PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemampuan organisme untuk mempunyai keturunan disebut
berkembang biak (reproduksi). Perkembangbiakan pada makhluk hidup
dibagi menjadi dua cara, yaitu dengan cara generatif (seksual) dan cara
vegetatif (aseksual). Perkembangbiakan secara vegetatif dibagi menjadi 2,
yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Alasan penulis memilih karya tulis ilmiah ini, karena penulis ingin
mempraktikkan sendiri bagaimana cara menyetek tanaman boegenvile
serta sebagai syarat ketuntasan pelajaran biologi semester 1.
Di dalam karya tulis ilmiah ini, penulis akan memberikan informasi
tentang macam-macam perkembangbiakan Generatif dan Vegetatif. Serta
penulis juga akan memberikan contoh-contohnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses menyetek tanaman boegenvile?
1.3 Tujuan Penelitian
1.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Perkembangbiakan Generatif (Seksual)
1
lain, bahkan berasal dari tumbuhan berbeda. Ditinjau dari asal serbuk
sari, penyerbukan dibagi menjadi 3, yaitu :
a). Penyerbukan sendiri (autogami), terjadi jika serbuk sari dan
putik berasal dari satu bunga.
b). Geitonogami, terjadi jika serbuk sari dan putik berasal dari
bunga lain.
c). Penyerbukan silang (alogami), terjadi jika serbuk sari dan putik
masing-masing berasal dari tanaman lain.
Sedangkan ditinjau dari jenis perantaranya, penyerbukan dibagi
menjadi 4, yaitu :
a). Penyerbukan oleh angin
b). Penyerbukan oleh hewan
c). Penyerbukan oleh air
d). Penyerbukan oleh manusia
Proses pembuahan pada tumbuhan biji
Tahap-tahap pembuahan:
1. Setelah penyerbukan, kepala putik menghasilkan cairan
bergula untuk memberi makan serbuk sari yang melekat.
2. Dari butir serbuk sari akan tumbuh pembuluh panjang yang
disebut tabung serbuk sari.
3. Tabung serbuk sari menuju ke inti sel telur didalam bakal
biji. Dan didalam tabung serbuk sari ada 3 inti sperma.
4. Satu inti sperma mengatur pertumbuhan tabung serbuk sari.
Satu inti sperma lainnya membuahi inti sel telur lalu
membentuk zigot dan berkembang menjadi embrio.
4.
5.
6.
7.
Mencangkok.
Caranya: buanglah kulit cabang pada bagian yang akan dicangkok.
Tujuannya adalah agar pengangkutan dari dahan tersebut kebagian
lain terputus. Lalu buang kambium pada batang agar terbentuk kulit
baru dan cangkokan berhasil.
Cagkokan dibuat pada cabang batang yang tidak terlalu besar, kirakira bergaris tengah 2,5 cm. Tidak jauh dari pangkal dahan, kulit
batang dibuang menurut lingkaran batang sepanjang kira-kira 10 cm.
Kambium dikikis dan dibersihkan. Setelah terasa tidak licin, bagian
kayu yang terbuka ditutup dengan tanah lembap. Kemudian, tanah
lembap itu dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik lalu diikat
dikedua ujungnya.
Biasanya tanaman yang dicangkok adalah mangga, jambu, dan
belimbing.
6
2.
Merunduk
Perkembangbiakan dengan merunduk bisa dilakukan pada tanaman
alamanda, melati, dan apel. Tumbuhan ini umumnya mempunyai
ranting yang panjang dan kecil. Jika ranting tersebut dibengkokkan
kedalam tanah dengan ujung tersembul dipermukaan, dibagian yang
tertimbun tanah akan tumbuh akar. Setelah akar itu kuat, batang yang
menghubungkan dengan induknya dapat dipotong.
3.
Setek
Setek bisa dilakukan pada tumbuhan berbunga, misalnya mawar,
melati, boegenvile, kamboja, dll. Untuk membuat setek, dahan atau
ranting yang sudah dewasa dipotong. Potongan dahan tersebut
kemudian ditancapkan ke tanah yang cukup gembur. Setelah beberapa
hari, potongan batang tersebut berakar sehingga menjdi tumbuhan
baru. Cara ini disebut setek batang.
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah penulis, desa petahunan kecamatan
sumbersuko.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu pada bulan November 2014
minggu ke-1.
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
Tabel 1 Alat-alat penelitian.
NO.
Nama Alat
Jumlah
1.
Gayung
1 buah
2.
1 buah
3.
golok
1 buah
4.
sendok besar
1 buah
b. Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
Tabel 2 Bahan penelitian.
NO.
1.
Nama Bahan
Tanah gembur yang dicampur dengan
pupuk kompos
2.
Jumlah
pot plastik
3 potong
1.
10
DAFTAR PUSTAKA
11