Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERKEMBANGBIAKAN MH ( HEWAN DAN TUMBUHAN)

DISUSUN OLEH

YENI SOVIA YUNUS

DOSEN PENGAMPU:

NURDAWANI PUTRI ISYANI, M.Pd.

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARR
WIDYASWARA INDONESIA
TAHUN 2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tumbuhan, hewan dan manusia adalah makhluk hidup yang ada di dunia. Sebagai
makhluk hidup, tentunya memiliki ciri-ciri yang telah kita ketahui. Diantaranya
melakukan pernapasan, memerlukan makanan dan minuman, tumbuh kembang,
berkembang biak dan masih banyak lainnya. Di dalam makalah ini kita akan
memfokus untuk pembahasan perkembang biakan makhluk hidup.

Berkembang biak sangat diperlukan oleh makhluk untuk mendapatkan keturunan


atau penerus dari spesies yang sama dengan orang tuanya atau indukkannya. Jika
makhluk hidup tidak melakukan perkembang biakkan maka spesies itu akan punah,
maka dari itu berkembang biak sangat diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup.

Bagi tumbuhan, hewan dan manusia memiliki proses yang berbeda-beda. Untuk
tumbuhan dan hewan kita kenal dengan perkembangbiakkan vegetatif dan generatif.
Sedangkan pada manusia kita kenal dengan sebutan pembuahan.

B. TUJUAN

1. Mengetahui perkembangan manusia


2. Mengetahui Perkembangbiakan hewan ( ovipar,ovovivipar,vivipar)
3. Mengetahui Perkembangbiakan tumbuhsn ( vegetative dan generative)
4. Mengetahui Mendemontrasikan percobaan secara vegetative dan generative
5. Mengetahui Membuat media tentang perkembsng biakan makluk hidup

BAB 2

PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGBIAKAN MANUSIA

Manusia merupakan makhluk yang berkembang biak melalui proses generatif atau
secara kawin. Perkembangbiakan manusia ditandai dengan adanya proses
pembuahan.

Tubuh manusia mempunyai sejumlah organ yang bekerja pada sistem reproduksi.
Sistem reproduksi sendiri merupakan sebuah rangkaian dan interaksi organ dan zat
dalam organisme (manusia) yang dipergunakan untuk berkembang biak.

B. PERKEMBANGBIAKAN HEWAN

1. Ovipar

Ovipar merupakan proses perkembangbiakan pada hewan yang dilakukan dengan


cara bertelur. Ovipar sendiri berasal dari kata ovum yang berarti bertelur.

Proses reproduksi ovipar ini dimulai ketika sel telur hewan betina dibuahi oleh
sperma yang dihasilkan hewan jantan. Proses pembuahan ini dapat terjadi di dua
tempat, yaitu di dalam tubuh (internal) dan pembuahan di luar tubuh (eksternal).

a. Ciri-ciri hewan ovipar


1) Mengerami telurnya
2) Tidak memiliki daun telinga
3) Tidak memiliki kelenjar susu
4) Tidak menyusui anaknya

b. Contoh hewan ovipar


1) Kelompok unggas
Dalam kelompok unggas, setelah bertelur induk akan mengerami telurnya
hingga menetas menjadi individu baru. Contoh hewan ovipar kelompok
unggas yakni ayam, itik, angsa, dan burung.
2) Kelompok ikan
Hampir semua ikan adalah hewan ovipar. Ikan akan mengeluarkan
telurnya dalam jumlah yang banyak dan telur yang sudah dibuahi akan
menetas menjadi anak ikan. Contoh hewan ovipar kelompok ikan yakni
ikan emas, lele, nila, tuna, mujair, dan beberapa spesies hiu, seperti hiu
bullhead, post Jackson, hiu zebra, dan hiu kucing.

3) Kelompok reptil
Cara berkembang biak reptil diawali dengan proses perkawinan antara
induk betina dan jantan. Kemudian, induk betina akan bertelur dan telur
akan menetas menjadi anak.
Contoh hewan ovipar kelompok reptil yakni, ular, cecak, kadal, tokek,
bunglon, biawak, kura-kura, dan buaya.

4) Kelompok amfibi
Kelompok amfibi bereproduksi dengan fertilisasi eksternal. Katak betina
akan melepaskan telur di dalam air dan diikuti oleh katak jantan yang
melepas sperma di dalam air untuk membuahi sel telur tersebut.
Contoh hewan ovipar kelompok amfibi yakni katak.

2. Ovovivipar

Ovovivipar merupakan kombinasi dari ovipar dan vivipar karena perkembangbiakan


ini dilakukan dengan cara bertelur dan melahirkan. Pada jenis reproduksi ini, telur
yang dibuahi akan tetap berada dalam tubuh hewan betina dan menetas di dalam
tubuh tersebut.

Proses reproduksi ovovivipar terjadi melalui pembuahan telur di dalam tubuh hewan
betina. Setelah telur dibuahi oleh sperma jantan, hewan betina tidak mengeluarkan
telurnya melainkan tetap berada dalam tubuh dan menetas di dalam tubuh tersebut.
Setelah telur menetas, individu baru akan lahir sebagai makhluk hidup yang lengkap
dan mandiri.

Contoh hewan yang mengalami reproduksi ovovivipar adalah ikan hiu, ikan pari, ular,
kecoak, lalat, kuda laut, kadal, kalajengking, bunglon, iguana, dan sebagainya.

3. Vivipar

Selain ovipar, perkembangbiakan pada hewan dapat terjadi juga secara vivipar yaitu
dengan melahirkan. Proses reproduksi ovipar terjadi di dalam rahim betina melalui
perkawinan. Saat perkawinan, sel telur betina dibuahi oleh sperma jantan dan
kemudian membentuk zigot. Seiring waktu zigot yang terbentuk akan tumbuh dan
berkembang di dalam rahim menjadi calon individu baru (embrio).

Selama kehamilan, embrio mendapatkan nutrisi dan oksigen dari induk melalui
plasenta atau organ serupa yang ada di antara embrio dan induk. Setelah embrio
berkembang sepenuhnya, ia akan lahir sebagai anak hidup yang siap bertahan hidup
secara mandiri. Proses reproduksi vivipar dapat terjadi pada beberapa spesies
mamalia, termasuk manusia, dan pada beberapa spesies ikan.

Contoh hewan vivipar yaitu, gajah, sapi, kerbau, paus, kucing, anjing, harimau,
kambing, singa, kuda, kera, kelinci, tikus, singa laut, lumba-lumba, dan sebagainya.

Untuk mengenalinya, terdapat ciri-ciri hewan vivipar sebagai berikut:

a. Berkembang biak dengan cara melahirkan anak.


b. Memiliki sistem reproduksi yang kompleks.
c. Memiliki sistem peredaran darah tertutup dengan empat bilik jantung.
d. Bernapas menggunakan paru-paru.
e. Memiliki sistem saraf yang kompleks, termasuk otak yang besar dan
berkembang dengan baik.
f. Memiliki rambut atau bulu yang menutupi tubuh.
g. Menghasilkan susu untuk memberi makan anak-anaknya.
h. Memiliki kelenjar keringat dan minyak untuk menjaga kesehatan kulit dan
bulu.
C. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

1. Vegetatif

Perkembangan tumbuhan dengan cara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu vegetatif
alami dan vegetatif buatan. Ada banyak cara tumbuhan untuk berkembang biak
dengan vegetatif alami, seperti akar tinggal (Rhizoma), spora, umbi lapis, umbi akar,
umbi batang, geragih (stolon), tunas, dan tunas adventif.

a. Vegetatif alami
1) Akar tinggal

Batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau biasa disebut dengan akar
tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat.
Conton tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah lengkuas,
jahe, kunyit, dan temulawak.
2) Spora

Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembiakan.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah tanaman


paku. Pada tanaman paku, spora dibentuk pada daun.

Spora terletak pada kotak spora (sporangium) yang berkumpul di dalam sorus
yang merupakan kumpulan kotak spora. Sorus terletak di tepi bawah daun
yang berupa seperti bintik-bintik kecokelatan. Saat sporangium pecah, maka
spora akan keluar dan jatuh pada tempat yang cocok. Barulah akhirnya
tumbuh tanaman paku yang baru.
3) Umbi lapis
Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis dan tebal sehingga membentuk
seperti batangnya. Pada bagian dasar tumbuh akar serabut. Di antara lapisan-
lapisan umbi lapis, terdapat bakal tunas. Jika umbi lapis ditanam, bakal tunas
akan tumbuh menjadi tunas, dan tumbuh jadi tanaman baru.
4) Umbi batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan digunakan
untuk menyimpan cadangan makanan dan membentuk umbi. Jika umbi
ditanam, tunas bisa tumbuh dan membentuk tumbuhan baru.
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah kentang dan
ubi jalar.
5) Umbi akar
Akar pada tanaman yang berkembangbiak dengan umbi akar beralih fungsi
menyimpan cadangan makanan. Perkembangbiakan jenis tanaman ini
melalui tunas yang tumbuh dari bekas batangnya. Sehingga, untuk
mendapatkan individu baru dari tanaman ini hanya perlu menanam bagian
tubuh tumbuhan berupa batang.
Contohnya adalah wortel, bengkoang, singkong, dan bunga dahlia.
6) Geragih

Geragih adalah banyak yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah.


Tumbuhan baru akan tumbuh pada buku-bukunya dan tidak tergantung pada
induknya.
Contohnya adalah pohon stroberi, pegagan, dan rumput teki.
7) Tunas

Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru muncul dari kecambah atau
kuncup yang berada di atas permukaan tanah. Tunas bisa terdiri dari batang,
daun muda, calon bunga, atau calon buah.
Contohnya adalah pohon tebu, pisang, dan bambu.
8) Tunas adventive
Tunas adventif adalah tunas liar yang tumbuh di luar bagian batang. Biasanya
ia tumbuh di tepi daun.

Contohnya adalah tumbuhan cocor bebek.


b. Vegetatif buatan

1) Mencangkok

Perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cangkok adalah menumbuhkan akar


tumbuh dari batang tanaman yang dicangkok. Lewat akar tumbuh dari batang
tanaman itu kita bisa mendapatkan tanaman baru. Sifat dari tumbuhan yang
dihasilkan akan sama dengan induk.

Keuntungan melakukan pencangkokan:

a) Lebih cepat dalam menghasilkan tanaman baru


Mencangkok dapat dilakukan tanpa menunggu pertumbuhan bunga,
penyerbukan bunga, tumbuhnya biji dan pembenihan. Mencangkok hanya
perlu memotong atau menyayat kulit pada cabang tanaman. Sehingga
metode ini jauh lebih cepat dari perkembangbiakan alami secara kawin
(generatif).

b) Menghasilkan tanaman baru yang seragam sifatnya


Mencangkok adalah perkembang biakan vegetatif (tak kawin) sehingga
tanaman anakan yang dihasilkan memiliki sifat dan materi genetik sama
persis dengan tanaman induk. Ini karena tidak ada penggabungan materi
genetik dari dua individu seperti pada perkembangbiakan kawin (generatif).
Karena sifat yang sama dengan induknya, metode ini bisa digunakan untuk
menghasilkan anakan dari varietas unggul dalam jumlah banyak, misalnya
untuk menghasilkan tanaman dengan ukuran buah dan rasa buah yang
seragam.
c) Dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak
Karena porses mencangkok yang cepat, kita dapat menggukan metode ini
untuk menghasilkan banyak bibit tanaman baru dalam waktu yang cepat.

Kekurangan melakukan pencangkokan:

a) Tidak ada keragaman genetik baru


Tanaman anakan yang dihasilkan akan sama persis karena merupakan klone
dari induk. Kita tidak bisa mengembangkan varietas baru dengan cara
mencangkok.

b) Tidak bisa melakukan persilangan dua jenis tanaman


Kita tidak bisa menyilangkan dua varietas berbeda, sehingga tanaman
hibrida jenis baru tidak bisa dihasilkan dengan metode vegetatif buatan.
c) Tanaman yang dihasilkan rawan terkena wabah penyakit
Karena materi genetik tanaman anakan hasil mencangkot sama persis, bila
ada satu tanaman terkena penyakit maka tanaman lain juga beresiko
terekna penyakit yang sama.
Contoh tumbuhan yang bisa dicangkok adalah tumbuhan berbuah yang memiliki
kambium dan ranting yang lurus seperti jambu air, Mangga, alpukat, sawo,
rambutan, dan lain-lain.

2) setek/stek
Stek adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan potongan tubuh
tanaman (akar, daun, batang). Metode ini termasuk perkembangbiakan dengan cara
vegetatif yang berarti tanpa melakukan perkawinan. Cara seperti ini lebih mudah jika
dibandingkan dengan cara perkembangbiakan vegetatif yang lain.

Beberapa jenis tumbuhan memiliki kondisi tersendiri dalam mempercepat propagasi


stek. Intensitas cahaya yang tinggi dapat membuat potongan setek membentuk akar
lebih cepat, tetapi temperatur harus dijaga karena dapat menyebabkan stres.

Jenis metode stek tanaman

a) Stek batang

Stek batang adalah cara yang umum digunakan. Tanaman yang biasa
dilakukan stek batang ialah potongan batang tumbuhannya memiliki ruas-
ruas atau mata yang kemudian dapat tumbuh tunas baru. Batang yang akan
distek harus yang sudah tua sehingga tunas baru dapat tumbuh dibagian
ruas-ruasnya. Batang tanaman yang sudah dipotong itu hendaknya ditanam
pada tanah yang gembur dan cukup lembab agar lebih mudah untuk
tumbuh. Sirih, Jambu Air dan Ketela Pohon adalah contoh tanaman yang
dapat dilakukan stek batang.
Stek batang terdapat 4 jenis yaitu berkayu keras (hardwood) setengah keras
(semi harwood), kayu lunak (softwood) dan golongan herba (herbaceous).
b) Stek daun

Metode ini adalah cara perkembangbiakan dengan cara menanam daun


tanaman yang sudah cukup tua yang akan tumbuh tunas baru. Jenis
tanaman yang umum distek adalah tanaman hias seperti, sri rejeki, cocor
bebek dan begonia serta bunga biru (sain folia). Bagian daun yang bisa
dipakai untuk bahan stek ialah berupa helaian daun atau helaian daun
berserta tangkai daunnya. Akar dan batang kemudian akan tumbuh pada
bagian daun yang terpotong. Sedangkan bagian daun tersebut tidak
berkembang menjadi tanaman yang baru.
c) Stek akar

Umumnya metode ini dilakukan dengan cara disemai sejajar dengan


permukaan tanah atau sedikit masuk kedalam tanah (media tanam). Contoh
tanaman yang bisa di stek akar adalah tanaman apel, sukun, strawberi dan
beberapa jenis tanaman hias.

3) menempel/akulasi

Menempel atau dikenal juga dengan sebutan okulasi adalah cara menghasilkan
tanaman baru dengan menempelkan tunas muda pada ranting atau batang tanaman
induk. Tujuan dari okulasi adalah menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda
dari dua jenis tanaman.

Contoh jeruk nipis, kakao, belimbing, alpukat, dan lain-lain.

4) mengenten
Mengenten adalah metode perkembangbiakan tak kawin (vegetatif) buatan, dimana
dua jenis tanaman yang berbeda digabungkan, dengan bagian bawah (akar dan
pokok batang) berasal satu tanaman.

Mengenten bermanfaat mengabungkan sifat unggul dari dua jenis tanaman yang
berbeda. Misalnya ada varietas mangga yang memiliki akar kuat dan dalam namun
buahnya tidak manis, sementara varietas lain memiliki akar yan tidak kuat namun
buah manis.

Dengan mengenten, kita akan dapat menggabungkan kedua sifat ini, dengan bagian
bawah bibit diambil dari varietas berakar kuat, sementara bagian atas diambil dari
varietas berbuah manis.

Mengenten dapat mengabungkan dua tanaman yang berbeda spesies. Misalnya, kita
dapat mengenten dengan bagian bawah dari kentang, sementara bagian atas
diambil dari tomat. Hasilnya adalah tanaman yang menghasilkan umbi kentang dan
buah tomat.

Tomat (Solanum lycopersicum) dan kentang (Solanum tuberosum) dapat


digabungkan meski berbeda spesies, karena keduanya berasal dari genus sama
(Solanum) sehingga berkerabat dekat dan memiliki kesamaan struktur tanaman.

Mengenten dilakukan dengan memotong tunas tanaman dalam bentuk V, sehingga


bagian atas dan bawah dapat diabungkan. Sambungan ini kemudian ditutup dan
diikat. Bagian atas biasanya dipotong daunnya, dan disisakan seidkit, untuk
mengurangi penguapan dan mempercepat pertumbuhan tunas.

2. Generatif
Perkembangbiakan generatif adalah cara tumbuhan dalam berkembangbiak dengan
cara perkawinan. Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif ini pada umumnya
terjadi pada tumbuhan berbiji.

a. Alat perkembangan generatif tumbuhan

Alat perkembangbiakan tumbuhan berbiji adalah bunga, di mana bunga dapat


dibedakan menjadi 2 yaitu, bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.

Bunga lengkap atau bunga sempurna yaitu terdiri dari:

1) tangkai bunga
2) dasar bunga
3) kelopak bunga
4) mahkota bunga
5) benang sari
6) putik
Sedangkan bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna hanya memiliki benang
sari yang biasanya disebut bunga jantan. Atau bunga yang memiliki putik saja disebut
bunga betina. Benang sari disebut sebagai alat kelamin jantan dan putik disebut alat
kelamin betina. Pada benang sari terdapat tangkai sari dan kepala sari, dan pada
kepala sari terdapat butir-butir serbuk sari. Sedangkan pada putik terdapat bakal
buah dan tangkai putik.

Peristiwa penyerbukan akan terjadi apabila serbuk sari menempel di kepala putik,
dan proses menempelnya serbuk sari di kepala putik dapat terjadi dengan perantara
angin, air, hewan, dan manusia. Bunga lengkap di satu pohon yang sama disebut
dengan monoesis. Sementara bunga jantan dan bunga betina berada di pohon yang
berbeda, maka disebut sebagai diesis.

b. Proses perkembangbiakan pada tumbuhan

Cara perkembangbiakan generatif ini dimulai dengan penyerbukan (serbuk sari


menempel di kepala putik). Dilanjutkan dengan proses pembuahan (bertemunya
serbuk sari dengan sel telur).

Pada proses penyerbukan, polen yang berasal dari serbuk sari sampai menempel di
kepala putik dapat disebabkan oleh beberapa hal di antaranya terbawa angin, air,
hewan, dan bantuan manusia. Setelah itu proses pembuahan akan dimulai ketika
polen yang membawa sel jantan (sperma) masuk melalui saluran polen dan bertemu
dengan sel telur.

Hasil pembuahan yang berhasil, maka akan berkembang menjadi calon tumbuhan
baru dalam biji. Sementara itu, daging buah yang matang akan jatuh atau dimakan
hewan sehingga menyisakan biji.

Biji yang jatuh pada tempat yang sesuai dengan suhu dan kelembabannya, maka
akan tumbuh menjadi kecambah. Ditandai dengan munculnya akar dan bakal daun,
kemudian akar secara alamiah akan berkembang ke dalam tanah untuk mencari air
dan sari-sari tanah, sedangkan daun akan tumbuh ke atas.

Setelah cadangan makanan dalam biji habis, daun dan akar telah tumbuh sempurna,
maka tumbuhan muda siap melanjutkan menjadi tumbuhan dewasa yang
menghasilkan bunga baru. Dengan dukungan kondisi alam yang sesuai, maka siklus
perkembangbiakan ini akan terulang kembali.

Manfaat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan

 Mempunyai sistem akar yang lebih kuat.


 Menghasilkan variasi-variasi baru.
 Menghasilkan buah tanpa biji.
 Memiliki kemampuan adaptasi yang lebih tinggi.
 Tanaman yang dihasilkan oleh perkembangbiakan generatif yang akan
memiliki sistem akar yang lebih kuat dibandingkan tanaman hasil
perkembangbiakan vegetatif .
Hasil perkembangbiakan tumbuhan secara generatif memiliki sifat kombinasi bahkan
tidak sama persis dari kedua induknya, di mana hal ini dapat berdampak positif atau
negatif. Berdampak positif jika hasil perkembangbiakannya memiliki sebagian atau
seluruh hal-hal baik yang dimiliki induknya.

D. MENDEMONTRASIKAN PERCOBAAN SECARA VEGETATIF DAN GENERATIF

1. Vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah proses reproduksi tanpa fase


peleburan sel telur jantan dengan sel telur betina. Selanjutnya, perkembangbiakan
vegetatif ada yang bersifat alami, tetapi ada juga yang buatan. Berikut
perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan beserta contohnya.
Vegetatif Alami

Berikut perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami.

a. Tunas
Tunas dapat tumbuh melalui pangkal batang, akar, dan daun. Contohnya
terjadi pada pohon pisang dan cocor bebek.
b. Umbi akar
Umbi akar baru akan tumbuh dari bagian sisa batang jika umbi akar tersebut
ditanam. Contohnya bunga dahlia dan wortel.
c. Umbi batang
Umbi batang tumbuh dengan memasukkan batang tanaman ke dalam tanah
untuk menyimpan cadangan makanan. Contohnya di kentang, talas, dan ubi
jalar.

d. Umbi lapis
Umbi lapis dengan daun yang berlapis dan membentuk umbi. Contohnya,
bawang merah, bawang bombay, bawang putih, dan bunga tulip.
e. Geragih
Geragih adalah batang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Contohnya
di tanaman arbei dan semanggi.
f. Akar tinggal
Akar tinggal atau rhizoma adalah perkembangbiakan dengan batang yang
tertanam dan tumbuh secara mendatar di dalam tanah. Contohnya biasa
terjadi pada tanaman lengkuas, jahe, temulawak, kunyit, hingga kencur.
g. Spora
Spora adalah proses perkembangbiakan dengan spora yang berbentuk
seperti biji kecil di bagian bawah daun. Contohnya biasa dilakukan di
tanaman paku.
h. Membelah diri
Membelah diri adalah proses perkembangbiakan dengan membelah sel
yang dimiliki. Biasanya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah, seperti
ganggang.
Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan yang prosesnya
diupayakan oleh manusia untuk memperoleh individu baru dengan sifat yang lebih
baik. Berikut jenis vegetatif buatan.

a. Cangkok
Perkembangbiakan dilakukan dengan mengupas kulit batang dan
membungkusnya dengan tanah agar tumbuh akar di bagian tersebut.
Biasanya dilakukan pada pohon mangga, jeruk, dan jambu.
b. Okulasi
Perkembangbiakan dilakukan dengan menempelkan mata tunas dari
tanaman unggulan ke batang tanaman lain. Contohnya menggabungkan
mangga harum manis dengan mangga manalagi.
c. Setek
Perkembangbiakannya dilakukan dengan memotong bagian tumbuhan
kemudian ditanam ke tanah. Contohnya, cocor bebek, begonia, dan sri
rejeki.
d. Merunduk
Perkembangbiakannya dilakukan dengan memasukkan batang tanaman ke
dalam tanah hingga muncul tanaman baru. Contohnya tebu, apel, dan
melati.
e. Mengenten
Perkembangbiakannya dilakukan dengan menggabungkan batang bawah
dan batang atas dari dua tumbuhan yang sejenis. Contohnya pada jeruk,
jambu, dan durian.
2. Generatif

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan secara


seksual. Prosesnya terdiri dari penyerbukan dan pembuahan. Setelah itu akan
menghasilkan buah atau biji tumbuhan. Kemudian, akan menghasilkan tumbuhan
baru.

Masih dalam pembahasan perkembangbiakan vegetatif dan generatif pada


tumbuhan, berikut macam-macam dan contoh perkembangbiakan generatif.

a. Berdasarkan jenis biji tumbuhan

1) Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae)


Proses penyerbukan dilakukan dengan menempelkan serbuk sari ke mikrofil
dan terjadi pembuahan tunggal.
Biasanya, proses penyerbukan ini dibantu oleh angin. Contoh tumbuhan biji
terbuka, yaitu melinjo, pinus, damar, pakis haji, dan cycas.
2) Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae)
Proses penyerbukan dilakukan dengan menempelkan serbuk sari ke kepala
putik dan terjadi pembuahan ganda.
Alat reproduksinya adalah bunga, terdiri dari benang sari yang merupakan
alat kelamin jantan dan putik yang merupakan alat kelamin betina.
b. Berdasarkan asal serbuk sari

1) Penyerbukan sendiri (outogami)


Proses penyerbukannya terjadi pada satu bunga yang sama, baik serbuk sari
dari benang sari dan putiknya, sama-sama dari satu bunga yang sama.
2) Penyerbukan tetangga (geitonogami)
Proses penyerbukannya berasal dari bunga yang berbeda, namun masih
satu individu atau satu tumbuhan.
3) Penyerbukan silang (alogami)
Proses penyerbukannya berasal dari bunga yang berbeda, tumbuhan yang
berbeda, tetapi satu jenis.
4) Penyerbukan bastar (hibridogami)
Proses penyerbukannya berasal dari bunga yang berbeda, tumbuhan yang
berbeda, dan jenis yang berbeda.
b. Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik

1) Penyerbukan dengan bantuan angin (anemogami)


Proses penyerbukannya dibantu oleh angin. Jadi angin membawa terbang
serbuk sari dari bunga yang satu sampai akhirnya menempel ke bunga yang
lain.
Biasanya terjadi pada tumbuhan yang tidak memiliki bunga, seperti padi,
jagung, dan rumput-rumputan.
2) Penyerbukan dengan bantuan air (hidrogami)
Proses penyerbukannya dibantu oleh air. Misalnya pada eceng gondok dan
teratai.
3) Penyerbukan dengan bantuan hewan (zoidiogami)
Proses penyerbukannya dibantu oleh hewan. Biasanya hal ini terjadi pada
bunga dengan ukuran besar dan memiliki mahkota bunga yang mencolok,
sehingga dihinggapi hewan.
Selain itu, juga memiliki kelenjar madu dan serbuk sarinya bersifat lengket.
Proses penyerbukan ini biasa terjadi pada tumbuhan jambu, mangga, jeruk,
dan pepaya.
Zoidiogami terbagi tiga, yakni:
 Entomogami, proses penyerbukan dibantu oleh serangga, seperti lalat,
kumbang, dan lebah.
 Malakogami, proses penyerbukannya dibantu oleh siput atau bekicot.
 Kiropterogami, proses penyerbukannya dibantu kelelawar.
4) Antripogami

Proses penyerbukannya dibantu oleh manusia, seperti pada pohon vanili dan
anggrek.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tumbuhan, hewan dan manusia adalah makhluk hidup yang ada di dunia. Sebagai
makhluk hidup, tentunya memiliki ciri-ciri yang telah kita ketahui. Diantaranya
melakukan pernapasan, memerlukan makanan dan minuman, tumbuh kembang,
berkembang biak dan masih banyak lainnya. Di dalam makalah ini kita akan
memfokus untuk pembahasan perkembang biakan makhluk hidup.

B. SARAN

Penulis menyadari kekurangan bahan dari materi makalah ini jadi penulis
menyarankan apabila terdapat kekurangan atau isi makalah ini penulis mohon
kepada pembaca memberikan saran, kritik, karena pembaca adalah penduduk dari
sebuah kekurangan penulis dan semua itu guna menjadi bahan acuan untuk
memotivasi dan menyempurnakan makalah penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi, Yosaphat, dkk (2007) . Konsep Dasar IPA di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka

Winarti, W (2009). Ilmu pengetAhuan Alam Untuk SD Kelas V, Jakarta

Haryanto. 2009. Sains. Jakarta. Bumi Aksara

Setya Nuracmandani. Samson Samsuhaldi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu)

Surakarta. Pusat Pembukuan kementerian Pendidikan Nasional. Purwoko, Fendi.


2006. Fisika. Bandung. Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai