Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL

Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan


Serta Pewarisan sifat

DI SUSUN OLEH :
NAMA :
1. DICKI ABDUL A. ( 07 )
2. SABDA ZANUAR S ( 21 )
KELAS : IX

SMP NEGERI 1 PATEAN


TAHUN AJARAN 2019 / 2020
I. Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan

Perkembangbiakan Hewan

Secara garis besarnya, perkembangbiakan hewan dibedakan menjadi dua macam


yaitu perkembangbiakan hewan secara generatif dan vegetatif.

a. Perkembangbiakan Hewan secara Generatif

Perkembangbiakan hewan secara generatif adalah perkembangbiakan yang terjadi melalui


proses pembuahan. Dalam hal ini terjadi karena adanya peleburan sel kelamin jantan
(sperma) dan sel kelamin betina (ovum).

Perkembangbiakan hewan secara generatif dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: bertelur,
melahirkan, dan bertelur-melahirkan

1) Bertelur

ayam

Cara perkembangbiakan hewan secara bertelur disebut juga ovipar. Embrio berkembang di
dalam telur yang dan keluar dari induknya masih dalam bentuk telur. Tahap selanjutnya telur-
telur tersebut dierami oleh induknya sampai menetas (hewan ovipar yang hidup di darat).

Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur diantaranya ikan, katak, berbagai
jenis burung (unggas/aves), beberapa jenis reptil (cecak, tokek, penyu).

2) Melahirkan

Lumba-lumba
Cara perkembangbiakan hewan melahirkan disebut vivipar. Embrio berkembang biak di
dalam rahim induknya. Hewan ini disebut juga mamalia. Ciri-ciri hewan yang berkembang
biak dengan melahirkan yaitu: memiliki daun telinga, bernapas dengan paru-paru, memiliki
kelenjar susu, tubuhnya ditutupi rambut.

Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan diantaranya sapi, kambing,
kelelawar, paus, lumba-lumba, dll.

3) Bertelur-Melahirkan

ular piton

Cara perkembangbiakan hewan dengan bertelur-melahirkan disebut juga ovovivipar. Hewan


jenis ini bertelur dan embrionya berkembang di dalam tubuhnya hingga menetas. Setelah
menetas, individu baru tersebut keluar dari tubuh induknya.

Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur-melahirkan diantaranya ular boa,
ular piton, beberapa jenis kadal, kalajengking, dll.

b. Perkembangbiakan Hewan secara Vegetatif

Perkembangbiakan hewan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan gewan tanpa


melalui proses pembuahan.

Perkembangbiakan hewan secara vegetatif adalah dengan cara membelah diri, fragmentasi,
dan tunas.

1) Membelah diri

Hewan berkembang biak dengan cara


membelah diri yaitu membelahnya sel dalam hewan tersebut, selanjutnya membentuk
individu baru. Mayoritas hewan tersebut adalah hewan bersel satu.
Contoh hewan yang berkembang biak dengan membelah diri yaitu amoeba, paramaecium, dll

2) Fragmentasi

Planaria (cacing pipih)

Hewan berkembang biak dengan fragmentasi yaitu membentuk individu baru dari bagian
potongan tubuhnya.

contoh hewan yang berkembang biak dengan fragmentasi yaitu Planaria (cacing pipih)

3) Tunas

hydra

Hewan berkembang biak dengan tunas menghasilkan individu baru dari tunas yang tumbuh
dan melepaskan diri dari tubuhnya.

Contoh hewan yang berkembang biak dengan tunas adalah hydra.

Perkembangbiakan pada Tumbuhan

Perkembangbiakan tumbuhan sama halnya dengan hewan yaitu secara generatif (melalui
proses pembuahan) dan vegetatif (tanpa proses pembuahan)

a. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif


Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif dialami oleh tumbuhan berbiji melalui proses
penyerbukan. Penyerbuakan merupakan peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik.

Apabila proses penyerbukan berhasil maka akan terbentuk biji.

Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan generatif yaitu mangga, rambutan, jeruk,
dll.

b. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif

Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif merupakan perkembangbiakan tanpa melalui


proses penyerbukan. Perkembangbiakan vegetatif dibedakan menjadi dua jenis yaitu vegetatif
alami dan vegetatif buatan.

1) Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif Alami

Perkembangbiakan secara vegetatif alami merupakan perkembangbiakan yang terjadi tanpa


adanya proses penyerbukan dan terjadi secara alamiah. Contoh: spora, tunas, tunas adventif,
umbi batang, umbi lapis, umbi akar, akar tinggal, dan geragih.

a) Spora

Spora merupakan bakal individu baru berupa bintil-bintil yang berada dibalik lipatan atau
daun. Spoora yang jatuh akan menjadikan individu baru.

Contoh : tumbuhan paku, lumut, dan jamur.

jamur

tumbuhan paku
b) Tunas

Tunas berasal dari tumbuhan induk dan muncul di dekat tumbuhan induk. Tumbuhan yang
berkembang biak dengan tunas biasanya membentuk rumpun.

Contoh : pisang, bambu, tebu

c) Tunas Adventif

Tunas adventif merupakan perkembangbiakan tumbuhan berasal dari tunas yang tumbuh
pada bagian tertentu tumbuhan, misalnya daun.

Contoh : Sukun, cemara, dan cocor bebek

d) Umbi Batang

Umbi merupakan tempat cadangan makanan pada tumbuhan. Pada umbi batang, calon-calon
tumbuhan baru muncul dari batang tersebut.

Contoh : Kentang, ubi jalar, gembili, dll

umbi batang pada kentang


e) Umbi Lapis

Perkembangbiakan umbi lapis berasal dari lapisan-lapisan tumbuhan induk yang selanjutnya
berkembang menjadi beberapa individu baru.

Contoh : Bawang merah, bawang putih, bunga bakung.

bawang merah

f) Umbi Akar

Tumbuhan yang muncul dari umbi yang terletak di bagian akar

Contoh : wortel, singkong, lobak, dan bunga dahlia

umbi akar pada singkong dan wortel

g) Akar Tinggal/ Rizhoma/ Rimpang

Akar tinggal merupakan perkembangbiakan yang tejadi dan berasal dari akar yang tertinggal
(rimpang) dari tumbuhan induk

Contoh : Jahe, kunyit, lengkuas, temu lawak


kunyit

h) Geragih (Stolon)

Geragih merupakan perkembangbiakan tumbuhan yang berasal dari akar tumbuhan induk
yang menjalar diatas tanah dan kemudian membentuk individu baru.

Contoh : Arbei, pegagan, semanggi, rumput teki

geragih pada arbei

2) Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan vegetatif buatan terjadi tanpa adanya proses penyerbukan dan dalam
prosesnya dibantu oleh campur tangan manusia.

Contoh : Cangkok, stek, okulasi, merunduk.

a) Cangkok

Contoh : rambutan, sawo, mangga, dll (tumbuhan yang memiliki kambium)

b) Stek

Contoh : singkong, tebu, mawar (stek batang) dan cocor bebek, sensifera (stek daun)
stek batang pada singkong dan stek daun pada cocor bebek

c) Okulasi

Okulasi merupakan proses penempelan mata tunas dari tumbuhan ke tumbuhan lain dalam
satu jenis

okulasi pada tanaman alpukat

d) Merunduk

Merunduk merupakan cara perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara merundukan


cabang/ ranting jenis tumbuhan tertentu ke tanah dengan tujuan memunculkan akar baru dan
menjadi individu baru. Jenis tumbuhan yang memungkinkan untuk di runduk adalah
tumbuhan yang memiliki cabang/ ranting yang fleksibel, misalnya : melati, apel, alamanda.

Proses merunduk pada apel


II. Pewarisan Sifat: Persilangan Monohibrid, Intermediet, dan
Dihibrid

Pewarisan sifat akan menyebabkan seorang anak biasanya mempunyai kemiripan dengan
orangtuanya. Hal ini disebabkan adanya penurunan sifat dari induk (orangtua) kepada
keturunannya (anak). Ilmu tentang pewarisan sifat dipelajari dalam cabang ilmu biologi yang
disebut genetika. Istilah dalam biologi untuk pewarisan sifat adalah hereditas.

Gen dan kromosom adalah unsur yang bertanggung jawab atas pewarisan sifat dari induk ke
keturunannya. Kromosom adalah materi genetis berbentuk benang-benang halus yang biasa
disebut dengan kromatin. Kromatin inilah yang membawa informasi genetis kepada
keturunannya. Sedangkan gen adalah bahan kimia yang terdapat pada kromosom. Fungsi dari
gen adalah mempengaruhi sifat atau karakteristik setiap makhluk hidup.

Gregor John Mendel adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkan ilmu tentang
pewarisan sifat. Berkat penemuannya ini, Mendel diberi sebutan sebagai Bapak Genetika.
Percobaan yang dilakukan oleh Gregor Johann Mendel menggunakan kacang ercis. Kacang
ercis dipilih sebagai objek percobaan karena mudah dikembangbiakkan dan disilangkan,
mempunyai jenis keturunan yang cukup beragam, dan mempunyai daur hidup yang pendek.

Persilangan pada pewarisan sifat yang dilakukan oleh Gregor John Mendel menggunakan
kacang ercis (Pisum sativum). Sifat yang diamati ada 7 (tujuh) yaitu bentuk biji, kotiledon
biji, warna bunga, bentuk kulit, warna kulit, tempat batang, dan ukuran batang. Sifat yang
diamati tersebut dapat dilihat secara lebih detail pada gambar di bawah.

Ada dua hukum yang berlaku terkait ilmu pewarisan sifat yang disampikan oleh Gregor
Johann Mendel, yaitu Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II. Bunyi kedua hukum mendel
tersebut adalah sebagai berikut

Hukum Mendel I/ Hukum Pemisahan (Segregation): pada pembentukan gamet (sel


kelamin), kedua gen induk (parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga
tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya.
Hukum Mendel II/ Hukum Berpasangan Secara Bebas (Independent
Assortment): apabila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka
diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain.

Berdasarkan kedua hukum tentang pewarisan sifat di atas, semua kemungkinan sifat dari
suatu individu dapat diperkirakan.
Sebelum masuk pada proses persilangan, kita akan ulas istilah yang sering disebut pada
pembahasan pewarisan sifat yang meliputi tiga jenis persilangan (Monohibrid, Intermediet,
Dihibrid). Simak istilah penting pada pewarisan sifat yang akan dibahas di bawah.

Istilah Penting pada Pewarisan Sifat

Dalam mempelajari pewarisan sifat, terdapat istilah-istilah penting yang akan sering disebut
dalam pembahasan. Contoh istilah yang sering digunakan adalah dominan, resesif, hibrid,
dan lain sebagainya. Daftar istilah pada pewarisan sifat secara lengkapnya dapat dipelajari di
bawah.
Istilah-istilah pada Pewarisan Sifat
1. Dominan: sifat induk yang menutupi sifat yang lain
2. Resesif: sifat yang tidak muncul atau ditutupi oleh sifat dominan
3. Hibrid: hasil persilangan antara dua individu yang berbeda sifat
4. Parental (P): induk yang akan dilakukan proses persilangan
5. Filial (F): keturunan/ individu hasil persilangan
6. Intermediet: sifat campuran antara kedua induk yang muncul pada keturunan
7. Genotipe: susunan gen yang menentukan sifat-sifat pada individu (dituliskan dalam
simbol huruf berpasangan).
Contoh: BB untuk besar dan bb untuk kecil
8. Fenotipe sifat yang tampak dari luar.
Contoh : warna merah, rambut lurus
9. Homozigot: pasangan gen dengan alel yang sama (misal: dominan→ MM atau
resesif→mm)
10. Heterozigot: pasangan gen dengan alel tidak sama (Aa, Bb, Kk, dan sebagainya)

Selanjutnya, ulasan materi yang akan dibahas adalah jenis persilangan yang meliputi
persilangan monohibrid, persilangan intermediet, dan persilangan dihibrid. Untuk
pembahasan pertama adalah persilangan monohibrid, simak pembahasannya di bawah.

Persilangan Monohibrid

Karakteristik persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, sifat yang
kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, dan sifat yang lemah disebut sifat resesif.

Proses persilangan monohibrid akan diberikan melalui sebuah contoh persilangan mawar
merah dominan dan mawar putih resesif. Selengkapnya, perhatikan contoh proses persilangan
di bawah.

Contoh: persilangan pada Mawar Merah dominan (MM) dan Mawar Putih resesif
(mm)
Hasil yang kita dapat di atas dapat dibuat dua kesimpulan, yaitu rasio genotipe dan rasio
fenotipe.

Rasio Genotipe

Rasio genotipe menunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan

membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk sesuai
hasil persilangan di atas adalah

Rasio Fenotipe

Rasio genotipe menujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa
sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe

keturunan yang terbentuk sesuai hasil persilagan di atas adalah

Selanjutnya, kita akan masuk mengulas persilangan Intermediete.

Persilangan Intermediete

Persilangan intermediet termasuk persilangan monohibrid. Hal ini dikarenakan proses


persilangan intermediete sama dengan proses persilangan monohibrid yang telah bahas pada
pembahasan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada hasil akhirnya. Pada persilangan
monohibrid, tidak ada fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya. Sedangkan pada
persilangan intermediete, terdapat fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya.

Misalnya, pada persilangan bunga Mawar Merah (MM) dengan Mawar Putih (mm). Hasil
persilangan monohibrid hanya akan menghasilkan bunga mawar merah dan marah putih.
Sedangkan pada persilangan intermediete, hasilnya dapat berupa bunga mawar merah, mawar
merah muda, dan merah putih. Kesimpulannya, bila gen M bertemu dengan m dihasilkan
keturunan dengan warna gabungan yaitu merah muda.
Secara singkat, karakteristik persilangan intermediete akan diberikan di bawah.

Karakteristik Persilangan Intermediete:


1. Termasuk persilangan monohibrid
2. Bersifat intermediet (sifat yang sama kuat)
3. Tidak ada sifat dominan atau sifat resesif

Untuk menambah pemahaman sobat idschool tentang persilangan intermediete, akan


diberikan contoh proses persilangan intermediete. Selanjutnya, perhatikan persilangan
intermediete antara bunga miriabilis jalapa merah dan miriabilis jalapa putih di bawah.

Contoh Persilangan Antara Bunga Miriabilis Jalapa Merah dan Miriabilis Jalapa Putih

Rasio Genotipe
Rasio genotipe menunjukkan pewarisan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen
dominan dan membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang
terbentuk sesuai hasil persilangan di atas adalah

Rasio Fenotipe

Rasio genotipe menunjukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan
membawa sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga,

rasio fenotipe keturunan yang terbentuk sesuai hasil persilangan di atas adalah

Pembahasan selanjutnya adalah persilangan dihibrid. Simak ulasan materinya di bawah.

Persilangan Dihibrid

Jika persilangan monohibrid dan intermediet menyilangkan satu sifat berbeda maka
persilangan dihibrid dilakukan pada dua sifat berbeda. Contohnya persilangan dihibrid antara
kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning homozigot, disimbolkan BBKK, dengan kacang

ercis berbiji keriput berwarna hijau homozigot, disimbolkan bbkk. Semua keturunan
kacang ercis dengan dua sifat beda tersebut adalah kacang ercis berbiji bulat berwarna
kuning, BbKk.
Apabila kacang ercis pada keturunan disilangkan dengan sesamanya maka kacang ercis
ini akan membentuk empat macam gamet baik jantan maupun betina. Kombinasi empat
gamet yang dihasilkan adalah BK, Bk, bK, dan bk. Selanjutnya, kita akan mengulas proses
persilangan dihibrid, yang memiliki kombinasi empat gamet BK, Bk, bK, dan bk.

Sebelum membahas proses persilangan dihibris, akan disimpulkan karakteristik persilangan


dihibrid. Perhatikan kesimpulan karakteristrik persilangan dihibrid yang akan diberikan di
bawah.

Karakteristik Persilangan Dihibrid


1. Persilangan dengan dua sifat beda.
2. Sifat yang kuat disebut sifat dominan.
3. Sifat yang lemah disebut sifat resesif.
Pada contoh pewarisan sifat yang akan diberikan di bawah, sobat idschool dapat melihat
persilangan dihibrid antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (dominan) dengan
kacang ercis berbiji kisut berwarna hijau (resesif). Simak prosesnya pada cara beriktu.
Baca Juga: Interaksi Makhluk Hidup
Contoh Persilangan Dihibrid

Persilangan antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (dominan) dengan kacang ercis
berbiji kisut berwarna hijau (resesif).

Hasil yang diperoleh pada hasil akhir persilangan di atas adalah bulat kuning sebanyak 9,
bulat hijau sebanyak 3, kisut kuning ada 3, dan kisut hijau sebanyak 1.

Anda mungkin juga menyukai