Anda di halaman 1dari 14

BIOLOGI TERAPAN

TEKNIK MENYAMBUNG (GRAFTING)

Dosen Pengampu : Ir. Hernik Pujiastutik, M.Si.


Oleh : 1. Ali Mustofa
2. Arini Azizah Putri
3. Indarsih
2013 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN

2016

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah biologi terapan dengan
judul “teknik menyambung (grafting)” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Ir.Hernik Pujiastutik, M.Si selaku Dosen pengampuh mata kuliah Biologi Terapan, yang
telah banyak membantu dalam banyak hal sehingga tugas makalah ini dapat selesai
dengan baik.
Walaupun pikiran dan pengetahuan yang penulis miliki telah sepenuhnya penulis
kerahkan dalam penyelesaian tugas makalah Biologi Terapan ini, namun penulis
menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tuban, 10 November 2016

ii
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang…................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN…......................................................................... 3
2.1 Definisi Teknik Menyambung................................................................. 3
2.2 Teknik Persambungan (Grafting)............................................................ 6
2.3 Syarat Keberhasilan Teknik Menyambung (Grafting)........................... 7
2.4 Manfaat Teknik Menyambung (Grafting).............................................. 9
BAB III PENUTUP .................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 10
3.2. Saran ................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pembiakan atau penggandaan tanaman dapat kita kenal salah satu
metodenya yaitu penyambungan. Penyambungan dapat mempunyai arti lain dari pada
pembiakan vegetatif lainnya, di karenakan ketika tanaman yang tidak dapat dibiakan
secara cangkok, stek, merunduk atau lainnya dapat di lakukan metode penyambungan,
karena hanya dengan metode penyambungan inilah tanaman tesebut dapat di biakkan.
Seperti pada berbagai tanaman buah-buahan yang tidak dapat diperbanyak dengan cara
stek, runduk, anakan dan cangkok, tetapi mudah di lakukan penyambungan (enten) dan
penyusunan, adalah suatu cara menyambung potongan suatu tanaman pada batang yang
telah berakar dari suatu tanaman lain. misalnya pada manggis, blimbing, dan lain
sebagainya. Dilakukannya penyambungan itu pun harus mempertimbangkan beberapa
faktor, faktor-faktor tersebut baik yang datang dari tanaman itu sendiri seperti hubungan
kekerabatan antara tanaman yang digunakan sebagai batang atas dengan tanaman yang
digunakan sebagai batang bawah. Dan faktor lain yang harus dipertimbangkan juga
adalah faktor lingkungan dan faktor pelaksanaan yang mencangkup pemotongan dan
pemeliharaan sambungan. Jadi pada proses penyambungan merupakan salah satu jenis
alternatif yang dapat dilakukan ketikan tanaman tidak dapat di kembangbiakan secara
vegetatif selain penyambungan itu sendiri. Karena apabila proses penyambungan tidak di
lakukan maka regenerasi bagi tanaman tersebut tidak dapat dilakukan, sehingga dapat
mengakibatkan kepunahan secara cepat dari pada tanaman tersebut. Proses
penyambungan ini juga merupakan warisan budaya dari leluhur kita, di karenakan
keberadaan proses ini tidak memerlukan cara yang rumit serta alat dan bahannya pun
dapat mudah di temukan serta murah. Oleh karena itu proses pembiakan jenis ini dapat
di pilih sebagai solusi ketika perekonomian pas-pasan dan tidak di mungkinkannya
tanaman untuk di biakan dengan cara lain selain menyambung itu sendiri. Pembiakan
tanpa kawin adalah cara pembiakan yang akan menghasilkan tanaman yang sama persis
secara genetik dengan induknya. Pembiakan dengan cara tersebut, biasa dilakukan orang
untuk memperbanyak suatu varietas secara mudah dan cepat. Setek dan cangkok, adalah
perbanyakan untuk secepatnya mendapatkan tanaman dengan tajuk yang lebat, tetapi cara
ini tidak cepat menghasilkan caudex atau bonggol yang besar dan indah. Untuk
menghasilkan tanaman adenium dengan caudex atau bonggol yang besar dan indah, serta
menghasilkan tajuk yang identik dengan induknya, maka ditempuh dua cara perbanyakan,
yaitu perbanyakan dari biji untuk menghasilkan tanaman dengan bonggol yang indah, dan
selanjutnya dilakukan cara grafting untuk mendapatkan tajuk tanaman yang identik sifat
atau karakteristiknya dengan induk yang dikehendaki.

1.2. Rumusan Masalah


1. apa yang dimaksud dengan teknik menyambung (grafting) ?
2. bagaimana teknik menyambung (grafting) pada tanaman ?
3. syarat apa saja yang dapat menentukan hasil teknik menyambung (grafting) ?
4. bagaimana manfaat dari penggunaan teknik menyambung (grafting)?

1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dari teknik menyambung
2. Mengetahui teknik menyambung pada tanaman
3. Mengetahu faktor- faktor yang dapat mempengaruhi hasil teknik menyambung
(grafting)
4. Mengetahui manfaat penggunaan teknik meyambung(grafting)

1.4.Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah diharapkan dapat memberikan informasi kepada
mahasiswa mengenai teknik menyambung (grafting), teknik grafting, faktor yang
mempengaruhi keberhasilan grafing dan manfaat penggunaan teknik grafting.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teknik Menyambung (Grafting)


Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian tanaman
yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh
sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau
tautannya.

 Bagian bawah (yang mempunyai perakaran) yang menerima sambungan disebut


batang bawah (rootstock atau understock) atau sering disebut stock.
 Bagian tanaman yang disambungkan atau disebut batang atas (scion) dan
merupakan sepotong batang yang mempunyai lebih dari satu mata tunas (entres),
baik itu berupa tunas pucuk atau tunas samping.

Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan antara dua
varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama.Misalnya penyambungan antar
varietas pada tanaman durian.Kadang-kadang bisa juga dilakukan penyambungan antara
dua tanaman yang berlainan spesiesnya tetapi masih dalam satu famili. Tanaman mangga
(Mangifera indica) disambung denga tanaman kweni (Mangifera odorata).

2.2. Teknik Persambungan (Grafting)


Tipe sambungan jika ditinjau dari bagian batang bawah yang disambung:

1. Sambung pucuk (top grafting)


Sambung pucuk merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian
atas atau pucuk dari batang bawah. Caranya sebagai berikut: ·
 Memilih batang bawah yang diameter batangnya disesuaikan dengan
besarnya batang atas. Tanaman durian, belimbing dan sirsak sudah bisa
disambung bila besarnya batang bawah sudah sebesar ujung pangkal lidi.
Alpukat, manggis dan mangga disambung bila batangnya sudah sebesar
pensil. Umur batang bawah pada keadaan siap sambung ini bervariasi
antara 1-24 bulan,tergantung jenis tanamannya. Untuk durian umur 3-4

3
bulan, mangga dan alpukat umur 3-6 bulan. Manggis pada umur 24 bulan
baru bisa disambung karena sifat pertumbuhannya lambat.
 Batang bawah dipotong setinggi 20-25 cm di atas permukaan
tanah.Gunakan silet, pisau okulasi atau gunting setek yang tajam agar
bentuk irisan menjadi rapi.Batang bawah kemudian dibelah membujur
sedalam 2-2,5 cm.
 Batang atas yang sudah disiapkan dipotong,sehingga panjangnya antara
7,5-10 cm. bagian pangkal disayat pada kedua sisinya sepanjang 2-2,5 cm,
sehingga bentuk irisannya seperti mata kampak. Selanjutnya batang atas
dimasukkan ke dalam belahan batang bawah.
 Pengikatan dengan tali plastikyang terbuat dari kantong plastik ½ kg
selebar 1 cm. Kantong plastik ini ditarik pelan-pelan,sehingga panjangnya
menjadi 2-3 kali panjang semula.Terbentuklah pita plastik yang tipis dan
lemas.
 Pada waktu memasukkan entres ke belahan batang bawah perlu
diperhatikan agar kambium entres bisa bersentuhan dengan kambium
batang bawah. Sambungan kemudian disungkup dengan kantong plastik
bening.Agar sungkup plastik tidak lepas bagian bawahnya perlu
diikat.Tujuan penyungkupan ini untuk mengurangi penguapan dan
menjaga kelembaban udara di sekitar sambungan agar tetap tinggi.
 Tanaman sambungan kemudian ditempatkan di bawah naungan agar
terlindung dari panasnya sinar matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian
sambungan yang berhasil akan tumbuh tunas. Sambungan yang gagal akan
berwarna hitam dan kering. Pada saat ini sungkup plastiknya sudah bisa
dibuka.Namun,pita pengikat sambungan baru boleh dibuka 3-4 minggu
kemudian. Untuk selanjutnya kita tinggal merawat sampai bibit siap
dipindah ke kebun (Gambar 1 dan Gambar 2).

2. Sambung samping (side grafting) Pada dasarnya, pelaksanaan sambung samping


sama seperti pelaksanaan model sambung pucuk. Sambung samping merupakan
cara penyambungan batang atas pada bagian samping batang bawah.Caranya
sebagai berikut:

4
 Batang bawah dipilih yang baik.Ukuran batang atas tidak perlu sama
dengan batang bawah,bahkan lebih baik dibuat lebih kecil.
 Pada batang bawah dibuat irisan belah dengan mengupas bagian kulit
tanpa mengenai kayu atau dapat juga dengan sedikit menembus bagian
kayunya.Irisan kulit batang bawah dibiarkan atau tidak dipotong.
 Batang atas dibuat irisan meruncing pada kedua sisinya. Sisi irisan yang
menempel pada batang bawah dibuat lebih panjang menyesuaikan irisan
di batang bawah dari sisi luarnya.
 Batang atas tersebut disisipkan pada irisan belah dari batang bawah.
Dengan demikian, batang bawah dan batang atas akan saling berhimpitan.
Kedua lapisan kambium harus diusahakan agar saling bersentuhan dan
bertaut bersama.
 Setelah selesai disambungkan,sambungan tersebut diikat dengan tali
plastik.Untuk menjaga agar tidak terkontaminasi atau mengering,
sambungan dan batang atas ditutup dengan kantong plastik.
 Setelah batang atas menunjukkan pertumbuhan tunas,kurang lebih 2
minggu setelah penyambungan,kantong plastik serta tali plastik bagian
atas sambungan dibuka lebih dulu,sedangkan tali plastik yang mengikat
langsung tempelan batang atas dan kulit batang bawah dibiarkan,sampai
tautan sambungan cukup kuat.
 Bilamana sudah dipastikan bahwa batang atas dapat tumbuh dengan baik,
bagian batang bawah di atas sambungan dipotong. Pemotongan perlu
dilakukan supaya tidak terjadi kompetisi kebutuhan zat makanan yang
diperlukan untuk pertumbuhan lanjutan dari batang atas.

5
Gambar 1 : pemotongan Batang Bawah

Gambar 2 : Pembelahan Batang Bawah

Gambar 3 dan 4 : melancipkan 2 sisi pangkal batang atas, batang atas


siap disambungkan

6
Gambar 5 dan 6 : batang atas disambungkan dengan batang bawah,
pengikatan dengan tali plastik

Gambar 7, 8, 9 : sambungan telah diikat, sambungan diselubungi plastik,


sambungan telah jadi bertaut ditandai keluarnya kuncup
.
2.3. Syarat Keberhasilan Teknik Menyambung (Grafting)
1. Syarat batang bawah untuk sambungan:
 Dapat menggunakan biji asalan atau "sapuan” untuk menghasilkan batang
bawah,tetapi ada varietas durian yang baik khusus untuk batang bawah
yaitu varietas bokor dan siriwig,karena biji besar sehingga mampu

7
menghasilkan sistem perakaran yang baik dan tahan terhadap busuk akar.
· Berdiameter 3-5 mm,berumur sekitar 3-4 bulan.
 Dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat kesuburannya baik),
kambiumnya aktif,sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses
merekatnya mata tempel ke batang bawah.
 Disarankan penyiraman cukup (media cukup basah).
 Batang bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu sebelum penempelan. ·
Gunakan media tanam dengan komposisi tanah subur :tanah,pupuk
kandang :sekam padi (1:1:1).
 Gunakan polybag ukuran 15x20 cm yang sanggup bertahan dari biji
sampai 3 bulan siap tempel sampai dengan 3 bulan setelah tempel,setelah
periode tersebut polybag harus diganti dengan ukuran yang lebih besar
20x30 cm,atau langsung ke polybag 30x40 cm tergantung permintaan
pasar dan seterusnya semakin besar pertumbuhan tanaman maka ukuran
polybag semakin besar. Kecuali untuk pengangkutan jarak jauh dalam
jumlah banyak maka gunakan polybag yang lebih kecil dari biasanya.

2. Syarat batang atas untuk sambungan


 Batang atas atau entres yang akan disambungkan pada batang bawah
diambil dari pohon induk yang sehat dan tidak terserang hama dan
penyakit.
 Pengambilan entres ini dilakukan dengan menggunakan gunting setek atau
silet yang tajam (agar diperoleh potongan yang halus dan tidak mengalami
kerusakan) dan bersih (agar entres tidak terkontaminasi oleh penyakit).
 Entres yang akan diambil sebaiknya dalam keadaan dorman (istirahat)
pucuknya serta tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda (setengah
berkayu).
 Panjangnya kurang lebih 10 cm dari ujung pucuk, dengan diameter sedikit
lebih kecil atau sama besar dengan diameter batang bawahnya.
 Entres dalam keadaan dorman ini bila dipijat dengan dua jari tangan akan
terasa padat, tetapi dengan mudah bisa dipotong dengan pisau silet. Selain
itu bila dilengkungkan keadaannya tidak lentur tetapi sudah cukup tegar.

8
 Entres sebaiknya dipilih dari bagian cabang yang terkena sinar matahari
penuh (tidak ternaungi) sehingga memungkinkan cabang memiliki mata
tunas yang tumbuh sehat dan subur
 Bila pada waktunya pengambilan entres,keadaan pucuknya sedang
tumbuh tunas baru (trubus) atau sedang berdaun muda, maka bagian pucuk
muda ini dibuang dan bagian pangkalnya sepanjang 5-10 cm dapat
digunakan sebagai entres.
 Pada durian bila entres yang digunakan berasal dari cabang yang tumbuh
tegak lurus,maka bibit sambungannya akan tumbuh tegak dengan
percabangan ke semua arah atau simetris.
 Namun bila diambil dari cabang yang lain,pertumbuhan bibitnya akan
mengarah ke samping, berbentuk seperti kipas.Bentuk ini berangsur-
angsur hilang bila tanaman menjelang dewasa.berbentuk seperti
kipas.Bentuk ini berangsur-angsur hilang bila tanaman menjelang dewasa.

2.4 Manfaat sambungan pada tanaman


 Memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman, dihasilkan gabungan
tanaman baru yang mempunyai keunggulan dari segi perakaran dan
produksinya, juga dapat mempercepat waktu berbunga dan berbuah
(tanaman berumur genjah) serta menghasilkan tanaman yang sifat
berbuahnya sama dengan induknya.
 Mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik,
tindakan ini dilakukan khususnya pada tanaman yang berumah
dua,misalnya tanaman melinjo.
 Peremajaan tanpa menebang pohon tua, sehingga tidak memerlukan bibit
baru dan menghemat biaya eksploitasi.Peremajaan total berlaku
sebaliknya.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian tanaman
yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh
sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau
tautannya. Tipe sambungan jika ditinjau dari bagian batang dibedakan menjadi, Sambung
pucuk (top grafting) dan sambung samping (side grafting). Dalam pengaplikasian teknik
menyambung (grafting) terdiri atas beberapa persyaratan yang harus terpenuhi yaitu,
syarat batang bawah sambungan dan syarat batang atas sambungan yang menjadi tolak
uku keberhasilan teknik ini. Adapun manfaat dari teknik adalah Memperbaiki kualitas
dan kuantitas hasil tanaman, Mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang
lebih baik, dan Peremajaan tanpa menebang pohon tua.

3.2 Saran
Dalam menyambung tanaman seharusnya dipilih tanaman yang tepat, selain itu
teknik menyambung ini memiliki kelemahan yaitu batang yang sudah terbentuk dengan
teknik grafting mudah patah apabila tertiup angin.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://bayu-jaellani.blogspot.co.id/2013/04/laporan-pembiakan-vegetatif-dengan-
cara.html (diakses pada tanggal 10 November 2016)

http://muhammadsyafriadi6.blogspot.co.id/2014/11/laporan-praktikum-agronomi-
penyambungan.html (diakses pada tanggal 10 November 2016)

http://blog.umy.ac.id/joniagrotek/halaman-contoh/teknik-sambung-pucuk/ (diakses pada


tanggal 10 November 2016)

Prastowo N,J.M.Roshetko.2006.Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman


Buah.World Agroforestry Centre (ICRAF) dan Winrock
International.Bogor,Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai