Disusun oleh :
Angga s
(0 )
Dwi afnan
(0 )
Nawanda nadya
(23)
Yoga issa
(31)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui banyak hal-hal yang terjadi dalam kehidupan ini
seperti perkembangbiakan makhluk hdup yang akan kita bahas pada karya tulis
ini. Sebenarnya perkembangbiakan dibagi menjadi dua, yaitu secara Vegetatif
dan generatif. Untuk lebih jelasnya akan saya sampaikan dalam karya tulis ini.
B.
Tujuan
Dalam melakukan apapun pasti kita mempunyai tujuan, tujuan dari dalam
maupun dari dalam. Begitu pula saya, dalam membuat karya tulis ini saya
bertujuan unuk :
1.
2.
3.
BAB II
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
A. Perkembangbiakan Generatif
1.
cairan
sperma
manusia
mengandung
120
juta
sperma.
Ovum dihasilkan oleh alat perkembangbiakan betina yang disebut ovarium atau
indung telur. Ovarium pada vertebrata berjumlah sepasang. Ovum yang
dihasilkan biasanya lebih besar dibandingkan sperma dan ini tidak bergerak.
Proses dari pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi. Beberapa hewan
mamalia seperti kelinci, kucing dan tikus dapat menghasilkan tiga sampai lima
ovum setiap kali melakukan ovulasi. Sedangkan sapi, gajah dan manusia
bi\asanya hanya menghasilkan satu ovum. Umumnya mamnusia mengeluarkan
ovum setiap 28 hari sekali.
1.
Pembentukan Sel Kelamin
Pembentukan sel kelamin (gametogenesis) terjadi melalui proses meiosis yang
didahului oleh proses mitosis. Pembentukan sel kelamin ini dibedakan menjadi
dua, yaitu pembentukan sel kelamin jantan (spermatogenesis) dan pembentukan
sel kelamin betina (oogenesis).
a.
Pembentukan Sel Kelamin Jantan (Spermatogenesis)
Proses spermatogenesis terjadi pada alat kelamin jantan yang pada hewan
disebut testis. Proses ini diawali dengan pembentukan spermatogonium yang
dianggap sebagai sel induk sperma. Spermatogonium yang bersifat diploid (2n
kromosom) ini mengalami pembelahan mitosis dan menghasilkan spermatiosit
primer yang bersifat diploid. Spermatosit primer mengalami meiosis I yang
menghasilkan dua sel spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n kromosom).
Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami meiosois II yang menghasilkan 4
sel spermatid yang bersifat haploid dan sama besar. Dalam pertumbuhannya,
spermatid mengalami pematangan untuk membentuk sel sperma yang berflagela
dan dapat bergerak aktif.
b.
Pembentukan Sel Kelamin Betina (Oogenesis)
Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh pembelahan
mitosis oogonium. Oogonium bersifat diploid (2n kromosom) dan dianggap
sebagai sel induk ovum. Hasil pembelahan mitosis oogonium adalah oosit
primer dan masih bersifat diploid. Oosit primer ini kemudian mengalami
pembelahan meiosis I, dan menghasilkan 2 sel yang tidak sama besar, yaitu satu
sel berukuran besar disebut oosit sekunder bersifat haploid (n kromosom) dan
satu sel berukuran kecil yang disebut badan kutub I (badan polar pertama). Pada
proses meiosis II, oosit sekunder membelah menjadi dua sel yang tidak sama
besar. Sel yang besar disebut ootid dan yang kecil disebut badan kutub II (badan
polar kedua). Badan kutub I juga akan mengalami meiosis II dan membentuk
dua sel kecil badan kutub II.
Dengan demikian, pada akhir meiosis II ini akan terbentuk 2 buah sel, yaitu
sebuah sel besar (ootid) dan tiga buah sel kecil (badan kutub). Dan pada
oertumbuhan selanjutnya, ootid akan mengalami perubahan lebih lanjut menjadi
sel telur yang masak, sedangkan tiga sel badan kutub akan diserap kembali.
2.
Pembuahan (Fertilisasi)
Pembuahan merupakan proses peleburan antara inti sperma dengan ovum.
Berdasarkan tempat terjadinya, pembuahan pada hewan ini dapat dibedankan
menjadi fertilisasi internal, adalah jika sel telur dan sel sperma bertemu dan
melebur di dalam tubuh hewan betina, daan fertilisasi eksternal, adalah jika jika
proses bertemu dan meleburnya sel telur dan sel sperma terjadi di luar tubuh.
a.
Pembuahan Eksternal
Katak dan ikan adalah contoh hewan yang mengalami pembuahan eksternal.
Hewan betina mengeluarkan ribuan ovum yang dihasilkannya ke dalam air, dan
hewan jantan mengeluarkan ribuan spermanya kedalam air pula. Hewan-hewan
tersebut mengeluarkan sel teliu dan sperma dalam jumlah yang banyak untuk
mencegah gagalnya pembuahan. Keberhasilan proses pembuahan di luar adalah
kecil karena banyak mengalami gangguan, misalnya sel telur atau sperma
dimakan oleh hewan air lainnya atau bahkan terbawa arus.
b. Pembuahan Internal
Hewan yang mengalami pembuahan internal ini adalah kelompok nreptilia,
burung dan mamalia. Hewan-hewan jantan memiliki alat untuk menyalurkan
sperma ke dalam tubuh hewan betina. Alat tersebut disebut dengan penis,
sedangkan pada reptilie misalnya kadal, disebut dengan hemipenis. Hewan
betina ini tidak mengeluarkan banyak telur, namun kemungkinan pembuahan
yang trerjadi di dalam tubuh hewan betina ini cukup besar. Misalnya, kucing
menghasilkan 3-5 telur, kambing 2-4 telur. Sedangkan sapi, kuda dan kerbau
hanya menghasilkan satu telur.
2.
Penyerbukan
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan
Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada
tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.
a.
Macam-macam penyerbukan
1)
2)
3)
1.
Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk sari
berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat bunga belum
mekar disebut kleistogami.
2.
3.
4.
Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari spesies
lain.
Terjadinya
penyerbukan
belum
memberi
jaminan
akan
terjadinya
pembuahan, karena buluh serbuk sari yang berasal dari serbuk sari dalam
perkembangan selanjutnya belum tentu dapat mencapai sel telur, yang letaknya
di dalam bakal buah jauh dari kepala putik.
2.
Pembuahan
Pembuahan tunggal
Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.
Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan
mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya akan
diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil. Serbuk sari ini
sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel
vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini
kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke
ruang arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang
terdapat di antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping
akan terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif membelah menjadi
dua dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel spermatogen atau
calon spermatozoid. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel
permatozoid. Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan
kedua sel spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan,
sehingga spermatozoid dapat berenang di dalamnya. Pada ruang arkegonium
terdapat sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu
Pembuahan ganda
1.
2.
sel yang tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk
inti kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n).
Jika terjadi pembuahan inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot,
sedang inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan
endosperm (3n) sebagai cadangan makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan
pembuahan ganda. Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di
bakal biji.
B.
Perkembangbiakan Vegetatif
1.
1.
Membelah diri
Adalah perkembangbiakan dengan cara membagi diri menjadi dua bagian yang
sama atau lebih. Berdasarkan jumlah sel anak yang dihasilkan, dapat dibedakan
dua jenis pembelahan.
a.
Pembelahan biner. Yaitu satu individu membelah menjadi dua sel anak.
Contohnya pada Amoeba, Paramecium, Euglena.
b.
2.
Pembentukan tunas
Adalah perkembangbiakan yang dilakukan dengan jalan membentuk tonjolan
pada bagian tubuh yang makin lama menjadi semakin besar dan kemudian
menjadi individu baru. Contohnya pada Hydra.
3.
Fragmentasi
Adalah perkembangbiakan yang dilakukan hewan dengan jalan memotong
tubuhnya menjadi beberapa bagian, baik sengaja maupun tidak. Setiap potongan
tubuh akan tumbuh menjadi individu baru dengan jalan membentuk bagian
tubuh yang tidak ada. Potongan yang tidak memiliki kepala akan membentuk
kepala, yang tidak memiliki ekor akan membentuk ekor. Contohnya pada
Planaria.
4.
Parthenogenesis
Apabila tanpa dibuahi telur akan menetas menjadi individu baru, maka disebut
parthenogenesis. Contohnya pada lebah pekerja.
5.
Paedogenesis
Apabila telur yang telah dibuahi menetas menjadi larva I, larva I menghasilkan
banyak larva II, larva II baru akan menjadi dewasa, maka disebut paedogenesis.
Contohnya pada cacing hati.
2.
a.
Spora. Spora memiliki inti sel yang berubah fungdi menjadi alat
perkembangbiakan. Spora berbentuk seperti biji yang sangat kecil sehingga sulit
terlihat oleh mata telanjang. Spora hanya bisa dilihat denganmenggunakan alat
yaitu mikroskop. Contoh tumbuhan spora adalah Lumut dan tumbuhan paku.
Umbi akar. Umbi akar adalah akar yang menggembung karena menyimpan
makanan. Umbi ini kemudian dapat mengeluarkan tunas sebagai individu yang
baru. Contohnya adalah wortel, bunga dahlia dll.
Umbi lapis. Umbi lapis memiliki struktur berlapis-lapis dan tunas dibagian
tengahnya. contohnya adalah bawang-bawangan dan bunga tulip.
Akar tinggal atau Rhizoma. Rhizoma adalah batang yang tumbuh dan
menjalar didalam tanah serta bentuknya bercabang-cabang. Contohnya adlah
Kunyit, jahe, Bangle, lengkuas dan tebuh.
Tunas. Tunas berasal dari tumbuhan induk dan dan dapat tumbuh menjadi
tumbuhan baru dengan cepat. Contohnya pisang, tebuh, pohon pinang dan
bambu.
Tunas Aventif. Tunas aventif adalah tunas yang tumbuh dari ujung-ujung
daun contohnya cocor bebek.
b.
sehingga diperoleh tanaman baru. Tanaman yang biasa disambung adlah jenis
tanaman yang masih dalam rumpun keluarga. MIsalnya durian yang lama
tumbuh dibandingkan dengan Lai. Maka supaya cepat tumbuh dan berbuah,
tunas durian disambungkan dengan pokok lai.
BAB III
PERAN PENTING PERKEMBANGBIAKAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP
Ciri makhluk hidup lainnya adalah berkembang biak. Artinya, makhluk
hidup dapat menghasilkan keturunan. Tujuan makhluk hidup berkembang biak
adalah memperbanyak keturunan agar jenisnya tidak habis atau punah. Manusia
berkembang biak dengan cara melahirkan anak. Kucing juga berkembang biak
dengan cara melahirkan anak. Setelah melahirkan, kucing menyusui anaknya.
Ayam berkembang biak dengan cara bertelur. Induk ayam yang sedang bertelur
akan mengerami telurnya selama 21 hari. Telur yang dierami akan menetas
menjadi anak ayam.
Hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan anak disebut
beranak. Hewan yang berkembang biak dengan cara menghasilkan telur disebut
bertelur. Tumbuhan pun dapat berkembang biak. Padi, jagung, mangga,
semangka, dan durian berkembang biak dengan biji. Biji ditanam, setelah
beberapa hari akan tumbuh tunas akar, batang, dan daun. Setelah beberapa lama,
biji akan tumbuh menjadi individu baru. Apakah terdapat contoh lain selain
tumbuhan yang disebutkan di atas? Tumbuhan juga dapat berkembang biak
tanpa menggunakan biji. Cara berkembang biak seperti itu menggunakan bagian
tubuh induknya, seperti bagian akar, batang, atau daun. Contohnya pohon
pisang yang berkembang biak dengan tunas. Singkong yang berkembang biak
dengan batangnya dan wortel yang berkembang biak dengan akarnya.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Punahnya spesies tertentu selain karena tingkat reproduksinya yang rendah juga
dapat disebabkanoleh hal-hal berikut :
Kompetisi yang antara organisme yang satu dengan yang lain untuk
mendapatkan makanan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2311635-perkembangbiakan-vegetatif-padahewan/#ixzz29p1I73C2
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2311635-perkembangbiakan-vegetatif-padatumbuhan/#ixzz29p1I73C2
fazashine07, 2011.