Anda di halaman 1dari 8

PROSES TERJADINYA

KEHAMILAn

1.Proses Ovulasi
Proses ovulasi terjadi pada seorang wanita sekitar dua minggu
sebelum siklus menstruasi berikutnya terjadi. Proses ovulasi
merupakan proses dimana ovarium atau indung telur
menghasilkan sel telur atau ovum yang dikeluarkan dari
sarangnya. Pasalnya, ovarium merupakan sebuah tempat
memproduksi sel telur dimana terdapat kantung-kantung
(folikel) yang berisi sel telur dan cairan. Ketika sel telur
matang, maka sel telur akan keluar dari ovarium dengan
pecahnya folikel. Proses ovulasi ini akan berlangsung setiap
terjadinya siklus menstruasi pada seorang wanita. Pada pria,
proses ini akan berlangsung setiap saat dimana sel sperma
akan diproduksi secara terus menerus. Pada umumnya sel
sperma yang matang akan bertahan pada saluran testis dalam
waktu 4 minggu. Pria tentunya akan mengeluarkan sperma
sebanyak mungkin hingga 100 juta sel.
2.Kenaikan Hormon
Pada wanita jika folikel sudah melepaskan sel telur, maka
folikel akan berkembang dengan membentuk korpus luteum.
Korpus luteum ini akan melepaskan hormon untuk membantu
menebalkan lapisan rahim yang akan mempersiapkan segala
sesuatu jika sebuah proses kehamilan terjadi. Kenaikan hormon
pada wanita ini biasanya ditandai dengan keluarnya cairan
bening seperti lendir sekitar 2 minggu setelah siklus
menstruasi.

3.Sel Telur Berjalan Ke Tuba Falopi


Setelah folikel melepaskan sel telur, maka ia akan berjalan menuju tuba falopi. Sel
telur ini akan tinggal disana selama 24 jam untuk menunggu sel sperma
membuahinya. proses ini biasanya terjadi sekitar 2 minggu pasca hari pertama
haid terakhir yang kita sebut dengan masa subur. Sel telur hanya memiliki waktu
sekitar 12 sampai 24 jam untuk bertahan di tuba falopi, sedangkan sel sperma
mampu bertahan hidup ditempat reproduksi wanita sekitar 72 jam. Maka dari itu,
masa subur wanita sangat singkat yaitu sekitar 4 hari di hari ke 12 – 16 yang
dihitung dari hari pertama menstruasi.
4.Sel telur tidak dibuahi
Jika sel telur tidak dibuahi atau tidak ada sperma yang
berhasil menuju tuba falopi, maka sel telur akan bergerak
menuju rahim, kemudian hancur dengan seketika. Tentunya,
kadar hormon yang telah dihasilkan oleh korpus luteum
akan kembali menjadi normal sehingga lapisan rahim yang
tadinya menebal, maka akan meluruhkan darah dari dinding
rahim yang kita sebut dengan siklus menstruasi.
5.Sel telur di buahi
Namun, jika sel telur didalam tuba falopi masih bertahan dan ada
salah satu sel sperma yang berhasil menembus dinding sel telur,
maka dimungkinkan akan terjadinya pembuahan. Proses
pembuahan (fertilisasi) adalah sebuah proses bertemunya sel
telur dan sel sperma dituba falopi. Jika kedua sel ini bertemu,
disinilah proses kehamilan terjadi. Dengan cepat sel telur akan
menutup dirinya, jika terdapat sel telur yang sudah berhasil
membuahinya sehingga tidak akan ada sperma lain yang dapt
membuahinya.

Proses pembuahan pada saat itu akan menentukan gen bayi


dan jenis kelaminnya. Jika sel sperma yang membuahi sel
telur berkromoson Y, maka jenis kelamin janin tersebut
adalah anak laki-laki, namun jika sel sperma berkromoson
X, maka dimungkinkan janin tersebut adalah perempuan.

Dalam proses pembuahan ini, sel sperma tidaklah mudah


untuk mencapai sel telur yang ada pada tuba falopi, akan
tetapi harus menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.
Beberapa tantangan yang menyebabkan sel sperma
kesulitan dalam membuahi sel telur diantaranya lingkungan
asam pada vagina yang menyebabkan sel sperma rusak dan
akhirnya mati, lendir serviks pada vagina juga dapat
menyebabkan sel sperma kesulitan untuk bergerak menuju
rahim..
Hanya kualitas sperma yang memiliki kemampuan
berenang yang kuatlah yang aakan menembus lendir
serviks. Selain itu, tantangan yang mungkin bisa
menghambat perjalanan sperma yaitu terjebak dan
tersesat kedalam tuba falopi yang salah dan akan
menyebabkan sperma akan mati ketika sedang mencari
sel telur, padahal sel telur yang siap dibuahi berada pada
tuba falopi yang satunya lagi.

Keberhasilan sperma untuk membuahi tidak cukup sampai


disini, setidaknya satu sperma harus berjuang dengan ratusan
ribu bahkan jutaan sperma lainnya yang siap-siap akan
membuahi sel telur. Ditambah lagi dengan sulitnya menembus
dinding sel telur. Rata-rata sel sperma mampu berjalan sekitar
2,5 cm setiap 15 menit. Waktu inilah yang menentukan
keberhasilan sebuah sperma yang akan membuahi sel telur.
Hanya sperma terkuatlah yang akan berhasil menembus
dinding sel telur dan akan melepaskan ekor dengan sendirinya.
5.Penempelan pada dinding rahim
(implantasi)
Setelah sel telur berhasil dibuahi bukanlah
akhir dari perjuangan. Setelah sel sperma
menembus sel telur, maka akan membentuk
pertahanan diri dan materi genetik antara sel
sperma dengan sel telur sehingga akan
melakukan penggabungan.

telur yang telah dibuahi (zigot) akan berada pada


tuba falopi sekitar 3-4 hari lamanya. Dalam waktu
24 jam setelah sel telur dibuahi, zigot akan
membelah diri yang akan menghasilkan emberio.
Embrio ini merupakan hasil dari zigot yang sudah
terbelah yang akan membentuk banyak sel dengan
sangat cepat dan akan terus berkembang. Sel-sel
embrio yang begitu banyak jumlahnya ini akan
bergerak menuju rahim melalui tuba falopi.

Setelah embrio tersebut sampai pada


rahim, maka embrio akan menempel dan
tertanam pada dinding rahim yang sudah
tebal. Proses penempelan dan penanaman
inilah yang disebut dengan proses
implantasi.
NAMA : SULISTIAWATI
NIM : PO7124320062
MATA KULIAH: ASKEB
KEHAMILAN
DOSEN : IBU HASTUTI
USMAN,SST.,M.KEB

KLIPING

Anda mungkin juga menyukai