Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta nikmat sehat, sehingga dapat menyelesaikan tugas rangkuman bab 2
mengenai reproduksi tumbuhan dan hewan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. dan semoga kita selalu berpegang teguh
pada sunnahnya Aamiin ya rabbal alamin.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam tugas rangkuman ini. Oleh karena itu,
saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki rangkuman ini. Demikian ini saja yang dapat disampaikan, saya ucapkan terima
kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Pernahkah anda memperhatikan bahwa jumlah tanaman di sekitar Anda semakin
bertambah? Tumbuhan bertambah jumlahnya karena berkembang biak. Setiap organisme
hidup berkembang biak dengan cara yang berbeda dan dengan kemampuan yang berbeda.
Pada Bab 2 Ilmu Pengetahuan Alam, kita akan membahas berbagai cara reproduksi
tumbuhan, seperti Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup), Gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka), dan reproduksi tumbuhan tingkat rendah (lumut dan pakis).
1. Angiospermae
Angiospermae adalah tumbuhan biji tertutup. Tumbuhan jenis ini memiliki ciri bakal
biji berada dalam bakal buah (ovarium). Tumbuhan Angiospermae mengalami
reproduksi aseksual (vegetatif) dan reproduksi seksual (generatif).
a. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Proses reproduksi tanpa melibatkan proses fertilisasi (proses peleburan sperma
dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot) disebut dengan reproduksi
aseksual. Reproduksi aseksual disebut juga reproduksi vegetatif. Ada dua jenis
reproduksi aseksual yaitu reproduksi aseksual alami dan buatan.
1) Reproduksi Aseksual Alami
Reproduksi aseksual alami adalah tumbuhan yang bereproduksi tanpa
menggunakan bantuan manusia. Reproduksi ini terjadi melalui beberapa cara,
yaitu:
a) Rhizoma, merupakan batang yang ada di dalam tanah. Contohnya yaitu
kunyit, jahe, lengkuas, dan temulawak.
b) Stolon, merupakan batang tumbuhan yang menjalar di atas tanah.
Contohnya yaitu stoberi, pegagan, eceng gondok.
c) Umbi lapis, merupakan batang di dalam tanah yang tersusun dari lapisan-
lapisan daun yang menebal. Contohnya yaitu bawang-bawangan.
d) Umbi batang, merupakan batang yang membengkak di dalam tanah yang
mengandung cadangan makanan. Contohnya yaitu kentang dan gembili.
e) Umbi akar, akar yang menggembung karena berisi cadangan makanan di
dalam tanah. Contohnya yaitu wortel, bengkuang, singkong, bunga
dahlia.
f) Kuncup adventif daun, adalah kuncup yang terdapat pada tepi daun.
Contohnya yaitu cocor bebek.
2) Reproduksi Aseksual Buatan
Reproduksi aseksual buatan adalah tumbuhan yang bereproduksi dengan
menggunakan bantuan manusia. Reproduksi ini terjadi melalui beberapa cara,
yaitu:
a) Mencangkok, merupakan salah satu cara perbanyakan dengan membuat
perakaran baru pada bagian yang dilukai (batang, cabang, dan ranting).
b) Merunduk, merupakan salah satu cara perkembangbiakan dengan
memendam bagian ranting atau cabang tumbuhan ke dalam tanah.
c) Setek, merupakan pemotongan suatu bagian tanaman (akar, daun, batang)
kemudian potongan tersebut ditanam untuk menghasilkan individu baru.
d) Mengenten, merupakan penggabungan dua tanaman sejenis yang berbeda
sifat dengan memotong suatu batang lalu disambung di batang lain.
e) Okulasi, merupakan penempelan sebuah potongan kulit pohon yang
bermata tunas dari batang atas pada suatu irisan dari kulit pohon lain.
b. Reproduksi Seksual (Generatif)
Reproduksi seksual tumbuhan Angiospermae dapat terjadi melalui:
1) Penyerbukan
Penyerbukan adalah proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik.
terdapat beberapa perantara dalam proses penyerbukan yaitu perantara angin
(anemogami), serangga (entomogami), burung (ornitogami), kelelawar
(kiropterogami), dan perantara manusia (antropogami).
2) Pembuahan (fertilisasi)
Pembuahan pada tumbuhan adalah proses meleburnya inti sperma dan ovum
yang terjadi di dasar putik untuk membentuk embrio tumbuhan.
3) Penyebaran Biji
Penyebaran biji dapat terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia.
Beberapa cara penyebaran biji antara lain anemokori (bantuan angin),
hidrokori (bantuan air), zookori (bantuan hewan), dan antropokori (bantuan
manusia).
4) Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi
tanaman baru.
2. Gymnospermae
Tumbuhan Gymnospermae adalah tumbuhan yang tidak mempunyai pembungkus
biji. Biji tumbuhan ini tampak dari luar atau berada pada permukaan daun (berbiji
terbuka). Tumbuhan Gymnospermae memiliki alat reproduksi seksual yaitu
strobilus/runjung. Contoh Gymnospermae adalah pinus, pakis haji, dan mlinjo. Selain
reproduksi secara seksual, tumbuhan Gymnospermae juga dapat bereproduksi secara
aseksual. Reproduksi aseksual dapat terjadi pada tumbuhan pakis haji yang
bereproduksi dengan tunas disebut bulbil dan tumbuhan pinus bereproduksi dengan
tunas akar.
3. Reproduksi Tumbuhan Paku dan Lumut
Tumbuhan paku dan lumut termasuk dalam tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan
tingkat rendah adalah tumbuhan yang memiliki struktur dan perkembangan organ
tubuh yang masih sangat sederhana. Tumbuhan paku dan lumut memiliki kesamaan
yaitu berkembangbiak dengan spora serta mengalami pergiliran keturunan.
a. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku adalah tumbuhan yang tidak memiliki bunga. Tumbuhan ini
mengalami tahap gametofit dan sporofit. Reproduksi seksual terjadi pada tahap
gametofit yaitu dengan menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan dan betina
yang dihasilkan akan mengalami fertilisasi. Tahapan selanjutnya adalah sporofit,
merupakan tahap saat zigot hasil fertilisasi tumbuh menjadi tumbuhan paku yang
dapat menghasilkan spora. Berbeda dengan reproduksi seksual, reproduksi
aseksual pada tumbuhan paku dilakukan dengan rhizoma. Rhizoma dapat tumbuh
ke segala arah dan membentuk koloni tumbuhan paku yang baru.
b. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Lumut merupakan tumbuhan yang tumbuh di tempat lembap dan mengandung
banyak air. Tumbuhan ini mengalami reproduksi seksual dan aseksual pada satu
kali siklus hidupnya. Reproduksi seksual tumbuhan lumut dilakukan dengan
menghasilkan gamet jantan dan gamet betina, yaitu pada tahap gametofit. Pada
tahap sporofit tumbuhan lumut menghasilkan spora. Tumbuhan lumut mengalami
reproduksi aseksual melalui kuncup atau gemma dan melakukan fragmentasi.
Fragmentasi terjadi ketika tumbuhan lumut melepaskan sebagian tubuhnya untuk
menjadi individu baru.
4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
a. Hidroponik, merupakan penanaman tumbuhan dengan menggunakan larutan
nutrisi dan mineral dalam air tanpa menggunakan tanah. Contohnya paprika,
tomat, melon, timun, terong, dan selada.
b. Vertikultur, merupakan teknik budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi
secara vertikal (bertingkat) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman.
Contohnya sawi, selada, kubis, cabai, terong, anggrek, mawar, melati, dan bunga
sepatu.
c. Kultur Jaringan, merupakan metode perbanyakan tumbuhan dengan cara
mengambil suatu bagian tanaman, seperti sel atau sekelompok sel, jaringan, atau
organ yang akan ditumbuhkan dalam kondisi steril. Semua jenis tumbuhan dapat
ditanam dengan cara ini namun, namun memerlukan perlakuan khusus.