DI SUSUN OLEH :
NAMA :
1. DICKI ABDUL A. ( 07 )
2. SABDA ZANUAR S ( 21 )
KELAS : IX
Perkembangbiakan Hewan
Perkembangbiakan hewan secara generatif dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: bertelur,
melahirkan, dan bertelur-melahirkan
1) Bertelur
ayam
Cara perkembangbiakan hewan secara bertelur disebut juga ovipar. Embrio berkembang di
dalam telur yang dan keluar dari induknya masih dalam bentuk telur. Tahap selanjutnya telur-
telur tersebut dierami oleh induknya sampai menetas (hewan ovipar yang hidup di darat).
Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur diantaranya ikan, katak, berbagai
jenis burung (unggas/aves), beberapa jenis reptil (cecak, tokek, penyu).
2) Melahirkan
Lumba-lumba
Cara perkembangbiakan hewan melahirkan disebut vivipar. Embrio berkembang biak di
dalam rahim induknya. Hewan ini disebut juga mamalia. Ciri-ciri hewan yang berkembang
biak dengan melahirkan yaitu: memiliki daun telinga, bernapas dengan paru-paru, memiliki
kelenjar susu, tubuhnya ditutupi rambut.
Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan diantaranya sapi, kambing,
kelelawar, paus, lumba-lumba, dll.
3) Bertelur-Melahirkan
ular piton
Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur-melahirkan diantaranya ular boa,
ular piton, beberapa jenis kadal, kalajengking, dll.
Perkembangbiakan hewan secara vegetatif adalah dengan cara membelah diri, fragmentasi,
dan tunas.
1) Membelah diri
2) Fragmentasi
Hewan berkembang biak dengan fragmentasi yaitu membentuk individu baru dari bagian
potongan tubuhnya.
contoh hewan yang berkembang biak dengan fragmentasi yaitu Planaria (cacing pipih)
3) Tunas
hydra
Hewan berkembang biak dengan tunas menghasilkan individu baru dari tunas yang tumbuh
dan melepaskan diri dari tubuhnya.
Perkembangbiakan tumbuhan sama halnya dengan hewan yaitu secara generatif (melalui
proses pembuahan) dan vegetatif (tanpa proses pembuahan)
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan generatif yaitu mangga, rambutan, jeruk,
dll.
a) Spora
Spora merupakan bakal individu baru berupa bintil-bintil yang berada dibalik lipatan atau
daun. Spoora yang jatuh akan menjadikan individu baru.
jamur
tumbuhan paku
b) Tunas
Tunas berasal dari tumbuhan induk dan muncul di dekat tumbuhan induk. Tumbuhan yang
berkembang biak dengan tunas biasanya membentuk rumpun.
c) Tunas Adventif
Tunas adventif merupakan perkembangbiakan tumbuhan berasal dari tunas yang tumbuh
pada bagian tertentu tumbuhan, misalnya daun.
d) Umbi Batang
Umbi merupakan tempat cadangan makanan pada tumbuhan. Pada umbi batang, calon-calon
tumbuhan baru muncul dari batang tersebut.
Perkembangbiakan umbi lapis berasal dari lapisan-lapisan tumbuhan induk yang selanjutnya
berkembang menjadi beberapa individu baru.
bawang merah
f) Umbi Akar
Akar tinggal merupakan perkembangbiakan yang tejadi dan berasal dari akar yang tertinggal
(rimpang) dari tumbuhan induk
h) Geragih (Stolon)
Geragih merupakan perkembangbiakan tumbuhan yang berasal dari akar tumbuhan induk
yang menjalar diatas tanah dan kemudian membentuk individu baru.
Perkembangbiakan vegetatif buatan terjadi tanpa adanya proses penyerbukan dan dalam
prosesnya dibantu oleh campur tangan manusia.
a) Cangkok
b) Stek
Contoh : singkong, tebu, mawar (stek batang) dan cocor bebek, sensifera (stek daun)
stek batang pada singkong dan stek daun pada cocor bebek
c) Okulasi
Okulasi merupakan proses penempelan mata tunas dari tumbuhan ke tumbuhan lain dalam
satu jenis
d) Merunduk
Pewarisan sifat akan menyebabkan seorang anak biasanya mempunyai kemiripan dengan
orangtuanya. Hal ini disebabkan adanya penurunan sifat dari induk (orangtua) kepada
keturunannya (anak). Ilmu tentang pewarisan sifat dipelajari dalam cabang ilmu biologi yang
disebut genetika. Istilah dalam biologi untuk pewarisan sifat adalah hereditas.
Gen dan kromosom adalah unsur yang bertanggung jawab atas pewarisan sifat dari induk ke
keturunannya. Kromosom adalah materi genetis berbentuk benang-benang halus yang biasa
disebut dengan kromatin. Kromatin inilah yang membawa informasi genetis kepada
keturunannya. Sedangkan gen adalah bahan kimia yang terdapat pada kromosom. Fungsi dari
gen adalah mempengaruhi sifat atau karakteristik setiap makhluk hidup.
Gregor John Mendel adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkan ilmu tentang
pewarisan sifat. Berkat penemuannya ini, Mendel diberi sebutan sebagai Bapak Genetika.
Percobaan yang dilakukan oleh Gregor Johann Mendel menggunakan kacang ercis. Kacang
ercis dipilih sebagai objek percobaan karena mudah dikembangbiakkan dan disilangkan,
mempunyai jenis keturunan yang cukup beragam, dan mempunyai daur hidup yang pendek.
Persilangan pada pewarisan sifat yang dilakukan oleh Gregor John Mendel menggunakan
kacang ercis (Pisum sativum). Sifat yang diamati ada 7 (tujuh) yaitu bentuk biji, kotiledon
biji, warna bunga, bentuk kulit, warna kulit, tempat batang, dan ukuran batang. Sifat yang
diamati tersebut dapat dilihat secara lebih detail pada gambar di bawah.
Ada dua hukum yang berlaku terkait ilmu pewarisan sifat yang disampikan oleh Gregor
Johann Mendel, yaitu Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II. Bunyi kedua hukum mendel
tersebut adalah sebagai berikut
Berdasarkan kedua hukum tentang pewarisan sifat di atas, semua kemungkinan sifat dari
suatu individu dapat diperkirakan.
Sebelum masuk pada proses persilangan, kita akan ulas istilah yang sering disebut pada
pembahasan pewarisan sifat yang meliputi tiga jenis persilangan (Monohibrid, Intermediet,
Dihibrid). Simak istilah penting pada pewarisan sifat yang akan dibahas di bawah.
Dalam mempelajari pewarisan sifat, terdapat istilah-istilah penting yang akan sering disebut
dalam pembahasan. Contoh istilah yang sering digunakan adalah dominan, resesif, hibrid,
dan lain sebagainya. Daftar istilah pada pewarisan sifat secara lengkapnya dapat dipelajari di
bawah.
Istilah-istilah pada Pewarisan Sifat
1. Dominan: sifat induk yang menutupi sifat yang lain
2. Resesif: sifat yang tidak muncul atau ditutupi oleh sifat dominan
3. Hibrid: hasil persilangan antara dua individu yang berbeda sifat
4. Parental (P): induk yang akan dilakukan proses persilangan
5. Filial (F): keturunan/ individu hasil persilangan
6. Intermediet: sifat campuran antara kedua induk yang muncul pada keturunan
7. Genotipe: susunan gen yang menentukan sifat-sifat pada individu (dituliskan dalam
simbol huruf berpasangan).
Contoh: BB untuk besar dan bb untuk kecil
8. Fenotipe sifat yang tampak dari luar.
Contoh : warna merah, rambut lurus
9. Homozigot: pasangan gen dengan alel yang sama (misal: dominan→ MM atau
resesif→mm)
10. Heterozigot: pasangan gen dengan alel tidak sama (Aa, Bb, Kk, dan sebagainya)
Selanjutnya, ulasan materi yang akan dibahas adalah jenis persilangan yang meliputi
persilangan monohibrid, persilangan intermediet, dan persilangan dihibrid. Untuk
pembahasan pertama adalah persilangan monohibrid, simak pembahasannya di bawah.
Persilangan Monohibrid
Karakteristik persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, sifat yang
kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, dan sifat yang lemah disebut sifat resesif.
Proses persilangan monohibrid akan diberikan melalui sebuah contoh persilangan mawar
merah dominan dan mawar putih resesif. Selengkapnya, perhatikan contoh proses persilangan
di bawah.
Contoh: persilangan pada Mawar Merah dominan (MM) dan Mawar Putih resesif
(mm)
Hasil yang kita dapat di atas dapat dibuat dua kesimpulan, yaitu rasio genotipe dan rasio
fenotipe.
Rasio Genotipe
Rasio genotipe menunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan
membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk sesuai
hasil persilangan di atas adalah
Rasio Fenotipe
Rasio genotipe menujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa
sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe
Persilangan Intermediete
Misalnya, pada persilangan bunga Mawar Merah (MM) dengan Mawar Putih (mm). Hasil
persilangan monohibrid hanya akan menghasilkan bunga mawar merah dan marah putih.
Sedangkan pada persilangan intermediete, hasilnya dapat berupa bunga mawar merah, mawar
merah muda, dan merah putih. Kesimpulannya, bila gen M bertemu dengan m dihasilkan
keturunan dengan warna gabungan yaitu merah muda.
Secara singkat, karakteristik persilangan intermediete akan diberikan di bawah.
Contoh Persilangan Antara Bunga Miriabilis Jalapa Merah dan Miriabilis Jalapa Putih
Rasio Genotipe
Rasio genotipe menunjukkan pewarisan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen
dominan dan membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang
terbentuk sesuai hasil persilangan di atas adalah
Rasio Fenotipe
Rasio genotipe menunjukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan
membawa sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga,
rasio fenotipe keturunan yang terbentuk sesuai hasil persilangan di atas adalah
Persilangan Dihibrid
Jika persilangan monohibrid dan intermediet menyilangkan satu sifat berbeda maka
persilangan dihibrid dilakukan pada dua sifat berbeda. Contohnya persilangan dihibrid antara
kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning homozigot, disimbolkan BBKK, dengan kacang
ercis berbiji keriput berwarna hijau homozigot, disimbolkan bbkk. Semua keturunan
kacang ercis dengan dua sifat beda tersebut adalah kacang ercis berbiji bulat berwarna
kuning, BbKk.
Apabila kacang ercis pada keturunan disilangkan dengan sesamanya maka kacang ercis
ini akan membentuk empat macam gamet baik jantan maupun betina. Kombinasi empat
gamet yang dihasilkan adalah BK, Bk, bK, dan bk. Selanjutnya, kita akan mengulas proses
persilangan dihibrid, yang memiliki kombinasi empat gamet BK, Bk, bK, dan bk.
Persilangan antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (dominan) dengan kacang ercis
berbiji kisut berwarna hijau (resesif).
Hasil yang diperoleh pada hasil akhir persilangan di atas adalah bulat kuning sebanyak 9,
bulat hijau sebanyak 3, kisut kuning ada 3, dan kisut hijau sebanyak 1.