Anda di halaman 1dari 22

Reproduksi

Makluk Hidup
Kelompok 1

Fitri Utami
2205110592
Novia Cristi Br Pasaribu
2205113110

Nurul Khafizah
2205113117 Rodiatul Fitri
2205110600

Nadhilla Advar
2205110595
Teza Aulia Lubis
2205135855
Pentingnya Reproduksi bagi Makhluk Hidup
Reproduksi berasal dari kata “Re” yang berarti kembali dan “product” yang berarti hasil.
Reproduksi adalah salah satu ciri dari makluk hidup.

Reproduksi merupakan suatu proses biologi yang dilakukan oleh organisme untuk
memperbanyak keturunan. Melalui proses perkembanhgbiakan (reproduksi) suatu organisme
akan memindahkan materi genetik kepada anaknya.

Secara garis besar, reproduksi pada makhluk hidup bertujuan untuk


menambah jumlah populasi spesiesnya. Selain itu, fungsi reproduksi
juga untuk menjaga dan mempertahankan populasi serta menghasilkan
generasi selanjutnya.
Reproduksi Aseksual dan Seksual

1. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi di mana terbentuknya individu baru
tanpa peleburan gamet jantan dan gamet betina.

Reproduksi aseksual biasanya terjadi pada organisme uniseluler, hewan


invertebrata, dan beberapa jenis tumbuh-tumbuhan..
Reproduksi Aseksual dan Seksual

1. Reproduksi Aseksual
Pada tumbuhan, reproduksi aseksual dikenal juga dengan reproduksi atau
perkembangbiakan vegetetaif. Reproduksi vegetatif adalah perkembangbiakan secara
tidak kawin, individu baru berasal dari bagian-bagian tubuh induknya.
Reproduksi Aseksual dan Seksual

2. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual atau pada tumbuh-tumbuhan disebut reproduksi atau
perkembangbiakan generatif adalah proses terbentuknya individu baru yang
didahului dengan peleburan dua sel gamet (gamet jantan dan gamet betina. Peristiwa
peleburan ini disebut fertilisasi (pembuahan). Reproduksi seksual biasa terjadi pada
hewan vertebrata, beberapa hewan invertebrata, dan tumbuhan berbiji baik
gymnospermae maupun angiospermae..
Reproduksi Sel
Reproduksi sel bertujuan untuk menambah jumlah dan jenis sel atau membentuk
sel-sel lain dengan tujuan tertentu. Reproduksi atau pembelahan sel terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Amitosis
Pembelahan amitosis merupakan pembelahan sel yang tidak melalui urutan tahap-tahap
tertentu atau terjadi secara spontan. Pada pembelahan ini nukleus langsung membelah
menjadi dua lalu didistribusikan pada sel anak tanpa didahului oleh pembentukan
benang spindel, peleburan membran inti, penampakan kromosom, atau ciri lain. Contoh
pembelahan ini terjadi pada bakteri, amoeba, Paramecium, atau alga biru.
Reproduksi Sel
3. Meiosis
Pembelahan meiosis memiliki ciri
sebagai berikut:
• terjadi dalam peristiwa
pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) pada kelenjar
kelamin (gonad)
• menghasilkan empat sel yang tidak
identik dengan sel semula (diploid
menjadi haploid), karena terjadi
pengurangan kromosom
pembelahan ini sering disebut
pembelahan reduksi
• bertujuan untuk mengurangi jumlah
kromosom, agar komposisi
kromosom anak sama dengan
komposisi kromosom induk
• berlangsung dalam dua kali PMAT,
yaitu PMAT I (pembelahan reduksi)
dan PMAT II tanpa diselingi
interfase.
Reproduksi Sel
1. Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang melalui tahap-tahap
pembelahan tertentu, yaitu: profase, metafase, anafase, dan telofase (PMAT).
Pembelahan ini memiliki ciri sebagai berikut:
• terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis)
• bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi
• menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk semula (diploid
menjadi diploid/haploid menjadi haploid)
• berlangsung dalam satu kali PMAT.
Reproduksi pada Tumbuhan
1. Reproduksi Generatif
Reproduksi Generatif adalah terjadinya individu baru yang didahului dengan
peleburan dua sel gamet. Peristiwa ini disebut pembuahan. Pembuahan
(fertilisasi) pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses
penyerbukan (persarian/polenasi).
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan (kepala
putik).
Macam-macam Penyerbukan
Berdasarkan Penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan
1) Anemogami: penyerbukan yang disebabkan oleh angin.
2) Zoidiogami: penyerbukan yang dibantu oleh hewan.
Berdasarkan jenis hewannya dapat dibedakan lagi menjadi:
a. Entomogami : Penyerbukan yang dibantu oleh serangga
b. Ornitogami : Penyerbukan yang dibantu oleh burung
c. Kiropterogami: Penyerbukan yang dibantu oleh kelelawar
d. Malakogami : Penyerbukan yang dibantu oleh siput
Reproduksi pada Tumbuhan
Macam-macam Penyerbukan
Berdasarkan Penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan
1) Hidrogami: penyerbukan karena bantuan air. Ini pada umumnya terjadi
pada tumbuhan yang hidup di dalam air, misalnya Hydrilla.
2) Antropogami: disebut juga penyerbukan buatan atau sengaja, yaitu
penyerbukan karena bantuan manusia. Hal ini dilakukan oleh manusia
karena tidak terdapatnya vektor yang dapat membantu penyerbukan.
Contohnya, tumbuhan vanili.
Berdasarkan asal serbuk sari
3) Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk
sari berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat
bunga belum mekar disebut kleistogami.
4) Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana
serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu
individu.
Reproduksi pada Tumbuhan
Macam-macam Penyerbukan
Berdasarkan asal serbuk sari
1) Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana serbuk
sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu
species/jenis.
2) Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari
spesies lain.
Terdapat beberapa jenis tumbuhan yang penyerbukan tidak mungkin terjadi
secaara autogami (penyerbukan mandiri). Hal ini disebabkan oleh:
a. Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak.
b. Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan.
Dikogami dapat dibedakan atas:

1) Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada putiknya.
Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay.
2) Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya.
Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat.
Reproduksi pada Tumbuhan
Terdapat beberapa jenis tumbuhan yang penyerbukan tidak mungkin terjadi
secaara autogami (penyerbukan mandiri). Hal ini disebabkan oleh:
3) Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk
sari dari bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali
dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain
sebagainya.
4) Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik
tidak sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina,
kaca piring, dan lain sebagainya).

Pembuahan
Penyerbukan akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh
pembuahan, yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin
betina. Pada tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu
pembuahan tunggal pada Gymnospermae dan pembuahan ganda pada
Angiospermae
Reproduksi pada Tumbuhan
1. Pembuahan Tunggal

Proses Pembuahan Tunggal pada Pinus (Gymnospermae)


Reproduksi pada Tumbuhan
2. Pembuahan Ganda

Proses Pembuahan Tunggal pada (Angiospermae)


Reproduksi pada Tumbuhan
2. Reproduksi Vegetatif
Reproduksi Vegetatif adalah terjadinya individu baru tanpa didahului
peleburan dua sel gamet. Dapat dibedakan menjadi dua macam:

a) Vegetatif alami
1) Dengan pembelahan sel, terjadi pada tumbuhan bersel satu seperti
Chlorella.
2) Dengan menghasilkan spora vegetatif, misalnya pada tumbuhan paku,
fungi, dan ganggang.
3) Dengan rhizoma atau akar tinggal: pada irut, bunga tasbih, lengkuas,
temulawak, dan kunyit.
Reproduksi pada Tumbuhan
2. Reproduksi Vegetatif
a) Vegetatif alami
4) Dengan stolon atau geragih,
misalnya pada pegangan (Sentela
asiatica), rumput teki, arbei, dan
stroberi.
5) Dengan umbi batang, misalnya
kentang, ubi jalar, dan talas.

6) Dengan umbi akar, misalnya pada wortel.


7) Dengan umbi lapis, misalnya pada bawang merah
8) Dengan tunas, misalnya pada bambu, dan pisang
9) Dengan tunas adventif, misalnya pada cocor bebek dan sukun
(Artocarpus altilis).
Reproduksi pada Tumbuhan
2. Reproduksi Vegetatif
b) Vegetatif buatan
1) Mencangkok
Tumbuhan yang biasa dicangkok adalah tumbuhan dikotil seperti
jambu, sawo, rambutan, mangga, jeruk, dan lain-lain. Tujuan
mencangkok adalah agar diperoleh tumbuhan baru yang cepat berbuah
dan sifatnya sama dengan induknya
Reproduksi pada Tumbuhan
2. Reproduksi Vegetatif
b) Vegetatif buatan
2) Menempel (Okulasi)
Menempel adalah menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang
berbeda. Umumnya dua jenis tanaman yang digabungkan tersebut
masing -masing mempunyai kelebihan. Misalnya tumbuhan mangga
berakar kuat, buahnya sedikit, dengan tumbuhan mangga yang berakar
lemah, buahnya banyak. Maka cara menempelnya, pada batang
tumbuhan yang berakar kuat, ditempelkan kulit yang mempunyai
calon tunas dari batang tumbuhan mangga yang berbuah banyak
tetapi berakar lemah tadi.
Reproduksi pada Tumbuhan
2. Reproduksi Vegetatif
b) Vegetatif buatan
3) Merunduk
Cara ini dilakukan dengan merundukkan dan kemudian membelokkan
ke bawah batang atau cabang tanaman. Pada bagian cabang yang
tertimbun tanah kemudian akan tumbuh akar-akar. Setelah
akarakarnya kuat cabang yang berhubungan dengan batang induk
dipotong. Tanaman yang biasa dikembangkan dengan merunduk
adalah apel, anyelir, alamanda, selada air, anggur, dan lain sebagainya.
Reproduksi pada Tumbuhan
2. Reproduksi Vegetatif
b) Vegetatif buatan
4) Stek
Stek adalah memperbanyak dengan potongan-potongan batang, yang
ditanam, lalu tumbuh menjadi tanaman baru. Potongan-potongan
tersebut harus punya buku-buku. Banyak dilakukan terhadap ubi kayu
dan bunga bougenville
Bunga Mawar bunga Selasih
Warnanya cerah tiada duanya
Cukup sekian dan terima kasih
Kami harap tidak ada yang bertanya

Anda mungkin juga menyukai