Anda di halaman 1dari 2

Teks Prosedur Gerakan Tari Piring

Gerakan Tari Piring Gerakan tari piring sendiri terbagi ke dalam 20 item
gerakan utama. Masing-masing item gerakan mewakili proses bercocok tanam
dan diakhiri dengan gerakan yang menggambarkan proses pemanenan. Kedua
puluh gerakan tersebut antara lain :
1. Gerak pasambahan adalah gerakan awal yang dimainkan sebagai pembuka
tarian oleh para pria.
2. Gerakan ini mengisyaratkan permohonan pada para penonton untuk tidak
mengganggu pertunjukan tari.
3. Gerak singanjuo lalai adalah gerakan yang sangat lemah lembut dibawakan
oleh para penari wanita untuk melambangkan suasana pagi yang sejuk.
4. Gerak mencangkul adalah gerakan para penari pria yang menceritakan
sekumpulan petani yang sedang mengolah sawahnya.
5. Gerak menyiang adalah gerakan yang menceritakan aktivitas petani saat
sedang menyiangi rerumputan di sawah.
6. Gerak membuang sampah adalah gerakan yang menceritakan aktivitas petani
saat sedang membuang sisa-sisa sampah dan rerumputan yang berhasil
disiangi.
7. Gerak menyemai adalah gerakan yang menceritakan aktivitas para petani yang
sedang menyemai benih padi.
8. Gerak memagar adalah gerakan yang menceritakan aktivitas petani saat
memagari lahannya untuk mengusir hama.
9. Gerak mencabut benih adalah gerakan yang menceritakan aktivitas mencabut
benih yang tumbuh setelah disemai.
10. Gerak bertanam adalah gerakan yang menceritakan aktivitas menanam bibit
padi di sawahnya Gerak melepas lelah adalah gerakan yang menceritakan
aktivitas melepas lelah para petani setelah seharian bekerja.
11. Gerak mengantar juadah adalah gerakan yang menceritakan aktivitas para
wanita yang membawa bekal untuk para pria.
12. Gerak menyabit padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas menyabit
padi yang menguning sebagai awal kegiatan panen.
13. Gerak mengambil padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas mengambil
padi yang telah disabit.
14. Gerak manggampo padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas
merontokan padi dari tangkainya.
15. Gerak menganginkan padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas
menganginkan padi dari sampah-sampah dan daun padi yang ikut rontok.
16. Gerak mengirik padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas mengirik atau
memisahkan padi yang berisi dan padi yang hampa.
17. Gerak menumbuk padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas menumbuk
padi dan menjadikannya beras yang siap dimasak.
18. Gotong royong adalah gerakan yang menceritakan aktivitas gotong royong
dalam kehidupan bermasyarakat,
19. Gerak menampih padi adalah gerakan yang menceritakan aktivitas menampih
padi, yaitu memisahkan beras dari butiran kulit padi. Dan gerak menginjak
pecahan kaca adalah gerakan atraksi yang paling ditunggu-tunggu. Piring
yang sedari awal dipegang para penari, di akhir tarian dilempar kelantai agar
pecah, untuk kemudian pecahan tersebut diinjak oleh para penari.

Asal Usul dan Sejarah Tari Piring


Tari piring dipercaya telah ada sejak sekitar abad ke 12 Masehi, terlahir dari kebudayaan
asli masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Tarian ini dulunya merupakan tarian
persembahan bagi para dewa yang telah mengkaruniakan hasil panen yang berlimpah
selama setahun. Perlu diketahui bahwa sebelum masuknya Islam, masyarakat
Minangkabau mayoritas masih memeluk agama Hindu, Budha, dan sebagian Animisme.
Masuknya Islam ke tanah Sumatera pada abad ke 14 secara tidak langsung ikut
mempengaruhi perkembangan tari piring. Semenjak ajaran Islam mulai dianut oleh
mayoritas masyarakat, peruntukan tari piring pun berubah. Tari piring bukan lagi
ditujukan sebagai tari persembahan bagi para dewa, melainkan hanya sebagai tontonan
bagi masyarakat. Tarian ini dipertunjukan setiap kali ada acara hajatan sebagai hiburan
semata. Dalam perjalanan sejarahnya, tari piring kontemporer mengalami banyak
pembaruan, mulai dari musik yang mengiringinya, gerakan, koreografi, hingga komposisi
pemain. Adalah Huriman Adam, seorang seniman tanah Minang yang telah berkontribusi
besar pada kepopuleran tari ini di masa kini.

Anda mungkin juga menyukai