Anda di halaman 1dari 34

RANGKUMAN MATERI IPA

I. PERKEMBANGBIAKKAN TUMBUHAN DAN HEWAN


A. Perkembangbiakan pada hewan
Perkembangbiakan hewan terbagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut ini:
1. Generatif – Perkembangbiakan dengan jenis ini akan membentuk individu baru dengan cara
kawin yaitu peleburan sel kelamin jantan dan juga sel kelamin betina. Berikut ini adalah jenis
perkembangbiakan yang masuk ke dalam jenis generatif :
a. Melahirkan atau vivipar (hewan mamalia : harimau, kucing, sapi, dll).
b. Bertelur atau ovipar (burung, serangga, ikan, buaya, dll).
c. Bertelur dan juga melahirkan atau ovovivipar (jenis kadal dan ular tertentu, ikan hiu ).
2. Vegetatif – Perkembangbiakan dengan cara vegetatif akan dilakukan oleh hewan yang
memiliki tingkat rendah. Cara vegetatif merupakan cara yang bisa dilakukan hewan untuk
berkembangbiak meskipun dengan cara tidak kawin.
Berikut ini adalah jenis perkembangbiakan yang masuk ke dalam jenis vegetatif :
a. Membelah Diri : Berikut ini adalah jenis hewan yang berkembangbiak dengan cara
membelah diri jenis protozoa, yaitu hewan yang bersel satu.
b. Tunas : Hewan yang berkembangbiak dengan cara tunas hanya ada satu yaitu hewan hydra.
c. Fragmentasi : Hewan yang berkembangbiak dengan cara fragmentasi adalah cacing planaria.
Cacing itu memiliki bentuk tubuh yang pipih dan jika tubuhnya dipotong justru akan muncul
individu baru dari bagian tubuh yang dipotong tersebut.
B. Perkembangbiakan pada tumbuhan
1. Bagian bagian Bunga

1) Tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah bunga.
Tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai bunga
dengan ranting.
2) Dasar bunga berada pada bunga bagian bawah yaitu di atas tangkai bunga. Dasar bunga
berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
3) Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika
masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika
masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna
dan bentuknya menyerupai daun.
4) Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling indah dan berwarna warni.
Mahkota bunga sering disebut dengan perhiasan bunga. Keindahan mahkota bunga
sangat menarik bagi serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan.
5) Benang sari merupakan alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga yang
terdiri dari tangkai sari, kepala sari dan serbuk sari. Benang sari biasanya terletak di
tengah-tengah mahkota bunga.
6) Putik merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebut kepala putik. Bagian putik
yang panjang disebut tangkai putik. Bakal buah terdapat pada bagian bawah putik.
Bakal biji terdapat di dalam buah yang mempunyai dua inti, yaitu sel telur dan calon
lembaga.
1. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada
tumbuhan berbunga, pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan
adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
a. Penyerbukan sendiri : Penyerbukan sendiri adalah penyerbukan pada suatu bunga yang
serbuk sarinya berasal dari bunga itu sendiri. Penyerbukan sendiri umumnya tidak
menghasilkan keturunan bervariasi. Selain itu, ciri penyerbukan jenis ini adalah bunganya
termasuk bunga sempurna (hermaprodit) yang memiliki kelamin jantan dan betina dalam
satu bunga saja. Contoh tumbuhan yang dapat melakukan penyerbukan sendiri adalah bunga
turi, bunga sepatu, bunga telang, dll.
b. Penyerbukan tetangga : Penyerbukan tetangga adalah penyerbukan pada suatu bunga yang
serbuk sarinya berasal dari bunga lain pada tumbuhan tersebut. Penyerbukan tetangga terjadi
karena bunga jantan dan bunga betina pada tumbuhan tersebut tidak berada dalam satu bunga.
Contoh penyerbukan tetangga misalnya terjadi pada tumbuhan jagung, kelapa, kelapa sawit, dll.
c. Penyerbukan silang : Penyerbukan silang adalah penyerbukan pada suatu bunga yang
serbuk sarinya berasal dari bunga lain pada tumbuhan lainnya yang masih sejenis. Penyerbukan
silang sering disebut dengan istilah persilangan. Penyerbukan silang umumnya menghasilkan
variasi keturunan karena perpaduan 2 sifat tumbuhan induk. Semua tumbuhan bisa melakukan
penyerbukan silang, jika dengan bantuan manusia.
d. Penyerbukan bastar : Penyerbukan bastar adalah penyerbukan pada suatu bunga yang
serbuk sarinya berasal dari bunga lain pada tumbuhan lainnya yang berbeda jenis atau
sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat beda. Contohnya penyerbukan bastar misalnya
serbuk sari jambu batu berdaging merah menyerbuki putik dari jambu batu berdaging putih.
2. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan :
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui proses
penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan baru yang terbentuk berasal dari pertumbuhan dan
perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya. Perkembangbiakan vegetatif
dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan
perkembangbiakan vegetatif buatan.
a. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan
manusia.
1) Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora
sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora
yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan.
2) Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah. Ujung batangnya
menggembung dan membentuk umbi. Umbi adalah tempat untuk menyimpan cadangan
makanan yang mengandung karbohidrat. Contoh tumbuhan tersebut adalah ubi jalar dan
kentang. Pada umbi kentang atau ubi jalar biasanya terdapat lekukan umbi yang disebut
mata tunas. Mata tunas terbentuk inilah yang kelak dapat tumbuh menjadi tumbuhan
baru.
3) Lapis-lapis pada bawang merah itu disebut umbi lapis. Umbi lapis merupakan lapisan
daun berdaging dan berfungsi sebagai makanan cadangan. Di tengah lapisan umbi
terdapat tunas. Tunas yang terbentuk di tengah umbi lapis disebut siung. Siung yang
terpelihara akan menghasilkan umbi baru yang lebih banyak. Perkembangbiakan dengan
umbi lapis terjadi pada bawang merah, bawang putih, bawang daun, bunga bakung, dan
bunga lili.
4) Perkembangbiakan dengan tunas artinya tunas dari tumbuhan induk tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Tunas pohon pisang tumbuh dari pangkal induknya. Tunas tumbuh
menjadi pohon pisang baru. Jarak tunas-tunas baru berdekatan dengan induknya sehingga
membentuk rumpun pohon pisang. Ada pula tumbuhan lain yang berkembang biak
dengan tunas, yaitu bambu dan tebu.
5) Tunas adventif dapat ditemukan pada bagian tepi daun atau akar tumbuhan. Tumbuhan
yang berkembang biak dengan tunas adventif antara lain sukun, kesemek, dan cocor
bebek. Sukun dan kesemek memiliki tunas adventif pada akar, sedangkan cocor bebek
memiliki tunas adventif pada daun.
6) Akar tinggal atau rhizoma adalah bagian batang yang tumbuh menjalar di dalam tanah.
Akar tinggal pada tumbuhan berguna untuk menumbuhkan tunas baru. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal yaitu kunyit, temulawak, jahe,
alang-alang, dan lengkuas.
7) Geragih adalah batang yang tumbuh di atas tanah atau di dalam tanah. Pada ruas-ruas
batang terdapat akar yang akan tumbuh menjadi tunas baru. Tunas-tunas baru yang
terbentuk akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yang tidak bergantung pada induknya.
Geragih dapat tumbuh di atas tanah maupun di dalam tanah. Geragih yang tumbuh di atas
tanah terdapat pada tumbuhan semanggi, stroberi, dan pegagan. Geragih yang tumbuh di
dalam tanah terdapat pada tumbuhan rumput teki.
b. Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan
bantuan manusia.
1) Mencangkok
Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan
induknya. Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping
dua, misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya
2) Menempel (okulasi)
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis,
tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis. Pada
dasarnya tujuan okulasi atau menempel sama dengan tujuan mengenten atau
menyambung, yaitu menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga
diperoleh satu tanaman yang memiliki gabungan sifat unggul.
3) Menyambung/ mengenten
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas
dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat
unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat
unggul. Perhatikan contoh berikut!. Misalnya, ada dua tanaman mangga. Tanaman
mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua
berakar lemah tetapi buahnya sangat manis. Untuk memperoleh pohon mangga yang
berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar
kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis.
4) Stek
Menyetek adalah memperbanyak tumbuhan dengan menancapkan atau menanam
potongan potongan batang tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat distek antara lain
ketela pohon, tebu, mawar, melati, dan kangkung. Selain stek batang dikenal pula stek
daun dan stek pucuk. Tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan stek pucuk antara lain.
Sedangkan tumbuhan yang diperbanyak dengan stek daun antara lain begonia dan
sanseviera.
5) Merunduk
Merunduk adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukkan batang atau
cabang ke tanah sehingga tumbuh akar. Setelah akarnya banyak cabang yang
berhubungan dengan tumbuhan induk, induk dipotong. Tumbuhan yang biasa
dikembangbiakan antara lain alamanda, anyelir, apel, selada air, anggur dan
sebagainya. Perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan memberikan beberapa
keuntungan dan kerugian.

II. ADAPTASI HEWAN DAN TUMBUHAN


A. Adaptasi Makhluk hidup
Adaptasi adalah penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah:
❖ Untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa.
❖ Untuk memperoleh makanan.
❖ Untuk bertahan hidup.
B. Berikut ini adalah beberapa macam cara adaptasi hewan:
1. Zebra: Tubuh zebra terdapat pola belang hitam putih yang bertujuan untuk membingungkan
predator yang ingin mengejarnya.
2. Kelelawar: Dapat terbang di malam hari dengan mengandalkan telinga dan suara ultrasonik
sehingga kelelawar memiliki kemampuan ekolokasi (kemampuan memperkirakan jarak
rintangan atau makanan).
3. Laba-laba: Laba-laba mampu membuat sarang seperti jaring di ranting pohon. Selain sebagai
tempat tinggal, sarang tersebut berguna untuk menangkap mangsa seperti capung. 4. Cecak: Cecak
dapat merayap untuk mendapatkan mangsanya yaitu nyamuk berkat telapak kakinya yang seperti
perekat. Cecak dapat memutuskan ekornya ketika diserang musuh, kemampuan ini disebut
autotomi.
5. Jerapah: Jerapah memiliki leher yang panjang sehingga dapat meraih daun yang berada sangat
tinggi.
6. Bebek: Bebek dapat mencari makanan di dalam lumpur. Itu karena kaki-kakinya yang
berselaput dan paruhnya yang tidak terlalu runcing.
7. Sigung: Sigung memiliki alat pertahanan yang unik. Jika dia merasa terancam, maka sigung
akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat sehingga membuat predator kabur.
8. Bunglon: Bunglon memiliki kemampuan untuk mengubah warna tubuhnya menyesuaikan
warna bidang yang diinjaknya supaya dapat mengelabui pemangsa. Kemampuan ini disebut
mimikri.
9. Kalajengking: Kalajengking memiliki sengatan yang sangat beracun untuk melawan
musuhnya.
10. Ikan Penyumpit: Ikan penyumpit menangkap mangsa berupa serangga dengan cara unik, dia
menyemburkan air tepat mengenai mangsa sehingga mangsa jatuh ke air dan memudahkan
untuk menangkap mangsa tersebut.
11. Ular berbisa: Ular berbisa memiliki bisa (racun) yang dapat membunuh makhluk hidup yang
mengganggunya atau ingin memangsanya.
12. Beruang kutub: Beruang kutub memiliki bulu yang sangat tebal untuk melindungi dirinya
dari cuaca yang sangat dingin.
13. Unta: Unta memiliki kemampuan untuk bertahan hidup tanpa air selama berhari-hari. Itu
karena unta memiliki punuk yang mampu menyimpan banyak air. Ketika unta menemukan
sumber air, dia akan minum sebanyak-banyaknya.
14. Elang: Elang memiliki penglihatan yang sangat tajam sehingga mampu mendeteksi mangsa
dari jarak jauh.
15. Burung hantu: Sama seperti kelelawar, burung hantu juga memiliki kemampuan untuk
mencari mangsa di malam hari. Burung hantu dibantu oleh penglihatannya yang peka
terhadap cahaya dan indra pendengarannya yang sangat kuat.
16. Landak: Landak melindungi diriya dengan cara menunjukkan duri pada tubuhnya sehingga
pemangsa akan takut.
17. Kangguru: Kangguru memiliki keunikan dalam hal merawat anaknya, yaitu menaruh anaknya
di dalam sebuah kantong di bagian depan perutnya. Di kantongnya terdapat kelenjar susu yang
menjadi sumber makanan selama anaknya berada di kantong induknya.
18. Walang sangit: Sama seperti sigung, walang sangit juga mengeluarkan bau yang sangat
menyengat untuk mempertahankan diri.
19. Kura-kura: Kura-kura memiliki tempurung yang sangat kuat. Tempurung tersebut digunakan
untuk menjaga diri dari bahaya predator.
20. Belut listrik: Belut listrik memiliki sengatan listrik yang sangat kuat sehingga dapat
melumpuhkan mangsa atau pemangsa.
C. Berikut ini adalah beberapa macam cara adaptasi tumbuhan :
1. Pohon jati, mahoni, kapas/ randu, dan kedondong setiap musim kemarau keempat
pohon/ tumbuhan tersebut menggugurkan daunnya yang fungsinya untuk mengurangi
penguapan.
2. Pohon bakau memiliki akar tunjang yang berfungsi untuk melindungi dari hantaman ombak
dan untuk menghirup oksigen (bernafas).
3. Pohon nangka memiliki getah dalam kulitnya dan buahnya berduri yang fungsinya untuk
melindungi diri.
4. Lidah buaya memiliki daun yang tebal dan berair yang berfungsi untuk menyimpan
cadangan air.
5. Pohon salak, mawar, putri malu, dan bougenvile memiliki batang berduri yang berfungsi
untuk melindungi diri.
6. Pohon beringin memiliki akar gantung yang kekar berfungsi untuk menghirup uap air dan
gas.
7. Bunga raflesia mempunyai bau busuk yang berfungsi untuk menarik serangga sehingga
serangga tersebut membantu penyerbukan.
8. Teratai daunnya lebar yang berfungsi mempercepat penguapan air, teratai memiliki batang
berongga yang fungsinya untuk menyimpan oksigen untuk bernafas dan memudahkan
teratai mengapung di air.
9. Kaktus :
a. Akarnya panjang berfungsi dapat mencari air lebih banyak.
b. Batangnya tebal dan berair fungsinya untuk menyimpan air.
c. Kulit batangnya berlapis lilin yang fungsinya untuk mengurangi penguapan.
d. Daun kecil dan berbentuk duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan.
10. Venus :
a. Daunnya berengsel dan berbulu yang berfungsi untuk menjebak serangga.
b. Rambut peka yang berfungsi untuk mendeteksi mangsa.
c. Menghasilkan cairan enzim yang berfungsi untuk mencerna serangga yang telah terjebak.
11. Bambu: tunas bambu memiliki gelugut (rambut halus) yang dapat menyebabkan gatal.
12. Kantong semar: menangkap serangga untuk mendapatkan nitrogen.
13. Enceng gondok:
a. Pangkal tangkai daunnya menggembung dan berisi udara memudahkan penguapan.
b. Memiliki akar lebat yang berfungsi menjaga tumbuhan agar tetap seimbang di
permukaan.
D. Jenis-jenis adaptasi, yaitu:
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah suatu adaptasi yang dilakukan makhluk hidup melalui
penyesuaian bentuk atau alat-alat tubuhnya dengan lingkungan habitatnya. Penyesuaian
bentuk dan alat tubuh dari makhluk hidup umumnya berlangsung dalam jangka waktu yang
sangat lama.
Contoh:
a. Bentuk paruh burung atau tipe mulut serangga dengan cara makan dan jenis makanan
mereka.
b. Adaptasi bentuk kaki burung sesuai tempat hidupnya.
c. Adaptasi bentuk gigi pada hewan karnivora, herbivora, dan omnivora.
d. Adaptasi ketebalan bulu sesuai suhu di tempat hidupnya.
e. Tumbuhan-tumbuhan yang hidup di ekosistem air, contohnya teratai dan eceng gondok
memiliki tangkai daun berongga untuk membatasi daya serap akar atau daya kapilaritas
batang terhadap air yang diserap akar.
f. Tumbuhan-tumbuhan yang hidup pada lingkungan kering seperti di ekosistem gurun atau
savana, contohnya kaktus memiliki akar dengan ukuran yang sangat panjang dan
menyebar agar kebutuhan airnya tercukupi karena jangkauan penyerapan air tanah
semakin luas.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah suatu adaptasi yang dilakukan makhluk hidup melalui
penyesuaian fungsi kerja alat-alat tubuhnya dengan lingkungan habitatnya. Contoh:
a. Osmoregulasi atau pengaturan tekanan osmosis pada ikan air tawar dan ikan air laut. b.
Pengeluaran urine pada manusia sesuai ketinggian tempat hidupnya.
c. Adaptasi sistem pencernaan pada hewan memamah biak.
d. Pohon pisang memiliki daun lebar dan tipis yang dilapisi lilin untuk beradaptasi dengan
lingkungannya.
e. Eceng gondok dan bayam air memiliki batang berongga.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah suatu adaptasi yang dilakukan makhluk hidup melalui
penyesuaian tingkah lakunya dengan lingkungan habitatnya. Penyebab adaptasi tingkah
laku bisa disebabkan oleh pengaruh ketersediaan air atau ada tidaknya ancaman pada diri
mahluk hidup itu sendiri.
Contoh:
a. Rayap yang memakan kulitnya sendiri.
b. Paus yang secara periodik muncul ke permukaan air untuk bernapas.
c. Pohon jati yang menggugurkan daunnya saat kemarau.
d. Keladi yang meneteskan air untuk mengurangi kelebihan air.
e. Putri malu mengatupkan daunnya ketika disentuh.

III. RANGKAIAN LISTRIK


A. Pengertian Listrik
Listrik adalah suatu daya yang memiliki muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif.
B. Manfaat Listrik
Bagi kehidupan manusia, listrik berfungsi untuk menghidupkan/ menggerakkan peralatan listrik
rumah tangga (alat elektronik), sehingga peralatan tersebut dapat difungsikan dengan maksimal.
C. Istilah-istilah dalam Listrik
1. Arus listrik : Arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
Satuan arus listrik: Ampere.
2. Tegangan listrik : Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik. Satuan tegangan listrik: Volt.
3. Daya listrik : Daya listrik adalah laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik.
Satuan daya listrik: Watt.
4. Hambatan listrik : Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen listrik dengan arus listrik yang melewatinya.
Satuan hambatan listrik: Ohm.
D. Rangkaian Listrik
Komponen sebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan atau disusun
dengan berbagai cara. Tiga tipe yang sederhana adalah rangkaian listrik seri, rangkaian listrik
paralel, dan rangkaian listrik campuran.
Jenis-jenis Rangkaian Listrik:
1. Rangkaian listrik seri adalah rangkaian listrik yang disusun secara berderet atau berurutan. 2.
Rangkaian listrik paralel adalah rangkaian listrik yang disusun secara sejajar atau bercabang. 3.
Rangkaian listrik campuran adalah perpaduan antara rangkaian listrik seri dan paralel yaitu disusun
secara berderet atau berurutan sekaligus sejajar atau bercabang .
Contoh Rangkaian Listrik:
1. Rangkaian Listrik Seri

2. Rangkaian Listrik Paralel

3. Rangkaian Listrik Campuran (Seri – Paralel)

Pemanfaatan Rangkaian Listrik Seri dan Rangkaian Listrik Paralel:


1. Rangkaian Listrik Seri
a. Penggunaan lampu hias (lampu natal).
b. Lampu neon, di dalam boksnya memakai rangkaian seri.
c. Setrika listrik memiliki rangkaian seri antara pengatur panas dengan lampu.
2. Rangkaian listrik Paralel
a. Distribusi PLN ke rumah-rumah.
b. Instalasi lampu di ruangan.
c. Penggunaan stopkontak.
Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Rangkaian Listrik Paralel:
1. Rangkaian Listrik Seri
a. Hemat biaya karena kabel dan sakelar yang dibutuhkan tidak banyak.
b. Jika salah satu lampu putus atau dilepas, maka lampu yang lain akan ikut padam. c. Memiliki
nyala lampu yang tidak sama tingkat terangnya, semakin jauh dengan sumber energi maka nyala
lampu akan semakin redup.
2. Rangkaian Listrik Paralel
a. Biaya tinggi karena kabel dan sakelar yang dibutuhkan lebih banyak.
b. Jika salah satu lampu putus atau dilepas, maka lampu yang lain akan tetap menyala. c. Memiliki
nyala lampu yang sama tingkat terangnya, tidak dipengaruhi oleh jauh dekatnya lampu dengan
sumber energi.
Sakelar yang harus diputus atau disambung sehingga lampu bisa menyala atau mati:
Contoh:
1. Perhatikan gambar berikut!

Kemungkinan yang terjadi:


- Jika sakelar S2 diputus dan S1 disambung, maka lampu 1, 2, dan 3 tidak akan menyala, sedangkan
lampu 4 dan 5 akan menyala.
- Jika sakelar S2 disambung dan S1 diputus, maka semua lampu tidak akan menyala.
2. Perhatikan gambar berikut!
Kemungkinan yang terjadi:
a. Jika sakelar S1 diputus dan S2 & S3disambung, maka semua lampu tidak akan menyala.
b. Jika sakelar S1 & S2disambung dan S3 diputus, maka lampu 1, 2, dan 3 akan menyala sedangkan
lampu 4 dan 5 tidak akan menyala.
c. Jika sakelar S1 & S3disambung dan S2 diputus, maka lampu 1, 4, dan 5 akan menyala sedangkan
lampu 2 dan 3 tidak akan menyala.
G. Tindakan dalam Penghematan Energi Listrik
1. Mematikan kran air ketika tidak digunakan.
2. Ketika selesai menonton televisi, matikan televisi dan cabut kabel listriknya.
3. Ketika menggunakan shower, mematikannya terlebih dahulu pada saat menggunakan sabun dan
sampo.
4. Menggunakan lampu neon, karena lampu neon lebih hemat dibandingkan lampu pijar.
5. Menyetrika baju sekaligus dalam jumlah yang banyak.
6. Pada siang hari ketika menggunakan AC, pasanglah AC dengan suhu ideal 25 oC, karena setiap
kenaikan 1oC dapat menghemat 7% konsumsi listrik.
H. Tindakan yang harus Dihindari dalam Penggunaan Energi Listrik
1. Menggunakan peralatan listrik, tangan dalam keadaan basah.
2. Memasang stopkontak di tempat yang lembab atau bahkan basah.
3. Mencolokan banyak peralatan dalam satu stopkontak.
4. Mencabut kontak tusuk dengan kabelnya.
5. Membiarkan kontak tusuk tetap berada pada stop kontak ketika peralatan sudah tidak digunakan.
6. Menggantung pakaian pada lampu atau peralatan listrik lainnya.

IV. PEMBANGKIT LISTRIK


A. Proses Menghantarkan Energi Listrik
Globalisasi berpengaruh pada kemajuan teknologi yang ditandai dengan banyaknya penemuan.
Sebagian besar penemuan zaman sekarang, memerlukan energi listrik untuk membuatnya
bekerja.
 Energi listrik adalah energi yang timbul karena adanya arus listrik yang mengalir melalui
hantaran.
 Sumber utama energi listrik adalah pembangkit listrik, seperti PLTA (tenaga air), PLTB,
(tenaga bayu), PLTS (tenaga surya), PLTU (tenaga uap). Contoh PLTA: PLTA Jatiluhur,
PLTA Singkarak di Sumatera Barat, dan PLTA Musi di Bengkulu. Pada pusat pembangkit
listrik di waduk-waduk besar, energi listrik yang dihasilkan sangat besar hingga dapat
memenuhi kebutuhan listrik warga di banyak wilayah.
 Komponen utama pada semua pembangkit listrik adalah turbin dan
generator/dinamo. Turbin terhubungan dengan generator. Dengan bantuan aliran air,
angin, atau uap, turbin akan bergerak hingga menghasilkan energi gerak yang kemudian
diubah menjadi energi listrik oleh generator/dinamo. Listrik tersebut kemudian disalurkan
ke rumah-rumah melalui proses transmisi listrik.
 Pembangkit listrik mikrohidro: pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber energi
alternatif dari aliran air yang ada di lingkungan sekitar. Contoh: di daerah pedesaan yang
belum terjangkau aliran listrik dari pemerintah, warga terkadang membuat pembangkit
listrik secara mandiri dengan memanfaatkan aliran air sungai/air terjun di daerahnya. Aliran
air akan memutarkan kincir air. Kincir air akan menggerakkan turbin, hingga menghasilkan
listrik. Pembangkit listrik ini hanya cukup memenuhi kebutuhan listrik untuk warga di
sekitar sungai/air terjun saja.
Skema Cara Kerja PLTA

Keterangan Skema:
1. Sungai/kolam tandon, sebagai penampungan air.
2. Pintu masuk air,dari sungai/waduk/tandon.
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur masuknya air.
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock.
5. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk
mendapatkan tekanan energi yang besar.
6. Tangki pengaman air, berfungsi sebagai pengaman tekanan air, jika tiba-tiba air
naik saat katup pengatur ditutup.
7. Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur tubin.
8. Turbin, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak kinetik.
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak.
10. Transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi elektromagnetik
11. Saluran transmisi, penyalur energi listrik ke konsumen.
Cara Kerja PLTA:
1. Aliran air sungai/air terjun/waduk (no. 1) sebagai sumber energi listrik akan masuk ke
pipa no. 2, no. 4, dan no. 5 hingga sampai ke turbin (no. 8) dan menggerakkan turbin.
Perubahan yang terjadi adalah perubahan dari energi potensial gerak menjadi energi
kinetik.
2. Gerakan kincir angin pada turbin (no. 8), akan menggerakkan dinamo/generator (no.9)
yang kemudian akan membangkitkan listrik. Kecepatan turbin berputar disesuaikan
dengan kecepatan aliran air (diatur oleh katup pengaman no. 3). Semakin cepat aliran
airnya, maka turbin akan berputar semakin cepat sehingga energi listrik yang dihasilkan
akan semakin besar).
3. Terjadi perubahan energi gerak (yang dihasilkan oleh turbin) menjadi energi listrik
(setalah diubah oleh dinamo/generator), yang kemudian disalurkan ke rumah-rumah
melalui proses transmisi listrik (lihat gambar no. 10 dan no. 11).
Penemu Pembangkit Listrik: Nikola Tesla
Nikola Tesla seorang berkebangsaan Yugoslavia, adalah penemu sistem pembangkit dan
transmisi listrik pada tahun 1895. Sejak kecil Nikola memiliki rasa ingin tahu yang besar
tentang berbagai hal. Ia sangat menyukai matematika dan fisika. Ia pernah bekerjasama dengan
Thomas Alva Edison dan merancang 24 jenis dinamo. Setelah Michael Faraday menemukan
energi listrik, Nikola mengembangkan penemuan tersebut dengan membangun pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) pertama di dunia. PLTA tersebut memanfaatkan air terjun Niagara di
Amerika. Maka sejak saat itu listrik pun menerangi dunia hingga sekarang.
B. Proses Menyalurkan Energi Listrik
Listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik biasanya disalurkan hingga ke rumah-rumah,
gedung perkantoran, dan pabrik. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan berbeda-beda
sesuai dengan jumlah kebutuhan.
Perhatikan skema penyaluran energi listrik berikut beserta keterangannya!
Keterangan:
*) Tahap I: Di Pembangkit Listrik
Di pusat pembangkit listrik, terjadi proses perubahan energi gerak menjadi energi listrik.
Turbin dan generator merupakan komponen utama dalam beberapa jenis pembangkit listrik.
Contohnya di PLTA. Energi kinetik yang dihasilkan oleh aliran air diubah menjadi energi
listrik oleh generator.
*) Tahap 2: Di Transformator Penaik Tegangan
Setelah energi listrik dihasilkan, energi disalurkan ke transformator penaik tegangan melalui
saluran penghantar. Di sini energi listrik dinaikkan tegangannya hingga 500 kV oleh generator.
Hal ini diperlukan agar arus listrik yang mengalir di saluran tidak terlalu tinggi. Dengan
demikian perpindahan arus listrik berlangsung secara efektif dan efisien.
*) Tahap 3: Di Gardu Induk
Melalui SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), listrik dialirkan ke Gardu Induk. Di
sini tegangan listrik diturunkan menjadi tegangan menengah 20 kV oleh transformator penurun
tegangan. Manfaat SUTET adalah untuk menyalurkan energi listri dari pusat-pusat
pembangkit listrik yang jaraknya jauh menuju ke pusat-pusat distribusi sehingga energi listrik
dapat disalurkan dengan efisien.
*) Tahap 4: Di Gardu Distribusi (Penurun Tegangan)
Gardu distribusi terdiri dari tiang-tiang listrik yang akan mengalirkan listrik ke rumah-rumah
penduduk melalui kabel listrik. Di sini, energi listrik kembali diturunkan lagi tegangannya
menjadi tegangan rendah 220 Volt. Tegangan listrik sebesar ini sudah sesuai dengan kebutuhan
di rumah. Setelah itu, energi listrik dialirkan ke rumah-rumah dan industri melalui jaringan
distribusi.
*) Tahap 5: Di Rumah
Nah, energi listrik sudah sampai di rumahmu. Kamu dapat memanfaatkannya untuk menonton
TV, mendinginkan lemari es, menyeterika, penerang ruangan, dan lain-lain. Perjalanan yang
panjang, dan tentunya membutuhkan biaya yang juga besar. Itulah mengapa, kalian harus bijak
dan hemat dalam pemakaian listrik.
C. Rangkuman Proses Menyalurkan Energi Listrik ke Pabrik dan ke Rumah
Keterangan:
1. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA siap untuk disalurkan ke pabrik, gedung-
gesung perkantoran, sekolah, dan rumah-rumah penduduk.
2. Energi listrik disalurkan terlebih dahulu melalui kabel-kabel besar yang terpasang di
menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Hal ini dikarenakan energi
listrik yang dihasilkan oleh PLTA memiliki tegangan cukup tinggi.
3. Energi listrik kemudian masuk ke transformator (trafo). Trafo merupakan alat listrik
yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan. Pada tahap ini, energi
listrik dinaikkan tegangannya.
4. Energi listrik disalurkan ke dalam pabrik-pabrik terlebih dahulu karena pabrik biasanya
membutuhkan energi listrik yang besar untuk keperluan produksi.
5. Energi listrik kemudian masuk kembali ke dalam transformator (trafo). Namun, trafo
yang ini bertugas untuk menurunkan tegangan listrik. Tujuannya agar tidak terjadi
kelebihan energi listrik saat akan disalurkan ke gedung perkantoran dan rumah-rumah
penduduk.
6. Energi listrik dari transformator penurun tegangan diterima oleh gedung perkantoran dan
rumah- rumah penduduk.
Dalam menyalurkan energi listrik, terkadang terjadi gangguan, yang mengakibatkan
terputusnya penyaluran listrik ke tempat-tempat yang membutuhkan. Hal ini tentu akan
mengganggu aktivitas di dalam pabrik, perkantoran, dan rumah-rumah.
Penyebab terganggunya proses penyaluran listrik dapat disebabkan oleh peristiwa alam,
seperti tersambar atau gempa bumi yang mengakibatkan rusaknya salah satu komponen alat
yang berhubungan dengan penyaluran listrik. Oleh karena itu, antisipasi yang dilakukan oleh
tempat-tempat yang memerlukan energi listrik dalam jumlah besar (seperti pabrik dan rumah
sakir) adalah dengan memasang pembangkit listrik cadangan yang khusus hanya bisa
digunakan untuk kebutuhan tersebut.
Cara-cara Menghemat Energi Listrik
Dampak pemborosan energi adalah peningkatan suhu global, yang dapat berakibat pada:
-terjadi kenaikan permukaan air laut menaik karena terjadi pencairan es di kutub
-meningkatnya intensitas fenomena cuaca ekstrem
-lebih lamanya cuaca panas daripada cuaca dingin
-hilangnya gletser, dll.
Semakin meningkatkanya kebutuhan manusia akan listrik, seharusnya diiringi dengan
meningkatnya tanggung jawab manusia dalam memanfaatkan listrik secara bijak dan hemat.
Upaya penghematan energi dapat dilakukan dengan mulai membiasakan melakukan hal-hal
kecil yang bertujuan untuk penghematan listrik, seperti:
 Membatasi waktu menonton TV
 Mematikan kipas angin atau pendingin ruangan ketika udara sedang sejuk
 Mencabut kabel dari stopkontak apabila sudah tidak digunakan
 Jangan membiarkan pengisi daya telepon selular atau laptop tetap tersambung di
stopkontak ketika sudah tidak digunakan
 Menggantu lampu dengan daya lampu yang lebih kecil
 Mematikan sakelar lampu ketika kondisi ruangan cukup cahaya
Selain itu, kita juga harus menggunakan listrik secara bijak dengan berbagai cara, seperti:
 Memasang daya listrik di ruang sesuai keperluan
 Menggunakan peralatan elektronik yang mempunyai daya (watt) kecil
 Mengganti lampu dengan lampu hemat energi
 Menggunakan alat elektronik secara bergantian
 Memanfaatkan cahaya matahari untuk menerangi rumah pada pagi hingga sore hari.

Macam - Macam Sumber Daya Alam dan Pembangkit Listrik

Energi Listrik merupakan kebutuhan bagi masyarakat di Indonesia atau belahan dunia
lainnya, untuk keperluan rumah tangga, sekolah atau instansi bahkan perusahaan kecil sampai
besar. Energi listrik dibangkitkan dengan memanfaatkan beragam sumber daya alam seperti
air, uap, gas alam, panas bumi, sinar matahari, Diesel/BBM, pasang surut air laut, angin,
sampah dan nuklir. Nah, untuk mengetahui apa saja macam - macam pembangkit listrik baca
materi berikut ini:
A. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat
Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga air
tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi
penghematan penggunaan bahan bakar.
B. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap
(PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi
listrik. Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud
padat, cair maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak merupakan
wujud cairnya.
C. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)
Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi
antara PLTG dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai
pemanas uap di ketel penghasil uap bertekanan tinggi.
Ketel uap PLTU yang memanfaatkan gas buang PLTG dikenal dengan sebutan Heat
Recovery Steam Generator (HRSG). Umumnya 1 blok PLTGU terdiri dari 3 unit PLTG, 3
unit HRSG dan 1 unit PLTU. Daya listrik yang dihasilkan unit PLTU sebesar 50% dari daya
unit PLTG, karena daya turbin uap unit PLTU tergantung dari banyaknya gas buang unit
PLTG. Dalam pengoperasian PLTGU, daya PLTG yang diatur dan daya PLTU akan mengikuti
saja. PLTGU merupakan pembangkit yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakarnya.

D. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi)


Panas Bumi Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik
Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja
uap yang digunakan adalah uap panas bumi yang berasal langsung dari perut bumi. Karena itu,
PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTP
juga lebih murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun
memerlukan biaya investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut
bumi.Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTP :Uap panas bumi didapatkan dari suatu
kantong uap di perut bumi.
E. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah
baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga
menggunakan bahan bakar gas (BBG).Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana
ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol
dirubah menjadi energi putar. Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang
merubahnya menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur dengan
bahan bakar dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo charger ini
digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar.
F. PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya)
Pada prisipnya panel surya Solar Cell mengubah sinar matahari menjadi energi listrik
yang kemudia disimpan dalam batterei atau aki untuk digunakan setiap saat. Digunakan secara
besar- besaran, untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau bangunan.
G. PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)
Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak yang merupakan sumber energi yang
cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung,
merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat
fluktuasi pergerakan gelombang.
H. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan
menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik.
Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas
alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan
prosesnya.Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mulamula udara dimasukkan dalam
kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk dalam
kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar
untuk dibakar bersama bahan bakar.
I. PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
Selain dengan cara pengelolaan tersebut di atas ada cara lain yang akan dilakukan oleh
Pemerintah Kota Bandung yaitu sampah dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik (Waste to
Energy) atau yang lebih dikenal dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Konsep
Pengolahan Sampah menjadi Energi (Waste to Energy) atau PLTSa (Pembangkit Listrik
Tenaga sampah) secara ringkas (TRIBUN, 2007) adalah sebagai berikut :
J. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu ;
air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin
yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk
menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada
pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk menghasilkan panas menggunakan bahan
bakar fosil seperti ; batubara, minyak dan gas.
K. PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)
Energi pasang surut merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja nya sama dengan
pembangkit listrik tenaga air, dimana air dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
mengahasilkan energi listrik.

V. MAGNET
PENGERTIAN MAGNET
Magnet adalah benda yang mampu menarik benda – benda disekitarnya. Setiap Magnet memiliki
sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan benda untuk menarik benda-benda lain
disekitarnya. Kata Magnet diambil dari nama daerah di Asia yaitu Magnesia, di tempat inilah
bangsa Yunani menemukan sifat magnetik dari bebatuan yang mampu menarik biji besi.
SIFAT – SIFAT MAGNET
▪ Magnet hanya dapat menarik benda – benda tertentu dalam jangkauannya, artinya tidak semua
benda dapat ditarik.
▪ Gaya Magnet dapat menembus benda, semakin kuat gaya magnet maka semakin tebal pula benda
yang dapat ditembus oleh gaya tersebut.
▪ Magnet mempunyai dua kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan.
▪ Apabila kutub yang sejenis/ senama didekatkan satu sama lain maka mereka akan tolak menolak,
namun apabila kutub yang berbeda didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tarik
menarik.
▪ Medan Magnet akan membentuk Gaya Magnet. Semakin dekat benda dengan magnet , maka
medan magnetnya semakin rapat, sehingga gaya magnetnya akan semakin besar. Demikian pula
sebaliknya. ▪ Sifat Kemagnetan dapat hilang atau melemah karena beberapa penyebab, contohnya
apabila terus menerus jatuh, terbakar, dll.
▪ Garis gaya magnet adalah arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan
kutub kutub magnet. Arah garis gaya magnet yaitu meninggalkan kutub utara dan menuju kutub
selatan.

Kutub magnet Medan magnet


BENDA BERDASARKAN SIFAT KEMAGNETANNYA
Berdasarkan kemagnetannya benda dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Benda Magnetik (Feromagnetik)
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Benda Magnetik yang
bukan magnet dapat diolah menjadi magnet, namun setiap benda memiliki tingkat kesulitan yang
berbeda jika ingin diubah menjadi magnet. Contoh benda ini adalah besi, baja, nikel, dll.
2. Benda Non – Magnetik
Benda ini terbagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu :
▪ Paramagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat, contohnya
alumunium, platina, magnesium, titanium, fungston.
▪ Diamagnetik, yaitu benda menolak magnet, artinya benda ini tidak dapat ditarik oleh magnet,
contohnya emas, seng, merkuri, minyak, air, kayu, plastik.
MACAM – MACAM BENTUK MAGNET
Sekarang magnet memiliki banyak bentuk, karena setiap bentuk magnet dibuat dengan tujuan dan
kegunaan yang berbeda. Secara umum terdapat 5 bentuk tetap magnet, yaitu Magnet Batang,
Magnet Silinder, Magnet Jarum, Magnet Cincin, dan Magnet U (Magnet Ladam).

4
JENIS – JENIS MAGNET
Secara garis besar, terdapat 2 jenis magnet, yaitu :
1. Magnet Alam
Magnet Alam adalah magnet yang sudah memiliki sifat kemagnetan secara alami, artinya tanpa ada
campur tangan manusia. Contohnya adalah Gunung Ida di Magnesia yang mampu menarik benda –
benda disekitarnya.
2. Magnet Buatan
Magnet Buatan adalah magnet yang dibuat manusia, magnet buatan dibuat dari bahan – bahan
magnetik kuat seperti besi dan baja. Magnet buatan terbagi lagi menjadi 2, yaitu :
▪ Magnet Tetap, merupakan magnet yang sifat kemagnetannya bersifat permanen, meskipun proses
pembuatannya sudah dihentikan.
▪ Magnet Sementara, merupakan magnet yang sifat kemagnetannya hanya sementara, yaitu hanya
terjadi selama proses pembuatannya.
Cara Membuat Magnet
Ada berbagai cara untuk membuat magnet, antara lain:
a. Dengan cara menggosokkan magnet tetap,
Besi atau baja dapat dibuat magnet antara lain dengan cara
menggosokkan salah satu ujung magnet tetap di sepanjang batang
besi,
atau baja ke satu arah secara berulang-ulang.
b. Dengan aliran arus listrik,
Pada Kegiatan di bawah ini menunjukkan bahwa paku besar yang dililiti
oleh sebuah kumparan setelah dihubungkan dengan baterai kemudian
dekatkan dengan paku-paku kecil, ternyata paku kecil akan menempel
pada paku besar tersebut.
Jika arus listrik diputus maka paku-paku kecil yang menempel pada paku besar dalam hitungan
detik akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar sudah hilang kemagnetannya.
c. Dengan induksi (influensi atau imbas).
Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang
disimpan pada statif maka paku akan menempel pada
magnet. Paku
besar yang telah menempel pada magnet jika didekati paku-
paku
kecil, ternyata paku-paku kecil menempel pada paku besar.
Manfaat magnet dalam kehidupan sehari – hari :
1. Ujung gunting untuk memudahkan mengambil jarum jahit.
2. Bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng.
3. Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling.
4. Kompas sebagai penunjuk arah utara-selatan.
5. Dinamo sepeda dan generator untuk membangkitkan tenaga listrik.
6. Alat untuk mengangkut benda-benda dari besi.

VI. PUBERTAS
Pubertas adalah merupakan suatu tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa yang
berkaitan dengan kematangan organ-organ reproduksinya. Sebagian besar anak perempuan memulai
masa puber ketika mereka berusia antara 8 sampai 13 tahun. Sementara pada anak laki-laki,
pubertas akan dialami saat mereka memasuki usia 10 hingga 16 tahun.
Ciri-ciri pubertas pada perempuan
1. Tumbuhnya payudara 3. Mengalami menstruasi
2. Mulai tumbunya rambut tipis di 4. Pinggul melebar
sekitar ketiak dan kemaluan 5. Tinggi badan bertambah
6. Terbentuknya hormon esterogen 7. Mulai tumbuh jerawat
Ciri-ciri pubertas pada laki-laki
1. Tumbuh jakun 5. Dada menjadi lebih bidang
2. Mulai tumbunya rambut tipis di 6. Terbentuknya hormon testosteron
sekitar ketiak dan kemaluan 7. Tinggi badan bertambah
3. Tumbuh kumis 8. Mulai tumbuh jerawat
4. Suara mulai berubah
Perbedaan masa anak-anak dan masa pubertas terletak pada aktifnya sejumlah hormon. Hormon
yang aktif ini kemudian membuat anak-anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan
sejumlah perubahan antara lain sebagai berikut:
1. Dada pada anak pria tumbuh menjadi lebih lebar atau bidang
2. Pinggul pada wanita melebar
3. Suara pada anak pria mulai berubah menjadi lebih berat sementara pada wanita menjadi
lebih melengking.
4. Mulai berjerawat, tumbuh rambut di area tertentu
5. Dada pada wanita mulai menonjol sementara jakun pada pria mulai nampak (sebagian tidak
terlalu terlihat.

Ciri-ciri Masa Kanak-kanak bagi Ciri-ciri Masa Pubertas bagi Anak


No.
Anak Laki-laki Laki-laki

1. Belum tumbuh rambut halus di ketiak Tumbuhnya rambut halus di ketiak dan
dan alat kelamin alat kelamin

2. Suara belum membesar Suara jadi membesar

3. Belum tumbuh jakun Tumbuh jakun

4. Belum tumbuh kumis, jambang, dan Tumbuh kumis, jambang, dan janggut
janggut

Ciri-ciri Masa Kanak-kanak bagi Ciri-ciri Masa Pubertas bagi Anak


No
Anak Perempuan Perempuan

1. Belum tumbuh rambut halus di ketiak Tumbuhnya rambut halus di ketiak dan
dan alat kelamin alat kelamin

2. Suara belum melengking Suara jadi melengking

3. Payudara belum membesar Payudara membesar

4. Panggul belum membesar Panggul membesar


Perubahan fisik selama masa pubertas kemungkinan akan mempengaruhi kegiatanmu sehari-hari.
Mungkin kamu akan merasakan sedikit ketidaknyamanan. Berikut beberapa cara menyikapi masa
pubertas yang akan kamu alami.
1. Menjaga kebersihan tubuh.
Dalam masa pubertas, aktivitas kelenjar minyak dan kelenjar keringat meningkat. Akibatnya, wajah
mudah berjerawat dan tubuh berbau kurang sedap. Mandilah dua kali sehari dan kenakan pakaian
yang mudah menyerap keringat. Apabila keringatmu berlebih, bersihkan tubuhmu dan gantilah
pakaianmu. Pakaian yang lembap oleh keringat menjadi sarang kuman. Kuman dapat menyebabkan
bau tidak sedap dan menimbulkan penyakit kulit.
2. Menjaga kesehatan dengan memilih makanan sehat dan berolahraga.
Makanan diperlukan untuk pertumbuhan badan. Pilihlah makanan yang berasal dari bahan-bahan
segar dan diolah dengan cara yang sehat, misalnya tanpa pengawet, pemanis buatan, atau penyedap
rasa. Perbanyak pula minum air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar berupa
keringat.
3. Hati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis.
Pada masa puber, organ reproduksi telah aktif. Oleh karena itu, sebaiknya kamu bergaul dengan
lawan jenis dalam batas yang wajar. Hindari berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan.
4. Memilih bacaan dan tontonan yang sesuai umur.
Saat ini akses untuk bacaan dan tontonan dengan mudah dapat kita peroleh. Namun, pilihlah bacaan
dan tontonan yang baik, menambah wawasan, dan sesuai umurmu. Hindari membaca bacaan dan
menonton tontonan dewasa.
5. Rajin beribadah sesuai agama masing-masing.
Dengan rajin beribadah, kita mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita akan mematuhi aturan-aturan
agama untuk berperilaku dan berbuat sesuai tuntunan agama.
Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas
Pada masa pubertas, terjadi perubahan pada remaja pria dan remaja putri. Pada masa ini, produksi
hormon meningkat. Peningkatan produksi hormon ini menyebabkan aktifnya kelenjar minyak dan
kelenjar keringat. Aktifnya kedua kelenjar ini dapat mengakibatkan jerawat dan tubuh berbau
kurang sedap. Kebersihan dan kesehatan tubuh harus selalu dijaga, termasuk kebersihan dan
kesehatan alat reproduksi.
Berikut cara-cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi.
1. Biasakan mengenakan pakaian dalam dari katun. Katun bersifat menyerap keringat sehingga
kita terhindar dari kelembapan. Kelembaban pada lipatan kulit dapat menyebabkan tumbuhnya
jamur kulit. Gantilah pakaian dalam setiap kali habis mandi atau setiap saat kamu merasa
lembap pada pakaian dalammu.
2. Bilaslah setiap kali habis buang air kecil. Gunakan air bersih. Setelah dibasuh, keringkan
dengan handuk atau tisu.
3. Bagi remaja putri yang sedang menstruasi, gunakan pembalut yang lembut. Gantilah pembalut
setiap kali pembalut yang kamu pakai terasa lembap. Gantilah minimal empat kali sehari.
Cara menjaga organ reproduksi antara lain sebagai berikut:
1. Memakai handuk yang lembut, bersih, tidak berbau/lembab
2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
3. Hindari bertukar pakaian dalam dan handuk dengan orang lain
4. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
5. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dari arah
depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ
reproduksi
6. Bagi perempuan saat menstruasi dianjurkan untuk mengganti pembalut 4 kali sehari atau
setelah buang air kecil
7. Laki-laki dianjurkan untuk disunat/khitan agar menurunkan resiko kanker.
VII. TATA SURYA
Mengenal Tata Surya
Di dalam galaksi Bima Sakti terdapat sistem tata surya kita. Tata Surya kita terdiri atas delapan
planet yang mengelilingi Matahari. Selain planet dan Matahari, sistem tata surya juga terdiri atas
satelit, asteroid, dan komet.
1. Bintang
Matahari merupakan salah satu buntang yang ada di alam semesta. Pengertian bintang adalah benda
langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari merupakan bintang sejati karena dapat
memancarkan cahaya sendiri. Matahari menjadi anggota tata surya yang terbesar sekaligus sebagai
pusatnya. Beberapa lapisan yang meyusun matahari adalah laipsan korona, kromosfer, fotosfer, dan
lapisan inti.
2. Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu yang disebut orbit.
Planet tidak memiliki cahaya sendiri. Penampakan planet yang terlihat terang di langit karena planet
memantulkan cahaya bintang. Sistem tata surya memiliki delapan planet yang meliputi Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
a. Merkurius
Planet yang pertama adalah Merkurius. Merkurius menjadi planet yang terkecil, merkurius juga
planet yang paling dekat dengan matahari. Planet Merkurius memiliki beberapa ciri-ciri yaitu:
 Merkurius merupakan planet yang memiliki predikat sebagai planet terkecil dan terdekat
dari Matahari.
 Berwarna abu-abu.
 Memiliki jarak 57 juta km dari Matahari.
 Terdiri dari 70% logam dan 30% silikat.
 Berdiameter sekitar 4.879 km.
 Bersuhu 430° C untuk bagian planet yang menghadap Matahari dan -180° C untuk yang
membelakangi Matahari.
b. Venus
Planet Venus merupakan planet kedua yang terdekat dari Matahari. Karena planet venus sering
muncul pada pagi dan sore hari, planet venus ini juga dikenal sebagai bintang fajar atau bintang
senja. Ciri-ciri Venus sebagai berikut:
 Biasa dikenal sebagai “bintang fajar” atau “bintang senja”.
 Berwarna putih kekuningan.
 Memiliki jarak 108 juta km dari Matahari.
 Memiliki diameter 12.104 km.
 Berotasi melawan arah rotasi planet-planet lain.
c. Bumi
Bumi terdapat pada urutan planet ketiga yang terdekat dari Matahari. Bumi terdiri dari 70% air dan
30% daratan. ciri-ciri planet kesayangan kita ini adalah:
 Berwarna biru kehijauan.
 Memiliki jarak 149,6 juta km dengan Matahari.
 Memiliki diameter sebesar 12.742 km.
 Memiliki 1 buah satelit alami bernama bulan.
d. Mars
Planet mars merupakan planet yang berada pada urutan keempat dari matahari. Mars sering disebut
sebagai “planet merah” karena memiliki permukaan yang berwarna kemerah-merahan. Ciri-ciri
planet Mars adalah sebagai berikut :
 Jarak antara mars dan Matahari adalah 227 juta km.
 Memiliki diameter sekitar 6.779 km.
 Memiliki 2 satelit, yaitu Phobos dan Demos.
e. Yupiter
Planet yupiter merupakan planet yang berada pada urutan kelima dari matahari. Yupiter juga
merupakan planet yang terbesar pada tata surya kita. Ciri-ciri dari planet yupiter ini adalah:
 Merupakan planet terbesar pada tata surya.
 Memiliki warna yang tampak berlapis-lapis dengan kombinasi warna orange dan putih.
 Memiliki jarak sejauh 778,55 juta km dengan Matahari.
 Diameternya adalah sekitar 139.820 km.
 Merupakan planet yang memiliki satelit terbanyak pada tata surya, yaitu sebanyak 67 satelit.
f. Saturnus
Selain menjadi planet yang berada pada urutan keenam dari matahari, saturnus juga terkenal dengan
cincin yang mengelilinginya. Cincin yang mengelilingi saturnus ini merupakan gumpalan-gumpalan
es yang melayang dan mengelilingi atmosfer planet. Berikut adalah ciri-ciri planet saturnus:
 Berwarna kuning pucat.
 Memiliki cincin yang terbuat dari gumpalan-gumpalan es yang mengelilingi atmosfernya.
 Jarak planet saturnus dan Matahari adalah sejauh 1,4 milyar km.
 Berdiameter sebesar 116.463 km.
 Memiliki satelit sebanyak 56 satelit.
g. Uranus
Planet Uranus merupakan planet yang berada pada urutan ketujuh pada sistem tata surya kita. Planet
ini merupakan planet dengan suhu terdingin, yaitu sekitar -224° Celcius. Ciri-ciri planet uranus
antara lain sebagai berikut :
 Merupakan planet yang memiliki suhu terendah & terdingin yaitu sekitar -224° Celcius.
 Berwarna biru muda.
 Memiliki jarak 2.870 juta km dari matahari
 Memiliki cincin unik yang melingkari planet secara vertical.
 Berdiameter 50.724 km.
 Memiliki satelit sebanyak 27 buah satelit.
h. Neptunus
Planet neptunus merupakan planet dengan urutan terakhir dari sistem tata surya kita. Jaraknya
dengan matahari, sekitar 4.450 juta km. Ciri-ciri Neptunus antara lain sebagai berikut
 Merupakan planet yang berwarna biru.
 Memiliki jarak sejauh 4,5 milyar km dari Matahari.
 Ber diameter 49.530 km
 Dikelilingi oleh 8 buah satelit, di antaranya adalah Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa.
3. Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengelilingi suatu planet dan berputar pada sumbunya. Satelit
dibagi menjadi dua jenis yaitu satelit alami dan buatan. Satelit alami merupakan satelit yang sudah
ada dalam sistem tata surya. Contoh satelit alami adalah Bulan (satelit bumi), Pobos dan Deimos
(satelit Mars), serta Triton dan Nereid (satelit Neptunus). Satelit buatan adalah satelit yang dibuat
manusia. Satelit buatan ini sengaja diorbitkan di langit untuk kebutuhan manusia.

4. Komet
Komet sering disebut juga dengan bintang berekor. Hal ini dikarenakan penampakan komet yang
menyala seperti bintang yang menyala dan memiliki ekor. Namun sebenarnya komet merupakan
kumpulan debu, es, dan gas yang membeku. Ekor komet akan selalu menjauhi matahari. Komet
merupakan benda langit yang terbentuk dari Bentuk orbit dari komet adalah lonjong.
5. Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang berukuran kecil dan mengelilingi matahari pada lintasan tertentu.
Jumlah asteroid sangat banyak dan membentuk sabuk asteroid. Letak sabuk astertoid paling banyak
terdapat di antara orbit Mars dan Jupiter. Terkadang, asteroid – asteroid tersebut dapat bertabrakan.
Tubrukan antar asteroid akan menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil atau disebut meteoroid.
6. Meteoroid
Meteoroid adalah batuan – batuan kecil di langit, melayang – layang di angkasa. Meteorid dapat
berasal dari tubrukan antar asteroid. Meteoroid yang masuk dalam atmosfer Bumi disebut meteor.
Sebelum ke permukaan Bumi, meteorid akan bergesekan dengan atmosfer. Kondisi tersebut
membuat meteor terlihat tampak berpijar, sehingga meteor disebut juga bintang jatuh/bintang
beralih. Meteor yang berhasil sampai ke permukaan Bumi disebut meteorit.
Tabel Suhu, ukuran diameter dan jumlah satelit.

No. Nama Planet Ukuran diameter Perkiraan Suhu Jumlah Satelit


1. Merkurius (± 4.879 km) ± 4300 C 0
2. Venus (± 12.104 km) ± 4650 C 0
3. Bumi ( ± 12.742 km) ± 16-500 C 1
4. Mars ( ± 6.779 km) ± -650 C 2
5 Jupiter (± 139.820 km) ± -1100 C 17
6 Saturnus (± 116.463 km) ± -1400 C 18
7 Uranus (± 50.724 km) ± -2240 C 15
8 Neptunus (± 49.530 km) ± -2000 C 8

Tabel Informasi rotasi dan revolusi Planet

Planet Luar dan Dalam


Planet di dalam tata surya dibagi menjadi dua golongan, yaitu planet dalam dan planet luar.
1. Planet dalam adalah planet-planet yang terdekat dengan Matahari dan termasuk empat
planet yang pertama (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars).
2. Planet luar adalah planet yang lebih jauh dari Matahari dan mencakup empat planet
berikutnya seiring dengan peningkatan jarak dari Matahari, yaitu Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus
Perbedaan dan persamaan antara planet dalam dan planet luar
Persamaan
1. Sama-sama mengelilingi matahari
2. Sama-sama berputar pada pososnya
3. Sama-sama beredar pada orbit masing masing
4. Sama-sama anggota tata surya
Perbedaan
1. Partikel penyusunnya berupa benda padat (batuan dan mineral)
2. Gerakannya lambat karena dianggap lebih berat
3. Diameter kecil
4. Berada dalam sabuk asteroid
5. Berjarak lebih dekat ke matahari
1. Partikel penyusunnya berupa benda gas (hidrogen dan helium)
2. Gerakannya lambat karena dianggap lebih ringan
3. Diameter besar
4. Berada di luar sabuk asteroid
5. Berjarak lebih jauh ke matahari
Fakta tentang Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri. Cahaya tersebut tersusun
atas gas-gas, antara lain hidrogen dan helium. Matahari adalah salah satu contoh bintang. Matahari
merupakan bintang yang letaknya paling dekat dengan Bumi.
1. Matahari memiliki volume yang sangat besar yaitu sekitar satu juta kali volume Bumi.
2. Gaya gravitasi Matahari kurang lebih 28 kali lebih besar daripada gravitasi Bumi.
3. Gaya gravitasi tersebut menyebabkan Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi
oleh delapan planet.
Sebuah bintang jatuh sebenarnya adalah nama lain untuk meteoroid. Meteorid tersebut terbakar saat
mencoba memasuki atmosfer Bumi. Meteoroid disebut sebagai Bintang Berekor. Ketika meteorid
memasuki atmosfer Bumi, ia akan membentuk ekor terang di belakangnya. Ekor atau garis terang di
belakangnya disebabkan oleh meteroid yang bergesekan dengan atmosfer Bumi.

Bulan yang Setia kepada Bumi


Bulan adalah salah satu benda langit yang mungkin paling sering terlihat di Bumi, selain Matahari.
Bulan adalah satelit Bumi karena Bulan berputar mengelilingi Bumi. Bulan melakukan rotasi
terhadap Bumi. Selain itu Bulan juga berotasi pada porosnya sendiri selama kurang lebih 28 hari,
hampir sama dengan waktu Bumi berotasi. Bulan adalah satu-satunya satelit Bumi. Bulan akan
terus mengitari Bumi.
Permukaan Bulan dipenuhi dengan kawah-kawah hasil tabrakan Bulan dengan meteor-meteor. Jika
dilihat dari Bumi, ada beberapa bagian Bulan yang tampak gelap, dan ada bagian yang terang.
Bagian-bagian gelap itu merupakan dataran rendah, sedangkan bagian yang terang merupakan
pegunungan. Pada beberapa bagian dekat kutub ditemukan kemungkinan adanya es di kawah-
kawah yang ada. Dataran rendah yang luas di Bulan disebut dengan laut, meskipun tidak
mengandung air seperti di Bumi. Gunung tertinggi di Bulan tingginya 8.200 meter. Bulan
berlubang-lubang karena memiliki kawah dengan beragam ukuran. Kawah terbesar di Bulan
memiliki luas 200 km.
VIII. ROTASI DAN REVOLUSI
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya dari arah barat ke timur selama sehari (24 jam)
yang mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Perhitungan rotasi bumi dimulai sejak matahari
terbit sampai dengan matahari selanjutnya terbit. Karena proses rotasi bumi ini, maka matahari yang
kita lihat seperti sedang bergerak dari timur ke barat. Padahal kenyataannya matahari hanya diam
saja dan yang berputar adalah planet bumi.
Akibat Rotasi Bumi
Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya beberapa peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
1. Terjadinya siang dan malam. Bukan hanya itu, dengan adanya perubahan siang dan malam,
maka kamu akan merasakan perbedaan suhu di pagi hari dan malam hari. Dengan
demikian, terjadinya pergantian siang dan malam membuat bumi dibagi menjadi dua
bagian. Bagian yang satu mengarah ke matahari (siang hari), kemudian bagian lainnya
tidak mengarah ke matahari (malam hari).
2. Membelokkan arah angin dan arus laut. Dengan rotasi bumi, maka arah angin akan
dibelokkan. Pembelokkan angin sekaligus membelokkan arus laut. Angin yang berbelok
dari daerah satu ke daerah lainnya akan sangat bermanfaat karena kita bisa merasakan
kesejukan. Pembelokkan angin akan mengurangi kecepatan angin sehingga tingkat
kerusakan yang berasal dari angin akan ikut berkurang. Sementara itu, arus laut akan
bergerak sesuai dengan pembelokkan angin. Misalnya, arus laut di belahan bumi bagian
barat bergerak berlawanan dengan arah jarum jam. Sedangkan, di belahan bumi bagian
utara, arus laut bergerak sesuai arah jarum jam.
3. Gerak semu harian matahari. Dinamakan sebagai gerak semu matahari karena matahari
seperti bergerak sepanjang hari. Pergerakan yang dimaksud, seperti saat pagi matahari
akan terbit dari timur, saat siang hari matahari berada di atas kepala kita, dan saat sore hari
matahari akan terbenam di barat. Meskipun matahari terlihat seperti sedang bergerak,
tetapi kenyataannya matahari hanya diam saja. Dengan kata lain, gerak semu harian
matahari merupakan akibat dari rotasi bumi.
4. Membentuk zona waktu yang berbeda. Dengan adanya rotasi bumi, maka akan ada zona
waktu yang berbeda. Seperti halnya Indonesia yang mempunyai tiga zona waktu yang
berbeda, yaitu Waktu Indonesia bagian barat (WIB), Waktu Indonesia bagian tengah
(WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur (WIT). Ketiga zona waktu tersebut berjarak
satu jam. Misalkan waktu di WIB pukul 9 pagi, maka di WITA pukul 10 pagi, dan waktu
di WIT pukul 11 pagi
Wilayah belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan

Waktu Belahan Bumi Utara Belahan Bumi Selatan

21 Juni - 23 Sept Panas Dingin

23 Sept - 22 Des Gugur Semi

22 Des - 21 Maret Dingin Panas

21 Maret – 21 Juni Semi Gugur

Gerhana Bulan
Gerhana bulan hanya mungkin terjadi pada malam hari ketika bulan purnama. Gerhana bulan terjadi
ketika kedudukan Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk garis lurus. Kedudukan Bumi berada di
antara Bulan dan Matahari. Pada waktu gerhana bulan, cahaya Matahari yang seharusnya diterima
Bulan terhalangi Bumi. Bulan berada dalam bayang-bayang Bumi. Bayang-bayang Bumi ada dua
macam, yaitu umbra dan penumbra.
Ada dua macam gerhana bulan, yaitu gerhana bulan total dan gerhana bulan sebagian. Gerhana
bulan total terjadi ketika posisi Bulan berada pada umbra Bumi sehingga Bulan tertutup penuh oleh
bayangan Bumi. Adapun gerhana bulan sebagian terjadi ketika hanya setengah bagian Bulan masuk
ke dalam umbra Bumi. Bulan bergerak dan masuk ke daerah penumbra Bumi.
Gerakan Bulan
Berikut jenis gerakan bulan beserta akibatnya.
a. Rotasi Bulan
Sama halnya Bumi dan planet lainnya, Bulan juga berputar pada porosnya atau berotasi. Waktu
yang diperlukan Bulan untuk melakukan satu kali rotasi sama dengan waktu yang diperlukan Bulan
untuk berevolusi mengelilingi Bumi. Dapat dikatakan bahwa periode rotasi bulan sama dengan
periode revolusinya. Hal itu menyebabkan permukaan Bulan yang menghadap Bumi akan selalu
terlihat sama.
b. Revolusi Bulan Mengelilingi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bulan juga bergerak mengelilingi Bumi yang disebut revolusi bulan.
Akibat revolusi, Bulan akan tampak berubah-ubah jika dilihat dari bumi, perubahan ini disebut fase
bulan. Fase bulan dipengaruhi oleh posisi Bulan terhadap Bumi dan Matahari.
c. Revolusi Bulan Mengelilingi Matahari
Selain berputar pada porosnya dan bergerak mengelilingi Bumi, Bulan juga bergerak mengelilingi
Matahari. Karena Bulan merupakan satelit alami Bumi yang selalu bergerak mengiringi Bumi,
ketika Bumi bergerak mengeliling Matahari, Bulan pun melakukan hal yang sama. Waktu yang
diperlukan Bulan mengelilingi Matahari sama dengan waktu yang diperlukan Bumi mengelilingi
Matahari. Dapat disimpulkan bahwa dalam 1 tahun, Bulan hanya satu kali bergerak mengelilingi
Matahari dan dua belas kali bergerak mengelilingi Bumi. Hal inilah yang menyebabkan ada 12
bulan selama 1 tahun di dalam kalender. Manusia hanya dapat merasakan akibat yang ditimbulkan
oleh gerakan Bulan, baik gerak rotasi maupun gerak revolusi.
Berikut akibat-akibat gerak bulan.
1. Adanya fase-fase bulan
2. Terjadinya pasang surut air laut
3. Terjadinya gerhana
4. Permukaan Bulan yang terlihat dari Bumi selalu sama
Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu
tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari jika dilihat dari bumi.

 Fase bulan mati juga disebut dengan bulan baru. Pada fase ini permukaan bulan yang
mendapat cahaya matahari membelakangi bumi sehingga bulan tidak terlihat dari bumi
dengan mata telanjang.(Hari ke-1).
 Fase bulan sabit mulai terlihat dari bumi dengan mata telanjang dan bentuknya menyerupai
bentuk sabit.(Hari ke-4 dan 25)
 Pada fase bulan separuh, separuh permukaan bulan yang memantulkan cahaya matahari
menghadap ke bumi.(Hari ke-8 dan 21)
 Fase bulan bungkuk (cembung). Pada fase ini bulan terlihat cembung atau hampir penuh.
(Hari ke-11 dan 17)
 Fase bulan purnama. Pada fase ini semua permukaan bulan yang mendapat dan
memantulkan cahaya matahari menghadap ke bumi. dari bumi bulan terlihat satu lingkaran
penuh. (hari ke-14) Setelah fase purnama bulan terus mengecil dan kembali menjadi fase
bulan separuh, fase bulan sabit dan fase bulan mati atau fase bulan baru lagi.
Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi pada siang hari ketika bulan baru atau bulan mati. Gerhana matahari
terjadi ketika Bulan, Bumi, dan Matahari dalam satu garis lurus. Kedudukan Bulan berada di antara
Bumi dan Matahari. Kedudukan tersebut menyebabkan cahaya Matahari ke Bumi terhalang oleh
Bulan. Karena terhalang oleh Bulan, keadaan yang terang berangsur-angsur menjadi gelap. Saat
terjadi gerhana matahari, bayangan Bulan akan menutupi Bumi. Oleh karena Bulan lebih kecil
daripada Bumi, hanya sebagian tempat saja yang mengalami gerhana matahari.

Ada tiga jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan
gerhana matahari cincin. Gerhana matahari total hanya terjadi di permukaan bumi yang terkena
bayangan umbra Bulan. Gerhana matahari total selalu diawali dan diakhiri oleh gerhana matahari
sebagian. Gerhana matahari sebagian terjadi di permukaan Bumi yang terkena bayangan penumbra
Bulan. Adapun gerhana matahari cincin terjadi di permukaan Bumi yang terkena lanjutan bayang-
bayang inti. Hal itu terjadi karena Bulan berada pada titik terjauhnya dari Bumi.
Gerhana Bulan
Gerhana bulan merupakan suatu peristiwa yang terjadi dimana kedudukan matahari, bumi, dan
bulan berada pada satu garis lurus, sehingga bayangan Bumi menutupi sebagian ataupun
keseluruhan Bulan. Proses terjadinya gerhana bulan ini dimulai saat Bumi berada di antara Matahari
dan juga Bulan pada satu garis yang sama. Hal ini mengakibatkan sinar Matahari tidak sampai ke
Bulan karena terhalang oleh Bumi.
Gerhana bulan ini bisa terjadi karena pada saat Bumi berada di antara Matahari dan juga Bulan
dalam posisi sejajar seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada hal demikian Bumi akan
menghalangi sinar Matahari yang menuju ke Bulan, sehingga permukaan Bulan akan tertutupi oleh
bayangan Bumi.
Proses terjadinya gerhana bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan Matahari, meskipun
perbedaan waktunya hanya beberapa menit saja.
Seperti halnya gerhana matahari, proses terjadinya gerhana bulan ini sebagai berikut.
1. Dimulai ketika Bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh
bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut adalah bayangan dari Bumi.
2. Setelah itu lama-kelamaan Bulan yang bulat akan tertutup semakin banyak hingga Bulan
hanya terlihat sebagian dan semakin lama Bumi akan terlihat menyabit.
3. Setelah Bumi menyabit, lama-kelamaan Bulan akan tampak menghilang karena tertutup
oleh bayangan Bumi. Saat inilah kita tidak dapat melihat Bulan, Bulan seperti menghilang.
4. Setelah Bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita akan
menyaksikan Bulan kembali muncul dari arah pertama kali Bulan menghilang. Munculnya
Bulan ini dimulai dari bentuk Bulan sabit, setelah itu Bulan tersebut semakin lama akan
semakin terlihat setengah, dan semakin lama akan semakin utuh sehingga tampak seperti
semula.
Kalender Masehi dan Kalender Hijriah
Perputaran Bumi mengelilingi Matahari (revolusi bumi) dan perputaran Bulan mengelilingi Bumi
(revolusi bulan) digunakan untuk menentukan tahun Masehi dan tahun Hijriah. Sistem penanggalan
Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi bumi. Sistem penanggalan Hijriah ditentukan
berdasarkan kala revolusi bulan.
1. Tahun Masehi
Tahun Masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari. Tahun Masehi ditentukan
berdasarkan kala revolusi bumi (waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali mengelilingi Matahari).
Kala revolusi bumi adalah 365 ¼ hari. Satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan
pembagian jumlah hari sebagai berikut.
Jumlah Hari Nama Bulan Jumlah Hari

31 Juli 31

28/29 Agustus 31

31 September 30

30 Oktober 31

31 November 30

30 Desember 31

Tahun masehi pertama kali ditetapkan oleh julius cesar ( Romawi) pada tahun 47. Julius cesar
menetapkan jumlah hari dalam satu tahun 365 hari. Berdasarkan kala revolusi bumi, 1 Tahun = 365
1/4 hari. Sisa ¼ hari setiap tahun dikumpulkan sehingga setelah 4 tahun akan terkumpul menjadi 1
hari. Jadi setiap 4 tahun sekali, jumlah hari dalam 1 tahun = 366 hari dan disebut tahun kehabisat.
2. Tahun Hijriah
Tahun hijriah juga disebut tahun komariyah atau tahun bulan. Tahun hijriah ditentukan berdasarkan
kala revolusi bulan ( waktu yang diperlukan bulan untuk sekali mengelilingi bumi). Kala revolusi
bulan adalah 29 ½ hari sehingga jumlah hari dalam satu tahun = 29 ½ hari X 12 = 354 hari. Satu
tahu hijriah dibagi 12 bulan,

Nama Bulan Jumlah Hari Nama Bulan Jumlah Hari

Muharam 30 Rajab 29

Safar 29 Syaban 30

Robiul Awal 30 Ramadhan 30

Robiul Akhir 29 Syawal 29

Jumadil Awal 30 Zulkaedah 30

Jumadil Akhir 29 Zulhijah 29/30

Kalender Hijriah juga mengenal tahun kabisat. Jumlah hari dalam tahun kabisat Hijriah 1 hari lebih
lama dibandingkan tahun Hijriah biasa, yaitu 355 hari. Pada tahun kabisat Hijriah, jumlah hari
dalam bulan Zulhijah adalah 30 hari. Berdasarkan hal tersebut, hari-hari besar Islam setiap tahun
bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa, dan bergeser 12 hari pada tahun kabisat.

Anda mungkin juga menyukai