Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Anak dan Remaja
Dosen Pengampu Khulaimata Zalfa, S.Psi, M.Pd
Disusun Oleh :
Ahmad Nurudhuka 1923212001
Asnaina Nur Afifah 201213002
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang sekarang sudah ada
ditangan pembaca.
Kata terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa dan terimakasih juga kepada
Dosen pengampu mata kuliah Psikologi Anak dan Remaja, atas bantuannya terhadap
penyelesaian pembuatan makalah ini. Besar harapan kami agar makalah ini dapat
berguna untuk para pembaca. Terutama untuk mahasiswa dan dosen dalam proses
perkuliahan, agar dapat mendorong dan membantu para citivas akademik dalam
mencari informasi yang relevan dan aktual. Adapun selain untuk halaman kampus,
makalah ini berguna terutama untuk menyelami dan memperluas wawasan pembaca.
Akhir kata kami ucapkan mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangan. Saran dan kritikan kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................... 3
Bab I PENDAHULUAN............................................................................. 4
Rumusan Masalah.................................................................................4
Tujuan................................................................................................... 4
Bab II PEMBAHASAN.................................................................................5
Kesimpulan........................................................................................... 19
Daftar Pustaka...................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia hakikatnya akan selalu
terjadi di sepanjang kehidupan. Secara umum, proses perkembangan manusia
terjadi sejak masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja,
dewasa dan kemudian meninggal. Masa prenatal merupakan titik permulaan dari
proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, akan terjadi bila spermatosoma
laki-laki (sperma) memasuki dinding telur (ovum) wanita maka akan terjadi
pembuahan dan terbentuklah zigot pada rahim seorang ibu. Kebanyakan
masyarakat masih menganggap bahwa permulaan psikologis pada seorang anak
terjadi saat anak telah lahir ke dunia. Akibatnya masih banyak dari masyarakat yang
tidak melakukan kegiatan atau hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan
psikologi anak pada masa prenatal. Sebenarnya pada masa prenatal inilah penentu
dan pembentuk karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.
Setelah menyadari hal tersebut, tentu mejadi hal penting untuk mempelajari
perkembangan pada masa prenatal, pada makalah sederhana ini akan dibahas
beberapa perkembangan masa prenatal mulai dari tahapan kehamilan prenatal,
faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal, sampai memahami proses
kelahiran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan masa prenatal?
2. Bagaimana tahapan pada masa prenatal?
3. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan pada masa prenatal?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan apa yang dimakasud dengan perkembangan masa prenatal.
2. Menjelaskan tahapan pada masa prenatal.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan pada
masa prenatal.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
saat terjadinya konsepsi atau pembuahan yakni bersatunya sel telur atau ovum yang
berasal dari seorang perempuan dengan sperma seorang laki-laki yang kemudian
bersatu, tumbuh dan berkembang dalam rahim. Pembuahan inilah yang menjadikan
janin di dalam kandungan seorang ibu. Proses pertumbuhan janin di dalam
kandungan sangat dipengaruhi oleh kondisi internal seorang ibu, baik kondisi fisik
ataupun psikisnya (Van de Carr dan Lehrer, 2001).
6
Sambil terus membelah diri, sel telur yang telah dibuahi kemudian
melewati tuba falopi menuju rahim dengan perjalanan 3-4 hari. Bentuk yang
semula kumpulan sel yang berbentuk bola berubah menjadi bulatan yang berisi
cairan dan disebut blastosista. Blastosista ini mengapung bebas dalam rahim
selama 1-2 hari lalu melekat di dinding rahim. Hanya sekitar 10-20% dari telur
yang dibuahi yang dapat menyelesaikan tugas penting melekatkan diri pada
dinding rahim dan menjadi embrio.
Pada proses kehamilan kembar, bisa terjadi dari pembuahan pada satu atau
dua sel telur yang berbeda. Jika pembuahan terjadi pada satu sel telur, maka
akan terjadi kembar identik, sementara dua sel telur yang berbeda/ dizigotik
akan menghasilkan kembar non-identik atau fraternal.
2. Tahapan Embrionik
Tahapan kedua, yang disebut tahap embrio, berlangsung 6-8 minggu.
Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding
rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari
susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia
dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki
mulai dapat dikenali.
Sebelum melekatkan diri, seiring dengan diferensiasi sel terjadi, beberapa
sel di bagian luar blastosista berkumpul di satu sisi untuk membentuk cakram
embrionik, masa sel yang menebal yang menjadi tempat bagi embrio untuk
mulai berkembang. Massa ini akan melakukan diferensiasi menjadi tiga lapisan.
Ektoderma (lapisan paling atas) akan menjadi lapisan luar kulit, kuku rambut,
gigi, panca indera, dan sistem saraf termasuk otak dan tulang belakang.
Endoderma (lapisan bawah) akan menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas,
kelenjar ludah, dan pernapasan. Mesoderma (lapisan tengah) akan membangun
dan mendiferensiasi menjadi lapisan kulit dalam, otot, tulang, serta sistem
pembuangan dan sirkulasi. Bagian lain dari blastosista mulai terbentuk menjadi
organ yang akan menghidupi dan melindungi embrio: rongga amnion, dengan
lapisan luarnya, amnion dan karion, plasenta dan tali pusar. (Papalia, Olds, dan
Feldman 2009)
7
3. Tahapan Fetal
Tahapan ketiga masa kehamilan, embrio disebut fetus. Tahap ini
berlangsung sekitar 30 minggu, mulai dari minggu ke delapan kehamilan dan
berakhir sampai saat lahir. Dalam tahap ini, wajah, tangan, dan kaki fetus mulai
terlihat berbeda dan fetus tampak dalam bentuk manusia. Selain itu, otak juga
telah terbentuk, dan mulai menjadi lebih kompleks dalam beberapa bulan.
Pada minggu awal perkembangan tahap fetal ini, kebanyakan organ dan
jaringan utama telah dibentuk. Bentuk wajah telah terbentuk dengan baik.
Lobang telinga mulai terbentuk. Perkembangan mata juga terlihat hampir penuh,
meski selaput mata masih tertutup dan tidak akan terbuka sampai minggu ke-28.
Tangan, lengan, kaki, paha dan jari jemari telah terbentuk penuh. Fetus dapat
membentuk tinju dari jari-jemarinya. Kuku mulai terbentuk dan bakal gigi
mulai berkembang pada daging mulut, jantung telah hampir berkembang penuh,
dan detak jantung telah dapat didengar dengan mesin Doppler. Sel darah merah
mulai diproduksi dalam hati.
Baru pada trimester kedua (minggu ke 13-16), otak telah berkembang
penuh. Fetus dapat menghisap, mengunyah, dan membuat suara nafas yang
belum teratur. Fetus juga sudah dapat merasakan sakit. Kulit fetal masih
transparan. Jaringan otot memanjang dan tulang semakin kuat. Hati dan organ
lain memproduksi cairan yang dibutuhkan. Alis dan garis mata muncul. Fetus
sangat aktif bergerak, termasuk menendang bahkan jungkir balik.
Pada minggu ke-20, gerakan bayi biasanya telah dapat dirasakan pada perut
ibu. Kuku tangan dan jari kaki telah muncul. Lanugo, bulu halus pada bayi
menutup seluruh tubuh. Fetus dapat mendengar dan mengenali suara ibu. Alat
kelamin dapat dilihat dengan menggunakan ultrasound. Pada trimester ketiga
zat lilin pelindung yang disebut vernix menutupi kulit. Pada kelahiran, vernix
umumnya akan hilang dan sisanya akan dengan cepat diesrap. Fetus telah
memulai refleks terkejut pada tangannya. Sidik jari pada kaki dan tangan mulai
terbentuk. Fetus mulai berlatih pernafasan dengan menghirup cairan amniotic
pada paru-parunya yang sedang berkembang.
Pada minggu ke-25 sampai 28 perkembangan otak yang cepat terjadi dan
sistem saraf mampu mengontrol fungsi tubuh. Kelopak mata fetus dapat
8
membuka dan menutup. Pada minggu ke-29 sampai 32, terdapat pertambahan
jumlah lemak pada tubuh fetus. Ritme pernafasan telah terjadi, namun
paru-paru belum matang. Fetus tidur 90-95% tiap harinya. Pada sekitar minggu
ke-38 atau ke-40, fetus telah cukup umur. Lanugo mulai hilang kecuali pada
lengan atas dan bahu. Rambut bayi pada saat itu mulai menebal. Paru-paru
sudah matang. Berat rata-rata bayi pada saat kelahiran sekitar 2,5 – 3,5 kg.
Pada waktu lahir placenta yang melekat pada rahim dan umbilical cord
akan dipotong begitu pertama kali bayi bernafas dari udara. Pernafasan akan
memicu jantung dan arteri bekerja menekan darah melalui paru-paru.
Adapun pertumbuhan dan perkembangan utama janin selama tiga trimester
mulai dari periode germinal sampai fetal dapat dirinci dalam tiga tabel yang
disajikan berikut ini:
Tabel 1. Pertumbuhan fetal pada trimester pertama (3 bulan pertama)
Pertumbuhan trimester pertama
0 - 4 Minggu 8 Minggu 12 Minggu
Pertumbuhan kurang Panjangnya kurang Panjangnya sekitar 3
dari 1/10 inci dari 1 inci inci dan beratnya
Awal perkembangan Wajah sudah terbentuk sekitar 1 Ons
susunan tulang dengan mata, telinga, Dapat menggerakan
belakang, sistem mulut dan pucuk gigi lengan, kaki, jari
syaraf, usus, jantung yang belum sempurna tangan dan jari kaki
dan paru-paru Lengan dan kaki Sidik jari muncul
Kantung amniotis bergerak Dapat tersenyum,
membungkus lapisan Otak mulai terbentuk cemberut,mengisap
dasar seluruh tubuh Denyut jantung janin dan menelan
dapat dideteksi dengan Jenis kelamin dapat
ultrasound. dibedakan
9
Tabel 2. Pertumbuhan fetal pada trismester ke dua ( 3 bulan petengahan)
Pertumbuhan fetal pada trismester ke dua
16 Minggu 20 Minggu 24 Minggu
Panjangnya sekitar 5,5 Panjangnya 10 - 12 Panjangnya 11-14 inci
inci dan beratnya 4 ons inci beratnya 0,5 - 1 dan beratnya 1-1,5 pon
Denyut jantung kuat pon Kulit mengkerut dan
Kulit tipis, tembus Denyut jantung dapat tertutup dengan lapisan
pandang didengar dengan pelindung (vernix
Rambut halus (lanugo) stetoskop biasa caseosa)
menutup tubuh Menghisap ibu jari Kelopak mata sudah
Kuku jari tangan dan Rambut,bulu mata, alis bisa membuka dan
kuku jari kaki sudah mulai muncul menutup
terbentuk
Gerakan-gerakan
terkoordinasi, dapat
berguling di dalam
cairan amniotis
10
Gambar urutan perkembangan janin
11
c. Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi dinamis dari aspek fisiologi,
kognitif, maupun afektif yang membantu pola perilaku individu dalam
rangka menyesuaikan diri dengan lingkunganya, kepribadian akan
mempengaruhi perubahan pola pemikiran, sikap, dan perilaku
seseorang.
2. Lingkungan
Lingkungan, memiliki peran yang besar bagi perubahan yang positif atau
negative pada individu. Lingkungan yang baik tentu akan membawa pengaruh
positif bagi individu.
3. Interaksionisme antara genetis dan lingkungan
Perpaduan antara faktor genetik dan faktor lingkungan menyatakan bahwa
perkembangan seseorang tidak akan maksimal kalau hanya mengandalkan
salah satu faktor saja. Karena itu, keduanya harus digabungkan untuk
mengupayakan maksimalisasi perkembangan seseorng.
12
Nikotin Menghisap rokok bagi wanita hamil dapat mempengaruhi
perkembangan prakelahiran, kelahiran dan pascakelahiran secara
negatif. Kelahiran sebelum waktunya dan berat badan saat lahir
rendah, kematian janin / bayi yang baru lahir, dan masalah
pernafasan.
6) Hindari stress dan ketegangan emosional.
7) Lakukan hal-hal baik dan juga bermanfaat.
13
dan karena itu harus mengembangkan paru-paru. Ketiga, penyesuaian terhadap
makanan. Kegiatan refleks menghisap dan mengunyah seringkali tidak
berkembang sempurna pada saat lahir, bayi seringkali tidak mampu mendapat
makanan yang dibutuhkan yang menyebabkan bayi kehilangan berat badan.
Keempat, penyesuaian terhadap pembuangan. Dalam beberapa menit atau jam
setelah lahir, organ pembuangan sudah mulai berfungsi. Organ pembuangan
tersebut membuang sampah tubuh yang sebelumnya dibuang melalui tali pusat
dan plasenta ibu.(Hurlock 1978).
14
persalinan akan memeriksa dan menyatakan adanya proses pembukaan
pada vagina. Ini adalah sebagai tanda bahwa proses kelahiran semakin
dekat.
3. Pemotongan plasenta. Tahap ketiga adalah keluarnya bayi dari rahim ibu
melalui vagina yang kemudian disertai dengan plasenta dan tali pusat.
Tahap keluar dari rahim ini biasanya disertai dengan tangisan bayi.
Tangisan bayi tersebut menandakan bahwa bayi mengalami syok,
terkejut, dan sebagai penyesuaian pertama bayi ketika berada di luar
rahim ibunya.
4. Masa pemulihan. Pada tahap keempat, tali pusat sudah dipotong oleh
bidan atau dokter. Setelah itu, bidan atau dokter akan berusaha
memulihkan rahim agar menjadi normal kembali. Apabila mendapat
dukungan dan perhatian yang berarti dari keluarganya, maka proses
pemulihan ini akan berjalan semakin cepat.
Pada persalinan normal, memiliki keuntungan antara lain; proses pemulihan
dan rawat inap lebih cepat, risiko munculnya masalah kesehatan pada bayi lebih
sedikit, mempercepat proses bonding antara ibu dan bayi, jika dikemudian hari
melahirkan lagi, proses persalinan normal bisa lebih cepat dan singkat dan dapat
melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) atau memberikan ASI pada bayi segera
setelah melahirkan.
Adapun resiko dalam persalinan normal yaitu; Terjadinya komplikasi tak
terduga saat persalinan, misalnya pendarahan hebat, vagina harus dijahit jika robek
atau digunting ( episiotomi), dan kelelahan akibat proses persalinan yang lama dan
sulit.
15
2. Persalinan tindakan perabdominam, apabila persyaratan persalinan
pervaginam tidak memenuhi. Persalinan tindakan ini berupa seksio
sesarea.
Hal-hal yang menyebabkan persalinan dilakukan dengan tindakan
adalah adanya faktor penyulit pada saat persalinan yang berasal dari faktor
kekuatan his ibu (power), faktor bayi (passager) atau faktor jalan lahir
(passage). Hambatan dalam persalinan normal sering muncul oleh karena
adanya faktor-faktor risiko yang kurang terdeteksi dengan baik pada masa
kehamilan. Penyebab persalinan lama ialah:
a. Intensitas dan frekuensi dari kontraksi rahim yang tidak adekuat/ tidak
memenuhi syarat. Hal ini sering disebut inseria uteri, yaitu keadaan
yang menunjukan kontraksi rahim melemah atau kekuatan kontraksi
rahim tidak sesuai dengan besarnya pembukaan mulut rahim.
b. Kekuatan his yang tidak kuat dalam kasus bayi kembar atau bayi besar.
c. Posisi dari bayi dalam rahim yang tidak normal seperti posisi bayi
melintang, sungsang.
d. Panggul yang tidak cukup untuk lewatnya kepala bayi.
16
2. Persalinan dengan Forsep, tindakan persalinan melalui jalan lahir dengan
menggunakan alat berbentuk bilah baja dobel yang ditempatkan dalam
vagina dan pada sisi lain terkunci sebagai penjepit kepala bayi. Terdapat
persyaratan tertentu yang wajib dipenuhi sebelum menggunakan forsep,
karena persalinan dengan forsep hanya dapat dilakukan terutama jika
pembukaan jalan lahir lengkap dan kepala bayi dengan ukuran besar telah
melewati pintu atas panggul dan hampir sepenuhnya berputar, kulit kepala
kelihatan secara mudah, dan kandung kencing ibu harus kosong.
17
Pada persalinan menggunakan bantuan peralatan memiliki keuntungan; bisa
memilih waktu persalinan, menurunkan resiko cedera kelahiran seperti tersangkutnya
bahu janin atau janin mengalami patah tulang, membantu ibu hamil yang memiliki
hambatan.
Adapun kekurangan atau resiko pada kelahiran menggunakan peralatan yakni;
pemulihan dan rawat inap cenderung lama, luka dan bekas operasi terasa nyeri, aktivitas
menjadi terhambat, terjadinuya komplikasi akibat anestesi operasi, seperti mual, pusing,
sakit, dan kemungkinan akan melakukan proses sesarea ada persalinan berikutnya.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan manusia dimulai bukan ketika mereka dilahirkan ke dunia,
melainkan telah di mulai sejak dari masa sebelum kelahiran. Mulai dari proses
pembuahan sampai pada proses kelahiran yang memerlukan waktu 9 bulan 10 hari.
Tahapan awal di mulai dari pembuahan sampai usia 2 minggu yang dikenal dengan
tahap germinal. Kemudian tahap kedua adalah tahap embrionik yang dimulai dari
usia 2 minggu sampai 8 minggu. Dan tahap terakhir yaitu tahap fetal, mulai dari
usia 8 minggu sampai dengan kelahiran. Dari masing-masing tahap tersebut terjadi
perkembangan yang mempengaruhi fisik dan psikis manusia. Terdapat faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi perkembangan ini, baik faktor pendukung maupun
penghambat dalam perkembangan.
Berakhirnya masa pranatal adalah dengan adanya masa kelahiran. Dalam masa
kelahiran ini, ibu akan mengalami kontraksi dan berbagai gejala yang menandakan
akan terjadi proses kelahiran. Kesehatan ibu dan kondisi psikisnya harus terus
diperhatikan sebelum maupun sesudah kelahiran. Ada berbagai macam kelahiran,
mulai dari kelahiran normal, sungsang, kelahiran dengan menggunakan peralatan,
dan juga kelahiran caesar. Ada berbagai penyesuaian yang harus dilewati seorang
ibu setelah melahirkan. Ibu harus siap secara fisik dan psikis dengan apapun yang
terjadi setelah kelahiran.
19
DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, Agoes. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung:
PT Refika Aditama.
Papalia, Diane E., Sally Wendkos Olds, dan Ruth Duskin Feldman. 2009. Human
Van de Carr, F. R. dan Lehrer, M. 2001. Cara Baru Mendidik Anak Sejak Dalam
20