OLEH
KELOMPOK 6
1. ANGGI PURNOMO_C10121036
2. MUH. RAFLI BUSMAN_C10121026
3. DEWI CITRA CHRISTIANDA_C10121037
4. KAMIRAH SUKMADANI_C10121025
KATA PENGANTAR
Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
2. Rumusan Masalah..................................................................................................
1. Pengertian Perkembangbiakan...............................................................................
2. Pengertian Keanekaragaman..................................................................................
Kesimpulan ................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Makhluk hidup di dunia ini sangatlah beragam jenisnya, baik itu tumbuhan maupun hewan. Di
lingkungan sekitar, kita dapat menemui berbagai jenis makluk hidup, seperti berbagai jenis hewan
misalnya ayam, semut, sapi, dan sebagainya, berbagai jenis tumbuhan misalnya jeruk, mangga,
pisang, dan tumbuhan lainnya yang ada disekitar kita. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri
tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan
keanekaragaman hayati.
Dari berbagai makhluk hidup yang banyak jenisnya, para peneliti mengklasifikan makhluk hidup
ini. Adanya klasifikasi makhluk hidup ini dikarenakan adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri
morfologi, anantomi, dan tingkah laku. Kegiatan pengklasifikasian makhluk hidup dilakukan
bertujuan untuk mempermudah manusia dalam mengenal berbagai jenis hewan dan tumbuhan, juga
mempermudah untuk memberikan penamaan terhadap suatu individu.
Keanekaragam meliputi variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup. Salah
satu penyebab terjadinya keanekaragaman makhluk hidup yaitu oleh adanya mekanisme
evolusi.Makhluk hidup dari waktu ke waktu terus berkembang dan tersebar dimana-mana. Sebagai
sesama makhluk hidup kita perlu mengetahui apa dan bagaimana keanekaragaman makhluk hidup
yang ada di sekitar, karena itu perlu adanya pembahasan masalah keanekaragam makhluk hidup dan
persebarannya untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang keanekaragam makhluk hidup yang ada.
Berkembang biak adalah cara makhluk hidup untuk membuat keturunan. Pada tumbuhan,
berkembang biak juga dilakukan dengan dua cara yaitu generatif dan vegetatif. bahwa
perkembangbiakan vegetatif yaitu proses yang dilakukan secara tidak kawin atau
aseksual. Pengertian Perkembangbiakan Vegetatif
Menurut penelitian ilmiah berjudul Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif (2012) yang
ditulis oleh Rahman dan kawan kawan, bahwa perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan adalah reproduksi tumbuhan dengan menggunakan bagian-bagian seperti
batang, cabang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru.
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah proses reproduksi pada tumbuhan yang dapat
diketahui pada tumbuhan muda yang baru tumbuh dan berkembang dari bagian-bagian
vegetatif dari tumbuhan induk. Ada dua cara dalam perkembangbiakan vegetatif alami:
- Melalui penggunaan biji apomiktis
- Melalui penggunaan organ khusus pada tumbuhan
Persebaran makhluk hidup memiliki maksud yaitu keberadaan suatu makhluk hidup pada
suatu daerah tertentu. Persebaran makhluk hidup selalu berkaitan erat dengan daya dukung yang
dimiliki oleh suatu daerah tertentu. Faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup
dipengaruhi oleh salah satunya yaitu faktor iklim.
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme di muka bumi.
Organisme yang dipelajari mencakup organisme yang masih hidup dan organisme yang sudah punah.
Dalam biogeografi dipelajari bahwa penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya
melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini menjadi pengendali penyebaran
organisme. Faktor penghalang yang utama adalah iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang
reproduksi dan endemisme menjadi pengendali penyebaran organisme. Studi tentang penyebarn
spesies menunjukkan, spesies-spesies berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke
berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru
dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Akibat dari hal tersebut di atas maka di
permukaan bumi ini terbentuk kelompok-kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati daerah
yang berbeda-beda. Luas daerah yang dapat ditempati tumbuhan maupun hewan, berkaitan dengan
kesempatan dan kemampuan mengadakan penyebaran. Biogeografi mempelajari penyebaran hewan
maupun tumbuhan di permukaan bumi. Ilmu yang mempelajari peyebaran hewan di permukaan bumi
disebut zoogeografi. Penyebaran hewan berdasarkan luas cakupannya dapat dibedakan menjadi
cakupan geografis, cakupan geologis, dan cakupan ekologis. Cakupan geografis yaitu daerah
penyebarannya meliputi daratan dan sistem perairan. Cakupan geologis, yaitu keadaan daratan dan
lautan di masa lampau. Cakupan ekologis adalah daerah penyebarannya dengan kondisi lingkungan
yang sesuai. Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh beberapa Faktor sebagai berikut:
Lingkungan
Dua faktor lingkungan utama yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup adalah faktor
fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian permukaan
bumi, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
a) Faktor Abiotik
- Iklim
Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat besar
pengaruhnya terhadap kehidupan setiap makhluk di dunia. Faktor suhu udara berpengaruh terhadap
berlangsungnya proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar matahari sangat diperlukan bagi
tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa. Kelembaban udara berpengaruh pula terhadap
pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan angin berguna untuk proses penyerbukan. iklim yang
berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.
Contohnya : Tanaman di daerah tropis, banyak jenisnya, subur dan selalu hijau sepanjang tahun
karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar matahari.
- Keadaan tanah
Perbedaaan jenis tanah, seperti pasir, aluvial, dan kapur serta jumlah zat mineral yang
terkandung dalam humus mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh. Keadaan tekstur tanah
berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar
serta kondisi air di dalam tanah. Di daerah tropis akan hidup berbagai jenis tumbuhan, sedangkan di
daerah gurun atau bersalju hanya akan hidup tumbuhan tertentu. Tumbuhan kaktus salah satu
tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan kondisi iklim dan keadaan tanah di gurun pasir.
Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat
hidup di suatu wilayah. Contohnya: di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena tanahnya
yang kurang subur.
- Air
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat melarutkan dan
membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dari
curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan. Keadaan
tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap
pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh
pada banyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah hujannya
keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang banyak curah
hujannya. Contohnya: di daerah gurun, hanya sedikit tumbuhan yang dapat hidup, contohnya adalah
pohon Kaktus dan tanaman semak berdaun keras. Di daerah tropis banyak hutan lebat, pohonnya
tinggi-tingi dan daunnya selalu hijau.
Makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam persebaran tumbuhan. Terutama manusia dengan ilmu dan teknologi yang dimilikinya dapat
melakukan persebaran tumbuhan dengan cepat dan mudah. Hutan kota merupakan jenis hutan yang
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biotik, terutama manusia. Manusia juga mampu mempengaruhi
kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini
menunjukan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini.
Contohnya: daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan
melakukan penebangan, reboisasi,atau pemupukan.
Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Peranan
faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi
perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. hewan
juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. contohnya: serangga dalam proses
penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor
tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi
perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam Berkembang biak adalah suatu kemampuan makhluk hidup untuk memperbanyak
jenisnya, atau menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan hewan ada beberapa cara, di
antaranya dengan cara melahirkan (vivipar), bertelur (ovipar), dan bertelur melahirkan (ovovivipar).
Dan pada tumbuhCara berkembang biak tumbuhan terbagi menjadi dua, yakni vegetatif dan
generatif. Perkembangbiakan tumbuhan yang tidak memerlukan campur tangan manusia adalah
perkembangbiakan secara alamiah. Sedangkan perkembangbiakan tumbuhan dengan bantuan
manusia adalah perkembangbiakan buatan. Dan dalam Keanekaragaman hayati ialah
keanekaragaman di dalam makhluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya, daratan, lautan
dan ekosistem perairan lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya; mencakup keanekaragaman di dalam jenis, antar jenis dan ekosistem
Keanekaragaman hayati jenis
Seperti, bentuk dan ukuran tubuh, warna, kebiasaan, dan lain-lain. Contoh keanekaragaman
hayati jenis, seperti pada keluarga polong-polongan. Dan dalam Persebaran makhluk hidup memiliki
maksud yaitu keberadaan suatu makhluk hidup pada suatu daerah tertentu. Persebaran makhluk
hidup selalu berkaitan erat dengan daya dukung yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu. Faktor yang
mempengaruhi persebaran makhluk hidup dipengaruhi oleh salah satunya yaitu faktor iklim,
ketiganya secara tidak langsung saling memiliki keterkaitan yang dimana perkembangbiakan ,
keanekaragaman dan persebaran makhluk hidup untuk keseimbangan alam.