Anda di halaman 1dari 9

IPA

PERKEMBANGBIAKAN
TUMBUHAN
DAN
HEWAN
B. PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN
1. Perkembangbiakan Vegetatif pada hewan
Beberapa jenis hewan dapat melakukan perkembangbiakan secara vegetatif atau aseksual,terutama
pada hewan tingkat rendah (invertebrata/avertebrata). Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
a. Membentuk tunas atau kuncup (Budding)
Adalah terbentuknya tunas kecil yang serupa dengan induk. Apabila tunas tersebut lepas, dapat
tumbuh menjadi individu baru. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara ini antara lain dari
Filum Porifera di antaranya Leucosolenia dan Euplectella yang hidup di laut, spongillidae yang
hidup di air dangkal serta Coeleterata seperti ubur-ubur dari jenis Obelia sp, Aurelia sp dan
Hydra, . Pada bagian kaki Hydra, tumbuh kuncup/tunas. Semakin lama, kuncup/tunas tersebut
semakin membesar. Kemudian tumbuh tentakel yang mengelilingi mulutnya. Jika kuncup semakin
banyak, akan terbentuk koloni. Individu yang terbentuk itu dapat melepaskan diri dari induknya dan
hidup bebas.

b. Fragmentasi
Merupakan cara perkembangbiakan dengan pemutusan bagian tubuh. Bagian yang dilepas akan
tumbuh menjadi individu baru. Contoh hewan yang memiliki kemampuan ini adalah Planaria
(cacing pipih), Anelida, Porifera dan bintang laut.
Planaria banyak dijumpai di air tawar yang jernih dan berarus tenang, dapat memutuskan
tubuhnya menjadi beberapa bagian. Tiap potongan tubuhnya kemudian dapat tumbuh menjadi
individu baru.

c. Parthenogenesis
Yaitu terbentuknya individu baru dari ovum tanpa melalui pembuahan atau fertilisasi.atau proses
terbentuknya individu baru yang berasal dari sel telur yang tidak dibuahi. Umumnya hewan
melakukan parthenogenesis pada waktu tertentu. Contohnya; lebah madu, crustacea, kadal
padang pasir, belalang jambu dan kutu daun. Kutu daun akan berpartenogenesis saat tersedia
banyak makanan dilingkungan..

2. Perkembangbiakan Generatif pada hewan


Perkembangbiakan generatif adalah terbentuknya individu baru melalui peleburan sel sperma dan
ovum. Perkembangbiakan generatif pada terdiri atas:
1. Perkembangbiakan generatif hewan tingkat tinggi
2. Perkembangbiakan generatif hewaan tingkat rendah
a. Pembentukan sel kelamin
Pembentukan sel kelamin dapat dibedakan menjadi:
- Pembentukan sel kelamin jantan (spermatogenesis)
- Pembentukan sel kelamin betina (oogenesis)
b. Pembuahan (fertilisasi)
Yaitu proses peleburan sel sperma dan sel telur (ovum). Berdasarkan tempat terjadinya
pembuahan terdiri atas:
- Fertilisasi Internal
Terjadi apabila proses peleburan antara inti sel tekur dan inti sel sperma terjadi dalam tubuh
induk betina. Contoh ; sapi, ayam, kura-kura, buaya dll
- Fertilisasi Eksternal
Terjadi apabila proses peleburan sel telur dan sel sperma terjadi di luar tubuh induk betina.
Fertilisasi dengan cara ini biasanya terjadi pada hewan yang hidup dilingkungan perairan
misalnya ikan. dan katak. Hewan betina mengeluarkan ribuan ovum ke air. Hewan jantan
mengeluarkan jutaan sperma ke air . hewan tersebut mengeluarkan sel telur dan sperma dalam
jumlah banyak untuk mencegah gagalnya pembuahan. Kemungkinan keberhasilan proses
pembuahan di luar adalah kecil karena banyak mengalami gangguan. Seperti di makan oleh
hewan air lain atau terbawa arus.
c. Pemeliharaan anak
Proses pemeliharaan anak pada hewan sangat bervariasi. Misalnya, ikan pada umumnya tidak
memelihara telurnya. Tetapi ada juga ikan yang melindungi anak-anaknya seperti ikan mujair
(Tilapia). Apabila ada bahaya, maka anak-anaknya akan dimasukkan kedalam mulut induknya.
Dan jika telah aman anak-anaknya akan dikeluarkan kembali.
Perkembangbiakan pada hewan vertebrata terdiri atas:
a. Vivipar (beranak)
Vivipar adalah reproduksi hewan dengan cara melahirkan anaknya. Dalam hal ini embrio
berkembang di dalam tubuh induk betinanya (di rahim atau uterus) dan mendapatkan
makanan melalui plasenta. Pada umumnya mamalia berekmbang biak secara vivipar
(melahirkan). Tetapi ada juga yang secara ovipar (bertelur). Contoh: playtipus
Ciri-ciri Hewan Berkembang biak dengan Vivipar (Beranak):
- Menyusui anaknya.
- Biasanya termasuk hewan mamalia.
- Mempunyai daun telinga.
- Tubuhnya ditutupi dengan bulu atau rambut.
- Induk mengandung keturunannya selama beberapa waktu.
- Mempunyai kelenjar susu.
- Perlu diketahui manusia juga berkembang biak dengan cara vivipar.
Alat perkembangbiakan tikus jantan yaitu testis (sepasang) sebagai penghasil sperma, sebagai
vas deverens, dan penis. Alat perkembangbiakan tikus betina yaitu ovarium (sepasang),
sebagai tempat penghasil sel telur, ,oviduk (saluran telur) tempat terjadinya pembuahan,
uterus (tempat pembuahan dan perkembangan embrio, dan vagina, tempat masuknya sperma
dan jalan keluarnya embrio saat melahirkan.

b. Ovipar (bertelur)
Ovipar adalah perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur dan meletakkan atau
menetaskan telur di luar tubuh induknya. Dalam hal ini embrio berkembang di luar tubuh
induk. Contoh: ikan, amfibi, reptil, dan burung.
Ciri-ciri hewan berkembang biak dengan Ovipar (Bertelur):
- Tidak mempunyai daun telinga.
- Tidak menyusui anaknya.
- Biasanya bukan golongan mamalia.
- Tidak mempunyai kelenjar susu.
- Biasanya hewan unggas.
- Induk mengerami telur.
1. Perkembangbiakan ikan
Ikan termasuk hewan ovipar. Fertilisasi berlangsung secara eksternal atau di luar
tubuh induk. Alat perkembangbiakan ikan jantan terdiri atas testis, vas deferens, dan
urogenital sebagai muara dan saluran kelamin dan saluran eksreksi. Alat kelamin ikan
betina terdiri atas ovarium, oviduk, dan urogenital.
2. Perkembangbiakan amfibi
Amfibi termasuk hewan yang dalam daur hidupnya menempati dua habitat, yaitu air dan
darat. Katak termasuk hewan ovipar dan pembuahannya terjadi di luar tubuh. Alat
perkembangbiakan katak jantan terdiri atas testis, vas deferens, dan kloaka. Alat
perkembangbiakan katak betina terdiri atas ovarium, oviduk, dan kloaka.

3. Perkembangbiakan reptil
Alat perkembangbiakan kadal jantan terdiri atas testis, vas diferens, dan hemipenis, alat
kopulasi. Alat perkembangbiakan kadal betina terdiri atas ovarium, oviduk, dan kloaka.

4. Perkembangbiakan burung
Pada burung selain alat kelaminnya, yang membedakan antara jantan dan betina adalah
warna bulunya. Bulu burung jantan lebih bagus dan menarik daripada burung betina.
Contohnya: pada ayam.

Alat kelamin ayam jantan yaitu testis, epididimis, vas diferent, dan kloaka saluan pengeluaran
sperma dan kotoran. Alat kelamin ayam betina yaitu ovarium, oviduk, dan kloaka.
c. Ovovivipar (bertelur dan beranak)
Ovoovivipar adalah perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur dan telur menetas didalam tubuh
induk betinanya. Embrionya berkembang di dalam tubuh induk betinanya. Embrio berkembang di dalam
telur di dalam tubuh induk betina. Hewan ovovivipar tampak seperti melahirkan karena anak keluar dari
tubuh berupa individu muda. Contoh: kadal, hiu, dan ular kobra, kuda laut dll
Selain terjadi pada hewan tingkat tinggi, pada hewan tingkat rendah juga dapat meakukan
perkembangbiakan secara seksual. Contohnya: pada protozoa, porifera/hewan berpori, coelenterate (hewan
berongga), vermes, arthropoda.
Ciri-ciri hewan ovovivipar adalah sebagai berikut.
♦ Memiliki embrio yang mampu berkembang menjadi
cangkang telur dalam tubuh induk.
♦ Pembentukan anak dilakukan dengan cara generatif.
♦ Tidak menyusui.
♦ Anak tidak diasuh oleh induknya.
♦ Tidak memiliki rahim.
♦ Pembuahan terjadi di tubuh betina.
♦ Termasuk dalam hewan berdarah dingin.
♦ Asupan makanan didapatkan dari telur dalam
berkembang biak dalam tubuh induk.
♦ Setelah menetas spesies akan dikeluarkan dari tubuh
induk.

2. Siklus Hidup Hewan


Setiap makhluk hidup mengalami siklus hidup. Misalnya pada kucing, zigot berkembang di dalam rahim induk
betina. Setelah beberapa waktu kucing dewasa yang organ reproduksinya telah siap melakukan proses
fertilisasi. Jika fertilisasi terjadi akan terbentuk kembali zigot. Selain itu, hewan juga memiliki tahap seksual
dan aseksual. Hewan yamg mengalami dua fase perkembangbiakan sekaligus dikatakan mengalamai
Metagenesis. Metagenesis adalah pergiliran keturunan yang melibatkan dua fase sekaligus, yaitu fase generatif
(seksual) dan fase vegetatif (aseksual). Misalnya pada ubur-ubur atau jellyfish. Pada satu siklus hidup, ubur-
ubur dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Ubur-ubur seringkali dijumpai dalam bentuk medusa dan
berada dalam tahap seksual, yaitu dapat menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin dilepaskan ke air dan dapat
mengalami fertilisasi. Zigot akan berkembang menjadi larva. Jika berada pada tempat yang sesuai, larva akan
tumbuh menjadi polip yang disebut Skifistoma. Pada bentuk polip, ubur-ubur dapat berkembang biak secara
aseksual melalui tunas. Polip akan berkembang dan tersusun atas strobilus. Strobilus kemudian mengalami
reproduksi aseksual yaitu dapat terlepas dari tubuh induknya dan berkembang menjadi medusa kecil yang di
sebut Efira. Efira kemudian tumbuh menjadi medusa dewasa.
Pada jenis hewan yang lain, hewan muda memiliki struktur dan fungsi organ yang berbeda dengan hewan
dewasa. Hewan muda tersebut kemudian berkembang melalui tahapan tertentu sehingga memilki struktur dan
fungsi organ yang sama dengan hewan dewasa. Peristiwa ini dinamakan Metamorfosis.
Metamorfosis terdiri atas :
a. Metamorfosis tidak sempurna
Pada hewan yang mengalami metamorphosis tidak sempurna, telur akan berkembang menjadi
hewan muda yang disebut Nimfa. Nimfa merupakan hewan muda yang mirip dengan hewan
dewasa tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dari hewan dewasa. Selanjutnya, nimfa akan
berkembang menjadi hewan dewasa.
b. Metamorfosis sempurna
Pada metamorfosis sempurna, telur akan berkembang menjadi Larva, larva memiliki struktur
dan fungsi organ yang berbeda dengan hewan dewasa. Pada kupu-kupu dan lalat, larva
berkembang menjadi Pupa. Kemudian pupa berkembang menjadi hewan dewasa. Selama proses
tersebut, struktur dan fungsi organ tubuh mengalami banyak perubahan hingga menjadi hewan

3. Teknologi Reproduksi Buatan Pada Hewan


Teknologi reproduksi adalah upaya manusia untuk mengembangbiakan hewan atau tumbuhan dengan
beberapa cara yang diharapkan dapat mengatasi masalah dalam perkembangbiakan.
Macam-macam teknologi reproduksi pada hewan diantaranya:
- Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)
Kawin Suntik atau yang dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) adalah proses
memasukkan cairan sperma (semen)) dari sapi jantan yang unggul ke dalam saluran reproduksi sapi
betina dengan bantuan manusia. Inseminasi buatan ini dilakukan dengan cara memasukkan sperma
(semen) yang telah dibekukan dengan menggunakan alat seperti suntikan. Inseminasi buatan memiliki
beberapa manfaat, antara lain efesiensi waktu, efisiensi biaya, dan juga memperbaiki kualitas anakan
sapi. Perbaikan kualitas misalnya sebagai penghasil daging yang berkualitas (sapi potong). Sebagai
contoh, untuk menghasilkan anakan sapi dengan kualitas daging yang baik dan berjumlah banyak,
diambil sel-sel sperma dari sapi Brahman dari india untuk diinseminasikan pada sapi betina lokal.
- Teknologi Kloning
Kloning, merupakan proses pengambilan informasi
genetik dari satu makhluk hidup dan membuat salinan
identiknya. Hasil dari peristiwa kloning ini akan sama
persis dengan induknya karena memiliki kode genetik
yang juga persis sama dengan induknya. Hasil kloning
yang sangat populer adalah lahirnya domba Dolly pada
1997 di Skotlandia dari induk tunggal.

. - Transfer Embrio Pada Hewan:


Tranfer embrio merupakan sebuah teknologi
perkembangbiakan yang ditempu manusia dengan cara
memindahkan embrio antar rahim induk betina baik
sama maupun beda spesies. Keuntungan yang diperoleh
dari penerapan teknik ini antara lain :
1) Mutu genetik ternak dapat diperbaiki dalam waktu
relatif singkat
2) Populasi ternak unggul dapat ditingkatkan sampai
beberapa kali lipat
3) Mempermudah pemindahan jenis ternak unggul
dalam jarak jauh
4) Menolong ternak yang kurang subur dalam
menghasilkan keturunan
- Hibridisasi
Hibridisasi atau yang disebut dengan persilangan genetik adalah menggabungkan atau
mengawinkan dua jenis tumbuhan atau hewan yang secara ilmiah yang berbeda spesies dan
mempunyai sifat-sifat yang unggul.

B. Kelangsungan Hidup Tumbuhan dan Hewan


Pada umumnya, makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk mempertahankan
hidupnya. Misalnya hewan yang hidup di daerah kutub memiliki bulu yang sangat tebal agar dapat
bertahan di alam yang sangat dingin. Berbeda dengan hewan di lautan kebanyakan memiliki sirip/alat
pembantu lain agar bias berenang. Organisme harus dapat menyesuaikan diri terhadap peruubahan
tersebut, sebab bila tidak ia akan mengalami kesulitan atau bahkan mengakibatkan kematian.
1. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk meyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Kemampuan adaptasi sangat berkaitan dengan kelangsungan hidup. Makin besar
kemampuan beradaptasi, makin besar kemungkinan bertahan hidup. Dengan kemampuan adaptasi
yang besar, suatu jenis makhluk hidup akan dapat menempati habitat yang beragam.
a. Adaptasi pada hewan
Adaptasi yang dilakukan oleh hewan terdiri atas :
1. Adaptasi Fisiologi
Merupakan kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya
berdasarkan fungsi kerja alat-alat tubuh.
Ikan yang hidup di air laut menghasilkan urine yang lebih pekat dbandingkan ikan yang
hidup diair tawar. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar garam air laut sehingga ikan
yang hidup di air laut kekurangan air. Akibatnya kadar garam dalam darah ikan laut lebih
tinggi (pekat). Untuk mengurangi mengurangi kepekatan cairan tubuhnya, ikan
mengeluarkan cairan urine yang pekat. Untuk mengimbangi banyaknya air yang kelur dari
tubuhnya ikan laut hanya mengeluarkan sedikit urin. Sebaliknya ikan air tawar banyak
mengeluarkan cairan urine yang encer untuk membuang kelebihan air karena cairan
dilingkungannya lebih encer.
2. Adaptasi Fisik/morfologi

Adalah penyesuaian bentuk atau struktur alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Contoh adaptasi morfologi:
a. Bentuk paruh burung sesuai dengan cara hidup dan jenis makanannya.
b. Bentuk kaki burung sesuai cara hidupnya
c. Bentuk mulut serangga sesuai dengan jenis makanannya
d. Bentuk gigi pada omnivora, herbivora dan karnivora sesuai jenis makanannya

3. Adaptasi Tingkah Laku


Adalah perilaku makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya
Adaptasi tingkah laku memungkinkan hewan untuk menangkap
mangsa dan menghindari predator. Bahan kimia sering digunakan
oleh beberapa hewan untuk menghindar dari predator, misalnya
semut dan kumbang mengeluarkan cairan berbau tidak enak dan
cumi-cumi serta gurita menyemburkan tinta ketika merasa terancam.
Perilaku kelompok merupakan salah satu tingkah laku yang dapat
melindungi kawanan hewan dari buruan predator. Misalnya ikan
yang membentuk kawanan,karena kawanan ikan terlihat seperti orgnisme yang besar sehingga
predator tidak akan memangsa kawanan ikan tersebut. Mimikri adalah salah satu kemampuan
hewan dari hasil adaptasi, dimana suatu hewan memiliki kemiripan dengan hewan lain secara
tingkah laku maupun penampilan. Contohnya adalah belalang yang menyerupai bunga anggrek
untuk menghindar dari predator. Beberapa hewan memiliki penampilan yang menyerupai
lingkungannya, misalnya serangga berwarna hijau yang tinggal pada rerumputan. Suatu tanda
atau warna yang membantu hewan bersembunyi di lingkungan dari predator disebut kamuflase.
Bunglon memiliki kemampuan untuk mengubah warna tubuh sesuai dengan tempat sekitarnya.
Kamuflase juga merupakan salah satu adaptasi yang dilakukan oleh predator untuk mengelabui
mangsa. Harimau memiliki belang yang membuatnya tersembunyi pada rumput yang tinggi dan
Autotomi pada cicak.

b. Adaptasi pada Tumbuhan


Tumbuhan ada yang hidup di darat, di air, di daerah kering dan daerah lembap, karena tempat
hidup yang berbeda-beda inilah maka tumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu agar dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya. Macam-macam cara adaptasi tumbuhan:
1) Adaptasi morfologi
- Tumbuhan darat beradaptasi dengan lingkungan atau habitatnya. Contohnya adalah jenis
xerofit atau tumbuhan yang hidup di daerah kering atau kekurangan air seperti kaktus yang
memiliki akar panjang untuk menyerap air, daun berbulu dan bentuknya kecil menyerupai
duri, kulit luar tebal dengan lapisan lilin untuk mengurangi penguapan, serta batang yang
mampu menyimpan cadangan air.

- Tumbuhan yang hidup di air atau wilayah lembab (hidrofit) seperti ganggang, terata
dan paku memiliki daun-daun lebar agar proses penguapan berlangsung lebih cepat.
- Pada tumbuhan hidrofit dan higrofit, adaptasi morfologi yang terjadi antara lain memiliki
daun lebar dan tipis, memiliki lapisan lilin, terdapat banyak stomata dan sering melakukan
gutasi (proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun)
2) Adaptasi fisiologi
- Pohon pisang memiliki daun lebar serta tipis yang
dilapisi oleh zat lilin.
- Tumbuhan pakis menggulung daun mudanya untuk
beradaptasi dengan lingkungan lembab.
- Akar bakau yang berjenis akar gantung berfungsi
sebaga pernafasan di daerah pasang surut air laut.
- Tumbuhan berbunga umumnya menghasilkan nektar
untuk menarik serangga sehingga dapat membantu
proses penyerbukan

3) Tingkah laku
- Pohon jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau
untuk mengurangi penguapan (meranggas)
- Keladi meneteskan air untuk mengurang kelebihan air
- Putri malu menutup pada saat di sentuh

2. Seleksi Alam
Persaingan antara makhluk hidup/pemilihan oleh alam dinamakan sebagai seleksi alam. Jadi
dalam hal ini alam memilih atau menyeleksi dan menentukan makhluk hidup mana ynag mampu
beradaptasi terhadap lingkungannya. Teori tentang seleksi alam tersebut dikemukakan oleh tokoh
yang bernama Charles Darwin (1859).
Beberapa teori seleksi alam lainnya:
a) Terbentuknya Spesies Baru
Organisme yang mampu bertahan pada lingkungan baru secara turun-temurun akan membentuk
spesies baru. Proses pembentukan spesies baru tersebut terjadi karena adanya evolusi, yaitu
pembentukkan spesies baru tersebut terjadi karena adanya evolusi, yaitu perubahan pada makhluk
hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama. Contoh: evolusi burung Flinch
di kepulauan Galapagos. Burung yang aslinya pemakan biji, namun tidak menemukan biji sehingga
terjadi perubahan bentuk pada paruh yang menyesuaikan dengan makanannya.
b) Punahnya Suatu Jenis Makhluk Hidup

Salah satu kelompok hewan yang telah punah adalah dinosaurus. Dinosaurus
diperkirakan punah pada 65 juga tahun yang lalu. Hewan ini termasuk reptile purba yang
hidup pada masa masozoikum. Dinosaurus telah punah, hanya fosil-fosilnya saja yang
ditemukan. Kepunahan dinosaurus diduga juga sebagai akibat adanya seleksi alam. Spesies
ini tampaknya tidak dapa beradaptasi pada lingkungan yang selalu berubah-ubah. Pada masa
itu iklim bumi menjadi panas dan kering, sehingga lama-kelamaan dinosaurus punah.

 Faktor penyeleksi alam


Seleksi alam ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Suhu lingkungan
Di daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu tebal, sedangkan di daerah
tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi faktor penyeleksi adalah
suhu lingkungan. Karena hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa
menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan
tereliminasi dan punah. Beruang kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain
bulunya, beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk
menghangatkan tubuhnya.
b. Makanan
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah kebutuhan primer makhluk hidup.
Makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi perebutan makanan. Makhluk hidup yang kuat dan
mempertahankan makanannya akan dapat bertahan hidup, sebaliknya hewan yang lemah dan tidak
mampu bersaing dalam perebutan makanan akan tereliminasi dan punah.
c. Cahaya matahari
Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang
berklorofil. Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk pembentukan makanan.
d. Predator (pemangsa)
e. Wabah penyakit
f. Parasit
 Bukti-bukti adanya Seleksi Alam, di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Organisme memproduksi keturunannya lebih banyak daripada yang bertahan hidup.
b) Ditemukan adanya variasi di antara individu-individu dalam satu jenis.
c) Beberapa variasi dari anggota populasi berhasil bertahan dan menghasilkan keturuna lebih
baik daripada yang lainnya.
d) Dengan berjalannya waktu, individu-individu akan memiliki variasi yang menguntungkan
yang akan mendukung pertumbuhan populasi
 Evolusi
Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup yang terjadi secara perlahan-lahan
dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga menimbulkan spesies baru.
Tokoh Evolusi yang sangat terkenal adalah Charles Robert Darwin, Ia berpendapat bahwa:
a) Spesies yang hidup pada saat ini berasal dari spesies yang hidup di masa silam
b) Evolusi terjadi karena seleksi alam

Anda mungkin juga menyukai