Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KLIPING IPA

REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN


SECARA VEGETATIF DAN GENERATIF
YANG BUATAN DAN ALAMI

Disusun oleh:
Nisrina Kamalia 9B (28)
Sistem reproduksi pada tumbuhan.

Sama seperti manusia dan hewan, tumbuhan juga memiliki


reproduksi. Reproduksi tumbuhan adalah proses di mana
tumbuhan memperoleh organisme baru yang sesuai
induknya. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), seperti
pada hewan hasil akhir reproduksi tumbuhan adalah
kelanjutan dari spesies tertentu.
Reproduksi pada tumbuhan bisa asektual atau seksual.
Reproduksi aseksual melibatkan berbagai metode yang
sangat berbeda untuk menghasilkan tumbuhan baru yang
identik. Reproduksi seksual disisi lain tergantung pada
serangkaian kompleks peristiwa seluler dasar yang
melibatkan kromosom dan gen.

Reproduksi pada tumbuhan ada dua macam, yakni:


1. Reproduksi secara generatif (kawin)
2. Reproduksi secara vegetatif (tidak kawin)

1. Reproduksi generatif
Reproduksi secara generatif cara perkembangbiakan
tumbuhan yang bisa dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan
dengan cara yang alami. Reproduksi generatif diawali oleh
peleburan sel gamet jantan dan gamet betina.
Gamet adalah sel yang diproduksi oleh organisme untuk
tujuan reproduksi seksual.
Pada tumbuhan tingkat tinggi diawali dengan proses
penyerbukan dan persarian. Alat reproduksi pada tumbuhan
tingkat tinggi ada dua, yakni berupa strobilus (pada
tumbuhan biji terbuka) dan berupa bunga (pada tumbuhan
biji tertutup). Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud), terbentuknya indvidu baru
didahului dengan meleburnya dua gamet. Proses peleburan
gamet jantan dan betina itu membentuk zigot dan disebut
pembuahan atau fertilisasi.
Pada tumbuhan berbiji, gamet jantan (sperma) dihasilkan
oleh alat perkembangbiakan jantan yang disebut benang sari.
Sementara gamet betina (ovum) dihasilkan oleh alat
perkembangbiakan betina disebut putik, tumbuhan yang
melakukan reproduksi secara generatif biasanya melakukan
perkawinan pada bagian bunga.

Alat reproduksi
Pada tumbuhan terdapat kepala sari yang di dalamnya ada
serbuk sari. Serbuk sari tersebut mengandung sel kelamin
jantan. Pada bagian sel kelamin betina, yaitu putik yang
terdiri kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah. Sedangkan
kelopak bunga dan mangkota bunga berperan sebagai alat
perhiasan untuk menaril serangga yang membantu
penyerbukan.
A. Putik
Putik adalah perkembangbiakan betina yang biasanya
terletak pada lingkaran terdalam dari bunga dan dikelilingi
oleh benang sari. Bagian putik adalah kepala putik (stigma),
tangkai putik (stylus), bakal buah (ovarium), dan bakal biji
(ovulum).
Di dalam bakal biji terdapat kantung lembaga yang berisi
beberapa sel. Salah satu sel di antara kandung lembaga
adalah sel telur (ovum) yang intinya akan dibuahi oleh inti
sperma.
B. Benang sari
Benang sari merupakan alat perkembangbiakan jantan.
Bagian-bagian pada benang sari, yakni tangkai sari (filaman)
dan kepala sari (anthera) yang terdiri empat kantong sari.
Benang sari terbentu di dalam kantong sari dan jika telah
masuk, kepala sari pecah dan serbuk sari masuk keluar.
Pada proses reproduksi generatif bisa terjadi oleh beberapa
faktor, yakni:
—Penyerbukan angin (anemogami)
—Penyerbukan hewan (ziodiogami)
—Penyerbukan serangga (entomogami)
—Penyerbukan siput (malakogami)
—Penyerbukan burung (ornitogami)
—Penyerbukan kelelawar (kiropterogami).
—Penyerbukan manusia (antropogami)

2. Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif merupakan perkembangbiakan
yang dilakukan tumbuhan tanpa adanya peleburan antar
dua sel gamet dari jantan dan betina. Namun organisme
baru berasal dari bagian tubuh induknya.
Pada reproduksi vegetatif dibagi menjadi dua, yakni:
A. Vegatatif alami
Pada sistem tersebut bagaimana sistem
reproduksi tumbuhan tidak kawin. Biasanya akan
berkembangbiak dengan bagian lain dari
tumbuhan tersebut. Ada beberapa cara
reproduksi vegetatif alami:
—Dengan membelah diri, contohnya spirulina
—Dengan tunas biasa, contohnya pisang, bambu
dan palem
—Dengan tunas adventif, contohnya pada daun
dan cocor bebek
—Dengan akar rimpang (batang yang tumbuh
mendatar ke dalam), contohnya lengkuas, jahe,
sansiviera
—Dengan umbi batang (batang yang
membengkak), contohnya, kentang, ubi jalar
—Dengan umbi akar (akar yang membengkak),
contohnya dahlia, ketela pohon
—Dengan umbi lapis (modifikasi batang dan daun
yang berlapis), contohnya bunga bakung,
bawang merah
—Dengan geragih (batang yang tumbuh menjalar
di atas permukaan tanah), contohnya, stroberi.
B. Vegetatif Buatan
Vegetatif buatan merupakan perkembangbiakan yang terjadi
karena adanya campur tangan manusia. Ada beberapa cara
vegetatif buatan, yakni:
—Dengan stek, contohnya melati, ketela pohon
—Dengan mencangkok, contohnya jerus, jambu
biji, mangga
—Dengan merunduk, contohnya alamanda
—Dengan menempel memakai tunas, contohnya
jeruks siam dengan jerus keprok
—Dengan menyambung, yaitu menyambung
batang pokok agar kuat dengan batang tanaman
lain sejenis.
—Dengan kultur jaringan, memperbanyak tanaman
dengan mengupayakan sel meristem berklorofil
menjadi calon individu baru.
Tugas
a) Apa yang dimaksud reproduksi secara vegetatif?,
sebutkan contoh tumbuhan dan hewan yang
melakukan reproduksi vegetatif secara alami dan
secara buatan!
b) Apa yang dimaksud reproduksi secara generatif?,
sebutkan contoh tumbuhan dan hewan yang
melakukan reproduksi generatif secara alami dan
secara buatan!
Jawaban :
a) Reproduksi vegetatif merupakan
perkembangbiakan yang dilakukan tumbuhan tanpa
adanya peleburan antar dua sel gamet dari jantan dan
betina.
- Tumbuhan yang melakukan reproduksi vegetatif
secara alami : Bakung, bawang putih, bawang
bombay, tulip, geragih atau stolon.
- Tumbuhan yang melakukan reproduksi vegetatif
secara buatan : Bunga mawar, singkong, mangga,
belimbing, apel, dan alamanda.
- Hewan yang melakukan reproduksi vegetatif :
Hydra, Ubur-ubur, Porifera, Planaria, mawar laut,
Bintang Laut, Amoeba, Paramaecium, Euglena,
serangga seperti lebah, kutu daun.
b) Perkembangbiakan secara generatif adalah proses
perkembangbiakan untuk membentuk individu baru,
yang dilakukan dengan penyatuan sel kelamin jantan
dan betina.
- Tumbuhan yang melakukan reproduksi generatif :
Jagung, salak, mangga, rambutan, pepaya, kacang
tanah, dan pepaya.
- Hewan yang melakukan reproduksi vegetatif : Ikan,
ayam, bebek, serangga, dan hewan amfibi, kucing,
paus, lumba-lumba, kambing, dan anjing, bangsa
reptil, seperti ular dan kadal.
c) 1. Tanaman hidroponik

2. Vertikultur

3.Kultur jaringan
4.Kloning

5.Inseminasi
Sistem reproduksi pada hewan.

Reproduksi atau perkembangbiakan tidak hanya terjadi pada


manusia tapi juga hewan. Reproduksi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru yang
sifatnya sama atau menyerupai induknya.
Fungsi reproduksi pada hewan
Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), reproduksi pada makhluk hidup bertujuan
untuk menambah jumlah populasi.
Menjaga dan mempertahankan kelestarian jenisnya di bumi
agar tidak punah. Namun, kelestarian jenis suatu makhluk
hidup atau spesies tidak hanya ditentukan oleh kemampauan
bereproduksi.Tapi kelestarian jenis suatu organisme
ditentukan juga oleh kemampuan adaptasi dan seleksi alam.
Karena semua makhluk hidup akan mati dan itu bergantung
pada panjang pendeknya usia. Itu sebabnya dibutuhkan
reproduksi.

Cara reproduksi
Secara umum reproduksi pada hewan dibagi menjadi dua,
yakni:
-Reproduksi aseksual
-Reproduksi seksual
1. Reproduksi aseksual
Reproduksi aseksual dihasilkan individu baru tanpa pelebaran
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
Pada umumnya reproduksi tersebut terjadi pada hewan tidak
bertulang belakang (invertebrata) dan sebagian kecil hewan
bertulang belakang (vertebrata).
Ada beberapa cara pada reproduksi aseksual, yakni:
-Membelah diri (pembelahan biner)
Pada cara tersebut adalah pembelahan diri dari satu sel
menjadi dua sel baru. Itu seperti terjadi pada protozoa.
Protozoa adalah hewan pertama atau hewan tingkat rendah
yang hanya bersel satu.
-Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemisahan sebagian sel dari suatu koloni
dan selanjutnya membentuk koloni sel baru. Contohnya
terhadi pada volvox. Volvox adalah salah satu spesies
ganggang hijau yang berbentuk koloni.
Pada beberapa jenis vertebrata juga mampu melakukan
reproduksi seksual dan akseksual secara parthenogenesis.
Parthenogenesis merupakan pertumbuhan dan
perkembangan embrio atau biji tanpa fertilisasi oleh
penjantan. Pada Mei 2007, para ilmuan menemukan bahwa
hiu martil dapat menyuburkan telur mereka sendiri hingga
menjadi individu baru.

2. Reproduksi seksual
Pada reproduksi tersebut melibatkan organ kelamin jantan
dan betina serta ditandai dengan peristiwa pembuahan
(fertilisasi). Pembuahan bisa terjadi di luar tubuh maupun di
dalam tubuh.
Fertilisasi pada hewan dibagai menjadi dua berdasarkan
tempat terjadinya, yakni:
-Fertilisasi eksternal
-Fertilisasi internal
a) Fertilisasi eksternal
Fertilisasi eksternal terjadi di luar tubuh induk betina.
Hewan yang fertilisasinya di luar tubuh induk akan
menghasilkan sel telur dan sel sperma dalam jumlah banyak.
Hal itu terjadi karena kemungkinan terjadinya pembuahan
sangat kecil. Sehingga dengan menghasilkan sel telur dan sel
sperma dalam jumlah banyak dapat memperbesar
keberhasilan proses fertilisasi. Kemungkinan adanya
gangguan terhadap sel telur, sel sperma dan zogot hasil
fertilisasi sangat besar. Seperti keadaan alam yang tidak
menguntungkan atau dimakan hewan lain. Fertilisasi
eksternal biasanya dialami oleh hewan yang hidup di air,
sepertiikan dan katak.
b) Fertilisasi internal
Fertilisasi internal apabila terjadi di dalam tubuh induk
betina. Biasanya terjadi pada hewan generative, seperti kura-
kura (reptile), ayam (aves), dan singa (mamalia).

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), reproduksi seksual


tidak menyiratkan kopulasi atau bahkan penyatuan gamet
(sperma atau telur). Kopulasi adalah tindakan dalam
reproduksi seksual yang dilakukan oleh sepasang hewan
dengan menyatukan organ sel untuk memasukan sperma
agar terjadi fertilisasi.
Peran dari reproduksi adalah untuk memberi kelanjutan
keberadaan suatu spesies. Karena hewan bersaing dengan
individu lain di lingkungan untuk mempertahankan diri. Itu
untuk jangka waktu yang cukup memungkinkan
menghasilkan jaringan bagi keberlangsungan hidup mereka
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai