Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ILMU PENGETAHUAN ALAM


SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN
SMP NEGERI 1 SUKAMARA
KAL-TENG

2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas perkenan dari
beliau lah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik dan tepat pada waktunya.
Dengan judul makalah “Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan”. Walaupun dengan
buku penunjang yang terbatas.
Adapun makalah ini sengaja kami susun atas dasar kelengkapan tugas IPA kelas IX
semester 1, Dan agar para siswa juga dapat mengetahui tentang perkembangbiakan yang terjadi
pada tumbuhan dan hewan . Dan juga dapat mengetahui perbedaan cara reproduksi, dan tujuan
reproduksi serta banyaak hal mengenai itu.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat ke
kurangan di dalamnya, maka untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif dari para pembaca dalam kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para siswa dalam membantu proses belajar dalam biologi
Sekali lagi kami ucapkan TERIMA KASIH.

PENYUSUN PENYUSUN

ABIYANTARA N.A BIMA SANJAYA

DAFTAR ISI

ii | ilmu pengetahuan alam


KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….... iii
STRUKTUR MATERI………..………………………………………………………………… 1
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN…………………………………………... 3
B. SITEM PERKEMBANGBIAKAN HEWAN………………………………………... 11
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………. 14
A. PROFIL PENULIS
B. KESIMPULAN
C. SARAN
D. PENUTUP

iii | ilmu pengetahuan alam


iv | ilmu pengetahuan alam
STRUKTUR MATERI

SISTEM PERKEMBANGBIAKAN
TUMBUHAN DAN HEWAN

SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SISTEM PERKEMBANGBIAKAN HEWAN

 Perkembangbiakan pada tumbuhan


Angiospermae
 Perkembangbiakan pada tumbuhan
Gymnospermae
 Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Lumut dan Tumbuhan paku  Perkembangbiakan Aseksual pada hewan
 Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan  Perkembangbiakan Seksual pada hewan
 Siklus hidup hewan
 Teknologii Reproduksi pada hewan

 Memahami perkembangbiakan vegetative dan generative pada tumbuhan


Angiospermae
 Memahami perkembangbiakan pada tumbuhan Gymnospermae
 Menjelaskan matagenesis pada perkembangbiakan tumbuhan lumut dan
tumbuhan paku
 Memahami perkembangbiakan Aseksual dan Seksual pada hewan
 Memahami siklus hidup hewan
 Memahami teknologi reproduksi pada tumbuhan pada tumbuhan dan hewan

1 |ilmu pengetahuan alam


BAB I
PENDAHULUAN

Reproduksi merupakan salah satu ciri dari makhluk, disamping cirri-ciri lain seperti;
respirasi, transportasi, pencernaan, ekskresi, koordinasi, dan iritabilitas. Setiap makhluk hidup
memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi atau proses perkembangbiakan. Secara umum
reproduksi pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu reproduksi seksual
(secara perkawinan) dan reproduksi aseksual (tanpa perkawianan).
Reproduksi seksual disebut juga perkembangbiakan secara generative, sedangkan
reproduksi aseksual disebut juga perkembangbiakan secara vegetative. Reproduksi seksual
umumnya dilakukan oleh hewan tingkat tinggi dan sebagian tunbuhan. Sedangkan reproduksi
aseksual umum dilakukan hewan tingkat rendah dan sebagian tumbuhan. Makalah ini membahas
lebih rinci tentang reproduksi pada makhluk hidup, yang meliputi proses reproduksi pada hewan,
proses reproduksi pada tumbuhan, alat/organ seksual pada hewan dan alat/organ seksual pada
tumbuhan.
Proses reproduksi adalah proses pertumbuhan jumlah individu sebagai akibat dihasil
kannya
keturunanmelaluibberbagai cara, sesuai dengan jenis dan tingkat perkembangannya. Makin banya
k hambatan yang dialami suatu organisme didalam reproduksinya, makin sedikit jumlah individu itu
didalam populasinya. Ada beberapa halyang diperkirakan dapat menghambat proses reproduksi
antara lain jumlah keturunan relativesedikit, siklus reproduksi lama, situasi dan kondisi
lingkungan tidak sesuai, individu jantan x betina terpisah dan tidak memiliki kesempatan untuk
melakukan perkawinan atau terjadikelainan pada alat reproduksi. Kenyataan tersebut dapat
menghambat pertumbuhan populasiorganisme tertentu sehingga dapat menghambat pertumbuhan
populasi organisme tertentusehingga dapat menyebabkan kepunahan

2 | ilmu pengetahuan alam


BAB II
pembahasan

A. Sistem perkembangbiakan tumbuhan


Berkembang Biak merupakan salah satu cara mahkluk hidup untuk mempertahankan
kebeardaan jenisnya. Pada tumbuhan dan hewan, berkembang biak dapat dilakukan
secara seksual dan aseksual. Tumbuhan dapat berkembang biak secara seksual
(generatif) dan aseksual (vegetatif).
Tumbuhan dibedakan menjadi Angiospermae, Gymnospermae, Briophyta (tumbuhan
lumut), dan Pteridophyta (tumbuhan paku). Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai
perkembangbiakan atu reproduksi pada tumbuhan, Simaklah uraian berikut :

1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Angiospermae


Tumbuhan Angiospermae meripakan tumbuhan yang bakal bijinya tertutup oleh
bakal buah. Tumbuhan Angiospermae dapat melakukan perkembangbiakan secara
aseksual dan seksual.
a. Perkembangbiakan secara Vegetatif (Aseksual)
Perkembangbiakan Vegetatif merupakan cara berkembangbiak yang terjadi
tanpa melalui peleburan gamet jantan dan gamet betina. Terbentuknya individu baru
pada perkembangbiakan vegetatif berasal dari bagian tubuh vegetatif tumbuhan,
misalnya batang dan daun.
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dapat terjadi dengan sendirinya
secara alami ataupun secara buatan dengan bantuan manusia.
1) Perkembangan Vegetatif Alami
Tumbuhan dapat berkembang biak bagian tubuhnya tanpa campur tangan
manusia yang disebut perkembangbiakan vegetatif alami. Cara
perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan sebgai berikut :

a) Rhizoma (Rimpang)
Rhizoma merupakan bentuk modifikasi batang yang menjalar dari dalam
tanah yang tumbuh mendatar dan biasanya bercabang. Rhizoma ini beruas
ruas pada permukaanya melekat daun berupa sisik. Pada ruas Ruas inilah
akan muncul tunas dan tumbuh menjadi individu baru. Tumbuhan yang
bereproduksi dengan Rhizoma misalnya jahe, lengkuas, kencur, dan kunyit.
b) Stolon (Geragih)
Stolon adalah bagian batang yang menjalar diatas permukaan tanah.
Pada bagian ruas ruasnya muncul akar dan akan tumbuh menjadi individu
baru. Tumbuhan yang bereproduksi dengan stolon misalnya pegagan dan
stroberi.

3 | ilmu pengetahuan alam


c) Umbi Lapis
Umbi Lapis merupakan batang pendek yang tumbuh didalam tanah
dengan daun daun tebal berbentuk sisik dan berdaging. Umbi lapis memiliki
bagian pangkal yang agak keras disebut cakram. Tepat dibagian bawah
cakram akan

tumbuh akar serabut. Pada permukaan atasnya tumbuh daun yang berlapis
lapis disebut bulbus. Bulbus merupakan bagian yang mengandung makanan
cadangan. Tumbvuhan yang bereproduksi dengan umbi lapis misalnya
bawang merah, lili, dan tulip.
d) Umbi Batang
Umbi batang merupakan bagian batang yang tumbuh didalam tanah dan
ujungnya menggembung yang berisi makanan cadangan. Pada bagian umbi
terdapat calon tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh
tumbuhan yang bereproduksi dengan umbi batang adalah kentang.
e) Tunas
Tunas merupakan bagian tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi individu
baru. Tunas biasanya berbentuk melalui pembelahan sel pada bagian jaringan
meristematis, misalnya diujung batang , Ketiak daun, dan ruas ruas batang.
Sebagai contoh pada tumbuhan pisang tunas tumbuh pada ruas batang
dibagian bawah.
f) Tunas Adventif
Tunas Adventif merupakan tunas yang tumbuh pada bagian tubuh
individu dewasa, Misalnya pada Daun atau Akar. Tumbuhan yang dapat
bereproduksi dengan tunas adventif mislnya cocor bebek dan cemara. Tunas
Adventif pada cocor bebek muncul pada tepi daun. Apabila daun tersebut
terlepas dan jatuh, tunas tersebut dapat tumbuh menjadi individu baru.
Sementara itu, Tunas Adventif pada cemara tumbuh pada akar

2) Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


Perkembangbiakan Vegetatif buatan adalah perkembangbiakan tumbuhan
secara vegetatif yang dilakukan oleh manusia. Beberapa cara perkembangbiakan
vegetatif buatan sebagai berikut :

a) Setek
Setek adalah teknik perkembangbiakan tanaman dengan cara memotong
bagian tanaman untuk ditanam sehingga akan tumbuh menjadi individu baru.
Bagian tanaman yang sering digunakan untuk setek misalnya akar, daun, dan
batang. Contoh tumbuhan yang dapat dikebangbiakan dengan cara setek daun
yaitu tanaman lidah mertua. Daun tanaman lidah mertua yang dipotong apabila
ditancapkan pada tanah yang subur dapat membentuk akar dan memunculkan
tunas baru.
b) Runduk
Runduk dilakukan dengan cara membengkokkan atau membenamkan
bagian batang atau cabang suatu tumbuhan kedalam tanah. Akar akan
terbentuk pada bagian batang yang ditimbun tanah. Setelah tumbuh akar,
bagian tersebut dapat dipotong dan dipindahkan sehingga tumbuh menjadi

4 | ilmu pengetahuan alam


individu baru. Runduk dapat dilakukan pada tanaman yang memiliki cabang
batang panjang dan lentur, misalnya Alamanda, stroberi, dan melati.

c) Cangkok
Cangkok dilakukan dengan cara membuat perakaran baru diatas
permukaan tanah pada batang tanaman. Kulit batang dikelupas, lalu
dibalutdengan tanah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik sehingga
akar dapat tumbuh. Bagian cabang yang telah tumbuh perakarannya dapat
dipotong dan ditanam sehingga tumbuh menjadi individu baru. Cangkok dapat
dilakukan pada tanaman Dicotyledoneae yang berkayu seperti manga,
rambutan, jambu, dan jeruk. Cangkok akan menghasilkan tanaman yang
memiliki sifat seperti induknya dan cepat berbuah. Namun, perakaran tanaman
ini kurang kuat karena berupa akar serabut

Selain setek, runduk dan cangkok, diMasyarakat dikenal dengan teknik sambung
(enten) dan temple (okulasi). Kedua teknik tersebut sebenarnya bukanlah teknik
perkembangbiakan vegetatif buatan. Hal tersebut karena kedua teknik tersebut tidak
menghasilkan keturunan atau individu baru. Kedua teknik tersebut merupakan teknik
yang bertujuan meningkatkan kualitas tanaman dengan menggabungkan dua
tanaman dengan sifat berbeda.

b. Perkembangbiakan secara Generatif (seksual)


Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang terjadi
melauli
pertemuan antar gamet gamet jantan dan gamet betina. Adanya peleburan
antara sel gamet jantan dan sel gamet betina mengakibatkan keturunan yang
diperoleh memiliki sifat bervariasi.
Perkembangbiakan generatif pada Angiospermae diawali dengan pembentukan
sel kelamin jantan dan betina pada tumbuhan. Selanjutnya terjadi penyerbukan yaitu
peristiwa menempelnya serbuk sari dikepala putik. Jadi, proses penyerbukan
melibatkan bunga yang merupakan organ reproduksi generatif tumbuhan
Angiospremae. Setelah itu, terjadi pembuahan antara sel gamet jantan dan gamet
betina. Untuk memahami lebih jauh, pelajarilah uraian berikut :

1) Bagian-Bagian Bunga
Bunga terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, perhiasan bunga, dan alat
kelamin bunga. Dasar bunga dan tangkai bunga merupakan bagian bunga yang
berfungsi sebagai penyanga bagian-bagian bunga lainnya. Reseptakel me-
rupakan ujung tangkai yang termodifikasi menjadi tempat melekatnya kelopak,
mahkota, benang sari dan putik. Perhiasan bunga merupakan bagian bunga yang
umumnya berbentuk lembaran yaitu kelopak bunga dan mahkota bunga.
Alat kelamin bunga terdiri atas benang sari dan putik. Benang sari
merupakan alat kelamin jantan, sedangkan putik merupakan alat kelamin betina.
Benang sari tersusun atas tangkai sari dan kepala sari yang terdiri atas kantong

5 | ilmu pengetahuan alam


serbuk sari. Kantong serbuk sari merupakan tempat pembentukan dan
pematangan serbuk sari. Apabila telah matang, kantong serbuk sari pecah dan
serbuk sari akan keluar. Adapun putik merupakan alat kelamin betina. Putik
tersusun atas kepala putik, tangkai putik, bakal buah, dan bakal biji. Kepala putik
merupakan bagian yang

berfungsi menangkap serbuk sari. Kepala puting mengandung zat perekat


agar serbuk sari yang menempel tidak mudah lepas.
Bagian bunga yang berperan sebagai organ reproduksi jantan adalah
benang sari, Sedangkan bagian yang berperan sebagai organ reproduksi betina
adalah putik. Putik dan benang sari akan mengalami penyerbukan sehingga
sehinga dapat berlangsung proses fertisasi. Untuk memahami tentang
penyerbukan, pelajarilah uraian selanjutnya:
2) Penyerbukan
Penyerbukan adalah peristiwa menempelnya serbuk sari pada kepala putik.
Penyerbukan dapat berlangsung secara alami dan buatan. Berdasarkan faktor
perantaranya, Penyerbukan dibedakan sebagai berikut:

a) Anemogami
Anemogami adalah penyerbukan dengan bantuan angin. Beberapa
tanaman yang melakukan penyerbukan dengan bantuan angin misalnya
jagung dan padi. Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya dilakukan dengan
bantuan angin sebagai berikut :
(1) Biasanya tidak memiliki Nektar
(2) Serbuk sari halus, ringan, jumlah serbuk sari banyak, dan kering sehinga
mudah diterbangkan angin.
(3) Putiknya memiliki kepala putik yang besar, permukaan yang luas, serta
dilengkapi dengan bulu-bulu perekat sehingga mudah menangkap serbuk
sari.
(4) Tangkai serbuk sari panjang dan menjulur keluar
b) Hidrogami
Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan air. Penyerbukan ini ha-
nya terjadi pada tumbuhan yang hidup di air, misalnya Hidrylla Verticilata.
c) Zoidiogami
Zoidiogami adalah penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami
dibedakan berdasarkan jenis hewan perantaranya.
Beberapa jenis penyerbukan melalui perantara hewan sebagai berikut :
(1) Entomogami
Entomogami adalah penyerbukan yang berlangsung dengan bantuan
serangga. Ciri-ciri bunga yang penyerbukkannya dibantu oleh serangga
adalah memiliki warna yang menarik serta serbuk sari sangat lengket se-
hingga mudah melekat pada kaki serangga. Sebagai contoh bunga mawar.
(2) Ornitogami
Ornitogami adalah penyerbukan yang berlangsung dengan bantuan
burung, Misalnya burung isap madu dan burung kolibri. Bunga yang
penyerbukanya dibantu oleh burung biasanya memiliki jumlah nektar dalam

6 | ilmu pengetahuan alam


jumlah banyak dan memiliki mahkota yang berbentuk terompet. Sebagai
contoh bunga dadap.
(3) Kiropterogami
Kiropterogami adalah penyerbukan yang berlangsung dengan bantua
kelelawar. Bunga yang penyerbukannya dilakukan oleh kelelawar
merupakan

bunga yang memiliki nektar dan mekar pada malam hari, misalnya tanaman
kaktus.
(4) Malakogami
Malakogami adalah penyerbukan yang berlangsung dengan bantuan
siput. Tumbuhan yang penyerbukannya secara malakogami memiliki
bungayang letaknya tersembunyi, bunga yang berbentuk memanjang tanpa
mahkota, serta putik tersembunyi didalam kelopak. Tumbuhan yang pe
nyerbukan nya dibantu siput adalah Rhodea japonica.

d) Antropogami
Antropogami adalah penyerbukan dengan perantara manusia. Tanaman
yang penyerbukanya dibantu manusia biasanya merupakan bunga yang ber-
rumah dua, artinya dalam satu pohon hanya terdapat bunga jantan atau bunga
betina saja dan tidak memiliki perantara dalam melakuka penyerbukan. Ada
juga beberapa tanaman yang serbuk sarinya sulit untuk bertemu dengan putik
se-hingga tidak dapat melakukan penyerbukannya sendiri, misalnya bunga
anggrek bulan dan bunga Vanili

Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh pada kepala putik, penyerbukan
dibedakan menjadi 4, yaitu:
a.) Autogami (Penyerbukan Sendiri)
Autogami adalah peristiwa menempelnya serbuk sari pada kepala putik
bunga itu sendiri. Misalnya pada bunga tumbuhan kelompok Papilionaceae.

b.) Geitonogami (Penyerbukan Tetangga)


Geitonogami adalah peristiwa menempelnya serbuk sari pada kepala
putik yang berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu sendiri.

c.) Alogami (Penyerbukan Silang)


Alogami adalah peristiwa menempelnya serbuk sari pada kepala putik
yang berasal dari tumbuhan lain tetapi masih sejenis.

d.) Hibridogami (Penyerbukan Bastar)


Hibridogami adalah peristiwa menempelnya serbuk sari pada kepala putik
tumbuhan lain yang berbeda jenis. Serbuk sari yang berasal dari tumbuhan
lain tidak dapat melekat kuat pada kepala putik. Hal tersebut terjadi karena
adanya gaya adhesi dan kohesi yaitu gaya tarik-menarik antarmolekul yang
bebeda.

7 | ilmu pengetahuan alam


3) Fertilisasi (Pembuahan)
Proses pembuahan yang terjadi pada Angiospermae dikenal dengan
pembuahan ganda. Proses pembuahan diawali dengan penyerbukan (polinasi)
yaitu penempelan butir serbuk sari ke kepala putik. Inti sel serbuk sari membelah
menjadi sel vegetatif dan sel generatif. Sel vegetatif bergerak ke buluh serbuk sari
yang menuju bakal buah (ovarium). Sementara itu, sel generatif membelah secara

mitosis menghasilkan 2 sel sperma. Satu sel sperma (inti sel generatif) membuahi
sel telur membentuk zigot yang bersifat diploid (2n), sedangkan sel sperma lainnya
(inti sel generatif 2) membuahi dua inti kandung lembaga sekunder (2n) sehingga
terbentuk sel triploid (3n). Dua peristiwa fusi yang terjadi antara sel sperma
dengan sel telur dan sel sperma dengan kandung lembaga sekunder (2n) inilah
yang dikenal dengan pembuahan ganda pada Angiospermae.

4) Penyebaran Biji
Setelah proses fertilisasi selesai akan terbentuk embrio dalam bentuk biji.
Biji tersebut dapat mengalami dormansi dan tersebar ke berbagai tempat karena
beberapa hal.
Cara Penyebaran Biji dan Jenis-Jenis Perantaranya :
a.) Anemokori
Anemokori adalah proses penyebaran biji yang berlangsung dengan
bantuan angin. Biji yang penyebarannya dilakukan oleh angin berukuran kecil,
ringan, dan memiliki sayap sehingga mudah terbawa oleh angin. Contoh
tumbuhan yang penyebaran bijinya dilakukan oleh angin adalah bunga
dandelion dan kamboja.
b.) Hidrokori
Hidrokori adalah proses penyebaran biji yang berlangsung dengan
bantuan air. Misalnya kelapa dan bakau.
c.) Zookori
Zookori adalah proses penyebaran biji yang berlangsung dengan
bantuan hewan. Beberapa jenis penyebaran biji dengan bantuan hewan
sebagai berikut:
(1) Entomokori adalah proses penyebaran biji dengan perantara serangga,
misalnya wijen dan tembakau.
(2) Kiropterokori adalah proses penyebaran biji dengan perantara kelelawar,
misalnya jambu biji dan mangga.
(3) Ornitokori adalah proses penyebaran biji dengan perantara burung,
misalnya beringin dan benalu.
(4) Mammokori adalah proses penyebaran biji dengan perantara mamalia,
misalnya biji kopi.
d.) Antropokori
Antropokori adalah proses penyebaran biji yang berlangsung dengan
bantuan manusia.

5.) Perkecambahan

8 | ilmu pengetahuan alam


Biji yang mengalami dormansi dapat memasuki proses perkecambahan
menjadi tumbuhan baru karena dipengaruhi beberapa faktor. Salah satu faktor
yang berperan dalam mengakhiri masa dormansi sehingga biji akan
berkecambah adalah air.
Pada siklus hidup Angiospermae, tumbuhan mengalami generasi gametofit
dan sporofit. Generasi gametofit merupakan generasi penghasil gamet (sel telur
dan sel spermatozoa) yang disebut generasi haploid. Generasi sporofit
merupakan generasi penghasil spora yang disebut generasi diploid.

2. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Gymnospermae


Gymnospermae merupakan kelompok tumbuhan berbiji terbuka karena
bijinya tidak dilindungi oleh kulit buah. Contoh tumbuhan Gymnospermae yaitu melinjo,
pinus, pakis haji, dan pohon ginkgo. Tumbuhan Gymnospermae memiliki alat reproduksi
berupa strobilus. Reproduksi pada Gymnospermae diawali dengan penyerbukan dengan
bantuan angin.
Tumbuhan Gymnospermae menghasilkan dua spora yaitu mikrospora dan
megaspora. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit (gametofit jantan) dan
berisi serbuk sari. Sementara itu, megaspora berkembang menjadi megagametofit
(gametofit betina).
Setelah serbuk sari dilepas, butir serbuk sari berkembang menjadi sperma. Pada
saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada liang bakal biji. Selanjutnya, sperma
bergerak menuju sel telur melalui buluh serbuk sari.
Tumbuhan Gymnospermae juga dapat bereproduksi secara vegetatif. Misalnya
pada tumbuhan pakis haji yang memiliki tunas (bulbil) untuk membentuk individu baru.
Siklus hidup Gymnospermae terdiri atas dua tahapan yaitu sporofit dan gametofit.

3. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku


Perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegetatif berlangsung secara
bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Fase vegetatif
(fase sporofit) merupakan tahap saat tumbuhan menghasilkan spora, sedangkan fase
generatif (fase gametofit) merupakan tahap saat tumbuhan menghasilkan gamet.

a. Metagenesis pada Tumbuhan Lumut


Pada perkembangbiakan tumbuhan lumut terjadi metagenesis secara teratur
antara generasi sporofit yang bersifat diploid dan generasi gametofit yang bersifat
haploid. Generasi gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina untuk
melakukan perkembangbiakan. Generasi sporofit terjadi pada saat terbentuk
sporangium.
Selain melalui spora, tumbuhan lumut juga mengalami perkembangbiakan
secara vegetatif melalui kuncup (gemmae) dan fragmentasi. Fragmentasi akan
terjadi saat tumbuhan lumut melepaskan bagian tubuhnya dan membentuk individu
baru.

b. Metagenesis pada Tumbuhan Paku

9 | ilmu pengetahuan alam


Perkembangbiakan generatif tumbuhan paku dilakukan melalui peleburan
gamet jantan (spermatozoid) dengan gamet betina (sel telur) Tumbuhan paku
bereproduksi dengan spora yang terdapat dalam sorus di permukaan bawah daun.
Perkembangbiakan generatif dan vegetatif berlangsung secara bergantian
melalui metagenesis. Generasi vegetatif (sporofit) lebih dominan daripada generasi
generatif (gametofit). Terdapat tiga jenis tumbuhan paku yaitu tumbuhan paku
homospora, tumbuhan paku heterospora, dan tumbuhan paku peralihan yang
masing-masing memiliki metagenesis yang berbeda.

4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan


Beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam reproduksi tumbuhan sebagai berikut.
a. Hidroponik
Hidroponik adalah metode budi daya tanaman menggunakan air. Tanaman akan
menyerap nutrisi yang terlarut dalam air untuk tumbuh.

b. Vertikultur
Vertikultur adalah metode budi daya tanaman dengan cara membuat instalasi
bertingkat. Tujuan dari teknik ini adalah efisiensi tempat dan cocok diterapkan di
daerah perkotaan.

c. Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah proses perbanyakan tanaman dengan memanfaatkan
bagian tumbuhan untuk ditumbuhkan dalam media steril yang mengandung nutrisi.
Kultur jaringan dilakukan dengan mengisolasi bagian-bagian tumbuhan, misalnya sel,
jaringan, atau organ. Kultur jaringan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sifat
totipotensi tumbuhan. Bagian tumbuhan yang memiliki sifat totipotensi biasanya
terdapat pada sel-sel muda yang masih aktif mengadakan pembelahan. Contoh
tumbuhan yang banyak dikembangbiakkan dengan kultur jaringan adalah anggrek.

10 | ilmu pengetahuan alam


A. Sistem Perkembangbiakan Hewan
Selain tumbuhan, hewan juga memiliki kemampuan berkembang biak. Secara umum,
cara perkembangbiakan pada hewan dapat dibagi menjadi dua yaitu perkembangbiakan
aseksual dan seksual.
1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan
Beberapa cara perkembangbiakan aseksual pada hewan sebagai berikut.

a. Pertunasan
Beberapa jenis hewan berkembang biak secara aseksual dengan
membentuk tunas (pertunasan). Pertunasan ditandai dengan munculnya tunas
berupa tonjolan pada tubuh induknya. Misalnya pada Hydra, Obelia, dan ubur-ubur.

b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara perkembangbiakan aseksual menggunakan fragmen
atau potongan tubuhnya. Hewan yang berkembang biak dengan fragmentasi
misalnya cacing pita dan cacing pipih (Planaria).

c. Partenogenesis
Partenogenesis adalah peristiwa perkembangan sel kelamin betina
menjadi individu baru tanpa melalui pembuahan. Contoh organisme yang
dapat berkembang biak dengan cara partenogenesis adalah lebah, kecoak,
kutu daun, dan kutu air. Pada lebah, partenogenesis menghasilkan lebah
jantan. Partenogenesis pada kecoak menghasilkan kecoak betina tidak
bersayap. Sementara itu, partenogenesis pada kutu daun dan kutu air akan
menghasilkan keturunan betina.

2. Perkembangan Seksual pada Hewan


Semua Vertebrata berkembang biak secara generatif sehingga dapat dibedakan
antara hewan jantan yang menghasilkan sel sperma dan hewan betina yang
menghasilkan ovum. Sel sperma dihasilkan oleh testis, sedangkan ovum dihasilkan oleh
ovarium. Sel kelamin dibentuk melalui gametogenesis. Gametogenesis dibedakan
menjadi spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis adalah proses

11 | ilmu pengetahuan alam


pembentukan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan oogenesis merupakan proses
pembentukan sel kelamin betina atau ovum.
Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui proses perkawinan antara
hewan jantan dengan hewan betina sehingga terjadi fertilisasi. Fertilisasi merupakan
peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Fertilisasi pada hewan Vertebrata dapat
terjadi secara internal dan eksternal. Fertilisasi internal merupakan fertilisasi yang terjadi
di dalam tubuh induk betina, misalnya pada mamalia. Sementara itu, fertilisasi eksternal
merupakan fertilisasi yang terjadi di luar tubuh induk betina. Fertilisasi eksternal
biasanya terjadi pada lingkungan perairan, misalnya ikan.
Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan yang
berkembang biak secara seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu ovipar, vivipar, dan
ovovivipar.
a. Ovipar
Ovipar adalah perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur. Hewan yang
berkembang biak secara ovipar misalnya burung dan penyu. Struktur telur terdiri
atas cangkang telur, rongga udara, albumen (putih telur), kuning telur, kalaza, dan
keping lembaga.

b. Vivipar
Vivipar adalah perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan. Contoh
hewan yang berkembang biak secara vivipar adalah tikus dan kanguru.

c. Ovovivipar
Ovovivipar adalah perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur dan
melahirkan. Hewan yang berkembang biak secara ovovivipar misalnya kadal dan
beberapa jenis ular

3. Siklus Hidup Hewan


Siklus hidup adalah proses pergiliran makhluk hidup dari terbentuknya zigot,
tumbuh, dan mampu membentuk zigot kembali.
Ada pula siklus hidup yang dalam pergilirannya hanya mengalami reproduksi
seksual saja. Misalnya pada metamorfosis. Metamorfosis adalah proses perubahan
bentuk tubuh pada tahap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Metamorfosis dibedakan menjadi metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna merupakan tahapan metamorfosis yang setiap
fasenya mengalami perubahan bentuk tubuh yang berbeda-beda. Contoh hewan
yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan katak.

b. Metamorfosis Tidak Sempurna


Pada metamorfosis tidak sempurna, bentuk hewan muda mirip dengan
hewan dewasa. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna misalnya
belalang.

4. Teknologi Reproduksi pada Hewan

12 | ilmu pengetahuan alam


Beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam perkembangbiakan hewan adalah
inseminasi buatan dan cloning.

a. Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau kawin suntik adalah proses pemasukan cairan sperma
ke saluran kelamin hewan betina dengan bantuan alat sunik. Inseminasi buatan
biasanya dilakukan pada hewan ternak seperti sapi. Kelebihan teknik inseminasi
buatan adalah efisien waktu dan biaya.

b. Kloning
Kloning merupakan cara reproduksi hewan untuk memperoleh keturunan yang
identik dengan induknya. Dalam proses kloning dilakukan dengan cara memasukkan inti sel
donor ke dalam sel telur induk yang telah dihilangkan inti selnya. Hewan pertama hasil
reproduksi melalui kloning adalah domba Dolly

13 | ilmu pengetahuan alam


BAB III
PENUTUP

A. PROFIL PENULIS :
1) ABIYANTARA NUR ARSA
NO. ABSEN : 01
KELAS : IX-C
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

2) BIMA SANJAYA
NO. ABSEN : 11
KELAS : IX-C
JENIS KELAMIN : LAKI LAKI

B. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang kita bahas di atas dapat disimpulkan bahwa:
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak
punah. Pada manusia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara
generative atau seksual.

C. SARAN
Semoga makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca,
dan dapat memberikan pengetahuan seddikit tentang reproduksi yang dialami tumbuhan
maupun hewan, dan berbagai macam penyakit yang bisa terjangkit pada sistem reproduksi.
Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat terciptannya
makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada penmbaca.
Pesan dari kami mulailah membaca dari hal yang kecil untuk dapat mengtahui lebih banyak
hal yang belum anda ketahui. Dan jadikanlah membaca sebagai kebiasaan anda, karna
melalui membaca akan membuka lebih banyak gerbang ilmu untuk diri anda.

14 | ilmu pengetahuan alam


D. PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat , semoga dapat sangat bermanfaat bagi anda
semua dan nilai yang kami peroleh dalam penyusunan makalah ini semoga mendapat nilai
yang baik. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah ikut serta dalam
penyusunan makalah ini.

TERIMA KASIH

15 | ilmu pengetahuan alam

Anda mungkin juga menyukai