Anda di halaman 1dari 6

Fertilisasi atau Pembuahan dan Tahapannya

1. Definisi Fertilisasi atau Pembuahan

Fertilisasi adalah proses penyatuan dua sel gamet yang terdiri dari sel ovum wanita dan sel
sperma laki-laki. Fertilisasi juga disebut sebagai proses pembuahan yang menghasilkan
keturunan. Fertilisasi akan membuahkan hasil sel tunggal yang disebut zigot Proses fertilisasi
pada manusia disebut sebagai fertilisasi internal. Hal ini lantaran proses pembuahan terjadi di
dalam tubuh wanita. Ketika sel sperma memulai perjalanan menuju sel telur yang berada di tuba
falopi maka pembuahan dapat terjadi.

2. Fungsi Fertilisasi

Fertilisasi pada manusia memiliki beberapa fungsi, antara lain:

 Membantu aktivasi sel telur wanita yang telah dibuahi agar proses pembuahan dapat
dimulai
 Menentukan jenis kelamin janin pada saat terjadinya proses pembuahan
 Jumlah kromosom akan dipulihkan kembali dari haploid menjadi diploid
 Dapat menurunkan materi genetik dari laki-laki dan wanita pada janin

3. Proses Fertilisasi Secara Alami

https://bocahindonesia.com/tahapan-fertilisasi-pembuahan/
Ada beberapa tahapan fertilisasi yang terjadi ketika ada kontak antara sperma dengan sel telur.
Jika persyaratan fertilisasi telah terpenuhi maka proses pembuahan dapat dilakukan. Berikut
beberapa tahapan fertilisasi secara alami yang perlu Anda ketahui.

 Penetrasi korona radiata

Pada tahapan pertama fertilisasi adalah penetrasi korona radiata yakni penetrasi
spermatozoa ke dalam korona radiata sel telur. Korona radiata merupakan lapisan yang
terdiri dari sel-sel granulosa yang mengelilingi sel telur.

Pada tahapan ini, sel sperma akan melewati penghalang pertama yakni pelepasan enzim
hyaluronidase serta gerakan flagelnya. Setelah melewati korona radiata maka sel sperma
akan menghadapi zona pelusida.

 Penetrasi zona pelusida

Zona pelusida adalah lapisan eksternal yang mengelilingi oosit. Butuh lebih dari satu sel
sperma untuk menembus zona pelusida. Kepala sperma harus melakukan kontak dengan
ZP3 agar spermatozoa dapat menembus zona pelusida. Kondisi tersebut dapat memicu
reaksi akrosom sehingga terjadinya pelepasan enzim hidrolitik.

 Fusi membran

Pada tahapan ini, sel telur akan mencapai membran plasma oosit sehingga terjadi 3 proses
berbeda dalam gamet wanita, yakni pembentukan kerucut pembuahan, depolarisasi instan
dari membran telur, dan pelepasan butiran kortikal dari sel telur. Adanya depolarisasi dan
pelepasan butiran kortikal ini dapat mencegah sperma masuk ke sel telur.

 Fusi inti dan pembentukan zigot

Pada tahapan berikutnya, oosit akan mengaktifkan dirinya sendiri untuk menyelesaikan
meiosis kedua, yakni proses di mana jumlah kromosomnya berkurang. Selanjutnya,
badan kedua kutub akan dilepaskan dan kromosom akan menyebar dengan sendirinya
membentuk pronucleus wanita.
Terakhir dari proses fertilisasi adalah pembentukan zigot. Zigot merupakan sel pertama
dari organisme yang terbentuk dari pembuahan sel telur dengan sperma.

4. Proses Fertilisasi Secara Buatan

Teknologi yang semakin canggih juga berlaku pada proses fertilisasi. Proses fertilisasi dapat
dilakukan tanpa harus melakukan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan secara
langsung. Inseminasi buatan terbagi menjadi 3, yakni inseminasi intrauterine, inseminasi
intraserviks, dan inseminasi intratubal.

 Inseminasi intrauterine (IUI)


Inseminasi intrauterine adalah salah satu prosedur inseminasi buatan paling umum,
terutama di Indonesia. Pada prosedur ini, sperma laki-laki akan diambil dan dimasukkan
ke dalam rahim untuk proses pembuahan.

Inseminasi buatan ini dilakukan oleh pasangan suami istri yang sulit mendapatkan
keturunan secara alami. Indikasi untuk melakukan inseminasi intrauterine ini pasangan
yang memiliki kualitas sperma buruk, kondisi serviks yang buruk, atau disfungsi seksual.

 Inseminasi intraserviks (ICI)

Inseminasi intraserviks merupakan prosedur menyuntikkan sperma ke dalam serviks,


organ yang menghubungkan vagina dan rahim. Setelah disuntikkan, sperma akan
melakukan perjalanan ke rahim dan saluran tuba.

 Inseminasi intratubal (ITI)

Inseminasi intratubal dilakukan dengan memasukkan sperma ke dalam saluran tuba. Pada
prosedur ini, kateter akan dimasukkan melewati serviks dan rahim untuk menempatkan
secara langsung ke saluran tuba.

Prosedur inseminasi buatan berbeda dengan in vitro fertilization (IVF). Jika inseminasi
menyuntikkan sperma ke dalam organ reproduksi wanita, pada proses in vitro fertilization
sperma akan disuntikkan pada sel telur (ovum) wanita yang telah diambil sebelumnya. Nantinya,
proses pembuahan akan terjadi di luar tubuh (in vitro), lebih tepatnya di laboratorium.

Proses fertilisasi pada manusia bisa dilakukan secara alami, inseminasi buatan, hingga in vitro
fertilization (IVF). Anda bisa melakukan salah satu proses fertilisasi tersebut sesuai kondisi
masing-masing pasangan.

Kehamilan Dan Prosesnya

kehamilan bermula ketika sel sperma dari pria bertemu dengan sel telur dari wanita.
Proses inilah yang dinamakan sebagai pembuahan atau konsepsi.

inti dari proses pembuahan adalah ketika sel sperma masuk ke dalam rahim, berhasil melalui
tuba falopi, lalu bertemu dengan sel telur di dalam rahim.

Tuba falopi (oviduk) adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Jika tidak ada
sperma yang membuahi sel telur, sel telur akan hancur dan terjadilah menstruasi.

Berikut merupakan proses pembuahan hingga terjadinya kehamilan.

1. Ejakulasi pada pria

Saat berhubungan seksual dengan pasangan, pria akan mencapai orgasme dan menghasilkan
ejakulasi.
Ejakulasi yang dihasilkan ini akan mendorong cairan semen atau air mani yang mengandung
sperma masuk ke dalam vagina menuju leher rahim.

Perlu diketahui bahwa diperlukan minimal 15 juta sperma per ml (mililiter) saat ejakulasi agar
proses kehamilan bisa terjadi.

Setelah ejakulasi, air mani yang sehat akan menyediakan energi bagi sel sperma selama
perjalanan menuju sel telur.

Kekuatan ejakulasi memberikan dorongan kepada sperma rata-rata 10 ml per jam untuk
mencapai sel telur.

Sebaliknya, ketika penis dalam keadaan kering alias tidak ada cairan apa pun yang keluar, kecil
atau hampir tidak ada kemungkinan wanita bisa hamil.

Sementara apabila Anda tidak sampai ejakulasi tapi penis masih basah karena cairan
praejakulasi, tetap ada peluang hamil.

2. Perjalanan menuju sel telur

Meskipun pria membutuhkan orgasme untuk melepaskan sperma, wanita tidak memerlukan
orgasme agar terjadi konsepsi.

Setelah sperma masuk ke dalam tubuh wanita, perjalanan sperma mencari sel telur untuk dibuahi
baru akan dimulai.

Ini merupakan perjalanan yang panjang bagi sperma dan tidak mudah untuk dilewati.

Terdapat berbagai tantangan untuk mencapai keberhasilan membuahi sel telur sehingga terjadi
proses kehamilan.

Tantangan pertama, yaitu lingkungan asam pada vagina yang membuat sperma tidak mampu
hidup lama di dalam vagina dan akhirnya mati.

Tantangan kedua, yaitu lendir serviks. Hanya sperma dengan kemampuan berenang paling kuat
yang dapat menembus lendir serviks ini.
3. Kemampuan sperma menuju sel telur

https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/program-hamil/proses-terjadinya-kehamilan/

Setelah berhasil melewati lendir serviks, sperma kemudian harus berenang sekitar 18 cm dari
serviks menuju rahim. Kemudian, sperma menuju tuba falopi untuk mencapai sel telur.

Pada tahap ini, sperma bisa terjebak ke tuba falopi yang salah atau bahkan bisa mati di tengah
pencariannya.

Rata-rata sperma mampu berjalan sepanjang 2,5 cm setiap 15 menit. Sperma yang mampu
berenang sangat cepat mungkin mampu bertemu dengan sel telur dalam waktu 45 menit.

Namun, jika pergerakannya lambat, sperma butuh waktu hingga 12 jam untuk mencapai sel telur.

Perjalanan sperma belum selesai walaupun sudah bertemu dengan sel telur. Satu telur mungkin
bisa didekati oleh ratusan sperma.

Akan tetapi, hanya sperma terkuat yang dapat menembus dinding luar sel telur.

4. Sperma berhasil bertemu sel telur

Ketika ada satu sperma yang berhasil masuk ke dalam inti sel telur, sel telur akan membentuk
pertahanan diri sehingga mencegah sperma lainnya masuk. Inilah proses pembuahan atau
konsepsi.
Jika sperma tidak mampu bertemu dengan sel telur, sperma mampu bertahan dalam tubuh wanita
sampai tujuh hari.

Ketika wanita melepaskan sel telur pada masa ini, kesempatan untuk bisa hamil masih terbuka
lebar.

Jadi, perhatikan cara menghitung masa subur sehingga Anda bisa menyesuaikannya dengan
melakukan hubungan intim pada periode tersebut.

5. Sperma dan sel telur membentuk zigot

Apabila sperma sudah berhasil bertemu dengan sel telur, pada tahap inilah proses pembuahan
berlanjut menjadi kehamilan.

Sel-sel baru dengan jumlah sekitar 100 sel akan membentuk bundelan yang disebut blastokista.

Blastokista kemudian bergerak menuju rahim. Prosesnya bisa memakan waktu sampai tiga hari
atau lebih.

Di dalam rahim, blastokista akan menempel pada dinding rahim dan berkembang menjadi
embrio dan plasenta.

Embrio merupakan bakal janin yang ada di dalam rahim. Semua ini membutuhkan waktu sampai
beberapa minggu sampai proses kehamilan berhasil.

Setelah itu, janin akan terus berkembang dan semakin besar. Jenis kelamin bayi Anda juga sudah
bisa ditentukan sejak dalam kandungan.

Jika sperma yang berhasil membuahi sel telur membawa kromoson Y, bayi Anda akan berjenis
kelamin laki-laki.

Sementara jika sperma membawa kromoson X, bayi Anda akan berjenis kelamin perempuan.

Anda mungkin juga menyukai