Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH FETOMATERAL

“ORGANOGENESIS PADA MASA KEHAMILAN”

Dosen Mata Kuliah :


Titik Hindriati, S.Pd, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1. Vivin Dianty 11. Rts. Apri Nindi Tania Ivesa
2. Putik Riskia 12. Tri Nurhidayah
3. Dian Permata Sari 13. Riskawiniarti
4. Rhida Adhayani 14. Putri Nuryana Mursid
5. Fadilatul Munawwaroh 15. Rifa Rihadatul Aisy
6. Uswatun Khasanah 16. Rara Innayah
7. Sari Pertiwi Rambe 17. Bunga Mayang Lestari
8. Filza Yudrika 18. Vela Novelia Monika
9. Fidiya Sela Fitri 19. Dhea Yunira Lestari
10.Tiana Wahyuni 20. Indah Sari

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga

makalah ini dapat tersusun. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik

pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca. bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah

ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kerinci, 21 Agustus 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................. 2
D. Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Organogenesis ................................................................................. 3
B. Perkembangan Sistem Organ .......................................................... 5
C. Pertumbuhan Janin Di Dalam Kandungan ...................................... 8

BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan ..................................................................................... 14
B. Ancaman – Ancaman Bagi Perkembangan Masa Pranatal ............. 16

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa
tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses
perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi,
lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan lansia.
Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau  masih berada di
rahim ibu. Namun, banyak masyarakat pedesaan pada umumnya cenderung
menganggap bahwa permulaan perkembangan psikologis dimulai pada saat anak
dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan dari mereka tidak melakukan
hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak pada masa
prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk karakter dan tingkah
laku anak sesudah lahir.
Banyak juga masyarakat atau ibu muda yang tidak mengerti bahwa
pendidikan bisa di bentuk dari masa prenatal. Pada masa ini anak sudah mulai di
asah atau pembelajaran awal kognitif di masa janin tersebut. Dan jika di masa
janin anak usah di berikan hal yang positif, makanan bergizi, dan merawat
dengan benar maka anak yang akan dilahirkan akan menjadi anak yang pintar,
cerdas, dan bisa meneruskan kehidupan yang baik di masa depan.
Pada masa kelahiran banyak anak yang lahir dengan kekurangan
perkembangan fisik, kognitif dan bahkan secara motorik dikarekan si ibu dan
lingkungan sekitar tidak mengetahui ancaman-ancaman yang bisa terjadi di masa
prenatal yang berdampak kepada si calon bayi. Sehingga menyebabkan bayi
prematur, buta, lamban dalam berbicara dan lain sebagainya.
Melihat keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk
edukasi agar para caln orang tua mengerti tentang perkembangan pada masa
kehamilan. Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal perlu untuk

1
dipelajari. Terutama yang perlu dipelajari yaitu tahapan selama masa prenatal,
pengaruh masa prenatal dan perkembangan kognitif pada masa prenatal.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan masa prenatal?
2. Apa saja tahapan perkembangan janin dalam kandungan?
3. Apa saja pengaruh masa prenatal?
4. Bagaimana perkembangan kognitif pada masa prenatal?
5. Bagaimana perkembangan fisik janin pada masa prenatal?

C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud perkembangan masa prenatal.
2. Menjelaskan tahapan perkembangan janin dalam kandungan.
3. Menjelaskan bahaya-bahaya yang harus diperhatikan selama masa prenatal.
4. Menjelaskan implikasi perkembangan prenatal pada bidang pendidikan.

D. Manfaat
1. Sebagai sarana informasi bagi masyarakat umum khususnya Ibu hamil.
2. Sebagai jurnal pengetahuan bagi mahasiswa Psikologi.
3. Untuk menambah wawasan bagi pembaca dan penulis.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Organogenesis
1. Pengertian
Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh.

Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) yang

mengalami transformasi dan diferensiasi menjadi fetus (bentuk definitif)

dengan ciri individu Masa organogenesis adalah masa yang sangat sensitif

dan peka selama masa kehamilan, dimana asupan nutrisi yang dikonsumsi

oleh induk dalam masa tersebut akan sangat memengaruhi perkembangan

janin. Kekurangan atau kelebihan zat tertentu dalam masa organogenesis

dapat menyebabkan berbagai gangguan perkembangan pada janin. Untuk

pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral

seperti vitamin C, vitamin D, thiamin, riboflavin, niasin, asam folat, zat besi

dan kalsium (Gilbert, 2017).

Organogenesis mengubah massa amorf sel menjadi organ lengkap dalam

pengembangan embrio. Sel-sel dari suatu daerah organ pembentuk

mengalami perkembangan diferensial dan gerakan untuk membentuk

primordial organ, atau anlage. Organogenesis merupakan proses gabungan

dua periode, yaitu periode pertumbuhan antara dan periode pertumbuhan

akhir. Pada periode pertumbuhan antara terjadi transformasi dan diferensiasi

bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitif hingga menjadi bentuk

definitif. Sedangkan pada periode pertumbuhan akhir, embrio akan

mengalami penyelesaian pertumbuhan (Sumarmi, 2017).

3
Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan

membentuk  jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana proses

ini disebutorganogenesis. Menurut (Wildan, 1994) Tahapan organogenesis

diantaranya adalah:

1. Ektoderm, terbagi atas:

a)    Epidermis

1)  Lapisan epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertekstur

(susunan kimia) tanduk: sisik, bulu, kuku, tanduk, cula, taji.

2)  Kelenjar-kelenjar kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh,

kelenjar ludah, kelenjar lendir, kelenjar air mata.

3)   Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.

4)  Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti

lapisan email gigi, kelenjar ludah dan indra pengecap.

5)  Proctodeum menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang

menghasilkan bau tajam.

6)  Lapisan enamel gigi.

b)    Neural (saraf)

1)   Otak dan sumsum tulang belakang.

2)   Saraf tepi otak dan punggung.

3)   Bagian persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit.

4)   Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.

2. Mesoderm

a)  Otot : lurik, polos dan jantung.

b)  Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan

jaringan.

4
c)    Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.

d)    Ginjal dan ureter.

e)  Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica

adventitia, tunica musclarismucosa dan serosa) berbagai saluran dalam

tubuh, seperti pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh

darah.

f)  Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: pleura,

pericardium, peritoneum dan mesenterium.

g)   Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pankreas, kelenjar buntu.

h)   Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya.

3. Endoderm        

a)  Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.

b) Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pankreas, serta kelenjar

lendir yang mengandung enzim dalam esophagus, gaster dan intestium.

c)  Lapisan epitel paru atau insang.

d)  Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter),

makanan (rectum), dan kelamin (ductus genitalis).

e)  Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.

B. Perkembangan Sistem Organ

1. Susunan Saraf Pusat

Neurulasi adalah pembentukan lempeng neural (neural plate) dan

lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini untuk membuat

neural tube, yang terbenam ke dalam dinding tubuh dan berdiferensiasi

menjadi otak dan korda spinalis. Neural tube terbentuk sempurna pada akhir

minggu ke 4.

5
Mesoderm paraksial berdiferensiasi untuk membentuk pasangan blok

jaringan / somit. Somit berdiferensiasi menjadi sklerotom, miotom dan

dermtom, yang masing-masing menghasilkan tulang rangka sumbu, otak

rangka dan dermis kulit. Organ sensorik untuk janin berkembang sekitar

pertengahan masa gestasi.

2. Sistem Pencernaan

Antara minggu ke 6 dan 8 perkembangan proliferasi sel epitel yang

melapisi bagian dalam lumen menyebabkan obliterasi yang kemudian secara

bertahap mengalami regionalisasi. Pertumbuhan awal usus sangat cepat

sehingga usus keluar ke dalam rongga amnion. Enzim pencernaan terdapat

di sekitar minggu ke 24 – 28, dengan pengecualian laktasi. Koordinasi

peristaltik usus janin mulai jelas pada minggu ke 14. Pada minggu ke 34

sudah terjadi koordinasi mengisap, menelan, dan peristalsis.

3. Wajah

Wajah terbentuk antara minggu ke 5 dan 12 dari arkus brakialis.

Hidung tumbuh sebagai pilar jaringan mata terbentuk dari kombinasi

jaringan saraf dan ektoderm khusus. Telinga mula-mula terletak rendah. Di

bawah hidung tonjolan maksilaris meluas untuk membentuk dasar hidung

dan atap mulut. Bibir atas terbentuk dari tonjolan yang meluas untuk

bertemu di bagian tengah.

4. Tengkorak

Tengkorak terbentuk dari jaringan mesenkim di sekitar otak. Tengkorak

di bentuk dari neurokranium yang melindungi otak dan viserokranium yang

membentuk kerangka wajah. Tiap-tiap elemen tengkorak ini memiliki

komponen dan kartilaginosa pada janin. Fontanel posterior menutup sekitar

6
3 bulan setelah lahir dan fontanel posterior menutup saat bayi berusia sekitar

18 bulan.

5. Sistem Kardiovaskular

Merupakan sistem yang pertama terbentuk pada beberapa sel di

mosederm yolk yang kemudian membentuk kelompok yang disebut pulau

darah. Pulau-pulau darah menyatu, membentuk saluran pembuluh darah

yang saling berhubungan untuk membentuk rute yang jelas. Organisasi rute

melintas yolk sac serupa dengan organisasi geografis delta sungai.

Jantung primitif berkembang dari “tapal kuda” mesoderm embrionik.

Bentuk khas jantung dihasilkan oleh aliran sel darah di dalam saluran

pembuluh yang menyebabkan tabung jantung mengambil bentuk lengkung

huruf S yang akhirnya berbentuk jantung.

Pada hari ke-21 sel yang mengelilingi jantung berdiferensi menjadi

sel miokardium yang mampu menghasilkan respons hingga jantung yang

terdiri atas 4 rongga berurutan mulai berdenyut.

6. Sistem Pernafasan

Trakea dan bronkus utama tumbuh sebagai kantung keluar pada

saluran pencernaan, perkembangannya bergantung pada interaksi antara

tonjolan endoderm dari usus depan yang sedang tumbuh dan mesoderm

splantik yang diinvasinya sekitar hari ke-22 dan mengalami percabangan

antara hari ke-26 dan 28.

7. Sistem Perkemihan

Berkembang dari mesoderm intermeitat dan saling berkaitan erat

dengan kelamin selama perkembanganmasa janin terbentuk 3 pasang ginjal:

pronetroi, mesonefroi dan metanefroi. Pronetroi merupakan struktur transien

7
nonfungsional yang muncul hanya selama beberapa minggu. Mesonefroi,

muncul pada minggu ke-4 berfungsi sebagai ginjal antara sampai akhir

periode mudigah. Metanefroi, minggu ke-5, berfungsi sekitar 4 minggu.

Janin menghasilkan sampai 600 ml urinperhari.

8. Otot dan Tungkai

Otot yang pertama terbentuk: otot punggung dari pasangan

somit.Anggota badan mulai tampak sebagai tonjolan yang berkaitan dengan

somit tertentu pada minggu ke-4 perkembangan. Osifikasi perubahan ke

struktur tulang dimulai sejak usia 8 minggu tapi tetap belum sempurna saat

lahir. Menonjolnya jumlah tulang rawan di kerangka, mempermudah

pengeluaran janin saat melahirkan. Pada minggu ke-9 kerangka tubuh

hampir sempurna walaupun tulang tengkorak masih terus dibentuk (Anshui,

2017).

C. Pertumbuhan Janin di dalam Kandungan

Menurut (Lusa,2018) :

1.   Bulan ke-0

Sperma membuahi ovum, membelah, masuk ke uterus dan tertanam

pada hari ke-11.

Gambar 1. Zigot

8
2.      Minggu ke-4/ Bulan ke-1

Bagian tubuh embrio yang pertama muncul akan menjadi tulang

belakang, otak, dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah

dan pencernaan juga sudah terbentuk.

Gambar 2. Janin 4 minggu

3.   Minggu ke-8/ Bulan ke-2

          Panjang janin 250 mm. Jantung mulai memompa darah . Raut

muka dan bagian utama otak dapat terlihat. Terbentuk telinga, telinga 

dan otak di bawah kulit yang tipis.

Gambar 3. Janin 8 minggu

4.  Minggu ke-12/ Bulan ke-3

          Panjang janin  7-9 cm. Tinggi rahim  di atas simpisi (tulang

kemaluan). Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada USG.

Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang , kuku,ginjal mulai

memproduksi urin.

9
 Gambar 4. Janin 12 minggu

 5.  Minggu ke-16/ Bulan ke-4

   Panjang janin  10-17 cm. Berat janin  100 gram. Tinggi rahim 

setengah atas simpisi pubis- pubis. Sistem muskloskeletal sudah

matang, sistem saraf mulai melakukan kontrol. Pembuluh darah 

berkembang cepat. Tangan janin   dapat menggenggam. Kaki

menendangaktif. Pankreas memproduksi insulin. Kelamin luar sudah

dapat ditentukan jenisnya.

Gambar 5. Janin 16 minggu

6.  Mingguke-20/ Bulan ke-5

    Panjang janin 18-27 cm. Berat janin  300 gram. Tinggi rahim

setinggi pusat. Verniks melindungi tubuh . Lenugo  menutupi tubuh 

dan  menjaga minyak pada kulit. Terbentuk alis, bulu mata, dan

rambut. Janin membuat jadwal teratur tidur, menelan dan

menendang.

10
Gambar 6. Janin 20 minggu 

7.  Minggu ke-24/ Bulan ke-6 

Panjang janin  28-34 cm. Beratjanin  600 gram. Tinggi rahim di

atas pusat. Kerangka berkembang cepat. Berkembangnya sistem

pernafasan. 

 Gambar 7. Janin 24 minggu

8.  Minggu ke-28/ Bulan ke-7

 Panjang janin 35-38 cm. Berat rahim  1000 gram. Tinggi rahim

antara pertengahan pusat – prosessus xifodeus. Janin bisa bernafas,

menelan dan mengatur suhu. Terbentuk surfaktan  dalam paru-paru.

Mata mulai membuka dan menutup. Bentuk janin   dua pertiga bentuk

saat lahir.

11
 Gambar 8. Janin 28 minggu

9.  Minggu ke-32/ Bulan ke-8

      Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim   1700 gram. Tinggi rahim dua

pertiga di atas pusat. Simpanan lemak berkembang di bawah kulit .

Janin mulai menyimpan zat besi, kalsium   dan fosfor. Kulit merah dan

gerak aktif.

Gambar 9. Janin 32 minggu

10.  Minggu ke-36/ Bulan ke-9

          Panjang janin 46 cm. Berat rahim 2500 gram. Tinggi rahim

setinggi prosessus xifodeus. Kulit penuhlemak , organ sudah sempurna.

 Gambar 10. Janin  36 minggu

12
11.   Minggu ke-40/ Bulan ke-10

      Panjang janin 50 cm. Berat  rahim 3000 gram. Tinggi  rahim  dua

jari bawah prossesus xifodeus. Kepala janin masuk PAP ( pintu atas

panggul), kuku panjang,testis, telah turun. Kulit halus hampir tidak

ada langugo.

 Gambar 11. Janin  40 minggu

13
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Berdasarkan teori di atas bahwa masa organogenesis adalah proses

gestasi embrio manusi aatau janin selama kehamilan, dari pembuahan hingga

kelahiran. Tahapan dalam perkembangan masa prenatal di bagi 3 :

a. Tahapan Germinal yaitu terjadi sejak pembuahan sampai 2 minggu.

b. Tahapan Embrionik yaitu tahapan kedua pada saat kehamilan ini terjadi

pada umur 2-8 minggu kandungan. Organ dan sistem tubuh utama

berkembang pesat.

c. Tahapan Fetal yaitu tahapan ketiga pada saat kehamilan ini terjadi pada

umur 8 minggu sampai masa kelahiran tiba.

Perkembangan pranatal segi fisik, secara fisik bahwa setiap bulannya

bayi mengalami perkembangan seperti bulan pertama mulai tumbuhnya otak,

susunan saraf tulang belakang, dan wajah mulai terbentuk. Panjang janin

diperkirakan sekitar 2 cm dan di bulan ke dua seperti tulang punggung, sistem

saraf, otak mulai berkembang dan diikuti dengan pertumbuhan tonjolan

jantung, jantung telah terbentuk dalam rongga dada, mulai berdetak, dan

memompadarahkeseluruhembrio. Bulan ketiga yaitu janin mengalami

pertumbuhan dan perkembangan Jari-jari tangan dan kakinya sudah terbentuk

dengan sempurna, ukuran kepala lebih besar dari tubuh, di mana otak terus

tumbuh, selain itu juga sudah ada pembentukan dagu, hidung, dan kelopak

mata. Kini panjang janin sekitar 9 cm. dan banyak pertumbuhan dan

14
perkembangan pada janin hingga calon bayi siap untuk dilahirkan lebih

kurang 9 bulan.

Perkembangan prenatal di segi kognitif seperti ketika bayi yang

mengisap jari di dalam rahim yang berguna bagi bayi menelan makanan saat

lahir nanti, ketika bayi merekam pembicaraan ibu saat membacakan dongeng

kepada si janin dan bayi juga bisa merasakan apa yang ibu rasakan saat masa

kehamilan. , seperti ketika si ibu membacakan dongeng secara keras akan

lebih mengaktifkan rekaman ingatan bayi daripada seorang ibu yang tidak

membacakan cerita selama masa kehamilan. Kadar hormon dapat

mempengaruhi keterampilan – keterampilan kognitif di kemudian hari.

Meningkatnya kadar testosteron dapat mengakibatkan pertumbuhan neuron

yang lebih tepat dalam otak janin dan dikaitkan dengan meningkatnya

keterampilan – keterampilan spasial.

Beberapa ancaman yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan

psikologis individu janin yaitu :

a. Kepercayaan Tradisional yaitu kepercayaan yang lebih tradisional dan

lebih merusak mengenai periode perkembangan pranatal daripada

kepercayaan mengenai periode-periode lain dalam rentang kehidupan.

b. Tekanan yang dialami Ibu yaitu Banyak hal yang menyebabkan tekanan

pada ibu selama kehamilan, dan yang sangat sering timbul adalah

seorang ibu yang tidak menginginkan kehadiran anak karena adanya

kesulitan dalam perkawinan atau keuangan atau karena kelahiran anak

akan mengganggu program pendidikan ataupun pekerjaan.

c. Sikap yang Kurang Mengenakan dari Orang orang yang Berarti yaitu

Efek yang paling serius dan paling mendalam, karena sekali setiap

15
berkembang maka sikap itu cenderung mapan dan hanya ada sedikit

sekali perubahan atau modifikasi

Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan :

a) Teratogen yaitu Unsur-unsur yg menyebabkan adanya kelainan pada

kelahiran akibat dari proses kehamilan yg tidak optimal.

b) Faktor Ibu yaitu Ibu menjadi kunci utama yg sangat berpengaruh pada

perkembangan janin. Sehingga kondisi fisik dan psikis ibu harus

dijaga agar janin berkembang dengan sempurna.

c) Faktor Ayah yaitu Ayah juga berperan penting dalam tahap

perkembangan janin.Dengan memberikan perhatian yg lebih kepada

sang ibu itu akan sangat mempengaruhi perkembangan janin

kedepannya.

d) Faktor Lingkungan yaitu Lingkungan yang sehat ataupun tidak sehat

juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin. Polusi dan

bahan-bahan beracun yang semakin banyak di suatu lingkungan dapat

membahayakan kondisi janin dalam kandungan dan berakibat

keterbelakangan mental pada anak.

e) Faktor Gen yaitu Faktor inipun menjadi salah satu faktor yg sangat

sering menjadi penghalang pada perkembangan janin. Pentingnya

genetik dan keturunan bagi ciri – ciri fisik calon bayi.

B. Ancaman – ancaman bagi perkembangan masa pranatal

Teratogen adalah gen apapun yang berpotensi menyebabkan cacat lahir

atau memiliki pengaruh negatif pada hasil-hasil perkembangan kognitif dan

perilaku. Beberapa teratogen yang paling umum terjadi :

16
a. Peran bidan dikaitkan dengan organogenesis pada masa periode kehamilan

Kesehatan maternal yaitu penyakit di masa kehamilan dapat memiliki

pengaruh merusak, bergantung pada waktunya.

b. Stres Maternal yaitu stres emosional berat dalam kehamilan dapat

mempengaruhi bayi dalam kandungan karena perubahan- perubahan

fisiologis.

c. Usia Maternal yaitu penundaan kehamilan semakin umum di masyarakat

barat dan ini dapat meningkatkan risaiko ibu dan bayi.

d. Obat – Obatan Ilegal yaitu penggunaan kokain dimasa kehamilan telah

dikaitkan dengan berat,panjang,badan dan lingkar kepala anak bayi yang

rendah ketika lahir.

e. Alkohol yaitu konsumsi alkohol yang tinggi secara konstan dimasa

kehamilan dapat mengakibatkan sindroma alkohol janin (FAS -fatal alcohol

syndrome).

f. Bahaya – Bahaya Lingkungan yaitu Radiasi dapat mengakibatkan mutasj

gen, abnormalitas kromosom lebih tinggi pada anak-anak dengan ayah yang

terpapar radiasi tingkat tinggi dalam pekerjaan.

Peran bidan dikaitkan dengan organogenesis pada masa periode

kehamilan adalah memberikan intervensi. Intervensi yang dapat diberikan

kepada ibu hamil agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang

menjadi anak sehat, maka selama masa prenatal ibu hamil diharapkan:

a) Menjaga kesehatannya dengan baik.

b) Mengajak komunikasi dengan janin dan memberikan afirmasi positif

c) Mendengarkan musik klasik atau murottal alqur’an

17
Terapi musik klasik dapat mengurangi kecemasan pada

ibu hamil karena terapi musik klasik merupakan teknik yang

efektif untuk mengalihkan perhatian seseorang terhadap cemas

berlebih. Musik klasik dapat membantu seseorang menjadi lebih

rileks, mengurangi stress, menimbulkan rasa aman dan sejahtera,

melepaskan rasa sedih, membuat jadi gembira, dan membantu

serta melepaskan rasa sakit (Asmara, dkk. 2017).

Terapi murotal merupakan sebuah stimulan menggunakan AL-

Qur’an yang didominasi gelombang delta daerah sentral dan frontal

yang dapat memberikan rasa tenang dan nyaman bagi ibu hamil. Sel

akan merangsang otak memproduksi zat kimia neuropeptide yang

merupakan umpan balik kenikmatan dan kenyamanan (Nugraheni and

Romdiyah, 2018).

d) Melakukan senam hamil.

Wanita hamil dianjurkan melakukan olahraga ringan

seperti senam hamil agar ibu dan janin lebih sehat dan berkurangnya

masalah-masalah yang timbul pada kehamilannnya. Dalam gerakan

senam hamil terkandung efek relaksasi yang bermanfaat

menstabilkan kecemasan dan mengurangi rasa takut dengan cara

relaksasi fisik dan mental, serta mendapatkan informasi yang

mempersiapkan mereka untuk mengalami apa yang akan terjadi

selama persalinan dan kelahiran (Brayshaw, 2008 dalam Marwiyah

2018).

e) Melakukan relaksasi hypnobirthing untuk mengurangi kecemasan

menjelang persalinan

18
Teknik relaksasi semacam ini sangat bermanfaat untuk

mengurangi rasa sakit dan tekanan emosi selama persalinan, tanpa perlu

menggunakan obat bius. Hypnobirthing adalah metode yang dilakukan

oleh ibu yang mengandung dan yang akan melahirkan, dengan bantuan

tenaga medis untuk menghilangkan rasa takut, panik, tegang, dan

tekanan-tekanan lain yang menghantui ibu saat akan melahirkan

(Kuswandi L, 2013 dalam Sahrir, 2020).

f) Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.

g) Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.

h) Memeriksa kesehatannya secara teratur ke fasilitas kesehatan.

i) Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya.

j) Menghindari stres baik fisik maupun psikis.

k) Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya.

19
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Organogenesis mengubah massa amorf sel menjadi organ lengkap dalam

pengembangan embrio. Sel-sel dari suatu daerah organ pembentuk

mengalami perkembangan diferensial dan gerakan untuk membentuk

primordial organ, atau anlage. Organogenesis merupakan proses gabungan

dua periode, yaitu periode pertumbuhan antara dan periode pertumbuhan

akhir. Pada periode pertumbuhan antara terjadi transformasi dan diferensiasi

bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitif hingga menjadi bentuk

definitif. Sedangkan pada periode pertumbuhan akhir, embrio akan

mengalami penyelesaian pertumbuhan. Dalam perkembangan selanjutnya,

ketiga lapisan lembaga akan membentuk  jaringan-jaringan khusus dan organ-

organ tubuh, dimana proses ini disebutorganogenesis. Menurut (Wildan,

1994) Tahapan organogenesis diantaranya adalah: Ektoderm (epidermis dan

neural), Mesoderm, dan endoderm.

Tahapan dalam perkembangan masa prenatal di bagi 3 : (1) Tahapan

Germinal yaitu terjadi sejak pembuahan sampai 2 minggu,(2) Tahapan

Embrionik yaitu tahapan kedua pada saat kehamilan ini terjadi pada umur 2-

8 minggu kandungan. Organ dan sistem tubuh utama berkembang pesat.

(3)Tahapan Fetal yaitu tahapan ketiga pada saat kehamilan ini terjadi pada

umur 8 minggu sampai masa kelahiran tiba.

Beberapa ancaman yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan

psikologis individu janin yaitu : (1) Kepercayaan Tradisional (2) Tekanan

20
yang dialami (3) Sikap yang Kurang Mengenakan dari Orang orang yang

Berarti.

Peran bidan dikaitkan dengan organogenesis pada masa periode

kehamilan adalah memberikan intervensi. Intervensi yang dapat diberikan

kepada ibu hamil agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang

menjadi anak sehat.

B. Saran

a. Penulis berharap kepada ibu hamil untuk menjaga kesehatannya dengan

baik, Mengajak komunikasi dengan janin dan memberikan afirmasi

positif,dan menghindari perasaan cemas, stress dan rutin melakukan

pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.

b. penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah

dikemudia hari.

21
DAFTAR PUSTAKA

Sahril, Haryati. 2020. Relaksasi Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu


Hamil Primigravida Trimester III. Hasanuddin Journal of Midwifery Volume 2
Issue 1, February 2020 P-ISSN: 2654-3028, E-ISSN: 2654-2730

Marwiyah, Nila. 2018. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil
Trimester II dan III di Kelurahan Margaluyu Wilayah Kerja Puskesmas
Kasemen. Faletehan Health Journal, 5 (3) (2018) 123-128 www. journal.lppm-
stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ ISSN 2088-673X | e-ISSN 2597-8667

Nugraheni, N. & Romdiyah, R. 2018. Perbedaan Perlakuan Senam Hamil


Dan Terapi Murotal Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III. Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
UNSIQ, 5.

Asmara MS, Rahayu HE, Wijayanti K. 2017. Efektifitas Hipnoterapi dan


Terapi Musik Klasik Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Resiko Tinggi di
Puskesmas Magelang Selatan Tahun 2017.

Sri Sumarmi. Mekanisme efek suplementasi multi-mikronutrien terhadap berat bayi


lahir dan fetal viability kaitannya dengan interleukin 12 dan hormon human
placental lactogen. Disertasi. Surabaya: Universitas Airlangga, 2017.

Yatim. W. 1996. Reproduksi dan Embriologi (Edisi Ketiga). Bandung : Transito

Anshui. (2017). Proses pembentukan janin, perkembangan kehamilan, dan


fetus. [Online]. Tersedia:http://astrosit.blogspot.com/2011/02/proses-
pembentukan-janin-proses.html 2021].

Lusa(2018) Perkembangan janin dalam kandungan. [Online].


Tersedia: http://www.lusa.web.id/pertumbuhan-janin-dalam-kandungan/ [2021
].

Wildan. (1994). Reproduksi dan embriologi. Bandung: Tarsito.

Gilbert, A. N. 2017. Mammary number and litter size in Rodentia: The "one-half
rule". Proceeding National Academy of Science, USA, 83: 4828-4830.

22
23

Anda mungkin juga menyukai