Anda di halaman 1dari 5

TEKS PROSEDUR

GERAKAN TARI PIRING

ANGGOTA
KELOMPOK:

 Maulani
Is’ad
 Nada
Nurani
Siter
 Rini Artika
 Syir’in
Zalfa
ASAL USUL DAN SEJARAH TARI PIRING

Tari piring dipercaya telah ada sejak sekitar abad ke-12 Masehi, terlahir dari
kebudayaan asli Minangkabau, Sumatera Barat. Tarian ini dulunya merupakan tari
persembahan bagi para dewa yang telah mengkaruniakan hasil panen yang berlimpah
selama setahun. Perlu diketahui bahwa sebelum masuknya Islam, masyarakat Minang
mayoritasnya beragama Hindu, Buddha, dan sebagian Animisme. Masuknya Islam ke
tanah Sumatera, pada abad ke-14 secara tidak langsung ikut mempengaruhi
perkembangan tari piring pun berubah. Tari pirng bukan lagi ditunjukkan sebagai tari
persembahan bagi para dewa.

Dalam perjalanan sejarahnya, tari piring kontemporer mengalami banyak


pembaruan, mulai dari musik yang mengiringnya, gerakan, koreografi, hingga
komposisi pemain. Huriman Adam, seorang seniman tanah Minang yang telah
berkontribusi besar pada kepopuleran tari ini di masa kini.

Gerakan tari piring sendiri terbagi ke dalam 20 gerakan utama. Masing-masing


item gerakan mewakili proses bercocok tanam dan diakhiri dengan gerakan yang
menggambarkan proses pemanenan.

KE-20 GERAKAN TERSEBUT ANTARA LAIN :


1. Gerak pasambahan adalah gerakan awal yang dimainkan sebagai pembuka tarian
oleh para pria. Gerakan ini mengisyaratkan permohonan pada para penonton
untuk tidak mengganggu pertunjukan tari.
2. Gerak singanjou lalai adalah gerakan yang sangat lemah lembut dibawakan oleh
para penari wanita untuk melambangkan suasana pagi yang sejuk.
3. Gerak mencangkul adalah gerakan para penari pria yang sedang mengolah
sawahnya.
4. Gerak menyiang adalah gerakan yang menceritakan aktivitas petani saat sedang
menyiang rerumputan di sawah.
5. Gerak membuang sampah adalah gerakan yang menceritakan aktivitas gerakan
membuang sampah hasil disiangi.
6. Gerak menyemai adalah gerakan yang menceritakan aktivitas petani yang sedang
menyemai benih padi.
7. Gerak memagar adalah gerakan yang menceritakan petani saat memagari
lahannya untuk mengusir hama.
8. Gerakan mencabut benih adalah gerakan yang menceritakan aktivitas mencabut
benih yang tumbuh setelah disemai.
9. Gerak bertanam adalah gerakan yang menceritakan aktivitas menanam bibit padi
disawah.
10. Gerak melepas lelah adalah gerakan yang menceritakan aktivitas melepas lelah
petani setelah seharian bekerja.
11. Gerak mengantar juadah adalah gerakan yang menceritakan aktivitas para wanita
yang membawa bekal untuk para pria.
12. Gerak menyabit padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas menyabit padi
yang menguning sebagai awal kegiatan panen.
13. Gerak mengambil padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas mengambil
padi yang telah disabit.
14. Gerak manggampo adalah gerakan yang menceritakan aktivitas merontokkan padi
dari tangkainya.
15. Gerak menganginkan padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas
menganginkan padi dari sampah-sampah dan daun padi yang ikut rontok.
16. Gerak mengirik adalah gerakan yang menceritakan aktivitas memisahkan padi
yang berisi dan padi yang hampa.
17. Gerak menumbuk padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas menumbuk
padi dan menjadikannya beras yang siap dimasak.
18. Gotong royong adalah gerakan yang mnceritakan aktivitas gotong royong dalam
kehidupan bermasyarakat.
19. Gerak menampih padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas menampih
padi, yaitu memisahkan beras dari butiran kulit padi.
20. Gerak menginjak pecahan kaca adalah gerakan atraksi yang paling ditunggu-
tunggu. Piring yang sedari awal dipegang para penari, di akhir tarian dilempar ke
lantai agar pecah, untuk kemudian pecahan tersebut diinjak oleh para penari.
CUKUP SEKIAN DARI
KELOMPOK KAMI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai