DI SUSUN OLEH :
ALINDA NURHIDAYATI
202101009
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat, taufik dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan yang berjudul
Makalah Perkembangan Masa Konsepsi, Dalam Kandungan (Prenatal) dengan lancar dan tepat pada
waktu tanpa suatu kendala yang berarti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................
PRAKATA...........................................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................................... 2
BAB II KERANGKA TEORETIS ...................................................................... 3
2.1 Definisi Perkembangan.................................................................... 3
2.2 Masa Konsepsi ................................................................................ 4
2.3 Masa Prenatal.................................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 5
3.1 Kehidupan Awal Masa Prenatal....................................................... 5
3.2 Ciri Perkembangan Prenatal............................................................. 6
3.3 Tahap Perkembangan Prenatal......................................................... 7
3.4 Pentingnya Periode Prenatal .......................................................... 10
3.5 Tiga Trisemester Perkembangan Prenatal ...................................... 12
3.6 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal...................... 13
3.7 Proses Kelahiran............................................................................ 14
BAB IV PENUTUP........................................................................................... 16
4.1 Simpulan ....................................................................................... 16
4.2 Saran ............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa-masa awal penelitian ilmiah tentang perkembangan anak yang dilakukan oleh para ahli
psikologi (Barat), perkembangan individu pada masa prenatal ini kurang mendapat perhatian, bahkan
cenderung diabaikan. Dan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh sebagian besar ahli psikologi
(Barat) cenderung dimulai dari periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode pralahir. Hal ini
terjadi karena mereka mengganggap bahwa perkembangan hidup individu dalam rahim ibu sifatnya
perkembangan fisik, dan hanya memberi sedikit sumbangan bagi pemahaman psikologis tentang
perkembangan.
Kemudian baru pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian
pada masa prenatal sangat penting untuk memahami secara utuh pola perkembangan yang normal.
Bahkan belakangan ini penelitian ilmiah telah menunjukkan fakta bahwa terdapat sejumlah pola
perkembangan penting yang terjadi pada periode prenatal. Jadi, prenatal ini bukan saja merupakan
periode yang sangat menentukan. Oleh karena itu, pada makalah ini kami memahas tentang
perkembangan prenatal dan kelahiran.
BAB II
KERANGKA TEORETIS
2.1 Definisi
Perkembangan Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan. Perkembangan menyangkut porses
diferensiasi sel tubuh, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi fungsinya, termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan
perkembangan perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya.
Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat progresif, terarah dan terpadu. Progresif
mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi mempunyai arah tertentu dan cenderung maju
kedepan,tidak mundur kebelakang. Terarah dan terpadu menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
pasti antara perubahan yang terjadi pada saat ini, sebelumnya dan berikutnya (Soetjiningsih & Ranuh,
2013).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. Tahap ini mencakup adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organorgan
dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masingmasing dapat memenuhi
fungsinya. Cakupan tahap ini termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi terhadap lingkungan (Sulistyawati, 2014)
2.2 Masa Konsepsi
Masa konsepsi yaitu masa pertemuan sperma dan ovum sehingga terjadi proses pembuahan sel telur
oleh sel sperma tersebut (Abas, 2015).
Secara umum masa konsepsi ialah pertemuan sel telur dan sel sperma di tuba falopi yang prosesnya
disebut juga pembuahan.
2.3 Masa Prenatal
Masa pranatal merupakan masa (waktu) di mana manusia mengalami perkembangan untuk pertama
kalinya atau biasa disebut dengan awal perkembangan. Masa ini terjadiselama dalam rahim seorang
ibu, yaitu berkisar sekitar 9 bulan lebih 10 hari, ini merupakan perkiraan rata-rata yang sering dialami
oleh sebagian besar perkembangan manusia di dalam rahim meskipun terkadang sering juga
ditemukan usia janin yang kurang dari usia tersebut yang biasa disebut dalam ilmu kedokteran sebagai
janin prematur (waktu yang semestinya bayi belum bisa dilahirkan (Jannah & Mirta, 2018).
Periode pranatal atau pra lahir merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik, emosi dan mental
bayi. Ini adalah masa mulai terbentuknya kedekatan antara bayi dan orang tua dengan konsekuensi
yang akan berdampak panjang, terutama yang berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan bayi
dalam kandungan William Sallenbach, 1998 dalam (Aprilia, 2020).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kehidupan Awal Masa Prenatal
Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai
sejak konsepsi. Konsepsi yaitu ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan
waktu kelahiran seorang idividu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau
sekitar 280 hari sebelum lahir. Pada hari sebelum lahir, para ahli psikologis perkembangan meyakini
bahwa kehidupan manusia berawal dari pertemuan sel sperma laki-laki dan sel telur wanita.
Pada saat itu, sel sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu
bentuk sel yang telah terbuahi, yang disebut zigot. Sperma dan sel telur itu dibuat oleh sel-sel
perkembangbiakan yang disebut “sel benih”. Sel-sel ini mengandung 46 kromosom, yang diperoleh
darisperma ayah dan ovum ibu, yang dibentuk menjadi 23 pasang. Dalam setiap pasang kromosom
terdiri dari satu kromosom pihak ayah dan satu kromosom pihak ibu, dan setiap pasang kromosom ini
memiliki bentuk dan ukuran yang jelas.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa sel-sel sperma pria dan sel-sel telur (ovum) wanita pada
dasarnya memiliki daya hidup atau energi kehidupan. Karena sperma dan ovum memiliki daya hidup,
maka ia mampu menjalin hubungan satu sama lain, sehingga pada gilirannya menghasilkan benih
manusia (embrio). Kemudian, karena adanya daya hidup inilah yang membuat janin dalam kandungan
dapat hidup dan berkembang, hingga lahir menjadi individu baru (Widyastuti, Herlansyah, &
Musruroh, 2018).
3.2 Ciri Perkembangan Prenatal
Menurut (Hurlock, 2007), meskipun relatif singkat, periode prenatal mempunyai enam ciri penting,
masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama rentang kehidupan.
1. Terjadinya pembauran sifat-sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin. Kondisi ini akan
dipengaruhi oleh kromosom yang disumbangkan oleh kedua orang tua janin. Dalam hal ini sering
ditemukan adanya penyimpangan genetis yang disebabkan oleh kelebihan jumlah kromosom
2. Adanya pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu yang akan menunjang perkembangan sifat
bawaan dan perkembangannya baik itu sifat yang baik maupun sifat yang buruk, dan hal ini akan
berpengaruh pada pola perkembangan yang akan datang.
3. Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-
kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya dengan pembuahan.
4. Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode pranatal
dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu.
5. Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis.
Dinyatakan bahaya, karena pada masa pranatal akan berpengaruh panjang pada masa pertmbuhan dan
perkembangan janin di masa yang akan datang.
6. Periode pranatal merupakan saat di mana orang-orang yang berkepentinganmembentuk sikap-sikap
yang baru diciptakan. Dalam hal ini seorang bayi yang sudah berusia 20 minggu dalam kandungan
sudah bisa merasakan gelap dan terang. Dan pada usia ini orang tua sudah bisa memberikan dorongan
stimulus pada janin untuk mengoptimalkannya.
3.3 Tahap Perkembangan Prenatal
3.3.1 Perkembangan Fisik
Perkembangan prenatal ditinjau dari segi fisik dibagi menjadi tiga fase,yakni Germinal, Embrio, dan
Janin (Pamilu, 2006).
1. Periode Germinal
Periode ini berlangsung sejak ovum dibuahi hingga 10-14 hari. Periode ini meliputi terjadinya zygote
yang dilanjutkan dengan pembelahan sel dan terjadilah implantation. Implantation ialah menempelnya
zygote pada dinding uterus yang berlangsung sekitar 10 hari setelah pembuahan. Satu minggu setelah
pembuahan, zygote melakukan pembelahan sel yang telah dimulai ketika lapisan dalam (blastocyt)
dan lapisan luar (trophoblast) organisme terbentuk. Pada lapisan dalam sel (blastocyt) akan
berkembang terus menjadi embrio. Lapisan luar (trophoblast) akan berkembang menjadi lasenta (ari-
ari) yang menjadi pelindung embrio, tali pusar dan amnion yang menyediakan gizi bagi embrio.
Periode zygote sering juga disebut sebagai periode conceptual.
2. Periode Embrio
Suatu periode kehamilan dengan rentang usia antara akhir minggu ke2 sampai dengan akhir minggu
ke-8, ditandai dengan perkembangan yang pesat pada organ tubuh, sistem pernapasan, pencernaan,
dan saraf. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel. System saraf berkembang pada usia akhir minggu
ketiga jantung mulai berdetak, kemudian embrio terus berkembang dan pada akhirnya menjadi janin
sebagai bentuk manusia kecil yang ditandai pembentukan kepala 1 ¼ ons dengan panjang sekitar 1 ½
inci (2,5 cm). Periode embrionis merupakan periode yang sangat rentan terjadinya keguguran spontan.
3. Periode Janin
Merupakan fase perkembangan sebelum kelahiran yang dimulai 2 bulan setelah proses pembuahan
dan umumnya berlangsung selama 7 bulan. Pertumbuhan dan perkembangan semakin menunjukkan
prosesnya yang luar biasa. Perkembangan otak adalah satu hal yang paling menakjubkan dalam
perkembangan prenatal. Saat bayi dilahirkan, mereka telah memiliki kurang lebih 100 milyar neuron
atau sel saraf yang mengatur proses informasi di bagian sel di dalam otak. Selama perkembangan
prenatal, neuron bergerak ke tempat yang seharusnya dan mulai saling berhubungan. Bentuk dasar
otak manusia disusun pada 2 trisemester pertama pada masa perkembangan prenatal. Trisemester ke-3
dan 2 tahun pertama setelah dilahirkan, ditandai dengan terhubung dan berfungsinya neuron.
3.3.2 Perkembangan Kognitif
1. Perkembangan dalam belajar dan mengingat yaitu perkembangan belajar janin telah diketahui
ketika dia mengisap jari di dalam rahim.Sementara perkembangan mengingat diketahui ketika bayi
merekam setiap pembicaraan ibunya, atau ketika ibu sedang membacakan cerita-cerita dengan keras
pada masa kehamilan. Membacakan cerita-cerita dengan suara keras lebih mengaktifkan rekaman
ingatan bayi ketimbang ibu yang sama sekali tak pernah membacakan cerita pada masa kehamilan
(Pieter & Lubis, 2016).
2. Perkembangan kognitif anak dalam kandungan, di mana menurut laporan para ilmuwan dalam
bidang perkembangan anak pralahir yang melakukan beberapa penelitian mutakhir makin menguatkan
dugaan bahwa anak dapat belajar selama berada dalam Rahim ibunya. Dia juga bisa merasa, dan
mengetahui perbedaan antara gelap dan terang. Bahkan pada usia kandungan lima bulan (20 pekan),
kemampuan bayi dalam kandungan untuk merasakan rangsangan telah berkembang dengan sangat
baik sehingga proses pendidikan dapat dilakukan. Dan anak-anak yang diberi pendidikan sejak masih
dalam kandungan cenderung mengalami peningkatan kecerdasan otak, mampu berkomunikasi lebih
baik dan mudah beradaptasi dengan lingkungan ketika besar nanti (Soenarwo, 2012). Pentingnya
pemberian rangsangan sejak dini merupakan satu hal yang perlu diberikan kepada anak untuk
meningkatkan tingkat intelektual dan tingkat kreativitas anak (Mziyatul, Fahmi, & Febri, 2020).
4. Lingkungan
Polusi dan bahan-bahan beracun yang semakin banyak di suatu lingkungan dapat membahayakan
kondisi janin dalam kandungan dan berakibat keterbelakangan mental pada anak. Terkontaminasi
polusi dan bahan-bahan beracun dapat mengakibatkan keterbelakangan mental pada anak. Ibu yang
sedang mengandung sebaiknya sangat berhati-hati dengan lingkungan dan apa yang akan di
konsumsinya, karena jika ia mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan-bahan beracun dapat
mengganggu perkembangan janin (Aprilia, 2020).
3.7 Proses Kelahiran
a. Tahap Pertama
Terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15 hingga 20 menit pada permulaan permulaan dan
berakhir berakhir hingga 1 menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentangdan terbuka.
Ketika tahap pertama belangsung, kontraksi semakin sering, yang terjadi setiap 2 hingga 5 menit.
Pada akhir tahap pertama kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inci
sehingga bayi dapat bergerak dari peranakan ke seluruh kelahiran.
b. Tahap Kedua
Dimulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir
ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu.Tahap ini berlangsung kira-kira 1,5 jam. Pada setiap
kontraksi, ibu mengalami kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Pada waktu kepala
bayi keluar dari tubuh ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit dan berlangsung kira-kira 1 menit.
c. Tahap Ketiga
Pada tahap ini yaitu tahap setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, pusar, dan selaput-
selaput lain dilepaskan. Tahap akhir inilah yang paling pendek, berlangsung hanya beberapa menit
saja (Widyastuti,Herlansyah, & Musruroh, 2018).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Periode prenatal merupakan periode awal kehidupan manusia yang
sangat menentukan pola perkembangannya pada periode-periode selanjutnya.
Ciri-ciri umumperkembangan prenatal ialah terjadinya pembauran sifat-sifat
yang diturunkan oleh kedua orang tua. Masa prenatal berdasarkan
perkembangan fisik yakni; germinal, embrio dan janin. Periode prenatal
sangat penting karena mempengaruhi sifat bawaan, jens kelamin, urutan, dan
jumlah anak. Faktor yang memengaruhi perkembangan pada masa ini ialah
teratogen, ayah, ibu, danlingkungan. Kemudian proses kelahiran dirumuskan
menjadi tiga tahap.
4.2 Saran
Dari paparan di atas dapat kita pahami bahwa perkembangan masa
prenatal sangat penting dalam menentukan sifat-sifat bayi yang akan
dilahirkan. Oleh karena itu diharapkan sebagai orang tua maupun calon orang
tua sebaiknya dapat lebih memperhatikan lagi perkembangan pada masa
prenatal ini. Sehingga tidak terjadi kelainan maupun hal yang tidak diinginkan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abas, E. (2015). Periode Konsepsi Awal Kejadian Manusia. Jurnal Pendidikan
Islam Vo. 6, 66-79. Diunduh pada 06 November 2021.
Aprilia, W. (2020). Perkembangan Masa Pranatal dan Kelahiran. Jurnal PAUD Vol.
4. Diunduh pada 06 November 2021.
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Diunduh pada 06 November 2021.
Hurlock, E. B. (1991). Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang.
Jakarta: Erlangga. Diunduh pada 06 November 2021.
Hurlock, E. B. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Diunduh pada 06
November 2021.
Jannah, W., & Mirta, L. (2018). Periodesasi Perkembangan Masa Prenatal Dan Post
Natal. Jurnal Umsida. Diunduh pada 06 November 2021.
Mziyatul, N., Fahmi, D., & Febri, A. (2020). Perkembangan Kognitif, Fisik dan
Emosi Sosial Masa Prenatal. Jurnal PAUD Vol. 01, 22-45. Diunduh pada
06 November 2021.
Pamilu, A. (2006). Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan. Yogyakarta: Citra
Media. Diunduh pada 06 November 2021.
Pieter, H. Z., & Lubis, N. L. (2016). Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta:
Prenadamedia Group. Diunduh pada 06 November 2021.
Soenarwo, B. (2012). 360 Pekan Masa Keemasan Anak, Sekali Seumur Hidup.
Jakarta: Al-Mawardi Prima. Diunduh pada 06 November 2021.
Soetjiningsih, & Ranuh, G. (2013). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku
EGC. Diunduh pada 06 November 2021.
Sulistyawati, A. (2014). Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Diunduh pada 06 November 2021.
Widyastuti, N. V., Herlansyah, F. A., & Musruroh, L. (2018). Perkembangan Masa
Prenatal dan Kelahiran. IAIN Ponorogo. Diunduh pada 06 November 2021