BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di dunia ini, mempunyai cara tersendiri untuk
mempertahankan hidup. Baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan. Mereka dapat
mempertahankan hidup dan menjaga kelestarian jenisnya dengan cara yang disebut
reproduksi. Reproduksi itu sendiri dapat dilakukan dengan cara alami dan juga buatan.
Pada tumbuhan, terdapat dua cara reproduksi, yaitu vegetatif (aseksual, secara tidak
kawin) dan generatif (seksual, secara kawin). Vegetatif masih dikelompokkan menjadi
dua cara, yakni dengan cara alami dan buatan. Setiap cara reproduksi memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Perkembangbiakan vegetatif buatan dilakukan dengan cara menyambung dan
menempel adalah salah satu miskonsepsi yang terjadi pada reproduksi tumbuhan.
Sebenarnya konsep pembiakan ialah pertambahan individu, pada menyambung justru
terjadi pengurangan atau setidaknya tidak bertambah.
Pada manusia, terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan. Apakah itu?
Pertumbuhan ialah proses pertambahan ukuran makhluk hidup secara irreversible
(tidak dapat kembali ke ukuran semula), misal pertumbuhan tulang lengan. Sedangkan
perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan individu. Setiap pertumbuhan
dan perkembangan pada manusia memiliki ciri-ciri masing-masing.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah tumbuhan melakukan reproduksi?
2. Apa sajakah miskonsepsi yang terjadi pada reproduksi tumbuhan?
3. Apakah pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
4. Bagaimanakah ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup?
5. Bagaimanakah ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan pada manusia?
6. Bagaimanakah penerapan teknologi reproduksi pada tumbuhan?
C. Tujuan
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharuskan memahami hal-hal
sebagai berikut.
1. Memahami bagaimana tumbuhan melakukan reproduksi.
2. Memahami miskonsepsi yang terjadi pada reproduksi tumbuhan.
3. Memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
4. Memahami ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
5. Memahami ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
6. Memahami penerapan teknologi reproduksi pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Reproduksi Tumbuhan
Reproduksi adalah suatu proses pada makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan. Setiap makhluk hidup berusaha memprtahankan jenisnya dari kepunahan.
Salah satu usaha itu adalah mengadakan reproduksi atau perkembangbiakan makhluk
hidup. Reproduksi tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a) Reproduksi secara vegetatif/ aseksual atau secara tak kawin
Reproduksi secara vegetatif adalah pembentukan individu baru tanpa adanya
peleburan dua sel kelamin jantan dan betina. Dikelompokkan menjadi dua sebagai
berikut.
1) Reproduksi vegetatif alami
Dapat terjadi dengan cara sebagai berikut.
Pembelahan sel: cara ini biasa terjadi pada tumbuhan bersel satu,
misalnya ganggang bersel satu dan bakteri.
Pembentukan spora: cara ini dijumpai pada jamur, tumbuhan lumut, dan
paku-pakuan.
Pada jamur, spora yang keluar dari kotak spora (sporangium) merupakan spora
yang masak. Spora ini bila jatuh di tempat yang cocok, akan tumbuh menjadi benang
jamur (hifa). Tumbuhan paku mempunyai daun yang menghasilkan spora, daun
tersebut dinamakan sporofil. Bila spora paku ini sudah masak dan jatuh di tempat yang
cocok, akan tumbuh menjadi protalium, dari protalium inilah akan dihasilkan alat
reproduksi generatif.
Pembentukan tunas: caranya yaitu dari bagian batang yang terdapat di
dalam tanah dapat dibentuk tunas yang akan tumbuh menjdi individu
baru. Individu baru yang tumbuh tidak jauh dari induknya. Cara ini
terjadi pada tumbuhan tebu, pisang, bambu, dan sebagainya.
Tunas adventif: adalah tunas yang tumbuh pada bagain tubuh tanaman
yang bisanya tidak bertunas, seperti akar dan daun. Tumbuhan yang
berkembangbiak dengan cara ini adalah cocor bebek dengan tunas daun,
sukun dengan tunas akar, dan lain sebagainya.
c. Merunduk
Cara ini dilakukan dengan merundukkan bagian ujung cabang tanaman
ketanah dan menimbun bagian di bawah ujung dengan tanah. Pada bagian
cabang yang tertimbun tanah akan tumbuh akar. Setelah tanaman cukup besar
dapat dipisah dari cabang tanaman.
d. Mengenten
Pada dasarnya sama dengan menempel. Cara ini banyak dilakukan pada
tanaman buah-buahan.
e. Menyetek
Menyetek adalah memper banyak tanaman dengan cara memotong-
motong batang. Kemudian batang tersebut ditanam. Hasilnya berupa tanaman
yang sama dengan induknya.
f. Umbi batang
Cara perkembangbiakan dengan umbi batang ini terjadi pada kentang,
ubi, gembili, dan lain sebagainya. Di beberapa tempat dari umbi kentang sering
ditemukan calon tunas bila umbi tersebut ditanam, tunas akan tumbuh menjadi
individu baru.
g. Rizoma atau akar tinggal
Rizoma adalah batang yang tumbuh mendatar didalam tanah. Rizoma
juga berbuku-buku. Pada ujung rizoma biasanya akan tumbuh tunas
danmelalui tunas inilahterbentukindividu baru. Tumbuhan yang berkembang
biak dengan rizoma dan alang-alang, lengkuas,keladi, dan sebagainya.
h. Stolon atau geragih
Stolon merupakan batang tanaman yang tumbuh menjalar di
ataspermukaantanah. Padabatang yang menjalarinitumbuhtunaskeatas dan
akar-akar kebawah sehingga tunas ini tidak bergantung pada induknya.
Tanaman yang berkembang biak dengan stolon adalah enceng gondok, rumput
teki, arbei, dan lainnya.
Gambar 4. Pertumbuhan
Tahap
No Ciri-ciri
Perkembangan
1 Balita - Mulai mengenal lingkungan.
- Membutuhkan perhatian khusus dari orang tua.
- Senang bermain.
- Bersifat kekanak-kanakan (manja).
- Cenderung keras kepala.
- Suka menolak perintah.
- Membutuhkan zat gizi yang banyak.
- Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.
2 Kanak-kanak - Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai
tumbuh.
- Pertumbuhan jiwanya relatif stabil.
- Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah gurunya.
- Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan.
- Sifat keras kepala mulai berkurang dan lebih dapat
menerima pengertian karena kemampuan logikanya mulai
berkembang.
3 Remaja - Mulai memperhatikan penampilan.
- Mudah cemas dan bingung bila adanya perubahan
psikis.
- Tidak mau dibatasi aktivitasnya.
- Mulai memilih teman yang cocok.
- Tidak mau diperlakukan seperti anak kecil.
- Selalu ingin mencoba hal-hal baru.
- Senang meniru idola atau berkhayal.
- Mulai bersikap kritis.
- Mulai ada perubahan bentuk fisik.
- Mulai menghasilkan hormon reproduksi.
- Alat kelamin mulai berkembang.
- Hormon pertumbuhan masih terus dihasilkan.
dalam air atau bisa juga ditambahkan media yang tidak dapat menyerap air
seperti kerikil, spons, skam ataupun serbuk kayu. Dengan adanya nutrisi maka
tanaman tidak membutuhkan tanah untuk diserap nutrisinya.
Gambar 5. Hidroponik
b. Vertikultur
Teknik ini sangat cocok dilakukan di daerah perkotaan yang minim lahan,
karena teknik ini merupakan budidaya yang menanam tanaman dengan cara
membuat instalasi secara bertingkat sehingga meskipun lahannya sempit, tetap
menghasilkan tanaman yang melimpah. Cara ini bisa dilakukan dengan cara
menggantung tanaman ataupun menaruhnya secara bersusun.
Gambar 6. Vertikultur
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan,
termasuk manusia. Mereka bernafas, membutuhkan nutrisi, menanggapi rangsang, dan
lain-lain. Salah satu ciri pertumbuhan dan perkembangan ialah bereproduksi.
Reproduksi itu sendiri merupakan cara makhluk hidup untuk melestarikan jenisnya.
Seperti pada tanaman yang melakukan reproduksi dengan cara vegetatif dan generatif.
Pada reproduksi tanaman terjadi miskonsepsi seperti perkembangbiakan vegetatif
buatan dilakukan dengan cara menyambung dan menempel. Sebenarnya konsep
pembiakan ialah pertambahan individu, pada menyambung justru terjadi pengurangan
atau setidaknya tidak bertambah. Selain itu, teknologi juga diterapkan pada tanaman
dalam bereproduksi, yaitu dengan holtikultura, vertikultura, dan kultur jaringan
tumbuhan.
B. Saran
1. Berdasarkan cara reproduksi tanaman yang telah diuraikan, seyogyanya diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari supaya berbagai jenis tanaman tetap lestari.
2. Setelah mengetahui ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan manusia, seyogyanya
kita bercermin dan menjaga diri kita agar menjadi manusia yang unggul.
3. Setelah mengetahui bahwa pada reproduksi tumbuhan terjadi miskonsepsi,
seyogyanya kita dapat menyaring informasi yang kita peroleh mengenai hal
apapun, termasuk tentang reproduksi tumbuhan.
4. Dengan adanya teknologi yang dapat diterapkan pada reproduki tanaman,
seyogyanya dapat mempertahankan kelestarian jenis tanaman dan dapat
meningkatkan kualitas serta kuantitas tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 9 Ciri-Ciri Makhluk Hidup beserta Gambarnya dan Contohnya Lengkap. [online].
(http://www.ilmupengetahuanalam.com/2016/02/pengertian-ciri-ciri-makhluk-hidup-
beserta-contohnya.html diakses Selasa, 13 September 2016 pukul 15.45 WIB).
Kaligis, R. E., Jenny dan Darmodjo Hendro. 1991. PENDIDIKAN IPA. Jakarta:
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PROYEK PEMBINAAN TENAGA
KEPENDIDIKAN.