1) Tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah bunga.
Tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai bunga
dengan ranting.
2) Dasar bunga berada pada bunga bagian bawah yaitu di atas tangkai bunga. Dasar bunga
berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
3) Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika
masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika
masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna
dan bentuknya menyerupai daun.
4) Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling indah dan berwarna warni.
Mahkota bunga sering disebut dengan perhiasan bunga. Keindahan mahkota bunga
sangat menarik bagi serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan.
5) Benang sari merupakan alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga yang
terdiri dari tangkai sari, kepala sari dan serbuk sari. Benang sari biasanya terletak di
tengah-tengah mahkota bunga.
6) Putik merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebut kepala putik. Bagian putik
yang panjang disebut tangkai putik. Bakal buah terdapat pada bagian bawah putik.
Bakal biji terdapat di dalam buah yang mempunyai dua inti, yaitu sel telur dan calon
lembaga.
1. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada
tumbuhan berbunga, pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan
adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
a. Penyerbukan sendiri : Penyerbukan sendiri adalah penyerbukan pada suatu bunga yang
serbuk sarinya berasal dari bunga itu sendiri. Penyerbukan sendiri umumnya tidak
menghasilkan keturunan bervariasi. Selain itu, ciri penyerbukan jenis ini adalah bunganya
termasuk bunga sempurna (hermaprodit) yang memiliki kelamin jantan dan betina dalam
satu bunga saja. Contoh tumbuhan yang dapat melakukan penyerbukan sendiri adalah bunga
turi, bunga sepatu, bunga telang, dll.
b. Penyerbukan tetangga : Penyerbukan tetangga adalah penyerbukan pada suatu bunga yang
serbuk sarinya berasal dari bunga lain pada tumbuhan tersebut. Penyerbukan tetangga terjadi
karena bunga jantan dan bunga betina pada tumbuhan tersebut tidak berada dalam satu bunga.
Contoh penyerbukan tetangga misalnya terjadi pada tumbuhan jagung, kelapa, kelapa sawit, dll.
c. Penyerbukan silang : Penyerbukan silang adalah penyerbukan pada suatu bunga yang
serbuk sarinya berasal dari bunga lain pada tumbuhan lainnya yang masih sejenis. Penyerbukan
silang sering disebut dengan istilah persilangan. Penyerbukan silang umumnya menghasilkan
variasi keturunan karena perpaduan 2 sifat tumbuhan induk. Semua tumbuhan bisa melakukan
penyerbukan silang, jika dengan bantuan manusia.
d. Penyerbukan bastar : Penyerbukan bastar adalah penyerbukan pada suatu bunga yang
serbuk sarinya berasal dari bunga lain pada tumbuhan lainnya yang berbeda jenis atau
sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat beda. Contohnya penyerbukan bastar misalnya
serbuk sari jambu batu berdaging merah menyerbuki putik dari jambu batu berdaging putih.
2. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan :
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui proses
penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan baru yang terbentuk berasal dari pertumbuhan dan
perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya. Perkembangbiakan vegetatif
dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan
perkembangbiakan vegetatif buatan.
a. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan
manusia.
1) Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora
sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora
yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan.
2) Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah. Ujung batangnya
menggembung dan membentuk umbi. Umbi adalah tempat untuk menyimpan cadangan
makanan yang mengandung karbohidrat. Contoh tumbuhan tersebut adalah ubi jalar dan
kentang. Pada umbi kentang atau ubi jalar biasanya terdapat lekukan umbi yang disebut
mata tunas. Mata tunas terbentuk inilah yang kelak dapat tumbuh menjadi tumbuhan
baru.
3) Lapis-lapis pada bawang merah itu disebut umbi lapis. Umbi lapis merupakan lapisan
daun berdaging dan berfungsi sebagai makanan cadangan. Di tengah lapisan umbi
terdapat tunas. Tunas yang terbentuk di tengah umbi lapis disebut siung. Siung yang
terpelihara akan menghasilkan umbi baru yang lebih banyak. Perkembangbiakan dengan
umbi lapis terjadi pada bawang merah, bawang putih, bawang daun, bunga bakung, dan
bunga lili.
4) Perkembangbiakan dengan tunas artinya tunas dari tumbuhan induk tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Tunas pohon pisang tumbuh dari pangkal induknya. Tunas tumbuh
menjadi pohon pisang baru. Jarak tunas-tunas baru berdekatan dengan induknya sehingga
membentuk rumpun pohon pisang. Ada pula tumbuhan lain yang berkembang biak
dengan tunas, yaitu bambu dan tebu.
5) Tunas adventif dapat ditemukan pada bagian tepi daun atau akar tumbuhan. Tumbuhan
yang berkembang biak dengan tunas adventif antara lain sukun, kesemek, dan cocor
bebek. Sukun dan kesemek memiliki tunas adventif pada akar, sedangkan cocor bebek
memiliki tunas adventif pada daun.
6) Akar tinggal atau rhizoma adalah bagian batang yang tumbuh menjalar di dalam tanah.
Akar tinggal pada tumbuhan berguna untuk menumbuhkan tunas baru. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal yaitu kunyit, temulawak, jahe,
alang-alang, dan lengkuas.
7) Geragih adalah batang yang tumbuh di atas tanah atau di dalam tanah. Pada ruas-ruas
batang terdapat akar yang akan tumbuh menjadi tunas baru. Tunas-tunas baru yang
terbentuk akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yang tidak bergantung pada induknya.
Geragih dapat tumbuh di atas tanah maupun di dalam tanah. Geragih yang tumbuh di atas
tanah terdapat pada tumbuhan semanggi, stroberi, dan pegagan. Geragih yang tumbuh di
dalam tanah terdapat pada tumbuhan rumput teki.
b. Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan
bantuan manusia.
1) Mencangkok
Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan
induknya. Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping
dua, misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya
2) Menempel (okulasi)
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis,
tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis. Pada
dasarnya tujuan okulasi atau menempel sama dengan tujuan mengenten atau
menyambung, yaitu menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga
diperoleh satu tanaman yang memiliki gabungan sifat unggul.
3) Menyambung/ mengenten
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas
dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat
unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat
unggul. Perhatikan contoh berikut!. Misalnya, ada dua tanaman mangga. Tanaman
mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua
berakar lemah tetapi buahnya sangat manis. Untuk memperoleh pohon mangga yang
berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar
kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis.
4) Stek
Menyetek adalah memperbanyak tumbuhan dengan menancapkan atau menanam
potongan potongan batang tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat distek antara lain
ketela pohon, tebu, mawar, melati, dan kangkung. Selain stek batang dikenal pula stek
daun dan stek pucuk. Tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan stek pucuk antara lain.
Sedangkan tumbuhan yang diperbanyak dengan stek daun antara lain begonia dan
sanseviera.
5) Merunduk
Merunduk adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukkan batang atau
cabang ke tanah sehingga tumbuh akar. Setelah akarnya banyak cabang yang
berhubungan dengan tumbuhan induk, induk dipotong. Tumbuhan yang biasa
dikembangbiakan antara lain alamanda, anyelir, apel, selada air, anggur dan
sebagainya. Perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan memberikan beberapa
keuntungan dan kerugian.
Keterangan Skema:
1. Sungai/kolam tandon, sebagai penampungan air.
2. Pintu masuk air,dari sungai/waduk/tandon.
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur masuknya air.
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock.
5. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk
mendapatkan tekanan energi yang besar.
6. Tangki pengaman air, berfungsi sebagai pengaman tekanan air, jika tiba-tiba air
naik saat katup pengatur ditutup.
7. Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur tubin.
8. Turbin, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak kinetik.
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak.
10. Transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi elektromagnetik
11. Saluran transmisi, penyalur energi listrik ke konsumen.
Cara Kerja PLTA:
1. Aliran air sungai/air terjun/waduk (no. 1) sebagai sumber energi listrik akan masuk ke
pipa no. 2, no. 4, dan no. 5 hingga sampai ke turbin (no. 8) dan menggerakkan turbin.
Perubahan yang terjadi adalah perubahan dari energi potensial gerak menjadi energi
kinetik.
2. Gerakan kincir angin pada turbin (no. 8), akan menggerakkan dinamo/generator (no.9)
yang kemudian akan membangkitkan listrik. Kecepatan turbin berputar disesuaikan
dengan kecepatan aliran air (diatur oleh katup pengaman no. 3). Semakin cepat aliran
airnya, maka turbin akan berputar semakin cepat sehingga energi listrik yang dihasilkan
akan semakin besar).
3. Terjadi perubahan energi gerak (yang dihasilkan oleh turbin) menjadi energi listrik
(setalah diubah oleh dinamo/generator), yang kemudian disalurkan ke rumah-rumah
melalui proses transmisi listrik (lihat gambar no. 10 dan no. 11).
Penemu Pembangkit Listrik: Nikola Tesla
Nikola Tesla seorang berkebangsaan Yugoslavia, adalah penemu sistem pembangkit dan
transmisi listrik pada tahun 1895. Sejak kecil Nikola memiliki rasa ingin tahu yang besar
tentang berbagai hal. Ia sangat menyukai matematika dan fisika. Ia pernah bekerjasama dengan
Thomas Alva Edison dan merancang 24 jenis dinamo. Setelah Michael Faraday menemukan
energi listrik, Nikola mengembangkan penemuan tersebut dengan membangun pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) pertama di dunia. PLTA tersebut memanfaatkan air terjun Niagara di
Amerika. Maka sejak saat itu listrik pun menerangi dunia hingga sekarang.
B. Proses Menyalurkan Energi Listrik
Listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik biasanya disalurkan hingga ke rumah-rumah,
gedung perkantoran, dan pabrik. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan berbeda-beda
sesuai dengan jumlah kebutuhan.
Perhatikan skema penyaluran energi listrik berikut beserta keterangannya!
Keterangan:
*) Tahap I: Di Pembangkit Listrik
Di pusat pembangkit listrik, terjadi proses perubahan energi gerak menjadi energi listrik.
Turbin dan generator merupakan komponen utama dalam beberapa jenis pembangkit listrik.
Contohnya di PLTA. Energi kinetik yang dihasilkan oleh aliran air diubah menjadi energi
listrik oleh generator.
*) Tahap 2: Di Transformator Penaik Tegangan
Setelah energi listrik dihasilkan, energi disalurkan ke transformator penaik tegangan melalui
saluran penghantar. Di sini energi listrik dinaikkan tegangannya hingga 500 kV oleh generator.
Hal ini diperlukan agar arus listrik yang mengalir di saluran tidak terlalu tinggi. Dengan
demikian perpindahan arus listrik berlangsung secara efektif dan efisien.
*) Tahap 3: Di Gardu Induk
Melalui SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), listrik dialirkan ke Gardu Induk. Di
sini tegangan listrik diturunkan menjadi tegangan menengah 20 kV oleh transformator penurun
tegangan. Manfaat SUTET adalah untuk menyalurkan energi listri dari pusat-pusat
pembangkit listrik yang jaraknya jauh menuju ke pusat-pusat distribusi sehingga energi listrik
dapat disalurkan dengan efisien.
*) Tahap 4: Di Gardu Distribusi (Penurun Tegangan)
Gardu distribusi terdiri dari tiang-tiang listrik yang akan mengalirkan listrik ke rumah-rumah
penduduk melalui kabel listrik. Di sini, energi listrik kembali diturunkan lagi tegangannya
menjadi tegangan rendah 220 Volt. Tegangan listrik sebesar ini sudah sesuai dengan kebutuhan
di rumah. Setelah itu, energi listrik dialirkan ke rumah-rumah dan industri melalui jaringan
distribusi.
*) Tahap 5: Di Rumah
Nah, energi listrik sudah sampai di rumahmu. Kamu dapat memanfaatkannya untuk menonton
TV, mendinginkan lemari es, menyeterika, penerang ruangan, dan lain-lain. Perjalanan yang
panjang, dan tentunya membutuhkan biaya yang juga besar. Itulah mengapa, kalian harus bijak
dan hemat dalam pemakaian listrik.
C. Rangkuman Proses Menyalurkan Energi Listrik ke Pabrik dan ke Rumah
Keterangan:
1. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA siap untuk disalurkan ke pabrik, gedung-
gesung perkantoran, sekolah, dan rumah-rumah penduduk.
2. Energi listrik disalurkan terlebih dahulu melalui kabel-kabel besar yang terpasang di
menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Hal ini dikarenakan energi
listrik yang dihasilkan oleh PLTA memiliki tegangan cukup tinggi.
3. Energi listrik kemudian masuk ke transformator (trafo). Trafo merupakan alat listrik
yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan. Pada tahap ini, energi
listrik dinaikkan tegangannya.
4. Energi listrik disalurkan ke dalam pabrik-pabrik terlebih dahulu karena pabrik biasanya
membutuhkan energi listrik yang besar untuk keperluan produksi.
5. Energi listrik kemudian masuk kembali ke dalam transformator (trafo). Namun, trafo
yang ini bertugas untuk menurunkan tegangan listrik. Tujuannya agar tidak terjadi
kelebihan energi listrik saat akan disalurkan ke gedung perkantoran dan rumah-rumah
penduduk.
6. Energi listrik dari transformator penurun tegangan diterima oleh gedung perkantoran dan
rumah- rumah penduduk.
Dalam menyalurkan energi listrik, terkadang terjadi gangguan, yang mengakibatkan
terputusnya penyaluran listrik ke tempat-tempat yang membutuhkan. Hal ini tentu akan
mengganggu aktivitas di dalam pabrik, perkantoran, dan rumah-rumah.
Penyebab terganggunya proses penyaluran listrik dapat disebabkan oleh peristiwa alam,
seperti tersambar atau gempa bumi yang mengakibatkan rusaknya salah satu komponen alat
yang berhubungan dengan penyaluran listrik. Oleh karena itu, antisipasi yang dilakukan oleh
tempat-tempat yang memerlukan energi listrik dalam jumlah besar (seperti pabrik dan rumah
sakir) adalah dengan memasang pembangkit listrik cadangan yang khusus hanya bisa
digunakan untuk kebutuhan tersebut.
Cara-cara Menghemat Energi Listrik
Dampak pemborosan energi adalah peningkatan suhu global, yang dapat berakibat pada:
-terjadi kenaikan permukaan air laut menaik karena terjadi pencairan es di kutub
-meningkatnya intensitas fenomena cuaca ekstrem
-lebih lamanya cuaca panas daripada cuaca dingin
-hilangnya gletser, dll.
Semakin meningkatkanya kebutuhan manusia akan listrik, seharusnya diiringi dengan
meningkatnya tanggung jawab manusia dalam memanfaatkan listrik secara bijak dan hemat.
Upaya penghematan energi dapat dilakukan dengan mulai membiasakan melakukan hal-hal
kecil yang bertujuan untuk penghematan listrik, seperti:
Membatasi waktu menonton TV
Mematikan kipas angin atau pendingin ruangan ketika udara sedang sejuk
Mencabut kabel dari stopkontak apabila sudah tidak digunakan
Jangan membiarkan pengisi daya telepon selular atau laptop tetap tersambung di
stopkontak ketika sudah tidak digunakan
Menggantu lampu dengan daya lampu yang lebih kecil
Mematikan sakelar lampu ketika kondisi ruangan cukup cahaya
Selain itu, kita juga harus menggunakan listrik secara bijak dengan berbagai cara, seperti:
Memasang daya listrik di ruang sesuai keperluan
Menggunakan peralatan elektronik yang mempunyai daya (watt) kecil
Mengganti lampu dengan lampu hemat energi
Menggunakan alat elektronik secara bergantian
Memanfaatkan cahaya matahari untuk menerangi rumah pada pagi hingga sore hari.
Energi Listrik merupakan kebutuhan bagi masyarakat di Indonesia atau belahan dunia
lainnya, untuk keperluan rumah tangga, sekolah atau instansi bahkan perusahaan kecil sampai
besar. Energi listrik dibangkitkan dengan memanfaatkan beragam sumber daya alam seperti
air, uap, gas alam, panas bumi, sinar matahari, Diesel/BBM, pasang surut air laut, angin,
sampah dan nuklir. Nah, untuk mengetahui apa saja macam - macam pembangkit listrik baca
materi berikut ini:
A. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat
Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga air
tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi
penghematan penggunaan bahan bakar.
B. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap
(PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi
listrik. Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud
padat, cair maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak merupakan
wujud cairnya.
C. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)
Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi
antara PLTG dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai
pemanas uap di ketel penghasil uap bertekanan tinggi.
Ketel uap PLTU yang memanfaatkan gas buang PLTG dikenal dengan sebutan Heat
Recovery Steam Generator (HRSG). Umumnya 1 blok PLTGU terdiri dari 3 unit PLTG, 3
unit HRSG dan 1 unit PLTU. Daya listrik yang dihasilkan unit PLTU sebesar 50% dari daya
unit PLTG, karena daya turbin uap unit PLTU tergantung dari banyaknya gas buang unit
PLTG. Dalam pengoperasian PLTGU, daya PLTG yang diatur dan daya PLTU akan mengikuti
saja. PLTGU merupakan pembangkit yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakarnya.
V. MAGNET
PENGERTIAN MAGNET
Magnet adalah benda yang mampu menarik benda – benda disekitarnya. Setiap Magnet memiliki
sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan benda untuk menarik benda-benda lain
disekitarnya. Kata Magnet diambil dari nama daerah di Asia yaitu Magnesia, di tempat inilah
bangsa Yunani menemukan sifat magnetik dari bebatuan yang mampu menarik biji besi.
SIFAT – SIFAT MAGNET
▪ Magnet hanya dapat menarik benda – benda tertentu dalam jangkauannya, artinya tidak semua
benda dapat ditarik.
▪ Gaya Magnet dapat menembus benda, semakin kuat gaya magnet maka semakin tebal pula benda
yang dapat ditembus oleh gaya tersebut.
▪ Magnet mempunyai dua kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan.
▪ Apabila kutub yang sejenis/ senama didekatkan satu sama lain maka mereka akan tolak menolak,
namun apabila kutub yang berbeda didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tarik
menarik.
▪ Medan Magnet akan membentuk Gaya Magnet. Semakin dekat benda dengan magnet , maka
medan magnetnya semakin rapat, sehingga gaya magnetnya akan semakin besar. Demikian pula
sebaliknya. ▪ Sifat Kemagnetan dapat hilang atau melemah karena beberapa penyebab, contohnya
apabila terus menerus jatuh, terbakar, dll.
▪ Garis gaya magnet adalah arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan
kutub kutub magnet. Arah garis gaya magnet yaitu meninggalkan kutub utara dan menuju kutub
selatan.
4
JENIS – JENIS MAGNET
Secara garis besar, terdapat 2 jenis magnet, yaitu :
1. Magnet Alam
Magnet Alam adalah magnet yang sudah memiliki sifat kemagnetan secara alami, artinya tanpa ada
campur tangan manusia. Contohnya adalah Gunung Ida di Magnesia yang mampu menarik benda –
benda disekitarnya.
2. Magnet Buatan
Magnet Buatan adalah magnet yang dibuat manusia, magnet buatan dibuat dari bahan – bahan
magnetik kuat seperti besi dan baja. Magnet buatan terbagi lagi menjadi 2, yaitu :
▪ Magnet Tetap, merupakan magnet yang sifat kemagnetannya bersifat permanen, meskipun proses
pembuatannya sudah dihentikan.
▪ Magnet Sementara, merupakan magnet yang sifat kemagnetannya hanya sementara, yaitu hanya
terjadi selama proses pembuatannya.
Cara Membuat Magnet
Ada berbagai cara untuk membuat magnet, antara lain:
a. Dengan cara menggosokkan magnet tetap,
Besi atau baja dapat dibuat magnet antara lain dengan cara
menggosokkan salah satu ujung magnet tetap di sepanjang batang
besi,
atau baja ke satu arah secara berulang-ulang.
b. Dengan aliran arus listrik,
Pada Kegiatan di bawah ini menunjukkan bahwa paku besar yang dililiti
oleh sebuah kumparan setelah dihubungkan dengan baterai kemudian
dekatkan dengan paku-paku kecil, ternyata paku kecil akan menempel
pada paku besar tersebut.
Jika arus listrik diputus maka paku-paku kecil yang menempel pada paku besar dalam hitungan
detik akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar sudah hilang kemagnetannya.
c. Dengan induksi (influensi atau imbas).
Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang
disimpan pada statif maka paku akan menempel pada
magnet. Paku
besar yang telah menempel pada magnet jika didekati paku-
paku
kecil, ternyata paku-paku kecil menempel pada paku besar.
Manfaat magnet dalam kehidupan sehari – hari :
1. Ujung gunting untuk memudahkan mengambil jarum jahit.
2. Bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng.
3. Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling.
4. Kompas sebagai penunjuk arah utara-selatan.
5. Dinamo sepeda dan generator untuk membangkitkan tenaga listrik.
6. Alat untuk mengangkut benda-benda dari besi.
VI. PUBERTAS
Pubertas adalah merupakan suatu tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa yang
berkaitan dengan kematangan organ-organ reproduksinya. Sebagian besar anak perempuan memulai
masa puber ketika mereka berusia antara 8 sampai 13 tahun. Sementara pada anak laki-laki,
pubertas akan dialami saat mereka memasuki usia 10 hingga 16 tahun.
Ciri-ciri pubertas pada perempuan
1. Tumbuhnya payudara 3. Mengalami menstruasi
2. Mulai tumbunya rambut tipis di 4. Pinggul melebar
sekitar ketiak dan kemaluan 5. Tinggi badan bertambah
6. Terbentuknya hormon esterogen 7. Mulai tumbuh jerawat
Ciri-ciri pubertas pada laki-laki
1. Tumbuh jakun 5. Dada menjadi lebih bidang
2. Mulai tumbunya rambut tipis di 6. Terbentuknya hormon testosteron
sekitar ketiak dan kemaluan 7. Tinggi badan bertambah
3. Tumbuh kumis 8. Mulai tumbuh jerawat
4. Suara mulai berubah
Perbedaan masa anak-anak dan masa pubertas terletak pada aktifnya sejumlah hormon. Hormon
yang aktif ini kemudian membuat anak-anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan
sejumlah perubahan antara lain sebagai berikut:
1. Dada pada anak pria tumbuh menjadi lebih lebar atau bidang
2. Pinggul pada wanita melebar
3. Suara pada anak pria mulai berubah menjadi lebih berat sementara pada wanita menjadi
lebih melengking.
4. Mulai berjerawat, tumbuh rambut di area tertentu
5. Dada pada wanita mulai menonjol sementara jakun pada pria mulai nampak (sebagian tidak
terlalu terlihat.
1. Belum tumbuh rambut halus di ketiak Tumbuhnya rambut halus di ketiak dan
dan alat kelamin alat kelamin
4. Belum tumbuh kumis, jambang, dan Tumbuh kumis, jambang, dan janggut
janggut
1. Belum tumbuh rambut halus di ketiak Tumbuhnya rambut halus di ketiak dan
dan alat kelamin alat kelamin
4. Komet
Komet sering disebut juga dengan bintang berekor. Hal ini dikarenakan penampakan komet yang
menyala seperti bintang yang menyala dan memiliki ekor. Namun sebenarnya komet merupakan
kumpulan debu, es, dan gas yang membeku. Ekor komet akan selalu menjauhi matahari. Komet
merupakan benda langit yang terbentuk dari Bentuk orbit dari komet adalah lonjong.
5. Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang berukuran kecil dan mengelilingi matahari pada lintasan tertentu.
Jumlah asteroid sangat banyak dan membentuk sabuk asteroid. Letak sabuk astertoid paling banyak
terdapat di antara orbit Mars dan Jupiter. Terkadang, asteroid – asteroid tersebut dapat bertabrakan.
Tubrukan antar asteroid akan menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil atau disebut meteoroid.
6. Meteoroid
Meteoroid adalah batuan – batuan kecil di langit, melayang – layang di angkasa. Meteorid dapat
berasal dari tubrukan antar asteroid. Meteoroid yang masuk dalam atmosfer Bumi disebut meteor.
Sebelum ke permukaan Bumi, meteorid akan bergesekan dengan atmosfer. Kondisi tersebut
membuat meteor terlihat tampak berpijar, sehingga meteor disebut juga bintang jatuh/bintang
beralih. Meteor yang berhasil sampai ke permukaan Bumi disebut meteorit.
Tabel Suhu, ukuran diameter dan jumlah satelit.
Gerhana Bulan
Gerhana bulan hanya mungkin terjadi pada malam hari ketika bulan purnama. Gerhana bulan terjadi
ketika kedudukan Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk garis lurus. Kedudukan Bumi berada di
antara Bulan dan Matahari. Pada waktu gerhana bulan, cahaya Matahari yang seharusnya diterima
Bulan terhalangi Bumi. Bulan berada dalam bayang-bayang Bumi. Bayang-bayang Bumi ada dua
macam, yaitu umbra dan penumbra.
Ada dua macam gerhana bulan, yaitu gerhana bulan total dan gerhana bulan sebagian. Gerhana
bulan total terjadi ketika posisi Bulan berada pada umbra Bumi sehingga Bulan tertutup penuh oleh
bayangan Bumi. Adapun gerhana bulan sebagian terjadi ketika hanya setengah bagian Bulan masuk
ke dalam umbra Bumi. Bulan bergerak dan masuk ke daerah penumbra Bumi.
Gerakan Bulan
Berikut jenis gerakan bulan beserta akibatnya.
a. Rotasi Bulan
Sama halnya Bumi dan planet lainnya, Bulan juga berputar pada porosnya atau berotasi. Waktu
yang diperlukan Bulan untuk melakukan satu kali rotasi sama dengan waktu yang diperlukan Bulan
untuk berevolusi mengelilingi Bumi. Dapat dikatakan bahwa periode rotasi bulan sama dengan
periode revolusinya. Hal itu menyebabkan permukaan Bulan yang menghadap Bumi akan selalu
terlihat sama.
b. Revolusi Bulan Mengelilingi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bulan juga bergerak mengelilingi Bumi yang disebut revolusi bulan.
Akibat revolusi, Bulan akan tampak berubah-ubah jika dilihat dari bumi, perubahan ini disebut fase
bulan. Fase bulan dipengaruhi oleh posisi Bulan terhadap Bumi dan Matahari.
c. Revolusi Bulan Mengelilingi Matahari
Selain berputar pada porosnya dan bergerak mengelilingi Bumi, Bulan juga bergerak mengelilingi
Matahari. Karena Bulan merupakan satelit alami Bumi yang selalu bergerak mengiringi Bumi,
ketika Bumi bergerak mengeliling Matahari, Bulan pun melakukan hal yang sama. Waktu yang
diperlukan Bulan mengelilingi Matahari sama dengan waktu yang diperlukan Bumi mengelilingi
Matahari. Dapat disimpulkan bahwa dalam 1 tahun, Bulan hanya satu kali bergerak mengelilingi
Matahari dan dua belas kali bergerak mengelilingi Bumi. Hal inilah yang menyebabkan ada 12
bulan selama 1 tahun di dalam kalender. Manusia hanya dapat merasakan akibat yang ditimbulkan
oleh gerakan Bulan, baik gerak rotasi maupun gerak revolusi.
Berikut akibat-akibat gerak bulan.
1. Adanya fase-fase bulan
2. Terjadinya pasang surut air laut
3. Terjadinya gerhana
4. Permukaan Bulan yang terlihat dari Bumi selalu sama
Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu
tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari jika dilihat dari bumi.
Fase bulan mati juga disebut dengan bulan baru. Pada fase ini permukaan bulan yang
mendapat cahaya matahari membelakangi bumi sehingga bulan tidak terlihat dari bumi
dengan mata telanjang.(Hari ke-1).
Fase bulan sabit mulai terlihat dari bumi dengan mata telanjang dan bentuknya menyerupai
bentuk sabit.(Hari ke-4 dan 25)
Pada fase bulan separuh, separuh permukaan bulan yang memantulkan cahaya matahari
menghadap ke bumi.(Hari ke-8 dan 21)
Fase bulan bungkuk (cembung). Pada fase ini bulan terlihat cembung atau hampir penuh.
(Hari ke-11 dan 17)
Fase bulan purnama. Pada fase ini semua permukaan bulan yang mendapat dan
memantulkan cahaya matahari menghadap ke bumi. dari bumi bulan terlihat satu lingkaran
penuh. (hari ke-14) Setelah fase purnama bulan terus mengecil dan kembali menjadi fase
bulan separuh, fase bulan sabit dan fase bulan mati atau fase bulan baru lagi.
Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi pada siang hari ketika bulan baru atau bulan mati. Gerhana matahari
terjadi ketika Bulan, Bumi, dan Matahari dalam satu garis lurus. Kedudukan Bulan berada di antara
Bumi dan Matahari. Kedudukan tersebut menyebabkan cahaya Matahari ke Bumi terhalang oleh
Bulan. Karena terhalang oleh Bulan, keadaan yang terang berangsur-angsur menjadi gelap. Saat
terjadi gerhana matahari, bayangan Bulan akan menutupi Bumi. Oleh karena Bulan lebih kecil
daripada Bumi, hanya sebagian tempat saja yang mengalami gerhana matahari.
Ada tiga jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan
gerhana matahari cincin. Gerhana matahari total hanya terjadi di permukaan bumi yang terkena
bayangan umbra Bulan. Gerhana matahari total selalu diawali dan diakhiri oleh gerhana matahari
sebagian. Gerhana matahari sebagian terjadi di permukaan Bumi yang terkena bayangan penumbra
Bulan. Adapun gerhana matahari cincin terjadi di permukaan Bumi yang terkena lanjutan bayang-
bayang inti. Hal itu terjadi karena Bulan berada pada titik terjauhnya dari Bumi.
Gerhana Bulan
Gerhana bulan merupakan suatu peristiwa yang terjadi dimana kedudukan matahari, bumi, dan
bulan berada pada satu garis lurus, sehingga bayangan Bumi menutupi sebagian ataupun
keseluruhan Bulan. Proses terjadinya gerhana bulan ini dimulai saat Bumi berada di antara Matahari
dan juga Bulan pada satu garis yang sama. Hal ini mengakibatkan sinar Matahari tidak sampai ke
Bulan karena terhalang oleh Bumi.
Gerhana bulan ini bisa terjadi karena pada saat Bumi berada di antara Matahari dan juga Bulan
dalam posisi sejajar seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada hal demikian Bumi akan
menghalangi sinar Matahari yang menuju ke Bulan, sehingga permukaan Bulan akan tertutupi oleh
bayangan Bumi.
Proses terjadinya gerhana bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan Matahari, meskipun
perbedaan waktunya hanya beberapa menit saja.
Seperti halnya gerhana matahari, proses terjadinya gerhana bulan ini sebagai berikut.
1. Dimulai ketika Bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh
bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut adalah bayangan dari Bumi.
2. Setelah itu lama-kelamaan Bulan yang bulat akan tertutup semakin banyak hingga Bulan
hanya terlihat sebagian dan semakin lama Bumi akan terlihat menyabit.
3. Setelah Bumi menyabit, lama-kelamaan Bulan akan tampak menghilang karena tertutup
oleh bayangan Bumi. Saat inilah kita tidak dapat melihat Bulan, Bulan seperti menghilang.
4. Setelah Bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita akan
menyaksikan Bulan kembali muncul dari arah pertama kali Bulan menghilang. Munculnya
Bulan ini dimulai dari bentuk Bulan sabit, setelah itu Bulan tersebut semakin lama akan
semakin terlihat setengah, dan semakin lama akan semakin utuh sehingga tampak seperti
semula.
Kalender Masehi dan Kalender Hijriah
Perputaran Bumi mengelilingi Matahari (revolusi bumi) dan perputaran Bulan mengelilingi Bumi
(revolusi bulan) digunakan untuk menentukan tahun Masehi dan tahun Hijriah. Sistem penanggalan
Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi bumi. Sistem penanggalan Hijriah ditentukan
berdasarkan kala revolusi bulan.
1. Tahun Masehi
Tahun Masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari. Tahun Masehi ditentukan
berdasarkan kala revolusi bumi (waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali mengelilingi Matahari).
Kala revolusi bumi adalah 365 ¼ hari. Satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan
pembagian jumlah hari sebagai berikut.
Jumlah Hari Nama Bulan Jumlah Hari
31 Juli 31
28/29 Agustus 31
31 September 30
30 Oktober 31
31 November 30
30 Desember 31
Tahun masehi pertama kali ditetapkan oleh julius cesar ( Romawi) pada tahun 47. Julius cesar
menetapkan jumlah hari dalam satu tahun 365 hari. Berdasarkan kala revolusi bumi, 1 Tahun = 365
1/4 hari. Sisa ¼ hari setiap tahun dikumpulkan sehingga setelah 4 tahun akan terkumpul menjadi 1
hari. Jadi setiap 4 tahun sekali, jumlah hari dalam 1 tahun = 366 hari dan disebut tahun kehabisat.
2. Tahun Hijriah
Tahun hijriah juga disebut tahun komariyah atau tahun bulan. Tahun hijriah ditentukan berdasarkan
kala revolusi bulan ( waktu yang diperlukan bulan untuk sekali mengelilingi bumi). Kala revolusi
bulan adalah 29 ½ hari sehingga jumlah hari dalam satu tahun = 29 ½ hari X 12 = 354 hari. Satu
tahu hijriah dibagi 12 bulan,
Muharam 30 Rajab 29
Safar 29 Syaban 30
Kalender Hijriah juga mengenal tahun kabisat. Jumlah hari dalam tahun kabisat Hijriah 1 hari lebih
lama dibandingkan tahun Hijriah biasa, yaitu 355 hari. Pada tahun kabisat Hijriah, jumlah hari
dalam bulan Zulhijah adalah 30 hari. Berdasarkan hal tersebut, hari-hari besar Islam setiap tahun
bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa, dan bergeser 12 hari pada tahun kabisat.