Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PERKEMBANGAN PRANATAL DAN PASCANATAL

Dosen Pengampu:

Dr. Ibrahim,S.PD.,M.PD.

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Dwiza Adillah (18106000001)

2. Dhani Meilindra S. (18106000014)

3. Muhammad Fadillah (18106000021)

4. Ega Ayu Lutfiani (18106000027)

5. Zaky Pradana (18106000036)

6. Uswatun Khasanah (18106000041)

7. Primasari Zahra (18106000042)

8. Erika Yudhi Rengganis (18106000046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2018
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’Perkembangan Prenatal
dan Pascanatal’’. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik. Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan
khususnya dalam bidang kependidikan.

Selesainya makalah ini tak lepas dari bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak. Dengan
demikian, pada kesempatan kali ini, izinkan kami untuk menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Dr. Ibrahim, S.Pd., M.Pd. , selaku dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, yang
telah membimbing dan memotivasi kami dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Serta
seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu secara langsung
maupun tidak langsung demi selesainya proses penyusunan makalah ini

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari makalah ini. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat berguna bagi seluruh
pihak yang berkompeten.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................................... i

Kata Pengantar...................................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2

D. Manfaat Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Perkembangan Masa Pranatal

A. Pengertian Perkembangan Masa Pranatal ............................... .......................... 3

B. Tahap – Tahap Perkembangan Masa Prenatal ................................................... 3

C. Aspek-aspek perkembangan prenatal ................................................................. 9

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal ............................. 10

2. Perkembangan Masa Pascanatal

A. Pengertian Perkembangan Masa Pascanatal ...................................................... 11

B. Tahap – Tahap Perkembangan Masa Pascanatal................................................ 11

C. Implikasi Perkembangan Masa Pascanatal ......................................................... 13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. iv

LAMPIRAN ............................................................................................................................

Lampiran 1 : Jurnal Studi Islam .............................................................................................

Lampiran 2 : Jurnal Sosial Budaya .........................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pada dasarnya, manusia mengalami perkembangan dan perubahan. Perkembangan tersebut


dapat berupa perkembangan fisik maupun psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis
dasar sebagai hasil dari konsepsi ( pembuahan ovum oleh sperma ), dan hasil dari interaksi proses
biologis dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan
karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan moral.

Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu
dalam rentang kehidupannya, mulai dari konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa
remaja, sampai masa dewasa. Perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau
berkesinambungan melalui periode atau masa. Menurut Santrock (2010), periode perkembangan itu
terdiri atas tiga periode, yaitu anak (childhood), remana (adolescence), dan dewasa (adulthood).
Dari ketiga periode itu diklasifikasi lagi menjadi beberapa periode, yang pertama periode anak
meliputi sebelum kelahiran (pranatal), masa bayi (infacy), masa awal anak-anak (early childhood),
masa pertengahan dan akhir anak (midle and late childhood), yang kedua periode remaja
(adolescence), yang ketiga periode dewasa meliputi masa awal dewasa (early adulthood), masa
pertengahan dewasa (midle adulthood), dan masa akhir dewasa (late adulthood).

Perubahan pola perkembangan manusia dijelaskan dalam Al-Qur'an, surat Ar-Rum ayat 54 yang
artinya "Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan
(kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu
lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang maha
mengetahui dan maha kuasa."

I. 2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan masa pranatal dan pasca natal?
2. Bagaimana tahap-tahap masa perkembangan pranatal ?
3. Bagaimana tahap-tahap masa perkembangan pasca natal?
4. Bagaimana implikasi perkembangan pranatal dan pasca natal pada bidang pendidikan?

1
I.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan apa yang dimaksud perkembangan masa pranatal dan pasca natal.
2. Menjelaskan tahapan perkembangan pranatal.
3. Menjelaskan tahapan perkembangan pasca natal.
4. Menjelaskan implikasi perkembangan pranatal dan pasca natal pada bidang pendidikan.

I.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis dapat dijadikan ilmu tentang perkembangan masa pranatal.


2. Bagi guru dapat dijadikan pemahaman bahwa kepribadian siswa merupakan implikasi dari
hasil perkembangan masa pranatal.
3. Bagi orang tua agar memahami serta dapat melakukan tindakan yang tepat saat menghadapi
perkembangan masa pranatal.
4. Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang berkepentingan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. PERKEMBANGAN MASA PRANATAL


A. Pengertian Perkembangan Masa Pranatal

Periode pranatal/masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang
dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai
dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan
kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Di lihat dari segi waktunya, periode pranatal ini
merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah
dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu (Ani Endriani, 2011).

Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun
psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini merupakan periode yang paling
berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan, banyak yang percaya bahwa masa anak-anak lebih
berbahaya tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa di mana bahaya-bahaya lingkungan atau
bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan
dapat mengakhiri suatu perkembangan (Ani Endriani, 2011).

B. Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan

Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan biologis. Secara
psikologis kehidupan manusia dimulai pada saat janin mulai berinteraksi terhadap rangsang-
rangsang dari luar. Reaksi terhadap rangsang dari luar telah dimulai sangat awal. Ditinjau secara
biologis kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan, yakni bersatunya sel
telur (ovum: tunggal, ova: jamak) dan sel laki-laki (spermatozoa: tunggal, spermatozoon: jamak).
Kedua sel yang telah bersatu tersebut tumbuh dan berkembang dalam organ reproduksi wanita
(gonad). Sel telur diproduksi dalam gonad wanita (ovarium) dan sel spermatozoa diprodiksi dalam
gonad pria (tes tes) (Rita Eka Izzaty, 2008).

Kemungkinan terjadinya pembuahan semacam itu telah ditentukan secara alamiah. Sekali
dalam 28 hari, seringkali sekitar pertengahan siklus menstruasi, sebuah telur dalam salah satu
kandung telur menjadi masak dan begerak pelan masuk kedalam rahim. Perjalanan ini memerlukan
waktu 3 sampai 7 hari, dan apabila dalam perjalanan tersebut tidak terjadi pembuahan, maka
lenyaplah telur dalam rahim. Bila telur dalam perjalanan bertemu dengan spermatozoa dan masuk

3
melalui dinding telur, maka terjadilah pada detik itu hal-hal sebagai berikut: sel benih melepaskan 23
bagian kecil-kecil dari dirinya yang disebut kromosom. Kromosom ayah dan kromosom ibu lebur
menjadi satu dan membentuk bakal keturunan bagi anak. Kromosom tadi mengandung bagian yang
lebih kecil lagi yang membawa faktor-faktor keturunan yang sesungguhnya disebut gene(Rita Eka
Izzaty, 2008)

Periode pranatal berlangsung selama 280 hari atau kurang lebih 40 minggu yang dihitung
mulai dari sesudah hari pertama menstruasi terakhir. Hurlock (1993) mengatakan bahwa orang
awam menghitung kehamilan selama 9 bulan kalender. Bertentangan dengan itu, para ilmuwan
menggunakan bulan yang lamanya 28 hari (lunar) sebagai tolok ukur. Ini bertepatan dengan periode
siklus menstruasi wanita (Rita Eka Izzaty, 2008)

Urutan perkembangan dalam periode pranatal telah pasti dan tidak dapat diubah. Kepala,
mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alat kelamin dan alat-alat berkembang dengan urutan tertentu dan
juga kurang lebih pada usia pranatal yang sama pada semua fetus. Perkembangan yang teratur
menurut skema tertentu itu sebelum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal yang sangat
penting. Pertumbuhan yang teratur ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa semua fetus selalu dapat
memutar kepalanya lebih dahulu sebelum mereka dapat melencangkan kepalanya (Rita Eka Izzaty,
2008) Monks, dkk (1998) membagi periode pranatal menjadi (1) fase germinal (waktu 3 minggu
pertama), (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3) fase fetal (mulai minggu 8 sampai
saat dilahirkan). Adapun masing-masing periode dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Periode Germinal
Periode germinal merupakan periode awal perkembangan pranatal yang
berlangsung pada 2 minggu pertama setelah pembuahan. Ini merupakan meliputi
penciptaan zigot, dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke dinding
kandungan. Sekitar seminggu setelah pembuahan, zigot terdiri dari 100 hingga 250 sel.
Pemisah sel telah dimulai ketika lapisan dalam dan lapisan luar organisme terbentuk.
Blastocyst adalah lapisan dalam sel yang berkembang selama periode germinal. Trophoblast
ialah lapisan luar sel yang berkembang selama periode germinal. Sel-sel ini kemudian
menyediakan gizi dan dukungan bagi embrio. Implantation adalah melekatnya zigot ke
dinding kandungan, berlangsung sekitar 10 hari setelah pembuahan.

2. Periode Embrionis
Periode embryonic/embrionis merupakan periode perkembangan pranatal yang
terjadi dari 2 hingga 8 minggu setelah konsepsi. Selama periode embrionis, angka pemisahan

4
sel meningkat, sistem dukungan bagi sel terbentuk dan organ-organ mulai tampak. Ketika
zigot mendekati dinding rahim, sel-selnya membentuk dua lapisan. Massa sel tersebut
disebut embrio. Embrio yang sudah terbentuk terdiri dari (a) lapisan bagian dalam sel (
endoderm) yang akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan pernapasan, (b) lapisan
luar yang terdiri dari lapisan paling luar sel ( ectoderm) dan lapisan tengah ( mesoderm).
Ectoderm akan berkembang menjadi sistem syaraf, penerima sensor (misalnya telinga,
hidung, mata) dan bagian kulit (misalnya rambut dan kuku), sedangkan mesoderm akan
berkembang menjadi sistem peredaran, tulang, otot, sistem pembuangan kotoran badan,
dan sistem reproduksi.
Ketika lapisan embrio terbentuk, sistem dukungan kehidupan bagi embrio matang dan
berkembang dengan cepat. Sistem dukungan kehidupan ini meliputi ari-ari, tali pusar, dan
amnion, dan lebih jelaskan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Ari-ari (placenta) merupakan suatu sistem dukungan kehidupan yang terdiri dari
sekelompok jaringan yang berbentuk piring yang didalamnya pembuluh darah dari
ibu dan anak mengait tetapi tidak menyatu.
b. Tali pusar (umbilical cord) adalah suatu sistem dukungan kehidupan yang
mengandung dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena yang menghubungkan
bayi dengan ari-ari. Molekul-molekul yang sangat kecil seperti udara, air, garam,
makanan dari darah ibu, dan karbon dioksida serta kotoran pencernaan dari darah
embrio berpindah dari ibu kepada bayi dan bayi kepada ibu. Molekul-molekul yang
besar tidak dapat berpindah melalui dinding ari-ari; ini meliputi sel darah merah dan
zat-zat berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan zat-zat berbahaya
seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan hormon, Mekanisme yang mengatur
pemindahan zat-zat melalui hambatan ari-ari itu kompleks dan masih belum
seluruhnya dipahami.
c. Amnion merupakan suatu keranjang yang berisi cairan bening yang didalamnya
embrio yang sedang berkembang mengapung. Seperti halnya ari-ari dan tali pusar,
amnion berkembang dari telur yang dibuahi bukan dari tubuh ibu. Pada kira-kira usia
16 minggu ginjal janin mulai memproduksi air kencing yang merupakan sumber
utama cairan amniotis hingga trimester ketiga, ketika beberapa cairan dikeluarkan
dari paru-paru oleh janin yang sedang bertumbuh. Isi cairan amniotis meningkat
sepuluh kali lipat dari usia ke-12 hingga ke-40 minggu kehamilan, dan dikeluarkan
dengan berbagai cara. Sebagian ditelan oleh janin, dan sebagian lagi diserap melalui
tali pusar dan selaput yang menutup ari-ari. Cairan amniotis penting dalam

5
menyediakan lingkungan yang suhu dan kelembapannya terkendali, serta untuk
melindungi janin dari guncangan.

Beberapa perkembangan penting dari embrionis antara lain pada minggu ketiga,
saluran syaraf yang pada akhirnya menjadi susunan tulang belakang terbentuk. Pada
usia kira-kira 21 hari, mata mulai kelihatan, dan pada usia 24 hari sel untuk jantung
mulai berpisah. Selama minggu keempat, penampakan pertama sistem saluran kencing
alat kelamin (urogenital) kelihatan, dan kuncup lengan serta kaki muncul. Empat bilik
jantung terbentuk dan pembuluh darah naik ke permukaan. Dari minggu kelima hingga
kedelapan, lengan dan kaki selanjutnya berpisah, pada saat ini, wajah mulai berbentuk
tetapi masih begitu dapat dikenal. Bidang usus berkembang dan struktur wajah tersusun
bersama. Pada usia 8 minggu, janin yang sedang berkembang beratnya kira-kira
sepertigapuluh ons dan panjangnya satu inci. Proses pembentukan organ yang
berlangsung selama dua bulan pertama perkembangan pranatal disebut organogenesis.

3. Periode Fetal
Periode fetal merupakan periode perkembangan pranatal yang dimulai dari dua
bulan setelah pembuahan dan pada umumnya berlangsung sampai 7 bulan. Tiga bulan
setelah pembuahan, panjang janin kira-kira 3 inci dan beratnya kira-kira 1 ons. Janin semakin
aktif menggerakan tangan dan kakinya, membuka dan menutup mulutnya, dan
menggerakkan kepalanya. Wajah, dahi, kelopak mata, hidung, dan dagu dapat dibedakan,
demikian pula lengan bagian atas, tangan, dan tungkai, serta alat kemaluan dapat
diidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan. Pada akhir bulan keempat, janin telah
tumbuh hingga 5,5 inci panjangnya dan beratnya 4 ons. Pada saat ini, suatu percepatan
pertumbuhan terjadi pada tubuh bagian bawah. Refleks pranatal semakin kuat, gerakan-
gerakan lengan dan kaki dapat dirasakan untuk pertama kalinya oleh ibunya. Menurut
psikologi Islam, janin yang telah berumur 4 bulan ditiupkan ruh oleh Allah SWT. Serta
ditentukanlah semua yang berkaitan dengankehidupannya.
Pada akhir bulan kelima, panjang janin kira-kira 10-12 inci dan beratnya 0,5 pon-1
pon. Struktur kulit sudah terbentuk misalnya kuku jari kaki dan kuku jari tangan. Janin
semakin aktif, yang memperlihatkan keinginan akan suatu posisi tertentu di dalam
kandungan. Pada akhir bulan keenam, panjang janin kira-kira 14 inci dan beratnya naik 0,5
pon-1 pon lagi. Mata dan kelopak mata benar-benar terbentuk, suatu lapisan rambut halus
menutup kepala. Refleks menggengam muncul, dan pernafasan yang belum beraturan
terjadi. Pada akhir bulan ketujuh, panjang janin 14-17 inci dan naik beberapa pon lagi hingga

6
beratnya 2,5-3 pon. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, janin tumbuh lebih panjang
dan naik lebih berat lagi kira-kira 4 pon. Ketika lahir, rata-rata bayi Amerika beratnya 7-7,5
pon dan tingginya sekitar 20 inci. Pada dua bulan terakhir, jaringan lemak berkembang dan
fungsi berbagai sistem organ, misalnya jantung dan ginjal.
Adapun pertumbuhan dan perkembangan utama janin selama tiga trimester mulai
dari periode germinal sampai fetal dapat dirinci ke dalam tiga tabel yang disajikan berikut
ini:

Tabel 1. Pertumbuhan fetal pada trimester pertama (3 bulan pertama)

Pertumbuhan hingga 4 minggu 8 minggu 12 minggu

 Pertumbuhan kurang  Panjangnya kurang dari  Panjangnya sekitar 3


dari 1/10 inci. 1 inci. inci dan beratnya
 Awal perkembangan  Wajah sudah berbentuk sekitar 1 Ons.
susunan tulang dengan mata, telinga,  Dapat menggerakkan
belakang, system mulut, dan pucuk gigi lengan, kaki, jari
syaraf, usus, jantung, yang belum sempurna. tangan, dan jari kaki.
dan paru paru.  Sidik jari muncul.
 Kantung amniotis  Lengan dan kaki  Dapat tersenyum,
membungkus lapisan bergerak. memberengut,
dasar seluruh tubuh. mengisap, dan
 Otak mulai
 Disebut “telur” (ovum) menelan.
membentuk.
 Jenis kelamin dapat
dibedakan.
 Denyut jantung janin
 Dapat kencing.
dapat dideteksi dengan
 Disebut “fetus” (janin)
ultrasound.

 Disebut “embrio”

7
Tabel 2. Pertumbuhan fetal pada trimester kedua (3 bulan pertenganhan)

16 minggu 20 minggu 24 minggu


 Panjangnya sekitar 5,5  Panjangnya 10-12 inci  Panjangnya 11-14 inci
inci dan beratnya 4 ons. dan beratnya 0,5-1 dan beratnya 1-1,5
 Denyut jantung kuat. pon. pon.
 Kulit tipis, tembus  Denyut jantung dapat  Kulit mengkerut dan
pandang. didengar dengan tertutup dengan
 Rambut halus (lanugo) stetoskop biasa. lapisan pelindung
menutup tubuh.  Menghisap ibu jari. (vernix caseosa).
 Kuku jari tangan dan  Tersedak  Mata sudah terbuka.
kuku jari kaki sudah  Rambut, bulu mata, alis  Meconium berkumpul
berbentuk. mata muncul. di dalam usus besar.
 Gerakan-gerakan  Mampu memegang
terkoordinasi, dapat dengan kuat.
berguling di dalam
cairan amniotis.

Tabel 3. Pertumbuhan fetal pada trimester ketiga (3,5 bulan terakhir)

28 minggu 32 minggu 36-38 minggu


 Panjangnya 14-17 inci  Panjangnya 16,5-18 inci  Panjangnya 19 inci dan
dan beratnya 2,5-3 ons. dan beratnya 4-5 pon. beratnya 6 pon.
 Bertambahnya lemak  Memiliki periode tidur  Kulit kurang
tubuh. dan bangun. mengkerut.
 Sangat aktif.  Berada dalam posisi  Vernix caseosa tipis.
 Gerakan pernafasan lahir.  Lanugo umumnya
yang belum sempurna  Tulang kepala lembut hilang.
muncul dan lentur.  Kurang aktif.
 Zat besi disimpan di  Memperoleh kekebalan
dalam hati. dari ibu.

8
C. Pengaruh Pranatal pada Tingkah Laku Sesudah Dilahirkan

Menurut Rita Eka Izzaty (2008) dalam bukunya “Perkembangan Peserta Didik” menjelaskan
ada beberapa faktor perkembangan masa pranatal yang dapat mempengaruhi tingkah laku anak
pasca kelahiran. Beberapa faktor tersebut meliputi:

1. Faktor lingkungan
Faktor ekstern yang diperkirakan mempengaruhi tingkah laku pra-natal antara lain :
a) Sinar rongent dapat mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas,
pembuangan, aktivitas, belajar diskriminatif dan tingkah laku persetubuhan. Akibat
penyinaran memiliki hubungan dengan usia kehamilan dan banyak sedikitnya
penyinaran pada satu pihak dengan besar kecilnya akibat yang ditimbulkan, makin
banyak dosis penyinaran makin buruk akibatnya.
b) Pemakaian obat-obat penenang seperti softenon atau thalidomid dapat
mengakibatkan cacat berat. Penelitian antara tahun 1959-1962 menemukan bahwa
cacat yang disebabkan thalidomid terjadi antara hari ke 34 dan ke 50, jadi antara
minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan. Usaha-usaha pengguguran kandungan
dengan menggunakan obat-obatan yang lain pada usia kehamilan awal dapat
menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.
c) Ketergantungan emosional dapat berpengaruh pada kenaikan aktivitas yang sangat
menyolok pada fetus. Penelitian yang pernah dilakukan membuktikan bahwa wanita
dengan susunan syaraf otonom yang labil mempunyai fetus yang paling aktif. Fetus
yang aktif pada waktu dilahirkan memiliki berat badan yang kurang serta
menunjukan masalah-masalah makan menurut penelitian Stott, 1957, 1958 (dalam
Monks, 1992) menemukan bahwa kegoncangan psikis dalam dua bulan pertama
dapat menyebabkan gangguan sentral, missal mongolismus atau down syndrome.
Bila ketegangan psikis terjadi pada usia fetal, maka dapat terjadi sindrom nafsu
terhambat, yakni sedikit aktivitas, sedikit spontanitas, pada umumnya terjadi suatu
tingkah laku apatis.

Takhayul di Indonesia menjadi masalah, terutama mengenai pengaruh tingkah laku


sewaktu orangtua terhadap bayi yang akan dilahirkan. Ada anggapan bahwa sewaktu ibu
sedang hamil, suaminya membunuh seekor ular, maka anak yang akan dilahirkan
bersisik seperti ular. Selain itu ibu hamil sering ngidam, misalnya mengginginkan
makanan yang aneh-aneh, buah-buahan masam, bau-bauan tertentu, mual-mual bila

9
membau keringat atau rokok suami. Hal itu dapat diterangkan bahwa dalam diri ibu
adanya pengaruh keadaan hormonal terhadap psikis ibu.

2. Sikap Ibu
Ada anggapan bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam kandungan
akan diteruskan sesudah anak dilahirkan. Namun hasil penelitian Geissler di Jerman Timur
dan Sears et al di Amerika (dalam Monks,dkk., 1992) menunjukan bahwa lebih dari 90%
jumlah ibu yang semula menolak, berubah mempunyai sikap positip terhadap anak sesudah
dilahirkan. Geissler dalam penelitian longitudinal menunjukan bahwa ada perubahan sikap
ibu terhadap anak yang dikandungnya, yakni dari sikap positif ke negatif, dan dari sikap
negatif ke positif , dan sikap yang berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif, yaitu sikap
menerima terhadap anak yang dilahirkan.

D. Implikasi Perkembangan Masa Pranatal pada Pendidikan

Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif untuk


pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal. Bila terjadi hambatan dalam
kandungan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan
mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang disebabkan dari
dalam kandungan. Selain seperti yang telah disebutkan Monks, dkk. di atas, ada beberapa faktor lagi
yang menurut Kartini Kartono (1981) antara lain (1) kekurangan nutrisi, infeksi dan luka-luka serta
keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa tersebut dapat menyebabkan keguguran (abortus),
(2) sewaktu ibu mengandung menderita penyakit kholera, thypus, malaria tropika kronis, gondok
(bof) pada waktu mengandung muda, syphilis, gabag/mazelen, TBC sehingga ada pengaruh buruk
pada janin (foetus intra uterina). Bayi yang lahir mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa
keracunan pada darah, sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3) terjadi
intoxicztion atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu mengandung minum obat-obat
penenang beracun (thalidomid) juga obat kontraseptif anti hamil yang sangat kuat mengandung
racun, namun obat tersebut gagal atau tidak bekarja secara efektif.

Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik yaitu
membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama
kehamilan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan semakin mudah diketahui secara dini gejala-

10
gejala kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan selama kehamilan
sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.

2. PERKEMBANGAN MASA PASCANATAL


A. Pengertian Perkembangan Masa Pascanatal

Perkembangan pascanatal adalah perkembangan yang dimulai semenjak lahirnya anak


sampai mereka dewasa bahkan sampai mereka meninggal dunia.

B. Tahap-tahap Perkembangan Manusia Setelah Kelahiran

Setelah berada diluar kandungan ibu, bayi mengalami proses perkembangan yang meliputi
masa balita, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, dan akhirnya memasuki masa manula.

a. Masa Balita (0-4 tahun)

Masa balita (bawah lima tahun) merupakan awal masa pertumbuhan di luar rahim.
Perkembangan yang penting terjadi pada masa neonates (0-30 hari) serta masa (0-4 tahun). Pada
masa ini terjadi pertumbuhan yang sangat cepat. Ketika masih di dalam rahim, pertukaran gas
terjadi di plasenta. Akan tetapi setelah bayi berada di luar rahim, paru-paru mulai berfungsi sehingga
pertukaran gas terjadi melalui paru-paru. Di dalam rahim, suhu tubuh konstan (tetap). Di luar rahim,
bayi mendapat pengaruh dari suhu lingkungan yang berubah-ubah. Kekebalan tubuh balita belum
berkembang, karena itu balita mudah terkena serangan penyakit. Oleh karena itu, perawatan balita
memperlukan perhatiaan khusus. Kekebalan tubuh balita dapat terbentuk melalui imunisasi.

b. Masa Kanak-Kanak (5-10 tahun)

Masa kanak-kanak adalah lanjutan dari masa balita. Pada masa kanak-kanak telah diproduksi
hormon seks namun jumlahnya sedikit/masih rendah. Hormon adalah senyawa kimia yang dihasilkan
oleh kelenjar buntu. Hormon beredar di dalam darah untuk mempengaruhi proses fisiologi dan
perkembangan tubuh. Ada berbagai hormon didalam tubuh, misalnya hormon pertumbuhan dan
hormon seks. Pada masa kanak-kanak mengalami pertumbuhan fisik dan mental cepat, sehingga
perlu gizi cukup dan lingkungan yang baik.

c. Masa Remaja/Adolesens (10-19 tahun)

Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa remaja anak-anak
mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya. Pada masa ini anak tidak mau lagi
diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya belum dapat dikatakan
orang dewasa, telah terlihat jelas adanya perbedaan mencolok antara remaja pria dan remaja
wanita. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan hormon.

Pada masa remaja, di dasar otak, yakni dari kelenjar hipofisis, dilepaskan hormon yang
mempengaruhi pembentukan hormon berikutnya.

11
1) Remaja pria

Adanya hormon dari dasar otak memicu sel-sel khusus didalam testis untuk memproduksi
hormon seks androgen. Hormon androgen inilah yang berpengaruh, baik secara fisiologis, anatomis,
maupun psikologis (kejiwaan), pada remaja pria. Akibat kerja hormon ini, suara membesar, rambut-
rambut tumbuh diwajah, seperti kumis dan jenggot, dan di bagiaan tubuh lain, testis dan penis
tumbuh, serta otot-otot memebesar. Produksi sperma juga dimulai. Sperma yang berlebihan akan
dibuang melalui mimpi basah.

Mimpi basah adalah peristiwa ejakulasi (pengeluaran cairan kental yan disebut air mani), air
mani dikeluarkan saat tidur sedangkan omani dikeluarkan saat tidak tidur (Air mani mengandung
sperma) buah zakar mulai menghasilkan sperma dapat melakukan fungsi reproduksi.

2) Remaja wanita

Adanya hormon didasar oak memicu sel-sel di dinding telur (ovarium) memproduksi hormon seks
estrogen. Hormon estrogen berpengaruh baik secara fisiologis, anatomis, maupun psikologis.
Hormon ini menyebabkan suara remaja wanita menjadi nyaring, buah dada dan pinggul membesar,
vagina dan rahim tumbuh, muncul jaringan lemak bawah kulit, tumbuh rambut disekitar kemaluaan,
dan mulai mengalami menstruasi. Ini semua merupakan tanda-tanda persiapan bereproduksi.

Haid/menstruasi adalah Peristiwa keluarnya cairan darah dari kemaluan perempuan berupa
luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Dipengaruhi oleh
hormon esterogen dan progesterone, setiap bulan berlangsung antara 3-7 hari, dinding rahim
dipersiapkan untuk menerima sel telur yang telah dibuahi setelah terjadinya ovulasi.

3) Ciri-ciri psikologi/kejiwaan dan fisik remaja

Masa remaja adalah masa peralihan antara kanak-anak dan dewasa. Perubahan hormonal di dalam
tubuh remaja mempengaruhi psikologi dan tingkah lakunya.

Beberapa ciri psikologi dan fisik itu antara lain sebagai berikut:

 Ciri Psikologi/Kejiwaan
 Cenderung ingin bebas
 Ingin coba – coba
 Suka berkelompok
 Mudah terpengaruh

 Ciri Fisik
1. Putra
 Suara memebesar/berubah
 Jakun membesar
 Tumbuh rambut diketiak dan sekitar kemaluaan
 Khitan untuk budaya orang timur
 Mimpi basah

12
2. Putri
 Payudara membesar
 Panggul membesar
 Tumbuh rambut di ketiak dan kemaluaan
 Haid / menstruasi

d. Masa Dewasa (19-40 tahun)

Masa dewasa dimuai pada usia 19 tahun. Secara biologis, masa dewasa ditandai dengan
kesiapan bereproduksi dan secara psikologis memiliki kesiapan dan kematangan mental.

Pertumbuhan fisik secara memanjang (bertambah tinggi) masih berlangsung hingga


mencapai usia 22 tahun. Biasanya tinggi dan berat badan konstan dan mulai bertambah berat
setelah mencapai usia 32 tahun. Kematangan mental pria dicapai setelah usia 25 tahun, sedangkan
wanita kematangan metal lebih cepat.

e. Masa Manula (>40 tahun)

Manula (manusia lanjut usia) dimulai pada usia 40 tahun. Pada masa ini terjadi kemunduran
fungsi organ-organ tubuh. Organ tubuh yang sering mengalami kemunduran pertumbuhan adalah
mata, telinga, dan otot. Pada wanita, biasanya esterogen menurun sejak usia 40 tahun. Akibatnya,
terjadi menopause, yaitu masa berhentinya haid/datang bulan, kemampuan bereproduksi menurun
dan jika terjadi kehamilan, biasanya bayi lahir cacat.

Menurunnya estrogen dapat berpengaruh pula pada bagiaan tubuh lain. kekenyalan wajah
menurun, terjadi pengeroposan tulang (osteoporosis). Kekurangan esterogen dapat diatasi dengan
mengkonsumsi makanan dari kedelai, misalnya tahu dan tempe.

Pada pria, kemampuaan menghasilkan sperma terus berlanjut tanpa batas. Tapi kualitas
sperma menurun. Bayi yang dihasilakan dari pria manula sering mengalami kelainan fisik atau
mental.

C. Implikasi Perkembangan Pascanatal di Bidang Pendidikan

Setelah bayi lahir,bayi membutuhkan perawatan dan pemberian kasih sayang,lingkungan perlu
memberikan rangsangan motorik yang kontinyu untuk membantu perkembangan motorik kasarnya
dan motorik halusnya,pemberian afeksi pada bayi lebih dipentingkan dari pada harus memaksa bayi
melakukan sesuatu perilaku yang tidak mungkin dilakukannya

Selanjutnya pada masa kanak-kanak,anak perlu diperhatikan keseimbangan gizi agar


pertumbuhan anak secara konsisten berjalan dengan baik,selain itu kemandirian juga perlu dilatih
untuk berkembangnya motorik tangan, untuk berkembangan motorik kaki anak dapat dilatih dengan
permainan yang banyak mengaktifkan kaki,untuk perkembangan kognisi anak perlu didorong untuk
melakukan kolaborasi dengan orang dewasa atau anak yang lebih besar usianya,sehingga kognisi
anak dapat terorganisasi lebih baik

Pada masa remaja diperlukan pendidikan seks yang diintegrasikan dalam proses
pembelajaran,agar disaat remaja mengalami perkembangan seksual dapat mengetahui apa yang

13
seharusnya dilakukan oleh remaja,pemenuhan gizi juga perlu diperhatikan agar perkembangan
fisiknya lebih optimal

Pada masa dewasa penyesuaian diri individu sangat perlu diperhatikan terutama terhadap
dirinya sendiri, kehidupan keluarga, pekerjaan,serta masyarakat. Proses pendidikan berlangsung
secara terus menerus seumur hidup. Proses belajar juga berlangsung sepanjang hidup manusia (Life
long Learning). Implementasinya dalam program pendidikan sepanjang hidup melibatkan berbagai
pertimbangan seperti filosofis, ekonomik, dan teknik pelaksanaan.
Dari segi teknik pelaksanaan, bersumber dari hasil penelitian tentang belajar dan ingatan pada lanjut
usia Lehner & Hultsch (1983. 463) mengusulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pentahapan (Pacing)
Jika mungkin berikan kesempatan kepada individu menyusun langkah mereka sendiri.
2. Memotivasi dan kecemasan
Beberapa tahapan dari motivasi adalah kebutuhan untuk belajar.
3. Lelah
Beberapa tugas mungkin membuahkan kelelahan mental atau fisik, - satu masalah yang
pada umumnya dialami para lanjut usia.
4. Kesulitan
Banyak tugas yang cukup kompleks. Atur materi dari yang sederhana menuju ke yang
kompleks untuk membangun rasa percaya diri dan keterampilan.
5. Kesalahan
Bangun atau susun tugas yang menghindari kesalahan dan tidak dapat dipelajari.
6. Praktek
Berikan kesempatan untuk mempraktekkan hal yang sama pada tugas yang berbeda.
7. Umpan balik (Feedback)
Berikan informasi yang memadai dari respons terdahulu
8. Materi ajar disajikan untuk mengimbangi atau sesuai dengan problem indera yang dihadapi
oleh lanjut usia.
9. Organisasi
Belajar dan mengingat informasi sering dikelompokkan atau berhubungan dengan beberapa
cara.
10. Relevansi dan pengalaman
Orang belajar dan mengingat apa yang dirasa penting baginya. Usahakan agar tugas relevan
dengan minat individual.

14
BAB III

KESIMPULAN

 Kehidupan manusia secara biologis dimulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu
bertemunya sel telur dan spermatozoa. Secara psikologis kehidupan manusia dimulai saat
janin dalam kandungan mulai bereaksi terhadap rangsang-rangsang dari luar.
 Masa kehamilan merupakan masa yang penting, karena dalam kehamilan terjadi beberapa
hal yang berefek pada perkembangan janin selanjutnya. Periode pranatal yang berlangsung
selama 10 bulan lunar. Monks, dkk. (1992) membagi periode pranatal menjadi (1) fase
germinal (waktu 2 minggu pertama). (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3)
fase fetal (mulai minggu ke-8 sampai saat dilahirkan).
 Implikasi dalam bidang pendidikan, supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus
merawatnya dengan baik dan membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan
menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan.
 Pendidikan pascanatal memiliki beberapa fase diantaranya: 1) Fase bayi, ialah fase
kehidupan manusia terhitung dari saat kelahiran sampai kira-kira berumur dua tahun.
Selama rentang waktu itu, kehidupan bayi biasanya sangat tergantung pada bantuan dan
pemeliharaan pihak lain, terutama si ibu. Peranan ibu yang demikian besarnya terhadap si
bayi itu tentu mempunyai arti tersendiri bagi pendidikannya. 2) fase kanan-kanak. 3) fase
anak-anak. 4) fase remaja. 5) fase dewasa. 6) fase manula. Dan mengucapkan
kalimat syahadat bagi orang yang syakar al maut sebagai batas akhir bagi pendidikan orang
dewasa. Karena setelah berpisah roh dengan badan, manusia secara fisik sudah berubah
menjadi mayat, sedangkan psikis (rohani) nya kembali ke hadhirat Allah.
 Pada masa dewasa penyesuaian diri individu sangat perlu diperhatikan terutama terhadap
dirinya sendiri, kehidupan keluarga, pekerjaan,serta masyarakat. Proses pendidikan
berlangsung secara terus menerus seumur hidup. Proses belajar juga berlangsung sepanjang
hidup manusia (Life long Learning). Implementasinya dalam program pendidikan sepanjang
hidup melibatkan berbagai pertimbangan seperti filosofis, ekonomik, dan teknik
pelaksanaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

(http://aniendriani.blogspot.com/2011/02/pengertian-masa-prenatal.html, diakses tanggal 20 April


2012)

Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY

iii
LAMPIRAN

A. Lampiran 1

ISSN: 2579-7131 PANCAWAHANA: Jurnal Studi Islam Vol.12, No.1, April 2017

PENTINGNYA MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK UNTUK


MENYESUAIKAN CARA MENGAJAR YANG DIBERIKAN
Oleh : Samiudin

Pendahuluan
Dalam masyarakat memahami perkembangan anak masih belum secara utuh, ada
berbagai aliran yang mengatakan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor
pembawaan dari lahir , faktor lingkungan/pendidikan, maupun keduanya.

Analisis Substansi
1. Fase-fase perkembangan
Menurut Nazarudin, perkembangan anak pada beberapa periode sebagai berikut.
A. Periode Sekolah Dasar (SD)
Dalam psikologi perkembangan usia peserta didik Sekolah Dasar (SD) berada dalam periode
'late childhood' (akhir masa kanak-kanak), yakni kira-kira berada dalam rentan usia antara
enam/tujuh sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual sekitar usia tiga belas
tahun.
B. Periode SMP
Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya.Dalam tahap perkembangannya,
siswa usia SMP berada pada tahap periode perkembangan yang sangat pesat dari segala aspek.
C. Periode Sekolah Menengah Atas (SMA)
Para ahli psikologi memandang anak usia SMA sebagai individu yang berada pada tahap
yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Ketidakjelasan ini karena
mereka berada pada periode transisi dari periode kanak-kanak/anak menuju ke periode orang
dewasa. Pada masa itu, mereka melalui masa yang disebut masa remaja atau pubertas. Pada
umumnya, mereka sudah tidak mau dikatakan sebagai kanak-kanak atau anak, namun jika disebut
sebagai orang dewasa, mereka secara nyata belum siap menyandang predikat sebagai orang dewasa
tersebut.

Perkembangan Anak Menurut Aliran dalam Pendidikan


1. Aliran Nativisme
Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor
yang dibawa manusia sejak lahir; pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah
yang menentukan hasil perkembangannva.
2. Aliran empirisisme
Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh pendidikan yang ia
terima di lingkungannya. Dan pembawaan tidak berpengaruh pada perkembangan manusia.
3. Aliran konvergensi
Aliran ini berpendapat bahwa perkembamngan manusia dipengaruhi oleh faktor pembawaan
dan pendidikan yang ia terima di ingkungannya. Jadi, pembawaan tanpa diasah tidak akan berarti
apa-apa bagi seorang manusia.

Empat Cara Mendidik Menurut Nabi


Empat tahapan cara mendidik menurut Nabi sebagai mana yang dikemukakan oleh
Ust.Segaf Hasan Baharudin sebagai berikut :
1. Umur anak 0-7 tahun
Rosulullah memerintahkan kita untuk memanjakannya, mengasihinya dan
menyayanginya dengan kasih sayang yang tidak terbatas. berikan kasih sayang kepada mereka
tanpa adanya perbedaan sikap. Dan pada tahapan ini, hendaknya kita tidak boleh menggunakan
cara mendidik berupa pemukulan jika mereka melakukan sebuah kesalahan.
2. Umur 7-14 tahun
Pada tahapan ini kita diperintahkan oleh Nabi untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan
dan tanggung jawab. Sebagaimana hal itu diperintahkan oleh nabi dalam hadits berikut ini.
“Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash bahwasanya Nabi bersabda: Perintahkanlah anak-
anakmu untuk melaksanakan sholat ketika mereka berumur 7 tahun. Dan pukullah mereka ketika
meninggalkannya ketika berumur 10 tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka antara yang
laki-laki dan perempuan pada umur tersebut”.
3. Umur anak-anak 15-21 tahun
Sebaiknya kedua orangtua mengadakan pendeketan yang bersifat perkawanan dengan
mengajak mereka untuk berdiplomasi. berdiskusi. memperbincangkan tentang segala sesuatu
yang terkait dengan sesuatu yang membahayakan dan sesuatu yang bermanfaat.
4. Umur anak-anak 21 tahun lebih
Seharusnya pada tahapan umur ini orangtua telah memberikan kepercayaan
sepenuhnya kepada anak-anak dengan memberikan kebebasan kepada mereka untuk
memutuskan sendiri apa yang diinginkannya Sehingga hal itu dapat menumbuhkan percaya diri
daiani dirinya dan mampu untuk mengatasi segala macam permasalahan yang akan dihadapinya.
Karena pada tahapan umur itu adalah masa-masa dia boleh mencoba untuk memimpin dalam
sebuah perkawinan. Dengan begitu dia akan menjadi pemimpin yang baik dan istri dan anak-
anaknya.

Penutup
Perkembangan anak ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: 1) pembawaan yang
dibawa sejak lahir, 2) lingkungan atau pendidikan dan pengalamannya yang diterima
sejak kecil dan oleh pembawaan dan lingkungan. Sedangkan cara pembelajaran yang
akan dipergunakan sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi/tingkatan yang ada pada
anak agar anak dengan mudah memahami materi yang diberikan.

Daftar Rujukan
Agoes Soejanto. Psikologi perkembangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.
Martinis Yamin. Kiat membelajarkan siswa. Ciputat: Gp Press Group, 2013.
Nazaruddin. Manajemen pembelajaran. Yokyakarta: Sukses offset, 2007.
Ngalim Purwanto. Ilmu Pendidikan Teoritis dan praktis. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007.
Segaf Hasan Baharun. Anakku investasi Akhiratku.Bangil, ma’had Darul Iughoh waddaiwah, 1436 H.
Sumber:
http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/pwahana/article/download/2901/2143/
Lampiran 2

Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8 No. 02 Juli-Desember 2011

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Oleh : Drs. Abu Bakar, M.Pd

A. Pendahuluan.

Psikologi pendidikan sebenarnya merupakan pembahasan psikologi terhadap masalah


sehari-hari dalam pendidikan, yang mengembangkan prinsip-prinsip, model-model, teori, prosedur
di dalam pembelajaran serta membahas isu-isu lainnya yang mempengaruhi interaksi siswa
dengan guru.

1. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan.


a. Peserta didik (anak) dan khakikat perkembangannya.
b. Belajar, jenis dan prosesnya termasuk prinsip dan faktor yang mempengaruhinya.
c. Mengajar dan prinsip-prinsipnya serta kondisi dan situasi yang dapat mendatangkan
efisiensi dan efektifitas belajar.

2. Tujuan Psikologi Pendidikan.


A. Bertujuan membantu pendidik (guru) dalam membuat disain instriuksional.
B. Membantu pendidik (guru) dalam memahami sifat dan tingkah laku peserta didiknya.

1. Psikologi Pendidikan dalam Islam.


1. Sumber Ilmu.
Karunia Allah yang cukup besar yang dianugerahkan kepada manusia adalah kemampuan
berbahasa sekaligus sebagai pembeda antara manusia dengan binatang, di mana manusia
mempunyai kemampuan mempelajari berbagai bahasa. Bahasa merupakan istrumen pokok bagi
manusia dalam berpikir, memperoleh pengetahuan yang manghasilkan berbagai macam
pengetahuan.
2. Belajar bahasa.
Bahasa dalam kapasitasnya sebagai simbol-simbol konsepsi, memungkinkan
memperoleh semua konsepsi dalam pemikirannya secara simbolik. Yang demikian
membantu manusia merealisasikan kemajuan yang menakjubkan dalam memperoleh
serta menghasilkan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang beragam.
3. Belajar Membaca.
Untuk mengetahui betapa pentingnya belajar bahasa dalam kehidupan manusia, al-Qur’an
surat pertama kali yang diturunkan Allah mendorong kepeda manusia untuk membaca. Surat
tersebut juga menunjukan karunia Allah kepada manusia atas kemampuannya belajar bahasa.
4. Belajar Memilih dan Membuat Keputusan.
Allah mengajari kedua manusia yang diciptakan itu, cara memilih dan mengambil
keputusan serta memikul tanggung jawab atas pilihan-pilihan yang di lakukannya dan keputusan-
keputusan yang dilakukannya

C. Cara-cara Belajar Menurut Al-Qur’an.


1. Meniru (imitaition)
Seorang anak akan meniru kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya serta orang-orang
yang dekatnya. Mereka selalu mekncerna dan memperhatikan dan secara bertahap mereka
menirunya secara pelan-pelan. Sebagaimana contoh yang diberikan dalam al-Qur’an ketika Habil
membunuh Qabil, akan tetapi Habil tidak tahu harus diapakan Qabil yang sudah terbunuh
tersebut.
2. Pengalaman Praktius dan trial and error
Manusia juga belajar menghadapi dan mencoba mengatasi problematika kehidupan yang
beragam melalui pengalaman praktis dan trial and error.
3. Berpikir
Manusia juga belajar melalui berpikir, ketika seseorang berpikir untuk memecahkan
masalah tertentu,pada hakikatnya ia sedang melakukan semacam trial and error secara
intelektual.
C. Prinsip Belajar Menurut Al-Qur’an.
Kita akan lihat bahwa prinsip-prinsip yang digunakan al-Qur’an dalam pembinaan ritual
kaum mukminin itu, mengenai orgensinya dalam pembelajaran, baru diungkap pada psikolog
awal abad ke 20 M. Dalam ini al-Qur’an menjelaskan hal sebagai berikut: Motivasi,
Pengulangan, Perhatian, Partisipasi Aktif. pembahagian Belajar, Perubahan Prilaku secara
bertahap.

D. Kesimpulan.
Psikologi pendidikan modern dan Islam pada dasarnya dapat dipadukan, keduanya
tidak jauh berbeda,sehingga ada kemungkinan untuk menggabungan antara keduanya.

Daftar Pustaka :
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
tahun 2008
Witherington HC, Educational Psychology. Terjemahan oleh M. Buchari, Aksara Baru, Jakarta, tahun
1978
Barlow , Educational Psychology: The Teaching Learning Process, Chicagi the Moody Bible
IOnstitute. 1985

Sumber:
https://media.neliti.com/media/publications/40460-ID-perkembangan-psikologi-anak-
dalampendidikan-islam.pdf

Anda mungkin juga menyukai