hidung dan mulut dapat dikenali.
Ukuran puncak kepala ke bokong 2,5 sampai 3 cm dengan berat 2 gram. Mula mula
terlihat adanya osifikasi penulangan, oksiput, mandibula, dan humerus, janin dapat
sedikit bergerak, otot badan, anggota gerak, dan kepala sudah dapat dilihat dengan
jelas. Pembuluh darah utama sudah hampir selsai dibentuk, darah banyak mengandung
sel darah merah berinti. Pembentukan rongga pleura, dan pericardial, percabangan
bronkiolus, lubang hidung tertutup sumbatan epitel. Tubulus sekretori dini
berdiferensiasi, kandung kemih-uretra memisahkan diri dari rectum. Korteks serebri
mulai membentuk sel khas, diferensiasi korteks serebri, meningens, foramen ventrikel,
sirkulasi cairan serobrospinal, medulla spinalis meluas sepanjang tulang belakang.
Fleksus koroid primordial terbentuk, ventrikel relative besar dibandingkan korteks,
perkembangan terus berlanjut, mata saling mendekat dengan cepat dan terbentuk
telinga dalam. Belum dapat dibedakan jenis kelaminnya, namun mulai berdiferensiasi.

12 minggu

Kuku terbentuk menyerupai manusia, kepala tegak tapi besarnya tidak sebanding,
kulit merah muda dan lembut. Ukuran puncak kepala ke bokong 6 sampai 9 cm dan
berat 19 gram. Empedu disekresi, penyatuan langit-langit selesai, usus halus terpisah

dari medulla spinalis dan mulai menempati tempat yang khusus. Beberapa tulang mulai
dibentuk, osifikasi meluas, lengkung servikal dan sacral bagian bawah dan tubuh mulai
menjadi tulang, lapisan otot polos mulai terdapat di rongga visera. Pembentukan darah
di sumsum tulang, paru paru mendapatkan bentuk yang tetap dan muncul pita suara.
Ginjal dapat mensekresi urin, kandung kemih menggembung seperti kantung.
Konfigurasi structural otak secara garis besar telah selesai, medulla spinalis
menunjukkan pembesaran di daerah servikaldan lumbar, terbentuk foramen ventrikel
keempat dan janin mulai mengisap jari. Mulai ada bakal pengecap yang pertama,
karakteristik dan organisasi mata mulai terjadi. Jenis kelamin dapat dikenali, organ seks
internal dan eksternal semakin spesifik.

16 minggu

Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia pada pemeriksaan kasar, mata,
telinga dan hidung mulai menyerupai bentuk sebenarnya. Perbandingan lengan kaki
sesuai, muncul rambut kepala. Ukuran puncak kepala ke bokong 11,5 cm dengan berat
100 gram. Mekonium di dalam usus, mulai menyekresi beberapa enzim dan anus
terbuka. Kebayakan tulang dapat dibedakan di seluruh tubuh, muncul rongga sendi,
pergerakan otot dapat di deteksi. Otot jantung berkrmbang dengan baik, pembentukan
darah secara aktif di limpa. Serabut elastic muncul pada paru paru, muncul bronkiolus
terminalis dan respiratorius. Ginjal menempati tempat yang tetap mulai menyerupai
bentuk dan fungsi yang khas. Lobus lobus serebri terbentuk, serebelum mulai
menonjol. Organ perasa berdiferensiasi. Testis dalam posisi turun ke dalam skorotum,
dan pada janin wanita terlihat vagina mulai membuka.

20 minggu

Verniks kaseosa dan lanugo muncul, tungkai sangat bertambah panjang dan mulai
terlihat kelejar sebasea. Ukuran puncak kepala ke bokong 16 sampai 18,5 cm dengan
berat 300 gram. Kolon asenden dapat dikenali. Sternum mengalami osifikasi, gerakan
janin cukup kuat untuk dirasakan oleh ibu. Lubang hidung terbuka kembali, gerakan
primitive mirip pernapasan dimulai. Secara kasar otak terbentuk, mielinisasi medulla
spinalis dimulai dan berakhir pada tingkat S1. Hidung dan telinga membentuk tulang.

24 minggu

Tubuh menjadi langsing. Kulit menjadi merah dan berkeriput, terdapat verniks
kaseosa, pembentukan kelenjar keringat. Ukuran puncak kepala ke bokong 23 cm
dengan berat 600 gram. Pembentukan darah meningkat dalam susmsum tulang tapi
berkurang di hati. Terdapat duktus dan sakus alveolaris, lesitin mulai muncul pada
cairan amnion pada minggu ke 26 hingga ke 27. Korteks serebri dilapisi secara khas,
proliferasi neuron pada korteks serebri berakhir. Telinga mulai berfungsi. Testis dalam
proses turun ke skorotum.

28 minggu

Badan langsing, keriput berkurang dan berwarna merah. Ukuran puncak kepala ke
bokong 27 cm dengan berat 1100 gram. Talus dan tulang tumit menjalani osifikasi,
gerkana lemah dan cepat, tonus minimum. Lesitin terbentuk pada permukaan alveolus.
Tampak visura serebralis, pembentukan lipatan otak dengan cepat, siklus tidur bangun
yang tidak tetap. Kelopak mata terbuka kembali, lapisan retina selsai dibentuk, dapat
menerima cahaya, pupil dapat bereaksi pada cahaya.

32 minggu

Lemak subkutan mulai terkumpul, tampak lebih bulat, kulit merah muda dan licin,
mulai mengambil posisi persalinan. Panjangnya 31 cm dengan berat 2100 gram. Falang
medial keempat mengalami penulangan, terlihat primordial gigi permanen, dapat
menengok ke samping. Mulai sadar pada suara diluar tubuh ibu. Testis turun kedalam
skorotum.

36 minggu

Kulit merah muda, tubuh bulat. Panjang 35 cm dengan berat antara 2200 2900
gram. Gerakan mulai pasti dan dapat bertahan, tonus cukup kuat, dapat membalik dan
mengangkat kepala. Pembentukan nefron baru berhenti. Siklus bangun ke tidur
menetap.

40 minggu

Kulit halus dan berwarna merah muda, rambut sedang hingga banyak, tampak
tulang rawan hidung dan cuping hidung. Panjangnya 40 cm dengan berat 3200 gram.
Gerakan aktif dan bertahan, tonus baik, dapat mengangkat kepala. Percabangan paru

hanya selesai 2/3. Mielinisasi otak dimulai, siklus tidur-bangun teratur, emnangis bila
lapar dan tidak nyaman, reflex mengisap kuat. Pada wanita labia mayora telah
berkembang dengan baik.
7. Adaptasi Terhadap Kehamilan
A. Perubahan pada sistem reproduksi
UTERUS
Uterus pada wanita yang tidak hamil mempunyai berat sekitar 70 gram dan
rongga yang dapat menampung isi 10 ml atau kurang. Selama kehamilan uterus
berubah menjdi struktur yang relative berdinding otot tipis yang dapat mengakomodasi
janin, plasenta, dan cairan amnion. Isi yang data ditampung menjadi antara 5-20 L.
Pengurangan tinggi fundus terjadi pada beberapa bulan terakhir kehamilan, pada saat
fetus turun ke bawah ke bagian bawah uterus. Hal ini bertujuan untuk membuat
jaringan pelvic menjadi lebih lunak dengan tonus uterus yang baik, dengan formasi
yang baru dari segmen bawah rahim. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus
menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding
2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti buah alpukat agak
gepeng.

Gambar : uterus saat hamil


Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir
kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara
besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk
membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda atau
menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya.Pada kehamilan 28 minggu,

fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosssus
xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara jarak pusat dan
prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari
dibawah prossesus xipoideus.
Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28
minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30
cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari
dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada
primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.Pada trimester III, istmus uteri
lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau
segmen bawah rahim (SBR).
Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR
menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih
tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi
fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
Saat awal hamil, kontraktilitas uterus ireguler dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Selama trimester kedua, ada kontraksi yang dapat di deteksi dengan pemeriksaan
bimanual. Zat-zat yang dibutuhkan untuk perkembangan dan metabolism janin dan
plasenta dan juga pembuangan dari zat sisa metabolic bergantung pada aliran darah
total dari uterus, yang terutama berasal dari arteri uterine dan ovarica. Aliran darah
uretroplasental meningkat secara progresif selama kehamilan.
SERVIKS UTERI
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi,
maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung
jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan
hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai
spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikantarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah. Sesudah partus,
serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter.

Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada


kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan
melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan. Kelenjar-kelenjar
di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadangkadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih
banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik,
karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut
kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lebih lunak
dan lebih mudah berdilatasi sesaat sebelum persalinan.
OVARIUM
Ovulasi berhenti disaat kehamilan, dan maturasi folikel-folikel baru tidak
berjalan. Pada umumnya hanya sebuah corpus luteum yang dapat ditemukan pada
wanita hamil yang berfungsi secaa maksimal selama kehamilan 6 sampai 7 minggu- 4
sampai 5 mingu postovulasi- dan setelahnya hanya memberikan kontribusi sedikit
dalam menghasilkan progesterone.
TUBA FALOPII
Otot-otot pada tuba falopii mengalami sedikit hipertrofi selama kehamilan.
Epitel dari mukosa tuba menjdi lebih tipis.
VAGINA DAN VULVA
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak
kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat
genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi
pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada
kehamilan/persalinan

maka

perdarahan

akan

banyak

sekali,

sampai

dapat

mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai


meningkat dan lebih kental. Sel epitel juga meningkatkan kadar glikogen. Sel ini
berinteraksi dengan hasil dedoelein yang merupakan bakteri komensal dan
menghasilkan lingkungan yang lebih asam. Lingkungan ini menyedikan perlindungan
ekstra terhadap organisme tapi merupakan keadaan menguntungkan bagi Candida
albican.

KULIT
Pada saat pertengahan kehamilan timbul kemerahan, garis-garis yang sedikit
tertekan pada kulit perut dan kadang-kadang juga ada pada payudara dan paha. Ini
disebut striae gravidarum atau stretch marks. faktor resiko yang berkaitan dengan hal
ini antara lain berat badan yang bertambah selama kehamilan, usia muda pada saat
hamil, dan riwayat dalam keluarga.
Hiperpigmentasi juga timbul pada 90% wanita. Garis tegah dari kulit abdomen
(linea alba) menjadi lebih gelap, berwarna coklat kehitaman menjai linea nigra.
Pigmentasi juga terkadang terjadi pada daerah wajah dan leher, areola mammae, dan
disekitar genitalia.
PAYUDARA
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjarkelenjar asinus yang mulai bersekresi.
JANTUNG
Meningkatnya beban kerja menyebabkan otot jantung mengalami hipertrofi,
terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung, pembesaran uterus
menekan jantung ke atas dan ke kiri. Suara sistolik jantung dan murmur yang berubag
adalah normal. Selama hamil kecepatan darah meningkat yakni jumlah darah yang
dialirkan oleh jantung dalam setiap denyutnya sebagai hasil dari peningkatan curah
jantung. Hal ini meningkatkan volume darah dan oksigen ke seluruh organ dan jaringan
ibu untuk pertumbuhan janin. Denyut janyung meningkat dengan cepat setelah usia
kehamilan 4 minggu, dari 15 denyut per menit menjadi 70 -85 denyut per menit, aliran
darah meningkat dari 64 ml menjadi 71 ml.
Pada trimester 3, aliran pada curah jantung mengalami pengurangan karena ada
penekanan pada vena kava inferior oleh uterus. Walaupun curah jantung meningkat
pada wanita hamil namun tekanan darah belum tentu ikut meningkat, karna reduksi
perifer yang resisten sekitar 50 dari wanita tidak hamil. Jumlah vena dan venula
meningkat, hormone progesterone meningkat menyebabkan otot polos berelaksasi dan
berdilatasi. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi vasodilator prostaglandin

Pada kehamilan uterus menekan vena kava sehingga mengurangi darah vena
yang akan kembali ke jantung. Curah jantung mengalami pengurangan sampai 30% dan
tekanan darah turun hingga 15% yang dapat membangkitkan pusing, mual dan muntah.
Vena kava menjadi miskin oksigen pada akhir kehamilan sejalan dengan meningkatnya
distensi dan tekanan pada vena kaki, vulva, rectum dan pelvis akan menyebabkan
edema di bagian kaki, vena dan hemoroid.

DARAH
Aliran dan volume darah
Tidak ada peningkatan aliran darah ke otak dan hati. Aliran darah uterus secara
fisiologis meningkat karena efek dari angiotensin II di jaringan plasenta. Aliran darah
ginjal meningkat sebanyak 70 80 % pada akhir trimester I, hal ini akan menambah
ekskresi. Peningkatan aliran darah pada kulit dan membran mukosa dan disebagian
kaki dan tangan, mencapai maksimum 500 ml per menit pada kehamilan 36 minggu
dan untuk membentuk ekstra panas untuk metabolisme fetus. Hal ini menyebabkan ibu
hamil sering merasa kepanasan dan berkeringat. Peningkatan volume darah dimulai
dari usia kehamilan 10 minggu sampai kehamilan 34 minggu secara progresif. Sirkulasi
volume darah yang tinggi diperlukan untuk :
-

Persediaan aliran darah ekstra untuk plasenta di khorio desidual.


Menyuplai kebutuhan metabolisme ekstra janin
Persediaan untuk perfusi ekstra dari ginjal atau organ lain
Sebagai pengimbang dari arteri yang meningkat dan kapasitas vena.
Sebagai kompensasi terhadap hilangnya darah pada saat transportasi

Faktor pembekuan darah


Sistem pembekuan darah dan fibrinogen mengalami akselerasi yang besar pada saat
kehamilan. Hal ini mengarah pada perubahan waktu koagulasi dari 12 ke 8 menit.
Kapasitas pembekuan darah meningkat yang merupakan salah satu cara untuk
mencegah hemoragi pada saat pelepasan plasenta saat bersalin.
B. Perubahan sistem respirasi
Mukosa sistem respirasi menjadi hiperemik dan edema dengan mucus yang
hipersekresi mengarah pada sesak dan epiktaksis. Itulah sebabnya banyak wanita hamil

yang mengeluh pilek. Kapasitas paru total berkurang 5 % karena elevasi diafragma.
Frekuensi respirasi normal berkisar 14 15 napas / menir dengan pernapasan
diafragma dan napas yang lebih dalam
D. Perubahan sistem urinary
Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat hingga kehamilan 30
minggu, kemudian menurun secara perlahan. Akibatnya ginjal mengalami pembesaran
dan filtrasi glomerular. Perubahan dalam filtrasi glomerulus adalah penyebab
peningkatan klirens kreatinin, urea dan asam urat yang sangat diabsopsi pada awal
kehamilan. Protein dan asam amino sangat sedikit direabsorpsi, sementara asam amino
dan vitamin ditemukan dalam jumlah yang banyak di dalam urine wanita hamil. Hanya
protein yang tidak dapat ditemukan pada urine wanita hamil. Ekskresi glukosa
meningkat sebagai hasil peningkatan filtrasi glomerulus terhadap glukosa disbanding
dengan pengurangan reabsopsi.
E. Perubahan pada sistem integumen
Dari akhir bulan kedua sampai dengan aterm, terjadi peningkatan pituitary
melanin stimulating hormone yang menyebabkan bermacam tingkat pigmentasi
meskipun masih tergantung pada warna kulit ibu hamil. Kulit terasa seperti terbakar
selama kehamilan akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan hal lain. Tempat yang
umumnya terpengaruh adalah aerola, garis tengah abdomen, perineum, dan aksila. Hal
ini terjadi karna pada beberapa daerah tersebut kadar melanositnya lebih tinggi. Hampir
semua wanita hamil mempunyai garis pigmentasi yang disebut linea. Biasanya berada
di garis tengah otot rektus yang merupakan bagian pertahanan pada saat uterus
berkembang dan bertambah besar dan juga menyebabkan tekti diastasis.kulit kepala,
muka dan bulu di tubuh selama hamil menjadi lebih tebal.
F. Perubahan pada sistem musculoskeletal
.

Lemahnya dan membesarnya jaringan menyebabkan terjadinya hidrasi pada

trisemester akhir. Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia gestasi 32 minggu dan
sakrokoksigeus tidak teraba, diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian
belakang. Meningkatnya pergerakan pelvic menyebabkan pergerakan pada vagina dan
hal ini emnyebabkan sakit punggung dan lgamen pada saat hamil tua. Bentuk tubuh

selalu berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus kedepan karena tidak adanya
otot abdomen.
G. Perubahan pada sistem gastrointestinal
Gusi menjadi bengkak, lunak dan berlubang pada saat kehamilan, merupakan
efek dari peningkatan kadar estrogen yang mengarah pada perdarahan karna trauma.
Peningkatan saliva dan ptyalin adalah masalah umum pada kehamilan. Relaksasi otot
polos abdomen dan hipomotilitas karna peningkatan kadar estrogen dan HCG dapat
menyebabkan mual dan muntah. Peningkatan nafsu makan pada masa kehamilan bisa
dikarenakan

hormone

progesterone

yang

memerintah

otak

untuk

mengatur

penyimpanan lenak untuk keseimbangan energy. Hal ini bertujuan menggantikan kadar
plasma glukosa dan asam amino yang turun pada awal kehamilan. Turunnya
osmolaritas plasma dan naiknya kadar prolaktin juga meningkat perasaan haus pada
wanita hamil. Adanya tekanan intragrastik yang tidak disertai dengan tonus dari
sfingter kardia lambung menyebabkan refluks asam di mulut dan sakit epigastrik atau
retrostenal.

H. Perubahan sistem endokrin


1. Hormon plasenta
Sekresi hormone plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ
endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyababkan produksi
globulin meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid.
Akibatnya plasma yang mengandung hormone ini akan meningkat jumlahnya,
tapi kadar hormone bebas tidak mengalami peningkatan yang besar
2. Kelenjar hipofisis
Berat kelenjar ini meningkat hingga 50 % yang menyebabkan wanita
hamil merasa pusing. Sekresi prolaktin, adrenokortikotropik, dan melanocyt
stimulating hormone meningkat.
3. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid pada saat kehamilan akan mengalami pembesaran hingga
13 % karna adanya hyperplasia dari jaringan glandula dan peningkatan
vaskularitas. Secara fisiologis akan terjadi peningkatan iodine sebagai
kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodine yang meningkatkan laju filtrasi

glomerulus. Trekadang kehamilan juga menunjukkan hipertiroid namun


fungsinya akan tetap normal. Namun peningkatan konsentrasi tiroksisn dan
triodotironin juga dapat merangsang peningkatan laju metabolisme basal.
4. Kelenjar adrenal
Karena dirangsang oleh hormone estrogen, kelenjar adrenal memproduksi
lebih banyak kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH
dan hal ini terjadi dari usia 12 minggu kehamilan hingga aterm. Hal ini
menyebabkan penurunan kemampuan ginjal untuk mengatur kadar garam
selama kehamilan, menyebabkan retensis cairan dan edema.
I. Perubahan sistem imunologi
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig A
dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar
terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.

J. Perubahan sistem neurologi


Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat menyebabkan timbulnya
gejala neurologis dan neuromuscular sebagai berikut :
1. Kompresi saraf panggul atau stasis vascular akibat pembesaran uterus dapat
menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.
2. Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf.
3. Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunner
syndrome selama trimester akhir kehamilan.
4. Akroestesia yakni rasa baal dan gatal pada tangan yang timbul akibat posisi
bahu yang membungkuk. Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada segmen
pleksus brakialis.
5. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas. Nyeri
kepala juga dihubungkan dengan gangguan penglihatan, seperti kesalahn
refraksi, sinusitis, atau migren.
6. Nyeri kepala ringan rasa ingin pingsan bahkan pingsan sering terjadi pada awal
kehamilan. Dapat disebabkan ketidakstabilan vasomotor, hipotensi posturnal,
atau hipoglikemia.

2.1.3 Tanda- tanda kehamilan


Ada beberapa tanda atau gejala yang terdapat pada wanita hamil. Tanda-tanda
tersebut ada yang merupakan tanda tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan dan ada
juga yang disebut tanda pasti kehamilan.
1. Tanda tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil
Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena tanda-tanda ini
memang sering di jumpai pada wanita hamil, namun tanda-tanda ini belum dapat
memastikan apakah wanita tersebut memang hamil atu tidak. Selain pada wanita hamil,
tanda-tanda ini juga sering di jumpai pada wanita yang tidak hamil tapi mengalami
masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak pasti atau tanda mungkin
kehamilandiantaranya adalah :

1. Amenore (Terlambat datang bulan)


Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang bulan. Ini terjadi
karena terjadi hormone estrogen dan progesterone yang meningkat selama kehamilan.
Hormone tersebut mencegah terjadinya peluruhan dinding rahim sehingga tidak
menjadi menstruasi. Selain pada wanita hamil, amenorejuga bisa terjadi pada wanita
dengan anemia berat, gangguan hormone, stress dan menopause.
2. Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron
terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan
muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi
pada bulan-bulan pertama kehamilan. keadan ini biasanya disebut dengan morning
sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau
sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum.
3. Ngidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan
pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

Sinkope atau pingsan


Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkna iskemia
susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope sering terjadi
pada awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai.
biasanya akan hilang setelah kehamilan 16 minggu.
4. Sering miksi
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini hilang oleh
karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester gejala
bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung
kencing.

5. Konstipasi atau Obstipasi


Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus
yang menyebabkan kesulitan buang air besar.
6. Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi
kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma
gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen
yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis
tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena
pengaruh dari hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
7. Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu.
8. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya
penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan
kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat

pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh
darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
9. Mamae
Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan
pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae
untuk persiapan ASI. Glandula montgomeri tampak lebih jelas.
10. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan- bulan pertama karena akibat ketidak
seimbangan hormone dalam tubuh tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga
kenaikan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.

2. Tanda Pasti Kehamilan


Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang memang terdapat pada semua ibu hamil.
Tanda ini dapat memastikan seorang wanita memang benar hamil atau tidak.
Tanda pasti kehamilan :
1. Teraba bagian-bagian janin
Akan teraba pada kehamilan 20 minggu ( bokong, kepal, kaki, lengan).
2. Denyut Jantung Janin
Dengan leanec DJJ akan terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan
doppler pada kehamilan 12 minggu dapat terdengar.
3. Adanya gerakan janin
Untuk primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu, sedangkan untuk
multigravida dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu.
4. Terlihat kerangka janin
Bila dilakukan pemeriksaan rontgen akan jelas terlihat kerangka janin.

5. Terlihat kantong janin


pada pemeriksaan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan usia kehamilan. Bila terdapat kecurigaan seperti
kehamilan mola, kehamilan ganda, selain dengan USG dapat juga dilakukan fetoskopi.
PERKEMBANGAN JANIN
Minggu ke-1
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum
terjadi, sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama
haid terakhir anda. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah
memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom
manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.
Sel- sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses
pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu
menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel
sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus
indung telur. Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat
bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun
menerobos dinding indung telur.
Minggu ke-2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah
dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang
falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel
mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12
jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium ( Sri
Maulani, 2008 ).
Minggu ke-3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang
mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada
dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu ke-4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic
Gonadotropin HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya
positif. Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan
otak dan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke
jantung).
Minggu ke-5
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan
yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang
seterusnya

membentuk

otak,

tulang

belakang,

kulit

serta

rambut.

Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung,
buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling
dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-6
Ukuran embrio rata-rata

2-4

mm

yang

diukur

dari

puncak

kepala

hingga

bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa
mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan
pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan
kaki pun mulai tampak.
Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira
sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan
tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula
dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
Minggu ke-8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika
Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula
telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai
bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya
dalam 6 minggu setelah pembuahan bayi sudah mulai terbentuk diantaranya
pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan
berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk
walaupun belum sempurna.
Minggu ke-9
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki
dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya.
Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya
sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

Minggu ke-10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak
meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia
mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya
mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki
dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala,
sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan
berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan
sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
Minggu ke-12
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang
mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat

meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya
sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ
tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai
terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
Minggu ke-13
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen ,
nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi
mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin
membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-14
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram.
Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh
tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi lakilaki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung
bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
Minggu ke-15
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi
masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya
49 gram dan panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan
mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.
Minggu ke-16
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses
pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.
Janin mulai bergerak. Tetapi tak perlu kuatir jika anda tak merasakannya. Semakin
banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan
kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram.

Minggu ke-17
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak
cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah saat
dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut,
kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk.
Sidik jari sudah mulai terbentuk.
Minggu ke-18
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa
terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui
adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya
sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk
melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

Minggu ke-19
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari
luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat
gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16
cm.
Minggu ke-20
Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya
14-16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis
dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru
dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat.
Minggu ke-21
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan
gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan
bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.

Minggu ke-22
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu,
wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh
semakin proporsional.
Minggu ke-23
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga
tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia
memiliki kebiasaaan berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki,
lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah
terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
Minggu ke-24
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta.
Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan
yang menjaga kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi mulai menebal. dan
mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan
cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat.
Saluran darah di paru-paru
Minggu ke-25
Bayi cegukan, ibu merasakannya ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup
bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk
dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin
membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi.
Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk.
Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah
berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba
untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan

kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya
35-38 cm.
Minggu ke-27
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih
harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan.
Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air
ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan
tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang
dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh.
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas
karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip
bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke
bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil
kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen.
Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga
membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari
bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan
bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari
bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat
badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Minggu ke-30
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar
1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin
terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia
sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik
bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata

bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban
(amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai
memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml
sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase
ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan
semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai
mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat
besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan
otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel.
Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram
dengan tinggi 41-43 cm.

Minggu ke-32
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan
rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai
rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat
1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah
lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak
matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna.
Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna.
Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa
bermimpi.
Minggu ke-33
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi
semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi
antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun

tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar
bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di
dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut
menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45
cm.
Minggu ke-34
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila
mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda
sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi
sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan
lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan
tinggi badan sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-35
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah
mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk
memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah
mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya
telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47
cm.
Minggu ke-36
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah
mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan
baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah
bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi
2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.
Minggu ke-37
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya
menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku
terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi
pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang

belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam


air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.
Minggu ke-38-40
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
dilahirkan.

PERIODE KEHAMILAN MENURUT USIA


Trimester pertama (0 12 minggu)
Gejala pada trimester I umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara membesar,
sering buang air kecil, sering cepat lelah. Emosi tidak stabil, lebih sering cepat marah,
penurunan libido seksual.
Trimester kedua (13 -28 minggu)
Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang sangat signifikan karena nafsu
makan yang meningkat tajam, payudara yang semakin besar diikuti dengan perut
bagian bawah yang terlihat semakin membesar. Bayi kadang kadang terasa bergerak,
denyut jantung meningkat, kaki, tumit, betis kadang membengkak. Gatal pada
permukaan kulit di bagian perut. Kadang disertai dengan sakit pinggang dan gangguan
pada pembuangan air besar/sembelit. Emosi menjadi lebih stabil dan seluruh perhatian
tertuju pada sang bayi yang akan lahir.
Trimester ketiga (29-40 minggu)
Pada trimester III, bayi mulai menendang nendang, payudara semakin besar dan
kencang, puting susu semakin hitam dan membesar, kadang kadang terjadi kontraksi
ringan dan suhu tubuh dapat meningkat. Cairan vagina meningkat dan kental. Emosi
mulai tidak stabil, perasaan gembira disertai cemas menunggu kelahiran sang bayi.

BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai