2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas perkenan dari
beliau lah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik dan tepat pada waktunya.
Dengan judul makalah “Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan”. Walaupun dengan
buku penunjang yang terbatas.
Adapun makalah ini sengaja kami susun atas dasar kelengkapan tugas IPA kelas IX
semester 1, Dan agar para siswa juga dapat mengetahui tentang perkembangbiakan yang terjadi
pada tumbuhan dan hewan . Dan juga dapat mengetahui perbedaan cara reproduksi, dan tujuan
reproduksi serta banyaak hal mengenai itu.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat ke
kurangan di dalamnya, maka untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif dari para pembaca dalam kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para siswa dalam membantu proses belajar dalam biologi
Sekali lagi kami ucapkan TERIMA KASIH.
PENYUSUN PENYUSUN
DAFTAR ISI
SISTEM PERKEMBANGBIAKAN
TUMBUHAN DAN HEWAN
Reproduksi merupakan salah satu ciri dari makhluk, disamping cirri-ciri lain seperti;
respirasi, transportasi, pencernaan, ekskresi, koordinasi, dan iritabilitas. Setiap makhluk hidup
memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi atau proses perkembangbiakan. Secara umum
reproduksi pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu reproduksi seksual
(secara perkawinan) dan reproduksi aseksual (tanpa perkawianan).
Reproduksi seksual disebut juga perkembangbiakan secara generative, sedangkan
reproduksi aseksual disebut juga perkembangbiakan secara vegetative. Reproduksi seksual
umumnya dilakukan oleh hewan tingkat tinggi dan sebagian tunbuhan. Sedangkan reproduksi
aseksual umum dilakukan hewan tingkat rendah dan sebagian tumbuhan. Makalah ini membahas
lebih rinci tentang reproduksi pada makhluk hidup, yang meliputi proses reproduksi pada hewan,
proses reproduksi pada tumbuhan, alat/organ seksual pada hewan dan alat/organ seksual pada
tumbuhan.
Proses reproduksi adalah proses pertumbuhan jumlah individu sebagai akibat dihasil
kannya
keturunanmelaluibberbagai cara, sesuai dengan jenis dan tingkat perkembangannya. Makin banya
k hambatan yang dialami suatu organisme didalam reproduksinya, makin sedikit jumlah individu itu
didalam populasinya. Ada beberapa halyang diperkirakan dapat menghambat proses reproduksi
antara lain jumlah keturunan relativesedikit, siklus reproduksi lama, situasi dan kondisi
lingkungan tidak sesuai, individu jantan x betina terpisah dan tidak memiliki kesempatan untuk
melakukan perkawinan atau terjadikelainan pada alat reproduksi. Kenyataan tersebut dapat
menghambat pertumbuhan populasiorganisme tertentu sehingga dapat menghambat pertumbuhan
populasi organisme tertentusehingga dapat menyebabkan kepunahan
a) Rhizoma (Rimpang)
Rhizoma merupakan bentuk modifikasi batang yang menjalar dari dalam
tanah yang tumbuh mendatar dan biasanya bercabang. Rhizoma ini beruas
ruas pada permukaanya melekat daun berupa sisik. Pada ruas Ruas inilah
akan muncul tunas dan tumbuh menjadi individu baru. Tumbuhan yang
bereproduksi dengan Rhizoma misalnya jahe, lengkuas, kencur, dan kunyit.
b) Stolon (Geragih)
Stolon adalah bagian batang yang menjalar diatas permukaan tanah.
Pada bagian ruas ruasnya muncul akar dan akan tumbuh menjadi individu
baru. Tumbuhan yang bereproduksi dengan stolon misalnya pegagan dan
stroberi.
tumbuh akar serabut. Pada permukaan atasnya tumbuh daun yang berlapis
lapis disebut bulbus. Bulbus merupakan bagian yang mengandung makanan
cadangan. Tumbvuhan yang bereproduksi dengan umbi lapis misalnya
bawang merah, lili, dan tulip.
d) Umbi Batang
Umbi batang merupakan bagian batang yang tumbuh didalam tanah dan
ujungnya menggembung yang berisi makanan cadangan. Pada bagian umbi
terdapat calon tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh
tumbuhan yang bereproduksi dengan umbi batang adalah kentang.
e) Tunas
Tunas merupakan bagian tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi individu
baru. Tunas biasanya berbentuk melalui pembelahan sel pada bagian jaringan
meristematis, misalnya diujung batang , Ketiak daun, dan ruas ruas batang.
Sebagai contoh pada tumbuhan pisang tunas tumbuh pada ruas batang
dibagian bawah.
f) Tunas Adventif
Tunas Adventif merupakan tunas yang tumbuh pada bagian tubuh
individu dewasa, Misalnya pada Daun atau Akar. Tumbuhan yang dapat
bereproduksi dengan tunas adventif mislnya cocor bebek dan cemara. Tunas
Adventif pada cocor bebek muncul pada tepi daun. Apabila daun tersebut
terlepas dan jatuh, tunas tersebut dapat tumbuh menjadi individu baru.
Sementara itu, Tunas Adventif pada cemara tumbuh pada akar
a) Setek
Setek adalah teknik perkembangbiakan tanaman dengan cara memotong
bagian tanaman untuk ditanam sehingga akan tumbuh menjadi individu baru.
Bagian tanaman yang sering digunakan untuk setek misalnya akar, daun, dan
batang. Contoh tumbuhan yang dapat dikebangbiakan dengan cara setek daun
yaitu tanaman lidah mertua. Daun tanaman lidah mertua yang dipotong apabila
ditancapkan pada tanah yang subur dapat membentuk akar dan memunculkan
tunas baru.
b) Runduk
Runduk dilakukan dengan cara membengkokkan atau membenamkan
bagian batang atau cabang suatu tumbuhan kedalam tanah. Akar akan
terbentuk pada bagian batang yang ditimbun tanah. Setelah tumbuh akar,
bagian tersebut dapat dipotong dan dipindahkan sehingga tumbuh menjadi
c) Cangkok
Cangkok dilakukan dengan cara membuat perakaran baru diatas
permukaan tanah pada batang tanaman. Kulit batang dikelupas, lalu
dibalutdengan tanah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik sehingga
akar dapat tumbuh. Bagian cabang yang telah tumbuh perakarannya dapat
dipotong dan ditanam sehingga tumbuh menjadi individu baru. Cangkok dapat
dilakukan pada tanaman Dicotyledoneae yang berkayu seperti manga,
rambutan, jambu, dan jeruk. Cangkok akan menghasilkan tanaman yang
memiliki sifat seperti induknya dan cepat berbuah. Namun, perakaran tanaman
ini kurang kuat karena berupa akar serabut
Selain setek, runduk dan cangkok, diMasyarakat dikenal dengan teknik sambung
(enten) dan temple (okulasi). Kedua teknik tersebut sebenarnya bukanlah teknik
perkembangbiakan vegetatif buatan. Hal tersebut karena kedua teknik tersebut tidak
menghasilkan keturunan atau individu baru. Kedua teknik tersebut merupakan teknik
yang bertujuan meningkatkan kualitas tanaman dengan menggabungkan dua
tanaman dengan sifat berbeda.
1) Bagian-Bagian Bunga
Bunga terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, perhiasan bunga, dan alat
kelamin bunga. Dasar bunga dan tangkai bunga merupakan bagian bunga yang
berfungsi sebagai penyanga bagian-bagian bunga lainnya. Reseptakel me-
rupakan ujung tangkai yang termodifikasi menjadi tempat melekatnya kelopak,
mahkota, benang sari dan putik. Perhiasan bunga merupakan bagian bunga yang
umumnya berbentuk lembaran yaitu kelopak bunga dan mahkota bunga.
Alat kelamin bunga terdiri atas benang sari dan putik. Benang sari
merupakan alat kelamin jantan, sedangkan putik merupakan alat kelamin betina.
Benang sari tersusun atas tangkai sari dan kepala sari yang terdiri atas kantong
a) Anemogami
Anemogami adalah penyerbukan dengan bantuan angin. Beberapa
tanaman yang melakukan penyerbukan dengan bantuan angin misalnya
jagung dan padi. Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya dilakukan dengan
bantuan angin sebagai berikut :
(1) Biasanya tidak memiliki Nektar
(2) Serbuk sari halus, ringan, jumlah serbuk sari banyak, dan kering sehinga
mudah diterbangkan angin.
(3) Putiknya memiliki kepala putik yang besar, permukaan yang luas, serta
dilengkapi dengan bulu-bulu perekat sehingga mudah menangkap serbuk
sari.
(4) Tangkai serbuk sari panjang dan menjulur keluar
b) Hidrogami
Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan air. Penyerbukan ini ha-
nya terjadi pada tumbuhan yang hidup di air, misalnya Hidrylla Verticilata.
c) Zoidiogami
Zoidiogami adalah penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami
dibedakan berdasarkan jenis hewan perantaranya.
Beberapa jenis penyerbukan melalui perantara hewan sebagai berikut :
(1) Entomogami
Entomogami adalah penyerbukan yang berlangsung dengan bantuan
serangga. Ciri-ciri bunga yang penyerbukkannya dibantu oleh serangga
adalah memiliki warna yang menarik serta serbuk sari sangat lengket se-
hingga mudah melekat pada kaki serangga. Sebagai contoh bunga mawar.
(2) Ornitogami
Ornitogami adalah penyerbukan yang berlangsung dengan bantuan
burung, Misalnya burung isap madu dan burung kolibri. Bunga yang
penyerbukanya dibantu oleh burung biasanya memiliki jumlah nektar dalam
bunga yang memiliki nektar dan mekar pada malam hari, misalnya tanaman
kaktus.
(4) Malakogami
Malakogami adalah penyerbukan yang berlangsung dengan bantuan
siput. Tumbuhan yang penyerbukannya secara malakogami memiliki
bungayang letaknya tersembunyi, bunga yang berbentuk memanjang tanpa
mahkota, serta putik tersembunyi didalam kelopak. Tumbuhan yang pe
nyerbukan nya dibantu siput adalah Rhodea japonica.
d) Antropogami
Antropogami adalah penyerbukan dengan perantara manusia. Tanaman
yang penyerbukanya dibantu manusia biasanya merupakan bunga yang ber-
rumah dua, artinya dalam satu pohon hanya terdapat bunga jantan atau bunga
betina saja dan tidak memiliki perantara dalam melakuka penyerbukan. Ada
juga beberapa tanaman yang serbuk sarinya sulit untuk bertemu dengan putik
se-hingga tidak dapat melakukan penyerbukannya sendiri, misalnya bunga
anggrek bulan dan bunga Vanili
Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh pada kepala putik, penyerbukan
dibedakan menjadi 4, yaitu:
a.) Autogami (Penyerbukan Sendiri)
Autogami adalah peristiwa menempelnya serbuk sari pada kepala putik
bunga itu sendiri. Misalnya pada bunga tumbuhan kelompok Papilionaceae.
mitosis menghasilkan 2 sel sperma. Satu sel sperma (inti sel generatif) membuahi
sel telur membentuk zigot yang bersifat diploid (2n), sedangkan sel sperma lainnya
(inti sel generatif 2) membuahi dua inti kandung lembaga sekunder (2n) sehingga
terbentuk sel triploid (3n). Dua peristiwa fusi yang terjadi antara sel sperma
dengan sel telur dan sel sperma dengan kandung lembaga sekunder (2n) inilah
yang dikenal dengan pembuahan ganda pada Angiospermae.
4) Penyebaran Biji
Setelah proses fertilisasi selesai akan terbentuk embrio dalam bentuk biji.
Biji tersebut dapat mengalami dormansi dan tersebar ke berbagai tempat karena
beberapa hal.
Cara Penyebaran Biji dan Jenis-Jenis Perantaranya :
a.) Anemokori
Anemokori adalah proses penyebaran biji yang berlangsung dengan
bantuan angin. Biji yang penyebarannya dilakukan oleh angin berukuran kecil,
ringan, dan memiliki sayap sehingga mudah terbawa oleh angin. Contoh
tumbuhan yang penyebaran bijinya dilakukan oleh angin adalah bunga
dandelion dan kamboja.
b.) Hidrokori
Hidrokori adalah proses penyebaran biji yang berlangsung dengan
bantuan air. Misalnya kelapa dan bakau.
c.) Zookori
Zookori adalah proses penyebaran biji yang berlangsung dengan
bantuan hewan. Beberapa jenis penyebaran biji dengan bantuan hewan
sebagai berikut:
(1) Entomokori adalah proses penyebaran biji dengan perantara serangga,
misalnya wijen dan tembakau.
(2) Kiropterokori adalah proses penyebaran biji dengan perantara kelelawar,
misalnya jambu biji dan mangga.
(3) Ornitokori adalah proses penyebaran biji dengan perantara burung,
misalnya beringin dan benalu.
(4) Mammokori adalah proses penyebaran biji dengan perantara mamalia,
misalnya biji kopi.
d.) Antropokori
Antropokori adalah proses penyebaran biji yang berlangsung dengan
bantuan manusia.
5.) Perkecambahan
b. Vertikultur
Vertikultur adalah metode budi daya tanaman dengan cara membuat instalasi
bertingkat. Tujuan dari teknik ini adalah efisiensi tempat dan cocok diterapkan di
daerah perkotaan.
c. Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah proses perbanyakan tanaman dengan memanfaatkan
bagian tumbuhan untuk ditumbuhkan dalam media steril yang mengandung nutrisi.
Kultur jaringan dilakukan dengan mengisolasi bagian-bagian tumbuhan, misalnya sel,
jaringan, atau organ. Kultur jaringan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sifat
totipotensi tumbuhan. Bagian tumbuhan yang memiliki sifat totipotensi biasanya
terdapat pada sel-sel muda yang masih aktif mengadakan pembelahan. Contoh
tumbuhan yang banyak dikembangbiakkan dengan kultur jaringan adalah anggrek.
a. Pertunasan
Beberapa jenis hewan berkembang biak secara aseksual dengan
membentuk tunas (pertunasan). Pertunasan ditandai dengan munculnya tunas
berupa tonjolan pada tubuh induknya. Misalnya pada Hydra, Obelia, dan ubur-ubur.
b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara perkembangbiakan aseksual menggunakan fragmen
atau potongan tubuhnya. Hewan yang berkembang biak dengan fragmentasi
misalnya cacing pita dan cacing pipih (Planaria).
c. Partenogenesis
Partenogenesis adalah peristiwa perkembangan sel kelamin betina
menjadi individu baru tanpa melalui pembuahan. Contoh organisme yang
dapat berkembang biak dengan cara partenogenesis adalah lebah, kecoak,
kutu daun, dan kutu air. Pada lebah, partenogenesis menghasilkan lebah
jantan. Partenogenesis pada kecoak menghasilkan kecoak betina tidak
bersayap. Sementara itu, partenogenesis pada kutu daun dan kutu air akan
menghasilkan keturunan betina.
b. Vivipar
Vivipar adalah perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan. Contoh
hewan yang berkembang biak secara vivipar adalah tikus dan kanguru.
c. Ovovivipar
Ovovivipar adalah perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur dan
melahirkan. Hewan yang berkembang biak secara ovovivipar misalnya kadal dan
beberapa jenis ular
a. Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau kawin suntik adalah proses pemasukan cairan sperma
ke saluran kelamin hewan betina dengan bantuan alat sunik. Inseminasi buatan
biasanya dilakukan pada hewan ternak seperti sapi. Kelebihan teknik inseminasi
buatan adalah efisien waktu dan biaya.
b. Kloning
Kloning merupakan cara reproduksi hewan untuk memperoleh keturunan yang
identik dengan induknya. Dalam proses kloning dilakukan dengan cara memasukkan inti sel
donor ke dalam sel telur induk yang telah dihilangkan inti selnya. Hewan pertama hasil
reproduksi melalui kloning adalah domba Dolly
A. PROFIL PENULIS :
1) ABIYANTARA NUR ARSA
NO. ABSEN : 01
KELAS : IX-C
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
2) BIMA SANJAYA
NO. ABSEN : 11
KELAS : IX-C
JENIS KELAMIN : LAKI LAKI
B. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang kita bahas di atas dapat disimpulkan bahwa:
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak
punah. Pada manusia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara
generative atau seksual.
C. SARAN
Semoga makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca,
dan dapat memberikan pengetahuan seddikit tentang reproduksi yang dialami tumbuhan
maupun hewan, dan berbagai macam penyakit yang bisa terjangkit pada sistem reproduksi.
Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat terciptannya
makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada penmbaca.
Pesan dari kami mulailah membaca dari hal yang kecil untuk dapat mengtahui lebih banyak
hal yang belum anda ketahui. Dan jadikanlah membaca sebagai kebiasaan anda, karna
melalui membaca akan membuka lebih banyak gerbang ilmu untuk diri anda.
TERIMA KASIH