Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH PERBASI

Dr. Himawan. W. M.pd

Disusun oleh : Murtiningsih/17060484013

Muhammad Syarifuddin F/17060484014

M.Nur Wachid/17060484016

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN 2017/2018


Sejarah Bola Basket Indonesia

Cina menjadi salah satu sasaran pengembangan olahraga basket oleh YMCA. Diutuslah Bob
Baily ke Tientsien (1894) guna memperkenalkan olahraga baru ini. Sejak itu, Cina mulai
memainkan olahraga ini. Selain Cina, negara Asia lain yang dijamah permainan basket untuk
kesempatan pertama adalah Jepang (1900) dan Filipina (1900).
Bagaimana bola basket bisa sampai masuk ke Indonesia?
Pada tahun 1920-an, gelombang perantau-perantau dari Cina masuk ke Indonesia. Mereka pun
membawa permainan basket yang sudah dua dasawarsa dikembangkan di sana. Para perantau itu
membentuk komunitas sendiri termasuk mendirikan sekolah Tionghoa. Akibatnya, basket cepat
berkembang di sekolah-sekolah Tionghoa.
Di sekolah-sekolah Tionghoa itu, bola basket menjadi salah satu olahraga wajib yang harus
dimainkan oleh setiap siswa. Tidak heran jika di setiap sekolah selalu ada lapangan basket. Tidak
heran juga jika pebasket-pebasket yang menonjol penampilannya berasal dari kalangan ini.
Pada era 1930-an perkumpulan-perkumpulan basket mulai terbentuk. Kota-kota besar seperti
Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan; menjadi sentral berdirinya
perkumpulan basket ini.
Di Semarang misalnya. Pada tahun 1930 sudah ada perkumpulan seperti Chinese English School,
Tionghwa Hwee, Fe Leon Ti Yu Hui, dan Pheng Yu Hui (Sahabat). Sahabat adalah klub asal
Sony Hendrawan (Liem Tjien Sion), salah satu legenda basket Indonesia.
Usai Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945, olahraga basket mulai dikenal luas di kota-
kota yang menjadi basis perjuangan seperti Yogyakarta dan Solo. Pada PON (Pekan Olahraga
Nasional) I (1948) di Solo, bola basket dimainkan untuk pertama kali di level nasional.
Peserta PON I masih terbatas pada putra terkuat dari masing-masing Karesidenan, dan juga
perkumpulan-perkumpulan dengan pemain pribumi seperti PORI Solo, PORI Yogyakarta, dan
Akademi Olahraga Sarangan. Namun harus diakui bahwa untuk teknik permainan, kemampuan
regu-regu Karesidenan yang terdiri dari para pemain Tionghoa jauh lebih tinggi daripada pemain
pribumi.
Pada tahun 1951 saat pergelaran PON II, basket sudah dimainkan untuk putra dan putri. Regu
yang dikirim tidak lagi mewakili Karesidenan melainkan sudah mewakili Provinsi. Regu-regu
dari Jatim, DKI Jakarta, Jabar, dan Sumatra Utara adalah kekuatan-kekuatan terkemuka di pentas
PON.
Pada tahun 1951, Maladi -salah satu tokoh olahraga nasional- meminta Tonny Wen dan Wim
Latumeten untuk membentuk organisasi basket di Indonesia. Jabatan Maladi waktu itu adalah
sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi dengan nama
Persatuan Basketball Seluruh Indonesia. Pada tahun 1955, diadakan penyempurnaan nama
sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Nama itu adalah Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia
disingkat dengan Perbasi. Pengurus Perbasi yang pertama adalah Tonny Wen sebagai ketua dan
Wim Latumeten sebagai sekretaris.
Tidak Mau Bergabung Dengan terbentuknya Perbasi, apakah perkembangan basket Indonesia
bertambah pesat? Ternyata tidak. Tantangan pertama datang dari perkumpulan Tionghoa yang
tidak bersedia bergabung karena telah memiliki perkumpulan tersendiri.
Untuk memecahkan masalah tersebut, pada tahun 1955 Perbasi menyelenggarakan Konferensi
Bola Basket di Bandung. Konferensi ini dihadiri utusan-utusan dari Yogyakarta, Semarang,
Jakarta, dan Bandung.
Keputusan terpenting Konferensi ini adalah Perbasi merupakan satu- satunya organisasi induk
olahraga basket di Indonesia. Istilah-istilah untuk perkumpulan-perkumpulan basket Tionghoa
tidak diakui lagi. Konferensi ini juga mempersiapkan penyelenggaraan Kongres I Perbasi.
Perbasi diterima menjadi anggota FIBA pada tahun 1953. Setahun kemudian, 1954, Indonesia
untuk pertama kalinya mengirimkan regu basket di Asian Games Manila.
Gambar & Ukuran Lapangan Bola Basket
Yang Benar & Lengkap

Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran, yakni panjang 28,5
meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball Association dan panjang 26 meter
dan lebar 14 meter untuk standar Federasi Bola Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang
terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar
garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan
panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan
pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang
yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.

Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian luar
adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar
papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.

Peraturan Permainan Bola Basket


Bola basket merupakan jenis olahraga bola berkelompok yang paling populer di Indonesia
setelah sepak bola. Terlepas dari posisi pemain basket dalam sebuah tim, setiap orang yang
terlibat dalam pertandingan bola basket atau permainannya perlu tahu dan mengenal betul setiap
peraturan permainan bola basket tanpa terkecuali. Mulai dari aturan perlengkapan dan fasilitas
hingga pelanggarannya adalah hal penting untuk diketahui.
Selain dari sepak bola, jelas teknik dasar permainan bola basket adalah yang juga paling ketat,
berikut peraturannya. Dalam olahraga ini, sangat memungkinkan bagi para pemain untuk
memiliki atau menciptakan banyak kontak fisik dan hal inilah yang dianggap sensitif. FIBA atau
asosiasi basket seluruh dunia telah menerbitkan aturan-aturan penting dalam bermain bola
basket.
Namun untuk kali ini, segala peraturan dalam permainan bola basket secara mendasar dapat
Anda perhatikan juga secara detil. Aturan dasar bukan hanya tentang bagaimana cara bermain
yang benar dan salah, melainkan juga tentang lapangan bola basket itu sendiri juga perlengkapan
yang mendukung permainan ini.

1. Ukuran Lapangan
Dalam peraturan bola basket, bukan hanya dalam permainannya saja yang perlu untuk diketahui,
namun aturan lapangan dalam hal ukurannya pun perlu juga kita kenali dengan benar. Untuk
standar FIBA dan NBA, tentang ukuran lapangan bola basket yang benar dibagi menjadi 2
meliputi panjang dan juga lebarnya.
Ukuran lapangan yang benar dalam olahraga bola basket menurut standar FIBA adalah memiliki
panjang 26 meter dan lebar 14 meter. Sementara itu, standar menurut NBA adalah lapangan
harus berukuran 28,5 meter untuk panjangnya dan 15 meter untuk lebarnya. Namun bukan hal ini
saja, ada pula ukuran lainnya pada lapangan yang perlu diperhatikan.
2. Ukuran Garis pada Lapangan
Pada lapangan bola basket, tentu kita kenal adanya garis berwarna putih yang mirip dengan apa
yang kita jumpai pada lapangan sepak bola. Setiap garis merupakan setiap area dengan makna
dan fungsinya masing-masing. Ada pula ketentuan dalam ukuran garis pada lapangan bola
basket.
Untuk garis tengah lapangan yang posisi atau letaknya ada di tengah sebagai pembatas lapangan
menjadi 2 sisi bisa kita lihat ada lingkaran di sana dan diameternya harus 1,8 meter. Sementara
untuk garis serang aturan ukurannya adalah 6 meter untuk diameter dan jarak antara ring dengan
garis tembakan hukuman adalah 3,6 meter.

3. Ukuran Bola
Bola basket sekalipun untuk pertandingan resmi tidak boleh sembarangan dalam hal ukuran.
Walau kita dengan mudah mendapati banyak jenis bola basket yang ukurannya pun ada yang
terbilang kecil. Akan dianggap sah dan disepakati untuk digunakan dalam pertandingan bola
basket apabila bola tersebut memiliki ukuran keliling 75 sampai dengan 78 cm.
Bukan hanya ukuran kelilingnya saja, melainkan berat bola pun juga memiliki aturannya
tersendiri, yakni 600-650 gram di mana pantulan ke atas harus 1,2 sampai dengan 1,4 meter
apabila kita jatuhkan dari ketinggian 1,8 m. Ketika permainan bola basket hendak dimulai,
pengecekan bola basket akan dilakukan oleh wasit.

4. Waktu Permainan
Permainan bola basket pun juga memiliki aturan dalam hal waktu dan mungkin seperti yang
sudah banyak kita tahu, ada 4 quarter dalam sebuah permainan bola basket. 4 quarter di sini
adalah istilah untuk 4 babak di mana setiap babaknya memiliki durasi 10 menit. Dalam sebuah
pertandingan, waktunya adalah 410 menit untuk waktu bermain dan 10 menit adalah jeda
istirahat antar babak.
Ada kemungkinan kedua tim setelah bermain justru berskor imbang, maka sebagai hasilnya, ada
2 babak tambahan yang dilangsungkan dengan 10 menit sebagai durasi waktu per babak dan 2
menit sebagai waktu jeda antar babak. Untuk NBA, aturan yang berlaku adalah 12 menit durasi
ber babaknya.

5. Jumlah Pemain
Dalam hal jumlah pemain pun ada aturan khusus yang juga tentunya tidak bisa diganggu gugat,
yakni pemain terdiri dari 2 tim dan per tim atau setiap satu tim harus terdiri dari 12 orang
anggota. 12 orang tersebut bukanlah untuk pemain yang bertanding, melainkan secara
keseluruhan saja.
Untuk anggota yang ikut masuk ke lapangan untuk bertanding, setiap tim harus memiliki 5
anggota yang artinya dalam satu lapangan bola basket ketika pertandingan harus ada 10 orang
totalnya dari 2 tim. 10 orang inilah yang dianggap sebagai pemain utama di lapangan, sementara
7 lainnya berperan sebagai pemain cadangan.

6. Jumlah Wasit
Tak hanya dalam peraturan permainan sepak bola saja yang memiliki wasit, dalam bola basket
pun ada dan seorang referee atau wasit itulah yang memimpin permainan bersama dengan 2
orang pengadil atau Umpire. Jalannya pertandingan atau permainan adalah di bawah pengawasan
dan pimpinan wasit.
Tugas utama wasit dalam bola basket cukup mirip dengan tugas dari wasit sepak bola di mana
menjadi haknya untuk mengambil keputusan secara penuh atas sebuah permainan. Lalu untuk
umpire atau pengadil, tugas utama mereka adalah menjadi asisten bagi wasit utama dalam
pembuatan keputusan apabila pelanggaran terjadi di dekatnya.

7. Perlengkapan Pertandingan
Pada pertandingan permainan bola basket, tentu saja tetap harus memerhatikan perlengkapan
pertandingan. Perlengkapan pertandingan pun tak sembarangan karena sudah ada aturannya
tersendiri yang dianggap sah atau resmi. Ada sejumlah perlengkapan wajib yang memang
aturannya harus ada dalam setiap kompetisi bola basket.
Jam pertandingan, lapisan pengaman tiang papan pantul, scoresheet, stopwatch khusus yang
berfungsi sebagai pengawas waktu time-out, jam twenty four seconds, serta juga pencahayaan
yang cukup serta memadai dalam mendukung jalannya pertandingan adalah serangkaian
perlengkapan wajib yang dimaksud. Belum bisa dimulai atau belum resmi apabila salah satu
perlengkapan belum ada di tempat pertandingan bola basket.

8. Peraturan Pemain untuk Pertandingan


Aturan pemain yang dinyatakan resmi atau sah untuk mengikuti kompetisi pun juga tersedia.
Pemain bola basket tak semuanya bisa langsung ikut pertandingan begitu saja karena yang dapat
berpartisipasi hanyalah pemain resmi yang sudah masuk dalam daftar tim basket yang memang
hendak bertanding.
Sebelum pertandingan dimulai dan masuk pada scoresheet, nama pemain yang memang diajukan
untuk ikut bertanding harus telah terdaftar. Pemain yang tak boleh tercantum dalam scoresheet
adalah pemain yang sudah memperoleh diskualifikasi. Pemain yang juga batasan usianya di luar
standar kompetisi pun tidak dianggap sah karena juga tak diperbolehkan dari awal.

9. Seragam
Dalam hal pertandingan permainan bola basket, seragam pun merupakan hal yang penting untuk
diikuti. Untuk aturan seragam pun telah ditentukan di mana ada 2 set untuk setiap tim dan kita
menyebutnya sebagai seragam kandang dan tandang yang jelas warnanya berbeda. Hal ini jelas
sebagai pembeda dari kedua tim.
Seragam pun juga perlu memiliki nomor punggung yang wajib dengan ukuran yang juga sudah
ditentukan pula. Untuk nomor depan tingginya 10 cm dengan lebar 2 cm, sementara untuk nomor
punggung juga 10 cm tingginya. Antar pemain tak boleh ada yang sama nomor punggungnya
dan ini adalah hal yang juga wajib.
Seragam pada permainan bola basket pun tergolong istimewa karena memiliki warna dominan di
area belakang dan depan. Ketika bermain di lapangan, seragam lengkap harus sudah dipakai oleh
para pemain, yakni terdiri dari kaos, celana pendek, dan juga kaos kaki. Bukan hanya itu, dalam
pemakaian kaos pun pemain harus memasukkannya ke dalam celana.

10. Aksesoris Tambahan


Untuk aturan aksesoris tambahan pun pemain perlu mengikutinya dengan baik, seperti
pemakaian dekker yang berguna sebagai pelindung area tubuh tertentu. Pemakaian dekker kain
sah-sah saja kalau ingin dipakai di lengan, lutut, siku atau bahkan jari. Bukan masalah juga kalau
pemain ingin mengenakan headband ketika hendak bertanding.
Hanya saja ada aturan untuk headband yang ingin digunakan pemain, yakni lebar headband
maksimalnya adalah 5 cm. Selain itu, pemain tidak diperbolehkan mengenakan anting, kalung,
bandana, cincin, atau aksesoris khusus rambut lainnya. Bahkan pemain yang sudah resmi
terdaftar untuk ikut bertanding juga tak diperkenankan untuk memanjangkan kuku.

11. Foul/Pelanggaran
Pelanggaran dalam bola basket pun harus diketahui dan dipelajari dengan baik oleh setiap
pemain. Dengan mempelajari dan mengingat-ingat akan aturan pelanggaran, maka ini sama
dengan mewaspadai dan menghindarkan diri dari melakukan pelanggaran tersebut. Berikut ini
adalah daftar dari peraturan foul yang perlu untuk diingat dan diperhatikan oleh setiap pemain
yang turut bertanding:
Pushing Aksi mendorong pemain dari tim lawan yang hendak melakukan shoot atau
menembak bola ke ring kita secara sengaja.
Touching Aksi menyentuh tangan pemain dari tim lawan yang hendak melakukan shoot
atau menembakkan bola ke dalam ring tim kita.
Traveling Aksi membawa bola tanpa menggiring atau mendribblenya dalam gerakan
lebih dari 3 langkah. Hal ini terhitung sebagai pelanggaran oleh wasit.
Jumping Aksi lompatan yang dilakukan oleh seorang pemain dengan posisi seperti
hendak menembak tapi justru malah tidak jadi. Tidak jadi menembak dengan gerakan
melompat ini dianggap pula sebagai pelanggaran.
Unsportmanslike Foul Aksi pelanggaran yang tak lagi bisa diganggu gugat oleh wasit
karena pemain telah berniat mencederai pemain dari tim lawan. Pelanggaran keras
semacam ini akan menghasilkan keputusan diskualifikasi oleh wasit dan pemain yang
melanggar otomatis harus menerima sanksi dari kompetisi.
Technical Foul Aksi pelanggaran yang dilakukan seorang pemain dikarenakan
melakukan foul terhadap aturan legal yang sudah ada dalam pertandingan bola basket.
Contoh kasus pelanggaran paling sering dalam hal ini adalah memrotes hasil keputusan
yang telah diumumkan wasit.
Personal Foul Aksi pelanggaran oleh seorang pemain dalam sebuah tim di mana
maksimal pelanggaran yang ditoleransi adalah hanya sampai 4 kali. Untuk pelanggaran
ke-5 akan ditindak langsung oleh wasit dan didiskualifikasi.
Defensive Foul Aksi pelanggaran yang biasanya pemain tim lawan lakukan ketika kita
sedang defense atau melakukan pertahanan.
Offensive Foul Aksi pelanggaran ini biasanya pemain tim lawan lakukan ketika kita
tengah dalam kondisi menyerang.
Double Dribble Aksi mendribble atau menggiring bola yang telah dipegang
menggunakan kedua tangan pasca mendribble dianggap sebagai suatu pelanggaran.
Team Foul Wasit akan memberikan izin untuk sebuah tim berupa melakukan tembakan
bebas ketika tim lawan dinyatakan telah melakukan pelanggaran 5 kali lebih.
Foul Out Aksi pelanggaran yang sudah ke-5 kalinya oleh seorang pemain akan
mengakibatkan ia tidak lagi diizinkan bermain di dalam lapangan. Wasit akan
memutuskan agar pemain tersebut diusir.
3 Second Violation Aksi pelanggaran oleh seorang pemain menyerang tak menembak
atau menshoot bebas setelah 3 detik berlalu.
10 Second Violation atau 8 Second Violation Aksi pelanggaran oleh seorang pemain
ketika ia menyerang sambil memegang bola tapi tak menembaknya atau mengoper bola
selama lebih dari 8 atau 10 detik.
30 Second Violation atau 24 Second Violation Aksi pelanggaran ketika seorang pemain
tim menyerang tak juga melakukan shoot/tembakan ke dalam ring setelah 30 atau 24
detik berlalu.
Back Court atau Back Ball Aksi yang dianggap melanggar ini adalah ketika seorang
pemain menggiring bola, mengoperkannya atau membawa bola ke bidang pertahanan lagi
sesudah melalui garis tengah.
12. Peraturan tentang Bola
Ada pula sejumlah peraturan dasar yang berkaitan dengan bola ketika pemain bermain. Berikut
di bawah ini adalah beberapa peraturan yang dimaksud:
Pemain dapat melemparkan bola ke segala arah memakai kedua tangan atau salah satu
saja.
Pemain dilarang untuk berlari sambil bola dipegang karena pemain wajib melemparkan
dari titik tempat menerima bola. Namun boleh juga bila pemain hendak berlari di
kecepatan biasa.
Pemain dapat memukul bola ke segala arah juga baik itu menggunakan kedua tangan atau
satu tangan saja tapi dilarang untuk memukul dengan meninju atau menggunakan kepalan
tangan.
Pemain harus memegang bola di dalam atau tepat di antara telapak tangan. Lengan atau
anggota tubuh lain tak boleh memegang bola.
Gol dianggap sah apabila bola yang pemain lemparkan atau pukul dari lapangan masuk
tepat ke dalam ring. Ketika bola misalnya terhenti di tepi ring atau misalnya pemain
lawan kemudian menggerakkan keranjang, kalaupun bola masuk, maka hal tersebut tak
terhitung sebagai gol.
Bola yang sampai keluar dari lapangan bola basket ketika pertandingan akan dilempar
kembali ke dalam dan pemain pertama yang menyentuhnyalah yang akan memainkan.
Ada kalahnya perbedaan pendapat terjadi dalam hal kepemilikan bola, namun ada wasit
yang bakal melemparkan bola ke dalam lapangan. Akan diberi waktu 5 detik kepada
pelempar bola untuk melemparkan bola yang sudah ada dalam genggamannya. Jika lebih
dari itu, bola pun harus berpindah ke tangan lawan dan jika salah satu pemain tim ada
yang kiranya melakukan suatu hal dan menunda pertandingan, peringatan pelanggaranlah
yang dikeluarkan wasit.
Tim yang sukses memasukkan bola ke ring paling banyak ke lawannyalah yang
diumumkan menjadi pemenang dalam pertandingan.

Anda mungkin juga menyukai