Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“KELAHIRAN”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Psikologi Perkembangan”
Dosen pengampu: Dewi Hidayati, M. Pd. I

Disusun oleh: Kelompok 4


1. M Faisol Saputra
2. Musfiatun Nishwatish S.
3. Silvia Rahmawanti

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER II B


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DIPONEGORO TULUNGAGUNG
TAHUN AKADEMIK 2021

KATA PENGANTAR

i
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya dengan berupa
kesempatan dan limpahan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat
pada waktunya.
Tak lupa rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan dukungan serta bimbinganya sehingga dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Psikologi Perkembangan dengan judul “Kelahiran” ini disusun
dengan baik.
Terima kasih juga kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dengan
memberikan ide-idenya yang baik, sehingga makalah ini disusun dengan baik dan
rapi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini,
karena pengetahuan yang dimiliki masih cukup terbatas. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tulungagung, 9 Maret 2021

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL …………………...……………........................ i
KATA PENGANTAR …………..…………………….…………..…. ii
DAFTAR ISI …….……………………………………….................... iii
BAB I: PENDAHULUAN ………………………….……………...... 1
A. Latar Belakang ………………………………………….…..... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………… 1
C. Tujuan ………...……………………………………................ 2
D. Manfaat …………………………………………………....….. 2
BAB II: PEMBAHASAN …………………………………………..... 3
A. Pengertian Kelahiran …………...…………………………....... 3
B. Tahap-Tahap Dalam Kelahiran ………………………………... 4
C. Jenis-Jenis Kelahiran, Metode Kelahiran, Bahaya yang
Berkaitan dengan Kelahiran, serta Faktor yang Mempengaruhi
Ukuran Kelahiran Bayi ...……………………………………... 5
D. Pengertian Kelahiran Pada Perkembangan ……...…………….. 11
BAB III: PENUTUP …...…………………………………………….. 12
A. Kesimpulan …...…………………………………………….… 12
B. Saran ...………………………………………………………... 13
DAFTAR PUSTAKA ……………...………………………………… 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang kompleks. Segala yang ada pada
manusia dapat dilihat pertumbuhan dan perkembangannya, baik fisik maupun
psikisnya. Bahkan dari awal kehidupan hingga akhir hayat dapat diamati
dengan ilmu psikologi. Secara biologis hidup dimulai pada waktu konsepsi
atau pembuahan. Penting bagi semua orang untuk mengetahui perkembangan
anak mulai dari masa pembuahan hingga ke masa-masa perkembangan
berikutnya. Hal ini agar para orang tua tau, dampak fisik dan dampak
psikologis apa saja yang bisa terjadi pada anak mulai dari awal perkembangan
hingga pada akhirnya.
Pada umumnya setelah melalui masa pranatal sekian bulan, janin yang
sudah sempurna akan masuk ke masa kelahiran. Di mana ia akan keluar dari
rahim ibunya dan mulai melihat dunia.Kelahiran adalah momen yang sangat
ditunggu oleh orang tua. Banyak berbagai hal yang harus dilakukan baik bayi
maupun orang tua untuk menghadapi kelahiran dan pasca kelahiran. Dalam
menghadapi masa kelahiran beberapa ibu terkadang harus menghadapi
berbagai permasalahan pula. Permasalahan yang timbul juga bisa
mempengaruhi perkembangan bayi serta kondisi ibunya. Untuk itu dalam
makalah ini akan dijelaskan pengertian kelahiran, tahap-tahap kelahiran,jenis-
jenis kelahiran, metode kelahiran, bahaya yang berkaitan dengan kelahiran,
faktor yang mempengaruhi ukuran kelahiran bayi dan juga pengaruh
kelahiran pada perkembangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kelahiran itu?
2. Ada berapa tahap-tahap dalam kelahiran?
3. Apasaja jenis-jenis kelahiran, metode kelahiran, bahaya yang berkaitan
dengan kelahiran ,serta faktor yang mempengaruhi ukuran kelahiran bayi?
4. Bagaimana pengaruh kelahiran pada perkembangan?

4
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kelahiran.
2. Mengetahui tahap-tahap dalam kelahiran.
3. Mengetahui jenis-jenis kelahiran, metode kelahiran, bahaya yang berkaitan
dengan kelahiran, serta faktor yang mempengaruhi ukuran kelahiran bayi.
4. Mengetahui pengaruh kelahiran pada perkembangan.

D. Manfaat
1. Memahami pengertian kelahiran.
2. Memahami tahap-tahap dalam kelahiran.
3. Memahami jenis-jenis kelahiran, metode kelahiran, bahaya yang berkaitan
dengan kelahiran, serta faktor yang mempengaruhi ukuran kelahiran bayi?
4. Memahami pengaruh kelahiran pada perkembangan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelahiran
Kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam
kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu
dan keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peranan
keluarga adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika terjadi
proses persalinan. Dalam hal ini peranan petugas kesehatan tidak kalah
penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu agar seluruh
rangkaian proses persalinan berlangsung dengan aman baik bagi ibu maupun
bayi yang dilahirkan.1 (Sumarah, dkk. 2008:1)
Kelahiran seorang anak sangatlah ditunggu oleh kedua orang tua
yang telah diamanahkan Allah SWT untuk menjalani proses kehamilan.
Proses yang berlangsung selama 37 minggu 10 hari ini melalui beberapa fase
tahap perkembangan janin dimana diawali dari proses pembuahan sel telur
hingga terbentuknya anggota tubuh janin yang sempurna dan janin siap untuk
berinteraksi dengan dunia luar yaitu melalui proses kelahiran sebagaimana
firman Allah SWT dalam Al-Quran (Al- Mu’minuun:12-16) “Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (Rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha suci Allah, pencipta yang paling baik.
Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di
hari kiamat.” (Zainuddin Ahmad, 2014).

1
Sumarah,Perawatan Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya. 2008, 01.

6
Proses kelahiran merupakan suatu masa dimana kedua orang
tua berharap bahwa anak yang akan lahir memiliki fisik yang sempurna
dan memiliki kemampuan intelegensi atau mental yang baik. Orang tua akan
senang apabila anak yang lahir sesuai dengan harapan kedua orang tua baik
laki-laki ataupun perempuan. Allah SWT berfirman :“ Kepunyaannya
Allahlah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki.
Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan
memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia
menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang
dihedandaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki.
Sesunggunya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Asy-Syura:50)
(Zainuddin Ahmad, 2014).
Kelahiran bukan awal dari kehidupan, melainkan interupsi dalam pola
perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan. Saat di mana individu
mengalami peralihan dari lingkungan intern ke lingkungan ekstern. Pada saat
peralihan dilakukan dan penyesuaian diperlukan disebut dengan masa bayi.
Dalam proses kelahiran bayi yang umumnya menjadi permasalahan
bayi ialah, tentang gerakan si bayi itu sendiri saat menjelang kelahiran.
Apakah bayi tersebut bersifat aktif ( siap untuk lahir) ataukah bersifat pasif
(cenderung dilahirkan).Dalam kondisi normal bayi bersikap aktif, sehingga ia
siap untuk lahir, bukan dilahirkan. Dinyatakan demikian sebab posisi dan
gerkan bayi itu didalam rahim itu menentukan sekali cara dan tipe kelahiran
bayi itu sendiri.2

B. Tahap-Tahap dalam Kelahiran


Setelah selama kurang lebih Sembilan bulan berada didalam Rahim
ibu, tibalah saatnya janin dilahirkan. Apa yang terjadi pada tahap kelahiran ini
juga dapat memberi pengaruh pada perkembangan pascanatal. Proses
kelahiran seorang bayi dapat dibagi menjadi empat tahap, sebagai berikut
(Papalia dkk.,2002;Santrock, 2007):3

2
Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta. 2005, 82.
3
Christiana Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana. 2008, 40-41.

7
1. Fetus bergerak kearah cervix dalam waktu kira-kira 12-24 jam untuk
anak pertama (anak kedua lebih singkat atau separuhnya). Tahap ini
dimulai dengan kontraksi (dikenal dengan sebutan Braxton Hicks
Contractions) yang berlangsung setiap 15 sampai 20 menit yang
mengakibatkan leher Rahim terentang dan terbuka. Kemudian
kontraksi makin sering terjadi setiap dua hingga lima menit. Pada
akhir tahap pertama ini, kontraksi yang bisa terjadi setiap satu menit
akan memperlebar cervix (leher rahim) hngga terbuka sekitar 4 inci
sehingga bayi dapat beergerak dari rahim kesaluran kelahiran.
2. Proses kelahiran yang berlangsung kira-kira 1,5 jam atau kurang.
Dimulai dari kepala bayi bergerak melalui cervic menuju vagina canal
dan berakhir ketika seluruh badan bayi keluar. Pada tahap ini bayi
masih terhubung dengan placenta ibu oleh umbilical cord, yang
kemudian harus dipotong. Saat kepala bayi mulai tampak, dokter
dapat melakukan episiotomy, yaitu sayatan dibawah pembukaan
vagina (perineum) agar robekan vagina lebih teratur, yang setelah
proses melahirkan selesai kemudian dilem atau dijahit kembali.
3. Tahap saat ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan kemudian
dibuang. Tahap ini dapat berlangsung beberapa menit saja, namun
umumnya sekitar 5 sampai 30 menit.
4. Pada tahap ini saat ibu sedang beristirahat ditempat tidur sementara
pemulihannya dimonitor oleh tenaga medis. (Papalia dkk., 2002).

C. Jenis-Jenis Kelahiran, Metode Kelahiran, Bahaya yang Berkaitan


dengan Kelahiran, serta Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Kelahiran
Bayi
Jenis-Jenis Kelahiran
Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Child Development menjelaskan
bahwa ada 5 (lima) tipe atau jenis kelahiran seorang bayi yaitu:
1) Natural or spontaneous birth
Yakni kelahiran bayi secara spontan, atau biasanya disebut dengan

8
kelahiran bayi secara alami “natural”. Sebab prosesnya tanpa adanya
pertolongan, dan atau tanpa sedikitpun obat perangsang bagi ibunya, tipe
kelahiran ini dapat berjalan karena posisi dan ukuran bayi (fatus) serta
ukuran rahim (uterus) ibu itu, memungkinkan dapat muncul kepalanya
dulu, kemudian leher, kemudian memperhatikan badan, berjalan secara
perlahan melalui seluruh kelahiran, selanjutnya dalam waktu yang sama
tampak tangan dan terakhir kedua kakinya.
2) Instrumrnt Birth
Yakni kelahiran bayi dengan alat-alat ini terjadi jika bayi tampak
terlalu besar dari (saluran kelahiran) badan ibu, atau jika karena untuk lahir
secara normal tidak mungkin, maka menrut ilmu bedah terpaksa harus
menggunakan alat untuk menolong bayi tersebut.
3) Breech Birth
Kelahiran ini biasanya disebut dengan kelahiran “sungsang” yakni
yang tampoak dari bayi adalah pantatnya dulu, dan didikuti kakinya, kedua
tangan serta terakhir kepala. Dan jika posisi bayi tidak dapat berubah
sebelum proses kelahiran dimulai. Maka dalam hal ini harus menggunakan
alat untuk menolong bayi itu.
4) Transverse-presentation Birth
Yakni kelahiran dikarenakan keberadaaan bayi melintang pada
rahim ibu. Inipun jika posisi bayi tidak dapat berubah sebelum proses
kelahiran dimulai, maka penggunaan alat untuk menolong kelahiran bayi
terpaksa harus dilakukan.
5) Caesarean-Section Birth
Yakni kelahiran dengan pembedahan, hal ini jika kondisi bayi
badannya menjadi terlalu besar untuk melewati atau menembus saluran
kelahiran dan terlalu lama dan sulit untuk diupayakan, maka sekarang ini
dengan menggunakan alat untuk melahirkan bayi secara pembedahan,
yakni dengan membelah dinding rahim ibu. Ada juga kelahiran anak yang
selamat tetapi belum waktunya lahir atau belum mencapai periode
kandungan secara penuh, bayi yang semacam ini disebut bayi prematur
(bayi kurang umur/kurang matang). World Health Organization (WHO)

9
memberi standar bayi prematur, jika berat badan bayi waktu lahir kurang
dari 37 minggu, jika terjadi demikian bayi banyak butuh pertolongan,
perawatan harus diteliti. Biasanya harus dimasukkan dalam inkubator atau
couveouse (semacam mesin pengeram) agar memperoleh kehangatan
seperti yang diperlukan tubuhnya.

Metode Kelahiran Bayi.


Selama ini proses dan kelahiran banyak menggunakan prosedur
standart (standart childbirth) namun kini sudah banyak menggunakan metode-
metode yang dianggap lebih baik yang memberi manfaat positif baik secara
fisik maupun psikologis. Dalam prosedur kelahiran standart menurut
Rosenblith (santrouck,1995) memunculkan kritikan yaitu ibu tidak ditemani
suami atu orang terdekat, ibu dan bayi dipisah, dan ibu hamil dianggap
sebagai pasien yang sakit.
Kemudian pendapat tersebut dianggap lemah sehingga memunculkan
metode Leboyer dan Lamaze.4
a. Metode Leboyer
Merupakan sebuah metode yang di kembangkan oleh Dr.
Frederic Leboyer seorang dokter ahli kandungan perancis, dengan
tujuan proses kelahiran mengurangi stress terhadap bayi. Metode ini
dipandang sebagai metode kelahiran tanpa kekerasan. Leboyer
menganggap kelahiran anak dengan metode standart sebai suatu
penyiksaan. Dalam metode ini bayi yang baru lahir tidak dipegang
terbalik dan tidak ditepuk ataupun dipukul, bayi dan ibu tidak dipisah,
cahaya kamar bersalin tidak terlalu terang, dan suara-suara keras
dihindari. Didalam metode ini pula suami juga boleh diruang khusus
melahirkan, bayi ditempatkan diatas perut ibu segera setelah lahir
untuk mendorong sebuah ikatan antara ibu dengan bayi, dan pusar
dibiyarkan utuh selama beberapa menit(tidak dipotong) agar bayi
memiliki kesempatan untukmenyesuaikan diri dengan dunia luar.
b. Metode Lamaze

4
Ibid., 43-44

10
Merupakan metode yang dikembangkan oleh Dr. Fernad
Lamaze, beliau adalah dokter ahli kandungan dari Perancis. Dengan
ini ibu hamil diberi pelatihan Lamaze yang terdiri dari 6 pelajaran
mingguan. Dalam pelatihan ini ibu hamil belajar proses persalinan
serta latihan pernapasan dan relaksasi, suami diharapkan berpartisipasi
dalam setiap pelatihan pra kelahiran hingga pada saat proses
persalinan. Pelatihan ini dapat mengurangi rasa sakit akibat persalinan
dan menghindari ataupun mengurangi pemakaian obat-obatan.

Bahaya Yang Berkaitan Dengan Kelahiran.


Ada dua kondisi penting saat kelahiran yang dapat membawa
pengaruh buruk terhadap penyesuaian pascanatal,yaitu:5
1) Penggunaan obat-obatan pada ibu selama proses persalinan.
Penggunaan oxcytocin (hormone perangsang dan pengatur irama
kontraksi) dapat berakibat bayi mengalami penyakit kuning, selain itu
bayi yang ibunya banyak minum obat selama proses persalinan (terutama
jenis analgesic anestesi) menunjukkan perilaku yang kurang teratur,
tampak mengantuk selama tiga hari atau lebih setelah dilahirkan, dan
berat badan menurun.(Hurlock,1980)
2) Anoxia
Anoxia adalah kondisi tidak cukupnya pasokan oksigen untuk
otak. Anoxia dapat berakibat kematian dan bayi hidup kemungkinan akan
mengalami kerusakan otak sementara atau selamanya, meskipun akibat
ini baru terlihat setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun
setelah lahir. Nelson dkk (dalam Papalia dkk.,2002) mengemukakan
adanya alat untuk mendeteksi kekurangan oksigen ini yang disebut
electronic fetal monitoring. Anoxia lebih sering terjadi pada persalinan
cepat (kurang dari 2 jam) karena bayi terlalu cepat diperkenalkn pada
oksigen dan belum siap untuk bernafas.
(Bobak dkk, 2005) menjelaskan bahwa hormon yang dilepas
sebagai respon terhadap stres dapat menyebabkan distosia, yaitu

5
Dr Suraj Gupte, Panduan Perawatan Anak. Jakarta: PPO. 2004,43-45.

11
kelambatan atau kesulitan persalinan. Sumber stres bervariasi pada setiap
individu tetapi nyeri dan tidak adanya pendukung merupakan dua faktor
yang mempengaruhi. Tempat pengobatan dan pembatasan gerak ibu juga
menambah stres fisiologis akibat imobilisasi pada wanita bersalin yang
tidak mendapat pengobatan.6
Selain itu adanya komplikasi juga salah satu pengaruh dalm
kelahiran diantaranya yakni Komplikasi pada persalinan antara lain,
distosia karena kelainan tenaga (kelainan his), distosia karena letak dan
bentuk janin, distosia karena kelainan panggul, distosia karena traktus
genetalis, gangguan dalam kala III persalinan, perlukaan atau peristiwa
lain pada persalinan, syok dalam kebidanan.7

Faktor Yang Mempengaruhi Ukuran Kelahiran Bayi


Para ahli kedokteran, gizi, dan psikologi berpendapat bahwa ada 6
faktor yang mempengaruhi ukuran kelahiran bayi, di antaranya:(Dariyo 2011)
1. Waktu masa kehamilan.
Janin yang matang selama masa prenatal akan tumbuh dan
berkembang dengan memiliki berat badan, tinggi badan maupun
warna kulit yang normal. Waktu masa mengandung janin dalam masa
kehamilan ibu kurang lebih 9 bulan 10 hari. Oleh karena itu, bayi yang
lahir dalam keadaan sehat dan normal memiliki usia yang cukup
ketika masih berada dalam kandungan ibunya.
2. Perilaku diet ibu selama masa hamil.
Banyak bayi yang memiliki berat badan rendah maupun
ukuran panjangnya disebabkan oleh kurangnya memperoleh gizi yang
cukup selama masa kehamilan. Para ibu yang melakukan diet selama
kehamilan berpengaruh secara signifikan terhadap kurangnya
penyerapan konsumsi gizi, protein, maupun zat-zat mineral lainnya
yang dibutuhkan oleh janin. Akibatnya janin tidak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

6
Bobak dkk, Buku Ajar Keperawatan. Jakarta: EGC. 2005,789.
7
Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka. 2008,587-67.

12
3. Status sosial ekonomi keluarga.
Status sosial ekonomi keluarga berpengaruh secara nyata
terhadap pemenuhan kebutuhan gizi bagi seluruh keluarga, orang tua
yang memiliki status sosial ekonomi menengah ke atas cenderung
akan dapat mencukupi kebutuhan makanan bergizi yang baik. Hal ini
berpengaruh pula terhadap para calon ibu untuk memenuhi kebutuhan
gizi yang diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam kandungannya. Dengan terpenuhinya gizi janin, maka
pada saat kelahiran bayi akan memiliki berat, tinggi, dan taraf
kesehatan yang baik.
4. Urutan kelahiran.
Dalam sebuah studi ditemukan bahwa bayi yang lahir sebagai
anak pertama cenderung memilki ukuran tubuh yang lebih kecil,
pendek, dan lebih ringan dibanding bayi yang lahir sebagai anak
kedua atau ketiga dalam satu keluarga yang sama.
5. Jarak kelahiran bayi dalam keluarga .
Perbedaan jarak kelahiran akan memberi pengaruh terhadap
ukuran bayi. Bayi yang lahir dengan jarak yang sangat dekat dengan
anak sebelumnya cenderung akan memiliki berat badan yang rendah.
Hal ini terjadi karena kesehatan ibu yang lemah, setelah melahirkan
anak sebelumnya.
6. Aktivitas janin masa pranatal.
Janin yang aktif bergerak pada masa pranatal merupakan ciri
bayi yang sehat dan normal. Hal ini dikarenakan energi tubuhnya
tersalurkan dengan baik. Dengan gerakan yang aktif akan
meningkatkan kekuatan kerja fungsi detak jantung yang baik,
kelenturan dan kekuatan otot-otot badan, meningkatkan daya
intelektual dan menambah berat badannya.8

8
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/YaaBunayya/article/view/6684 diakses pada 07 Maret 2021,
23.16.

13
D. Memahami Pengaruh Kelahiran pada Perkembangan
Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kondisi bayi pada saat
dilahirkan dan bagaimana perkembangan selanjutnya adalah potensi
genetisnya. Faktor genetis merupakan modal dasar dalam mencapai hasil
akhir proses tumbuh kembang individu, yang termasuk faktornya diantaranya
adalah bebagai faktor bawaan yang normal maupun patologis, jenis kelamin
ataupun suku bangsa. Faktor genetis yang berkualitas baik diharapkan dapat
berinteraksi dengan lingkungan positif dan mendukung perkembangan
individu sehingga dapat diperoleh hasil akhir yang optimal. Namun karena
sebab-sebab tertentu dapat terjadi penyimpangan genetis yang berefek
negative bagi perkembangan selanjutnya.9 Dianataranya yaitu:
a. Thalassemia merupakan
b. Sindrom Down
c. Hemophilia
d. Kelainan Otot
e. PKU
f. Klinefelter Sindrom
g. Tuerner Sindrom
h. Spina Bifida
Karena itu dalam mengatasi hambatan-hambatan perkembangan yang
dialami individu sebaiknya juga menelusuri terlebih dahulu adanya
kemungkinan peran dan faktor genetis. Pada prinsipnya upaya mendiaknosis
dan mengatasi berbagai hambatan perkembangan harus dilakukan secara
komprehensif.

9
Ibd ,.48-50.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kelahiran
Kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam
kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi
ibu dan keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan
peranan keluarga adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu
ketika terjadi proses persalinan.
2. Tahap-Tahap Dalam Kelahiran.
a. Tahap Fetus bergerak kearah cervix
b. Tahap dimana kepala bayi bergerak melalui cervic menuju vagina canal
dan berakhir ketika seluruh badan bayi keluar.
c. Tahap saat ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan lalu dibuang.
d. Ibu beristirahat dan dalam pemulihan.
3. Jenis-Jenis Kelahiran, Metode Kelahiran, Bahaya yang Berkaitan dengan
Kelahiran,serta Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Kelahiran Bayi.
Adapun jenis-jenis kelahiran yaitu: Natural or spontaneous birth,
Instrumrnt Birth, Breech Birth, Transverse-presentation Birth, dan
Caesarean-Section Birth. Selanjutnya Rosenblith memunculkan dua
metode dalam kelahiran yaitu metode Leboyer dan metode Lamaze.
Kemudian bahaya yang berkaitan dengan Kelahiran diantaranya
Penggunaan obat-obatan pada ibu selama proses persalinan dan anoxia
adapun komplikasi juga berpengaruh terhadap kelahiran, serta faktor yang
mempengaruhi ukuran kelahiran bayi seperti: Waktu masa kehamilan,
perilaku diet ibu pada saat hamil, setatus ekonomi social keluarga, urutan
kelahiran, jarak kelahiran bayi dalam keluarga dan aktifitas janin pada
masa prenatal

15
4. Pengaruh Kelahiran Pada Perkembangan.

Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kondisi bayi pada saat
dilahirkan dan bagaimana perkembangan selanjutnya adalah potensi
genetisnya.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami penulis menyadari masih
terdapat banyak kekurangan baik dari materi yang disampaikan maupun
materi yang kami sajikan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang sifatnya membangun, atas kritik dan saran
nantinya penulis ucapkan terima kasih.

1
DAFTAR PUSTAKA

Sumarah. Perawatan Pada Ibu Bersalin, Yogyakarta: Fitramaya, 2008. Ahmadi,


Abu dan Sholeh, Munawar. Psikologi Perkembangan, Jakarta: Rineka Cipta,
2005.
Soetjiningsih, Christiana Hari. Perkembangan Anak, Jakarta: Kencana, 2008.
Bobak dkk. Buku Ajar Keperawatan, Jakarta: EGC, 2005.
Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan, Jakarta: PT Bina Pustaka, 2008.
Https://jurnal.umj.ac.id/index.php/YaaBunayya/article/view/6684 diakses pada 07
Maret 2021, 23.16.

Anda mungkin juga menyukai